• Tidak ada hasil yang ditemukan

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM INTERNATIONAL REHABILITASI LAHAN PASCA TAMBANG 06 MARET 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DR. H. AWANG FAROEK ISHAK GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM INTERNATIONAL REHABILITASI LAHAN PASCA TAMBANG 06 MARET 2012"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM INTERNATIONAL

REHABILITASI LAHAN PASCA TAMBANG 06 MARET 2012

(2)

Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah ± 22,98 juta Ha dengan luas wilayah daratan ± 19,85 juta Ha dan luas pengelolaan laut sejauh 4 - 12 mill dari panjang

garis pantai ± 3,13 juta Ha. Atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.

Daerah-daerah Kabupaten di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9

).

MALAYSIA KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN

(3)

GEO ECONOMIC

KALIMANTAN TIMUR

Strategis berada di Selat Makassar ALKI-II, yang menghubungkan daerah Utara (Philipina) ke

arah Selatan Samudra Hindia

Titik kuat koneksivitas pulau Kalimantan dan antar pulau di Kawasan Timur Indonesia

(4)

4

MP3EI : KORIDOR EKONOMI INDONESIA KALIMANTAN

Tema Pembangunan Koridor Ekonomi Kalimantan “Pusat Produksi Dan Pengolahan Hasil Tambang &

(5)

1. BALIKPAPAN 2. SAMARINDA 3. BONTANG 4. TARAKAN KECAMATAN : 136 DESA/KELURAHAN : 1.417 1. NUNUKAN 2. MALINAU 3. KUTAI BARAT 4. BULUNGAN 5. BERAU 6. KUTAI TIMUR 7. KUTAI KARTANEGARA 8. PENAJAM PASER UTARA 9. PASIR

(6)

MENCIPTAKAN KALTIM YANG AMAN, DEMOKRATIS, DAN DAMAI DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG

BERSIH DAN BERWIBAWA

MEWUJUDKAN EKONOMI DAERAH

YANG BERDAYA SAING DAN PRO

RAKYAT

MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER

DAYA MANUSIA DAN KESEJAHTERAAN

RAKYAT

VISI KALTIM BANGKIT 2013

Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri

Dan EnergiTerkemuka Menuju Masyarakat Adil

Dan Sejahtera

(7)

7

PEMBANGUNAN BERSIFAT INKLUSIF DAN BERKEADILAN

Pembangunan harus dimuarakan kepada tujuan untuk meningkatkan

Kesejahteraan Rakyat

(8)

10 isu

Strategis

Pembangunan

Kaltim

Kemandirian & Kedaulatan Pangan Pengentasan Kemiskinan

Pengangguran

Keterbatasan Akses Permodalan

Reformasi Birokrasi/Pelayanan Publik

Degradasi Mutu Lingkungan

Daya Saing dan Iklim Investasi

Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Infrastruktur

Pembangunan Perbatasan, Pedalaman dan Daerah Tertinggal

(9)

UPAYA MERUBAH STRUKTUR EKONOMI

BERBASIS RENEWABLE RESOURCES

Pergeseran Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui ke yang dapat diperbaharui dilakukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang berdaya saing, melalui pengembangan beberapa kawasan industri dengan Pendekatan Cluster

Ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Cluster Industri berbasis:

1. Pertanian, Oleochemical di Kawasan Maloy Kutai Timur 2. Migas dan kondensat di Kota Bontang

oleh Pemerintah Pusat. (melalui INPRES NOMOR 01 TAHUN 2010)

Kalimantan Timur berperan penting dalam menggerakkan perekonomian Nasional dan memberikan harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan rakyat YANG BERKEADILAN

Tantangan Pemerintah Provinsi kedepan memberi dukungan;

1.infrastruktur yang baik,

2.ketersediaan bahan baku yang berkualitas, 3.SDM yang handal,

(10)

PENDUDUK

PENDUDUK Tahun 2011 (3.603.038 jiwa) dengan tingkat

Pertumbuhan 5,31%

ANGKATAN KERJA Tahun 2011 (1.764.696 orang)

PENGANGGURAN Tahun 2011 (173.693 orang atau 9,84 %)

IPM Tahun 2011 (75,56%-Rangking 5)

PENDUDUK MISKIN (September 2011)

(247.130 orang atau 6,63%)

ANGKA KEMATIAN BAYI Tahun 2010 (29/1.000 bayi)

ANGKA BUTA HURUP Tahun 2010 (1,2%)

ANGKA HARAPAN HIDUP Tahun 2010 (12,7%)

(11)

EKONOMI

PDRB pada Tahun 2011 (359,6 trilyun)

PERTUMBUHAN EKONOMI Tahun 2011 (1,74%)

Sektor Dominan pada Tahun 2011 yaitu ;

PERTAMBANGAN (44,88%), INDUSTRI PENGOLAHAN (24,74%),

PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN (8,15%) dan

PERTANIAN (5,86%)

PENDAPATAN PERKAPITA Tahun 2011 dengan Migas

(Rp. 38,64 juta)

EKSPOR Tahun 2011 $14 Milyar (Migas $7,5 M dan Batubara

$6,5M)

(12)

KALTIM LUMBUNG ENERGI NASIONAL

Cadangan : 24,58 TSCF (24,8% Nasional) Produksi : 1,98 TSCF ( 37,0% Nasional) Cadangan : 745,75 MMSTB (11,0% Nasional) Produksi : 57,0 MMSTB (6,1% Nasional)

Sampai dengan sekarang : 37,5 Milliar Ton Cadangan : 7,798 Milliar Ton

Produksi : 148 Juta Ton (60 % Nasional)

Cadangan : 108,3 TSCF (23,5% Nasional)

Potensi : 4.710 MW Bangun : 160 MW POTENSI

SUMBERDAYA

ENERGI BIO MASSA

GAS METANA BATUBARA (GMB) MINYAK BUMI

GAS BUMI BATUBARA

TENAGA AIR Potensi : 6.969,9 MWBangun : 0,4 MW ENERGI TAK TERBARUKAN (UNRENEWABLE ENERGY) ENERGI TERBARUKAN (RENEWABLE ENERGY) Eksplorasi / Riset PKP2B : 33 KP. Ekpr : 936 KP. Ekpt : 335 Jumlah : 1.304 Luas : 3,27 Juta Ha WKP Ekpt = 26 WKP Ekpr = 30

TENAGA SURYA Potensi : TersebarBangun : 19.191 unit (0,96 MW)

STATUS Nopember Ta. 2010

STATUS 2010 STATUS 2010 STATUS 2010 WKP Ditawarkan Migas : 14 CBM : 4 POTENSI ENERGI

MMSTB = Million Metric Stock Tank Barrels TSCF = Ton Standar Cubic Feet

(13)

DENGAN KLASIFIKASI :

- Sumberdaya

: 28.429.000.000 M ton

- Cadangan

: 7.798.000.000 M ton

Produksi Tahun 2010 : 148.000.000 M ton

(60% nasional)

Umur tambang saat ini hingga kedepan + 50 Tahun

Kalori 5000 s/d 7000 Ccl, Sulfur 0,8 s/d 1,5

(14)

Isu Peran Strategis Provinsi Kalimantan Timur dalam Konstelasi

Nasional dengan Kekayaan Sumber Daya Alam dan Potensi

Pengembangan

Peran strategis propinsi Kalimantan Timur dengan kekayaan SDA Energi & Migas sebagai pusat produksi migas dan turunan produk olahanya yang menjadi kepentingan strategis Nasional

Sektor tambang dan migas yang berkontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Propinsi Kalimantan Timur

Di Indonesia Provinsi Kalimantan Timur merupakan Provinsi Terluas ke-dua setelah Provinsi Papua, dan penyumbang PDBR Terbesar Kelima. dengan potensi untuk dikembangkan setelah Pulau Jawa,

1

2

3

(15)

IUP DAN PKP2B DI KALTIM

IUP Eksplorasi : 939 perusahaan

IUP Produksi : 335 perusahaan

PKP2B Eksplorasi : 4 perusahaan

PKP2B Konstruksi : 6 perusahaan

PKP2B Eksploitasi : 22 perusahaan

(16)

LUAS WILAYAH PERTAMBANGAN

IUP EKSPLORASI : 2.897.150,85 Ha

IUP PRODUKSI : 500.765,85 Ha

(17)

Batubara

dan

Lingkungan Hidup

Konsumsi energi kita dapat memiliki dampak

penting terhadap lingkungan hidup. Menekan

dampak negatif dari kegiatan manusia terhadap

lingkungan hidup termasuk penggunaan energi

merupakan PRIORITAS GLOBAL.

Perencanaan dan pengelolaan lingkungan yang baik

akan menekan dampak pertambangan terhadap

lingkungan hidup dan membantu melestarikan

keanekaragaman hayati.

(18)

Batubara memberikan kontribusi yang penting bagi

perkembangan ekonomi dan sosial di seluruh dunia,

dampak terhadap lingkungan hidup merupakan suatu

masalah.

Tambang batubara terutama tambang terbuka,

memerlukan lahan yang luas untuk diganggu

sementara. Hal tersebut menimbulkan permasalahan

lingkungan hidup

, termasuk erosi tanah, polusi debu,

suara

dan

air,

serta

dampat

terhadap

keanekaragaman hayati setempat. Tindakan-tindakan

dilakukan dalam operasi tambang modern untuk

menekan dampak-dampak tersebut.

(19)

VOID (LUBANG BEKAS TAMBANG DI KEC. TENGGARONG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

(20)

TAMPAK DUA VOID (LUBANG BEKAS TAMBANG) DI KEC. TENGGARONG SEBERANG, KAB.KUTAI KARTANEGARA.

(21)
(22)

JUMLAH DAN LUAS VOID UNTUK PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA PKP2B di

KALIMANTAN TIMUR

NO NAMA PERUSAHAAN JUMLAH VOID LUAS VOID (HA) KETERANGAN

1 PT. Kaltim Prima Coal 1 10,5

2 PT. Berau Coal 2 59,72

3 PT. Kideco Jaya Agung 2 1181,83 4 PT. Multi Harapan Utama 14 98,38

5 PT. Tanito Harum 6 32,08

6 PT. Gunung Bayan I 27 135,51 7 PT. Insani Bara Perkasa 3 3,40 8 PT. Indominco Mandiri 18 250,00 9 PT. Lanna Harita Mining 10 8,81 10 PT. Mahakam Sumber Jaya 8 118,00

11 PT. Santan Batubara 2 15,36

12 PT. Pesona Katulistiwa 1 1,60

(23)

SUB DAS

DAS LAIN

SUB DAS

SUB DAS

DAS

WILAYAH DARATAN DIBAGI HABIS DALAM WILAYAH DAS/SUBDAS

KERUSAKAN Daerah AliranSungai (DAS)

DI KALIMANTAN TIMUR

(24)

(DAS)

(25)

Upstream (Bagian Hulu) Midstream (Bagian Tengah) Dawnstream (Bagian Hilir)

BAGIAN HULU DAN BAGIAN TENGAH DAS:

Hutan LindungHutan KonservasiHutan ProduksiPerkebunanPerladanganPertambangan

Kawasan Budidaya Non Kehutanan

BAGIAN HILIR DAS:

PemukimanPersawahan

Perikanan / PertambakanKawasan Usaha Lain

OUTLET / PATUSAN DAS:

Debit Aliran Air SungaiBeban Sedimen

Kualitas Air

OUTLET / PATUSAN DAS Back Water / Arus Air Balik

(26)

Gambar: Peta Penutupan

Lahan/Vegetasi di Wil. Kaltim

 Didominasi

Kawasan Hutan ± 72%

 Semak belukar ± 22%

(27)

Luas Lahan Kritis pada 31 DAS di Kaltim

No.

Nama DAS

Luas

(Ha)

(Ha)

Lahan Kritis

(%)

1. DAS Adang-Kuaro 104.381 38.679 37,1 2. DAS Batakan 7.195 592 8,2 3. DAS Bengalon 388.381 104.310 26,9 4. DAS Berau 1.677.724 641.347 38,2 5. DAS Bontang 9.603 1.162 12,1 6. DAS Dumaring 182.050 107.617 59,1 7. DAS Karangan 529.141 226.420 42,8 8 DAS Kayan 3.703.251 570.831 15,4 9 DAS Kendilo 447.550 212.860 47,6 10. DAS Kerang-Segendang 223.979 93.651 41,8 11. DAS Mahakam 7.724.365 2.974.504 38,5 12. DAS Manggar 11.893 725 6,1 13. DAS Manubar 375.731 176.014 46,8

(28)

No. Nama DAS Luas

(Ha) (Ha)Lahan Kritis(%)

14. DAS Pulau Derawan 4.201 588 14,0 15. DAS Pulau Nunukan 23.501 6.900 29,4 16. DAS Pulau Tarakan 25.282 2.076 8,2 17. DAS Pemaluan 26.905 2.055 7,6 18. DAS Riko 60.052 2.114 3,5 19. DAS Samboja 71.215 9.244 13,0 20. DAS Santan 193.187 119.348 61,8 21. DAS Sebuku 480.786 216.058 44,9 22. DAS Sebakung 597.403 36.635 6,1 23. DAS Semoi 8.424 241 2,9 24. DAS Sengata 262.613 170.754 65,0 25. DAS Sepaku 23.899 915 3,8 26. DAS Sesayap 1.644.808 305.281 18,6 27. DAS Tabalar 225.373 70.545 31,3 28. DAS Telake 392.420 206.080 52,5 29. DAS Tengin 32.057 1.244 3,9 30. DAS Tunan 78.663 39.253 49,9 31. DAS Wain 24.097 3.600 14,9 Jumlah 19.560.130 6.341.643 32,4

(29)

PERMASALAHAN HUTAN, LAHAN DAN

SUMBERDAYA AIR

HUTAN GUNDUL EROSI LONGSOR HULU

(30)
(31)
(32)
(33)

 Nilai Koefisien Rejim Air Sungai pada 31

DAS di Kaltim sebagian besar termasuk

kategori tinggi.

 Nilai Muatan Sedimen pada 31 DAS berkisar

antara sebagian kategori sedang dan tinggi.

 Dewasa ini banjir secara periodik sering

terjadi seperti di Kota Samarinda, Tenggarong,

Melak, Balikpapan, Tanah Grogot, Bontang,

Sengata, dan Tarakan, serta pada beberapa

bagian wilayah Kab. Berau dan Kab. Bulungan.

(34)
(35)
(36)

PENGELOLAAN DAS

Pengelolaan DAS adalah:

 upaya manusia dalam mengendalikan

hubungan timbal balik antara

sumberdaya alam dengan manusia di

dalam DAS dan segala aktivitasnya,

 tujuannya untuk membina kelestarian dan

keserasian ekosistem serta

mening-katkan kemanfaatan sumberdaya alam

bagi manusia secara berkelanjutan.

(37)

Pengelolaan DAS Terpadu:

 Proses formulasi dan aplikasi bidang

kegiatan (SDA dan SDM) dalam suatu DAS;

 Memperhatikan faktor-faktor sosial, politik,

ekonomi dan kelembagaan pada DAS;

 Diperoleh keseimbangan secara integratif

dari berbagai kepentingan yang terkait

sesuai dengan tujuan kesepakatan

(38)

Urutan Prioritas DAS pada 31 DAS di Kaltim

No. Nama DAS Luas (Ha) Prioritas DAS

1. DAS Mahakam 7.724.365 I

2. DAS Manggar 11.893 I

3. DAS Bontang 9.603 I

4. DAS Pulau Nunukan 25.282 I 5. DAS Pulau Tarakan 26.905 I

6. DAS Batakan 7.195 II

7. DAS Samboja 71.215 II

8. DAS Sengata 262.613 II

9. DAS Kendilo 447.550 II

10. DAS Adang Kuaro 104.381 II 11. DAS Kerang Segendang 223.979 II

12. DAS Santan 193.187 II

(39)

No. Nama DAS Luas (Ha) Prioritas DAS 14. DAS Riko 60.052 II 15. DAS Pemaluan 23.501 II 16. DAS Sepaku 23.899 II 17. DAS Telake 392.420 II 18. DAS Semoi 8.424 II 19. DAS Tunan 78.663 II 20. DAS Tengin 32.057 II

21. DAS Karangan 529.141 III 22. DAS Manubar 375.731 III 23. DAS Dumaring 182.050 III 24. DAS Berau 1.677.724 III

25. DAS Wain 24.097 III

26. DAS Pulau Derawan 4.201 III 27. DAS Sebakung 480.786 III 28. DAS Sesayap 1.644.808 III 29. DAS Tabalar 225.373 III

30. DAS Sebuku 597.403 III

31. DAS Kayan 3.703.251 III Jumlah 19.560.130

(40)

A. Peningkatan Pelaksanaan Kegiatan RHL

No.

Uraian

Luas (Ha)

Nilai Persentase

1. Total lahan

kritis

6.341.643

 Luas rencana

pena-naman terhadap

luas total lahan kritis

= 1,7%

 Luas realiasi

pena-naman terhadap

luas total lahan kritis

= 1%

2. Rencana

penanaman

109.122

Luasrencana

pena-naman terhadap

luas realisasi

pena-naman = 58,7%

3. Realisasi

penanaman

64.033

(41)

1. Gangguan Lahan

Dilakukan kajian selama beberapa tahun terhadap lingkungan yang

akan dijadikan lahan tambang untuk menentukan kondisi yang ada dan

mengidentifikasikan kepekaan dan masalah – masalah yang mungkin

akan timbul. Kajian – kajian tersebut mempelajari dampak

pertambangan terhadap air permukaan dan air tanah, tanah dan tata

guna lahan setempat, tumbuhan alam serta populasi fauna setempat.

2. Pencemaran Air

Acid mine drainage (AMD – drainage tambang asam) adalah air yang

mengandung logam yang terbentuk dari reaksi kimia antara air dan

batuan yang mengandung mineral belerang. AMD dapat diolah secara

pasif atau aktif. Pengolahan aktif termasuk mendirikan pabrik

pengolahan air dimana AMD diberikan kapur untuk menetralisir asam

dan kemudian dialirkan ke tangki pengendapan untuk membuang

edimen dan partikel-partikel logam. Pengolahan pasif dimaksudkan

untuk mengembangkan sistem yang beroperasi sendiri yang dapat

mengolah efluen tanpa ada campur tangan manusia yang konstan.

(42)

3. Polusi Debu dan Suara

Debu bisa dikendalikan dengan menyiramkan air ke jalanan,

tumpukan batu bara atau ban berjalan. Tindakan-tindakan lain

juga bisa dilakukan termasuk memasang sistem pengumpulan

debu pada mata bor dan membeli lahan tambahan di sekitar

tambang untuk dijadikan zona penyangga antara tambang dan

daerah sekitarnya. Pepohonan yang ditanam di zona penyangga

tersebut juga bisa menekan dampak pandangan dari operasi

penambangan terhadap masyarakat setempat. Kebisingan bisa

dikendalikan dengan melakukan pemilihan peralatan dan

penyekatan secara hati-hati serta keterpaparan suara di sekitar

mesin. Dalam praktek yang terbaik, setiap tapak harus terpasang

peralatan pemantauan kebisingan dan getaran sehingga tingkat

kebisingan dapat diukur untuk memastikan bahwa tambang

berada dalam batas yang telah ditentukan.

(43)

4. Timbulnya

polutan,

seperti oksida belerang dan nitrogen (SOx dan NOx),

serta partikel dan unsur penelusuran, seperti

merkuri, merupakan suatu masalah. Teknologi telah

dikembangkan dan

dikerahkan untuk menekan

emisi-emisi tersebut.

Clean Coal Technology (CCT – teknologi batu bara

bersih) merupakan kisaran dari opsi teknologi yang

mampu meningkatkan kinerja lingkungan batu bara.

Teknologi tersebut mengurangi emisi, mengurangi

limbah dan meningkatkan jumlah energi yang

diperoleh dari setiap ton batu bara.

(44)

REKLAMASI

Adalah suatu kegiatan yang dilakukan

sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk

menata, memulihkan dan memperbaiki kualitas

lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi

kembali sesuai dengan peruntukannya

(45)

RUANG LINGKUP REKLAMASI

Pemulihan

LAHAN BEKAS TAMBANG

untuk memperbaiki lahan yang terganggu

ekologinya akibat aktifitas penambangan

Mempersiapkan

LAHAN BEKAS TAMBANG

YANG SUDAH DIPERBAIKI

ekologinya

untuk pemanfaatan selanjutnya

(46)

SASARAN REKLAMASI

Terciptanya LAHAN BEKAS TAMBANG

yang kondisinya aman, stabil dan tidak

mudah tererosi sehingga dapat

dimanfaatkan kembali sesuai dengan

peruntukannya.

CONTOHNYA : Untuk pertanian,

perkebunan, budidaya perikanan,

pemungkiman, parawisata, dll

(47)

PERENCANAAN REKLAMASI

Harus mengacu dengan TATA RUANG

(tata guna lahan pasca tambang)

Harus

SUDAH

DISIAPKAN

sebelum

operasi tambang

PROGRAM TERPADU dengan operasi

penambangan.

(48)

PENGGUNAAN LAHAN PKP2B

AREAL TERBUKA : 49.417,12 Ha

AREAL REKLAMASI DAN REVEGETASI 19.723,58

Ha

(49)

REKLAMASI INFRASTRUKTUR

BEKAS TAMBANG

Jalan dan jalan tambang

Instalasi Jaringan Listrik dan Komunikasi

Lubang Bekas Tambang

Terowongan dan Sumuran yang

(50)

POTENSI DAN PERUNTUKAN LAHAN BEKAS TAMBANG

1. DIPERUNTUKAN MENJADI HUTAN KEMBALI

Agar tanaman-taman lokal dapat tumbuh dan berkembang seperti pada saat lokasi tersebut belum dilakukan penambangan

2. DIPERUNTUKAN UNTUK MENJADI PENGEMBANGAN KOTA BARU / KOTA SATELIT / PEMUKIMAN / REAL ESTATE. (Terutama tambang yang

berdekatan dengan kota).

3. DIPERUNTUKAN LAHAN PERTANIAN (FOOD ESTATE / RICE ESTATE).

Dengan Melakukan penanaman padi dan palawija seperti : ketela pohon, jagung, kedelai, singkong, jenis kacang-kacangan dan jenis sayur-sayuran 4. DIPERUNTUKAN LAHAN PERKEBUNAN

Melakukan pananaman yang mempunyai umur tanam jangka panjang seperti ; kelapa sawit

5. DIPERUNTUKAN BUDIDAYA PERIKANAN / TAMBAK / KERAMBA

GP2-IPT (GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI IKAN PASCA TAMBANG) Untuk budidaya perikanan Untuk sumber air bersih dan PDAM Untuk sumber air pertanian/ irigasi.

(51)

REKLAMASI EKS TAMBANG CETAK SAWAH JARING APUNG IKAN BUDIDAYA LAHAN KERING

(52)

6. DIPERUNTUKAN TAMAN WISATA

Lapangan Golf / Taman wisata air dengan

memanfaatkan kolam sebagai tempat pemancingan

dan olahraga air, Areal perkemahan.

(53)

Tersedianya keragaman lanskap baik bersifat terrestrial

maupun akuatik sehingga pemanfaatan kubangan besar

dijadikan danau, SITU atau kolam besar sebagai badan air

yang dikombinasikan dengan RTH.

Pemanfaatan lanskap untuk fungsi perlindungan tanah &

air, konservasi biodiversity, penyimpanan karbon dan

keindahan lanskap bagi fungsi kenyamanan & estetika

lingkungan

Diperlukan desain lanskap dengan basis pengelolaan yang

berkelanjutan.

(54)

Kegiatan eksplorasi tambang mengakibatkan hutan alami hilang

yang berarti biodiversitas menurun secara drastis.

Industri tambang dituntut untuk mampu mengembalikan lahan

bekas tambang ke kondisi yang sesuai dengan persyaratan

tataguna lahan, misal dengan teknik bioremediasi.

Reklamasi perlu direncanakan secara terintegrasi secara

ekologis, ekonomis dan kultural.

(55)

55

Usaha Pertambangan (non-renewabel resources) harus

mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan setelah

pasca tambang, yaitu, keberlanjutan ekonomi, sosial, dan

lingkungan

Setiap kegiatan usaha pertambangan harus menyisihkan dana

dari keuntungan bersih usahanya untuk Dana Cadangan

(hilanganya cadangan yg tdk dapat diperbaharui) pada daerah

tersebut) sebagai pengganti serta dapat dimanfaatkan

sebagai Re-Investasi terhadap peningkatan sumberdaya

Manusia, penanganan dampak2 setelah pasca tambang

Pelaku usaha pertambangan harus memiliki kesadaran tinggi

terhadap

kepedulian

Lingkungan

pertambangannya,

termasuk wajib ikut bertanggung jawab meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sekitar tambang

(56)

56

• Perlu digali alternatif pengganti sumber daya

alam bahan tambang untuk menjadi motor

penggerak pembangunan pada masa pasca

tambang.

• Aspek yang menjadi prioritas dalam perencanaan

dan skenario pemanfaatan lahan pasca tambang

yang menunjang pembangunan berkelanjutan.

(57)

LUBANG BEKAS TAMBANG

Untuk lubang bekas tambang yang tidak dapat tertutup (sesuai dengan dokumen AMDAL), dapat dimanfaatkan sebagai :

1. Kolam cadangan air bersih, dari penampungan aliran air pada catsment area yg ada

2. Pemanfaat lubang bekas tambang sebagai daerah budidaya perikanan

3. Kolam tampungan air juga bermafaat untuk penyeimbang air tanah (sebagai Bio Pori besar) 4. Sebagai kawasan wisata air, Lapangan Golf bila

lokasi tersebut dekat dengan kawasan perkotaan

5. Sebagai pengembangan kawasan pemukiman dan difungsikan sebagai polder air untuk penampungan banjir perkotaan, bila lokasi tersebut dekat dengan kawasan perkotaan

(58)

58

KAWASAN BUDIDAYA KEHUTANAN (KBK)

Pasca Tambang pada KBK, wajib dihutankan kembali dangan tanaman lokal yang sesuai dengan tanaman hutan awalnya, untuk infrastruktur yang ada pada kawasan tersebut apabila pemerintah daerah memerlukan sarana tersebut seperti jalan angkut, pelabuhan dsb, maka kawasan tersebut tidak dihutankan kembali dan Pemerintah Daerah akan berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan.

Untuk Daerah bekas tambang, yang diarahkan untuk keperluan perkembangan kota (dekat dengan perkotaan), perusahaan tambang harus memperhatikan sistem penimbunan secara benar dan mengacu pada tataruang kota yang ada.

(59)

Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK)

Apabila kawasan bekas tambang diarahkan untuk aktivitas masyarakat, seperti:

1. Perkebunan, dari awal perusahaan pertambangan harus menyiapkan penataan lahan tersebut direklamasi sesuai kaidah pengolahan tanah untuk perkebunan, dan setelah ditanam tanaman pioner, selanjutnya ditanam dengan tanaman perkebunan seperti Kelapa Sawit, Karet dan tanaman Aren yang dibutuhkan untuk kelanjutan penghasilan kehidupan masyarakat.

2. Bila untuk keperluan pemukiman dan perladangan tentunya dari awal kegiatan penimbunan lubang bekas tambang harus menyesuaikan. 3. Pelaksanaan dari Penyiapan lahan, penanaman tanaman perkebunan,

tanaman pertanian lainya harus berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan dan Dinas Pertanian dan Dinas-Dinas Terkait.

(60)

Dasar Hukum Pelaksanaan Penutupan Tambang

•Undang-Undang No.4 Tahun 2009, tentang Pertambangan Minerba

•Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan kegiatanUsaha Pertambangan Mineral Batubara

- PERMEN ESDM No. 18 Tahun 2008, tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang

Mengingat kegiatan pertambangan berpotensi mengubah bentang alam; diperlukan upaya untuk menjamin pemanfaatan lahan di wilayah bekas kegiatan pertambangan agar berfungsi sesuai

peruntukannya;

Dengan dasar hukum yang ada merupakan jaminan kepastian hukum bagi Perusahaan yang akan melaksanakan Reklamasi dan Pasca tambang; Perlu perencanaan Reklamasi & Pasca tambang sejak awal (FS) untuk mengetahui manfaat yang sebenarnya (real

(61)

HAL PENTING YANG MENJADI DASAR

PASCA TAMBANG

Perlindungan Lingkungan Hidup, meliputi :

• kualitas air permukaan, ABT, dan tanah, serta udara sesuai baku mutu lingkungan;

• stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup, dam tailing, lahan bekas tambang serta struktur buatan (manmade

structure) lainnya;

• memperhatikan keanekaragaman hayati;

• lahan bekas tambang yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya;dan

• aspek sosial, aspek budaya dan aspek ekonomi.  Keselamatan dan Kesehatan Kerja :

• Penciptaan kondisi aman pada pelaksanaan reklamasi dan pascatambang.

Konservasi komoditi tambang

• Pengumpulan data yang akurat mengenai bahan galian yang tidak dieksploitasi dan/atau diolah serta sisa pengolahan komoditi tambang.

(62)

PERUSAHAAN TAMBANG BERKEWAJIBAN

Wajib mengangkat seorang petugas untuk memimpin langsung

masing-masing pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang;

Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang wajib dilakukan

sesuai dengan Rencana Reklamasi dan RPT yang telah disetujui;

Pelaksanaan Reklamasi & Pascatambang wajib dilaporkan secara

berkala kepada Menteri atau Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya;

Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang berakhir setelah

mendapat persetujuan Menteri atau Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.

(63)

JAMINAN YANG MENJADI KEWAJIBAN PERUSAHAAN

JAMINAN KESUNGGUHAN

Kewajiban menyediakan Jaminan Kesungguhan; Jaminan

Kesungguhan berupa Deposito; Digunakan sbgai jaminan terlaksananya usaha pertambangan pada tahap Eksplorasi; pelaksanaan pekerjaan Pascatambang.

JAMINAN REKLAMASI

Kewajiban menyediakan Jaminan Reklamasi; Jaminan Reklamasi

harus ditempatkan sebelum memulai kegiatan Operasi Produksi dan ditempatkan setiap tahun. Bentuk Jaminan Reklamasi dapat berupa Deposito Berjangka atau Bank Garansi/Asuransi atau Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve).

JAMINAN PASCATAMBANG

Kewajiban menyediakan Jaminan Pascatambang; Jumlah Jaminan

dihitung berdasarkan perkiraan biaya pemulihan, pemantauan dan pemeliharaan wilayah serta biaya penanganan B3 sebagaimana tercantum dalam RPT.

(64)

64

• Perlu model re-investasi pendapatan dari

pertambangan untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan

• Perencanaan investasi ekonomi terbaik yang

selaras dengan upaya untuk menjamin

keberlanjutan sosial dan lingkungan

• Keberlanjutan usaha bagi penduduk dan

pengusaha lokal perlu dipersiapkan

(65)

1. Industri

pertambangan

menjadi

pilar

penting

dalam

pembangunan nasional

2. Keberlanjutan pembangunan memerlukan aliran pendapatan yang

berkesinambungan, oleh karena itu perlu antispisai kondisi pasca

tambang

3. Re-investasi pendapatan dari tambang yang terbaik (dengan

mempertimbangkan

keberlanjutan

ekonomi,

sosial

dan

lingkungan), adalah dengan melakukan kombinasi investasi pada

berbagai bidang/sektor (perkebunan, kehutanan, infrastruktur, dll)

4. Perlu kebijakan tentang alokasi pemanfaatan dana dari SDA tak

terbarukan yang berbeda dengan pengelolaan SDA terbarukan,

5. Perusahaan Tambang harus bersinergi dengan rencana strategis

Pemerintah Daerah dalam pengembangan wilayah untuk

melaksanakan pembangunan berkelanjutan.

(66)

Gambar

Gambar Karakteristik Bentuk / Morfometri DAS di Kalimantan Timur

Referensi

Dokumen terkait

· Determine o posicionamento competitivo do seu negócio: Como qualquer análise, a das 5 Forças de Porter também deve ter uma conclusão, que deve estar relacionada ao

Sirad dan Blondin (1996) yang mengemukakan bahwa kompetensi perkembangan oosit dapat ditingkatkan dengan menempatkan ovarium pada kondisi inkubasi yang hangat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar melalui strategi pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kompetensi Dasar

Ketika kita cermati secara teoritis dan riil dilapangan, maka nuansa tematik dan Scientific yang diusung oleh kurikulum 2013 sangatlah mengena dalam pembelajaran

periodic dalam laporan tahunan dan dalam pernyataan mengenai benturan kepentingan ( conflict of interest) sesuai dengan format yang ditetapkan Perseroan. 2) Anggota

MDS is expected to benefit from (i) having more liquidity in the trading of its shares on the IDX, (ii) potentially receiving certain tax benefits in the form of

Sifat Shalat Nabi dari Takbir Hingga Salam.. Indonesia –

Kemudian juga pada masa yang sudah sangat global ini pekerjaan pun bisa dilakukan melalui media sosial seperti bertukar informasi tanpa bertemu tatap muka, hal yang membuat saya