• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tak Setetespun Air Limbah Mengalir Keluar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tak Setetespun Air Limbah Mengalir Keluar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Tak Se te te s pun

Air Lim bah

M e ng alir Ke luar

PT ARWANA CITRAM ULIA TBK

Kawasan intalasi porduksi yang relatif

hijau memang mengindikasikan

bahwa perusahaan telah menerapkan

industri hijau. Namun yang lebih

mengesankan, tak ada setetespun air

(3)

elihat kawasan produksi dan pabr ik keramik milik PT Ar wana Citramulia Tbk di kawasan Tangerang layaknya melihat sebuah instalasi produksi di tengah sebuah taman. Areal industr i dikelilingi oleh r umput yang hijau ser ta sejumlah pohon menaungi. Instalasi pengelolaan air limbah pun dibuat sedemikian r upa sehingga tampak menyer upai sebuah kolam hias. Bahkan sejumlah ter nak tampak tenang menyantap r umput di kawasan rer umputan pabr ik. Seper ti telah terjadi sinergi antara lingkungan yang hijau, menopang proses produksi di pabr ik produsen keramik ini.

Bisa dimaklumi, karena per seroan adalah salah satu dar i sekian per usahaan yang mener ima penghargaan Industr i Hijau berdasarkan cr iter ia yang ditetapkan oleh Kementer ian Per industr ian pada awal tahun ini. Penghargaan Industr i Hijau ini diber ikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kepada 10 per usahaan yang dua di antaranya mer upakan bagian dar i Gr up Ar wana. PT Ar wana Nuansa Keramik mendapat per ingkat kelima, sementara PT Ar wana Citramulia Tbk mendapat per ingkat kesembilan. Selain dua per usahaan dar i Gr up Ar wana ini, tercatat nama-nama industr i besar lainnya semisal PT Holcim Tbk, PT Tanjung Enim Lestar i Pulp and Paper, PT Semen Gresik (Per sero) Tbk, dan PT Chandra Asr i Petrochemical Tbk.

Selain penghargaan tadi, PT Ar wana Citramulia Tbk juga berhasil mendapatkan per usahaan ber predikat Proper Hijau dar i Kementer ian Negara Lingkungan Hidup. Disampaikan Direktur Operasional PT Ar wana Citramulia Tbk Edy Suyanto, manajemen per seroan merasa ber syukur telah dipercaya untuk mendapatkan sejumlah predikat industr i yang lekat dengan pelestar ian lingkungan.

“Ini akan menjadi motivasi manajemen untuk member ikan kontr ibusi yang lebih berar ti di masa yang akan datang, khususnya yang berkait dengan pelestar ian lingkungan,” ujar Edy. Sebagai pelengkap standar

M

pengelolaan lingkungan, per seroan

juga telah melengkapip dir i dengan ISO 14001, sebagai sebuah enviromental management standard.

Menur ut Edy, apa yang telah per usahaan capai sebenar nya tak lain dar i penjabaran dan realisasi dar i visi per usahaan, bahwa per seroan ingin menjadi per usahan terbaik di industr i keramik yang penuh dengan daya cipta dan inovasi, serta mampu member ikan kontr ibusi yang berar ti bagi pembangunan negara dan masyarakat.

Selain sebagai per usahaan publik yang taat pajak, kata Edy, per seroan juga ingin ikut berkontr ibusi secara positif pada lingkungan. Baik dalam

bentuk community development dan

Corporate Social Responsibility (CSR), ser ta ber par tisipasi dalam pelestar ian lingkungan.

“Ini fokus kami. Sebagai profesional, kami patut syukur i bisa mencapai predikat ini karena dukungan founder

kami Pak Tandean Rustandy, yang ber i dorongan luar biasa untuk konsisten dan berkomitmen mencapai hal tadi,” imbuhnya. CEO per seroan menur utnya memang telah member ikan panduan dalam operasional per usahaan, yakni yang mencakup pelestar ian lingkungan, energi, kualitas produk, teknologi dan kualitas sumber daya manusia.

Oleh pimpinan per usahaan, upaya pelestar ian lingkungan menjadi panduan per tama yang har us diimplementasikan oleh segenap kar yawan dan manajemen.

KEJAR PROPER EMAS

Upaya penghijauan dan pelestar ian lingkungan di kawasan pabr ik sebenar nya hanya sebagian kecil saja dalam per syaratan untuk bisa mask dalam predikat per usahaan dengan Proper Hijau. Jika melihat berdasarkan standar dan criter ia yang ditetapkan oleh Kemeneg Lingkungan Hidup, predikat Proper Hijau diber ikan kepada per usahaan jika telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dar i yang diper syaratkan.

Yakni telah mempunyai sistem

pengelolaan lingkungan, mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat dalam hal ini melakukan community development, ter masuk melakukan upaya 3R (reduce, reuse dan recycle). “Ini sudah kami lakukan. Untuk itu kita bisa dikategor ikan industr i hijau, dan berhak mendapatkan predikat proper hijau,” ujar Edy.

Sebelum mencapai predikat ter sebut, per usahaan telah berhasil lolos dar i aspek penilaian Proper Bir u, yakni tidak melakukan pencemaran air, pencemaran laut, pencemaran udara, limbah B3, limbah domestik, dan amdal.

Tak merasa pusa dengan predikat

COVER STORY

(4)

ter sebut, per usahaan dan manajemen ser ta kar yawan ber tekad predikat yang lebih tinggi lagi, yakni Proper Emas. Untuk mendapatkan predikat itu, per usahaan har us mampu memper tahankan kiner ja Proper Hijau di industr i hijau selama tiga tahun ber tur ut-tur ut. Selain itu, audit juga dilakukan oleh Kemeneg LH selama enam bulan sekali terkait pencapaian dan upaya menjaga sustainabilitas predikat Proper Hijau.

Proper emas adalah predikat bagi per usahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dar i yang diper syaratkan dan telah melakukan upaya 3R, menerapkan

sistem pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, ser ta melakukan upaya-upaya yang berguna bagi kepentingan masyarakat pada jangka panjang.

Sejauh ini, pengendalian air limbah di lingkup instalasi produksi per usahaan juga sangat baik. Menunr ut Edy, jika sebagian besar pabr ik tak bisa lepas dar i pembuangan limbah lewat sejumlah akses ber upa sungai maupun saluran air lainnya, PT Ar wana Citramulia Tbk yang berkode ARNA di Bur sa Efek Indonesia (BEI) ini justr u tidak setetespun mengalirkan air limbahnya keluar dar i kawasan pabr ik.

Sehingga tak ada air ber war na hitam atau berbau busuk yang bisa mer usak ekosistem dan mengganggu masyarakat sekitar. Manajemen per usahaan mengupayakan setiap air limbah didaur ulang kembali dan selanjutnya digunakan dalam proses produksi. “Jadi tak ada yang keluar dar i lingkungan pabr ik. Reduce, reuse, recycle. Itu dar i penggunaan air,” ujar Edy.

‘REUSE’ LIMBAH PADAT

(5)

PT Arwana

Citramulia berhasil

meningkatkan

produksinya secara

konsisten dalam

kurun waktu lima

tahun terakhir.

Pada tahun 2010

produksi masih

tercatat sebesar

38,8 juta m2. Lalu

naik menjadi 40,8

juta m2 pada

thaun 2011, dan

diprediksikan pada

tahun ini produksi

akan kembali

meningkat menjadi

41,3 juta m2.

level bawah dengan harga yang murah. Sementara hasil produksi lainnya yang benar -benar tak lagi memiliki nilai jual,

dihancurkan kembali lewat crusher

machine, untuk kemudian digunakan kembali dalam proses produksi dengan for mulasi bar u, tanpa har us mengalami down grade kualitas.

Sedangkan untuk gas buang, sebut saja untuk pabrik Arwana di Serang yang memiliki sekitar 50 cerobong, terus dilakukan uji emisi secara berkala agar kadar karbon dan sulfur yang keluar tidak melampaui ambang membahayakan. Uji secara berkala ini dilakukan oleh tim audit dari Kemeneg Lingkungan Hidup selama enam bulan sekali.

Untuk tangung jawab social perusahaan alias Corporate Social Responsibility (CSR), per seroan telah mengeluarkan dana lebih dar i 2,5% dar i revenue per usahaan untuk kepentingan ter sebut. Seper ti diketahui, walaupun belum ada aturan baku, per usahaan pelat merah telah ditetapkan har us menyisihkan 2,5% dar i revenue-nya untuk segala kegiatan terkait tanggung jawab social per usahan.

Saat ini per usahaan telah melakukan kegiatan perbaikan r umah dan sekolah masyarakat sekitar lewat program Bedah Rumah dan Bedah Sekolah. Per usahaan juga secara berkala mendatangkan sejumlah dokter spesialis ke daerah sekitar pabr ik, dan member ikan program berobat gratis sebanyak dua bulan sekali.

Selain itu, per usahaan juga ber usaha memberdayakan para ibu-ibu lingkungan sekitar pabr ik dengan member ikan secara gratis mesin jahit, sehingga mereka bisa menjad lebih produktif. Sementara untuk para pemuda yang masih belum mendapatkan peker jaan, per usahaan membekali mereka dengan peralatan potong rambut, sehingga mereka bisa mengisi waktu kosongnya dengan ber profesi sebagai pemotong rambut.

Berbicara soal kiner ja, PT Ar wana Citramulia berhasil meningkatkan produksinya secara konsisten dalam kur un waktu lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 produksi masih tercatat sebesar 38,8 juta m2. Lalu naik menjadi 40,8 juta m2 pada thaun 2011, dan

diprediksikan pada tahun ini produksi akan kembali meningkat menjadi 41,3 juta m2. Pada tahun 2013 diperkirakan akan

terjad kenaikan signifikan pada produksi,

menjadi 49,3 juta m2 dan menjadi 55,3 juta m2 pada tahun 2014.

Edy Suyanto menyebut kenaikan produksi yang cukup besar bakal dialami per usahaan pada tahun 2013 dan 2014 karena diperkirakan pada tahun 2013 pabr ik bar u PT Ar wana Citramulia yang dibangun di Palembang sudah mulai ber produksi. “Saat ini masih dalam proses konstr uksi, kami mengeluarkan investasi tahap per tama sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunannya,” kata Edy.

Per usahaan sejauh ini masih menjadikan masyarakat level menengah bawah sebagai pasar utama dar i produk-produknya. Sebesar 95% dar i hasil produksinya dipasarkan untuk segmen ter sebut, lewat brand Ar wana. Sementara sisanya sebesar 5% ditujukan ke pasar menengah atas lewat brand Uno.

Produk yang dihasilkan per usahaan memiliki var ian yang cukup lengkap. “Untuk keramik dinding kami punya tipe

marble, fancy, plain color, rustic, fancy decorative, granity. Ada range produk yang lengkap. Maka kita bisa ber ikan one stop shopping, baik untuk lantai, dinding,

outdoor. kita punya kelengkapan,” kata Edy.

Sejauh ini per usahaan belum bergerak ke pasar produk sanitary karena manajemen masih melihat pasar keramik lantai masih menawarkan peluang yang besar, dan belum ter penuhi dengan baik. Kendati demikian, jika kendala pasokan bahan baker gas sudah bisa teratasi, bukan tak mungkin per usahaan akan mencoba masuk ke pasar ter sebut.

Sementara itu dengan dibangunnya pabr ik bar u di Palembang, per usahaan akan memiliki kemudahan dar i segi produksi dan sales untuk pasar di luar Pulau Jawa. “Jadi nanti kami memiliki basis produksi di Serang, Surabaya, Tangerang dan Palembang. Ini akan ber i competitive advantage untuk kecepatan melayani konsumen. Ter masuk menghemat

tranportation cost,” imbuh Edy. q

– DHIYAN W WIBOWO –

Referensi

Dokumen terkait

Asas tersebut juga terdapat landasan hukum pada Penjelasan Umum KUHAP butir ke 3 huruf c yang berbunyi Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan

Dalam penelitian ini yang menjadi bahan pembahasan adalah materi “energi panas dan energi bunyi”.Hipo tesis penelitian adalah model pembelajaran Numbered Heads

1999 sebagai akibat perubahan “tahun asas” pengiraan cukai pendapatan dari berasaskan tahun terdahulu menjadi asas tahun semasa, dijangka juga mendorong pihak pengurus syarikat

(2000) menyatakan bahwa ekuitas merek selain dibentuk oleh dimensi ekuitas seperti kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek juga

Dari hasil pengamatan dan wawancara di atas, dapat diambil kesimpulan bahwasanya faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa dalam membaca permulaan di kelas II

apabila dilihat dari jumlah desa contoh jumlah desa yang tahan pangan di kabupaten Sidoardjo lebih banyak dibandingkan 2 kabupaten lainnya, karena jumlah desa

Komunitas Basis Manusiawi (KBM) ini apabila terdiri dari anggota dengan pelbagai iman maka komunitas ini sekaligus dapat menjadi Komunitas Basis Antar/lintas Iman

Salah satu gambar tangan di Gua Metanduno diperkirakan berjari runcing (Oktaviana, Bulbeck, et al., 2016). Gambar tangan berjari runcing di Gua Metanduno berada di bawah imaji