Skema Sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis
2019
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI
NASIONAL
MANAGER PEMASARAN AGRIBISNIS
Skema sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis merupakan skema sertifikasi okupasi yang dikembangkan oleh Komite Skema Lembaga Sertifikasi Profesi Unievrsitas Muhammadiyah Yogyakarta atas inisiatif Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Skema disusun berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI) Bidang Manajemen Agribisnis dan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No 22 tahun 2018 tentang Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi lulusan Sarjana dan sebagai acuan bagi LSP dan asesor kompetensi dalam pelaksanaan sertifikasi komptetensi Manager Pemasaran Agribisnis.
Dilarang mereproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Direktur LSP UMY.
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI NASIONAL
MANAGER PEMASARAN AGRIBISNIS
Nomor Dokumen : 002/FP/LSP.UMY/2019 Nomor Salinan : 0
Status Distribusi :
√ Terkendali Tak Terkendali
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
Skema Sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
I. LATAR BELAKANG 2
II. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 3
III. TUJUAN PENYUSUNAN SKEMA SERTIFIKASI 3
IV. ACUAN NORMATIF 3
V. PAKET/KEMASAN KOMPETENSI 4
VI. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI 5
VII. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 5
7.1. Hak Pemohon dan Peserta Sertifikasi 5
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 6
VIII. BIAYA SERTIFIKASI 6
IX. PROSES SERTIFIKASI 6
9.1 Proses Pendaftaran 6
9.2 Proses Asesmen 7
9.3 Proses Uji Kompetensi 7
9.4 Keputusan Sertifikasi 8
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat 9
9.6 Pemeliharaan Sertifikat 9
9.7 Proses Sertifikasi Ulang 9
9.8 Penggunaan Sertifikat dan Logo/Tanda 9
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
I. LATAR BELAKANG
Melihat perkembangan liberalisasi sektor ekonomi dan pasar bebas baik level global ataupun ASEAN memunculkan berbagai tantangan sektor pertanian. Hal ini memaksa sektor pertanian indonesia untuk bisa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang profesional di sektor pertanian agar mampu bersaing di pasar global, SDM profesional ini dibutuhkan untuk semua sub-sektor pertanian termasuk agribisnis. SDM profesional ini akan membantu sektor pertanian dalam usahanya meningkatkan peran dalam penyedia bahan baku industri, penyedia lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan tersebut, LSP UMY menfasilitasi sertifikasi kompetensi yang terlisensi BNSP dengan memperhatikan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2018 tentang Penetapan Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Sektor Pertanian dan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik IndonesiaNomor 32 tahun 2017 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI) Bidang Manajemen Agribisnis.
Undang-undang Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Bab II Pasal 44 menyatakan:
(1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.
(2) Serifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. (3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan
sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan tertentu.
Permen Ristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 25 Ayat (5) menyatakan bahwa mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:
a. Ijazah, bagi lulusan program diploma, program sarjana, program magister, program magister terapan, program doktor, dan program doctor terapan;
b. Sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi;
c. Sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya;
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
e. Surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.
Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018 Pasal 13 ayat (2) menyatakan bahwa sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.
Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan usaha yang mencakup dari mulai produksi, pengolahan sampai pemasaran. Salah satu kunci utama dalam agribisnis ini adalah pemasaran. Sebanyak apapun produksi dan sebaik apapun pengolahan, perlu adanya teknik pemasaran yang tepat agar produk bisa terjual dan tersebar sesuai target. Banyak bisnis, termasuk bisnis di bidang pertanian, yang memiliki permasalahan dalam pemasaran. Dengan banyaknya potensi bisnis di bidang pertanian, atau sering disebut agribisnis, perlu didukung oleh sumberdaya Manager Pemasaran Agribisnis yang handal.
Dengan skema sertifikasi yang mengacu pada SKKNI Menteri Ketenagakerjaan No 32 tahun 2017 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2018, diharapkan dapat membantu dapat memberikan manfaat langsung bagi para pemangku kepentingan.
II. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI
2.1 Ruang Lingkup: Manager Pemasaran Agribisnis
2.2 Lingkungan Pengguna Sertifikasi: perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, instansi pemerintah, perusahaan perkebunan, dan bidang lainnya yang membutuhkan kompetensi Manager Pemasaran Agribisnis
III. TUJUAN PENYUSUNAN SKEMASERTIFIKASI
3.1 Memastikan kompetensi Manager Pemasaran Agribisnis di perusahaan atau instansi bidang pertanian sehingga kompeten dan mampu menjalankan tugasnya dengan profesional.
3.2 Menjadi acuan bagi LSP UMY dan Asesor Kompetensi untuk melakukan asesmen.
IV. ACUAN NORMATIF
4.1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4.2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
4.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4.5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
4.6 Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian 4.7 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Tatacara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi.
4.8 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional.
4.9 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
4.10 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/SM.200/8/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Sumber Daya Manusia Sektor Pertanian.
4.11 Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 22/PERMENTAN/SM.200/5/2018 tentang Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Sektor Pertanian.
4.12 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan yang Berhubungan dengan Itu Bidang Manajemen Agribisnis.
4.13 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Lembaga Sertifikasi Profesi.
4.14 Peraturan BNSP Nomor 2/BNSP/VIII/2017 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi.
V. PAKET/KEMASAN KOMPETENSI
5.1 Jenis Kemasan : Okupasi Nasional
5.2 Skema Sertifikasi : Manager Pemasaran Agribisnis 5.3 Rincian Unit Kompetensi:
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1. A.01AGR00.005.1 Menetapkan Rencana Agribisnis 2. A.01AGR00.017.1 Memonitor Kinerja Bisnis
3. A.01AGR00.026.1 Mengelola Keuangan Bisnis 4. A.01AGR00.029.1 Mengelola Modal Usaha
5. A.01AGR00.032.1 Melaporkan Kegiatan Keuangan
6. A.01AGR00.040.1 Mengelola Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 7. A.01AGR00.041.1 Melakukan Kaji Ulang Rencana Strategi Perusahaan 8. A.01AGR00.046.1 Mengelola Risiko
9. M.701001.004.01 Membuat Rancangan Model/Struktur Organisasi 10. M.701001.060.01 Mengelola Proses Evaluasi Penilaian Kinerja
11. A.01AGR00.013.1 Melakukan Kesepahaman Kontrak Kerja dengan Pihak Internal Terintegrasi
12. A.01AGR00.016.1 Melakukan Negosiasi Kontrak Kerja dengan Sumber Eksternal
13. A.01AGR00.020.1 Mengembangkan Rencana Pemasaran 14. A.01AGR00.022.1 Mengembangkan Pasar Ekspor
15. A.01AGR00.037.1 Menganalisis Kinerja Bisnis
16. M.701001.060.01 Mengelola proses evaluasi penilaian kinerja 17. M.701001053.01 Menerapkan Pengembangan Karir
18. M.741000.006.01 Menentukan Produk yang akan diusahakan
VI. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI
6.1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan telah lulus matakuliah Manajemen Agribisnis, Manajemen Pemasaran, Manajemen Informasi Agribisnis
VII. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon dan Peserta Sertifikasi
7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi.
7.1.2. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi.
7.1.3. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang bersifat nasional.
7.1.4. Memperoleh jaminan kerahasiaan terhadap proses sertifikasi. 7.1.5. Memperoleh hak banding terhadap keputusan Sertifikasi. 7.1.6. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten.
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
7.1.7. Menggunakan sertifikat yang diperoleh untuk promosi diri sebagai tenaga pada bidang Manager Pemasaran Agribisnis
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Manager Pemasaran Agribisnis 7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan
konsekuen.
7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan.
7.2.4. Menjamin terpeliharanya kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi
7.2.5. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
7.2.6. Membayar biaya sertifikasi.
VIII. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana lainnya.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya pendaftaran peserta, penerbitan sertifikat, honor asesor, penggandaan materi, biaya akomodasi dan transport asesor yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen sebesar Rp. 500.000.
IX. PROSES SERTIFIKASI 9.1 Proses Pendaftaran
9.1.1 Pemohon memahami proses Asesmen (Skema Sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis) ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat.
9.1.2 Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang dilengkapi dengan bukti :
a. Copy Kartu Tanda Mahasiswa
b. Bukti telah menyelesaikan mata kuliah sesuai dengan persyaratan 6.2 c. Pas foto terbaru 3x4 sebanyak 2 lembar, background warna merah 9.1.3 Peserta mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
9.1.4 Peserta menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.1.5 LSP menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa peserta sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
9.2 Proses Asesmen
9.2.1 Asesmen skema sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi.
9.2.2 LSP UMY menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen.
9.2.3 Asesor melakukan verifikasi persyaratan skema menggunakan perangkat asesmen dan mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan.
9.2.4 Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi.
9.2.5 Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL-02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan.
9.2.6 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut uji kompetensi.
9.3 Proses Uji Kompetensi
9.3.1 Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi yang dapat dilakukan dengan menggunakan metoda praktik, tertulis, lisan yang andal dan objektif serta konsisten. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat dibandingkan satu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan.
9.3.2 Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan melalui verifikasi LSP
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis diverifikasi dan dikalibrasi.
9.3.4 Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti VATM 9.3.5 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.3.6 Asesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasil uji kompetensi kepada LSP.
9.4 Keputusan Sertifikasi
9.4.1 LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses uji kompetensi mencukupi untuk:
a. mengambil keputusan sertifikasi;
b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding.
9.4.2 Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP berdasarkan rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor melalui proses uji kompetensi. Personil pelaksanaan uji kompetensi tidak ikut serta dalam membuat keputusan sertifikasi.
9.4.3 Personil LSP UMY yang membuat keputusan sertifikasi harus memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman dalam proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi.
9.4.4 LSP UMY melakukan sidang pleno untuk memverifikasi berkas sertifikasi dan menetapkan status kompetensi yang dibuat dalam berita acara, untuk proses penerbitan sertifikat kompetensi.
9.4.5 LSP UMY menerbitkan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak menerima sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP dengan masa berlaku sertifikat 3 (tiga) tahun.
9.4.6 LSP menerbitkan sertifikat kompetensi Manager Pemasaran Agribisnis kepada semua yang berhak menerima sertifikat dalam bentuk surat berlogo Garuda Pancasila, yang ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP dengan masa berlaku sertifikat 3 (tiga) tahun 9.4.7 Sertifikat diserahkan setelah seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. LSP UMY akan melakukan pembekuan sertifikat jika seorang pemegang sertifikat:
a. melanggar ketentuan pemegang sertifikat; b. melanggar ketentuan disiplin peserta didik;
c. menyalahgunakan kewenangan yang telah diberikan; d. mencemarkan nama baik LSP UMY.
9.5.2. LSP UMY Akan melakukan pencabutan sertifikat apabila tidak
mengindahkan peringatan yang telah diberikan dalam penyalahgunaan sertifikat.
9.6 Pemeliharaan Sertifikat
LSP UMY tidak melakukan Pemeliharaan terhadap Sertifikat Kompetensi
9.7 Proses Sertifikasi Ulang
LSP UMY tidak melakukan proses sertifikasi ulang dan disarankan untuk sertifikasi ulang melalui LSP P3 yang relevan
9.8 Penggunaan Sertifikat dan Logo/Tanda
Pemegang sertifikat harus menandatangani persetujuan untuk : 9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi yanag relevan
9.8.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP UMY dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah
9.8.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP UMY yang menerbitkannya.
9.9 Banding
9.9.1 LSP UMY menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan terhadap banding.
SKEMA SERTIFIKASI
MANAGER PEMASARAN
AGRIBISNIS
9.9.2 LSP UMY menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3 Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.4 LSP UMY memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses penanganan banding.