• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENGHITUNGAN EFESIENSI WAKTU STO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA PENGHITUNGAN EFESIENSI WAKTU STO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENGHITUNGAN EFESIENSI WAKTU STOP AND WAIT PROTOCOL DAN UNRESTRICTED PROTOCOL SAAT PENGIRIMAN DATA (FRAME )

TRANSMITTER KE RECEIVER. Author : Erza Sofian

Abstraction

Data communications is combination of telecommunication technology and data processing. Data or information has been coded digitally before is transmitted. In popular usage, it is said

that data communications make it possible for one computer to "talk" with another. In some section there are explanations about technic communication and how communication could be

implemented. Basically in this article explain to measure what percentage of the time the channel transferring data frame. By illustrating the steps of frame using time to transfer it, and

by using some equations, the elapsed time can be calculated.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Dengan makin berkembangya teknologi komunikasi pada saat sekarang ini, sangat mempermudah kita dalam berinteraksi, tidak hanya komunikasi analog tetapi juga komunikasi digital. Era digital adalah era dimana teknologi komunikasi yang di

computerized dengan pengiriman data

informasi yang di kodekan secara digital. Untuk kesempatan ini penulis mengajak untuk menganalisa dari konsep dasar dan teknik komunikasi data yang ada sekarang ini. Kita tahu komunikasi sudah ada sejak dahulu dan komunikasi dilakukan dengan berbagai teknik dan metode.

Didalam tulisan penulis ingin mejelaskan beberapa teknik dan metod apa yang pakai dalam teknik komunikasi data, khususnya data digital. Kita tahu data digital adalah data yang dapat diproses oleh computer, data digital merupakan data yang terdiri dari untaian binary yang membentuk suatu

character, blok samapai sebuah frame. Dengan demikian dari binary tersebut

dapat di calculasikan bagaimana data dapat dikirim dan berapa cepat data di terima oleh stasiun penerima. Dari bentuk kontrol aliran, Stop – and – Wait Flow control, dapat memastikan bahwa suatu stasiun pengirim tidak menumpuk data pada suatu sistem

penerima, dengan acknowledgment

merupakan syarat yang dikirim dari

penerima sebagai kesiapan penerima untuk menerima kembali data yang akan dikirim dari stasiun pengirim.

1.2 Permasalahan.

Didalam analisa ini penulis hanya

mengambil beberapa contoh dalam

pengkajiannya hal ini merupakan bagian kecil dari teknik-teknik yang ada dalam data komunikasi. Teknik yang dipakai ada merupakan penerapan dasar bagaiman pengiriman data dari stasiun pengirim ke

(2)

pengontrolan ,acknowledgment, sehingga tidak terjadinya penumpukan (overlap) yang

bisa menyebakan kerusakan data.

Disamping itu pula adanya penerapan dengan teknik stop-and-wait flow control, untuk mengetahui jumlah waktu yang terpakai dalam pengiriman data.

1.3 Tujuan dan Ruang Lingkup

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk

menganalisa serta mengujian tingkat

persentasi untuk efektivitas data rate dalam

komunikasi data dengan menguraikan

beberapa formula.

Penulis membatasi permasalahan yang ada dengan hanya membahas beberapa subjek yang sering dialami dari beberapa aktivitas data komunikasi dan mengambil data untuk

2. Diskusi dengan beberapa faculty

member yang memiliki kompetensi menentukan nilai yang akan dicapai. Penururan formulasi yang ada, kita dapat mengasumsikan data sebagai data valid yang terlibat dalam pengiriman data. Kemudian data tersebut di representasikan dengan

menggunakan huruf yang merupakan

referensi standard. Dengan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data(frame) ke penerima, ditentukan waktu awal yang di asumsikan dengan nilai 0 ,

kemudian pengirim akan diberikan

informasi dan di letakan ke dalam sebuah frame pada waktu T kemudian langkah selanjutnya untuk mengirim frame letakan bit-bit frame kedalam kanal. Kemudian R, merepresentasikan sebagai data rate (bps), yang kemudian 1/R adalah waktu yang diperlukan untuk mentransmisikan 1 bit, Untuk F, merepresentasikan sebagai jumlah bit-bit dalam sebuah frame. Oleh karena itu F/R adalah waktu yang di perlukan to mentransmisikan sebuah frame. Untuk total waktu yang diperlukan sejauh ini adalah T + T/R.

Dari sebagian data yang ada ini , maka didapat beberapa equations atau persamaan persamaan, sehingga dapat menentukan nilai

waktu-waktu yang berlalu pada saat

(3)

2. TEORI

signifikan. Pengirim semacam ini di sebut transmisi waktu nyata ( realtime transmission)

2.3 Transmit Data Point to Point

Merupakan type pengiriman data ke stasiun lain denga langkah awal adalah menyelidiki ( enq/enquiry) stasiun lain untuk melihat apakah siap menerima. Stasiun kedua

merespons dengan suatu positive

acknowledge(ack) untuk indikasi telah siap.

Stasiun pertama kemudian mengirim

beberapa data sebagai suatu frame.

Setelah beberapa data dikirim, stasiun pertama berhenti untuk menunggu hasil. Stasiun kedua menetapkan penerima data (ack) yang sukses.

Stasiun pertama kemudian mengirim suatu

pesan akhir transmisi (eot) yang

menghentikan pertukaran dan

(4)

2.5 Fase Prosedur Control untuk Point to point

Ada Tiga fase dalam prosedur control komunikasi untuk Point to Point

Establishment ; Memutuska n stasiun mana yang mengirim dan mana yang menerima dan apakah pesawat penerima siap untuk menerima.

Data transfer; data transfer dalam satu atau lebih blok knowledgement.

Termination: Membatasi koneksi logika ( Hubungan pengirim – Penerima , multipoint links.

2.6 POLL and SELECT

Poll : Primary meminta data dari suatu secondary

Select : Primary mempunyai data untuk di kirim dan memberitahu suatu secondary bahwa data sedang datang.

Variasi lainnya:

 Poll terminal yang tidak mengirim

data.

 Poll terminal dimana terdapat data

yang akan dikirim

 Select/memilih

 Fast select/memilih dengan cepat

2.7 Kontrol aliran (flow control)

Kontrol aliran merupakan suatu teknik untuk memastikan / meyakinkan bahwa suatu stasion transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa kontrol aliran, penyangga pesawat penerima akan penuh sementara sedang memperoses data Gbr 2: Terminal Konfigurasi

(5)

lama. Karena ketika data diterima, harus

dilakukan sejumlah proses sebelum

penyangga dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data.

2.8 Stop – dan – Wait Flow Control

Stop –dan –wait flow control teknik yang paling sederhana dari flow control. Teknik pengiriman ini akan memberikan signal dari penrima untuk pengiriman berikutanya. Setelah penerima menerima frame maka penerima akan mengirim balasan bahwa frame tersebut baru di terima dan siap untuk menerima frame berikutnya. Pengiriman harus menunggu balasan dari penerima sebelum frame yang berikutnya dikirim. Penerima dapat menghentikan arus data dengan mudah dengan tidak memberi balasan. Cara ini lebih efektif jika frame yang dikirim dalam jumlah yang sedikit. Tetapi bila ada blok data yang lebih besar kemungkinan dipecah oleh transmitter menjadi blok-blok yang lebih kecil yang kemudian di transmisikan dengan beberapa frame.

2.9 Stop and Wait link Utilization

Dari penjelasn ini menjelaskan dari

gambaran dimana pengiriman frame dari transmitter ke receiver perambatan watu (a) lebih kecil dari pada 1 dan perambatan waktu (a) lebih berar dari 1

(a<1) dimana panjang bit lebih kecil daripada frame. Pada saat t0, stasiun mulai mentransmisikan frame. Pada t0+a, leading edge dari frame mencapai stasiun penerima,

sementara stasiun pengirim masih

melakukan proses tramisi frame. Pada t0+1, stasiun pengiriman sudah mentransmisikan secara lengkap. Pada t0+1+a, stasiun penerima sudah menerima seluruh frame dan langsung mentransmisi suatu frame

acknowledgment yang pendek

acknowledgment ini tiba kembali di stasiun pengirim pada t0 + 1+2a. Jadi total waktu penyebaran 1 + 2a. Total waktu transmisi 1 sehingga efisiensi U = 1 / 1 + 2a. Hasil

yang sama dicapai juga dengan a>1.

Gbr 4: Frame Transmisi model

(6)

3. ANALISA KASUS (Perhitungan efisiensi waktu antara Unrestricted protocol dan Stop and wait Protocol)

Dalam mengukur eficency dalam beberapa cara, Sebagai contoh, berapa banyak buffer frame-frame tersebut. Oleh Karen itu mereka frame-frame tersebut harus diterima di dalam sementara. Jumlah yang disimpan tergantung berapa cepat mereka sampai dan berapa cepat penerima dapat mengeluarkan frame-frame tersebut.

Di dalam beberapa kasus, the stop and wait protocol membutuhkan lebih sedikit space dan dapat dipertimbangkan lebih efficient dari pandangan tersebut.

Pengukuran efficiency lainnya adalah

Channel Utilization. Berapa present waktu yang dibutuhkan channel dalam pengiriman data frames. Channel utilization adalah complex , tegantung dari beberapa factor-faktor seperti, jarak antara pengirim dengan penerima, kecepatan signal saat melewati channel, the bit rate, kapasitas frame, dan jumlah dari waktu yang di perlukan untuk membangun frame dan mengirim sebuat frame.

T= time to create one frame (2 µsec)/ waktu untuk membuat satu frame (2 µsec)

(7)

Di asumsikan Transmitter mulai pada waktu = 0.

Transmitter akan di berikan informasi dan masukan kedalam sebuah frame pada waktu T.

Untuk langkah berikutnya adalah mengirim

frame ( meletakan bit-bitnya dalam perlukan untuk mengirim 1 frame. Jadi total waktu yang perlukan sejauh ini adalah T + F/R.

Sekali pengirim telah mentransmisikan

frame, bit – bit membutuhkan waktu untuk

perjalan melalui chaneel ke penerima. Waktu perjalanan adalah D/S. Kemudian setelah bit terakhir di kirim , bit harus mengirim sebuah acknowledgment , sebagai penerimaan data yang sukses. Sebuah Argumen yang sama menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan pengirim untuk menerima acknowledgment adalah T + A/R + D/S*

Pertanyaan berikutnya : berapa banyak waktu yang dilewati antara mengirim 2 data frame ?

(8)

P (unrestricted Protocol) = 100 * --- Equation 5.3 T +

400 bits --- 20 bits/ µsec

= 100 * --- 400 bits 2 µsec + --- 20 bits / µsec ≈ 90,91%

And

+

P (Stop and Wait protocol) = 100 * --- Equation 5.4 2 * (T + ) +

400 bits 400 meters --- + --- 20 bits/ µsec 400 meters/ µsec

= 100 * --- 400 meters 400 bits + 40 bits

2 * 2 µsec + --- + --- 400 meters / µsec 20 bits / µsec

(9)

Pengukuran lain yang berguna adalah The Effective data rate. Effective data rate adalah angka actual dari bit-bit data yang dikirim per unit waktu.

Untuk menghitung the effective data rate, kita membagi jumlah dari bit-bit data (N)yang dikirim oleh waktu yang berlalu antara mengirim dua frame.

Dengan melanjutkan dari contoh contoh sebelumnya maka rumus dari effective data rate sbb:

N

Effective data rate ( Unrestricted protocol) = --- Equation 5.5 T +

320 bits

= --- 400 bits 2 µsec + --- 20 bits / µsec

≈ 14.6 bits/ µsec = 14.6 Mbps N

Effective data rate ( stop dan wait protocol ) = --- Equation 5.6 2 * (T + ) + )

320 bits

= ---

400 meters 400 bits + 40 bits

2 * --- + --- 2 µsec + 400 meters / µsec 20 bits / µsec

320 bits

(10)

4. KESIMPULAN

Channel utilization dan effective data rate hanya memberikan sebagian dari total gambar keseluruhan. Tidak bisa dikatakan bahwa Unrestricted protocol lebih bagus

hanya karena hasil perhitungan dari

effective data rate dan channel utilization lebih tinggi. Karena ada factor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan , seperti

contohnya, Penyediaan user protocol,

banyaknya data yang ditransfer dan channel yang akan digunakan oleh yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Stallings, William, Data and Computer

Communication, 9th Ed Pearson Education,

Inc., Upper Saddle River, New Jersey., 2000.

Shay, William A, Understanding Data Communications and Networks, University

of Wisconsin – Green Bay, a division of

international Thomson Publishing Inc.PWS Publishing Company

., 1995.

DC Green, Komunikasi Data, judul asli : Data Communication, Andi Offset, Yogyakarta., 1995.

Referensi

Dokumen terkait

Termasuk yang juga bisa menolong untuk khusyu’ dalam shalat, yaitu tidak mengganggu orang lain dengan bacaan al Qur`an, tidak shalat dengan pakaian atau baju yang ada

Permasalahan  dasar  adanya  gap  antara  akademi  dan  industri  adalah  karena  karakter  dan  sudut 

ƒ Diagenesis ketiga terjadi dalam lingkungan fresh water phreatic, yang ditandai oleh pelarutan butiran, matriks dan semen yang membentuk porositas vuggy dan moldic; pelarutan

Mereka yang sudah belajar ilmu hipnotis pasti akan merasakan perubahan-perubahan yang berarti dalam hidupnya terutama berkaitan dengan semangat hidup yang meningkat

Penerapan media audio visual mempunyai peran yang sangat penting yaitu dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran,

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Untuk itulah maka seharusnya perusahaan menerapkan Activity Based Management System (ABM) dalam proses produksi dan perhitungan biaya aktivitas produksinya agar

Meski melanjutkan mimpi indah itu sangat sulit, tapi dengan kesungguhan hati dan konsentrasi yang penuh, InsyaAllah mereka akan berhasil menyambungkan kelanjutan