• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN. dijelaskan beberapa ketentuan sebagai berikut : a. Tabungan mabrur dibuka atas nama masing-masing calon jamaah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN. dijelaskan beberapa ketentuan sebagai berikut : a. Tabungan mabrur dibuka atas nama masing-masing calon jamaah"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

45

A. Ketentuan Pelaksanaan Tabungan Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok

Bank Syariah Mandiri berupaya meningkatkan kenyamanan nasabah yang akan berangkat haji melalui penyediaan asuransi jiwa untuk badal haji,

wakaf/shadaqah jariyah sesuai permintaan nasabah pada produk tabungan

mabrur.

Berdasarkan peraturan pelaksanaan Tabungan Mabrur pada Bank Syariah Mandiri yang diberlakukan pada tanggal 13 November 2015 dijelaskan beberapa ketentuan sebagai berikut :

1. Ketentuan Umum Tabungan Mabrur

a. Tabungan mabrur dibuka atas nama masing-masing calon jamaah haji/umrah. Cabang tidak diperkenankan membuka satu rekening untuk beberapa calon jamaah haji/umrah.

b. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan diseluruh cabang bank sesuai jam buka kas.

c. Nasabah tabungan mabrur diberikan buku tabungan. d. Nasabah tidak diberikan fasilitas BSM Card

e. Biaya pendaftaran nomor porsi pada aplikasi Sistem Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) adalah Rp. 25.000.000,- atau sesuai dengan ketentuan dari kementrian agama RI.

(2)

f. Nasabah yang saldonya sudah mencapai Rp. 25.100.000,- dapat mendaftarkan diri calon jamaah haji dan umrah melalui aplikasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) dengan menyerahkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dari kementrian agama kota atau kabupaten tempat domisili nasabah.

g. Nasabah yang pernah menunaikan ibadah haji/umrah tetap dapat menggunakan tabungan mabrur yang dimilik nasabah untuk pelaksanaan ibadah umrah berikutnya.

h. Pelaksanaan ibadah haji untuk kali keduanya dan seterusnya, nasabah tidak dapat menggunkan rekening tabungan mabrur yang sama (buka rekening baru).

i. Tabungan mabrur calon jamaah haji tidak boleh ditutup s/d 2 (bulan) setelah tanggal kepulangan kloter terakhir jamaah haji Indonesia (bagi yang telah melakukan pelunasanan BPIH) atau setelah menerima pengembalian dana setoran BPIH bagi yang membatalkan diri.

j. Apabila nasabah meninggal dunia, maka saldo tabungan mabrur akan diwariskan kepada pihak ahli waris yang sah menurut hukum setelah diperhitungkan biaya administrasi penutupan tabungan

k. Jika buku tabungan hilang, nasabah wajib melaporkan secara tertulis kepada bank dengan melampirkan surat keteragan kehilangan dari kepolisian.

l. Tabungan yang tidak aktif selama lebih dari 6 bulan (dormant account) diperlakukan mengikuti ketentuan bank yang berlaku.

(3)

m. Penggantian buku tabungan hanya dapat dilakukan apabila : 1) Buku tabungan habis

2) Buku tabungan hilang (harus disertai surat keterangan kehilangan dari kepolisia)

3) Buku tabungan rusak.

n. Penggantian buku tabungan dapat dilakukan dicabang BSM seluruh Indonesia

o. Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat pada buku tabungan dengan saldo yang tercatat pada pembukuan bank yang digunakan adalah saldo yang tercatat pada pembukuan bank

p. Bagi hasil :

1) Nasabah akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan antara bank dengan nasabah yang disepakati saat pembukaan rekening

2) Bagi hasil akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan ke rekening tabungan pada akhir bulan berjalan atau sesuai dengan ketentuan bank

3) Nisbah bagi hasil diatur dalam ketentuan tersendiri 4) Pajak atas bagi hasil ditanggung oleh nasabah. q. Penarikan :

1) Nasabah tidak diperbolehkan melakukan penarikan saldo tabungan mabrur kecuali dalam keadaan darurat

(4)

2) Penarikan sebagaimana dimaksud pada poin pertama dapat dilakukan oleh orang yang melakukan pembukaan rekening tabungan mabrur sesuai dengann form specimen tanda tangan yang ditandatangani oleh nasabah yang berwenang atau yang diberikan kekuasaan untuk melakukan penarikan

r. Penutupan :

1) Penutupan tabungan hanya dapat dilakukan dicabang penerbit atau pengelola tabungan tersebut

2) Penutupan tabungan mabrur yang dilakukan karena penyetoran BPIH atau pembayaran umrah tidak dikenakan biaya

3) Tabungan yang ditutup bukan karena penyetoran BPIH atau pembayaran umrah dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000,-

4) Penutupan dilakukan dengan melampirkan buku tabungan dan surat keterangan dari pemilik rekening atau surat kuasa bermaterai cukup apabila dikuasakan

s. Perubahan data nasabah

Pemilik rekening wajib memberitahu cabang pengelola apabila terdapat perubahan nama, alamat, tanda tangan, dan kuasa dari pemilim rekening. Perubahan tersebut berlaku efektif setelah diterimanya pemberitahuan secara tertulis yang disertai dengan bukti pendukung dari pemilik rekening kepada bank.1

1Restu Putri Rahayu,, “Peraturan Pelaksanaan Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri

(5)

2. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Mabrur a. Perorangan usia di atas 17 tahun

b. Identitas diri calon nasabah yaitu : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku dan menyerahkan fotocopy bukti identitas tersebut (verifikasi sesuai asli)

c. Mengisi dan menandatangani :

1) Formulir pemmbukaan rekening secara lengkap dan benar 2) Surat pernyataan nasabah (menggunakan template terlampir).2 3. Fasilitas Tabungan Mabrur

a. Fasilitas asuransi jiwa

1) Nasabah tabungan mabrur dapat mengajukan permohonan kesepakatan asuransi jiwa

2) Nasabah tabungan mabrur yang mendapat fasilitas asuransi jiwa adalah nasabah dengan saldo Rp 5.000.000,-

3) Biaya premi asuransi jiwa menjadi beban bank

4) Usia kepesertaan nasabah minimal 1 tahun dan maksimal 75 tahun dengan usia maksimal proteksi asuransi hingga 80 tahun

5) Nasabah yang telah menyetorkan dana BPIH, namun masih memilik saldo tabungan mabrur Rp. 5.000.000,- maka dapat memiliki fasilitas asuransi jiwa sesuai ketentuan yang berlaku

(6)

6) Periode asuransi 1 tahun dan dapat diperpanjang (khusus untuk nasabah dengan saldo minimal Rp. 5.000.000,-)

7) Nasabah menerima sertifikat asuransi sesuai sebagai bukti kepesertaan asuransi jiwa

8) Pembayaran klaim dana manfaat asuransi jiwa mengacu pada sertifikat asuransi yang dilkeluarkan oleh pihak asuransi rekanan bank.3

b. Fasilitas Pemanfaatan Dana Asuransi Jiwa Nasabah

1) Nasabah diberikan 4 (empat) pilihan atas pemanfaatan dana asuransi jiwa, yaitu :

a) Badal haji (bila terdapat sisa dana setelah biaya badal haji dibayarkan, maka sisa dana tersebut diberikan kepada ahli waris)

b) Wakaf

c) Shadaqah jariah

d) Manfaat bagi ahli waris.

2) Badal haji dilaksanakan oleh PIHK yang telah menjadi rekanan bank atau LAZNAS BSM.

3) Apabila terdapat sisa dana dari pilihan atas pemanfaatan dana asuransi jiwa sebagaimana pada poin diatas, maka dana tersebut akan diberikan kepada ahli waris melalui rekening tabungan mabrur milik nasabah

(7)

4) Wakaf dan Shadaqah jariah dilaksanakan oleh LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjuk oleh nasabah

5) Pencairan dana nasabah haji/ umrah yang telah meninggal mengacu pada ketentuan pencairan dana kepada ahli waris yang berlaku. 6) Ahli waris nasabah menerima sertifikat/ surat keterangan/ tanda

terima/ kwitansi telah dilaksanakan badal haji/ wakaf/ shadaqah

jariah dari PIHK/LAZNAS BSM yang menjadi rekanan bank.

c. Fasilitas Lainnya

1) Notifikasi reminder dari bank tentang saldo nasabah melalui email dan/atau sms apabila saldo sudah mencapai Rp. 25.100.000,- atau sesuai dengan ketentuan kementrian agama tentang pendaftaran SISKOHAT

2) Pembiayaan umrah BSM dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam manual produk pembiayaan umrah.4

(8)

Tabel 4.1

Fitur Produk Tabungan Mabrur

Jensi Keterangan

Akad Mudharabah muthalaqah

Kode produk/kode event: Kode event tabungan mabrur: 6012

Peruntuntukan jenis nasabah: Untuk nasabah usia diatas 17 tahun yang sudah mempunyai KTP.

Manfaat: 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengakomodir kepastian menjalankan ibadah haji karna lamanya daftar tunggu keberangkatan.

2. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menjalankan ibadah haji umrah.

3. Memiliki fasilitas asuransi jiwa untuk nasabah dengan saldo Rp. 5.000.000,- Nisbah bagi hasil: Mengacu pada PTO perubahan nisbah bagi

hasil tabungan mabrur. Biaya: a) Pembukaan rekening b) Biaya administrasi c) Penutupan d) Penggantian buku tabungan rusak.

Tidak dikenakan biaya Tidak dikenakan biaya

1. Penutupan tabungan dilakukan karena penyetoran BPIH atau pembayaran umrah tidak dikenakan biaya.

2. Tabungan yang ditutup bukan karna penyetoran BPIH atau pembayaran umbrah dikenakan biaya sebesar Rp 25.000,-

(9)

Jenis Keterangan

Valuta: Rupiah

Setoran awal Rp 100.000,-

Setoran selanjutnya (minimal): Rp 100.000,-

Saldo minimal: Rp 100.000,-

Media penarikan: Penarikan dilakukan menggunakan slip penarikan tabungan. Apabila penarikan dikuasakan maka wajib melampirkan surat kuasa dari nasabah kepada penerima kuasa. Penyetoran : Tunai /non tunai ke rekening tabungan

mabrur.

Sumber: Bank Syariah Mandiri Cabang Solok tahun 2017

B. Prosedur Pelaksanaan Tabungan Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok.

1. Proses Setoran Awal a. Langkah I (bank)

Calon nasabah membuka rekening tabungan mabrur dengan cara pengisian formulir sebagai berikut :

1) Calon nasabah mengisi formulir pada kolom nama lengkap sesuai dengan KTP

2) Calon nasabah mengisi surat pernyataan nasabah

3) Calon nasabah mengajukan asli bukti identitas diri yaitu : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku dan menyerahkan fotocopy bukti identitas tersebut (verifikasi sesuai asli)

4) Bank melakukan percetakan nama di buku tabungan yaitu nama nasabah sesuai dengan KTP.

(10)

1) Nasabah memastikan saldo dana pada tabungan mabrur mencapai minimal Rp. 25.100.000,- atau sesuai dengan jumlah yang dipersyaratkan kemenag

2) Nasabah datang ke kantor kemenag kota/kabupaten dengan membawa dokumen persyaratan pendaftaran haji untuk :

a) Mengisi formulir pendaftaran b) Foto

c) Sidik jari

d) Menerima surat surat pendaftaran pergi haji (SPPH) yang dicetak melalui sistem sebagai bukti pendaftaran haji.

3) Kelengkapan dokumen persyaratan pendaftaran haji

a) Fotocopy KTP sebanyak 2 lembar, dengan KTP asli diperlihatkan

b) Fotocopy katu keluarga (KK) sebanyak 2 lembar, dengan asli KK diperlihatkan

c) Fotocopy buku tabungan mabrur dengan saldo yang tercetak minimal sebesaer Rp. 25.100.000,- sebanyak 2 lembar, dengan asli buku tabungan diperlihatkan

d) Fotocopy surat keterangan domisili dari kelurahan yang diketahui camat setempat, di atas materai Rp6000 yang berisi pernyataan bahwa calon jamaah yang akan mendaftar adalah benar penduduk kota/kabupaten, sebanyak 2 lembar

e) Fotocopy paspor yang masih berlaku sebanyak 2 lembar, (bagi yang sudah memiliki)

f) Bagi yang belum mempunyai paspor, pilih salah satu ijazah maksimal setara SLTA/akte kelahiran/buku nikah yang difotokopi sebanyak 2 lembar

g) Membawa surat keterangan sehat dari puskesmas. c. Langkah III (bank)

1) Nasabah/calon jamaah haji datang kembali ke cabang BSM untuk melakukan setoran awal BPIH ke rekening menteri agama sebesar

(11)

Rp. 25.000.000,- atau sesuai dengan ketentuan kemenag yang berlaku. Setoran yang dimaksud dengan membawa :

a) Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang telah disahkan oleh pejabat kantor kemenag kota/kabupaten

b) Buku tabungan mabrur.

2) Teller mengimput nomor rekening nasabah dan nomor pendaftaran Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) melalui aplikasi

switching H2H BPIH untuk mendapatkan nomor porsi. Teller

mencetak resi bukti tanda terima setoran lunas sebanyak 2 (dua) lembar

3) Customer Service Representative mencetak bukti setoran awal BPIH di menu aplikasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) berdasarkan nomor porsi, dengan menggunakan form bukti setoran awal BPIH rangkap 5 (lima) lembar.

a) Lembaran pertama bukti setoran awal BPIH ditempel materai Rp6000, foto (ukuran 3x4), dibubuhkan tanda cap/stempel bank dan ditandatangani oleh pejabat bank yang berwenang antara lain :

No Unit Kerja Wewenang

1 Kantor cabang (KC) Branch Manajer atau Service Manager

2 Kantor cabang pembantu (KCP)

Sub Branch Manager atau Operating officer

3 Kantor kas (KK) Kepala kantor kas 4 Kantor layanan syariah

(KLS)

Kepala kantor layanan syariah

b) Lembar kedua s.d kelima bukti setoran awal BPIH ditempel foto (ukuran 3x4), dan dibubuhkan cap/stempel bank.

(12)

4) Distribusi 5 (lima) lembar bukti setoran awall BPIH, adalah : a) Lembar pertama bukti setoran awal BPIH, disimpan oleh

nasabah/calon jamah haji. Namun apabila nasabah mendapatkan fasilitas talangan haji maka lembar pertama disimpan oleh bank sebagai jaminan/agunan

b) Lembar kedua bukti setoran awal BPIH, disimpan oleh Cabang BSM

c) Lembar ketiga, keempat dan kelima bukti setoran awal BPIH, diserahkan oleh nasabah/calon jamaah haji ke kantor kementrian agama kota/kabupaten, dengan rincian sebagai berikut :

i. Untuk lembar ketiga (warna kuning) disimpan dikantor kementrian agama kota/kabupaten.

ii. Untuk lembar keempat dan kelima akan diteruskan oleh kantor kementrian agama kota/kabupatem ke kantor wilayah kementrian agama dan kementrian agama pusat. d. Langkah IV (kantor kementrian agama kota/kabupaten)

1) Nasabah/ calon jamaah haji melapor ke kantor kementrian agama kota/kabupaten dengan menyerahkan bukti setoran awal BPIH lembar ketiga (warna kuning), lembar keempat (warna biru) dan lembar kelima (warna merah)

2) Nasabah/calon jamaah haji menunggu waktu untuk pelunasan BPIH setelah keluar Peraturan Presiden (PERPRES) tentang besar BPIH pada tahun yang bersangkutan.5

2. Proses Setoran Pelunasan Haji a. Langkah I (bank)

Waktu dan besar BPIH yang harus dibayar calon haji ditetapkan oleh pemerintahan dalam peraturan presiden.

(13)

1) Nasabah atau calon jamaah haji yang berhak melunasi BPIH datang ke cabang BSM tempat menabung untuk melunasi BPIH dengan membawa:

a) Bukti setoran awal lembar pertama BPIH asli warna putih. b) Setoran kekurangan BPIH dan kemudian setoran ke rekening

tabungan mabrur. c) Buku tabungan mabrur.

d) Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 5 lembar untuk ditempel pada bukti setoran lunas BPIH.

2) Teller melakukan pengecekan sesuai antara nomor rekening dan nomor porsi yang tercatat pada bukti setoran awal nasabah atau calon jamaah haji.

3) Teller melakukan proses pelunasan dengan mengimput nomor rekening dan nomor porsi nasabah menggunakan aplikasi

switching H2H BPIH dan mencetak resi bukti tanda terima

setoran lunas sebanyak 2 lembar.

a) Constumer Service Representative mencetak bukti setoran pelunasan BPIH pada menu aplikasi SISKOHAT berdasarkan nomor porsi dengan menggunakan form bukti setoran pelunasan BPIH rangkap 5 lembar

b) Lembar pertama bukti setoran pelunasan BPIH ditempel matrai Rp 6.000, foto (ukuran 3x4), dibutuhkan cap atau

(14)

stempel bank dan ditandatangani oleh pejabat bank yang berwenang, antara lain :

No Unit Kerja Wewenang

1 Kantor cabang (KC) Branch Manajer atau Sevice Manejer

2 Kantor cabang pembantu (KCP)

Sub Branch Manajer atau Operasional Officer

3 Kantor kas (KK) Kepala kantor kas 4 Kantor layanan

syariah (KLS)

Kepala layanan kantor syariah

c) Lembar kedua sampai dengan kelima bukti setoran BPIH ditempel foto (ukuran 3x4), dan dibutuhkan cap atau stempel bank.

4) Distribusi 5 lembar bukti setoran lunas BPIH, adalah:

a) Lembar pertama bukti setoran lunas BPIH, disimpan oleh nasabah atau calon jamaah haji.

b) Lembar kedua bukti setoran lunas BPIH, disimpan oleh cabang BSM.

c) Lembar ketiga , keempat, kelima bukti setoran awal BPIH, diserahkan oleh calon jamaah haji ke kantor kementrian agama kota atau kabupaten, dengan rincian sebagai berikut:

i. Untuk lembar ketiga (warna kuning) disimpan di kantor kementrian agama kota atau kabupaten.

ii. Untul lembar keempat dan kelima akan di teruskan oleh kantor kementrian agama kota atau kabupaten ke kanwil kementrian agama dan kementrian agama pusat.

(15)

b. Langkah II (Kantor kemenag kota atau kabupaten)

Nasabah atau calon jamaah haji datang ke kantor kemenag kabupaten atau kota selambat-lambatnya 7 hari kerja dari tanggal pelunasan , dan menyerahkan bukti setoran lunas BPIH lembar ketiga, lembar keemapat dan kelima.6

3. Proses Pembatalan Setoran Awal

a. Langkah 1 (Kantor kemenag kota ataukabupaten)

1) Nasabah atau calon jamaah haji yang membatalkan pendaftaran BPIH datang ke kantor kemenag kota atau kabupaten dengan membawa:

a) Bukti setoran awal BPIH (lembar pertama) dan dan foto copinya.

b) Surat pernyataan batal dari calon jamaah haji bermatrai.

c) Surat kuasa bermatrai Rp6000,- dari calon jamaah haji yang bersangkutan, dan diketahui lurah atau kepala desa setempat, apabila pengambilan kekuasaan kepada orang lain.

d) Fotocopy surat kematian dan surat keterangan ahli waris bagi yang batal karena meninggal dunia.

2) Penyelesaian proses pembatalan dilaksanakan secara berjenjang : a) Proses pembatalan oleh petugas kantor kemenag kota atau

kabupaten.

b) Proses pembatalan porsi oleh petugas kanwil kemenag provinsi.

(16)

c) Proses konfirmasi pembatalan porsi pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu SISKOHAT di kemenag pusat, kemudiaan dilanjutkan penerbit surat instruksi pengembalian batal setoran awal pada bendahara BPIH.

b. Langkah II (Bank)

1) Unit kerja pengelola haji dan umrah membuat surat pengembalian batal setoran awal ke cabang tempat setoran awal nasabah atau calon jamaah setelah menerima surat instruksi pengembaliaan setoran awal dari bendahara BPIH kantor pusat kemenag.

2) Unit kerja pengelola haji dan umrah mengirim surat perintah transfer pengembalian dana setoran awal BPIH ke cabang Thamrin untuk mendebet rekening menteri agama CQ dirjen PHU. Cabang Thamrin mengkreditkan ke rekening perantara antar kantor (RPAK) cabang tempat setoran awal nasabah atau calon jamaah. 3) Atas dasar surat dari unit kerja pengelola haji dan umrah, cabang

BSM tempat setoran awal. Cabang harus memastikan nasabah tersebebut telah melunasi outstanding talangan haji yang bersangutam sebelum dilakukan perkreditan ke rekening nasabah. 4) Cabang BSM mendebet rekening jamaah sebesar Rp 25.000.-

sebagai biaya atministrasi Bbank dan di kreditkan ke rekening PL 52773 (pendapatan administrasi tabungan mabrur).7

(17)

4. Proses Perubahan Data

a. Saat calon jamaah sudah berumur 17 tahun datang ke kantor cabang terdekat dengan menyerahkan fotokopi KTP yang di verifikasikan dengan aslinya, memperlihatkan buku tabungan dan lembar BPIH porsi pendaftaran haji.

b. Cabang mengajukan perubahan data ke unit kerja pengelola haji dan umrah.

c. Unit kerja pengelola haji dan umrah mengajukan permohonan perubahan data ke kantor pusat kemenag.

d. Kantor pusat kemenag melakukan konfirmasi perubahan ke unit kerja pengelola haji dan umrah.

e. Unit kerja pengola haji dan umrah meneruskan kembali informasi perubahan data ke kantor cabang BSM.8

5. Proses Fasilitas Asuransi Jiwa

a. Proses kesepakatan asuransi jiwa, adalah:

1) Nasabah telah mengisi Surat Pernyataan Nasabah atas pilihan manfaat dana ansuransi jiwa (menggunakan template terlampir). 2) Bank membayar premi asuransi bagi nasabah dengan saldo Rp

5.000.000,- ke perusahaan rekanan asuransi setiap bulan.

3) Unit kerja pengelola haji dan umrah melalui unit kerja accounting melakukan pembiayaan premi asuransi atas dasar invoice dari

(18)

perusahaan asuransi dengan mendebet PL 60145 (premi asuransi tabungan mabrur) dan mengkredit ke rekening perusahaan rekanan bank.

4) Perusahaan asuransi rekanan bank akan menerbitkan sertifikat kesepakatan asuransi

b. Proses pelaksanaan klaim asuransi jiwa

1) Klaim asuransi dilakukan apabila penabung atau calon jamaah haji meninggal dunia.

2) Cabang penerimaan klaim asuransi nasabah tabungan mabrur mengirimkan berkas ke unit kerja pengelola haji dan umrah untuk di tindaklanjuti.

3) Unit kerja pengelola haji dan umrah akan menindak lanjuti permohonan cabang atas calon penabung atau calon jamaah haji penerima asuransi kepada pihak asuransi dengan mengirimkan : a) Surat pengantar klaim asuransi.

b) Dokumen perlengkapan klaim asuransi.

4) Perusahaan asuransi rekanan bank menerima dokumen sebagai mana poin di atas membayar klaim asuransi kepada bank.

5) Bank melaksanakan pilihan manfaat asuransi nasabah berdasarkan surat pernyataan nasabah, meliputi:

a) Badal haji

i. Pelaksanaan badal haji dilaksanakan oleh PIHK rekanan bank.

(19)

ii. PIHK rekanan bank yang telah melaksanakan kegiatan badal haji a. n. almarhum atau almarhumah mengirim bukti pelaksanaan berupa sertifikat atau surat keterangan badal haji kepada bank.

iii. Bank meneruskan sertifikan atau surat keterangan badal haji dari PIHK rekanan bank kepada ahli waris.

b) Wakaf dan atau shadaqah jariah

i. Pelaksanaan wakaf dan atau shadaqah jariah dilakukan oleh LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjuk oleh nasabah.

ii. LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjukan nasabah memberikan bukti pelaksanaan berupa kwitansi atau tanda terima kepada bank.

iii. Bank meneruskan kwitansi atau tanda terima dari LAZNAS BSM atau lembaga yang ditunjuk oleh nasabah kepada ahli waris.

c) Manfaat kepada ahli waris

i. Bank akan mengkredit dana manfaat asuransi kepada ahli waris melalui rekening tabungan mabrur nasabah (almarhum atau almarhumah)

ii. Pencairan dana almarhum atau almarhumah mengacu pada ketentuan pencairan dana kepada ahli waris yang berlaku.

(20)

c. Klaim Asuransi

1) Pengajuan klaim kepada perusahaan asuransi selambat-lambatnya dilakukan sesuai kesepakatan yang tercantum pada perjanjian kerja sama beserta lampiran dan perubahannya antara bank dengan pihak asuransi rekanan.

2) Klaim ini dibayarkan oleh perusahaan asuransi maksimal 20 hari kerja terhitung sejak tanggal yang tercantum pada surat akseptasi klaim yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.

d. Rekanan PIHK Badal Haji

1) Pelaksanaan badal haji dilakukan oleh PIHK rekanan bank.

2) Risk acceptante criteria (RAC) PIHK yang menjalankan badal haji.

3) Pemprosesan PIHK untuk menjadi rekanan bank dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.9

C. Analisis Penerapan Tabungan Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok

Dasar hukum peraturan pelaksanaan manual produk tabungan mabrur pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok yang berlaku sejak tanggal 13 November 2015, Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan, Peraturan Bank Indonesia No.07/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip syariah,

(21)

Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/5/DPbS tentang semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dan peraturan terbaru peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014.

Tabungan mudharabah merupakan produk penghimpunan dana oleh bank syariah yang menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Bank syariah akan membayar bagi hasil kepada nasabah setiap akhir bulan, sesuai dengan nisbah yang telah diperjanjikan pada saat pembukaan rekening tabungan mudharabah.

Berdasarkan penilitian selama magang berlangsung, penerapan tabungan mabrur pada Bank Syariah Mandiri Cabang Solok sesuai dengan prosedur pelaksanaan tabungan mabrur.

Calon nasabah membuka rekening tabungan mabrur dengan cara pengisian formulir sebagai berikut :

1. Calon nasabah mengisi formulir pada kolom nama lengkap sesuai dengan KT

2. Calon nasabah mengisi surat pernyataan nasabah

3. Calon nasabah mengajukan asli bukti identitas diri yaitu : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku dan menyerahkan fotocopy bukti identitas tersebut (verifikasi sesuai asli)

4. Bank melakukan percetakan nama di buku tabungan yaitu nama nasabah sesuai dengan KTP.

Referensi

Dokumen terkait