Perancangan dan Implementasi Sistem Keamanan Jaringan
dengan Metode AAA
(
Authentication Authorization Accounting
)
(Studi Kasus : SMA Negeri Karangpandan)
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Darmanto (672010183) Irwan Sembiring, S.T., M.Kom.
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Desember 2015
Perancangan dan Implementasi Sistem Keamanan Jaringan dengan
Metode AAA
(
Authentication Authorization Accounting
)
(Studi Kasus : SMA Negeri Karangpandan)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti :
Darmanto (672010183) Irwan Sembiring, S.T., M.Kom.
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Desember 2015
Perancangan dan Implementasi Sistem Keamanan Jaringan dengan
Metode AAA
(
Authentication Authorization Accounting
)
(Studi Kasus : SMA Negeri Karangpandan)
1) Darmanto, 2) Irwan Sembiring, 3) Radius Tanone
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1)darmanto183@gmail.com, 2)irwan@staff.uksw.edu,
3)radius.tanone@staff.uksw.edu
Abstract
Most wireless networks are available in a variety of public facilities such as schools and agencies who need the information, there are various constraints including network security and service that has not been well administered. Therefore, this study aims to implement the method of AAA (Authentication, Authorization, Accounting) and then developed according to the results and evaluations that have been conducted as a method of user authentication in wireless networks to facilitate the administration of the network on the SMA Negeri Karangpandan. Based on the research showed that the AAA method gives a fairly good level of security without compromising network performance and facilitate network administrators in managing the existing network infrastructure.
Keywords: Wireless, Authentication, HotSpot, security.
Abstrak
Sebagian besar jaringan wireless yang terdapat diberbagai fasilitas umum seperti sekolah dan instansi yang membutuhkan informasi, terdapat berbagai kendala diantaranya keamanan jaringan dan juga pelayanan yang belum teradministrasi dengan baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode AAA (Authentication, Authorization, Accounting) kemudian dikembangkan menurut hasil dan evaluasi yang telah dilakukan sebagai metode otentikasi pengguna jaringan wireless untuk memudahkan dalam sisi administrasi jaringan pada SMA Negeri Karangpandan. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa metode AAA memberikan tingkat keamanan yang cukup baik tanpa harus mengurangi kinerja jaringan serta memudahkan administrator jaringan dalam mengatur infrastruktur jaringan yang ada.
Kata Kunci : Wireless,Otentikasi, HotSpot, keamanan.
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
1 1. Pendahuluan
Salah satu perubahan utama dibidang telekomunikasi adalah penggunaan teknologi
wireless. Teknologi wireless juga diterapkan pada jaringan komputer, yang lebih
dikenal dengan Wireless LAN (WLAN). WLan adalah jaringan komputer dimana media transmisinya menggunakan udara, konfigurasi jaringan WLan yang terdiri dari
access point yang dihubungkan kepengguna melalui media udara.[1] Dikembangkan
oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dari sebuah organisasi yang mengurus standarisasi LAN dan MAN pada tahun 1980 bulan dua, bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802, maka bagian ini dibagi lagi menjadi beberapa unit kerja, seperti 802.11 yaitu unit kerja yang mengurusi WLan. Beberapa tahun terakhir ini pengguna wireless LAN mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan pengguna ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah Hotspot di tempat-tempat umum, seperti kafe, mall, bandara, perkantoran bahkan juga di kampus dan di sekolah-sekolah, dengan Hotspot kita bisa menikmati akses internet dimanapun kita berada selama di area Hotspot tanpa harus menggunakan kabel. Adanya layanan Hotspot
inilah yang nanti diharapkan akan mempercepat akses informasi bagi pelajar, karyawan dan pengajar, khususnya di dunia pendidikan yang mana diketahui sebagai parameter kemajuan teknologi informasi. Jaringan Wireless LAN (Hotspot) di SMA Negeri Karangpandan saat ini tidak menggunakan authentication server pada jaringan Wireless LAN
(Hotspot) penelitian ini megimplementasikan penggunaan sistem operasi Linux,
FreeRADIUS dan ChilliSpot untuk authentication dan identifikasi pengguna Hotspot,
sehingga dari sisi user memiliki kemudahan dalam hal melakukan hubungan (konektivitas) ke jaringan Wireles LAN dan dari sisi administrator mempunyai media dalam memantau dan mengontrol user yang terhubung ke jaringan serta dapat membatasi penggunaan bandwidth.
SMA Negeri Karangpandan saat ini memiliki kapasitas bandwidth internet 8 Mbps. Akses internet tersebut dimanfaatkan untuk menunjang sistem pembelajaran siswa dengan dilengkapi sistem akademis, e-learning, dan lain sebagainya. Untuk mempercepat akses informasi SMA Negeri Karangpandan saat ini juga sudah menyediakan layanan Hotspot yang dapat diakses melalui Notebook, Handphone maupun perangkat lainnya yang mendukung teknologi tersebut. Hotspot disediakan bagi pengajar dan pelajar untuk mengakses internet. Hotspot di SMA Negeri Karangpandan terdapat beberapa titik area jangkauan yaitu di ruang guru dan area taman sekolah. Pengembangan selanjutnya diharapkan diseluruh lingkungan SMA Negeri Karangpandan terjangkau layanan Hotspot.
Jaringan Wireless LAN (Hotspot) di SMA Negeri Karangpandan saat ini menggunakan WPS (Wifi Protected Setup) sebagai wireless security dimana WPS mempunyai kelemahan pada keamanan, sehingga dapat login tanpa mengetahui
username dan password terlebih dahulu. Lubang keamanan yang dimiliki WPS cukup
banyak sehingga mudah login tanpa username dan password oleh pihak ketiga yang tidak berhak, maka penggunaannya tidak disarankan, serta tidak adanya sistem informasi bandwidth dan usermanagement dan monitoring membuat administrator tidak dapat memantau serta mengontrol user maupun bandwidth didalam jaringan Wireless LAN
(Hotspot) di SMA Negeri Karangpandan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan merancang dan mengimplementasikan sistem keamanan jaringan dengan metode AAA (Authentication, Authorization, Accounting) pada
2
SMA Negeri Karangpandan. Metode AAA menyediakan proses outhentication melalui
ID (usename dan password). Proses authentication ditunjukkan dengan pemberian hak
akses kepada pengguna dan untuk proses accounting yang berfungsi untuk mancatat berapa lama seorang pengguna sudah terkoneksi dengan jaringan internet.
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah dalam pengujian metode AAA (Authentication, Authorization,Accounting) pada SMA Negeri Karangpandan yaitu : a) Pengujian keamanan Athentication sebelum metode AAA menggunakan
toolsWps-pin dan Jumpstart. b) Pengujian keamanan sesudah menggunakan metode
AAA dengan tools Wireshark dan melakukan Session Hijacking c) Pengujian
Authorization menggunakan Speedtest. d) Pengujain ini tidak melakukan proses
Accounting. e) Simulasi dilakukan dilingkungan laboratorium SMA Negeri
Karangpandan.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul “AutentikasiPengguna Wireless LAN Berbasis Radius
Server (Studi Kasus WLAN Universitas Bina Darma)”, merupakan penelitian yang
menjelaskan mengenai pembuatan autentifikasi server pada jaringan Wireless LAN
(Hotspot) menggunakan sistem operasi Linux, FreeRADIUS, ChilliSpot, Dialupadmin,
untuk autentifikasi dan identifikasi pengguna Hotspot di Universitas Bina Darma. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah sebagai acuan untuk membuat proses autentifikasi pada SMA Negeri Karangpandan.[11]
Penelitian yang berjudul “Evaluasi Penerapan Autentikasi Pengguna Wireless
LANBerbasis Radius Server Universitas Bina Darma”, pada penelitian ini membahas tentang pengevaluasian autentikasi yang telah diterapkan pada Universitas Bina Darma. Hasil dari penelitian ini adalah keamanan pada wireless dengan menggunakan radius memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Perbedaan dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah penelitian ini mengevaluasi autentifikasi dan proses otorisasi pada SMA.[12]
Sistem Konsep kerja server otentikasi dikenal AAA (Authentication, Authorization, Accounting). Yang terdiri dari Authentication, Autorization, dan pendaftaran akun pengguna. Konsep AAA mempunyai fungsi yang berfokus pada tiga aspek dalam mengontrol akses user, yaitu : a) Authentication adalah proses verifikasi untuk menyatakan suatu identitas. b) Autorization melibatkan penggunaan seperangkat aturan-aturan yang berlaku untuk memutuskan aktifitas apa saja yang diizinkan dalam sistem atau sumber daya jaringan tertentu untuk pengguna yang terotentikasi. c) Proses Accounting
merupakan proses dimana terdapat proses pencatatan berapa lama seorang pengguna sudah terkoneksi (waktu mulai atau waktu stop) yang telah dilakukan selama pemakaian.[6]
Berdasarkan pada penelitian yang terkait dengan keamanan Wireless dan kelemahan access point, maka dilakukan pengembangan penelitian yang membahas Perancangan dan Implementasi Keamanan Jaringan dengan Metode AAA (Authentication, Authorization, Accounting).
3 3. Metode dan Perancangan Sistem
Dalam merancang dan mengimplementasikan keamanan jaringan diperlukan suatu rancangan sistem terlebih dahulu untuk memberikan gambaran secara terperinci kepada pengguna jaringan internet. Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam perancangan sistem keamanan jaringan pada SMA Negeri Karangpandan adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC). Bagan model NDLCdapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1Network Development Life Cycle [4].
Analisa lisa dilakukan perencannaa kerja, berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.Tahapan dilakukan dengan pengujian keamanan jaringan dengan metode tindakan (action research) bypass
mencoba melewati keamanan wps (wifi protected setup) dan analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan artikel yang berkaitan dengan keamanan jaringan. Untuk dapat mengimplementasikan sistem ini, dibutuhkan dua buah laptop yang terhubung dalam satu jaringan local dan terintegrasi dengan internet yang berfungsi sebagai server maupun client. server berfungsi untuk otentikasi password dari client, sedangkan client berfungsi untuk melakukan mengirim
password yang telah tedaftar ke server.
Setelah perancangan sistem, dilakukan tahapan desain. Tahapan desain menggunakan Topologi ESS karena topologi ini menggunakan access point sebagai pengatur lalu lintas data pada jaringan wireless. Perancangan topologi jaringan dapat dilihat pada Gambar 2.
4
Gambar 2 Topologi jaringan
Pada Gambar 3 menjelaskan bahwa SMA Negeri Karangpandan memiliki tiga jaringan berbeda yang merupakan jaringan kantor sekolah, Lab. Komputer, jaringan
wireless Ruang Guru dan Taman. Setiap jaringan sebelum perancangan tidak memiliki
server. Permasalahan yang terjadi keamanan yang dibuat dengan menggunakan wps (wifi protectes setup) setelah dilakukan pengujian keamanan dihasilkan wps dapat di
bypass. Dengan melalukuakan perancangan pada penelitian ini diharapkan tiap jaringan
yang terhubung pada wireless dapat terpantau secara langsung. Perangcangan dan implementasi sistem keamanan jaringan dengan metode AAA diharapkan dapat memberi solusi terhadap permasalahan tersebut.
Setelah tahapan desain, akan dilakukan tahapan simulasi protyping. Pada tahap ini dilakukan pembuatan prototipe sistem yang akan dibangun, sebagai simulasi dari implementasi sistem produksi, dengan cara persiapan environment jaringan, karena kebutuhan akan jaringan wireless LAN yang akan dibangun mencakup Perangkat Keras Jaringan yaitu Processor Dual Core, Ram 1 GB DDR2 Hardisk 350 GB, Access Point dan wifi speedy.
Setelah tahapan simulasi protyping, akan dilakukan tahapan penerapan (implementasi), dimana hasil dari tahapan sebelumnya diimplementasikan. Proses implementasi yang dilakukan adalah instalasi dan konfigurasi terhadap rancangan topologi.
Setelah tahapan penerapan (implementasi), akan dilakukan tahapan pengawasan
(monitoring). dimana pada NDLC proses pengawasan merupakan tahapan yang penting,
agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
Tahapan ini akan dilakukan proses beberapa pengujian yang diantaranya pengujian Keamanan (Autorization) dan pengujian Accounting. Dari semua proses monitoring
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa server dapat melayani klien tanpa adanya kendala dari infrastruktur hardware dan pengujian data yang ada.
5
Setelah tahapan pengawasan (monitoring), akan dilakukan tahapan pengaturan
(manegement). Pada tahap management NDLC merupakan suatu aktifitas perawatan,
pemeliharaan, serta pengelolaan suatu sistem jaringan yang dijalankan sebagai jaminan efektivitas dari interkoneksi sistem. Pada tahap ini juga menghasilkan pengeluaran yang berupa dan kemudahan pengelolaan mengenai metode yang cocok dan aman untuk digunakan pada Metode AAA.
Pada perancangan server Radius dibutuhkan beberapa perangkat keras maupun perangkat lunak yang dapat menunjang proses penelitian. Ada beberapa proses dalam perancangan, diantaranya proses instalasi, proses konfigurasi, kemudian uji coba sistem. Struktur mekanisme othentication, authorization dan accounting yang dipakai dalam sistem RADIUS dapat diilustrasikan kedalam diagram alur. Diagram alur akan menjelaskan bagaimana sistem RADIUS menerima sebuah permintaan dari userketika
user melakukan login koneksi, dan mekanisme dari sistem tersebut dapat dijelaskan pada gambar 2.
Gambar 3 Mekanisme Proses Koneksi Setelah Login
Gambar 3 menjelaskan proses user yang sudah masuk ke dalam jaringan hotspot
melalui jaringan wireless, setelah user berhasil melakukan koneksi, maka pada tahapan selanjutnya user akan di cek username dan password, setelah username dan password
besar ChilliSpot akan mengecek username dan password ke data base. FreeRADIUS akan mencocokkan username dan password yang dimasukkan di database. Jika
username dan password ada pada database maka FreeRADIUS akan memberikan
laporkan kepada ChilliSpot dan ChilliSpot akan memberikan izin sehingga user bisa menggunaan internet, dan jika username dan password tidak terdaftar pada database, maka FreeRADIUS akan memberikan laporkan ke ChilliSpot bahwa username dan
password yang dimasukkan tidak ada, ChilliSpot tidak akan memberikan akses untuk
6
menggunakan internet maka proses selanjutnya adalah proses autorisasi. Autorisasi adalah pembatasan hak akses berupa pembatasan bandwidth, jika user login sebagai pengajar maka akan mendapatkan bandwidth 1 Mbps, dan apabila user login sebagai siswa maka akan mendapatkan bandwidth 512 kbps.
4. Hasil Pembahasan dan Implementasi
Perancangan dan implementasi sistem keamanan jaringan dengan metode AAA di SMA Negeri Karangpandan dibangun dengan menggunakan server Radius, dan
mysql sebagai media penyimpanan basis data (database). Spesifikasi yang digunakan
untuk menjalankan aplikasi ini adalah menggunakan perangkat lunak yaitu Sistem Operasi ubuntu 9.04, sistem keamanan ini menggunakan perangkat keras yaitu komputer dengan processorDual Core, RAM 1 GB DDR2, Hardisk 350 GB, Access point dan wifi speedy.
Server RADIUS merupakan server AAA yang bertugas untuk menangani proses
authentication, authorization, dan accounting. Dalam penelitian ini menggunakan server
Radius dengan menggunakan aplikasi FreeRADIUS. Berikut perintah untuk mengaktifkan dan menonaktifkan aplikasi paket radius:
#/etc/init.d/Freeradius start /*untuk mengaktifkan radius*/
#/etc/init.d/Freeradius stop /*untuk menonaktifkan radius*/
Gambarl 4 Proses berjalannya FreeRadius
ChilliSpot merupakan paket captive-portal sebuah “jembatan” agar client
terlebih dahulu melakukan otentikasi sebelum mengakses layanan web dengan menginisialisasi identitas user berupa username dan password dari database MySQL.
ChilliSpot ini dapat terintegrasi juga dengan FreeRADIUS dengan melakukan
7
Gambarl 5 Configurasi ChilliSpot
Konfigurasi pada Gamabr 5 merupakan konfigurasi untuk melakukan koneksi
portal pada client dengan IP address “192.168.182.1”.
Gambarl 6 Form Login
Gambar 6 merupakan formlogin yang berfungsi untuk login ke hotspot SMA N KRPD sebelum dapat mengakses internet melalui web browser.
Pengujian Keamanan
Proses pengujian keamanan ini menggunakan metode login tampa username dan
password Berikut adalah hasil pengujian dan langkah dengan menggunakan metode bypass
login.
Pengujian Keamanan Sebelum Menggunakan Metode AAA.
Pengujian pertama peneliti berhasil login tampa password dengan memanfaatkan Jumpstart, untuk login tampa password dari keamanan wps wifi SMAN KRPD. Jumpstart dirjalan disistem windows7 yang diakses oleh klien yang mencoba
8
Gambarl 7 Koneksi Berhasil
Berdasarkan pengujian tanpa menggunakan AAA mempunyai sistem keamanan yang lemah dimana password pada Wifi bisa login tampa username dan
password, dimana para hacker atau pengguna yang tidak dikenal dapat
menggunakan layanan internet tanpa mempunyai username dan password.. Pengujian Keamanan Setelah Menggunakan Metode AAA
Session hijacking
Pengujian keamanan yang sudah menggunakan Metode AAA dengan cara session hijackingdengan melakukan capture paketdari client yang melakukan login ke hotspot SMA Negerikrangpandan dengan mengunakan aplikasi Wireshark yang berjalan pada windows7 yang dimana tools ini digunkan untuk mendapatkan informasi
user online dan memanfatkan session dalam URL dari client untuk login kembali.
Gambarl 8 Capture User yang login
Berdasarkan pengujian setelah menggunakan metode AAA dengan cara memanfaatkan session login mempunyai sistem keamanan yang aman dimana satu
account user hanya bisa digunkana oleh satu user pada saat bersamaan, sehingga AAA
mempunyai keamanan yang lebih baik karena satu user hanya dapat digunakan pada satu komputer, selain itu kelebihan yang dimiliki oleh metode AAA adalah tidak
9
mudahnya login tampa username dan password (bypass) sehingga aman untuk digunakan sebagai keamanan pada login ke jaringan internet, oleh karenan itu para
hacker atau pengguna yang tidak dikenal tidak dapat menggunakan layanan internet.
Pengujian Authorization
Penagmbilan data Athorization atau hak akses pada pengajar dan siswa dengan cara pembagian bandwidth, dengan menggunakan speedtest dimana akan bisa dilihat hasil Download Rate dan Upload Rate. Ujicoba berupa speedtest setelah dilakukan pembagian bandwidth 1 Mbps untuk pengajar dan 512 Kbps untuk siswa yang dilakukan sebanyak 5 kali pengujian mendapatkan hasil yang berbeda (dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3). Hal ini karena pada saat melakuakn speedtest traffic pada saat itu berubah-bubah, sehingga dapat disimpulkan bahwa download rate dan upload rate
di bawah 1 Mbps sedangkan download rate siswa dan upload rate dibawah 512 Kbps menghasilkan nilai rata-rata dibawah bandwidth yang ditentukan.
Tabel 2 Data Pengujian Authorization Pengajar.
User Download Rate
(Mbps)
Upload Rate
(Mbps)
Authorization
PURWANI 0.99 0.79 Pengajar
RENY FAJARINA 0.97 0.93 Pengajar
HARTONO 0.79 0.74 Pengajar
WAGIMIN 0.83 0.71 Pengajar
SUGIYARSO 0.99 0.86 Pengajar
Tabel 3 Data Pengujian Athorization Siswa.
User Download Rate (Mbps) Upload Rate (Mbps) Authorization ROHMAN A. 0.49 0.34 Siswa
M.FAJAR DEVI 0.31 0.13 Siswa
DEVI CANDRA A. 0.43 0.43 Siswa
JERI TRIANA 0.34 0.31 Siswa
DIAN TRI UTAMI 0.41 0.33 Siswa
Berdasarkan Tabel 2 dan tabel 3 metode AAA mempunyai sistem yang baik dimana user Pengajar maksimal download rate 0.99 Mbps dan maksimal
upload rate 0.93 dimana telah sesuai dengan Autorisasi yang ditentukan yaitu 1 Mbps.
Sedangkan user Siswa maksimal download rate 0.49 Mbps dan maksimal upload rate 0.34 Mbps dimana telah sesuai dengan Autorisasi yang ditentukan yaitu 512 Kbps, dari percobaan yang telah dilakukan mendapatkan hasil Authorization yang sesuai.
Accounting Data User Online
Selajutnya proses hasil monitoring pada sistem yang telah dibangun dapat dilihat user yang online pada Gambar 9.
10
Gambarl 9 Data User Online
Gamabar 9 menunjukkan Proses Pengumpulan data informasi seputar berapa lama user melakukan koneksi yang telah dilalui selama pemakaian dari koneksi internet.
5. Simpulan
Dari analisa yang telah dilakukan didapat hasil bahwa keamanan jaringan dengan metode AAA dapat login menggunakan username dan password yang telah terdaftar didalam database server. sehingga bisa memberikan manfaat bagi SMA Negeri Karangpandan, untuk user yang tidak terdafatar didalam database
server tidak dapat melakukan login. Hasil pengujian sistem dilakukan untuk
memastikan dan membuktikan bahwa sistem yang dibangun telah memenuhi kebutuhan administrator dalam memantau dan mengontrol user yang terhubung jaringan.
6. Daftar Pustaka
[1] Teuku Yuliar Arif, Syahrial, dan Zulkiram, “Studi Protokol Autentikasi pada
Layanan Internet Service Provider (ISP)”, Jurnal Rekayasa ELektrika: Volume 6 No.1 / April 2007, http://ft-elektro.usk.ac.id/content/view/242/, (1
Mei 2008).
[2] Darmariyadi, A. , “Remote Access Dial-In User Service dan Aspek
Keamanannya”, Laporan Akhir EC7010 Institut Teknologi Bandung, 2003,http://www.cert.or.id/~budi/courses/ec7010/2003/index.html, (6 Mei 2008)
[3] Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Grava Media.
[4] Goldman, James E.Rawles, Philip T. 2001. Applied Data Communication : a business Oriented Approach 3rd edition. New York : Wiley John and
Sons Inc.
[5] Madjid Nakhjiri, Mahsa Nakhjiri (2005). “AAA and Network Security for
Mobile Access RADIUS, DIAMETER, EAP, PKI AND IP Mobility”.
Chichester : John Wiley & Sons Ltd.
[6] Hassel, Jonathan. (2002). RADIUS. Cambridge, Massachusetts : O’Reilly Media.
11
[7] Thomas, Tom (2004). Network Security First-Step. Tim Penerjamah ANDI – Ed.I. – Yogyakarta: ANDI.
[8] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta :
Andi Offset.
[9] Arifin, Zaenal. 2008. Sistem Pengamanan Jaringan Wireless LAN Berbasis Protokol 80.2.1x & Sertifikat. Yogyakarta :Andi.
[10] Imam Cartealy (2013). Linux Networking. Jasakom.
[11] Kunang yesi, yadi Ilman. Autentikas Pengguna Wireless LAN Berbasis Radius Server.Universitas Bina Darma.
[12] Ar. Abdul Aziz. Evaluasi Penerapan Autentikasi Pengguna Wireless LAN Berbasis Radius Server Universitas Bina Darma.