AKUNTANSI MINYAK
AKUNTANSI MINYAK
DAN
DAN
GAS BUMI
GAS BUMI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Karakteristik Akuntan
Karakteristik Akuntan
si Industri Minyak dan
si Industri Minyak dan
Gas Bumi
Gas Bumi
a. Industri minyak dan gas bumi meliputi usaha
a. Industri minyak dan gas bumi meliputi usaha
pencarian
pencarian
(exploration),
(exploration),
pengembangan
pengembangan
(development),
(development),
serta produksi cadangan minyak dan gas bumi,
serta produksi cadangan minyak dan gas bumi,
usahapengo
usahapengo
lahan minyak dan
lahan minyak dan
gas bumi
gas bumi
(refinery);
(refinery);
dan
dan
usaha angkutan dengan kapal laut
usaha angkutan dengan kapal laut
(tanker)
(tanker)
sertausaha
sertausaha
pemasaran minyak dan gas bumi serta produk-produk
pemasaran minyak dan gas bumi serta produk-produk
hasil pengolahan yang lain.Perusahaan dalam industri
hasil pengolahan yang lain.Perusahaan dalam industri
minyak dan gas bumi dapat berbentuk usahaterpadu
minyak dan gas bumi dapat berbentuk usahaterpadu
(integrated)
(integrated)
dalam arti bahwa perusahaan tersebut
dalam arti bahwa perusahaan tersebut
mempunyai usahaeksplorasi, pengembangan, produksi,
mempunyai usahaeksplorasi, pengembangan, produksi,
refinery, tanker,
refinery, tanker,
dan pemasaran sebagai satu
dan pemasaran sebagai satu
kesatuanus
b. Sifat dan karakteristik industri minyak dan gas bumi
berbeda dengan industri lainnya. Pencarian
(exploration) minyak dan gas bumi merupakan
kegiatan untung-untungan (gambling), karena
meskipun telah dipersiapkan secara cermat
denganbiaya yang besar, tidak ada jaminan bahwa
kegiatan tersebut akan berakhir dengan penemuan
cadangan minyak. Berhubung minyak dan gas bumi
merupakan usaha yang memerlukan teknologi tinggi,
padat modal dan sarat risiko, maka diperlukan
pengelolaan yang benar-benar profesional. Berbeda
dengan pencarian atau eksplorasi, kegiatan refinery
tidak banyak berbeda dengan kegiatan pengolahan
pada industri yang lain. Sedang usaha tanker
c. Dalam industri perminyakan terbuka kemungkinan
untuk menggalang kerja sama antara beberapa
perusahaan untuk mengelola suatu cadangan
minyak, balk dalam bentuk kerja sama permodalan
maupun operasi bersama. Kerja sama tersebut,
yang antara lain dapat dilakukan melalui kontrak
bantuan teknis, joint operation agreement, joint
operation body, unitisasi, dan secondary recovery,
dapat menimbulkan kepemilikan bersama.
d. Sebagai akibat dari sifat dan karakteristik dari industri
minyak dan gas bumi,maka terdapat beberapa perlakuan
akuntansi khusus untuk industri tersebut yang berbeda
dengan industri lainnya, seperti:
(i) Adanya sifat untung-untungan (gambling) dari usaha explorasi
menimbulkanbeberapa alternatif dalam penggunaan metode
pengakuan biaya atas cadangan yang tidak berisi minyak atau gas
(dry hole)
(ii) Ada pendapat yang menyatakan bahwa pengakuan biaya harus
dikaitkan dengan aktivitas sampai diketemukannya cadangan
minyak atau gas di suatu negara, sehingga semua biaya yang
terjadi ditangguhkan dan akan dikapitalisasi sebagai bagian dari
cadangan minyak yang ditemukan di negara tersebut. Metode
yang mengatur akan perlakuan ini disebut Metode Full Cost (FC)
(iii) Pendapat lain menyatakan bahwa biaya yang terjadi untuk
pencarian migas harus dikaitkan dengan hasil dari aktivitas
pencarian suatu cadangan. Biaya tersebut akan dikapitalisasi bila
cadangan tersebut dalam kenyataan berisi migas dan sebaliknya
akan dinyatakan sebagai beban kalau cadangan tersebut tidak
berisi minyak atau gas. Metode yang mengatur perlakuan ini
disebut dengan Metode Succesfull Effort (SE)
PERKEMBANGAN AKUNTANSI PERMINYAKAN DI
INDONESIA
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 7 September 1994 telah menerbitkan pernyataannya yang khusus diperuntukkan bagi usaha perminyakan yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 29 tentang Akuntansi Minyak dan Gas Bumi.
Dalam PSAK tersebut dibahas mengenai karakteristik akuntansi industri migas. Hal lainnya yang dibahas secara khusus yakni:
a. Akuntansi Eksplorasi g. Akuntansi lain-lain yang meliputi: b. Akuntansi Pengembangan - Ak. Pelabuhan khusus c. Akuntansi Produksi - Ak. Telekomunikasi
d. Akuntansi Pengolahan - Ak. Kontrak Bantuan Teknis e. Akuntansi Transportasi - Ak. Unitasi
f. Akuntansi Pemasaran - Ak. Kontrak Pengurasan Tahap Kedua - Ak. Joint Operation
Di Indonesia yang mendapat hak untuk mengelola migas adalah Pertamina. Sedangkan perusahaan-perusahaan penambangan migas hanyalah sebagai kontraktor Pertamina. Industri migas di Indonesia yang lengkap (eksplorasi s.d penjualan) hanya dilaksanakan oleh Pertamina.
Perusahaan-perusahaan kontraktor tersebut bekerja dengan suatu bentuk perjanjian yang berupa kontrak production sharing, joint operation agreement, maupun joint operation body.
Dalam kontrak perjanjian tersebut diatur mengenai prosedur akuntansi yang harus diterapkan. Prosedur akuntansi tersebut mengenai kriteria biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan maupun biaya-biaya yang harus dibayarkan pada saat terjadinya. Hal lainnya yang dibahas adalah mengenai metode penyusutan yang dapat dianut dan diterapkan oleh kontraktor.
BIAYA-BIAYA YANG DIKAPITALISASIKAN
Biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan umumnya adalah biaya Biaya modal. Unsusr-unsur biaya ini akan berbeda antara perusahaan yang menerapkan Metode SE, Metode FC, dan Production Sharing Contract
Accounting Effort. Biaya-biaya yang dapat dikapitalisasikan ini mengikuti definisi biaya yang dapat dikapitalisasikan dalam Metode Succesfull Effort. Biaya-biaya tersebut antara lain:
Biaya Akuisisi
Biaya Eksplorasi Sumur Sukses
Biaya Pengembangan Sumur Kering
BIAYA-BIAYA YANG DIBEBANKAN
Biaya-biaya yang dibebankan umumnya merupakan biaya-biaya yang dibebankan sebagai operating cost pada tahun berjalan yang meliputi: a. Biaya Non Kapital Tahun Berjalan, meliputi:
- Upah dan gaji, barang dan jasa untuk kegiatan operasi sumur minyak - Administarsi kantor dan administrasi umum lainnya
- Upah dan gaji, barang dan jasa dalam kegiatan pemboran sumur minyak untuk mencapai cadangan yang telah terbukti (proved reserves) yakni dalam kegiatan development drilling.
- Upah dan gaji, barang dan jasa dalam kegiatan pemboran sumur minyak dengan tujuan mendapatkan/menemukan cadangan yang belum terbukti (undeveloved reserves) yakni dalam kegiatan exploratory drilling
- Upah dan gaji, barang dan jasa dalam rangka penyelidikan dan survey G&G,topografi
- Penyusutan tahun berjalan atas barang-barang modal
- Bagian biaya operasi yang belum dapat pengembalian/penggantian dalam tahun-tahun sebelumnya yang diperhitungkan dalam tahun berjalan.
b. Biaya nonkapital tahun berjalan lainnya
- Pengeluaran untuk pemboran eksplorasi dianggap sebagai ongkos dalam tahun pengeluaran dan dibebankan pada perhitungan laba rugi tahun berjalan. Apabila nantinya ternyata pemboran eksplorasi
menghasilkan sumur yang sukses, sehingga sumur tersebut dapat dikategorikan sebagai sumur produksi, maka pengeluaran akan dikapitalisasikan dan ongkos akan dikoreksi dengan jumlah yang
dikapitalisasikan (mengkredit perkiraan biaya). Akan tetapi, meskipun pemboran eksplorasi menghasilkan sumur sukses tetapi secara
ekonomis tidak menguntungkan, maka sumur tersebut dianggap bukan sumur produksi dan biaya-biaya yang terjadi tidak dapat dikapitalisasikan.
- Pengeluaran-pengeluaran ekplorasi yang tidak langsung dapat
menghasilkan migas, seperti survey G&G akan diperlakukan sebagai beban pada tahun berjalan.
- Pengeluaran-pengeluaran untuk pengembangan seperti pemboran dan pendirian failitas produksi pada sebuah sumur, akan dikapitalisasikan. Jika ternyata terdapat sumur yang sedang di bor tersebut kering, maka biaya yang terjadi akan dibebankan pada tahun berjalan. Jika
pengembangan dan pendirian fasilitas produksi sudah selesai dan mulai diproduksi migas, maka pengeluaran-pengeluaran selanjutnya
dikategorikan sebagai biaya produksi yang harus dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
- Pengeluaran untuk peraatan dan penggantian alat-alat (mesin) produksi yang dapat memperpanjang umur peralatan (mesin), akan
dikapitalisasikan dan menjadi bagian dari subyek penyusutan.
- Terhadap perusahaan yang baru mulai kegiatan/operasinya dan belum menghasilkan sudah barang tentu pengeluaran-pengeluaran tersebut akan dikapitalisasikan untuk kemudian akan diamortisasikan sesuai dengan peraturan yang berlaku
BENTUK-BENTUK KERJASAMA
1. Kersajama Konsesi
Merupakan penyerahan daerah tertentu oleh pemerintah RI kepada perusahaan asing dalam rangka pengusahaan dan pemilikan sumber alam yang terkandung di daerah tersebut. Karena bertentangan dengan pasal 33 ayat (3), maka berdasarkan UU nomor 4 tahun 19960,
kerjasama konsesi dalam bidang pertambangan sudah tidak dikenal lagi di Indonesia.
2. Kontrak Karya
Pada kerjasama ini, pemegang kuasa pertambangan adalah perusahaan negara, sedangkan pihak perusahaan asing hanya bertindak sebagai kontraktor.
3. Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract)
Merupakan modifikai dari kontrak perjanjian karya. Dalam PSC ditetapkan bahwa wewenang berada di tang pemerintah RI.
4. Kontrak Unitisasi
Adalah kontrak antara dua atau lebih perusahaan migas dengan tujuan untuk mengusahakan dan mengembangkan suatu kawasan yang
secara geologis berdekatan (ingat joint operation interest)
5. Kontrak Bantuan Teknis (Technical Assistance Contract = TAC) Perjanjian ini dilakukan antara Pertamina dengan kontraktor untuk meningkatkan produksi sumur tua milik Pertamina yang sudah mulai menurun.
6. Kontrak Secondary Recovery (Kontrak Pengurasan Tahap Kedua) Dilakukan untuk mengangkat migas dari formasinya dengan jalan menginduksikan tenaga dorongan ke formasi tersbut sehingga migas akan terangkat ke permukaan.
7. Perjanjian Operasi Bersama (Joint Operation Agreement)
Dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan migas untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan mengusahakan produksi migas pada suatu
wilayah pertambangan
8. Kerjasama Bidang Migas Hi;ir (Keppres nomor 42 tahun 1989)
Merupakan bentuk kerjasama Pertamina dengan pihak swasta untuk melaksanakan kegiatan pemurnian dan pengolahan migas.
Ruang Lingkup dan Penerapannya
a. Pernyataan ini disusun berdasarkan sifat dan karakteristik usaha
perminyakan Indonesia dan berpedoman pada konsep dasar akuntansi keuangan yang ditampung dalam Standar Akuntansi Keuangan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pernyataan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyajian laporan keuangan untuk pihak eksternal. Dalam pengertian ini, tersirat suatu anggapan bahwa baik para penyusun maupun para pemakai laporan keuangan memerlukan standar yang sama di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.
c. Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk Kegiatan Eksplorasi atau Pencarian, Pengembangan, Produksi, Pengolahan, Transportasi, Pemasaran, dan lain-lain dalam industri minyak dan gas bumi.
d. Untuk kontraktor minyak dan gas bumi yang bekerja menurut kontrak dengan Pemerintah/Pertamina, Pernyataan ini dapat dipergunakan, sepanjang
perlakuan akuntansinya tidak diatur secara khusus dalam kontrak yang bersangkutan. Dalam hal kontrak mengatur secara khusus perlakuan akuntansi sesuatu transaksi, maka ketentuan kontraklah yang berlaku.
AKUNTANSI EKSPLORASI
1. Definisi Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi (exploration) atau pencarian adalah setiap
usaha dalam rangka mencari dan menemukan cadangan minyak dan gas bumi di daerah-daerah yang belum terbukti mengandung minyak dan gas bumi, yang antara lain meliputi kegiatan-kegiatansebagai berikut:
(a) Mengusahakan izin untuk memulai kegiatan eksplorasi di daerah tertentu; (b) Melakukan berbagai kegiatan penyelidikan geologis dan geofisik di
lapangan;
(c) Menginterpretasikan data yang dihasilkan dalam penyelidikan ini;
(d) Melakukan pengeboran sumur, termasuk sumur uji stratigrafi, di daerah yang belum terbukti mengandung cadangan;
(e) Memperoleh dan membangun aktiva tetap yang berhubungan dengan kegiatan diatas;
Uraian Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan topografi,geologi,
geofisika, pemboran sumur eksplorasi, dan pemboran sumur uji
stratigrafi. Penyelidikan topografi adalah kegiatan pengukuran
permukaan tanah yang bertujuan untuk membuat peta suatu
daerah tertentu dan mengetahui sifat-sifat tanahnya. Penyelidikan
geologi di antaranya terdiri dari penginderaan jauh foto udara (site
lookingair radar = SLAR) , geologi lapangan dan geokimia yang
bertujuan untuk:
(a) Menentukan ada tidaknya cekungan sedimen;
(b) Menentukan jenis lapisan, ketebalan dan umur batuan yang
tersingkap di daerah penyelidikan;
(c) Menentukan potensi dan kematangan batuan induk
hidrokarbon;
(d) Menentukan jebakan minyak dan gas bumi, baik struktur
maupun
stratigrafi;
(e) Mengkaji kemungkinan adanya batuan cadangan serta jenis
minyak
dan gas bumi yang terkandung di dalamnya.
Penyelidikan geologi dilakukan dengan urutan sebagai berikut: (a) Persiapan yang meliputi program kerja dan perizinan;
(b) Pengumpulan data lapangan melalui SLAR ataupun pengambilan contoh langsung di lapangan;
(c) Pengolahan, penganalisaan, penafsiran, pengevaluasian, dan pengkajiulangan data.
Penyelidikan geofisika antara lain meliputi kegiatan penyelidikan gravitasi, magnetik, dan seismik dengan tujuan sebagai berikut: (a) Mengetahui pola struktur regional;
(b) Menentukan bentuk lapisan batuan di bawah permukaan bumi;
(c) Menentukan bentukjebakan minyak dan gas bumi serta kedalamannya; (d) Menentukan titik pemboran pada lokasi siap bor.
Kegiatan penyelidikan geofisika dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
(a) Persiapan yang meliputi program kerja dan perizinan;
(b) Pengumpulan data lapangan melalui perekaman udara yang terdiri dari aerogravity dan aeromagnetic serta perekaman di lapangan yang terdiri dari gravitasi magnetic dan seismik;
(c) Pengolahan, penganalisaan, penafsiran, pengevaluasian, dan pengkajiulangan data.
Pemboran sumur eksplorasi, terdiri dari pemboran sumur taruhan (wildcat) dan sumur kajian (delineasi), bertujuan untuk mengetahui data rind stratigrafi dan penentuan ada tidaknya cadangan minyak dan gas bumi dalam arti ekonomis.
Kegiatan pemboran eksplorasi dilakukan dengan urutan sebagai berikut: (a) Persiapan yang meliputi program kerja, perizinan, dan pembebasan tanah; (b) Penyediaan angkutan alat-alat berat;
(c) Pembuatan jalan dan lokasi pemboran;
(d) Pengadaan alat dan fasilitas pemboran yang terdiri antara lain dari rig unit, mud logging unit, wireline logging unit, cementing unit, platform, dan base camp;
(e) Pelaksanaan pemboran yang meliputi pembuatan sumur, pengumpulan data teknis pemboran yang terdiri dari data geologis dan petrofisika, serta pengevaluasian data yang dilakukan secara terus-menerus;
(f) Pengujian lapisan batuan yang dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi data; (g) Perampungan atau penutupan sumur. Pemboran sumur uji stratigrafi terdiri dari
kegiatan pemboran berdasarkan hasil penyelidikan geologi, menguji batuan, dan sumur yang dapat ditinggalkan (expendable holes) yang berkaitan dengan eksplorasi
hidrokarbon. Tujuan pemboran sumur uji stratigrafi adalah untuk memperoleh informasi mengenai kondisi geologi tertentu. Pemboran semacam ini pads umumnya tidak
Jenis Biaya Eksplorasi.
Biaya eksplorasi meliputi biaya penyelidikan topografi, geologi, geofisika, pemboran sumur eksplorasi, dan pemboran sumur uji stratigrafi.
Biaya penyelidikan topografi terdiri antara lain dari: (a) Biaya pengukuran tanah;
(b) Biaya pemetaan tanah; (c) Biaya analisa sifat tanah
Biaya penyelidikan geologi terdiri antara lain dari: (a) Biaya SLAR;
(b) Biaya geologi lapangan; (c) Biaya geokimia.
Biaya penyelidikan geofisika antara lain terdiri dari: (a) Biaya gravitasi;
(b) Biaya magnetik; (c) Biaya seismik.
Biaya pemboran sumur eksplorasi terdiri dari biaya tak berwujud (intangible) dan biaya berwujud (tangible).
Biaya yang tidak berwujud antara lain meliputi:
(a) Biaya-persiapan (pembebasan tanah, pembuatan jalan, dan pembangunan lokasi);
(b ) Biaya pemboran;
(c ) Biaya mata bor (drilling bits); (d ) Biaya lumpur (mud);
(e) Biaya selubung (casing); (f ) Biaya semen;
(g) pengujian dan perampungan;
(i) Biaya Biaya penyelidikan di bawah tanah (logging);.
(h) Biaya gaji;
(j) Biaya pengangkutan alat pemboran; (k) Biaya pengangkutan lainnya;
(l) Biaya perkemahan; (m) Biaya lainnya.
Sedang biaya yang berwujud dalam pemboran sumur eksplorasi antara lain meliputi:
(a) Silang sembur (christm as tree);
(b) Semburan kepala sumur (well head);
(c) T u b i n g ;
(d) Pompa;
Biaya pemboran sumur uji stratigrafi terdiri
atas biaya pemboran di daerah cadangan
tidak terbukti (exploratory type) dan di daerah
cadangan terbukti (development type).
Jenis-jenis biayanya tidak berbeda dengan jenis
jenis biaya pada pemboran sumur
Perlakuan Akuntansi Terhadap Jenis Biaya Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan topografi, geologi, geofisika, Pemboran sumur eksplorasi, dan pemboran sumur uji stratigrafi.
Perlakuan biaya ekspiorasi dapat menggunakan balk metode F ul l Cost (FC) maupun
Successful Eff orts (SE).
Menurut metode Full Cost (FC) semua biaya dikapitalisasi sebagai bagian dari
asset minyak dan gas bumi di dalam suatu negara sebagai pusat biaya.
Menurut metode Successful Efforts (SE), semua biaya-biaya eksplorasi, di luar
biaya-biaya yang dialokasikan ke sumur-sumur eksplorasi (termasuk sumur ekspiorasi tipe
stratigrafi) yang mempunyai cadangan terbukti, diperlakukan sebagai beban pada periode akuntansi yang bersangkutan. Selanjutnya, kecuali tanah yang mempunyai nilaiekonomis,biaya-pemboran sumur eksplorasi, balk tak berwujud maupun berwujud, dikapitalisasi kalau ditemukan cadangan terbukti atau