• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLASIFIKASI BENTUKLAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KLASIFIKASI BENTUKLAHAN"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KLASIFIKASI BENTUKLAHAN

Tujuan klasifikasi bentuklahan adalah untuk mempermudah dalam penelitian geomorfologi, yaitu dengan menyederhanakan bentuklahan permukaan bumi yang kompleks menjadi satuan-satuan yang mempunyai

kesamaan dalam sifat dan perwatakannya.

Sifat dan perwatakan bentuklahan dicerminkan oleh kesamaan :

1. Struktur geologi : memberikan informasi morfologi, morfogenesa dan

morfokronologi

2. Proses Geomorfologi : memberikan informasi bagaimana 2. Proses Geomorfologi : memberikan informasi bagaimana

bentuklahan terbentuk, meliputi informasi morfografi, morfogenesa, dan morfokronologi

3. Kesan topografi dan ekspresi topografi : konfigurasi permukaan

bentuklahan yang memberikan informasi morfometri dan bentuk lereng.

Klasifikasi satuan bentuklahan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat tergantung pada skala peta yang digunakan. Semakin besar skalanya semakin detil karakteristik yang dapat mencirikan satuan geomorfologi atau satuan bentuk lahannya.

(3)

Beberapa dasar klasifikasi bentuklahan, a.l. :

Berdasarkan relief/topografi (Dana)

• Dataran

• Plateau (dataran tinggi) • Pegunungan

• Dll

Berdasarkan struktur dan tingkat erosi (Davis) • Lipatan

• Patahan • Dome • Volkanis • Dll

(4)

Berdasarkan Genesis (Powell, Davis, Johnson, dll) • Constructional

• Destructional

Berdasarkan ”surface form” • Plain (dataran)

• Plateau (dataran tinggi) • Tebing (scarp)

• Tebing (scarp) • Lembah (valley) • Dll

Berdasarkan ukuran (Salisbury, Barrows, Tower, dll) • Orde I

• Orde II • Orde III • Dll

(5)

Masing-masing bentuk lahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal

1. relief/topografi dan

2. material penyusun/litologi.

3. struktur dan proses geomorfologi,

Nama bentuklahan yang banyak digunakan sekarang kebanyakan didasarkan pada paduan dari :

• Genesis

• Surface form (topografi)

(6)

Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang

konfigurasi permukaan bentuklahan yang ditentukan oleh keadaan morfometriknya.

Litologi memberikan informasi jenis dan karakteristik batuan

serta mineral penyusunnya yang akan mempengaruhi pembentukan bentuklahan.

Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal usul

dari bentuklahan tersebut, yang dapat dilihat dari bentuklahan utamanya.

Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau

pengikisan, sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan lereng.

(7)

Pemberian nama bentuklahan sebaiknya mencakup : • Relief

• Struktur atau materialnya

• Proses yang sedang berlangsung atau letaknya

Maksud pemberian nama tersebut : supaya karakteristik lahanya tampak dari nama tsb.

Contoh :

• Pegunungan lipatan terkikis kuat • Dataran aluvial pantai

• Dataran aluvial pantai

• Pegunungan kapur terkikis kuat

Seringkali nama satuan bentuklahan yang panjang seperti tersebut diganti dengan istilah yag sudah dikenal secara luas

Misal :

• Tanggul alam (natural levee) • Piedmont

• Lerengkaki (foot slope) • Dike

(8)

Komponen dari relief yaitu : Komponen dari relief yaitu :

a. amplitude (beda tingggi anatara lembah dan puncak) b. bentuk punggung

c. bentuk lereng d. bentuk lembah

Aspek relief yang lain : Aspek relief yang lain :

1. hubungan antara unit relief kemiringan lereng dan 1. hubungan antara unit relief kemiringan lereng dan

perbedaan tinggi relief 2. kepadatan aliran

(9)

Morfologi Positif:

Gunung (Mountain)

Bukit (Hill)

Kubah (Dome)

Punggungan (Ridge)

Morfologi Negatif

Lembah (Valley)

Cekungan (Basin)

(10)

Figure 11.7b. A classification of generalized landscape profiles in which R(r) = round, F(f) = flat, and A(a) = angular, for inferfluve (capital letter and valley losercase letter) profiles (from Ollier, 1967).

(11)

Gambaran proses geomorfologi, seperti :

1. erosi,

2. transportsi, 3. sedimentasi, 4. pelapukan, dan

5. gerak massa batuan

Disamping itu juga dapat memberikan gambaran tingkat pentorehan dan relief permukaan secara kualitatif.

(12)

Tingkat pengikisan dinyatakan dengan angka dibelakang garis miring dan dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :

1. Untuk tanpa pengikisan atau terkikis sangat ringan 2. Untuk pengikisan ringan

3. Untuk pengikisan sedang 4. Untuk pengikisan berat

5. Untuk pengikisan sangat berat. 5. Untuk pengikisan sangat berat.

(13)

Kerapatan

Kerapatan drainage/drainage/tingkattingkat pengikisanpengikisan ((sungaisungai ordeorde I)I)

Jenis kerapatan Jarak pada skala 1 : 20.000

Karakteristik

Kerapatan Halus < 0,5 cm Aliran Air Pemukaan Sungai Tinggi Kerapatan Sedang 0,5 – 5 cm Aliran Permukaan Sedang

(14)

Ada 3 cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk identifikasi

satuan bentuklahan yaitu : 1. Pendekatan pola

Daerah dipilahkan menjadi satuan bentanglahan utama kemudian diperinci berdasarkan :

a. bentuk

b. alur sungai/pengaliran dan drainagse c. kenampakan erosi, dan

c. kenampakan erosi, dan

d. vegetasi dan bentang budaya

2. Pendekatan geomorfologis atau fisiografis

Pemilahan wilayah didasarkan pada genesis atau asal usul mula proses terbentuknya

(15)

3. Pendekatan unsur atau parameter bentuklahan,

yaitu :

Daerah dipilahkan menjadi satuan bentanglahan utama kemudian diperinci berdasarkan :

• bentuk atau relief

• density atau rona (warna)

(16)
(17)

(1) Structural Landforms - landforms that are created by massive earth movements due

to plate tectonics. This includes landforms with some of the following geomorphic features: fold mountains, rift valleys, and volcanoes.

(2) Weathering Landforms - landforms that are created by the physical or chemical decomposition of rock through weathering. Weathering produces landforms where rocks and sediments are decomposed and disintegrated. This includes landforms with some of the following geomorphic features: karst, patterned ground, and soil profiles. some of the following geomorphic features: karst, patterned ground, and soil profiles.

(3) Erosional Landforms- landforms formed from the removal of weatheredand eroded

surface materials by wind, water, glaciers, and gravity. This includes landforms with some of the following geomorphic features: river valleys, glacial valleys, and coastal cliffs.

(4) Depositional Landforms - landforms formed from the depositionof weathered and

erodedsurface materials. On occasion, these deposits can be compressed, altered by pressure, heat and chemical processes to become sedimentary rocks. This includes landforms with some of the following geomorphic features: beaches, deltas, flood plains, and glacial moraines.

(18)

Klasifikasi bentuklahan Verstappen (1975) :

1. Bentuklahan asal Volkanik

2. Bentuklahan asal Struktural

3. Bentuklahan asal Fluvial

4. Bentuklahan asal Marin

5. Bentuklahan asal Angin

5. Bentuklahan asal Angin

6. Bentuklahan asal Pelarutan/Karst

7. Bentuklahan asal Glasial

(19)

1. Bentuklahan asal proses vulkanik (V) 2. Bentuklahan asal proses struktural (S) 3. Bentuklahan asal fluvial (F)

4. Bentuklahan asal proses solusional (S) 5. Bentuklahan asal proses denudasional (D) 6. Bentuklahan asal proses eolin (E)

6. Bentuklahan asal proses eolin (E) 7. Bentuklahan asal proses marine (M) 8. Bentuklahan asal glasial (G)

9. Bentuklahan asal organik (O)

(20)

Bentukan Asal Denudasional (D) D1 Perbukitan terkikis D2 Pegunungan terkikis D3 Bukit sisa D4 Bukit terisolasi D5 Dataran nyaris

D6 Dataran nyaris yang terangkat D7 Lereng kaki

D8 Pedimen (permukaan transportasi) D9 Piedmont

coklat Bentukan Asal Struktural (S)

S1 Blok sesar S2 Gawir sesar

S3 Gawir garis sesar S4 Pegunungan antiklinal S5 Perbukitan antiklinal S6 Pegunungan sinklinal S7 Perbukitan sinklinal S8 Pegunungan monoklinal S9 Perbukitan monoklinal purple

D10 Gawir (lereng terjal) D11 Kipas rombakan lereng

D12 Daerah dengan gerak masa batuan kuat D13 Lahan rusak

S10 Pegunungan dome (kubah) S11 Perbukitan dome

S12 Dataran tinggi (plateau) S13 Cuesta

S14 Hogback

S15 Bentuk seterika (flat iron) S16 Lembah antiklinal

S17 Lembah sinklinal S18 Lembah subsekuen S19 Sembul (horst)

S20 Tanah terban (graben)

(21)

Bentukan Asal volkanik/Gunung api (V)

V1 Kepundan

V2 Kerucut gunungapi V3 Lereng gunungapi atas V4 Lereng gunungapi tengah V5 Lereng gunungapi bawah V6 Kaki gunungapi

V7 Dataran kaki gunungapi V8 Dataran fluvial gunungapi V9 Padang lava

V10 Padang lahar V11 Lelehan lava V12 Aliran lahar

merah Bentukan asal fluvial (F)

F1 Dataran aluvial F2 Dasar sungai F3 Danau F4 Rawa F5 Rawa belakang F6 Saluran/sungai mati F7 Dataran banjir F8 Tanggul alam F9 Ledok Fluvial

F10 Bekas dasar danau

F11 Hamparan celah/tonjolan fluvial/crevasse splays

biru gelap

V13 Dataran antar gunungapi

V14 Dataran tinggi lava (lava plateau) V15 Planezes

V16 Padang abu, tuff atau lapili V17 Solfatar

V18 Fumarol

V19 Bukit gunungapi terdenudasi V20 Leher gunungapi V21 Sumbat gunungapi V22 Kerucut parasiter V23 Boka V24 Dike V25 Baranko

F12 Gosong lengkung dalam F13 Gosong sungai

F14 Teras fluvial

F15 Kipas aluvial aktif F16 Kipas aluvial tidak aktif F17 Delta

F18 igir delta F19 Ledok delta F20 Pantai delta F21 Rataan delta

(22)

Bentukan asal marin (M)

M1 Pelataran pengikisan gelombang laut M2 Tebing terjal dan takik pantai

M3 Gisik

M4 Beting gisik/bura M5 tombolo

M6 Depresi antar beting gisik M7 Gumuk pantai aktif

M8 Gumuk pantai tidak aktif

M9 Rataan pasang surut bervegetasi M10 Rataan pasang surut tidak bervegetasi

hijau Bentukan asal pelarutan (karst) (K)

K1 Dataran tinggi karst

K2 Lereng dan perbukitan karstik terkikis

K3 Kubah karst

K4 Bukit sisa batugamping terisolasi K5 Dataran aluvial karts

K6 Uval, dolin K7 Poltje

K8 Lembah kering K9 Ngarai karst

orange

M10 Rataan pasang surut tidak bervegetasi M11 Dataran aluvial pantai (payau)

M12 Dataran aluvial pantai (tawar) M13 Dataran aluvial pantai tergenang M14 Teras pantai

M15 Atol dan cicncin terumbu M16 Terumbu koral

M17 Rataan terumbu M18 Tudung terumbu

M19 Perisai dan akumulasi pasir koral M20 Lagun

M21 Gosong laut

(23)

Bentukan asal glasial (G)

G1 Cirque

G2 Lembah bergantung glasial

G3 Pegunungan tertutup salju, gletser, es abadi

G4 Padang berangkal, puing batuan G5 Dataran endapan material glasial

biru cerah

Bentukan asal aeolin (A)

A1 Gumuk pasir memanjang longitudinal

A2 Gumuk pasir barkan (sabit) A3 Gumuk pasir parabola

(24)
(25)
(26)

The structure of a typical strato-volcano. Source: Adapted from MacDonald (1972, 23)

(27)

volcanic landform

(28)

B

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle

(29)
(30)
(31)

This spectacular landform in Mauritania in the southwestern part of the Sahara desert, called the Richat Structure, is so huge with a diameter of 30 miles that it is visible from space. The formation was originally thought to be caused by a meteorite impact but now geologists believe it is a product of uplift and erosion. The cause of its circular shape is still a mystery.

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

IKONOS satellite imagery of part of Cockpit Country was draped on a triangulated

irregular network (TIN) representation of the terrain to provide photorealistic depictions of the study areas that were useful both before and after fieldwork.

(50)
(51)
(52)
(53)

An aerial view of a large sinkhole in Florida. Credit: U.S. Geological Survey

(54)
(55)
(56)

desert

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

Interpretasi fotogeomorfologi tersebut dilakukan dengan mendasarkan pada karakteristik FU yang meliputi rona, tekstur, struktur, pola, ukuran, bentuk, site dan situasi. Kenampakan-kenampakan proses geomorfologi tertentu akan memberikan karakteristik yang khas pula pada FU. Tingkat pentorehan yyang bersifat kualitatif dapat dinyatakan dengan membandingkan kerapatan dan besar alur yang tampak pada FU, demikian pula dengan relief yang secara umum dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, pola, dan teksturnya.

Interpretasi peta geologi menghasilkan informasi struktur geologi dan litologi, serta secara tidak langsung dapat dipakai untuk menentukan tingkat resistensi batuan, kaitannya dengan proses pelapukan dan erosi. Berdasarkan informasi struktur seperti dip-strike, kekar, sesar, dan lainnya, serta proses geomorfologi yang ada, maka dapat diperkirakan apakah suatu bentuk perbukitan termasuk tipe denudasional atau struktural-denudasional.

termasuk tipe denudasional atau struktural-denudasional.

Interpertasi sumberdata (FU, peta topografi dan peta geologi) menghasilkan peta satuan bentuk lahan sementara (tentatif). Berdasarkan peta tersebut kemudian dilakukan cek lapangan untuk mendapatkan data tambahan sekaligus mencocokkan tingkat kebenaran peta yang dibuat (kontrol lapangan). data hasil cek lapangan dipakai untuk mengkoreksi dan membenahi peta tentatif satuan bentuklahan, sehingga dihasilkan peta satuan bentuklahan akhir. Secara stratified (strata

bentuklahan), maka peta akhir tersebut dapat dipakai sebagai dasar pengamatan, pengukuran, pengambilan sampel dan analisis data fisik lahan tertentu sesuai tujuan penelitian, kaitannya dengan terapan geomorfologi untuk tujuan tertentu.

(67)

Penarikan batas relief adalah pada tekuk lereng (brake of slope) atau pada bagian yang berubah kemiringannnya, dan ukuran terkecil yang masih harus muncul tergambar pada peta adalah 0,5 x 0,5 cm.

(68)

SEKIAN

SEKIAN

SEKIAN

SEKIAN

Gambar

Figure 11.7b. A classification of generalized landscape profiles in which R(r) = round, F(f) = flat, and  A(a) = angular, for inferfluve (capital letter and valley losercase letter) profiles (from Ollier, 1967).

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu Kabupaten Nganjuk akan berupaya mengoptimalkan pendanaan DAK sanitasi untuk mencapai tujuan meningkatkan akses pengelolaan air limbah domestik karena

Dua jawaban ini sesuai dengan definisi yang diberikan oleh Frazee (1996), bahwa gaya personal terdiri dari sikap, penampilan, dan komunikasi interpersonal.. Peneliti kembali

5) Tercapainya peningkatan peringkat Unpad di tingkat internasional ; dengan memfasilitasi peningkatan mutu proses pembelajaran secara

melakukan pencatatan keuangan sama sekali. Ini adalah kasus yang umum terjadi pada sektor UMKM dimana pelaku usahanya hanya berfokus pada perolehan pendapat untuk

Hasil uji proksimat pada ampas kelapa yang telah difermentasi menggunakan enzim bromelin pada perlakuan A, B, C, dan D memiliki nilai yang sangat kurang dari Standar

atau dari luar negeri yang diakui oleh Dikti; IPK mata ajaran penting seperti matematika, fisika, kimia, biologi, ekonomi, sosiologi (sesuai bidang ilmu program studi) IPK-nya

Mengingat jumlah wajib pajak yang memiliki kendaraan bermotor dengan tipe kendaraan dan jumlah yang berbeda, adanya pajak progresif dimana merupakan pajak yang dikenakan untuk

Pengaruh Peduli (X7) terhadap Etika Pergaulan (Y) menunjukkan nilai B positif yang dapat diinterpretasikan bahwa semakin peduli seseorang maka akan semakin baik Etika