• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran - Peraturan Akademik 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran - Peraturan Akademik 2011"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

REKTOR UNIVERSITAS KHAIRUN NOMOR: 062/H44/AK/2011

Tentang

PERATURAM AKADEMIK

REKTOR UNIVERSITAS KHAIRUN,

Menimbang: a. bahwa Universitas Khairun sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi mempunyai visi Maju dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, berbasis kepulauan dan kemajemukan bagi kesejahteraan dan kemanusiaan ;

b. Bahwa untuk mencapai visi tersebut, diperlukan upaya untuk menghasilkan luaran yang berkualitas pada jenjang pendidikan Diploma dan Sarjana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan dinamika masyarakat;

c. bahwa Keputusan Rektor Universitas Khairun Nomor 060/A/H46/2005 tentang Peraturan Akademik Universitas Khairun perlu dilakukan penyesuaian dengan berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Peraturan Akademik.

Mengingat : 1. Undang-Undang Namor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 112 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

5.

Keputusan Presiden Nomor 51/M/2009 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Khairun Periode tahun 2009- 2013;

6.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa jo Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 184/U/2001 Tentang Pedoman Pengawasan-Pengendalian dan Pembinaan Progam Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di Perguruan Tinggi;

(2)

9.

Keputusan Direktur Jenderal Pendididikan Tinggi Nomor 34/Dikti/Kep/2002 tentang Perubahan dan Peraturan Tambahan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 08/Dikti/Ket/2002 tentang Petunjuk Teknis Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 184/U/2001 Tentang Pedoman Pengawasan Pengendalian dan Pembinaan Progam Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di Perguruan Tinggi;

Memperhatikan : Rapat Senat tanggal 9 Februari 2011,

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURANREKTOR TENTANG PERATURAN AKADEMIK.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :

(1) Universitas adalah Universitas Khairun.

(2) Fakultas adalah Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Sastra dan Budaya, Fakultas Teknik, dan Fakultas lain yang kemungkinan akan didirikan.

(3) Senat perguruan tinggi merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Universitas Khairun.

(4) Pimpinan Universitas adalah Rektor dan Pembantu Rektor. (5) Pimpinan Fakultas adalah Dekan dan Pembantu Dekan.

(6) Unsur pelaksana akademik adalah Fakultas, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, dan Lembaga lain yang sesuai sifatnya dapat menjalankan fungsi sebagai pelaksana kegiatan akademik.

(7) Unsur pelaksana administrasi adalah Biro.

(8) Unsur penunjang adalah unit pelaksana teknis seperti perpustakaan, laboratorium, dan pelaksana teknis lain yang sesuai sifatnya dapat menjalankan fungsi penunjang pelaksana kegiatan akademik.

(9) Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. (10) Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan

pendidikan akademik dan/atau pendidikan profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

(11) Bagian adalah jurusan yang tidak mempunyai program studi

(12) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan tinggi dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(13) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

(14) Peraturan akademik adalah seperangkat aturan sebagai pedoman yang mengatur mekanisme pengelolaan kegiatan Tri Dharna Perguruan Tinggi.

(15) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Universitas Khairun.

(16) Sistem kredit semester yang selanjutnya disingkat SKS adalah beban belajar mahasiswa dan beban pembelajaran dosen dalam sistem kredit semester.

(3)

(18) Satuan Kredit Semester (SKS) adalahi takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 (satu) jam perkuliahan atau 2 (dua) jam praktikum, atau 4 (empat) jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 (satu-dua) jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 (satu-dua) jam kegiatan mandiri.

(19) Silabi mata kuliah adalah uraian singkat meliputi tujuan, prasyarat, materi, dan bobot kredit suatu mata kuliah.

(20) Matakuliah ialah bahan ajar yang merupakan beban studi mahasiswa sebagai jenjang pendidikan untuk memiliki kemampuan nalar (kognitif) sikap/ kepribadian (efektif) , dan kinerja (psikomotorik)

(21) Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(22) Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.

(23) Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

(24) Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. (25) Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian

dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

(26) Indeks Prestasi selanjutnya disingkat IP adalah ukuran kemajuan belajar pada semester tertentu.

(27) Indeks Prestasi Komulatif selanjutnya disingkat IPK adalah ukuran kemajuan belajar sejak dari semester pertama sampai semester dimana diadakan perhitungan atau evaluasi.

(28) Tugas Akhir adalah tugas akademik yang dibebankan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahannya yang dapat berupa penulisan skripsi, laporan magang serta tugas akhir dalam bentuk lain disesuaikan dengan program studinya.

(29) Skripsi adalah adalah tugas akhir mahasiswa Strata 1, berupa karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan atau penelitian kepustakaan.

(30) Ujian komprehensip adalah ujian kemampuan menguasai berbagai mata kuliah dari suatu program studi secara menyeluruh dan terpadu dalam memecahkan suatu masalah.

(31) Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan yang selanjutnya disebut program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/D IV Non-Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB II KURIKULUM

Pasal 2

(1) Kurikulum Universitas Khairun terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional yang penyusunannya dengan melibatkan para pemangku kepentingan.

(2) Kurikulum inti dan kurikulum institusional terdiri atas kelompok matakuliah pengembangan kepribadian, matakuliah keilmuan dan keterampilan, matakuliah keahlian berkarya, matakuliah perilaku berkarya, dan matakuliah berkehidupan bermasyarakat.

(4)

masyarakat profesi, dan pengguna lulusan, kemudian ditetapkan oleh Dekan atas persetujuan Rektor.

(4) Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama suatu program studi yang bersifat: a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan;

b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi; c. berlaku secara nasional dan internasional;

d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang;

e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan pengguna lulusan.

Pasal 3

(1) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran dalam kurikulum untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan;

(2) Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu;

(3) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai.

(4) Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai; dan (5) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan

pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Pasal 4

Komposisi Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional ditentukan oleh masing-masing Program Studi dengan mempertimbangkan komposisi perbandingannya meliputi:

(1) Kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40% - 80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana.

(2) Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah SKS kurikulum program diploma.

BAB III

SISTEM KREDIT SEMESTER Pasal 5

Sistem kredit semester bertujuan memberi kemungkinan bagi penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga :

a. memberi keleluasaan kepada mahasiswa untuk memilih program pendidikan tertentu sesuai dengan tuntunan pendidikan.

b. meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan pendidikan.

c. tercapainya tujuan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan Statuta Universitas Khairun.

Pasal 6

(1) Dalam pelaksanaan perkuliahan digunakan Satuan Kredit Semester (SKS).

(5)

Pasal 7

(1) Dalam penyelenggaraan seminar matakuliah yang diselenggarakan melalui penyajian pada suatu forum dengan nilai setara 1 (satu) kredit semester.

(2) Untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan dan sejenisnya, nilai kredit semester sama dengan penyelesaian kegiatan selama dua sampai lima jam per minggu untuk satu semester atau keseluruhannya 32 sampai 80 jam per semester.

(3) Nilai satu kredit semester untuk praktikum adalah beban tugas di laboratorium sebanyak dua sampai tiga jam per minggu selama satu semester.

(4) Nilai satu Kredit Semester untuk penelitian dan penyusunan skripsi adalah beban tugas penelitian sebanyak tiga sampai empat jam selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja

(5) Nilai satu kredit semester untuk Kerja Lapangan dan sebagainya adalah beban tugas di lapangan sebanhyak empat sampai lima jam perminggu selama satu semester.

BAB IV

BEBAN DAN WAKTU STUDI Pasal 8

(1) Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.

(2) Mahasiswa boleh terdaftar lebih dari satu program studi atau jurusan di lingkungan Universitas Khairun dalam masa studinya yang pelaksanaannya diatur oleh Rektor setelah mendapat persetujuan senat Universitas.

(3) Beban studi seorang mahasiswa setiap semester sebanyak-banyaknya 24 SKS.

(4) SKS yang diambil oleh mahasiswa dalam 1(satu) semester ditentukan oleh Indeks Prestasi Semester (IPS) mahasiswa yang bersangkutan pada semester sebelumnya.

(5) Antara semester genap dan semester ganjil dapat diselenggarakan kulliah antara semester (semester antara).

(6) Mekanisme dan tata cara pelaksanaan semester antara ditetapkan dengan Peraturan Rektor.

(7) Besarnya biaya semester antara ditetapkan dengan surat keputusan Rektor.

(8) Mahasiswa yang hanya menyisakan penyelesaian ujian skripsi, tetap dikenakan SPP 100% (seratus persen).

BAB V

PENERIMAAN MAHASISWA Pasal 9

(1) Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan oleh sebuah Panitia yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor.

(2) Ketentuan mengenai persyaratan, tata cara, dan mekanisme penerimaan mahasiswa baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Rektor.

Pasal 10

Penerimaan mahasiswa yang berkewarganegaraan asing dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11

(6)

a. Mengajukan permohonan secara tertulis dengan menyampaikan alasan pindah kepada Dekan Fakultas asal, tembusan kepada Dekan Fakultas tujuan dan Rektor, dengan melampirkan salinan ijazah terakhir dan transkrip studi yang telah dilegalisasi.

b. Minimal memiliki IPK 2,00

c. Terdaftar pada semester yang sedang berjalan. d. Tidak sedang cuti akademik.

e. Tidak mempunyai tunggakan keuangan dan kewajiban lainnya. f. Mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas asal dan tujuan.

g. Lama studi di Jurusan/Program Studi yang ditinggalkan diperhitungkan pada Jurusan/Program Studi dituju serta dikenakan penyesuaian kurikulum.

h. Mahasiswa hanya diperbolehkan pindah 1 (satu) kali selama masa studi.

i. Seorang mahasiswa dapat mengajukan permohonan pindah selama masa registrasi. j. Permohonan pindah hanya dapat dilakukan setelah melewati semester dua.

Pasal 12

Mahasiswa Universitas Khairun yang pindah ke perguruan tinggi lain, harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Mengajukan permohonan secara tertulis dengan menyampaikan alasan pindah kepada Rektor. b. Memenuhi syarat sebagaimana diatur pada Pasal 11 huruf c, huruf, e, huruf i dan huruf j.

Pasal 13

Mahasiswa Perguruan Tinggi lain yang pindah ke Universitas Khairun dapat diterima apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Rektor dengan alasan yang dapat diterima. b. Melampirkan fotokopi ijasah terakhir dan transkip studi yang telah dilegalisasi dengan IPK

sekurang-kurangnya 2,50

c. Surat keterangan pindah dari Pimpinan Perguruan Tinggi asal. d. Surat keterangan sehat dari Dokter yang berwenang.

e. Mahasiswa yang dinyatakan diterima permohonan pindah dengan ketentuan:

1. Lama studi di Perguruan Tinggi lain yang ditinggalkan tidak diperhitungkan pada Universitas Khairun serta dikenakan penyesuaian kurikulum.

2. Bidang Ilmu di Perguruan Tinggi yang ditinggalkan tidak harus sama dengan Bidang Ilmu di Universitas Khairun asalkan berasal dari kelompok ilmu yang dipersyaratkan oleh Program Studi tujuan.

3. Akreditasi program studi PT asal setara atau lebih tinggi dari program studi tujuan.

Pasal 14

Proses perpindahan mahasiswa dilakukan pada masa registrasi berlangsung.

Pasal 15

(1) Kewenangan untuk mengabulkan atau menolak permohonan pindah antar program studi dalam satu fakultas berada pada Dekan.

(2) Kewenangan untuk mengabulkan atau menolak permohonan pindah antara fakultas berada pada Rektor.

(3) Kewenangan untuk mengabulkan atau menolak permohonan pindah dari dan ke perguruan tinggi lain berada pada Rektor.

Pasal 16

(7)

(2) Keputusan Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diambil berdasarkan rekomendasi Tim Konversi Fakultas.

(3) Tim Konversi Fakultas dibentuk oleh Dekan yang diketuai oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik.

(4) Mekanisme dan tata cara konversi nilai ditetapkan dengan surat keputusan Dekan.

BAB VI

REGISTRASI MAHASISWA DAN CUTI AKADEMIK

Pasal 17

Registrasi mahasiswa meliputi registrasi administrasi dan registrasi akademik.

Pasal 18

(1) Registrasi administrasi merupakan kegiatan pendaftaran mahasiswa untuk memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa UNKHAIR.

(2) Registrasi administrasi dilakukan oleh Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI).

(3) Setiap mahasiswa wajib melaksanakan registrasi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 19

(1) Registrasi akademik adalah pelayanan kepada mahasiswa untuk memperoleh hak dan izin mengikuti perkuliahan.

(2) Registrasi akademik hanya dapat dilaksanakan apabila mahasiswa bersangkutan telah melaksanakan registrasi administrasi.

(3) Registrasi akademik dilaksanakan pada Fakultas masing-masing di bawah koordinasi Pembantu Dekan I dan dilaporkan kepada BAAKPSI.

(4) Registrasi akademik meliputi kegiatan : a. Pendaftaran mata kuliah

b. Pengisian dan pengesahan KRS

(5) Seorang mahasiswa dapat didaftar sebagai peserta suatu mata kuliah apabila: a. Telah memenuhi persyaratan bagi mata kuliah tersebut.

b. Telah mendapat persetujuan dari Penasehat Akademik.

(6) Mahasiswa yang belum melaksanakan registrasi akademik tidak diperkenankan mengikuti proses perkuliahan.

(7) Mata kuliah berprasyarat hanya dapat diambil oleh mahasiswa yang telah lulus matakuliah prasyarat.

Pasal 20

Waktu pelaksanaan registrasi administrasi maupun registrasi akademik ditentukan berdasarkan kalender akademik.

Pasal 21 (1) Mahasiswa berhak atas fasilitas cuti akademik

(2) Cuti akademik hanya dapat diperoleh mahasiswa apabila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berlangsung.

(8)

d. Apabila ketentuan pada huruf a, b dan c tidak dipenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak aktif.

Pasal 22

Kewenangan untuk menolak atau mengabulkan permohonan cuti ditetapkan oleh Dekan atas usulan Jurusan/Program Studi.

Pasal 23 (1) Fasilitas cuti akademik berlaku untuk satu semester.

(2) Cuti akademik dapat diberikan selama 2 (dua) semester berturut-turut. (3) Cuti akademik diberikan 4 (empat) semester selama studi.

(4) Mahasiswa yang mengambil cuti akademik dikenakan pembayaran SPP sebesar 25% (dua puluh lima persen) per semester.

(5) Apabila selesai masa cuti akademik mahasiswa yang bersangkutan tidak melakukan registrasi maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak aktif

(6) Mahasiswa yang tidak aktif selama 3 semester berturut-turut dinyatakan berhenti dari Universitas Khairun.

(7) Waktu selama mahasiswa menjalani cuti akademik tidak diperhitungkan masa studi.

BAB VII

PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN Pasal 24

(1) Perkuliahan dilaksanakan oleh Jurusan/Program Studi pada masing-masing Fakultas di bawah koordinasi Pembantu Dekan I.

(2) Perkuliahan dilaksanakan berdasarkan kalender akademik yang berlaku satu tahun.

(3) Kalender Akademik disusun oleh Pembantu Dekan I dan Pembantu Rektor I dan disahkan oleh Rektor.

(4) Penyusunan jadwal kuliah dilaksanakan oleh Ketua Jurusan/Program Studi bersama Pembantu Dekan I di bawah koordinasi Pembantu Rektor I.

(5) Pelaksanaan perkuliahan dipantau oleh Ketua Jurusan/Program Studi di bawah koordinasi Pembantu Dekan I, dilaporkan perkembangan dan hasilnya kepada Dekan, selanjutnya diteruskan kepada Rektor melalui Pembantu Rektor I.

(6) Setiap Dosen dalam melaksanakan perkuliahan diwajibkan menyusun silabus mata kuliah dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Satuan Acara Pembelajaran yang disampaikan kepada Ketua Jurusan/Program Studi dan melaporkan kepada Dekan melalui Pembantu Dekan I, seminggu sebelum perkuliahan dimulai.

Pasal 25

(1) Setiap mahasiswa berhak mempunyai Penasehat Akademik.

(2) Setiap Dosen Biasa wajib menjadi Penasehat Akademik dari sejumlah mahasiswa yang diusulkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi, selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Dekan.

(3) Penasehat Akademik berkewajiban memberikan bimbingan akademik selama masa studi mahasiswa.

Pasal 26

Penasihat Akademik adalah dosen yang bertugas dan bertanggung jawab untuk :

(9)

b. memberikan bimbingan khusus kepada mahasiswa dalam menentukan rencana studi menyeluruh pada awal studi, mengisi KRS pada awal semester, serta mengesahkannya

c. memberikan penjelasan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara-cara belajar yang baik, memanfaatkan waktu dan fasilitas belajar secara maksimal, sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

d. menyediakan waktu yang cukup untuk berkonsultasi dengan mahasiswa paling kurang tiga kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester, sebelum ujian tengah semester, dan sebelum ujian akhir semester.

e. mengevaluasi belajar mahasiswa yang diasuh dan melaporkannya secara teratur setiap akhir semester kepada ketua jurusan / bagian untuk diteruskan kepada dekan.

f. memberikan nasehat kepada mahasiswa yang prestasinya menurun, meneliti sebab-sebabya dan membantu mencarikan jalan keluar, agar prestasi mahasiswa tersebut dapat meningkat pada semester berikutnya.

Pasal 27

(1) Penasihat akademik diangkat dan diberhentikan oleh dekan atas usul ketua jurusan/ program studi/ bagian.

(2) Dosen sebagai penasehat akademik dapat mengasuh mahasiswa maksimum 20 orang pertahun akademik atau disesuaikan dengan kondisi fakultas.

Pasal 28 (1) Penasihat akademik dapat diganti, apabila :

a. sakit, atau berhalangan tetap.

b. sedang melaksanakan tugas belajar.

c. mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima.

d. tidak melaksanakan tugas dengan baik sebagai Penasehat Akademis.

(2) Penggantian penasehat akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan keputusan dekan atas usul ketua jurusan/ program studi/bagian.

Pasal 29

(1) Perencanaan studi adalah penyusunan rencana studi oleh mahasiswa dengan bimbingan PA sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(2) Rencana studi mahasiwa tiap semester disusun dalam kegiatan registrasi akademik pada setiap awal semester dan dicantumkan pada Kartu Rencana Studi (KRS).

(3) Bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan akademik sebagai partisipan diatur oleh Jurusan/Program Studi.

Pasal 30

(1) Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan Indeks Prestasi yang dihitung melalui konversi nilai huruf ke bilangan dengan dua angka di belakang koma.

(2) Indeks Prestasi Semester (IPS) dihitung dari nilai ujian dan bobot kredit kuliah yang diikuti dalam suatu semester dengan rumus sebagai berikut :

n

∑ NiKi i=1

IPS =

n

∑ Ki i=1 Di mana

IPS = Indeks Prestasi Semester. Ni = Nilai Akhir matakuliah ke-i. Ki = Bobot sks matakuliah ke-i.

(10)

(3) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dihitung dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :

n

∑ NiKi i=1

IPK =

n

∑ Ki i=1 Di mana

IPK = Indeks Prestasi Kumulatif.

Ni = Nilai Akhir seluruh matakuliah ke-i yang telah diambil. Ki = Bobot sks matakuliah ke-i.

N = jumlah seluruh matakuliah yang telah diambil dan sesuai dengan persyaratan Program Studi yang bersangkutan.

Pasal 31

(1) Beban studi semester merupakan merupakan jumlah SKS yang diambil mahasiswa dalam satu semester.

(2) Beban studi mahasiswa pada semester berikutnya ditetapkan berdasarkan indeks prestasi semester (IPS) yang dicapai pada semester sebelumnya, kecuali untuk semester I dan Semster II (Tahap Persiapan), beban studi ditetapkan dengan sistem paket.

(3) Penetapan Satuan Kredit Semester diatur sesuai tabel berikut:

Tabel 1. Indeks Prestasi dan Jumlah SKS yang direncanakan

Pasal 32

(1) Pembatalan atau penggantian matakuliah yang telah dicantumkan dalam KRS mahasiswa hanya dapat diterima jika alasannya tepat.

(2) Setiap perubahan rencana studi sebagaimana tersebut pada ayat (1) harus dengan persetujuan Penasehat Akademik dan disahkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi.

(3) Waktu pembatalan matakuliah dan pergantian matakuliah hanya dapat dilakukan paling lambat 2 (dua) minggu pada awal semester.

Pasal 33

(1) Setiap Dosen wajib menyampaikan Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran/Satuan Acara Pembelajaran kepada mahasiswa pada awal perkuliahan. (2) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh

persen) dari kehadiran dosen.

(3) Apabila mahasiswa tidak memenuhi ketentuan ayat (2) pasal ini tidak diikutsertakan dalam ujian akhir semester.

(4) Dosen wajib melaksanakan perkuliahan sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) dari jadwal tatap muka dalam 1 (satu) semester.

(5) Apabila dosen tidak memenuhi ketentuan sebagaimana pada ayat (4), maka matakuliah yang diampu tidak dapat diujikan.

Indeks Prestasi Jumlah SKS 3,50 - 4,00

3,00 – 3,49 2,00 - 2,99 1,00 - 1,99 0,00 - 0,99

(11)

Pasal 34

(1) Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya di kampus wajib : a. berpenampilan rapi (tidak mengenakan kaos oblong dan/atau sandal)

b. menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan,

(2) Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan sebagaimana pada ayat 1 diberikan sanksi berupa teguran, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada saat itu, dan atau pembatalan sementara haknya untuk tidak mengikuti kegiatan akademik untuk waktu tertentu.

(3) Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya di kampus dilarang: a. membuat kegaduhan, keributan, dan pengrusakan, yang menggangu ketentraman di

kampus.

b. melakukan kegiatan tercela (mabuk-mabukan, melakukan perbuatan asusila).

(4) Bagi mahasiswa yang melakukan tindakan sebagaimana pada ayat 3 diberikan sanksi berupa teguran, diberhentikan sementara pada semester tertentu dan/atau dikeluarkan (putus studi) sebagai mahasiswa Universitas Khairun.

Pasal 35

(1) Pengawasan pelaksanaan kewajiban dan larangan dilakukan secara berjenjang dari dosen/staf adminstrasi sampai dengan Pimpinan Universitas.

(2) Pemberian Sangksi pemberhentian sementara pada semester tertentu dan/atau dikeluarkan (putus studi) sebagai mahasiswa di tetapkan oleh Dekan dan disahkan oleh Rektor.

BAB VIII

EVALUASI STUDI MAHASISWA Pasal 36

(1) Penilaian adalah bagian integral dari proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengukur taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa terhadap matakuliah yang diikutinya. (2) Penilaian diusahakan mengungkapkan aspek-aspek di dalam matakuliah yang

bersangkutan, baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

(3) Untuk melaksanakan penilaian dapat dipergunakan bermacam-macam cara pengumpulan informasi yang berbentuk ujian tulis dan lisan yang dilakukan lebih dari satu kesempatan yang penafsirannya dapat dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan/atau Penilaian Acuan Norma (PAN).

(4) PAP dilakukan berdasarkan standar jawaban benar secara objektif dengan tidak menambah atau menurunkan skor/nilai mahasiswa, sedangkan PAN dilakukan dengan cara penilaian atas jawaban yang diperoleh pada hasil ujian dengan penambahan nilai yang didasarkan pada unsur akademik dan non akademik terhadap seluruh mahasiwa kecuali bagi yang melakukan pelanggaran akademik berat.

(5) Komponen penilaian dapat berupa : a. Kehadiran mahasiswa mengikuti kuliah b. Nilai Tugas yang diberikan

c. Nilai Ujian Tengah Semester d. Nilai Ujian Akhir Semester

(12)

Pasal 37

(1) Ujian susulan adalah kegiatan ujian yang dilaksanakan setelah ujian akhir semester berakhir yang diberikan kepada mahasiswa tertentu, berdasarkan alasan-alasan yang sah tidak dapat mengikuti ujian akhir semester.

(2) Ujian susulan hanya dapat diberikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah ujian semester atas persetujuan Pembantu Dekan I.

Pasal 38

(1) Nilai mahasiswa yang tersebut pada Pasal 36 ayat (4) dinyatakan dengan sederetan aksara dan konversi ke dalam angka kualitas dengan berpedoman pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Nilai dan Sistem Penilaian

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai

Numerik Kategori

81-100 A 4,0 Istimewa

71-80 AB 3,5 Baik Sekali

66-70 B 3,0 Baik

61-65 BC 2,5 Cukup Baik

56-60 C 2,0 Cukup

41-55 D 1,0 Kurang

0-40 E 0 Kurang Sekali

(2) Nilai Tunda (T) diberikan kepada mahasiswa yang belum melengkapi tugas akademik dari dosen yang bersangkutan.

(3) Nilai T sudah harus diperbaiki oleh mahasiwa yang bersangkutan dalam batas waktu 14 (empat belas) hari setelah ujian semester berakhir.

(4) Jika batas waktu 14 (empat belas) hari seperti yang tersebut pada ayat (2) pasal ini tidak dipenuhi, maka nilai T akan diubah menjadi E oleh Ketua Jurusan/Program Studi.

(5) Mahasiswa yang mendapat nilai BC, C dan D dapat memperbaikinya dengan jalan mengikuti kuliah ulang pada semester dimana matakuliah tersebut ditawarkan atau mengikuti semester antara untuk memenuhi persyaratan Indeks Prestasi yang lebih tinggi. (6) Dalam hal mengulang matakuliah nilai yang dipakai adalah nilai terbaik.

Pasal 39 (1) Jenis ujian meliputi :

a. Ujian matakuliah.

b. Ujian Skripsi/Tugas Akhir.

(2) Ujian dilaksanakan dalam bentuk lisan, tertulis, dan perbuatan/praktek.

Pasal 40

(1) Ujian matakuliah adalah jenis ujian yang menilai hasil belajar mahasiswa.

(2) Ujian matakuliah paling sedikit dilaksanakan 2 (dua) kali yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

(3) Ujian akhir semester yang merupakan ujian keseluruhan materi matakuliah yang bersangkutan, diatur oleh Jurusan/Program Studi dengan berpedoman pada kalender akademik.

Pasal 41

(13)

Pasal 42

Evaluasi sebagaimana yang tersebut pada Pasal 47 dilakukan melalui dua tahap, yaitu :

(1) Tahap persiapan (semester I dan II) dan tahap Sarjana (semester III sampai dengan VIII) untuk program Sarjana (S1).

(2) Tahap persiapan (semester I dan II) dan tahap Diploma (semester III sampai dengan VI) untuk program Diploma III.

Pasal 43

Evaluasi pada akhir program dimaksudkan untuk mengetahui kebulatan belajar mahasiswa sesuai dengan kurikulum pada Program Studi masing-masing.

Pasal 44

(1) Evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa program Sarjana (S1) dilakukan di semester 2 (dua), 4 (empat) dan 14 (empat belas).

(2) Mahasiswa program Sarjana (S1), pada akhir semester 2 (dua) belum berhasil mencapai IPK ≥ 2,00 diberikan teguran secara tertulis oleh pimpinan fakultas.

(3) Mahasiswa program Sarjana (S1) pada akhir semester 4 (empat) belum berhasil mencapai IPK ≥ 2,00 tidak dapat melanjutkan studi.

(4) Mahasiswa program Sarjana (S1) yang belum menyelesaikan studi pada semester 14 dinyatakan tidak dapat melanjutkan studi.

Pasal 45

(1) Seorang mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan studinya pada jenjang Strata Satu jika memenuhi syarat :

a. Telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS sesuai kebulatan studi kurikulum masing-masing Program Studi untuk masa studi tidak lebih dari 14 (empat belas) semester.

b. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 2,50 tanpa nilai D untuk matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama.

c. Mahasiswa dapat memiliki nilai D sebanyak-banyaknya 2 (dua) dari jumlah matakuliah yang bukan Kompetensi Utama.

d. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi lainnya.

(2) Evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa program Diploma III (D III) dilakukan di semester 2 (dua), 4 (empat) dan 10 (sepuluh).

(3) Mahasiswa program Diploma III (D III), diperkenankan melanjutkan studi bila :

a. Mahasiswa program Diploma III (D III), pada akhir semester 2 (dua) belum berhasil mencapai IPK ≥ 2,00 diberikan teguran secara tertulis oleh pimpinan fakultas.

b. Mahasiswa program Diploma III (DIII) pada akhir semester 4 (empat) belum berhasil mencapai IPK ≥ 2,00 tidak dapat melanjutkan studi.

c. Mahasiswa program Diploma III (DIII) yang belum menyelesaikan studi pada semester 10 dinyatakan tidak dapat melanjutkan studi.

(4) Seorang mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan studinya pada Progran Diploma III (D III) jika memenuhi syarat :

a. Telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS sesuai kebulatan studi pada kurikulum masing-masing Program Studi untuk masa studi tidak lebih dari 10 (sepuluh) semester.

b. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 2,50 tanpa nilai D untuk matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama.

c. Mahasiswa dapat memiliki nilai D sebanyak-banyaknya 2 (dua) dari jumlah matakuliah yang bukan Kompetensi Utama.

(14)

Pasal 46

(1) Yudisium kelulusan mahasiswa dapat dilakukan setelah mahasiswa tersebut memenuhi persyaratan seperti tercantum pada Pasal 45 peraturan ini.

(2) Yudisium yang dimaksud pada Ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan berpedoman pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Yudisium dan Indeks Prestasi Kumulatif

No Yudisium Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK)

1 Lulusan dengan predikat Pujian 3,50 – 4,00

2 Lulusan dengan predikat

Sangat memuaskan 3,00 – 3,49

3 Lulusan dengan predikat

Memuaskan 2,50 – 2,99

(3) Yudisium lulusan dengan predikat Pujian harus memenuhi syarat menyelesaikan studi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) semester untuk masa studi Program Sarjana (S1), dan 6 (enam) semester untuk Program Diploma III (D III) dan tanpa nilai C.

(4) Yudisium lulusan dengan predikat Sangat Memuaskan harus memenuhi syarat menyelesaikan studi sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) semester untuk Program Sarjana (S1) dan 8 (delapan) semester untuk Program Diploma III (D III).

Pasal 47

(1) Wisuda adalah upacara pengukuhan lulusan Universitas Khairun.

(2) Setiap mahasiswa yang telah diyudisium kelulusannya wajib mengikuti wisuda.

(3) Syarat, tata cara, mekanisme, dan teknis pelaksanaan wisuda diatur dalam buku panduan wisuda yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor.

Pasal 48

(1) Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan sarjana Universitas Khairun. (2) Sesuai ketentuan yang berlaku, gelar akademik tersebut pada Ayat (1) pasal ini disingkat

sebagai berikut :

a. Sarjana lulusan Fakultas Hukum diberi gelar Sarjana Hukum dan disingkat S.H. b. Sarjana lulusan Fakultas Ekonomi diberi gelar Sarjana Ekonomi dan disingkat S.E. c. Sarjana lulusan FKIP diberi gelar Sarjana Pendidikan dan disingkat S.Pd.

d. Sarjana lulusan Fakultas Pertanian diberi gelar Sarjana Pertanian dan disingkat S.P. e. Sarjana Lulusan Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Pertanian diberi gelar

Sarjana Teknologi Pertanian disingkat S.TP.

f. Sarjana lulusan Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan diberi gelar Sarjana Peternakan dan disingkat S.Pt.

g. Sarjana lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan diberi gelar Sarjana Perikanan dan disingkat S.Pi.

h. Sarjana lulusan Fakultas Teknik diberi gelar Sarjana Teknik dan disingkat S.T.

i. Sarjana lulusan Fakultas Sastra dan Budaya diberi gelar Sarjana Sastra dan disingkat S.S.

(3) Sebutan profesional diberikan kepada lulusan Program Diploma III dengan sebutan profesional Ahli Madya dan disingkat A.Md.

(15)

BAB IX

PROGRAM PENGALAMAN LAPANG,

KERJA PRAKTEK DAN PRAKTEK KERJA LAPANG DAN MAGANG Pasal 49

(1) Program Pengalaman Lapang (PPL) adalah kegiatan kurikulum dari program akademik dan program professional, yang memberikan pengalaman mengajar kepada calon guru dengan memahami seluk beluk tugasnya.

(2) Tujuan PPL adalah memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan mengajar bagi mahasiswa calon guru.

(3) Praktek Kerja Lapang (PKL), Kerja Praktek (KP), dan Magang merupakan kuliah kerja di lapangan atau instansi terkait yang mengintegrasikan kajian teori ke dalam praktek dan merupakan bagian dari kurikulum Fakultas masing-masing.

(4) Tujuan PKL, KP dan Magang adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan teori ke dalam praktek dan mampu menganalisis serta memecahkan masalah berdasarkan teori.

Pasal 50

(1) Status PPL merupakan bagian integral dari keseluruhan kurikulum Program Studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

(2) Status PKL, KP, dan Magang merupakan bagian integral dari keseluruhan kurikulum Program Studi.

Pasal 51

Persyaratan dan teknis pelaksanaan PPL, PKL, KP dan Magang diatur lebih lanjut dalam buku panduan yang ditetapkan oleh Dekan.

BAB X

KULIAH BERKARYA DAN BERMASYARAKAT Pasal 52

(1) KUBERMAS adalah kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan dengan menempatkan mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan antardisiplin ilmu pengetahuan di daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu.

(2) Tujuan KUBERMAS adalah :

a. Untuk menghasilkan calon Sarjana sebagai penerus pembangunan dalam memahami kompleksitas permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan.

b. Belajar memecahkan permasalahan di masyarakat secara pragmatis dan interdisiplin. c. Untuk lebih mendekatkan Universitas kepada masyarakat dan lebih menyesuaikan

pendidikan tinggi dengan tuntutan pembangunan.

(3) Jangka waktu pelaksanaan KUBERMAS adalah 2 (dua) bulan.

Pasal 53

(1) Mahasiswa dapat mengikuti program KUBERMAS apabila telah memenuhi syarat : a. Telah lulus minimal 90 % dari kebulatan studi.

b. Direkomendasikan oleh Pimpinan Fakultas.

c. Memprogramkan matakuliah KUBERMAS tidak bersamaan dengan matakuliah lainnya, kecuali Skripsi/Tugas Akhir dan PPL/PKL/KP/Magang.

d. Melunasi SPP semester berjalan.

e. Melunasi pembayaran biaya KUBERMAS.

(16)

BAB XI

SKRIPSI / TUGAS AKHIR Pasal 54

(1) Skripsi/Tugas Akhir dimaksudkan sebagai pembulatan studi mahasiswa pada semua Fakultas dalam lingkungan Universitas Khairun untuk mencapai gelar Sarjana atau sebutan Profesional.

(2) Kedudukan Skripsi/Tugas Akhir sama dengan matakuliah lainnya.

(3) Skripsi terdiri dari Seminar Usul Penelitian, Seminar Hasil Penelitian dan Ujian Skripsi. (4) Tugas Akhir terdiri dari Seminar Proposal Tugas Akhir dan Ujian Tugas Akhir.

Pasal 55

Mahasiswa dapat memprogramkan matakuliah Skripsi/Tugas Akhir, apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :

a. telah lulus matakuliah prasyarat.

b. telah lulus matakuliah sekurang-kurangnya 90% (sembilan puluh lima persen) dari kebulatan studi.

Pasal 56

(1) Penulisan Skripsi/Tugas Akhir mahasiswa dibimbing oleh minimal 2 orang dosen pembimbing.

(2) Seorang dosen dapat menjadi Pembimbing I apabila memiliki kualifikasi kepangkatan akademik serendah-rendahnya Lektor dan bergelar Magister (S2).

(3) Seorang dosen dapat menjadi Pembimbing II apabila memiliki kualifikasi kepangkatan akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli dan bergelar Magister (S2).

(4) Pembagian tugas Pembimbing I dan II diatur dalam pedoman penulisan skripsi/Tugas Akhir.

Pasal 57

(1)

Dosen diwajibkan menyediakan waktu untuk konsultasi bagi mahasiswa bimbingan, sekurang-kurangnya 2(dua) hari setiap minggu.

(2) Penentuan hari konsultasi dosen diumumkan di jurusan/ program studi/bagian dan atau di tempat yang ditentukan.

(3) Jangka waktu pemeriksaan terhadap masing-masing konsep rencana penelitian, penyusunan tugas akhir dan tugas lainnya, tidak lebih dari satu bulan untuk setiap kali pemeriksaan.

Pasal 58

(1) Penggantian pembimbing skripsi dapat dilakukan apabila pembimbing : a. Sakit, atau berhalangan tetap (meninggal dunia);

b. Mendapat tugas belajar;

c. Mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima;

d. Mahasiswa mengganti judul/materi skripsi dan atau tugas akhir; e. Pembimbing lalai melaksanakan tugas bimbingan.

(2) Penggantian pembimbing skripsi ditetapkan dengan keputusan Dekan atas usul atas ketua Jurusan/program studi/bagian.

Pasal 59

(17)

(2) Mahasiswa dapat diikutsertakan dalam Seminar Hasil Penelitian bila telah menghadiri sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kali Seminar Hasil Penelitian mahasiswa lainnya yang dibuktikan dengan kartu kehadiran Seminar Hasil Penelitian.

(3) Proses dan tata cara pelaksanaan Seminar Usul Penelitian/ Seminar Proposal Tugas Akhir dan Seminar Hasil Penelitian diatur dengan Keputusan Dekan.

Pasal 60

(1) Ujian skripsi merupakan ujian komprehensif untuk menilai penguasaan akademik tentang isi skripsi yang ditulis mahasiswa, kemampaun penguasaan bidang ilmu dan kemampuan dalam hal mempertahankan pandangan serta pendapat dari sanggahan anggota tim penguji. (2) Ujian Skripsi/Tugas Akhir diselenggarakan melalui sistem majelis.

(3) Pelaksanaan Skripsi/Tugas Akhir dilaksanakan setiap saat setelah mahasiswa dinyatakan telah memenuhi syarat.

(4) Jadwal pelaksanaan Ujian Skripsi/Tugas Akhir ditetapkan Dekan dengan memperhatikan usulan Program Studi/Jurusan.

Pasal 61

(1) Mahasiswa dapat diikutsertakan dalam ujian Skripsi/Tugas Akhir, jika telah melalui pembimbingan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing.

(2) Selama dalam masa bimbingan Skripsi/Tugas Akhir, mahasiswa wajib berkonsultasi dengan Dosen Pembimbingnya sekurang-kurangnya 5 (lima) kali yang tercatat dalam Kartu Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir.

(3) Apabila pembimbingan Skripsi/Tugas Akhir tidak memenuhi ketentuan sebagaimana pada ayat (1) dan (2), tidak dapat diikutsertakan dalam ujian Skripsi/Tugas Akhir.

Pasal 62

(1) Ujian Skripsi/Tugas Akhir dilaksanakan oleh suatu Tim Penguji Skripsi/Tugas Akhir yang ditetapkan dengan Keputusan Dekan atas usulan Program Studi/Jurusan/Bagian.

(2) Penetapan Tim Penguji dengan mempertimbangkan kompetensi bidang ilmu dan beban kerja Dosen.

(3) Tim Penguji Skripsi/Tugas Akhir sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Berpangkat serendah-rendahnya Asisten Ahli b. Memiliki kualifikasi akademik minimal Magister (S2).

(4) Apabila syarat yang ditentukan pada ayat (3) tidak dipenuhi, maka Ketua Jurusan/Program Studi/bagian dapat mengusulkan Dosen Penguji dari Jurusan atau Program Studi lain, fakultas, atau dari PTN/instansi lain dengan memperhatikan relevansi bidang ilmunya, setelah dikonsultasikan dengan Dekan.

Pasal 63

Ujian Skripsi/Tugas Akhir dilaksanakan oleh suatu Tim dengan komposisi personalianya sebagai berikut :

(1) Tim Pembimbing terdiri dari Pembimbing I dan Pembimbing II.

(2) Tim Penguji berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 62 ayat (3)

Pasal 64

(18)

BAB XII

IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI Pasal 65

(1) Ijazah adalah surat tanda kelulusan mahasiswa pada suatu program studi tertentu yang dikeluarkan Universitas Khairun berdasarkan peraturan yang berlaku.

(2) Transkrip studi adalah daftar nilai prestasi akademik mahasiswa yang disiapkan oleh fakultas/program studi dan diteruskan ke BAAKAPSI Universitas Khairun.

(3) Transkrip nilai dapat diberikan kepada mahasiswa setelah yang bersangkutan menyelesaikan studi di Universitas Khairun atau masih dalam masa studinya atas permintaan yang bersangkutan, maupun atas permintaan resmi instansi terkait.

(4) Transkrip nilai diterbitkan dalam bahasa Indonesia

(5) Fakultas/program studi wajib menyimpan buku induk nilai/transkrip nilai mahasiswa lulusan paling kurang selam 10 tahun.

(6) Fakultas wajib menyiapkan Buku induk fakultas/program studi yang berisi data mahasiswa dan nilai yang diperoleh selama studi berdasarkan kartu hasil studi (KHS) mahasiswa setiap semester.

Pasal 66

Pengesahan ijazah dan transkrip nilai diatur sebagai berikut :

a. Ijazah Sarjana dan Diploma ditandatangani oleh Dekan dan Rektor. b. Transkrip Nilai ditandatangani oleh Dekan dan Pembantu Rektor I.

c. Salinan/fotokopi ijazah dan transkrip nilai ditandasahkan oleh Rektor atau Dekan atau Pembantu Dekan I.

d. Ijazah dan Sertifikat Akta Mengajar diproses oleh BAAKPSI.

e. Transkrip nilai diproses oleh Fakultas berdasarkan Traskrip nilai sementara dari jurusan/program studi/bagian.

BAB XIII

PROGRAM PROFESI GURU Pasal 67

(1)

Tujuan program PPG adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi

dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil

penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik; mampu

melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

(2)

Ketentuan tentang Kurikulum, Syarat, dan mekanisme penyelenggaraan PPG ditetapkan

dengan Keputusan Rektor yang didasarkan pada ketentua yang berlaku.

BAB XIV

BEBAN TUGAS DOSEN Pasal 68

(1) Tugas Pokok seorang dosen Universitas Unkhair adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(19)

(3) Selain tugas utama tersebut, dosen juga mempunyai tugas sebagai penasehat akademik terhadap mahasiswa, dan melakukan pembimbingan dalam penulisan skripsi/tugas akhir mahasiswa.

Pasal 69

(1)

Beban tugas dosen atau ekivalensi waktu mengajar didasarkan pada peraturan perundang-undangan.

(2)

Dosen dalam melaksakan Tri Dharma perguruan tinggi wajib menyampaikan laporan pelaksanaa kepada Rektor melalui Dekan.

(3) Beban tugas mengajar setiap dosen harus ada pada setiap semester.

BAB XV

KETENTUAN SANKSI Pasal 70

(1)

Sanksi akademik merupakan sanksi yang dijatuhkan kepada dosen dan atau mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan akademik Universitas Khairun.

(2). Pemberian sanksi terhadap pelanggaran keputusan ini tidak mengurangi hukuman/sanksi yang diatur dalam PP 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri dan ketentuan-ketentuan lainnya.

(3). Pelanggaran terhadap keputusan ini dapat diberikan hukuman berupa sanksi administratif maupun sanksi akademik.

Bagian Pertama Saksi Terhadap Dosen

Pasal 71

(1)

Sanksi akademik diberikan terhadap dosen berbentuk :

a. teguran lisan b. teguran tertulis

(2)

Teguran lisan diberikan dalam hal apabila dalam satu semester melakukan salah satu atau lebih pelanggaran berikut :

a. Dosen memberikan kuliah kurang dari 80 % dari jumlah minimum yang ditetapkan untuk suatu mata kuliah yang diasuhnya, atau

b. Dosen yang belum memulai perkuliahan sampai dengan minggu ke tiga, sesuai dengan jadwal perkuliahan yang telah ditetapkan oleh Fakultas/program studi.

c. Dosen tidak melaksanakan tugas pembimbingan (PA) terhadap mahasiswa sesuai dengan peraturan yang berlaku

d. Dosen tidak melaksanakan tugas bimbingan tugas akhir mahasiswa yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. Dosen terlambat menyerahkan Nilai Lengkap Akhir sesuai dengan jadwal yang ditetapkan

f. Dosen tidak mengisi jurnal perkuliahan pada setiap tatap muka.

g. Dosen yang kurang dan atau tidak melaksanakan tugas-tugas akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) Teguran tertulis pertama diberikan dalam hal:

a. Dosen melakukan salah satu atau lebih pelanggaran seperti diuraikan pada ayat (2) b. Dosen mendapat hasil evaluasi proses belajar mengajar yang sangat kurang untuk

matakuliah yang diasuhnya pada akhir semester.

(20)

(8) Penjatuhan sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat 3 dan ayat 4 diberikan oleh Dekan atas usulan ketua jurusan/ program studi/ bagian.

Pasal 72 (1) Bentuk sanksi akademik dapat berupa :

a. tidak dibenarkan mengajar minimal selama 1 (satu) semester.

b. tidak diberikan tugas membimbing Tugas Akhir (TA) mahasiswa minimal selama 1 (satu) semester.

c. tidak diberikan tugas membimbing akademik (PA) mahasiswa minimal selama 1 (satu) semester.

d. tidak diizinkan melakukan kegiatan penelitian minimal 2 (dua) semester.

e. tidak diizinkan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal 4 (empat) semester.

f. tidak dibenarkan sebagai tim penilai seminar Tugas Akhir dan menguji selama 3 (tiga) semester.

g. tidak diusulkan kenaikan pangkat yang bersangutan dan atau mengusulakn untuk penerapan sangksi sebagai PNS.

(2) Sanksi akademik diberikan terhadap tenaga pengajar/dosen dalam hal: a. tidak mengindahkan teguran tertulis kedua.

b. terbukti menyimpang dalam kaidah-kaidah pemberian nilai ujian.

c. terbukti melanggar ketentuan pembimbingan,konsultasi, menerima upah pembuatan Tugas Akhir (TA) dan lain-lain.

d. terbukti melanggar ketentuan Statuta Universitas Khairun, dan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku.

e. terbukti tidak melakukan kegiatan penelitian atau kegiatan ilmiah kurang dari 1 (satu) kegiatan dalam dua tahun akademik berturut-turut

f. terbukti tidak melaksanakan Beban Tugas sebagai tenaga pengajar sesuai dengan ekivalensi waktu mengajar penuh (EWMP) seorang dosen minimal 12 sks per semester. g. terbukti melakukan plagiat untuk karya ilmiah dan lain sebagainya.

(3) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf g ditetapkan dengan surat keputusan dekan setelah melalui pertimbangan senat fakultas.

Pasal 73

(1)

Setiap penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pasal 78 dan pasal 79 keputusan ini, dikaitkan dengan pemberian nilai daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) dosen yang bersangkutan.

(2) Ketentuan lebihlanjut tentang penjatuhan saksi didasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua

Sanksi Terhadap Mahasiswa Pasal 74

Bentuk sanksi terhadap mahasiswa dapat berupa sanksi administrasi dan akademik.

Pasal 75 (1) Sanksi administratif terhadap mahasiswa berbentuk :

a. Teguran lisan. b. Teguran tertulis.

(2) Sanksi akademik terhadap mahasiswa berbentuk :

a. Tidak diizinkan melakukan kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lainnyaminimal pada satu semester.

(21)

d. Pembatalan Tugas Akhir (skripsi), dan karya ilmiah lainnya. e. Diberhentikan sebagai mahasiswa Universitas Khairun.

Pasal 76

(1) Sanksi administrasi bentuk lisan dijatuhkan dalam hal mahasiswa :

a. Terbukti tidak melakukan konsultasi dengan PA dan atau pembimbing Tugas Akhir minimal dalam waktu 2 (dua) bulan.

b. Pada awal bulan kedua masa perkuliahan, mahasiswa mengikuti kurang dari 3 (tiga) kali pertemuan tatap muka, oleh ketua jurusan/program studi/bagian berdasarkan laporan dosen.

(2) Sanksi administrasi dalam bentuk tertulis diberikan dalam hal mahasiswa terbukti tidak melakukan konsultasi dengan PA dan atau pembimbing Tugas Akhir minimal dalam waktu 2 (dua) bulan berturut-turut.

Pasal 77 Sanksi akademik dijatuhkan dalam hal mahasiswa : a. Terbukti tidak menyerahkan KRS.

b. Terbukti mengikuti perkuliahan kurang dari yang telah ditentukan. c. Terbukti melakukan ketidak jujuran (menyontek) dalam ujian di kelas.

d. Terbukti melakukan praktek pejokian baik dalam ujian semester maupun ujian masuk perguruan tinggi.

e. Terbukti memperoleh nilai dengan tidak wajar dari dosen.

f. Terbukti melakukan plagiat terhadap tugas akhir atau laporan ilmiah lainnya. g. Terbukti memalsukan tanda tangan yang berhubungan dengan kegiatan akademik.

Pasal 78

Penjatuhah sanksi administrasi dan sanksi akademik dilakukan oleh dekan atau jurusan/program studi.

BAB XVI

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 79

(1) Dengan ditetapkannya Peraturan Akademik ini, maka Peraturan Akademik sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

(2) Fakultas wajib menyusun pedoman akademik berdasarkan peraturan ini.

(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Akademik akan diatur dalam Keputusan Rektor.

BAB XVII PENUTUP

Pasal 80 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Ternate

pada tanggal 9 Februari 2011 Rektor,

Gambar

Tabel 3. Yudisium dan Indeks Prestasi Kumulatif

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kualitas permukiman akibat adanya perkembangan Pabrik Sritex pada Zona III terbesar ada pada variabel Nature dan Society yaitu sama- sama sebesar 100%

Menurut Sukardi (2008;179), metode prnrlitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian eksperimen merupakan metode

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai masalah yang diteliti, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti hanya mengenai pengaruh brand awareness,

Dan pada saat elektroda bola mendapatkan polaritas positif maka elektroda bola akan langsung mendapatkan energi awal yang lebih besar, karena elektroda bola secara

(3) Calculation of the value of SWBIs, securities, and/or claims issued by the government on the basis of sharia principles usable as collateral as referred to in Article 3

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan. dan Realisasi

Didalam screen menu ini, terdapat dua tombol yaitu tombol keluar yang berfungsi untuk keluar dari aplikasi dan tombol pilih yang berfungsi untuk masuk dalam screen

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini mengambil judul “PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN KARAKTER EKSEKUTIF TERHADAP TAX AVOIDANCE