GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM APPLICATION OF
KELURAHAN CEMPAKA PUTIH TIMUR WITH ARCVIEW 3.3
Nenden Nurlaela Sari (11107216) University of Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id
Information System, Faculty of Computer Science and Information Technology, University of Gunadarma, 2011
ABSTRACT
Geographic Information System is an information system that grows rapidly. As the result of these development there a lot of terms such as Desktop GIS and Web GIS, GIS presents as a system that could be able to follow the growth and offers a lot of advantages and also able to overcome and solve with showing both of spasian and non-spatial data. In this paper, explaining about the implementation of GIS into the real application using ArcView 3.3 software and it took the area of Kelurahan Cempaka Putih Timur as the object. Its implementation such as administrative boundaries, location of schools, markets ands streets.
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KELURAHAN CEMPAKA
PUTIH TIMUR DENGAN ARCVIEW 3.3
Nenden Nurlaela Sari
Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2011
ABSTRAK
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem informasi yang berkembang sangat pesat. Akibat dari perkembangan itu banyak istilah baru seperti Desktop GIS dan WebGIS, SIG hadir sebagai sistem yang mampu mengikuti perkembangan dan menawarkan banyak kelebihan dan dapat mengatasi permasalahan dan dapat menyelesaikannya dengan menampilkan data baik yang bersifat spasial dan non-spasial. Penulisan ini membahas mengenai implementasi dari SIG kedalam aplikasi sesungguhnya dengan menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3 dan mengambil objek wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur. Penerapannya meliputi batas wilayah administratif, lokasi tempat pendidikan, pasar serta ruas jalan.
Kata kunci : SIG, ArcView, Aplikasi SIG.
PENDAHULUAN Latar Belakang
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, tidak heran jika hal tersebut mempengaruhi perkembangan suatu kelurahan. Hal itulah yang terjadi di Kelurahan Cempaka Putih Timur. Kelurahan dengan kode wilayah 10510 mempunyai luas daerah 2.222 Km2 terdiri dari 6,468 Keluarga (KK), 106 RT, 8 RW (berdasarkan dokumen kantor kelurahan), telah
berkembang menjadi daerah yang sangat maju. Kelurahan Cempaka Putih Timur telah berubah menjadi kawasan pemukiman dengan pemusatan kegiatan ekonomi, sosial dan pendidikan.
Begitu pesatnya perkembangan tersebut melatar belakangi masyarakat untuk mengetahui lebih banyak informasi mengenai daerah ini yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk menetap, memprediksi keadaan atau bahkan membuka peluang bisnis baru. Untuk mencapai hal itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat diandalkan dan mampu untuk menampilkan berbagai data serta visualisasinya.
Sistem yang dapat menjawab semua permasalahan tersebut adalah Sistem Informasi Geografi (SIG). SIG merupakan sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi atau suatu wilayah. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan ini meliputi visualisasi data bidang kependudukan, batas wilayah, pendidikan, dan ruas jalan kedalam bentuk peta digital untuk digunakan sebagai penyimpan dan pengolah data spasial dan non spasial.
Tujuan Penulisan
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang belum dikenal luas dan pemanfaatannya masih terbatas. Tujuan dari penulisan ini adalah mengimplementasikan SIG kedalam suatu aplikasi yang dapat membantu dalam memberikan informasi yang bisa dijadikan sebagai penunjang suatu keputusan mengenai data kependudukan, pendidikan, dan lingkungan dengan penyajian dalam
bentuk peta digital dengan menampilkan atribut dari suatu objek peta.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah berdasarkan Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau SDLC (System Development Life Cycle). SDLC yang digunakan dalam penulisan ini terbagi menjadi empat tahapan yaitu analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem serta operasi dan pemeliharaan atau hasil dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Analisis sistem : menentukan hal-hal detail tentang apa yang akan dikerjakan oleh sistem, analisis ini meliputi studi kelayakan dan analisis kebutuhan.
2. Desain sistem : terbagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan konseptual (mempersiapkan spesifikasi rancangan) dan perancangan fisik (meliputi rancangan antarmuka dan basis data). 3. Implementasi sistem : meliputi
pemograman, instalasi perangkat lunak dan pembuatan dokumentasi.
4. Operasi dan pemeliharaan : berupa pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat sistem berjalan (pemeliharaan korektif).
LANDASAN TEORI
Pengertian KelurahanKelurahan adalah satuan wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat, dan tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Ciri utama kelurahan adalah kepala kelurahannya (lurah) sebagai pegawai negeri dan tidak dipilih oleh rakyat.
Pengertian Geografis
Istilah geografi (geographika)
pertama kali diperkenalkan oleh seorang bangsa Yunani yang bernama Erasthothenes
sekitar abad ke-1 SM. Geografi berasal dari kata geo yang berarti bumi dan graphein
yang berarti tulisan atau lukisan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa geografi merupakan lukisan atau tulisan tentang bumi.
Menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI), geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Geografi adalah ilmu yang mencakup hubungan manusia dengan tempat mereka berpijak dan menguasai sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu lahan.
Definisi Sistem Informasi Geografis
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) kemungkinan masih akan berkembang, bertambah, dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Berikut adalah beberapa definisi SIG [Eddy09b]:
a. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan
(capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisinya di permukaan bumi.
b. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak sistem komputer yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola (manage), menganalisa, dan memetakan informasi spasial berikut dan atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografis.
c. SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer (CBIS) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan,
manyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan, yaitu masukan, manajemen data, analisis manipulasi data, dan keluaran [Aronoff89].
d. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
e. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografis. Sistem ini diimplementasikan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data, dan analisa data.
Subsistem SIG
Setelah mengetahui berbagai definisi SIG, maka subsistem SIG digambarkan sebagai berikut [Eddy09a]:
Gambar 2.1 Ilustrasi Subsistem SIG
a. Data Input : sub-sistem yang bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini juga yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data asli ke dalam format native yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.
b. Data Output : bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy
maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan sebagainya. c. Data Management : sub-sistem yang
mengkoordinasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa sehingga mudah sipanggil kembali atau di-retrieve (di-load
kembali ke memori), di-update, dan
di-edit.
d. Data Manipulation & Analysis : menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, sub-sistem ini juga melakukan manipulasi ( evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Komponen SIG
Komponen-komponen yang membangun SIG adalah perangkat lunak, perangkat keras, data, pengguna, dan aplikasi. SIG dalam pengelolaan sumber daya alam di lingkungan pemerintah lokal, sebagai contoh, memerlukan sistem yang mendukung tersedianya kelima komponen tersebut. Dibutuhkan sumberdaya yang mencukupi untuk membangun sebuah SIG, namun masalah dana menjadi alasan tersendiri dalam membangun sistem tersebut. Adanya komitmen yang terus-menerus dan berkelanjutan untuk mencapai sebuah sistem pemerintahan yang baik diiringi oleh keberadaaan institusional yang kokoh, kapasitas teknis yang mencukupi, serta pemahan yang baik tentang pilihan-pilihan yang ada dalam mencapai pembangunan yang berkesinambungan, merupakan prasyarat yang mutlak. Berikut adalah gambaran mengenai komponen SIG [Andree08]:
Gambar 2. 3 Komponen SIG Sumber Data dalam SIG
Data geografis tersusun atas dua komponen yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial merepresentasikan posisi atau lokasi geografis dari suatu objek di permukaan bumi, sedangkan data atribut memberikan deskripsi atau penjelasan dari suatu objek. Data atribut dapat berupa informasi numerik, foto, narasi, dan lain-lain. Data atribut dapat diperoleh dari hasil
pengukuran lapangan, data statistik data sensus, dan sebagainya.
Data spasial dapat diperoleh dari berbagai sumber dalam berbagai format. Sumbernya mencakup data grafis peta analog, foto udara, citra satelit, survey lapangan, pengukuran theodolit, pengukuran dengan menggunakan GPS. Adapun format data spasial, secara umum dapat dikategorikan dalam format digital dan format analog.
Kemampuan SIG
Kemampuan SIG dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjawab pertanyaan sebagai berikut:
a. What is that…? (pertanyaan lokasional ; apa yang terdapat pada lokasi tertentu). Mencari keterangan adatau deskripsi berupa atribut-atribut yang disimpan di dalam tabel basis data mengenai suatu unsur atau objek peta yang terdapat pada lokasi tertentu atau pada posisi-posisi yang ditentukan. Lokasi ini dapat dirujuk oleh beberapa cara : nama lokasi, kode lokasi, atau merujuk kepada koordinatnya
b. Where is it…? (pertanyaan kondisional ; lokasi apa yang mendukung untuk kondisi/fenomena tertentu). Pertanyaan ini memerlukan data spasial untuk menjawabnya. Pertanyaan ini mengidentifikasikan unsur peta yang deskripsinya ditentukan. Sebagai contoh, SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk pengembangan lokasi pemukiman penduduk yang memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
c. What has changed since…?
(pertanyaan kecenderungan; mengidentifikasi kecenderungan atau peristiwa yang terjadi). Melibatkan pertanyaan pertama dan kedua.
Untuk menjawabnya memerlukan beberapa layer (data spasial) yang didapat dari beberapa kali pengamatan atau pengukuran secara periodik. Unsur dalam setiap layer
ini kemudian dibandingkan dengan unsur lain yang terdapat dalam layer Ilain yang sejenis. Hasilnya adalah kecenderungan perubahan atau tren spasial maupun atribut dari berbagau unsur peta.
d. What spatial patterns exist…?
(pertanyaan hubungan; menganalisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis). Pertanyaan yang lebih rumit dari pertanyaan ketiga. Pertanyaan ini leboh menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat dalam unsur-unsur spasial atau layer suatu SIG. Sehubungan dengan pertanyaan konseptual ini, SIG dapat merepresentasikan pola-pola yang telah dikenali.
e. What if…? (pertanyaan berbasiskan model ; komputer dan monitor dalam kondisi optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, berdasar pada model). Berkenaan dengan masalah pemodelan di dalam SIG. secara konsepsi, pemodelan SIG dapat diartikan sebagai penggunaan fungsi-fungsi dasar manipulasi dan analis data spasial dalam rangka menyelesaikan persoalan yang cukup kompleks, memberikan solusi dan altenatifnya.
Pengenalan ArcView
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan pemetaannya telah dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan
visualisasi, meng-explore, menjawab query, menganalisis data secara geografis, dan lain sebagainya. Secara umum kemampuan perangkat SIG ArcView dijabarkan sebagai berikut [Eddy09b]:
1. Pertukaran data : membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya. 2. Melakukan analisis statistik dan
operasi-operasi matematika.
3. Menampilkan informasi spasial maupun atribut.
4. Menjawab query spasial maupun atribut.
5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG. 6. Membuat peta tematik.
7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip.
8. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya.
Arsitektur ArcView
ArcView mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen.
a. Project
Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView dan merupakan suatu file kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan mengorganisasikan semua komponen-komponen program seperti view, theme, table, chart, layout, dan script dalam satu kesatuan yang utuh.
Gambar 2.5 Project Window
b. Theme
Arcview mengendalikan sekelompok feature serta atribut di dalam sebuah theme dan mengelolanya di dalam sebuah view. Sedangkan theme menyajikan sekumpulan obyek nyata sebagai
feature peta yang berhubungan dengan atribut. Feature dapat berupa titik (points), garis (lines) maupun
polygon. Contoh feature yang berupa titik adalah sekolah, pos polisi, rumah sakit. Untuk feature garis antara lain adalah jalan raya, jalan tol, sungai. Sedangkan sawah, danau, lahan parkir, wilayah administrasi pemerintahan merupakan sebuah fiture polygon.
c. Views
View merupakan sebuah peta interaktif yang dapat digunakan untuk menampilkan, memeriksa, memilih dan menganalisa data grafis.
View tidak menyimpan data grafis yang sebenarnya, tetapi hanya membuat referensi tentang data grafis mana saja yang terlibat. Ini mengakibatkan view bersifat dinamis. View merupakan kumpulan dari theme.
Gambar 2.6 Contoh View UML (Unified Modeling Language)
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu: Use case Diagram untuk memodelkan proses bisnis, Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi, Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects,
Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects, State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem, Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use cases dan objects di dalam
system, Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas, Object Diagram untuk memodelkan struktur object, Component Diagram untuk memodelkan komponen
object, Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.
Use case Diagram
Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Use case
menggambarkan kebutuhan system dari sudut pandang user, memfokuskan pada proses komputerisasi (automatedprocesses), menggambarkan hubungan antara use case
dan actor, menggambarkan proses system
(kebutuhan system dari sudut pandang user). Secara umum use case adalah: 1. Pola perilaku system.
2. Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor.
3. Use case diagram terdiri dari Use case, Actors, Relationship,
System boundary boxes
(optional), Packages (optional).
IMPLEMENTASI SISTEM DAN HASIL Menggambar Theme Peta dengan Unsur Spasial Garis
Theme peta atau layer pada peta merupakan alat bantu orientasi posisi yang menampilkan data spasial yang khusus. Misalkan suatu theme jalan hanya akan menampilkan lapisan jalan yang sebelumnya telah dibuat melalui proses digitizing. Contoh dari penggunaan unsur spasial garis adalah aplikasi atau jaringan utilitas seperti pipa air, minyak, gas, jaringan telekomunikasi, kabel listrik, rute kendaraan, jalan, sungai, dan sebagainya
Unsur spasial garis merupakan unsur yang dapat dipetakan dengan perwakilan suatu garis. Dalam penulisan ini unsur spasial garis mewakili jalan di yang termasuk ke dalam batas wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur.
Hal yang pertama dilakukan pada tahapan ini adalah menggambar peta secara langsung di layar yang disebut digitizing on screen.
Data spasial yang bisa ditampilkan dalam ArcView bertipe shapefile(.shp). Data spasial ini akan ditambahkan ke dalam peta sebagai layer peta yang dikenal sebagai
Theme. Prosesnya adalah sebagai berikut : 1. Siapkan peta, peta didapat dari
hardcopy, sehingga untuk memasukkan ke dalam Arcview harus discan terlebih dahulu.
2. Buka ArcView, pilih menu File - Extensions, kemudian centang pada pilihan JPG Image Support
agar peta yang telah dipindai dapat ditampilkan. Setelah selesai, klik OK.
Gambar 4.1 Memilih extension
Gambar 4.2 Extentions Window
3. Pilih menu View- Add Theme
untuk menambah tema yang akan dipakai.
Gambar 4.3 Menambah Theme
4. Cari file yang dimaksud di direktori dimana file itu
disimpan. Ubah pilihan pada
Data Source Type menjadi
Image Data Source karena file yang akan dipanggil berekstensi .JPEG.
Gambar 4.4 Add Theme Window
5. Untuk membuat file .SHP klik menu View- New Theme untuk menggambar peta di Arcview, pilih Feature Type Line, lalu klik OK.
Gambar 4.5 Feature Type Line
6. Tema yang baru sudah tersedia. Klik kedua tema untuk menjiplak peta (digitizing on screen) dan mulai menggambar garis mengikuti peta dari file jpg.
Gambar 4.6 Proses Digitasi Unsur Spasial Garis
7. Setelah pembuatan objek selesai, dilanjutkan dengan pembuatan
table yang berisi data atribut mengenai objek yang bersangkutan. Tampilkan tabel atribut shapefile yang bersangkutan dengan menggunakan menu pulldown Theme - Table.
Gambar 4.7 Tabel Atribut Unsur Spasial Garis
8. Mulai meng-edit table dengan menambahkan field serta tentukan tipe field dan lebar
field.
Gambar 4.8 Jendela Field Definition
9. Field sudah dibuat, selanjutnya menambahkan record ke dalam
table. Untuk memasukkan
record klik Edit – Add Records. Hasilnya sebagai berikut :
Gambar 4.9 Hasil Tabel Unsur Spasial Garis
10.Setelah selesai menggambar garis, hilangkan centang pada tema picture.jpg untuk melihat hasilnya.
Gambar 4.10 Ruas Jalan dengan ThemeLine
Membuat Banner
Banner pada penulisan ini berfungsi sebagai tampilan baik itu pembuka maupun penutup. Untuk menyisipkan banner, image
yang diperlukan dalam format Bitmap. Penyisipannya dilakukan melalui script
Avenue. Langkah-langkah pembuatan
banner opening dan closing adalah sama, hanya saja script yang digunakan yang berbeda, yaitu :
1. Klik ikon Script yang tampil pada saat awal pembukaan aplikasi. Ketikkan baris perintah berikut ini untuk opening banner
: 'Script ini akan menampilkan sebuah logo atau gambar ("cvr.bmp")'NamaFile = "D:/jurnalskripsi/cvr.bmp".AsFileName MsgBox.Banner(NamaFile,8,"Opening Banner")
Dan script berikut untuk closing banner : 'Script ini akan menampilkan sebuah logo atau gambar ("back.bmp")'NamaFile = "D:/jurnalskripsi/back.bmp".AsFileName MsgBox.Banner(NamaFile,8,"Script Shutdown")
Setelah itu simpan script masing-masing dengan nama Opening Banner untuk
banner awal dan Closing Banner untuk penutup.
2. Pada jendela Project, pilih menu Project – Properties hingga muncul kotak dialog
Project Properties.
3. Pada textbox StartUp, browse script Opening banner yang telah dibuat sebelumnya dan pada ShutDown browse script Closing Banner. Klik OK.
Kuisioner
Kuisioner diadakan guna untuk mengetahui sejauh mana kinerja dan penilaian calon pengguna terhadap aplikasi ini. Kuisioner ini dilakukan dengan menyebarkan beberapa pertanyaan kepada calon pengguna aplikasi untuk memberikan penilaian mereka dan mencoba aplikasi yang sebenarnya. Kuisioner ditujukan kepada 10
orang responden dengan hasil sebagai berikut :
PERTANYAAN SETUJU TIDAK
SETUJU Tahukah Anda mengenai aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis? 8 2 Pernahkah Anda menggunakan aplikasi tersebut? 7 3
Setelah demo aplikasi tadi, apakah menurut Anda aplikasi ini bias disebut aplikasi SIG?
5 5
Setelah Anda mencoba menjalankannya, apakah aplikasi ini membantu untuk mendapatkan informasi yang Anda inginkan?
9 1
Apakah aplikasi ini
mudah untuk
digunakan?
7 3
Apakah semua informasi yang Anda inginkan sudah ada dalam aplikasi ini?
3 7
Apakah Anda terbantu dengan aplikasi ini?
7 3
Apakah Anda setuju apabila di kantor Kelurahan Cempaka Putih ini menggunakan aplikasi tersebut?
7 3
PENUTUP Kesimpulan
Aplikasi Sistem Informasi Geografi Kelurahan Cempaka Putih Timur ini menyajikan informasi yang berkaitan dengan data spasial maupun non spasial
untuk daerah Kelurahan Cempaka Putih. Pengguna dapat mengakses aplikasi ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai daerah sekelurahan Cempaka Putih Timur.
Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
a. Sistem Informasi ini merupakan sistem informasi berbasis geografi yang dapat memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam memcari informasi seputar daerah yang termasuk ke dalam wilayah Cempaka Putih Timur.
b. Dengan aplikasi ini, petugas Kelurahan Cempaka Putih Timur dapat dengan mudah melakukan
update data karena data tersebut sudah terintegrasi di dalam aplikasi sehingga tidak memerlukan aplikasi lain untuk mengaksesnya.
c. Aplikasi ini dapat membantu penggunanya untuk mengambil keputusan mengenai lokasi perumahan bagi yang sedang mencari tempat tinggal atau untuk membuka bisnis baru serta untuk mencari lokasi strategis dalam menentukan tempat pendidikan. d. Aplikasi ini merubah peta tematik
menjadi peta digital yang lebih efisien karena setiap objek peta didefinisikan dalam theme tersendiri dengan range warna yang mampu untuk memberikan perbandingan visualisasi dari suatu objek.
Saran
Aplikasi ini masih berupa aplikasi
desktop dimana dalam pengaksesannya tidak memerlukan koneksi internet. Untuk pengembangan lebih jauh, aplikasi ini bias diintegrasikan menjadi aplikasi web SIG.
Cakupan area pembahasan masih seputar kawasan Kelurahan Cempaka Putih Timur. Sebaiknya cakupan area pembahasan
diperluas sehingga lebih baik untuk membandingkan dengan kawasan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aronoff89 Aronoff, Stanley, “Geographic Information System: A Management Perspective”, WDL Publications, Ottawa, Canada, 1989.
Aziz84 Aziz, T. Lukman, “Pengantar Kartografi”, Jurusan Teknik Geodesi, FTSP, Institut Teknologi Bandung, 1984.
Andree08 Andree Ekadinata,Sonya Dewi,Danan Prasetyo Hadi,Dudy Kurnia Nugroho,Feri Johana, Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan Ilwis Open Source, World Agoforestry Centre, Bogor, 2008.
Eddy09a Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar
(Persfektif Geodesi dan
Geomatika),Informatika, Bandung, 2009. Eddy09b Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView, Informatika, Bandung, 2009.
Fadjar03 Drs. H. Fadjar Panjaitan, Kepala Biro Administrasi Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Himpunan Peraturan Penataan Wilayah, 2003. http://www.datastatistikindonesia.com/conte nt/view/928/950 (14 Agustus 2011). http://iwangeodrsgurugeografismamuhamma diyah1tasikmalaya.yolasite.com/definisi-geografi.php (14 Agustus 2011). http://www.fsl.orst.edu/helpdesk/gis/intro.ht ml (14 Agustus 2011).
http://eprints.undip.ac.id/1107/1/Arcvie_GIS _3.PDF (20 Mei 2011) http://www.freewebs.com/arcview-belajar-mudah/introducingarcview.html (20 Mei 2011) http://facegis.com/pdf/gis_tutorial/ArcView _Tutorial.pdf (6 Juni 2011) http://diah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads /files/11077/Materi+02+-+SDLC.pdf (13 Juni 2011) http://teknologi.kompasiana.com/gadget/201 0/12/13/sdlc-software-development-life-cycle/ (13 Agustus 2011) http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/articl e/viewFile/2188/2014 (13 Agustus 2011) http://id.wikipedia.org/wiki/UM (22 September 2011) http://denharun.com/doc/Ansis%208.ppt (22 September 2011)