• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL

CABANG PANGKALPINANG

DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk

Oleh:

� � �� � � , � �� � � �, . . ,�.

Mahasiswa Teknik Elektro, Dosen Teknik Elektro,2 Universitas Bangka Belitung 1

E-mail: Syahputrad17@yahoo.com

-Abstrak-

Penelitian ini membahas tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang yang sesuai dengan standar persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000). Untuk penelitian yang dilakukan di kantor Bank Sumsel Babel adalah berupa penelitian tentang sistem kelistrikan yang ada pada kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang yang dilakukan oleh PT. PP (Persero) Tbk. Untuk penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang secara umum, dan perancangan instrument instalasi gedung seperti luas penampang kabel, nilai pengaman dan pencahayaan gedung pada pembangunan kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkalpinang. Dan untuk analisa yang digunakan adalah berupa metode analisa yang berdasarkan (PUIL 2000).

Kata kunci: Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000), sistem kelistrikan.

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Saat ini ilmu pengetahuan dan

teknologi berkembang pesat di masyarakat

seiring dengan berkembangnya

perkembangan zaman, salah satunya adalah ilmu pengetahuan dibidang kelistrikan. Listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pembangunan dan kehidupan sehari-hari, maka dari hal tersebut perlu adanya penelitian tentang sistem kelistrikan yang baik dan sesuai

dengan standarisasi agar dapat

meningkatkan efisiensi dan keamanan dari penguna listrik itu sendiri. Untuk pencapaian pemahaman tentang sistem kelistrikan yang baik dan benar ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu salah satunya dengan adanya kegiatan Kerja Praktik.

Kerja Praktik merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa yang diadakan perguruan tinggi yang bertujuan untuk membentuk ketrampilan mahasiswa sesuai

dengan minat dan potensi yang dimiikinya, serta mampu beradaptasi (Soft Skill) dengan kondisi industri dan lingkungan kerja yang dihadapinya dilapangan. Kerja Praktik dilakukan mahasiswa selama kurang lebih satu bulan di perusahaan atau badan usaha. Selama itu mahasiswa belajar beradaptasi

dengan lingkungan dan sekaligus

menerapkan teori yang didapatkan

diperguruan tinggi melalui aplikasi nyata dan actual di industri.

Kerja praktik ini dilakukan di Kantor site PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. pada proyek pembangunan kantor Bank Sumsel Babel cabang Pangkalpinang didepan Lapangan Merdeka Pangkalpinang dengan jumlah lantai gedung mencapai sepuluh lantai. Tujuan yang diharapkan Kerja Praktek ini adalah mahasiswa dapat

mengetahui dan memahami sistem

(2)

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan Penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah:

1.) Memperluas wawasan ilmu Mahasiswa

tentang orientasi pengembangan

teknologi kelistrikan di masa sekarang dan mendatang, sehingga diharapkan 2.) Mahasiswa dapat memahami teori dan

kenyataan yang dihadapi di lapangan.

3.) Menambah informasi dan pengetahuan

mengenai prinsip yang di pelajari selama kuliah dengan aplikasinya di lapangan.

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam laporan ini membahas hal-hal bersifat umum yang menyangkut tentang komponen komponen dan sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel cabang Pangkalpinang pada lantai 3.

II. DASAR TEORI

2.1 DASAR INSTALASI LISTRIK

Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang

digunakan sebagai pedoman untuk

melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik.

2.1 Gambar instalasi Listrik

2.2 PERHITUNGAN KABEL INSTALASI LISTRIK

Dalam banyak contoh, arus rancangan Ib disebutkan oleh pabriknya. Namun

sering

kali pula arus rancangan ini harus

dihitung. Dalam kasus seperti ini, dua rumus (satu untuk sistem fasa Tunggal dan satu untuk sistem tiga-fasa) dapat digunakan.

Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa:

Ib = �( ���) (1)

Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib, selanjutnya kita harus memilih setting nominal proteksi (In) sedemikian rupa hingga arus nominal (In) lebih dari arus rancangan (Ib).

2.3 SISTEM PENCAHAYAAN GEDUNG

Perancangan bangunan bertingkat

harus memepelajari masalah penerangan atau pencahayaan sehingga bangunan dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Selain itu, perancangan bangunan harus juga memperhatikan manfaat penerangan atau pencahayaan alam selama masih dapat dimanfaatkan seperti:

1. Matahari

2. Penggunaan jenis bahan yang tembus cahaya

3. Pengurangan intensiatas cahaya oleh Sunscreen dan pohon.

4. Warna bahan sebagai bidang pantulan

yang berpengaruh seperti, warna

(3)

Rumus untuk perhitungan jumlah

Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafond dan dinding terang

Coefisien Of utilization (CU) = (50-60) %

Light loss Factor (LLF) = (0,7-0,8)

UNTUK

PENGGUNAAN LUX

1. Kantor Tabel 2.1 (Estimasi Kekuatan Cahaya pada

suatu gedung)

2.4 SISTEM PROTEKSI INSTALASI LISTRIK

Dalam banyak contoh arus rancangan Ib disebutkan oleh pabriknya atau ditentukan oleh pabriknya sebagai kebutuhan beben. Namun sering kali pula arus rancangan ini harus dihitung untuk mendapatkan arus rancangannya. Dalam kasus seperti ini, ada dua rumus (satu untuk sistem fasa Tunggal dan satu untuk sistem tiga-fasa). Rumus yang digunakan adalah seperti dibawah ini:

Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa:

Ib = �( ���)

Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib, selanjutnya kita harus memilih setting nominal proteksi (In) sedemikian rupa hingga arus nominal (In) lebih dari arus rancangan (Ib).

2.5 PERHITUNGAN KABEL INSTALASI LISTRIK

E= Tegangan Fasa-netral dalam volt

I = Kuat arus dalam watt

Cos � = Faktor Kerja 0,8-0,9

Pada bab 5.2.2.2 PUIL 2000 Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5 ��2[5]. Pada sirkit dengan penampang kurang dari

2,5 mm2, tidak boleh

disambungkan KKB

(4)

III.

PEMBAHASAN

3.1 SISTEM INTERKONEKSI PLN &

GENSET

Sistem interkoneksi antara PLN & Genset menggunakan AMF & ATS. Dimana AMF & ATS berfungsi mengatur secara otomatis antara koneksi PLN dengan Genset. Apabila listrik PLN mati maka Genset akan hidup secara otomatis, dan sebaliknya apabila listrik PLN hidup maka dengan secara otomatis Genset akan mati.

Berikut ini adalah sistem interkoneksi pada gedung Bank Sumsel Babel:

Gambar 3.1 Diagram sistem catu daya listrik

3.2PEMBAHASAN KABEL INSTALASI

1. Pada pemahasan kabel instalasi ini akan dibahas berupa perhitungan penggunaan kabel pada lantai 3 pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkalpinang.

2. Dari diagram listrik utama, pada lantai 3 terdapat 2 panel bagi yaitu PP/LP-Lantai 3 dan PP/AC-lantai 3. 3. Berikut ini adalah diagram satu garis

pembeban pada lantai 3:

Gambar 3.2 Diagram satu garis beban penerangan/stopkontak & AC

Dari tabel dapat dilihat bahwa untuk penggunaan kabel NYA 2 x 1,5 ��2 adalah nilai penampang minimal dari penghantar penerangan yaitu dengan arus maksimal melewati kabel sebesar 10A. Nilai ini di dapat dari Tabel Kemampuan Hantar Arus Kabel Instalasi Suhu Keliling 30°, dan Suhu kabel Maksimum 70°.

3.3 PERHITUNGAN SISTEM

PROTEKSI INSTALASI LISTRIK

Dari persamaan (4) dan (5) dihasilkan perhitungan:

Tabel 3.1 (Perbandingan nilai pengaman instalasi antara hasil perhitungan dengan yang terpasang)

No Beban/

Grup

AMPERE / MCB

Arus Beban

Ket

1. LP/1 6 A 1,57 A BAGUS

2. 2 6 A 1,10 A BAGUS

3 ST/1 10 A 4,54 A BAGUS

4 2 10 A 5,45 A BAGUS

5 AC/1 16 A 12,31 A BAGUS

6 2 16 A 14,67 A BAGUS

Nilai pengaman yang terpasang dengan hasil perhitungan sesuai dengan standarisasi PUIL 2000 dengan perbandingan nilai arus

beban tidak boleh melebihi kemampuan

nilai pengaman yang terpasang. Maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan nilai

(5)

3.4 PEMBAHASAN SISTEM PENERANGAN

Pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkal pinang jenis-jenis lampu yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 (Jenis-jenis lampu)

NO. JENIS LAMPU PEMASANGAN

1. Baret TL 20 watt Tangga adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 ((Hasil perbandingan antara nilai hasil perhitungan lumen/ruangan dengan hasil terpasang)

No. Ruangan

LUX Standar/

LUX

peruangan KET

1. Relationship Office. 300 402,2 Bagus

Untuk data standarisasi yang digunakan sebagai pedoman tingkat pencahayaan pada suatu gedung adalah tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung SNI 03-6575-2001 [6]. Dan dapat disimpulkan bahwa tingkat pencahayaan per ruangan pada kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkalpinang memenuhi standarisasi penerangan bangunan.

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan

pembahasan yang telah dilakukan selama kerja praktek, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sumber listrik pada gedung kantor Bank

Sumsel Babel cab. Pangkalpinang

menggunakan 2 (dua) sumber yaitu PLN & GENSET

2. Penggunaan kabel instalasi listrik pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi standarisasi PUIL 2000

3. Penggunaan alat pengaman arus listrik (MCB) pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi standarisasi PUIL 2000 4. Penggunaan lampu penerangan pada

gedung kantor Bank Sumsel Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi standarisasi tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung SNI 03-6575-2001.

4.2

SARAN

Setelah melakukan Kerja Praktek ini, beberapa saran dari penulis antara lain:

1.)Dari diagram 1 garis beban lantai 3,

untuk penggunaan pengaman arus

(MCB) Mini Circuit Breaker pada beban stopkontak sebaiknya digunakan dengan 20A, dikarenakan arus beban pada beban

puncak melebihi kemampuan Mini

(6)

Daftar Pustaka

[1] Tangoro, Dwi., “Utilitas

Bangunan” (Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 2000)

[2] Poerbo M, Hartono., “Utilitas

Bangunan” (Jakarta: Djambatan,

2002)

[3] Kadir, Abdul., “Distribusi dan

Utilisasi Tenaga Listrik” (Jakarta:

Universitas Indonesia Press, 2006) [4]

http://listrikypt.wordpress.com/201 3/07/23/sistem-dan-cara-kerja-genset-generator-set/

[5] Panitia PUIL, SNI 04-0225-2000.

“Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000”. Jakarta: Direktorat

Penyelidikan Masalah bangunan. [6] Panitia SNI 03-6575-2001, “Tata

cara perancangan sistem

pencahayaan buatan

pada bangunan gedung”. Jakarta: Direktorat Penyelidikan Masalah bangunan.

[7] Khumairah, Mastura., 2012,

Transformator 3 fasa, http://elektro- unimal.blogspot.com/2011/12/tap-changer-pada-transformator.html, diakses 19 November 2014. [8] …….,2014, denah-instalasi-rumah,

http://desainrumahminimalis2015.c om, diakses 19 November 2014.

[9] …….,2014, Komponen-komponen

instalasi listrik,

www.listrikshop.com, diakses 20 November 2014.

[10] …….,2014, Panel-panel tegangan

rendah dan menengah,

www.centrado.co.id, diakses 21 November 2014.

BIOGRAFI

Dedy Syah Putra (102 11 11 011), lahir

di Sungailiat pada 12 juni 1994. Saat ini sedang menyelesaikan studinya di Teknik Elektro Universitas

Bangka Belitung

Gambar

gambar rancangan dan uraian teknik, yang digunakan melaksanakan pemasangan suatu instalasi
Tabel 2.1 (Estimasi Kekuatan Cahaya pada suatu gedung)
Gambar 3.2 Diagram satu garis beban penerangan/stopkontak & AC
Tabel 3.2 (Jenis-jenis lampu) NO. 1.

Referensi

Dokumen terkait

Adanya sifat yang mengikat tersebut berarti aspek integrity dari Dokumen Pengadaan harus dapat terjaga dengan baik, karena segala informasi mengenai

Pentingnya studi untuk mengetahui konsentrasi thoron dan anak luruhnya secara terpisah dari radon baik di udara dalam rumah maupun di tempat kerja, juga didukung oleh data hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With a

Sudarmoko (dalam Tjokrodimuljo 1996: 123) jika serat yang dipakai memiliki modulus elastisitas lebih tinggi daripada beton, misalnya kawat baja, maka beton serat akan

Penelit ian bertujuan untuk mengoptima lkan ke rja server dengan digunakannya sistem c lustering pada server serta digunakannya metode high availability guna

19 Agustus 2016 Senam Bersama Senam diikuti oleh seluruh guru dan karyawan beserta mahasiswa PLL di lapangan futsal SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara sebagai kegiatan rutin

Berbeda dengan ketiga penelitian di atas, penelitian ini difokuskan untuk mencari tahu pengaruh dari pola asuh orang tua terhadap pencapaian prestasi akademik

37 Rajah 37 ialah sebuah piktograf yang menunjukkan bilangan tembikai yang dijual oleh Suzana dalam empat hari berturut-turut. Bilangan tembikai yang dijual pada hari Isnin