• Tidak ada hasil yang ditemukan

261395047 Askep Gangguan Kognitif Dan Mental Organik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "261395047 Askep Gangguan Kognitif Dan Mental Organik"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN

ASUHAN KEPERAWKEPERAWAATTAN PADA KLIEN DENGAN AN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN GANGGUAN KOGNITIFKOGNITIF DAN GANGGUAN MENTAL ORGANIK

DAN GANGGUAN MENTAL ORGANIK

MAKALAH MAKALAH oleh: oleh: KELOMPOK 8A KELOMPOK 8A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER  UNIVERSITAS JEMBER 

201 201

(2)
(3)

ASUHAN

ASUHAN KEPERAWKEPERAWAATTAN PADA KLIEN DENGAN AN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN GANGGUAN KOGNITIFKOGNITIF DAN MENTAL ORGANIK

DAN MENTAL ORGANIK

MAKALAH MAKALAH

disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik VIII disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik VIII

Dosen Pembina: Ns. NurWidayati , MN Dosen Pembina: Ns. NurWidayati , MN

oleh: oleh: !

!""l#l#$I$I%&%&$%$%L"L"'('(&$&$ NINIM 12M 122)2)101010101010)*)* L

L((++$$&&" " NN$$,,$ $ SS NNIIM M 112222))110011001100**88 F

F$$''hh,,""% N% N((--$$. . FF NNIIM M 112222))110011001100//**

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER  UNIVERSITAS JEMBER 

201 201

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

11

11 L$&$L$&$, Be, Bel$'$l$'$%%

angguan kogniti! pada pasien akan mempengaruhi pada kemampuan berpikir dan angguan kogniti! pada pasien akan mempengaruhi pada kemampuan berpikir dan rasional sesorang. "epon kogniti! yang ditimbulkan berbeda dan tergantung pada bagian rasional sesorang. "epon kogniti! yang ditimbulkan berbeda dan tergantung pada bagian yang mengalami gangguan. Perubahan dalam perilaku #uga akan ter#adi. Pada kasus yang mengalami gangguan. Perubahan dalam perilaku #uga akan ter#adi. Pada kasus del

deliriirium um akaakan n terter#ad#adi i ganganggugguan an padpada a proproses ses pikpikirir, , sedsedangangkan kan padpada a demdemensensia ia akaakann mengalami respon kogniti! yang mal adapti$. %ntuk mengetahui lebih lan#ut masalah mengalami respon kogniti! yang mal adapti$. %ntuk mengetahui lebih lan#ut masalah yang ter#adi pada

yang ter#adi pada pasien perlu dka#i pasien perlu dka#i lebih lan#ut tentang ganggualebih lan#ut tentang gangguan n kognkogniti! dan iti! dan mentalmental organik pada pasien. Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan gambaran organik pada pasien. Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan gambaran se&ara umum tentang asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan gangguan se&ara umum tentang asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan gangguan kogniti!, sehingga dapat membantu perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan kogniti!, sehingga dapat membantu perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan y

yanang g didiapaplilikakasisikakan n dadalalam m hahal l pepengngkaka#i#ianan, , pepenenegagakakan n didiagagnonosasa, , ininteter'r'enensisi,, imp

implemlemententasi, asi, dan dan e'ae'alualuasi. si. PemPemberberian ian asuasuhan han kepkeperawerawataatan n yayang ng makmaksimsimal al dapdapatat membantu pasien untuk menghadapi masalahnya dan meminimalkan resiko yang akan membantu pasien untuk menghadapi masalahnya dan meminimalkan resiko yang akan ter#adi.

ter#adi.

11

11 TT"""$%"$%

(dapun tu#uan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut mahasiswa keperawatan (dapun tu#uan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut mahasiswa keperawatan ma

mampmpu u mememamahamhami i dedengngan an babaik ik dadan n memeneneraprapkakan n di di lalapapangngan an memengngenenai ai asasuhuhanan keperawatan klien dengan gangguan kogniti! dan gangguan mental

(5)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

21 Pe%e,&($%

Menurut )antoso * Ismail +--/ !ungsi kogniti! adalah proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau kemampuan ke&erdasan yang meliputi &ara berpikir, daya ingat, pengertian, peren&anaan, dan pelaksanaan. angguan kogniti! merupakan ketidakmampuan untuk membuat keputusan, kerusakan memori dan penilaian, disorientasi, salah persepsi, penurunan rentan perhatian, dan kesulitan ber!ikir logis. "espon tersebut dapat ter#adi se&ara episodik atau terus menerus. Proses menua merupakan salah satu penyebab gangguan kogniti!. Menurut 0atim +--1/ gangguan kogniti! merupakan kelainan sara! pusat yang menyebabkan berkurangnya daya ingat dan kogniti!, gangguan berbahasa, kurang mampu melakukan gerakan motorik, kurang mampu mengenal dan mengidenti!ikasi benda asing meskipun !ungsi sensori utuh, dan gangguan !ungsi eksekuti! +meren&anakan, mengorganisir, serta mengurutkan/.

Menurut )emiun +--2/ gangguan mental organik merupakan gangguan mental  berat yang disebabkan oleh !aktor !isik atau organik sehingga indi'id se&ara sosial

men#adi lumpuh dan sama sekali tidak mampu untuk menyesuaikan diri, !ungsi3!ungsi intelektual lemah dan emosi tidak stabil. 4ingkah laku umum indi'idu mudah tersinggung atau suasana hati yang selalu berubah3ubah tanpa penyebab yang #elas, tidak memperhatikan penampilan pribadi, mengabaikan tanggung #awab, dan antisosial. Dalam masyarakat se&ara umum penderita gangguan mental berat disebut sebagai orang gila.

$ungsi kogniti! dapat ber!luktuasi sepan#ang rentang respons adapti! dan maladapti'e +lihat gambar 5/. $luktuasi !ungsi kogniti! ini sangat dipengaruhi oleh tingkat ke&emasan klien. angguan kogniti! kebanyakan dialami oleh klien dengan gangguan mental organik dan gangguan ini dapat ter#adi se&ara episodik atau terus menerus.

Rentang Respon Sosial

Respon adaptif  Respon maladaptif 

Solitude Menarik diri

Otonomi Manipulasi

Bekerja sama Impulsif  

Saling ketergantungan Narkisisme

 Tergantung Curiga

(6)

ambar 5. "entang repon adapti!  Keterangan dari rentang respon sosial:

5/ "espon adapti! adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma3norma so&ial dan kebudayaan se&ara umum yang berlaku di masyarakat. Dalam rentang respon sosial, respon adapti! terdiri dari:

a/ )olitude +menyendiri/

Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu &ara menge'aluasi diri untuk menentukan langkah selan#utnya. )olitude umumnya dilakukan setelah melakukan suatu kegiatan.

 b/ 6tonomi

Merupakan kemampuan indi'idu untuk menentukan dan menyampaikan ide3ide pikiran, perasaan dalam ubungan so&ial.

&/ 7eker#a sama +mutualisme/

Merupakan suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana indi'idu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.

d/ )aling ketergantungan +interdependen/

Merupakan suatu kondisi saling ketergantungan antara indi'idu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.

/ "espon maladapti! adalah respon yang menimbulkan gangguan dengan berbagai tingkat keparahan. Dalam rentang respon sosial, respon maladapti! terdiri dari:

a/ Menarik diri

Merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan se&ara terbuka dengan orang lain.

(7)

Merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada indi'idu yang menganggap orang lain sebagai ob#ek. Indi'idu tersebut tidak dapat membina hubungan sosial se&ara mendalam.

&/ Impulsi! 

Indi'idu impulsi! tidak mampu meren&anakan sesuatu, tidak mampu  bela#ar dari pengalaman, dan tidak dapat diandalkan.

d/ Narkisisme

Pada indi'idu narkisisme, terdapat harga diri yang rapuh, se&ara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pu#ian, sikap egosentris, pen&emburu, marah #ika orang lain tidak mendukung.

e/ 4ergantung +dependen/

4er#adi bila seseorang gagal mengembangkan rasa per&aya diri atau kemampuannya untuk ber!ungsi se&ara sukses.

!/ 8uriga

4er#adi bila seseorang gagal mengembangkan rasa per&aya dengan orang lain. Ke&urigaan dan ketidakper&ayaan diperlihatkan dengan tanda3tanda &emburu, iri hati, dan berhati3hati. Perasaan indi'idu ditandai dengan humor yang kurang, dan indi'idu merasa bangga dengan sikapnya yang dingin dan tanpa emosi.

22 Del(,("3 (. Pengertian

Menurut Dewanto,dkk +--/, Delirium adalah kegiatan akut atau subakut neuropsikiatri berupa penurunan !ungsi kogniti! dengan gangguan irama sirkardian dan  bersi!at re'ersibel. Penyakit ini disebabkan oleh dis!ungsi serebral dan bermani!estasi

se&ara klinis berupa kelainan neuropsikiatri. Menurut Diagnostic Statistical Manual of   Mental Disorders (DSM-IV-TR), delirium adalah sindrom yang memiliki banyak   penyebab dan berhubungan dengan dera#at kesadaran serta gangguan kogniti!.

Menurut insberg +--9/, delirium atau kadang disebut sindrom otak organik  akut merupakan masalah yang sering terdapat ada orang usia lan#ut yang digambarkan dengan pikiran yang keruh dan &ara berbi&ara yang tidak #elas, gangguan siklus tidur3  bangun, serta gangguan mood dan ganggan memori. Pasien mungkin terlihat resah, atau akan terlihat lemah dan apatis. Dari anatominya dapat diprediksi bahwa penyebab delirium sama dengan penyebab perubahan tingkat kesadaran. )indrom ini dapat  berlan#ut men#adi koma, tergantung dari penyebabnya.

(8)

Manurut Isselba&her +--/ delirium adalah keadaan bingung yang ditandai dengan gelisah, akti!itas mental yang meninggi, mudah terbangun, halusinasi 'isual yang mengganggu, dan hiperakti'itas motorik.

adi dapat disimpulkan bahwa delirium adalah perubahan tingkat kesadaran dan gangguan kogniti! yang bersi!at re'ersibel dan ditandai dengan keadaan bingng, gelisah, gangguan halusinasi 'isual yang mengganggu.

7. Psikopatologi ; Psikodinamik  5. <tiologi

7anyak kondisi sistemik dan obat3obatan serta stress bisa menyebabkan delirium. )tres dari penyebab apapun dapat meningkatkan ker#a syara! simpatikus sehingga mengganggu !ungsi kolinergik dan menyebabkan delirium. %sia lan#ut rentan terhdap  penurunan transmisi kolinergik sehingga labih mudah ter#adi delirium. (dapun !aktor3

!aktor yang mempengaruhi ter#adinya delirium adalah : a. $aktor prespitasi

Penyebab3penyebab delirium yang re'ersibel adalah 5/ =ipoksi / =ipoglikemi 1/ =ipertermi >/ Delirium antikolinergik  Penyebab lain : 5/ In!eksi 'irus / angguan metabolik  1/ ?esi struktural otak  >/ 6perasi :

a/ Preoperati! +dimensia, poli!armasi, putus obat, gangguan elektrolit,dan &airan/

 b/ Intraoperati! +meperidin, ben@odia@epine long3a&ting, dan antikolinergik seperti atropin/

&/ Pas&aoperati! +hipoksia dan hipotensi/ 9/ Intoksikasi :

a/ Intoksikasi @at : alkohol, heroin, kanabis

 b/ Intoksikasi obat : antikolinergik +antidepresan trisklik/, narkotik  +meperidin/, hipnotik sedati! +ben@odia@epin/, histamin3 +=3/ blo&ker  +simetidin/, kortikostreoid, antihipertensi sentral +metildopa dan reserpin/, antiparkinsonisme +le'edopa/

&/ )indrom putus @at : alkohol, opiat, dan ben@odia@epin  b. $aktor predisposisi

(9)

angguan kogniti! umumnya disebabkan oleh gangguan !ungsi susunan syara! pusat +))P/. ))P memerlukan nutrisi untuk ber!ungsi, setiap gangguan  pengiriman nutrisi mengakibatkan gangguan !ungsi ))P . !aktor yang dapat menyebabkan adalah penyakit in!eksi sistemik, gangguan peredaran darah. 7anyak  !aktor lain yang menurut beberapa ahli dapat menimbulkan gangguan kogniti!, seperti kekurangan 'itamin, malnutrisi, gangguan #iwa !ungsional.

. 4anda e#ala

Menurut Dewanto +--/, 4anda ge#ala yang khas adalah penurunan kesadaran dan gangguan kogniti!. (danya gangguan mood +suasana hati/, persepsi dan perilaku merupakan ge#ala dari de!isit ke#iawaan. 4remor, nistagmus, inkoordinasi dan inkontinensia urin merupakan ge#ala de!isit neurologis.

e#ala3ge#ala utama :

a/ Kesadaran berkabut

 b/ Kesulitan mempertahankan perhatian &/ Disorientasi

d/ Ilusi

e/ =alusianasi

!/ Perubahan kesadaran yang !luktuati! 

e#alaAge#ala sering ber!luktuasi dalam satu hari, pada banyak kasus, siang hari ter#adi perbaikan sedangkan pada malam hari tampak sangat terganggu. )iklus tidurA   bangun sering terbalik. e#ala3ge#ala neurologis adalah :

a/ Dis!asia  b/ Disartria

&/ 4remor  

d/ (steriksis pada ensalopati hepatikum dan uremia e/ Kelahiran motorik.

Menurut leadle +--9/, perubahan penyakit yang !luktuati! nampak pada malam hari. 7iasanya terdapat penurunan kemampuan mempertahankan perhatian pada stimulush eksternal : pasien mudah terganggu dan sulit utntuk terlibat dalm sebuah  per&akapan.

1. Pato!isiologi

Delirium dapat timbul dari berma&am3ma&am kelaian !isiologis maupun struktural. Pada pasien dengan enselopati hepatikum dan ge#ala putus alkohol, ter#adi kelainan metabolisme oksidati! serebral dan abnormalitas neurotransmiter multiple. Delirium merupakan mani!estasi dis!ungsi neurologis, terutama di daerah yang peka di korteks

(10)

dan sistem retikular, #arang di serebelum. Dua mekanisme neuronal yang men&etuskan delirium, yaitu pelepasan neurotransmiter yang berlebihan dan pengaturan sinyal abnormal. Pato!isiologi terbaru untuk men#elaskan keadaan delirium adalah ketidakseimbangan neurotransmitter berupa de!isit kolinergik dan kelebihan dopamin.

8. Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan Diagnosa medis : Delirium

Diagnosa Keperawatan :

5. =ambatan interaksi sosial . "esiko &idera

1. De!isit perawatan diri

D. Penatalaksanaan Medis 5.Non!armakologis

4arget utama adalah meminimalkan !aktor lingkungan yang menyebabkan delirium, kebingungan dan kesalahan persepsi serta mengoptimalkan stimulasi lingkungan.

.$armakologis

a. (ntispikotik 4ipikal

=aloperidol masih merupakan pilihan utama. %ntuk lansia atau delirium hipoakti! dimulai dengan dosis -,935 mg;5 #am, sementara untuk usia muda dan keadaan agitasi yang berat serta delirium hiperakti! digunakan dosis 5- mg; #am IV. ika dosis awal tidak e!ekti!, maka dapat digandakan 1- menit kemudian selama tidak ditemukan e!ek samping. Pengaruh terhadap #antung memberikan gambaran inter'al B4 meman#ang pada <K, sehingga pemberian haloperidol disertai dengan monitor <K.

 b. (ntipsikotik (tipikal

Dosis risperidon untuk orang tua -,93-,9 mg;5 #am, ollan@apin ,939 mg malam hari, Cuetiapin 5,9 mg malam hari +peningkatan dosis bertahap sesuai indikasi/.

&. 7en@odia@epin

Pada pasien yang mengalami agitasi dan tidak responsi! terhadap monoterapi antipsikotik, dapat digunakan dia@epam 935- mg IV, dapat diulang sesuai kebutuhan. Pasien delirium dengan ge#ala putus alkohol diberi tiamin 5-- mg;hari dan asam !olat 5 mg;hari. Pemberian tiamin mendahului pemberian glukosa IV.

(11)

7en@odia@epin memberikan e!ek sedasi berlebih, depresi pernapasan, ataksia dan amnesia.

d. Preparat anestetik 

Propo!ol dapat digunakan pada pasien yang tidak responsi! terhadap psikotropik  tipikal. <!ek sampingnya berupa depresi pernapasan. Propo!ol beker#a &epat dan waktu paruhnya singkat. Dosis maksimum 9 ug;kg;menit. <!ek samping lain  berupa hipertrigliseridemia, bradikardi, peningkatan en@im pankreas dan asam

laktat +Dewanto, --/. 1. Penatalaksanaan Keperawatan D($%o-$ Ke4e,$5$&$% T""$% +$% K,(&e,($ H$-(l 6NO7 I%&e,9e%-( 6NI7 =ambatan interaksi sosial  De!inisi : Keadaan ketika indi'idu mengalami atau beresiko mengalami respon interaksi yang negati!, tidak   adekuat, atau tidak  memuaskan

Peningkatan kepuasan dalam  bersosialisai

Kriteria hasill :

a. Meningkatkan keterampilan interaksi sosial, ker#a sama, dan saling memahami

 b. Menggunakan akti!itas yang menenangkan, menarik, dan menyenangkan untuk   meningkatkan kese#ahteraan. &. 7erhubungan dengan orang lain d. Mengungkapkan keinginan

So($l(;$&(o% e%h$%e3e%& : a. 7uat interaksi ter#adwal

 b. Dorong pasien ke kelompok atau

 program keterampilan

interpersonal yang membantu meningkatkan pemahaman tentang pertukaran in!ormasi atau sosialisasi

&. Identi!ikasi adanya perubahan  perilaku

d. 7erikan umpan balik positi! #ika  pasien berinteraksi dengan orang

lain

e. Minta dan harapkan adanya komunikasi 'erbal

"esiko &idera De!inisi :

Peningkaan resiko &idera #aringan yang tidak disenga#a

a. )a!ty beha'ior : !all  pre'ention

 b. Knowladge : personal sa!ety

Kriteria hasil :

a. Pasien terbebas dari trauma !isik 

 b. ?ingkungan sekitar aman &. Dapat mendeteksi resiko

E%9(,o%3e%&$l 3$%$e3e%& -$#&< a. )ediakan lingkungan yang

aman bagi pasien

 b. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya

&. Memasang side rail temapt tidur 

d. Menyediakan penerangan yang &ukup

(12)

e. 7erikan pen#elasan pada  pasien dan keluarga atau  pengun#ung adanya  perubahan status kesehatan Kurangnya  perawatan diri De!inisi : =amatan kemampuan untuk  melakukan atau menyelesaikan akti!itas merawat diri seperti  berpakaian, eliminasi, makan, mandi.

a. )el! &are de!i&it hygiene Kriteria hasil :

a. Mampu melakukan tugas !isik  yang paling mendasar dan akti'itas perawatan pribadi se&ara mandiri dengan atau tanpa alat bantu

 b. Mampu untuk mengenakan  pakaian, mandi, makan, dan eleminasi se&ara mandiri tanpa alat bantu

Mampu mempertahankan kebersihan diri.

Sel# $,e $--(-&$%e

a. Pantau peningkatan dan  penurunan kemampuan untuk   berpakaian dan melakukan  perawatan diri

 b. Pertimbangkan budaya pasien saat mempromosikan akti'itas  perawatan diri

&. Pertimbangkan usia pasien ketika mempromosikan akti!itas  perawatan diri

d. 7antu pasien melakukan akti!itas  perawatan diri

e. $asilitasi pasien untuk   melakukan perawatan diri

7antu pasien menggunakan alat  bantu

22 D(3e%-($ (. Pengertian

Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya !ungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan dis!ungsi hidup sehari3hari. Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang se&ara nyata mengganggu akti'itas kehidupan sehari3hari +Nugroho, --E/. )ementara itu menurut ?umbantobing +59/ demensia adalah himpunan ge#ala penurunan !ungsi intelektual, umumnya ditandai terganggunya minimal tiga !ungsi yakni bahasa, memori, 'isuospasial, dan emosional. Demensia merupakan suatu penyakit yang men&akup kehilangan memori dan de!i&it kogniti!  multiple, seperti deteriorasi bahasa +a!asia/, kerusakan motorik +apraksia/, atau ketidakmampuan untuk menyebutkan nama atau mengenai benda3benda +agnosia/

(13)

+Videbe&k, --E/. Demensia adalah hilangnya kemampuan3kemampuan intelektual dengan penyebabnya !aktor3!aktor organik +0ustinus, --2/.

7erdasarkan beberapa de!inisi mengenai demensia di atas, dapat disimpulkan  bahwa demensia merupakan suatu gangguan dengan ge#ala mengalami kehilangan !ungsi kodniti! se&ara progresi! sehingga menyebabkan penurunan memoriingatan  #angka pendek. Demensia merupakan gangguan yang bersi!at irre'ersibel dan  progresi!, dan dapat ter#adi penurunan berbagai !ungsi lainnya apabila tidak dilakukan

tindakan penanganan.

7. <tiologi

(dapun beberapa !aktor3!aktor yang menyebabkan demensia yaitu !aktor   predisposisi +!aktor risiko/ dan !aktor presipitasi +!aktor pen&etus/, yaitu sebagai  berikut:

5. $aktor Predisiposisi

4erdapat beberapa !aktor predisposisi yang melatarbelakangi atau menyebabkan indi'idu mengalami demensia sebagai berikut.

a/ "iwayat keluargaF  b/ )indrom DownF

&/ 4rauma kepalaF d/ Penyakit tiroidF

e/ )troke +4amher, --/. . $aktor Presipitasi

Penyebab3penyebab tersering demensia: a/ Penyakit (l@heimerF

 b/ Demensia 'askularF &/ Penyakit Pi&kF

d/ 6bat3obatan dan toksinF e/ =idrose!alus +=ibbert, --E/ 8. 4anda dan e#ala

Menurut Maryam +--E/, ge#ala3ge#ala demensia adalah sebagai berikut: 5. Meningkatnya kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari3hariF

. Mengabaikan kebersihan diriF

1. )ering lupa akan ke#adian3ke#adian yang dialami, dalam keadaan yang semakin  berat, nama orang atau keluarga dapat dilupakanF

>. Pertanyaan atau kata3kata sering diulang3ulangF

9. 4idak mengenal demensia waktu, misalnya bangun dan berpakaian pada malam hariF

2. 4idak dapat mengenal demensia ruang dan tempatF

. )i!at dan perilaku berubah men#adi keras kepala dan &epat marahF E. Men#adi depresi dan menangis tanpa alasan yang #elas

(14)

D. Diagnosa Keperawatan

5. anggguan proses ber!ikir  . Kerusakan memory

1. "isiko &edera >. =arga diri rendah 9. De!isit perawatan diri 2. (nsietas

. Isolasi sosial

<. Penatalaksanaaan Medis dan Keperawatan 5. Penatalaksanaan Medis

?angkah pertama dalam menangani kasus demensia adalah melakukan 'eri!ikasi diagnosis. Diagnosis yang akurat sangat penting mengingat  progresi!itas penyakit dapat dihambat atau bahkan disembuhkan #ika terapi yang tepat dapat diberikan. 4indakan pengukuran untuk pen&egahan adalah  penting terutama pada demensia 'askuler. Pengukuran tersebut dapat berupa  pengaturan diet, olahraga, dan pengontrolan terhadap diabetes dan hipertensi. 6bat3obatan yang diberikan dapat berupa antihipertensi, antikoagulan, atau antiplatelet. Pengontrolan terhadap tekanan darah harus dilakukan sehingga tekanan darah pasien dapat di#aga agar berada dalam batas normal, hal ini didukung oleh !akta adanya perbaikan !ungsi kogniti! pada pasien demensia 'askuler. 4ekanan darah yang berada dibawah nilai normal menun#ukkan  perburukan !ungsi kogniti!, se&ara lebih lan#ut, pada pasien dengan demensia 'askuler. Pilihan obat antihipertensi dalam hal ini adalah sangat penting mengingat antagonis reseptor dapat memperburuk kerusakan !ungsi kogniti!. (ngiotensin3&on'erting en@yme +(8</ inhibitor dan diuretik telah dibuktikan tidak berhubungan dengan perburukan !ungsi kogniti! dan diperkirakan hal itu disebabkan oleh e!ek penurunan tekanan darah tanpa mempengaruhi aliran darah otak. 4indakan bedah untuk mengeluarkan plak karotis dapat men&egah ke#adian 'askuler berikutnya padapasien3pasien yang telah diseleksi se&ara hati3hati. Pendekatan terapi se&ara umum pada pasien dengan demensia  bertu#uan untuk memberikan perawatan medis suporti!, dukungan emosional

untuk pasien dan keluarganya, serta terapi !armakologis untuk ge#ala3ge#ala yang spesi!ik, termasuk perilaku yang merugikan.

(15)

)ebagai !armakoterapi, ben@odia@epin diberikan untuk ansietas dan insomnia, antidepresan untuk depresi, serta antipsikotik untuk ge#ala waham dan halusinasi. 6bat3obatan lain telah diu#i untuk meningkatkan akti'itas kogniti! termasuk penguat metabolisme serebral umum, penghambat kanal kalsium, dan agen serotonergik. 7eberapa penelitian menun#ukkan bahwa slegilin +suatu penghambat monoamine oksidase tipe 7/, dapat memperlambat  perkembangan penyakit ini. 4erapi pengganti <strogen dapat menginduksi risiko penurunan !ungsi kogniti! pada wanita pas&a menopause, walau demikian masih diperlukan penelitian lebih lan#ut mengenai hal tersebut. 4erapi komplemen dan alternati! menggunakan ginkgo biloba dan !itoterapi lainnya bertu#uan untuk melihat e!ek positi! terhadap !ungsi kognisi. ?aporan mengenai penggunaan obat antiin!lamasi nonsteroid +6(IN)/ memiliki e!ek  lebih rendah terhadap perkembangan penyakit (l@heimer. Vitamin < tidak  menun#ukkan man!aat dalam pen&egahan penyakit.

. Penatalaksanaan Keperawatan N o D($%o-$ T""$% = K,(&e,($ H$-(l NO7 I%&e,9e%-( NI7 5. Perubahan  proses berpikir  De!inisi: Keadaan ketika indi'idu mengalami suatu gangguan dalam akti'itas mental, seperti  berpikir sadar, orientasi realitas,  peme&ahan masalah, a. "eality orientation  b. 8ommuni&ation Kriteria hasil : a. Mengenali perubahan dalam berpikir;  berperilaku  b. Mengidenti!ikasi situasi yang menimbulkan  penurunan kemampuan mengambil keputusan &. Menggunakan strategi

koping untuk  

menghadapi masalah yang dialami

d. Melakukan akti'itas yang diren&anakan

a. 7eri kesempatan bagi pasien untuk  mengenal barang milik pribadinya misalnya tempat tidur, lemari,  pakaian dll.

 b. 7eri kesempatan kepada pasien untuk mengenal waktu dengan menggunakan #am besar, kalender  yang mempunyai lembar perhari dengan tulisan besar.

&. 7eri kesempatan kepada pasien untuk menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat.

d. 7eri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia berada. e. 7erikan pu#ian #ika pasien bila

(16)

 penilaian,dan  pemahaman yang  berhubungan dengan kping, kepribadian, dan; gangguan  #iwa  benar.

!. 6bser'asi kemampuan pasien untuk melakukan akti!itas sehari3 hari.

g. 7eri kesempatan kepada pasien untuk memilih akti!itas yang dapat dilakukannya.

h. 7antu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya

i. 7eri pu#ian #ika pasien dapat melakukan kegiatannya.

 #. 4anyakan perasaan pasien #ika mampu melakukan kegiatannya. k. 7ersama pasien membuat #adwal

kegiatan sehari3hari.

l. Diskusikan dengan keluarga &ara3 &ara mengorientasikan waktu, orang dan tempat pada pasien

m. ( n#urkan keluarga untuk   menyediakan #am besar, kalender  dengan tulisan besar 

n. 7antu keluarga memilih kemampuan yang dilakukan pasien saat ini.

o. (n#urkan kepada keluarga untuk  memberikan pu#ian terhadap kemampuan terhadap kemampauan yang masih dimiliki oleh pasien  p. (n#urkan keluarga untuk memantu

lansia melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki

. Kerusakan memori De!inisi:

ketidakmampu an mengingat

a. 4issue per!usion &erebral  b. (&ute &on!usion le'el

&.<n'ironment

interpretation syndrome impaired

Kriteria =asil:

a. Memantau tingkat kesadaran  pasien

 b. Memantau tingkat orientasi &. 7eri kesempatan bagi pasien

untuk mengenal barang milik  pribadinya misalnya tempat tidur,

(17)

 beberapa in!ormasi atau keterampilan  perilaku

a. Mampu untuk

melakukan proses mental yang kompleks

 b. 6rientasi kogniti!: mampu untuk

mengidenti!ikasi orang, tempat, dan waktu se&ara akurat

&. Ingatan +memori/: mampu untuk

mendapatkan kembali in!ormasi yang disimpan sebelumnya.

d. Kondisi neurologis: kemampuan sistem sara!  peri!er dan sistem sara!  pusat untuk menerima,

memproses,dan memberi respon eksternal

lemari, pakaian dll.

d. 7eri kesempatan kepada pasien untuk mengenal waktu dengan menggunakan #am besar, kalender  yang mempunyai lembar perhari dengan tulisan besar.

e. 7eri kesempatan kepada pasien untuk menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat.

!. 7eri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia  berada.

g. 7erikan pu#ian #ika pasien bila  pasien dapat men#awab dengan  benar.

h. 6bser'asi kemampuan pasien untuk melakukan akti!itas sehari3 hari.

i. 7eri kesempatan kepada pasien untuk memilih akti!itas yang dapat dilakukannya.

 #. 7antu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya k. 7eri pu#ian #ika pasien dapat

melakukan kegiatannya. 1. "isiko &edera De!inisi : 7eresiko mengalami &idera sebagai akibat kondisi lingkungan yang  berinteraksi dengan sumber  a. "isk &ontrol Kriteria hasil :

a. Klien terbebas dari &idera

 b. Klien mampu men#elaskan metode untuk men&egah in#ury

&. Klien mampu men#elaskan daktor  resiko lingkungan;

a. )ediakan lingkunhan yang aman untuk pasien

 b. Identi!ikasi kebutuhan keamanan  pasien, sesuai kondisi !isik dan !ungsi kogniti! pasien dan riwayat  penyakit terdahulu pasien

&. 7antu pasien menghindari lingkungan yang berbahaya

d. Memasang side rail tempat tidur  e. Menempatkan saklar lampu di

tempat yang mudah di#angkau

(18)

adapti! dan sumber  de!ensi!  indi'idu  perilaku personal d. Mampu memodi!ikasi gaya hidup untuk   men&egah in#ury dapat membahayakan >. Isolasi sosial De!inisi : Kesepian yang dialami oleh indi'idu dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai  pernyataan negati! atau mengan&am a. )o&ial intera&tion skills  b. )tresss le'el &. )osial support Kriteria hasil : a. Penyesuaian tepat tekanan emosi sebagai respon terhadap keadaan tertentu  b. Meningkatkan hubungan yang e!ekti! dalam  perilaku pribadi &. Mengungkapkan  penurunan perasaan atau pengalaman diasingkan

a. $asilitasi dukungan oleh keluarga, teman, dan komunitas

 b. Dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai minat dan tu#uan yang sama

&. Dorong melakukan akti'itas sosial dan komunitas

d. 7erikan u#i pembatasan intrapersonal

e. 7erikan umpan balik terhadap  peningkatan dalam perawatan dan  penampilan diri atau akti'itas lain !. Dukung pasien untuk mengubah

lingkungan seperti pergi #alan3#alan dan ke bioskop

2* Al;he(3e, (. Pengertian

(l@heimer merupakan penyakit kronis, progresi!, dan merupakan gangguan degerati! otak dan diketahui mempengaruhi memori, kogniti!, dan kemampuan untuk  merawat diri +)uddart * 7runner, --/. (l@heimer merupakan penyakit degenerati!  yang ditandai dengan penurunan daya ingat, intelektual, dan kepribadian. 4idak dapat disembuhkan, pengobatan ditu#ukan untuk menghentikan progresi'itas penyakit dan meningkatkan kemandirian penderita +Kumala dkk, --E/. Penyakit (l@heimer  adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia 29 tahun. Penyakit al@heimer adalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama

(19)

menyerang orang berusia 29 tahun ke atas. Penyakit al@heimer ditandai oleh hilangnya ingatan dan !ungsi kogniti! se&ara progresi!.

7. Psikopatologi;Psikodinamika 5. <tiologi

Penyebab yang pasti belum diketahui. 7eberapa alternati'e penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan !ungsi imunitas, in!eksi !lament, predisposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit (l@heimer terdiri dari degerasi neuronal, kematian daerah spesi!ik #aringan otak yang mengakibatkan gangguan !ungsi kongniti! dengan penurunan daya ingat se&ara  progresi!. (danya de!isiensi !aktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selekti! neuron. Kemungkinan sel3sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan &al&ium intraseluler, kegagalan metabolism energy, adanya !ormasi radikal bebas atau terdapat  produksi protein abnormal yang non spesi!ik.

Penyebab degenerasi neuron kolinergik pada penyakit (l@heimer tidak  diketahui. )ampai sekarang belum satupun penyebab penyakit ini diketahui, tetapi ada tiga !aktor utama mengenai penyebabnya, yaitu:

a. Virus lambat

Merupakan teori yang paling populer +meskipun belum terbukti/ adalah yang  berkaitan dengan 'irus lambat. Virus3'irus ini mempunyai masa inkubasi

31-tahun sehingga transmisinya sulit dibuktikan. 7eberapa #enis tertentu dari ense!alopati 'iral ditandai oleh perubahan patologis yang menyerupai plak  senilis pada penyakit al@heimer.

 b. Proses autoimun

4eori autoimun berdasarkan pada adanya peningkatan kadar antibodi3antibodi reakti! terhadap otak pada penderita penyakit al@heimer. (da dua tipe amigaloid +suatu kempleks protein dengan &iri seperti pati yang diproduksi dan dideposit  pada keadaan3keadaan patologis tertentu/, yang satu kompos isinya terdiri atas

rantai3rantai Ig dan lainnya tidak diketahui. 4eori ini menyatakab bahwa kompleks antigen3antibodi dikatabolisir oleh !agosit dan !ragmen3!ragmen imunoglobulin dihan&urkan didalam lisosom, sehingga terbentuk deposit amigaliod ekstraseluler.

(20)

4eori kera&unan aluminium menyatakan bahwa karena aluminium bersi!at neurotoksik, maka dapat menyebabkan perubahan neuro!ibrilar pada otak. Deposit aluminium telah diidenti!ikasi pada beberapa klien dengan penyakit al@heimer, tetapi beberapa perubahan patologis yang meyerupai penyakit ini  berbeda dengan yang terlihat pada kera&unan aluminium. Kebanyakan  penyelidik menyakini dengan alasan utama aluminium merupakan logam yang terbanyak dalam kerak bumi dan sistem pen&ernaan manusia tidak dapat men&ernanya. Predisposisi genetik #uga ikut berperan dalam perkembangan  penyakit al@heimer. Diperkirakan 5-31-G klien al@heimer mengalami tipe yang diwariskan dan dinyatakan sebagai penyakit al@heimer !amiliar+$(D/. Dipihak  lain, ben@odia@epin dibuktikan mengganggu !ungsi kogniti! selain memiliki e!ek  anti3ansietas, mungkin melalui reseptor (7( yang menghambat pelepas muatan neuron3neuron kolinergik di nukleus basalis. 4erdapat bukti3bukti awal  bahwa obat yang menghambat reseptor (7( memperbaiki ingatan.

. 4anda e#ala

Ke#anggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka #uga sering kali menutup3nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang  biasa pada usia mereka. Ke#anggalan biasanya akan dirasakan oleh orang3orang

di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya ingat. Mereka awalnya belum men&urigai adanya problem besar di balik kepikunan yang dialami pasien, tetapi kemudian tersadar bahwa kondisinya sudah parah. e#ala klinis pada penyakit (l@heimer dapat terlihat sebagai berikut :

a. Kehilangan daya ingat;memori

Pada orang tua normal, dia tidak ingat nama tetangganya, tetapi dia tahu orang itu adalah tetangganya. Pada penderita (l@heimer, dia bukan sa#a lupa nama tetangganya tetapi #uga lupa bahwa orang itu adalah tetangganya.

 b. Kesulitan melakukan akti'itas rutin yang biasa

)eperti tidak tahu bagaimana &ara membuka ba#u atau tidak tahu urutan3urutan makan.

&. Kesulitan berbahasa.

%mumnya pada usia lan#ut didapat kesulitan untuk menemukan kata yang tepat, tetapi penderita (l@heimer lupa akan kata3kata yang sederhana atau menggantikan suatu kata dengan kata yang tidak biasa.

(21)

d. Disorientasi waktu dan tempat.

6rang pada umumnya terkadang lupa kemana akan pergi atau hari apa saat ini, tetapi penderita (l@heimer dapat tersesat pada tempat yang sudah !amiliar  untuknya, lupa di mana dia saat ini, tidak tahu bagaimana &ara dia sampai di tempat ini, termasuk #uga apakah saat ini malam atau siang.

e. Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau !ungsi eksekuti! 

Misalnya tidak dapat memutuskan menggunakan ba#u hangat untuk &ua&a dingin atau sebaliknya.

!. )alah menempatkan barang.

)eseorang se&ara temporer dapat salah menempatkan dompet atau kun&i. Penderita (l@heimer dapat meletakkan sesuatu pada tempat yang tidak biasa, misal #am tangan pada kotak gula.

g. Perubahan tingkah laku.

)eseorang dapat men#adi sedih atau senang dari waktu ke waktu. Penderita (l@heimer dapat berubah mood atau emosi se&ara tidak biasa tanpa alasan yang dapat diterima.

h. Perubahan perilaku

Penderita (l@heimer akan terlihat berbeda dari biasanya, ia akan men#adi mudah &uriga, mudah tersinggung, depresi, apatis atau mudah mengamuk, terutama saat  problem memori menyebabkan dia kesulitan melakukan sesuatu.

i. Kehilangan inisiati! 

Duduk di depan 4V ber#am3#am, tidur lebih lama dari biasanya atau tidak  menun#ukan minat pada hobi yang selama ini ditekuninya.

(witan dari perubahan mental penderita al@heimer sangat perlahan3lahan, sehingga pasien dan keluarganya tidak mengetahui se&ara pasti kapan penyakit ini mulai mun&ul. 4erdapat beberapa stadium perkembangan penyakit al@heimer yaitu: a. )tadium I +lama penyakit 531 tahun/

Memori : ingatan terganggu

Kepribadian : ketidakpedulian, lekas marah sesekali Motor sistem : normal

<< : normal 84;M"I : normal

P<4 : hipometabolisme posterior bilateral a. )tadium II +lama penyakit 135- tahun/

(22)

Kepribadian : ketidakpedulian, lekas marah sesekali Motor sistem : gelisah, mondar3mandir 

<< : latar belakang irama lambat 84;M"I : normal

P<4 : hipometabolisme !rontal dan parietal bilateral  b. )tadium III +lama penyakit E35 tahun/

$ungsi intelektual : sangat memburuk 

Motor sistem : anggota tubuh kaku dan postur !leksi << : di!us lambat

P<4 : hipometabolisme !rontal dan parietal bilateral

1. Pato!isiologi

)e&ara patologis, pasien dengan penyakit al@heimer mengalami beberapa  perubahan khas biokimia dan neuropatologi. Diantaranya yaitu terdapat kekusutan pada serabut neuron +massa kusut neuron yang tidak ber!ungsi/ dan plak senil atau neuritis +deposit protein beta3amiloid, bagian dari suatu protein besar, protein prekursor  amiloid/. Kerusakan pada neuron tersebut dapat ter#adi se&ara primer pada kortek  serebri dan mengakibatkan rusaknya ukuran otak.

)e&ara makroskopik, perubahan otak pada (l@heimer melibatkan kerusakan  berat neuron korteks dan hippo&ampus, serta penimbunan amiloid dalam pembuluh darah intra&ranial. )e&ara mikroskopik, terdapat perubahan mor!ologik +stru&tural/ dan  biokimia pada neuron3 neuron. Perubahan mor!ologis terdiri dari  &iri khas lesi yang  pada akhirnya berkembang men#adi degenarasi soma dan atau akson dan atau dendrit. )atu tanda lesi pada (D adalah kekusutan neuro!ibrilaris yaitu struktur intra&elu lar yang  berisi serat kusut dan sebagian besar terdiri dari protein Htau. Dalam ))P, protein tau sebagian besar sebagai penghambat pembentuk stru&tural yang terikat dan menstabilkan mikrotubulus dan merupakan komponen penting dari sitokleton sel neuron. Pada neuron (D ter#adi !os!orilasi abnormal dari protein tau, se&ara kimia menyebabkan perubahan  pada tau sehingga tidak dapat terikat pada mikrotubulus se&ara bersama3sama. 4au yang abnormal terpuntir masuk ke !ilament heliks ganda yang sekelilingnya masing3 masing terluka. Dengan kolapsnya sistema transport internal, hubungan interseluler  adalah yang pertama kali tidak ber!ungsi dan akhirnya diikuti kematian sel.

(23)

Pembentukan neuron yang kusut dan berkembangnya neuron yang rusak menyebabkan (l@heimer.

?esi khas lain adalah plak senilis, terutama terdiri dari beta amiloid +(3beta/ yang terbentuk dalam &airan #aringan di sekeliling neuron bukan dalam sel neuronal. (3  beta adalah !ragmen protein prekusor amiloid +(PP/ yang pada keadaan normal melekat  pada membran neuronal yang berperan dalam pertumbuhan dan pertahanan neuron. (PP terbagi men#adi !ragmen3!ragmen oleh protease, salah satunya (3beta, !ragmen lengket yang berkembang men#adi gumpalan yang bisa larut. umpalan tersebut akhirnya ber&ampur dengan sel3sel gila yang akhirnya membentuk !ibril3 !ibril plak yang membeku, padat, matang, tidak dapat larut, dan di yakini bera&un bagi neuron yang utuh. Kemungkinan lain adalah (3beta menghasilkan radikal bebas sehingga mengakibatkan makin rentannya neuron terhadap stressor. )elain karena lesi, perubahan  biokimia dalam ))P #uga berpengaruh pada (D.se&ara neurokimia kelainan pada otak 

8. Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan 5. Diagnosa Medis : (l@heimer 

5. Diagnosa Keperawatan

a. "isiko &idera berhubungan dengan resiko kelemahan, ketidakmampuan untuk mengenali; mengidenti!ikasi bahaya dalam lingkungan.

 b. Perubahan proses pikir berhubungan dengan degenerasi neuron irre'ersible &. =ambatan interaksi sosial berhubungan dengan perubahan emosi +&epat

marah, mudah tersinggung, kurang per&aya diri/ D. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan

5. Penatalaksanaan Medis

Pengobatan penyakit (l@heimer masih sangat terbatas oleh karena penyebab dan pato!isiologis masih belum #elas. Pengobatan simptomatik dan suporti! seakan hanya memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pemberian obat stimulan, 'itamin 7, 8, dan < belum mempunyai e!ek yang menguntungkan.

a/ Inhibitor kolinesterase

7eberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk   pengobatan simptomatik penyakit (l@heimer, dimana penderita (l@heimer  didapatkan penurunan kadar asetilkolin. %ntuk men&egah penurunan kadar  asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang beker#a se&ara sentral seperti !isostigmin, 4=( +tetrahydroaminoa&ridine/. Pemberian obat ini dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian

(24)

 berlangsung. 7eberapa peneliti mengatakan bahwa obat3obatan anti kolinergik  akan memperburuk penampilan intelektual pada organ normal dan penderita (l@heimer.

 b/ 4hiamin

Penelitian telah membuktikan bahwa pada penderita (l@heimer didapatkan  penurunan thiamin pyrophosphatase dependent en@yme yaitu  ketoglutarate +9G/ dan transketolase +>9G/, hal ini disebabkan kerusakan neuronal pada nu&leus basalis. Pemberian thiamin hidro&hloryda dengan dosis 1gr;hari selama tiga bulan peroral, menun#ukan perbaikan bermakna terhadap !ungsi kognisi dibandingkan pla&ebo selama periode yang sama.

&/ Nootropik 

 Nootropik merupakan obat psikotropik, telah dibuktikan dapat memperbaiki !ungsi kognisi dan proses bela#ar pada per&obaan binatang. 4etapi pemberian >---mg pada penderita (l@heimer tidak menun#ukan perbaikan klinis yang  bermakna.

d/ Klonidin

angguan !ungsi intelektual pada penderita (l@heimer dapat disebabkan kerusakan noradrenergik kortikal. Pemberian klonidin +&atapres/ yang merupakan noradrenergik alpha  reseptor agonis dengan dosis maksimal 5, mg peroral selama > mgg, didapatkan hasil yang kurang memuaskan untuk  memperbaiki !ungsi kogniti!.

e/ =aloperiodol

Pada penderita (l@heimer, sering kali ter#adi gangguan psikosis +delusi, halusinasi/ dan tingkah laku. Pemberian oral haloperiodol 539 mg;hari selama > mgg akan memperbaiki ge#ala tersebut. 7ila penderita (l@heimer menderita depresi sebaiknya diberikan tri&y&li& anti depressant +aminitryptiline935--mg;hari/.

!/ (&etyl ?38arnitine +(?8/

Merupakan suatu substrate endogen yang disintesa didalam mitokondria dengan bantuan en@im (?8 trans!era&e. Penelitian ini menun#ukan bahwa (?8

(25)

dapat meningkatkan akti'itas asetil kolinesterase, kolin asetiltrans!erase. Pada  pemberiaan dosis 53 gr ;hari;oral selama 5 tahun dalam pengobatan, disimpulakan bahwa dapat memperbaiki atau menghambat progresi!itas kerusakan !ungsi kogniti!.

. Penatalaksanaan Keperawatan

No D($%o-$ Ke4e,$5$&$% NO7 NI7

5. "isiko 8idera

De!inisi: berisiko mengalami &idera sebagai akibat kondisi lingkungan yang berinteraksi dengan sumber adapti! dan sumber de!ensi! dahulu

"isk 8ontrol Kriteria =asil:

a. Klien terbatas dari &edera  b. Klien mampu men#elaskan

&ara;metode untuk   men&egah &idera

&. Memodi!ikasi gaya hidup untuk men&egah in#ury d. Menggunakan !asilitas

kesehatan yang ada

a. )ediakan lingkungan yang aman untuk pasien

 b. Identi!ikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi !isik dan !ungsi kogniti!   pasien dan riwayat penyakit

terdahulu

&. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya

d. Mengan#urkan keluarga untuk  menemani pasien

e. Mengontrol lingkungan dari kebisingan

. Perubahan proses pikir   berhubungan dengan

degenerasi neuron irre'ersible

Kriteria =asil:

Klien mampu mengenali  perubahan dalam berpikir ; tingkah laku dan !a&tor3 !aktor penyebab #ika memungkinkan

a. Ka#i dera#at gangguan kogniti!, seperti perubahan orientasi terhadap orang, tempat waktu, rentang  perhatian dan kemampuan  berpikir 

 b. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang &. ?akukan pendekatan dengan

&ara perlahan dan tenang d. 4atap wa#ah ketika ber&akap3

&akap dengan pasien

e. unakan kata3kata yang  pendek dan kalimat yang sederhana dan berikan

(26)

instruksi sederhana. %langi instruksi tersebut sesuai dengan kebutuhan.

1. =ambatan interaksi sosial

a. )el! esteem, situational  b. 8ommuni&ation

impaired 'erbal Kriteria hasill : a. Meningkatkan

keterampilan interaksi sosial, ker#a sama, dan saling memahami  b. Menggunakan akti!itas yang menenangkan, menarik, dan menyenangkan untuk  meningkatkan kese#ahteraan.

&. 7erhubungan dengan orang lain

d. Mengungkapkan keinginan

a. 7eri indi'idu hubungan suporti! 

 b. 7uat interaksi ter#adwal

&. Identi!ikasi adanya perubahan  perilaku

d. 7erikan umpan balik positi!   #ika pasien berinteraksi

dengan orang lain

e. Minta dan harapkan adanya komunikasi 'erbal

!. 7antu anggota keluarga dalam memahami dan memberikan dukungan

(27)

2 A%$l(-(-

K$-"-)eorang pria, 4n.( merupaan #uru gambar berusia 29 tahun mulai mengalami masalah dalam mengingat detail yang penting dalam peker#aanF di rumah ia mulai mengalami kesulitan untuk terus memperbarui &atatan keuangannya dan membayar  tagihan 3 tagihannya tepat waktu. Kemampuan intelektualnya berkurang se&ara  progresi!, memaksanya untuk akhirnya pensiun dari peker#aannya. Masalah perilaku mulai tampak di rumah, dimana ia men#adi semakin keras kepala dan bahkan bersikap kasar se&ara 'erbal dan !isik terhadap orang lain ketika ia merasa terganggu.?ama kelamaan orang3orang sekitarnya men#auhinya karena tidak ingin men#adi sasaran kemarahannya.

)ebelumnya, 4n.( sering mengalami stres karena peker#aan yang terus menumpuk  dan selalu disalahkan oleh atasannya. Dia #uga merasa malu pada tetangga sekitar  karena #abatannya yang tak #uga naik sedangkan masa abdinya sudah lebih dari -tahun. 4n.( bertempat tinggal di perumahan dimana orang sekitar rumahnya membeda3  bedakan seseorang menurut kasta dan #abatannya.

Pemeriksaan neurologis menun#ukkan bahwa ia mengalami disorientasi terhadap tempat dan waktu, meyakini bahwa ruang konsltasi merupakan tempat ker#anya dan tahun itu adalah Jtahun 52- atau sekitarnyaJ, ketika sesungguhnya saat itu adalah tahun 5E. Ia mengalami kesulitan dalam tes ingatan sederhana, gagal mengingat salah satu dari enam ob#ek yang diperlihatkan padanya sepuluh menit sebelumnya, tidak dapat mengingat nama orang tua atau saudara kandungnya, atau nama presiden (merika )erikat. 7i&aranya tidak #elas dan penuh dengan !rase yang tidak berarti. Ia tidak dapat melakukan penghitungan aritmetika sederhana, tetapi ia dapat menginterpretasikan  peribahasa dengan benar. Keluarganya sudah merasa tidak mampu untuk mengurus 4n.(. beberapa tahun ini penurunan mentalnya terus bertambah parah dan sebagian  besar perilaku agresi! dikontrol dengan obat penenang.

a. Pengka#ian

5/ Identitas pribadi

Meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, #enis kelamin, agama, pendidikan,  peker#aan, suku;bangsa, golongan darah, tanggal pengka#ian, dn lain sebagainya.

(28)

/ Keluhan utama :

1/ Pengka#ian psikopatologi;psikodinamik  5. $aktor predisposisi

a. $aktor biologis : usia 4n.( yang semakin tua yaitu 29 tahun mempengaruhi kemampuannya dalam berpikir dan mengingat. )ebelumnya 4n.( tidak mempunyai riwayat dimensia dari keluarganya.  b. $aktor psikologis : 4n.( mengalami tekanan dari peker#aanya yang

terus menmpuk dan tekanan dari atasan. )elain itu dia sering di&ibir  oleh tetangganya karena #abatan yang tidak kun#ung naik meskipun masa abdi yang sudah lebih dari - tahun

&. $aktor sosiokultural : tetangga sekitar rumahnya mempunyai kebiasaan untuk membeda3bedakan kasta dan #abatan seseorang.

. $aktor prespitasi

a. )tressor psikologis: tanggung #awab 4n. ( sebagai kepala keluarga bagi keluarganya selama ini &ukup membebani 4n. (. )elain itu bebean peker#aan yang terus menumpuk dan teguran dari atasannya #uga sangat membebani 4n. (.

 b. )tressor sosial budaya: tetangga lingkungan sekitar tempat tinggal4n. ( suka membeda3bedakan orang berdasarkan penghasilan dan #abatan.

1. "espon terhadap stress

a. Kogniti! : 4n. ( merasa dirolak keberadaanya oleh orang lain, merasa orang lain tidak mengerti akan dirinya.

 b. (!ekti! : klien sering merasa sedih karena orang lain menghindar dari dirinya, dia #uga sering merasa ke&ewa terhadap perilaku tetangganya ang men#auhinya.

&. $isiologis : klien sering merasa pusing dan tekanan darah tinggi. Klien sering merasa using #ika ia berusaha mengingat barang3barang yang ia letakkan sebelumnya. 4ekanan darahnya naik karena ia sering memikirkan kondisinya yang seperti saat ini.

d. Perilaku : klien nampak men#auh dari orang3orang sekitarnya dan malu untuk berinteraksi

e. )o&ial : klien sering menolak untk dia#ak berkumpul dengan tetangga ataupun pergi ke kegiatan penga#ian

>. Kemampuan mengatasi masalah;sumber koping

a. Kemampuan personal: klien merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga.

(29)

 b. Dukungan sosial: klien tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar baik dukungan moril maupun bantuan pemenuhan kebutuhan sehari3hari.

&. (sset material: klien dan keluarganya merupakan keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah sehingga mengalami berat dan kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan.

d. Keyakinan positi!: 4n. ( tidak memiliki keyakinan positi! terhadap keadaan yang dialaminya. 7eliau #uga merasa pesimis dengan kondisinya saat ini.

9. Mekanisme koping.

7erdasarkan !aktor3!aktor yang telah disebutkan diatas, pada rentang respon konsep diri dapat disimpulkan bahwa klien mengalami respon yang maladapti!. "entang respon tersebut ditun#ukkan dengan keadaan pasien yang sering mara3 marah kepadaorang lain, tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari3harinya se&ara mandiri.

 b. Diagnosa :

5. Kerusakan memori berhubungan dengan proses ter#adinya penyakit

2. "esiko perilaku kekerasan terhadap orang lain berhubungan dengan kondisi emosional yang tidak stabil

1. Isolasi sosial &. Inter'ensi Keperawatan  No. Diagnosa

Keperawatan

4u#uan dan Kriteria =asil +N68/ Inter'ensi NI8 5. Kerusakan memori De!inisi: ketidakmampuan mengingat beberapa in!ormasi atau keterampilan perilaku a. 4issue per!usion &erebral

 b. (&ute &on!usion le'el &. <n'ironment interpretation syndrome impaired Kriteria =asil: a. Mampu untuk melakukan proses mental yang kompleks

a. Memantau tingkat kesadaran

 b. Memantau tingkat orientasi

&. 7eri kesempatan bagi  pasien untuk

mengenal barang milik pribadinya

misalnya tempat tidur, lemari, pakaian dll.

(30)

 b. 6rientasi kogniti!: mampu untuk

mengidenti!ikasi orang, tempat, dan waktu se&ara akurat &. Ingatan +memori/:

mampu untuk

mendapatkan kembali in!ormasi yang disimpan sebelumnya.

d. Kondisi neurologis: kemampuan sistem sara!   peri!er dan sistem sara!  pusat untuk menerima,

memproses,dan memberi respon eksternal

d. 7eri kesempatan kepada pasien untuk mengenal waktu dengan menggunakan  #am besar, kalender

yang mempunyai lembar perhari

dengan tulisan besar. e. 7eri kesempatan

kepada pasien untuk menyebutkan

namanya dan anggota keluarga terdekat. !. 7eri kesempatan

kepada klien untuk mengenal dimana dia  berada.

g. 7erikan pu#ian #ika  pasien bila pasien

dapat men#awab dengan benar. h. 6bser'asi kemampuan pasien untuk melakukan akti!itas sehari3hari. i. 7eri kesempatan

kepada pasien untuk memilih akti!itas yang dapat

dilakukannya.  #. 7antu pasien untuk

melakukan kegiatan yang telah dipilihnya k. 7eri pu#ian #ika

(31)

melakukan kegiatannya. . "esiko perilaku kekerasan terhadap orang lain De!inisi: beresiko melakukan perilaku, yakni indi'idu menun#ukkan bahwa ia dapat membahayakan orang lain se&ara !isik, emosional, dan; atau seksual

a. Impulse sel! &ontrol Kriteria hasil: a. Dapat mengidenti!ikasi !aktor yang menyebabkan perilaku kekerasan  b. Dapat mengidenti!ikasi &ara alternati'e untuk mengatasi masalah

&. 4idak menganiaya orang lain se&ara !isik, emosi atau seksual

a. 4ahan; mengontrol  pasien untuk

 bertanggung #awab atas  perilaku dan

tindakannya

 b. Komunikasi tentang harapan bahwa pasien akan mempertahankan kontrol; kondisinya &. 4etapkan batas dengan

 pasien

d. Menahan dari diri  berdebat atau tawar3

menawar mengenai  batas yang ditetapkan

dengan pasien

e. Menetapkan rutinitas !. Menghindari gangguan

 peningkatan akti!itas !isik, yang sesuai 1. Isolasi sosial

De!inisi :

Kesepian yang

dialami oleh indi'idu dan dirasakan saat

didorong oleh

keberadaan orang lain

dan sebagai

 pernyataan negati!  atau mengan&am

a. )o&ial intera&tion skills  b. )tresss le'el

&. )osial support Kriteria hasil :

a. Penyesuaian tepat tekanan emosi sebagai respon terhadap keadaan tertentu

 b. Meningkatkan hubungan yang e!ekti! dalam  perilaku pribadi

&. Mengungkapkan

 penurunan perasaan atau  pengalaman diasingkan

a. $asilitasi dukungan oleh keluarga, teman, dan komunitas

 b. Dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai minat dan tu#uan yang sama

&. Dorong melakukan akti'itas sosial dan komunitas

d. 7erikan u#i pembatasan intrapersonal

e. 7erikan umpan balik  terhadap peningkatan

(32)

dalam perawatan dan  penampilan diri atau

akti'itas lain

!. Dukung pasien untuk  mengubah lingkungan seperti pergi #alan3#alan dan ke bioskop

 b. Implementasi keperawatan

 No. Diagnosa =ari; 4anggal Implementasi

5. Kerusakan memori umat, -2 Maret -59

a. Memantau tingkat kesadaran  b. Memantau tingkat orientasi

&. 7eri kesempatan bagi pasien untuk mengenal  barang milik pribadinya misalnya tempat

tidur, lemari, pakaian dll.

d. 7eri kesempatan kepada pasien untuk mengenal waktu dengan menggunakan #am  besar, kalender yang mempunyai lembar  perhari dengan tulisan besar.

e. 7eri kesempatan kepada pasien untuk

menyebutkan namanya dan anggota keluarga terdekat. . "esiko perilaku kekerasan terhadap orang lain umat, -2 Maret -59

a. 4ahan; mengontrol pasien untuk bertanggung  #awab atas perilaku dan tindakannya

 b. Komunikasi tentang harapan bahwa pasien akan mempertahankan kontrol; kondisinya &. 4etapkan batas dengan pasien

d. Menahan dari diri berdebat atau tawar3 menawar mengenai batas yang ditetapkan dengan pasien

(33)

1. Isolasi sosial umat, -2 Maret -59

a. $asilitasi dukungan oleh keluarga, teman, dan komunitas

 b. Dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai minat dan tu#uan yang sama

&. Dorong melakukan akti'itas sosial dan komunitas

d. 7erikan u#i pembatasan intrapersonal

e. <'aluasi

S : keluarga mengatakan H 4n.( masih sering lupa dalam mengingat akti!itas apa sa#a yang sudah dilakukan dan belum dilakukan namun 4n.( sudah mulai bersikap lembut terhadap orang sekitar

O : 4n.( mampu untuk berinteraksi se&ara baik dengan orang di sekitarnya

A :4n.( mampu men#alin komunikasi yang baik denga orang di sekitarnya, 4n.( masih susah mengingat kegiatan3kegiatannya.

P : lan#utkan inter'ensi dengan memberi kesempatan pada pasien untuk mengingat3 ingat akti!itas, tempat dan barang3barang miliknya, a#arkan keluarga untuk memantau  perkembangan klien dalam hal mengingat, dan monitoring e'aluasi interaksi soaial

(34)

BAB ) PENUTUP

11 Ke-(34"l$%

angguan kogniti! pada pasien yang mengalami gangguan #iwa, erat hubungannnya dengan gangguan mental organik. =al ini terlihat dari gambaran se&ara umum perilaku; ge#ala yang timbul akan dipengaruhi pada bagian otak yang mengalami gangguan. angguan kogniti! spesi!ik yang perlu mendapat perhatian adalah delirium dan demensia. Delirium disebut keadaan bingung akut adalah suatu sindrom klinis umum ditandai dengan kesadaran terganggu, !ungsi kogniti! atau persepsi, yang memiliki onset akut dan ber!luktuasi. Ini biasanya ter#adi selama 53 hari. Ini adalah kondisi serius yang berkaitan dengan hasil buruk. Namun, hal itu dapat di&egah dan diobati #ika ditangani dengan segera. Demensia se&ara har!iah berarti de +kehilangan/ mensia +#iwa/. 4etapi lebih umum diartikan sebagai penurunan intelektual karena menurunnya !ungsi bagian luar #aringan otak +cortex/.

Dari inter'ensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasie n , hal utama yang dilakukan adalah: selalu menerapkan tehnik komunikasi terapeutik. Pendekatan se&ara indi'idu dan kelompok, #uga keterlibatan keluarga dalam melakukan perawatan sangat  penting untuk men&apai kesembuhan pasien. 7erdasarkan hal diatas masalah dengan

gangguan kogniti! sangat penting diketahui apa penyebab ter#adinya . )ehinngga inter'ensi yang diberikan tepat dan sesuai untuk mengatasi masalah pasien. (khirnya  pasien diharapkan dapat seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhannya dan

terhindar dari ke&elakaan yang ,membahayakan keselamatan pasien.

)1 S$,$%

)alah satu masalah kesehatan #iwa yang sering mun&ul dan ter#adi di kalangan lansia saat ini adalah masalah gangguan kogniti! dan mental organik. =al ini dapat diakibatkan karena banyak hal termasuk kerusakan neuron otak karena bertambahnya usia. Klien dengan masalah ke#iwaan atau psikologi memiliki kekhususan dalam melakukan penatalaksanaannya, untuk itu hendaknya para perawat dan &alon perawat dapat memahami tindakan se&ara lebih mendalam dalam treatment pada pasien dengan gangguan kogniti! dan mental organik.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

7rooker, 8hris. --E. Ensiklopedia Keperawatan. akarta: <8.

8arpenito * Moyet. --2.7uku )aku Diagnosis Keperawatan. akarta: <8.

8opel, ?inda 8arman. --. Keseatan !iwa dan "sikiatri# "edo$an Klinis "erawat . akarta: <8

Darmo#o, 7. --. %eriatri Il$u Keseatan &sia 'anut Edisi . akarta: $K%I. Dewanto, dkk. --. "anduan "raktis Diagnostik * Tata 'aksana "en+akit S+araf,

serial on lineL diakses melalui https:;;books.google.&o.id;books

idtO)&C4o%!08*pgP(E*dCdeliriumadalah*hlen*saQ*ei''41VK!  RK?=u()N3ID(7B*redirSes&yT'onepage*CdeliriumG-adalah*!!alse  pada tanggal -9 Maret pukul

51.9-insberg, ?. --9. 'ecture otes # eurologi,serial on lineL diakses malalui https:;;books.google.&o.id;booksid3

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu informasi tentang kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan yang tidak bisa dipisahkan dan penting dalam menunjang kualitas

Itu berarti bahwa unsur-unsur sistem pengengendalian intern yang ada sudah dilaksanakan dengan baik oleh auditor internal, sehingga sistem pengendalian intern yang

dalam upaya peningkatan pemahaman teks bacaan bahasa arab pada mata kuliah Bahasa Arab I Tahun Akademik 2015/2016 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Kelas

Kegiatan yang dilaksanakan dibagi menjadi 3 tahapan, tahap pertama: pertama pemberian tes (pre-test) kepada siswa untuk yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam membahas pencarian rute terpendek Jalan Arus jati menuju Kampus STMIK Nusa Mandiri dengan menggunakan perhitungan

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual

Titrasi harus dilakukan dalam larutan yang bersifat asam kuat karena reaksi tersebut tidak terjadi bolak balik, sedangakan potensial elektroda sangat tergantung pada pH.. Beberapa

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi&#34; rus kas yang mengambil