• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARAM MENYEMBAH ISA BIN MARYAM HALAL MEMOHON KEPADA SESAMA MUSLIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HARAM MENYEMBAH ISA BIN MARYAM HALAL MEMOHON KEPADA SESAMA MUSLIM"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

HARAM MENYEMBAH ISA BIN MARYAM

HALAL MEMOHON KEPADA SESAMA MUSLIM

Surat Al Qalam(68):52:

Dan Al Quraan itu tidak lain hanyalah

peringatan bagi seluruh umat;

(Al Quraan bukan hanya bagi bangsa Arab, bukan hanya bagi mereka yang

memahami tulisan Arab, itulah sebabnya sekarang tersedia hasil penterjemahan

Al Quraan di dalam berbagai versi; mulialah Yang Maha Adil!)

Buku kecil ini berisi tuntunan berlandaskan ajaran Al Quraan agar

umat bersikap benar terhadap Yang Maha Kuasa, seraya bersikap

benar juga terhadap Isa bin Maryam, yang tidak ingin disembah!

(2)

BAGIAN-1: HARAM MENYEMBAH ISA BIN MARYAM

{Al Maa-idah(5):116}:

Dan ketika Allah berfirman: “Hai „Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua

orang tuhan selain Allah”?” Isa menjawab:

“Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku.”...

Kutipan di atas merekam dialog antara Yang Maha Tinggi dengan Isa bin Maryam dalam status: Nabi, sekaligus manusia. Jelaslah bahwa Isa/Yesus menolak untuk diper-tuhan-kan. Jika Saudara membaca ayat selanjutnya, akan nyata bahwa Isa/Yesus mengajak umat untuk menyembah Yang Maha Tinggi, TuhanNya Isa dan Tuhannya umat manusia. Maka sesungguhnya haram hukumnya menyembah Isa dalam status „bin Maryam‟ yang disandang {periksa juga Surat Al Maa-idah(5):72}!

Semua nabi beriman serupa!

Pernyataan ini berlandaskan Surat Al Mu‟minuun(23):51-53 yang di dalam Al Quraan terjemahan Departemen Agama R.I. diberi judul: AGAMA YANG DIBAWA NABI-NABI ADALAH SATU:

51. Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal dan saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

52. Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan akulah Tuhanmu, maka bertakwalah kepadaKu.

53. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)

Keserupaan iman yang dianut para nabi dan rasul ini semakin jelas dalam Surat Al Baqarah(2):136:

136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma‟il,

Ishaq, Ya‟qub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan „Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami

tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk dan patuh kepadaNya.

Sesungguhnya semua nabi menganut iman yang sama, yakni menyembah Tuhan yang disembah Ibrahim, Tuhan yang menciptakan manusia. Maka salahlah seseorang yang membeda-bedakan-iman

(3)



dari pada para nabi itu, sebab semua mereka adalah utusan Yang Maha Tinggi! Pengikut para nabi itulah yang berbeda-beda (karena perbedaan keturunan dan pandangan dan ambisi manusiawi), sehingga

dari iman yang satu, timbul agama yang berbeda-beda. Bahkan lebih buruk lagi, bermunculanlah

mazhab yang berbeda-beda, sampai kepada beragam kepercayaan sempalan yang ramai di muka bumi!

Demikian pula dengan Nabi Muhammad; beliau menganut agama (iman) Ibrahim...

{Surat An Nahl(16):123}

Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad):

“Ikutilah agama Ibrahim, seorang yang hanif.” Dan

bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

Sungguh, semua Nabi menganut iman yang sama, iman Ibrahim, termasuk nabi Muhammad, yang diperintahkan oleh Yang Maha Tinggi agar mengikuti agama (iman) Ibrahim. Dan semua Nabi itu (termasuk orang-orang mukmin), menyembah satu-satunya Sesembahan: Yang Maha Kuasa. Bagaimana halnya dengan Saudara? Apakah Saudara pengikut Nabi? Apakah Saudara juga taat kepada Al Quraan, khususnya ayat di atas? Maka perlu sekali Saudara menyatakan ketaatan itu melalui doa berikut ini:

Saya mau mengikuti Nabi Muhammad yang menganut iman Ibrahim. Sesuai ajaran Al Quraan, maka pernyataan iman saya adalah sesuai dengan kalimat tauchid dari Ibrahim: Saya menyembah TUHAN Yang Maha Tinggi, Yang menciptakan diriku sejak dari kandungan ibuku; saya tidak mempersekutukan Tuhanku.

Saya tidak mau membeda-bedakan para utusan TUHAN Yang Maha Tinggi, karena semua utusan TUHAN menganut iman yang sama: iman Ibrahim. Saya juga bermohon agar dijauhkan dari kuasa Iblis dan jin-jin yang jahat, agar saya tidak diperdaya sehingga memusuhi sesama muslim, agar tidak dikecoh untuk menyembah ilah asing; AMIN.

Bagaimana kedudukan Isa bin Maryam di antara para Nabi lainnya?

Surat Ali ‘Imran(3):45 mencatat:

(Ingatlah) ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah menggembirakan kamu dengan kalimat dari padaNya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di

akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan.

Sungguh pengajaran Al Quraan tidak dapat dan tidak boleh dibantah: kendati Isa putera Maryam adalah

tokoh yang terkemuka (bahkan di antara para nabipun) tidak selayaknya Isa bin Maryam disembah;

(4)

BAGIAN-2: AJARAN AL QURAAN MENGENAI ISA ATAU YESUS

1. Samakah Isa bin Maryam Dengan Yesus Putera Maria?

Al Quraan mengajarkan bahwa Nabi Isa diperanakkan oleh seorang perempuan, bernama Maryam, yang mengandung bukan dari benih laki-laki, melainkan dari benih ilahi. Hal itu nyata dalam rekaman Surat

Maryam(19):20-22, yang mencatat:

20. Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku

seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang

manusiapun menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!” 21. Jibril berkata: Demikianlah Tuhanmu

berfirman: “Hal itu mudah bagiKu, agar dapat kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” 22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.

Isa/Yesus dilahirkan tanpa bapak-manusia. Itulah sebabnya di belakang nama Isa tidak diikuti oleh nama seorang laki-laki sebagaimana lazimnya. Di Timur-tengah, biasa seseorang bernama Abdullah bin Abdulkadir atau Fatimah binti Abubakar dan sebagainya. Yang di belakang „bin‟ atau „binti‟ pasti nama seorang laki-laki; tidak pernah ada nama Alwi bin Siti Chadijah (Chadijah adalah nama perempuan). Satu-satunya perkecualian adalah Isa bin Maryam (Maryam adalah perempuan). Dalam catatan Injil, direkam nama Yesus putera Maria; lagi-lagi menyimpang dari kelaziman, sebab „Maria‟ adalah nama perempuan. Seperti halnya Isa bin Maryam tadi, Injil juga mencatat bahwa Yesus bin Maria dilahirkan bukan dari benih laki-laki, melainkan dari benih ilahi.

Nah, di sepanjang sejarah umat manusia hanya ada satu tokoh yang berciri seperti itu

(„bin-nama-perempuan‟, karena Beliau satu-satunya Tokoh yang lahir dari benih ilahi, tanpa bapak-manusia). Maka

dapatlah dipastikan bahwa Isa dan Yesus satu Tokoh adanya.

Ada orang yang meragukan hal itu dengan menanyakan: Jika demikian mengapa dua nama, „Isa‟ dan

„Yesus‟ itu berbeda? Jawabannya sederhana: itu hanya masalah logat bahasa saja. Semisal nama

„Shlomo‟(Nabi berbangsa Yahudi) yang menjadi „Sulaiman‟ di dalam Al Quraan, lalu menjadi „Suleiman‟,

„Soleman‟ dan sebagainya di dalam bahasa Indonesia atau logat lainnya. Demikian pulalah nama „Isa‟

berasal dari „Iesous‟ dalam Kitab Injil yang asli (berbahasa Yunani), boleh jadi disebut „Yeshua‟ dalam bahasa Yahudi, „Jesus‟ dalam bahasa Inggris, „Gesu‟ dalam bahasa Italia, „Jesu‟ dalam bahasa Cina,

„Yesus‟ dalam bahasa Indonesia, dan sebagainya.

Sekali lagi dinyatakan: Isa atau Yesus, sama orangnya! Dan sejak sekarang buku ini akan mencatat nama itu dengan „Isa/Yesus‟ atau „Yesus/Isa‟atau „Yesus‟ saja.

(5)



2. Isa/ Yesus Adal ah Rohull ah

Kenyataan ini dipersaksikan oleh

Surat An Nisaa’(4):171 (sebagian):

“...Sesungguhnya Al Masih, „Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan

kalimatNya yang disampaikanNya kepada

Maryam, dan roh dari padaNya...”

Dengan menyingkirkan penambahan-penambahan kata-kata yang dilakukan oleh penterjemah, maka arti ayat itu menjadi gamblang, segamblang pernyataan pada Hadist Anas bin Malik hlm.72:

Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu.

Isa itu sesungguhnya Roh Yang Maha Tinggi dan firmanNya.

Tentu saja, catatan penterjemah (abad ke-20) kalah wibawa terhadap Hadist, rekaman tentang ucapan Nabi, dilakukan oleh tokoh yang dekat sekali kepada Nabi Muhammad!

Dari kesaksian Al Quraan (dijelaskan oleh Hadist), jelaslah mengapa Isa/Yesus memiliki kemampuan berbuat mujizat yang tidak dimiliki siapapun selain Yang Maha Kuasa! Sebab (sebagian) Roh Yang Maha Kuasa bersemayam di dalam diri Yesus putera Maryam, sejak Isa berpenampilan manusia di bumi. Itulah sebabnya berbagai kemampuan adi-kodrati juga dimiliki oleh Yesus, sebagaimana dipersaksikan oleh Al Quraan pada bagian-bagian mendatang:

3. Yesus/I sa B erbi cara Sejak Dari B uai an

{Al Maa-idah(5):110} (sebagian):

...”Hai „Isa putra Maryam, ingatlah ni‟matKu kepadamu dan kepada ibumu diwaktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara kepada manusia di waktu masih di dalam buaian dan sesudah dewasa...”

Sejak dari buaian Isa/Yesus sudah mampu berbicara selayaknya seorang dewasa. Mengapa mampu? Sebab Yesus diperkuat dengan rohul Qudus, berarti roh yang kudus (suci), berarti Roh Yang Maha Suci!

(6)

Kenyataan ini dicatat juga di dalam Surat Ali „Imran(3):46 (tidak dikutip di sini). Secara akal-sehat, mana mampu seorang bayi dalam buaian berbicara? Pasti Ruhul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan bayi Yesus berbicara. {Baca juga Surat Al Baqarah(2):87 dan Surat Maryam(19):29-30}.

4. Isa/ Yesus Memb awa Injil

{Al Maa-idah(5):110} (sebagian):

“...dan di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil...”

Itu adalah firman Yang Maha Tinggi kepada Yesus. Jelaslah bahwa Injil adalah ajaran yang diturunkan dari Sorga, dari Yang Maha Tinggi. Wajarlah, para pengikut Muhammad diwajibkan beriman kepada Injil (di samping Kitab-kitab lain yang diwahyukanNya! Itulah Rukun Iman ke-3). Surat Ali „Imran(3):48 dan

Surat Maryam(19): 29-30 juga membenarkan bahwa Yesus/Isa membawa Injil (dari Sorga) ke bumi.

5. Isa/Yesus Menyembuhkan Orang Sakit

{Al Maa-idah(5):110} (sebagian):

...dan waktu kamu menyembuhkan orang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak...

Secara akal-sehat, mana mampu seorang manusia-yang-fana menyembuhkan orang buta sejak dari kandungan? Dan menyembuhkan orang sopak (lepra) adalah kemustahilan pada 20-abad yang lalu! Pastilah Rohul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan Yesus melakukan semuanya itu. Surat Ali

„Imran(3):49 memperkuat ayat Al Maa-idah tadi.

6. Yesus/Isa Membangkitkan Orang Mati

{Al Maa-idah(5):110} (sebagian):

“...dan di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)...”

Secara akal-sehat, mana mampu seorang manusia yang hanya daging, membangkitkan orang mati? Sebab orang yang ajal sudah pergi roh-nya meninggalkan tubuh yang fana. Siapalah yang mampu mengembalikan roh yang telah pergi ke alam baka itu untuk masuk kembali ke dalam jasad, yang telah mati?? Pastilah unsur kekekalan di dalam diri Yesus, yakni Ruhul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan Beliau melakukannya mujizat itu. Peristiwa ini diteguhkan dalam Surat Ali „Imran(3):49.

7. Yesus/Isa Membuat Patung Burung Dari Tanah, Membuatnya Terbang

{Al Maa-idah(5):110} (sebagian):

... dan di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung lalu meniup dan menghidupkannya

(7)



Secara akal-sehat, mana mampu seorang manusia yang fana menghidupkan burung-burungan dari tanah? Itu adalah urusan memberi nyawa kepada benda mati! Pastilah Rohul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan Yesus melakukannya. Surat Ali „Imran(3):49 memperkuat kesaksian ini!

8. Dari Mana Kemampuan Istimewa Yesus?

Dari pelbagai catatan Al Quraan itu nampaklah berbagai kemampuan istimewa dalam diri Yesus/Isa, yang tidak dimiliki oleh nabi-nabi lainnya. Secara kefanaan, Isa bin Maryam tidak lebih dari pada nabi-nabi yang lain, yang telah wafat.

Namun secara ke-kekal-an bacalah catatan berikut...

{Surat At Tahrim(66):12} (sebagian):

...dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh Kami...

Sebagian dari roh „Kami‟ (berarti sebagian dari Roh Yang Maha Kuasa) berada di dalam rahim Maryam; hasilnya adalah bayi bernama Isa bin Maryam! Maka tidak mungkin disanggah bahwa dalam diri Isa/Yesus bersemayam sebagian dari Roh Yang Maha Kuasa. Dalam istilah InjilYesus:

Yesus-yang-manusia dipenuhi oleh Roh Kudus, yakni Roh Yang Maha Tinggi atau Roh Yang Maha Pencipta. Surat An Nisaa(4):171 menyatakan dengan jelas bahwa Yesus/Isa putra Maryam diutus oleh Yang Maha

Tinggi. Beliau juga adalah KalimatNya dan Roh dari padaNya. .

Maka tidaklah mengherankan bahwa kemampuan Yang Maha Kuasa hadir juga di dalam diri Isa/Yesus. Lihat juga Surat Al Baqarah(2):87; Surat Al Baqarah(2):253; Surat Al Maa-idah(5):110; Surat Al

Anbiyaa‟(21):91. Semuanya bersaksi tentang kehadiran Rohullah (Roh Yang Maha Kuasa) di dalam diri

(8)

BAGIAN-3: MEMOHON DARI ISA/YESUS: HARAM ATAU HALAL?

1. Isa/Yesus Putra Mariam Beserta Para PengikutNya Adalah Muslim.

Memohonkan sesuatu dari seorang yang kafir sangat tercela. Tetapi memohonkan sesuatu kepada Yesus/Isa adalah sah-sah saja, sebab kenyataannya, Yesus dan para pengikutNya adalah orang-orang yang berserah diri (muslim dalam arti sesungguhnya).

{Surat Ali Imran(3):52}:

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (bani Israil), berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.”

{Dalam terjemahan Al Quraan terbitan PT Sari Agung, 1991, kalimat terakhir berbunyi: “...Kami telah

beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah Muslim.”}

Oleh setiap itu, setiap Saudara yang mengaku Muslim (hamba Tuhan), tidak perlu enggan memohon kepada Isa, sebab Beliau sendiripun adalah seorang muslim. Namun jin yang jahat mungkin membisikkan gagasan yang buruk kepada mereka yang kurang bertaqwa sehingga mereka meng-kritik: “Tetapi Isa

tidak berada di bumi lagi!”

Benar, Isa/Yesus tidak hidup di bumi, melainkan hidup di Sorga dalam kekekalan, bukan sekedar manusia berdaging. Yesus yang naik ke sorga tentunya bersama-sama dengan Rohullah yang sudah berada dalam diri Yesus sejak di bumi. Maka kemampuan Rohullah kekal di dalam diri Isa/Yesus.

Dalam Surat Ali „Imran(3):55 tercatat: tercatat Firman: ...“Hai „Isa, sesungguhnya Aku akan

menyampaikan kami kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaKu...” Tidak

difirmankan: “...mengangkat kamu ke sorga...” Maka keberadaan Yesus di Sorga bukan sekedar berada bersama para malaikat, tetapi menyatu dengan „AKU‟, dengan Yang Maha Tinggi. Secara wawasan-roh, Rohullah dalam diri Yesus menyatu kembali dengan Roh Yang Maha Besar.

Nah, karena sudah menyatu dengan Roh Yang Maha Besar, maka Rohullah yang tadinya di dalam diri Yesus (singkatnya: Roh Yesus) masih tetap memiliki kemampuan berbuat mujizat, seperti dicatat oleh Al Quraan dan Injil. Bahkan sampai hari ini, Roh Yesus itu masih berbuat mujizat, dibuktikan oleh kejadian di Aceh sewaktu terjadi Tsunami pada bulan Desember tahun 2005.

Kesaksian Tsunami di Aceh

Satu stasiun Televisi di Ibukota meliput suatu peristiwa di antara ribuan peristiwa yang terjadi sewaktu Gelombang Pasang Besar (Tsunami) melanda Aceh. Dalam liputan itu seorang ibu, dia

(9)



berkerudung, berceritera bahwa dari tingkap rumahnya, ia menatap ke laut lepas dan nampaklah gelombang yang sangat tinggi secara dahsyat mendatang dengan ganas dan cepat. Dalam kepanikannya, ibu itu menjerit sekenanya: “Tuhannya orang Kristen, tolonglah!”

Apa yang terjadi selanjutnya?

Mendekati rumah ibu tadi, gelombang itu seperti terbelah dua, sebagian ke kiri dan sebagian lagi ke kanan dari rumah ibu itu. Maka rumah ibu itu terhindar dari terjangan tsunami, sementara semua bangunan di sebelah kiri dan kanan, bahkan di belakang rumahnya musnah, rata dengan tanah!

Jelaslah bagi semua pirsawan pada masa itu, bahwa orang Kristen yang taqwa, tidak menyembah manusia (Yesus putra Maryam), melainkan menyembah Roh Yesus, Yang adalah sebagian dari Roh Yang Maha Pencipta. Yang Maha Penciptalah yang harus disembah dan dimohonkan pertolonganNya, bukannya Isa yang manusia, yang fana! Ibu ini beroleh mujizat dari Roh Yesus, yang baka; rumahnya diselamatkan dari amukan Tsunami yang biasanya tidak mengenal ampun!

Isa (yang fana, kedagingan) tidak berada di bumi lagi, tetapi Roh Isa sudah menyatu kembali ke asalnya: Roh Yang Maha Tinggi, dalam kekekalan, sehingga tetap mampu melakukan mujizat, sampai hari inipun. Itulah yang dijanjikan oleh Yesus Kristus, semasa masih di bumi, dalam sabdaNya pada rekaman Injil oleh Yohanes pasal-14 ayat-13-14 (sekedar bahan perbandingan): 13 dan apa juga yang kamu minta

dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.

Mengapa Isa menyebut diri selaku ‘Anak’ di hadapan Yang Maha Tinggi?

Saudara Pembaca, kekasih hati Yang Maha Tinggi; dalam ayat tadi, Yesus menyatakan diriNya selaku Anak serta menyatakan Yang Maha Tinggi adalah BapaNya. Tidak dinyatakanNya bahwa Yang Maha

Tinggi memiliki isteri! Untuk mengerti perkara ini dengan benar, wawasan Alam Roh harus kita masuki.

„Anak‟ di dalam wawasan-roh berarti „sebagian dari diri Bapa‟ keluar dari Bapanya, lalu ber-proses

memunculkan „Anak‟. Ini juga pernyataan Al Quraan dalam Surat At Tahrim(66):12 yang telah dikutip di atas: ...dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam

rahimnya sebagian dari roh Kami...

Walaupun Yesus-putra-Maria keluar dari rahim Maria, tetapi catatan Injil (berbahasa asli) berulangkali merekam bahwa Yesus menyapa Maria dengan “...perempuan...” , bukan “...Ibu...!” {Pembaca dipersilahkan meneliti Injil berbahasa Yunani pada Yohanes Pasal-2-ayat-4 dan Pasal-19 ayat-26.}

Sebagian dari diri ayah keluar, lalu berproses, terbentuklah anak; hal ini terjadi juga di dalam diri

setiap manusia biasa, bahkan dalam diri setiap makhluk ciptaan. Yesus dan para pengikutNya yang taqwa tidak pernah menyatakan bahwa Bapa Sorgawi itu beristeri, jangan kita keliru memahami.

2. Memohon Kesehatan Kepada Roh Tuhan di Dalam Diri Isa/Yesus

Jangan memohonkan sesuatu kepada Isa bin Maryam (Yesus-Anak-Manuisa) yang fana, tetapi bermohonlah kepada Yang Maha Besar, yang sebagian dari RohNya berada di dalam diri Yesus/Isa!

(10)

Kesaksian: kesembuhan pak Ikad yang setengah lumpuh!

Pak Ikad, seorang petani miskin di daerah Sukabumi mengalami kelumpuhan setengah badan, tanpa alasan yang jelas. Ketika Penulis bertemu dengan pak Ikad, ternyata dia lumpuh dari pinggang ke bawah, sangat kasihan melihatnya. Maka Penulis memberitahu pak Ikad bahwa Isa atau Yesus mampu menolong dia, asalkan dia memohon ampunan dari Hakim di akhir zaman itu, lalu memohon juga kesembuhan dari Isa/Yesus. Awalnya bapak ini keberatan, rupanya karena dia belum mempercayai keterangan Penulis, yang tidak disertai pembacaan ayat-ayat Al Quraan. {Pak Ikad ini muslim, namun dia tidak memiliki Al Quraan, juga tidak mengerti arti dari ayat-ayat Al Quraan}.

Penulis membiarkan urusan ini, memberi waktu untuk pak Ikad memikirkannya.

Sampai waktunya, seorang rekan yang muda bertemu dengan pak Ikad, lalu mengulangi penyampaian Penulis. Rupanya pak Ikad sudah merenungkan tawaran Penulis selama beberapa minggu itu, lalu bersedia didoakan {Mungkin dia berpikir: “Apa ruginya mencoba, toh nyatanya kelumpuhan saya tidak berkurang selama beberapa minggu itu.”}

Rekan yang muda itu menuntun pak Ikad berdoa, memohon ampunan kepada Rohullah di dalam diri Isa/Yesus, atas dosa-dosanya di masa lalu serta memohon kesembuhan dari lumpuhnya. Lalu pak Ikad diajar juga doa permohonan setiap hari kepada Isa/Yesus itu, sampai kesembuhannya menjadi kenyataan. Ajaib, Tuhan Maha Pengasih; pak Ikad dipulihkan dari kelumpuhannya, tanpa obat, tanpa pergi ke dokter, melainkan oleh mujizat dari Yesus/Isa yang (sekarang) dikenal oleh pak Ikad.

Di bawah ini dicatat doa yang dapat dipanjatkan untuk memohonkan kesembuhan dari Yesus/Isa, sekaligus permohonan ampunan dari dosa-dosa di masa lalu (urusan memohon ampunan kepada Yesus/Isa akan diterangkan pada butir-5 mendatang). Pembaca yang menekuninya tentu akan beroleh pertolongan dari Roh Yang Maha Tinggi, yang bersemayam di dalam diri Yesus:

Saya menyembah Yang Maha Tinggi, Roh Yang Maha Besar, Tuhan yang menciptakan diriku sejak dari rahim ibuku; yang sebagian dari Roh Yang Maha Besar itu bersemayam di dalam diri Isa atau Yesus putra Maria;

Saya bermohon kepada Yesus, agar menilik penyakit yang saya derita, kalau-kalau timbul oleh dosa atau kesalahan saya di masa lalu. Untuk dosa-dosaku saya bermohon pengampunan, agar layak beroleh pertolongan lebih jauh dari Yesus. Terimakasih, ya Roh Tuhan untuk pengampunan atas dosa-dosaku.

Saya bermohon pertolongan dari Yesus, yang mampu menyembuhkan beragam penyakit; saya mohon tubuh saya dijamah oleh kuasa Roh Tuhan, disembuhkan dari penyakit saya, supaya saya beroleh kesehatan kembali. Kiranya kesehatan saya berguna untuk memuliakan Yang Maha Tinggi kelak; AMIN.

3. Memohon Beragam Pertolongan Kepada Roh-Tuhan Dalam Diri Yesus

Kesaksian: Suatu mujizat di Mesir.

Pada awal tahun 2000-an terjadi suatu mujizat di negeri Mesir (yang mayoritas Muslim)... Seorang bapak, Muslim dia, entah APA alasannya, membunuh istrinya. Untuk menutupi kejahatannya, dikuburkannya mayat istrinya dengan bayinya yang masih menyusu beserta anak gadisnya yang berusia

(11)



8-tahun, keduanya dikubur hidup-hidup! Sebagaimana lazimnya di negeri Mesir, penguburan ketiga orang itu dilakukannya dengan cara menimbun mereka di bawah pasir. Di depan polisi, dia berkilah bahwa seorang Paman (yang kebetulan sedang pergi jauh) telah menculik kedua putrinya.

Lima belas hari kemudian seorang kerabat meninggal dunia secara wajar, lalu digalilah pasir di pekuburan yang sama dengan makam istri yang dibunuh itu. Dalam penggalian itu ditemukanlah gadis-kecil beserta bayi perempuan itu, keduanya masih hidup, di samping mayat ibu mereka... Kejadian ini menggegerkan seluruh Mesir seraya membangkitkan amarah yang dahsyat. Jelas sekali bahwa si bapak harus mendekam di dalam penjara untuk kejahatannya.

Karena geger yang dahsyat itu, tentu masyarakat ingin mendengar secara langsung kesaksian gadis belia itu, sehingga Stasiun Televisi Nasional di Mesir memerlukan mewawancarai gadis itu. Wartawati Televisi yang berjilbab (dia seorang muslimat yang takwa) meminta gadis kecil tadi menceriterakan apa yang terjadi selama belasan hari mereka berada di bawah pasir di tanah pekuburan. Dan bagaimana caranya mereka bertahan hidup.

Seluruh pemirsa mendengar penyampaian gadis itu (tidak mungkin dia berdusta, bukan?) bahwa setiap hari mereka didatangi seorang laki-laki berjubah putih berkilau-kilauan dengan luka berdarah di kedua telapak tangannya membawa makanan ke dalam kubur itu. Laki-laki itu juga membangunkan ibu mereka setiap hari agar menyusui adiknya yang masih bayi...

Terpana pewawancara Televisi itu, serta-merta dia mengucapkan: “Tidak mungkin yang lain,

pasti Yesus yang telah melakukan hal itu!”

{Setiap orang muslim yang sejati mengerti bahwa hanya Isa/Yesus yang mampu membangkitkan orang

mati; hanya Yesus yang mampu masuk-keluar kuburan, hanya Yesus yang melakukan mujizat seperti

itu. Peristiwa ini menunjukkan pula bahwa Yesus (yang Rohullah) masih hidup sampai sekarang, hidup dalam kekekalan, sementara kedua telapak tangan yang berdarah itu menunjukkan kepada dunia bahwa

penyaliban atas diri Yesus/Isa benar-benar terjadi! Adalah suatu kebenaran bahwa Yesus/Isa pernah

mati, tetapi bangkit kembali [periksa Surat Maryam(19):33.]}

Saudara Pembaca yang budiman, membangkitkan orang mati Yesus mampu, apa lagi sekedar menolong Saudara untuk memperoleh pekerjaan, mendapat nafkah, meraih kecerdasan, keselamatan perjalanan, dsb. Sebab sejak dahulu kala sampai sekarang Yesus serba mampu melakukan perkara-perkara yang ajaib! Doa yang dapat Saudara panjatkan adalah sebagai berikut:

Saya menyembah Yang Maha Tinggi, yang sebagian RohNya bersemayam di dalam diri Yesus putra Maria. Sebagian Roh Yang Maha Tinggi itu mampu melakukan hal-hal yang ajaib.

Maka saya bermohon kepada Yesus/ISa untuk menolong saya mengatasi pergumulan saya dalam bentuk {sebutkan salah satu: nafkah; pekerjaan; keselamatan perjalanan; perlindungan;

kepandaian; dll.}. Sekaligus saya bermohon pengampunan atas dosa-dosa saya, yang mungkin

sudah membangkitkan kesulitan hidupku. Kiranya diriku dibersihkan dari segala dosa, agar layak menerima berkat dari Yang Maha Kuasa.

Saya mau mengusahakan bahwa berkat yang saya terima itu berguna pula untuk kesaksian tentang pertolongan Tuhan di dalam kehidupan saya; AMIN.

(12)

4. Mengiku ti Jalan yang L u rus , k e Sorga!

Az Zukhruf(43):63-64:

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan`dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan

taatlah kepadaku.”

64. “Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.”

Untuk mengerti ayat-ayat ini dengan benar, harus senantiasa diingat bahwa roh yang ada di dalam diri Isa/Yesus-yang-manusia adalah (sebagian dari) Rohullah. Maka ketika Isa bersabda: “...bertakwalah

kepada Allah...”, ini sama dengan ucapan: “...bertakwalah kepada Roh Yang Maha Tinggi...”. Dan

karena (sebagian dari) Roh Yang Maha Tinggi itu ada di dalam diri Yesus/Isa, wajarlah, Beliau berani lanjutkan: “...taatlah kepadaku...” Semua perintah ini mengajarkan bahwa siapa saja yang mentaati Isa/Yesus, ia sedang mentaati Yang Maha Tinggi!

Ayat berikutnya harus dipahami dalam pengertian bahwa Isa/Yesus yang manusia-fana menyembah Yang Maha Tinggi pula, kendati (sebagian dari) Rohullah ada di dalam dirinya. Maka ayat itu berarti bahwa Yang Maha Tinggi adalah Tuhan kita dan Tuhannya Isa/Yesus-yang-manusiawi. Selanjutnya:

sembahlah Yang Maha Tinggi (seraya taat kepada Isa/Yesus), itulah jalan yang lurus!

Dua ayat dari Az Zukhruf ini pulalah yang menjelaskan, mengapa pengikut Muhammad harus beriman

kepada Injil (Yesus Kristus), di samping kepada Kitab-kitab lainnya (Rukun Iman ke-3).

Sampai kepada hari ini, hikmat yang disabdakan oleh Isa/Yesus yang tersebut dalam ayat-63 tadi benar-benar disampaikan oleh Yesus; contohnya dialami oleh ibu Ikad yang dipersaksikan berikut ini...

Kesaksian ibu Ikad:

Ibu ini adalah seorang muslim, isteri dari pak Ikad, yang sempat lumpuh setengah badan (lihat kesaksian di atas). Mereka mengaku muslim, tetapi tidak mengerti isinya Al Quraan.

Kami sedang berkemah di dekat pondok mereka, di lereng gunung Salak. Di waktu itu pak Ikad masih sehat, belum lumpuh, jadi mereka belum mendengar tentang Yesus yang Juruselamat manusia.

Di suatu pagi, kami baru bangun dari tidur, ternyata ibu Ikad mendatangi kami, mengaku sulit tidur tadi malam. Dia mengaku telah bermimpi tadi malam, dan di dalam mimpi itu dia mendengar suara tanpa rupa menyebutkan di telinganya: “Aku adalah jalan dan kebenaran dan hidup.” Kalimat ini singkat, suaranya lembut namun tegas, sehingga masih diingatnya dengan jelas, bahkan terus-menerus bergema di telinganya. Ibu Ikad menanyakan kepada kami, apa makna dari kalimat itu.

(13)



Penulis, yang bertepatan ikut mendengar pertanyaan ibu Ikad, segera meminta dia menunggu sebentar, lalu mengambil sebuah Kitab Injil, membuka ayat dari rekaman Injil oleh Yohanes, pada pasal-14 ayat-6. Lalu Penulis mempersilahkan ibu Ikad membaca (dia lulusan S.D., jadi mampu membaca tulisan itu) ayat tadi, yang mencatat sabda Yesus, berbunyi: Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan

dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku...”

{Makna ayat ini antara lain adalah bahwa yang Yesus maksudkan selaku Bapa di sana adalah Bapa Sorgawi, Pemilik Sorga, yakni Roh Yang Maha Tinggi, yang sebagiannya keluar lalu bersemayam di dalam diri Yesus-Anak-Manusia. Pengertian „anak‟ di dalam Injil bukan berarti bapaknya beristeri, melainkan: anak adalah yang keluar dari bapaknya. Serupa dengan Saudara dan saya, yang keluar dari bapak kita masing-masing, lalu di dalam rahim ibunda ditumbuhkan menjadi manusia! Maka sebagaimana halnya kita masing-masing adalah sebagian dari ayah kita (secara kedagingan), demikian pula halnya Roh-nya Yesus/Isa adalah sebagian dari BapaNya yang adalah Roh!}

Kepada ibu Ikad saya jelaskan bahwa „jalan‟ menuju Bapa (Sorgawi) atau menuju Roh Yang Maha Tinggi haruslah melalui Yesus. Sebab Yesus atau Isa, menurut Al Quraan adalah „shiraathal mustaqiem‟, jalan yang lurus. Jika ibu ingin masuk ke dalam Sorga, ikutilah jalan yang lurus itu, jangan mau lagi dibelok-pelesetkan oleh Iblis dan jin yang jahat.

Bagi siapa saja Saudara Pembaca yang ingin memasuki sorga kekal, menghindar dari neraka jahannam, di bawah ini disediakan doa yang perlu dipanjatkan setiap hari, sehingga tidak perlu lagi memohon-mohon agar ditunjukkan jalan yang lurus (“...„ichdina shiraatal mustaqiem!”}

Selaku Muslim, saya menyembah Yang Maha Tinggi, Yang sebagian RohNya beremayam di dalam diri Yesus...

Sekarang saya mengerti, ya TUHAN, bahwa melalui Yesus Engkau menyediakan Sorga untuk dimasuki oleh orang yang beriman dan mentaati Yesus. Saya mengerrti juga bahwa Yesuslah jalan yang lurus, maka saya bermohon agar dibimbing pada jalan yang lurus demi beroleh Sorga, ya Yesus, Roh Tuhanku.

Saya mohon dijaga dari jerat Iblis, yang ingin menjerat saya dan menyeret saya ke neraka; saya menginginkan Sorga, ya Tuhanku; AMIN.

5. Memohon Ampunan dari Hakim Akbar di Akhir Zaman

Umumnya agama mengajarkan bahwa memohonkan ampunan dosa-dosa harus kepada Tuhan, tidak boleh kepada manusia. Tetapi cobalah renungkan Kesaksian dari nabi Muhammad berikut ini dan dampak pengertiannya.

Kesaksian Nabi Muhammad:

Qola Rasulullahi sollallahu „alaihi wassalam: “Wallahi,

layanzilannabnu Maryama Hakaman „adila.” Indonesia: Bersabda Muhammad s.a.w.: “Demi Tuhan, sungguh Isa anak Maryam akan turun menjadi Hakim yang „adil.”

(14)

Kesaksian nabi Muhammad ini dicatat di dalam Kitab Hadits Shahih Muslim I no.104 (halaman 119). Yesus/Isa akan turun (dari Sorga), datang kembali menghakimi seluruh umat manusia. Tentu yang turun ini bukanlah Yesus/Isa yang fana, yang kedagingan, melainkan yang sudah dalam kekekalan!

Maka, secara akal sehat, supaya selamat di dunia dan di akhirat, manfaatkanlah sabda Muhammad itu. Bermohon ampunlah atas setiap dosa yang pernah Saudara lakukan kepada Hakim Akbar itu.

Sebagaimana di pengadilan, para pesakitan memohon keringanan hukuman, maka Yesus/Isa yang mengajarkan Kasih, akan mengampuni orang-orang yang memohon pengampunan dari padaNya seraya berusaha mentaati Isa/Yesus di sepanjang sisa hidup (ingat uraian Az Zukhruf(43):63-64?).

Bukan kepada Isa/Yesus-yang-manusia berdaging kita memohon ampunan, melainkan kepada

Roh-Yesus-yang-kekal, Yang adalah (sebagian dari) Roh Yang Maha Pencipta. Jadi kita bukan sedang

menduakan Tuhan, melainkan menyembah dan memohon ampun dari Tuhan yang Esa, yang penuh Rahmat dan belas kasihan!

Penyampaian Muhammad tadi sungguh sesuai dengan pernyataan Yesus sendiri semasa Beliau masih di bumi, tercatat dalam rekaman Injil oleh Matius pada Pasal-25, ayat-31-34, sebagai berikut:

31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan...”

Kesepakatan antara Hadist dan Injil ini nampak pula dari pembagian umat yang diridhai (beroleh Sorga) ditempatkan di sebelah kanan {lihat Surat Al Haaqqah(69):19}, sementara umat yang beroleh neraka ditempatkan di sebelah kiri {Surat 69:25}. Maka siapa saja Saudara yang ingin menikmati kehidupan penuh pengampunan dari Hakim Agung itu disarankan memanjatkan doa berikut setiap kali terjerumus berbuat yang salah aatau dosa. Ucapkanlah, Saudaraku:

Saya menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang sebagian RohNya berada di dalam diri Yesus, memberi kewenangan menghakimi, termasuk meringankan hukuman setiap umat yang mengaku dosa dan memohon ampunan.

Saya mengaku orang berdosa, ya TUHAN, saya memohon ampunan dari Roh Yesus, mohon dibebaskan dari hukuman neraka.

Sepatutnya saya mengerti bahwa syaitan dan jin dan roh-roh-najisnya yang sudah merangsang saya berbuat dosa, maka saya bermohon juga agar dilindungi dari serangan syaitan dan jin, sehingga terpelihara saya di dalam kesalehan batin yang berkenan di hadapan TUHAN.

Bahkan pada hari penghakiman saya sangat ingin berada di barisan kanan, segolongan dengan umat yang dikenan TUHAN untuk beroleh Sorga kekal; AMIN.

(15)



6. Memohonkan Sifat-sifat yang Baik dari TUHAN.

Rasanya tidak perlu diterangkan bahwa Sorga-kekal diperuntukkan bagi orang yang bersih hatinya, yang memiliki sifat-sifat yang baik. Kita semua juga mengerti betapa sulitnya memelihara sifat yang baik. Tientulah Yesus/Isa mengerti juga betapa sulitnya umat manusia memelihara kesucian hati. Itulah sebabnya TUHAN menyediakan juga kesempatan untuk beroleh nurani yang bersih, untuk beroleh sifat-sifat ilahi (modal untuk menjadi penghuni Sorga) tercatat dalam Fushshilat(41):35, sebagai berikut:

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang

mempunyai keberuntungan yang besar.

Siapakah orang-orang yang mempunyai keberuntungan besar???

Saudaralah, Pembaca buku ini, beroleh keberuntungan besar, sebab melalui pembacaan di atas...:

(1) ...Saudara mengetahui behwa Yesus/Isa memiliki sifat yang suci, tidak tercela, bahkan memiliki kuasa ilahi untuk menaklukkan syaitan dan jin yang berusaha menyeret manusia untuk berbuat dosa; (2) ...Saudara mengerti pula bahwa sebagian Rohullah bersemayam di dalam diri Yesus, menopang

Yesus di dalam segala perilaku kehidupanNya di bumi. Maka betapa beruntungnya jika kitapun beroleh topangan (sebagian) Rohullah itu.

Oleh sebab itu, apa salahnya Saudara berdoa memohonkan keberuntungan yang lebih besar lagi, memohonkan agar ditopang juga oleh Rohullah, agar sebagian Roh TUHAN bersemayam di dalam hati Saudara, memberi Saudara sifat-sifat yang baik!? Maka berdoalah menurut kalimat-doa berikut:

Saya menyembah TUHAN Yang Maha Rahman, yang menyediakan berkat-berkat untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Saya ingin juga bersiap untuk kehidupan kekal di Sorga, namun sifat-sifat saya perlku diperbaiki, ya Tuhanku. Maka saya bermohon agar kepadaku diberi juga topangan Roh TUHAN, seperti yang telah dinikmati oleh Yesus Putra Maria, supaya oleh Rohul Kudus diberi hati-nurani yang kudus.

Saya juga bermohon agar senantiasa dijaga oleh malaikat Sorga, seperti firman TUHAN pada Surat Ath Thaariq (86) ayat-4. Maka segala macam jin dan syaitan yang mau merusak sifat-sfiat saya, harus enyah dari kehidupan saya; AMIN.

7. Dap atkah memohon kehidup an kek al dari Yesu s/Is a?

Yesus mampu membangkitkan orang mati (catatan Al Quraan dan Injil). Kemampuan dan kasih Yesus itu sudah nampak dari peristiwa mujizat di negeri Mesir. Yesus sudah membangkitkan perempuan Mesir

yang sudah mati itu berulang-ulang selama dua minggu. Bukankah hal ini berarti bahwa pada hari

berbangkit kelak, Yesus juga melakukannya? Maka siapa saja yang taqwa, penting sekali mengucapkan doa-doa di atas setiap hari, bukan lagi sekedar memohonkan ditunjukkan jalan yang lurus itu.

(16)

Yesus, yang Roh TUHAN menuntun setiap Saudara yang taqwa ke Sorga kekal, bahkan bisikan dan gangguan jin dan syaitan ditangkali, agar mulus perjalanan Saudara ke Sorga. Semuanya itu dapat terjadi jika Saudara menekuni memanjatkan doa-doa di atas dari hari ke hari, sehingga benar-benar merasakan bahwa Roh TUHAN sudah memberi hati-nurani yang bersih itu. Silahkan Saudara memanjatkan doa berikut ini, hari lepas hari:

Saya menyembah TUHAN yang Pengasih, yang menyediakan kehidupan kekal bagi setiap orang yang dilayakanNya.

Saya bermohon kepada Yesus, Roh TUHAN agar kepada saya diberi kehidupan kekal di Sorga, karena Roh TUHAN pasti mampu melakukannya. Begitulah iman saya mengenai kehidupan kekal, demi kasih-sayang Tuhanku kepada saya; AMIN.

8. Mu tiara T erakhi r di Penghujun g Al Quraan

Mari, Saudara Pembaca yang budiman, lihatlah satu mutiara di penghujung Al Quraan, yang menjadi kunci keselamatan bagi setiap umat yang taqwa. Mutiara itu adalah Surat An Naas, yang umum dihafalkan oleh setiap orang muslim:

Surat An Naas(114):

Qul auzu bi Rabbin-naas, Malikin-naas, Ilahin-naas, min syarril-waswasil-khan-naas, allazi yuwaswisufi sudurin-naas minal-jinnati wan-naas.

(Bahasa Indonesia):

1. Katakanlah: ”Aku berlindung kepada Tuhan-manusia... 2.Raja-manusia...

3.Sembahan-manusia... 4. dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi,

5. yang membisikkan ke dalam dada manusia, 6. dari Jin dan manusia.”

Ada sedikit keganjilan dalam ayat-ayat ini, sedikit saja, namun memerlukan pemikiran yang agak dalam: Untuk berlindung dari bisikan (hal-hal jahat) oleh syaitan dan oleh jin, mengapa Surat ini mengajarkan menggunakan istilah yang „repot‟: „Tuhan-manusia‟, „Raja-manusia‟, „Sembahan-manusia‟?

Bandingkan dengan Maryam, yang memohon perlindungan sewaktu berbicara dengan Jibril (yang tidak dikenalnya); dia cukup menyebutkan Tuhan Yang Maha Pemurah! Singkat namun tegas. Bacalah salinan berikut:..

Surat Maryam(19):18:

“Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan

Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.”

Mengapa repot menyeru „Tuhan-manusia‟, „Raja-manusia‟, „Sembahan-manusia‟ sewaktu bahaya mengancam? Rasanya ada misteri di dalam Surat An Naas ajarannya terlihat kurang praktis. Rupanya muslim yang takwa disuruh memikirkan, siapakah Tokoh yang bergelar (atau berciri) Tuhan-manusia, Raja-manusia, Sembahan-manusia itu.

(17)



Kesaksian berikutlah, suatu kisah nyata yang kemudian mengajarkan dan mengungkapkan misteri di balik ketiga istilah itu. Ikutilah.

KESAKSIAN Gadis yang diganggu suara-gaib di telinga.

Siang hari itu rumah kami dikunjungi oleh beberapa orang gadis yang datang tanpa perjanjian. Saya persilahkan juga mereka duduk di ruang tamu, dan setelah duduk baik-baik, saya menanyakan maksud kedatangan mereka yang nampaknya begitu mendesak.

Ternyata seorang gadis yang mengenakan kerudung nampak kebingungan; dialah yang sedang menghadapi masalah berat. Nama samarannya adalah Sjj. Dia berceritera bahwa ada gangguan yang tidak berkesudahan, suara-suara di telinganya yang sangat mengganggu: “Kamu bunuh diri saja!” Lain kali suara itu berbentuk bisikan: “Kamu menjadi hostess saja!” Serta kalimat-kalimat lainnya yang menyuruh Sjj berbuat hal-hal yang buruk, merusak akhlak. {Pada titik ini saya teringat berita-berita pada

mass-media yang memberitakan tentang siswa/siswi yang kesurupan di sekolah masing-masing, dalam jumlah lusinan orang sekaligus. Kasihan sekali para Siswa/siswi itu, kasihan juga gadis Sjj ini, yang diganggu jin!}

Gadis itu menyampaikan bahwa dia mengalami sulit tidur karena gangguan itu datang siang dan malam, tidak menentu. Pada siang hari, konsentrasi belajar Sjj juga dirusak oleh suara-suara itu. Sjj ini memerlukan pertolongan cepat; jika tidak, dia mungkin terkena stress, menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa.

Saya tanyakan, ke mana saja dia sudah mencari pertolongan. Diceriterakannya bahwa dia sudah pergi ke Guru-mengajinya, juga kepada beberapa Kyai, dianjurkan membaca ayat-kursi setiap kali bisikan (syaitan) itu muncul. Tidak berhasil, suara itu tetap mengganggu. Ayat-ayat lain yang dilafazkannya, sampai kepada Surat Yasin, tidak memberi hasil. Bahkan zikir sudah dipraktekkan, juga tidak menolong!

Oleh masalah berat itu, berobat ke dukun dan orang-pintar sudah nekat dia lakukan, berulang kali; semuanya gagal. Tanpa sadar dia sudah menjadi musyrik. Dekat sudah dia ke neraka jahannam.

“Baiklah,” kata saya, saya akan usahakan pertolongan bagi kamu. Namun karena saya seorang asing baginya, terlihat wajahnya bercuriga atau sangsi. Saya membuka lemari di sebelah saya, mengambil sebuah Kitab, seraya berkata: “Nona, masalah kamu akan terselesaikan melalui Kitab ini,” seraya menyodorkan sebentuk Al Quraan, hasil pentejemahan oleh Departemen Agama R.I.

Wajahnya berubah menjadi cerah...

“Saya melihat kamu cukup tekun beribadah, apa kamu sudah khatam membaca Al Quraan?” Ternyata dia mengangguk; sayapun merasa lega, mengerti bahwa masalahnya akan terselesaikan dengan mudah. Maka saya meminta dia membaca Surat di penghujung Al Quraan, Surat An Naas, yang berarti „Manusia‟. Tanpa membaca lagi, dia melafazkan dengan lancar:

Qul auzu bi Rabbin-naas, Malikin-naas, Ilahin-naas, min syarril-waswasil-khan-naas, allazi yuwaswisufi sudurin-naas minal-jinnati wan-naas.

Dalam pembicaraan lanjutan, ternyata gadis itu tidak mengerti arti Surat itu di dalam bahasa Indonesia, jangankan mengerti makna yang tersembunyi di dalamnya. Maka saya ajak dia membaca terjemahannya, seperti sudah tercatat di atas. Saya katakan kepada gadis Sjj itu: “Kamu diganggu oleh suara dan bisikan syaitan atau jin, bukan? Sangat sesuai dengan ayat-5.”

Sjj mengira bahwa kepada „Allah‟ umat berlindung, padahal tidak ada istilah „Allah‟ pada 6-ayat itu. Berarti bukan „Allah‟ yang dimaksud dengan istilah „Tuhan-manusia‟, „Raja-manusia‟ dan

(18)

„Sembahan-manusia‟. Apalagi bila dipertimbangkan ayat-1: ”Katakanlah...” Jelaslah bahwa ini suatu

perintah dari Yang Mahakuasa kepada Nabi dan kepada kaum muslimin untuk menyatakan bahwa semua umat berlindung kepada satu Tokoh yang sudah beroleh tugas/wewenang untuk melindungi umat muslim dari serangan syaitan dan jin dan orang-orang jahat! Dengan mengatakan ”Aku berlindung... dst.,“ maka Tokoh itu yang wajib melindungi, tidak harus Tuhan Semesta Alam, tidak harus Yang Maha Kuasa. Jika harus Allah menjadi pelindung umat muslim dari serangan termaksud, tentu Surat ini akan berbunyi singkat:

Katakanlah:”Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari Jin dan manusia.”

Jelaslah bahwa Yang Maha Tinggi sudah menyerahkan kuasa kepada satu Tokoh Sorgawi untuk melindungi umat muslim dari serangan syaitan dan jin dan orang-orang jahat. Sebab...

Terlalu sepele-lah urusan mengusir syaitan dan jin jika harus dilakukan oleh Yang Maha Kuasa.

Saya tambahkan bahwa istilah „rabbinaas, malikinaas, ilahinaas‟, adalah

kata-kata-majemuk, sehingga penterjemahan yang sah harus berbentuk kata-kata-majemuk pula. Yang demikian

adalah disiplin penterjemahan. Maka ketiga istilah Arab tadi harus diterjemahkan menjadi:

Tuhan-manusia, Raja-Tuhan-manusia, Sembahan-Tuhan-manusia, ketiganya kata-majemuk. Selama keadaan

memungkinkan, kata-majemuk harus diterjemahkan dengan kata-majemuk.

Selaku kata-majemuk, „rabbinaas‟ tidak dapat diartikan milik-manusia, tetapi

Tuhan-manusia; satu kata saja. Maka satu kata ini berarti Tuhan-sekaligus-manusia.

Dengan demikian, Tokoh yang harus melindungi umat dari serangan setan itu berciri

„rabbinaas‟, yang berarti Tuhan-sekaligus-manusia, „malikinaas‟ berarti Raja-sekaligus-manusia dan „ilahinaas‟ berarti Sembahan-sekaligus-manusia. Dengan kata lain, Tokoh yang dimaksud dengan Surat

An Naas ini adalah satu Tokoh yang ilahi, namun berpenampilan manusia (atau pernah tampil selaku manusia). Dan Tokoh itu beroleh wewenang dari Yang Maha Tinggi, sehingga Ia berkuasa mengenyahkan syaitan dan jin, sekaligus melindungi umat dari serangan jahat tersebut!

Sejalan dengan hakekat itulah, saya lanjutkan berbicara kepada gadis Sjj: “Tokoh ‟rabbinaas‟,

‟malikinaas‟, ‟ilahinaas‟ mampu melindungi dan membebaskan kamu dari bisikan-bisikan syaitan yang

kamu derita sekarang. Maka carilah Tokoh yang dimaksud oleh Surat An Naas ini.”

Berdasarkan pemahamannya atas Al Quraan, Sjj tidak mampu menetapkan Tokoh mana yang dimaksud Surat An Naas itu. Maka saya ingatkan dia akan Rukun Iman yang seharusnya dihafal oleh setiap orang muslim. Sjj ingat bahwa umat muslim harus beriman kepada wahyu yang diturunkan dari

Sorga, yakni Taurat, Zabur, Injil dan Quraan.

Saya beritahu Sjj bahwa saya sudah tammat membaca Al Quraan (terjemahannya), tammat membaca Taurat, juga tammat membaca Zabur, namun Tokoh yang mampu melindungi manusia dari serangan jin dan syaitan tidak saya temukan dalam ketiga Kitab itu. Sisanya adalah Injil... Di sanalah ditemukan satu-satunya Tokoh yang mampu mengatasi serangan syaitan, yakni Isa atau Yesus putera Maria. Sesungguhnya Injil mencatat Yesus berulangkali mengusir syaitan yang mengganggu. Berarti Yesus atau Isa itulah yang dimaksud oleh Surat An Naas, satu-satunya Tokoh yang diberi wewenang (dan tugas!) oleh Yang Maha Kuasa untuk melindungi umat Tuhan dari serangan jin dan syaitan! Tugas yang wajar, sebab Isa/Yesus sudah diperkuat dengan (sebagian dari) Roh Yang Maha Kuasa.

(19)



Saya katakan kepada Sjj: “Kita harus meminta pertolongan dari Tokoh yang ditunjuk oleh Surat An Naas itu! Meminta perlindungan dari Isa bin Maryam, atau Yesus putera Maria. Perhatikan, Saudara Sjj, saya tidak mengajak Saudara agar meninggalkan Islam lalu memeluk agama Kristen. Sama sekali tidak! Sebab Isa/Yesus sendiri mengakui bahwa Dia dan para pengikutnya adalah muslim.”

Saya lanjutkan berbicara: “Saya juga tidak menyuruh kamu menyembah Isa bin Maryam atau Yesus putera Maria, melainkan meminta pertolongan atau perlindungan dari Yesus ini. Menyembah dan meminta pertolongan adalah dua perkara yang berbeda. Dan meminta pertolongan kepada sesama muslim tidak dilarang agama. Lalu kepada syaitan atau jin yang mengganggu kamu, kamu perlu ucapkan kalimat-kalimat yang sesuai perintah di dalam Surat An Naas. Saya akan menuntun kamu berdoa menyatakan bahwa kamu dilindungi oleh Yesus-yang-Rohullah dari bisikan jin-jin yang jahat. Bahkan memohon kepada Yesus untuk mengenyahkan pengganggu itu. Maka gangguan di telinga kamu pasti berakhir. Jika kamu setuju, maka akan saya tuntun berdoa. Kamu ulangi kalimat-demi-kalimat.”

Gadis Sjj mungkin masih merasa sangsi, tetapi pergumulan yang berat merangsang akal sehatnya. Dia sudah meminta pertolongan dukun-dukun, yang berakibat dia menjadi musyrik; sekarang apa ruginya meminta pertolongan dari sesama muslim, dari Roh Tuhan di dalam diri Yesus, yang hidup kekal di Sorga? Maka gadis Sjj mau menuruti ajakan berdoa yang saya tawarkan. Mengikuti ucapan saya dia memanjatkan doa berikut:

“Saya mau menegakkan Rukun Iman di dalam hidup saya. Saya beriman kepada Al Quraan serta kepada Injil, yang sama-sama menyatakan bahwa Isa atau Yesus dapat menolong saya menyingkirkan syaitan yang berbisik kepada diri saya. Maka kepada Tuhan Yang menciptakan diriku, saya bermohon ampun karena sudah berbuat musyrik, meminta pertolongan dukun-dukun, hamba-hamba Syaitan itu.

Kepada Yesus bin Maryam saya bermohon pertolongan agar saya dibebaskan dari serangan-serangan syaitan dan jin yang jahat. Supaya bisikan-bisikan syaitan dipadamkan dari batin saya.

Dan dalam ketaatan kepada Surat An Naas saya nyatakan kepada kalian syaitan dan jin: „Aku berlindung kepada Tokoh ‟rabbinaas‟, ‟malikinaas‟, ‟ilahinaas‟, yakni Isa atau Yesus, dari serangan kalian, syaitan dan jin. Maka enyahlah kalian dari kehidupan saya. Saya tidak mau diganggu lagi oleh kalian. Suara-suara syaitan dan jin di dalam batinku aku padamkan dengan mengandalkan wibawa Yesus; AMIN.”

Saya masih melanjutkan doa tersebut sendirian. Dengan mengandalkan wibawa dalam nama Yesus, maka saya melakukan pengusiran setan-setan yang mengganggu Sjj. Tindakan ini adalah tindakan iman, sesuai dengan pengajaran Yesus/Isa di dalam Rekaman Injil menurut Markus Pasal-16 ayat-17:

“...Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,...”

Sesungguhnya, siapa saja yang beriman kepada Kitab-kitab, lalu memanfaatkan Wibawa Sorgawi untuk mengenyahkan setan-setan, dia akan berhasil. Bukan karena memeluk agama Kristen dia menjadi berhasil, melainkan iman kepada wibawa Sorgawi di dalam nama Yesus (Kristus).

(20)

Sungguh ajaib pertolongan dari mutiara Al Quraan, khususnya Surat An Naas. Wajah gadis Sjj berubah menjadi cerah; suara-suara yang mengganggu itu sudah hilang. Selanjutnya saya sarankan agar dia memanjatkan doa yang serupa setiap kali terjadi gangguan dari syaitan, kalau-kalau ada yang membandel. Lebih aman lagi jika setiap hari dia perlu berdoa mengundang Kuasa Yesus beserta

malaikat Sorga untuk melindungi dirinya dari serangan syaitan, jin dan orang-orang jahat. Kuasa

Yesus itu pula yang menyingkirkan syaitan dan jin dari kehidupannya. Semuanya terjadi tanpa menyuruh gadis Sjj meninggalkan agamanya!

Saudara Pembaca, kekasih hati Tuhan Yang Rahman;

Betapa pedih hati ini melihat banyaknya siswa/siswi yang kesurupan di sekolah-sekolah tertentu. Lalu guru-guru sekolah itu tidak mampu menolong para murid mereka. Acara-acara Televisi menunjukkan bahwa guru-guru itu mengundang orang-orang yang katanya mampu memburu jin yang mengganggu. Ironinya, mata awam sajapun mampu mengamati dari siaran Televisi itu bahwa para pemburu hantu itu kesurupan, ganti siswa/siswi yang menjadi sadar! Jelaslah bahwa yang terjadi bukanlah pengusiran jin dan syaitan seperti yang dinikmati oleh gadis Sjj, melainkan mengumpankan diri sendiri agar siswa/siswi terbebas dari kesurupan mereka. Mengapa jadi demikian?

Sebab para pemburu hantu itu tidak tahu hebatnya kuasa yang diberitakan oleh Surat An Naas. Surat yang memberitakan bahwa Isabnu Maryam mampu (bahkan ditugaskan) untuk melindungi umat muslim dari serangan jin/syaitan. Sangat mudah lagi bagi Isa/Yesus melindungi setiap umat dari serangan jin yang membuat orang-orang kesurupan.

Cukup dengan mengajarkan pemahaman Surat An Naas secara benar, serta mengucapkan doa yang direkam di atas, disertai iman bahwa wibawa Rohullah di dalam diri Isa/Yesus sudah cukup untuk melindungi para siswa/siswi dari serangan jin maupun setan kuburan. Jika diucapkan tanpa pengertian yang benar, tidak bermanfaat ayat itu.

 

CATATAN AKHIR:

Saudara yang merasa keberkatan setelah membaca tulisan ini dipersilahkan berbagi berkat dengan rekan yang lain, dengan cara memperbanyak tulisan ini.

Bagi Saudara yang sudah mengamalkan Surat An Naas, lalu ingin maju di dalam pemahaman tentang iman Ibrahim, yang hanif, silahkan mengirimkan e-mail

berisi alamat-pos saudara kepada kami: autor06hj@yahoo.com, atau dengan

SMS kepada 08161860352. Maka kami akan kirimkan tulisan-tulisan lainnya yang, demi Rahmat TUHAN semakin memastikan Saudara memasuki kehidupan kekal.

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif bekisting terbaik untuk gedung low rise building (gedung Sekolah Anak Panah) apabila bobot biaya lebih besar atau sama besar dari bobot waktu adalah bekisting semi

padi tersebar di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Bantul (Tabel 3). Hal ini mengindikasikan minat pelaku usaha khususnya petani terhadap SRG masih rendah, meskipun

Pengoperasian bank syariah merupakan bagian salah satu dari penerapan manajemen moneter Islam di Indonesia dengan tidak menggunakan sistem bunga, memiliki pengaruh positif terhadap

Berdasarkan hal tersebut HFVA-SCC akan sangat bermanfaat dalam dunia konstruksi dan sangat luas penera- pannya pada struktur bangunan seperti konstruksi yang

1) Personal Protec Equipment Used : Safety Shoes, Glasses, Work Wear, And Health Environment. 2) Inspection and measurement of the diameter cylinder block 3) Installation

Distribusi pangan: menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga, pengurangan impor dan peningkatan kemandirian pangan, serta peningkatan akses rumah tangga terhadap

Dalam praktiknya, kegiatan usahanya juga ada yang murni berbasis bunga, berbasis syariah dan kombinasi antara konvensional (sistem bunga) dengan syaiah. 2) Bank Pengkreditan