• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Pemustaka terhadap Koleksi di Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pemenuhan Kebutuhan Pemustaka terhadap Koleksi di Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMENUHAN KEBUTUHAN PEMUSTAKA TERHADAP KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN B.J. HABIBIE POLITEKNIK

NEGERI UJUNG PANDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Pada Prodi Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab Dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh : ARINI 40400114107

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T yang Maha Prngasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan semesta alam atas nikmat ilmu, nikmat iman, nikmat kesehatan, limpahan kasih sayang-Nya dan begitu banyak nikmat yang patut kita syukuri. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat.

Serta bimbingan dari dosen pembimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pemenuhan Kebutuhan Pemustaka Terhadap Koleksi di Perpustakaan B.J Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang” Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan, doa, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung dan tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan, penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta sedikit tetesan ilmu, sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua Orang Tuaku yang tak pernah lelah dalam mendidik, mangasihi, membiayai, medukung serta mendoakan saya dan adik-adik ku yang selalu menyemangati saya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya untuk kedua orang tuaku.

(6)

iii

3. Prof. Dr Musafir Pababbari, M.Si., Rektor UIN Alauddin Makassar, para wakil rektor dan seluruh staf UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada penulis.

4. Dr. H. Barsihannor M.Ag Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, beserta para wakil dekan fakultas Adab dan Humaniora.

5. Andi Ibrahim, S.Ag.,SS.,M.Pd ketua jurusan Ilmu Perpustakaan, dan Himayah, S.Ag.,SS.,MIMS. Sekretaris jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

6. Drs. M. Jayadi, M.Ag pembimbing I dan Marni S.IP., M.IP pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan bersabar menuntun serta memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Andi Ibrahim, S.Ag.,SS.,M.Pd munaqisy I, dan Syamsuddin S.Hum., M.Si Munaqisy II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran, nasehat dan motivasi hingga terseleseaikannya perbaikan penulisan skripsi ini.

8. Para Dosen fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar beserta staf fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar yang telah banyak membantu mengarahkan penulis hingga penyelesaian skripsi ini.

9. Kepala Perpustakaan B.J Habibie beserta pustakawan dan pegawai perpustakaan yang telah memberikan izin dan fasilitas kepada penulis untuk mengadakan penelitian

10. Rekan-rekan seperjuangan AP 3/4 dan seluruh rekan mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan angkatan 2014 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya, semoga Allah memudahkan segala urusan kita.

(7)

iv

Semoga bantuan, pengorbanan dan amal baik semuanya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. amin. Akhirnya dengan ikhlas penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempuurnaan skripsi ini.

Samata, 04 Oktober 2018

Arini

(8)

v

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ... 8

D. Kajian Pustaka ... 10

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 12

A. Kebutuhan Informasi ... 12

B. Kebutuhan Pemustaka ... 13

C. Koleksi Perpustakaan ... 16

D. Pengembangan Koleksi Perpustakaan... 19

E. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 21

F. Ingtrasi Keislaman... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

C. Sumber Data ... 27

D. Instrumen Penelitian... 28

E. Metode Pengumpulan Data ... 29

F. Variabel Penelitian ... 30

(9)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Gambaran umum perpustakaan b.j. habibie politeknik negeri ujung pandang ... 33

B. Hasil Penelitian ... 38

1. Proses Pemenuhan Kebutuhan Koleksi Terhadap Pemustaka Di Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang... 38

2. Kendala Yanag Di Hadapi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Pemustaka Di Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang... 49

BAB V PENUTUP ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 52

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Nama-Nama Informan ... 28 Tabel 2 : Variabel Penelitian ... 30 Tabel 3 : Jenis Koleksi di Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung

(11)

viii ABSTRAK Nama : Arini

NIM : 40400114107

Judul Skripsi : Analisis Pemenuhan Kebutuhan Pemustaka Terhadap Koleksi Di Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang

Skripsi ini membahas tentang analisis pemenuhan kebutuhan pemustaka terhadap koleksi di perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang. Pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pemenuhan kebutuhan koleksi terhadap pemustaka dan kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan kebutuhan pemustaka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan koleksi pemustaka dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan pemustaka.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriiptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan sumber data primer yang diperoleh secara langsung dari informan (Sekretaris Perpustakaan, Bagian Pengadaan, 3 pemustaka) yang erat kaitannya dengan masalah yang akan teliti. Sementara itu, sumber data sekunder diperoleh dari data kepustakaan. Dalam hal ini, peneliti mencari informasi dengan mengkaji literatur baik bahan bacaan sepeti buku, laporan-laporan, jurnal, maupun sumber elektronik lainnya yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pemustaka di B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa pemenuhan koleksi terhadap pemustaka di Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Ujung Pandang yaitu proses pemenuhan kebutuhan pemustaka terhadap koleksi di perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang yaitu dengan melakukan pengadaan bahan pustaka, pemilihan atau seleksi bahan pustaka serta melakukan perawatan koleksi. Akan tetapi dalam pemenuhan kebutuhan pemustaka yaitu koleksi perpustakaan terkendala dalam dana yang sangat minim, sehingga buku yang dibutuhkan oleh pemustaka tidak sesuai dengan kebutuhan, karena buku yang tersedia merupakan buku terbitan lama dan belum ada pembaharuan.

(12)

1

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang bertugas mengadakan, mengolahan, dan menyajian bahan pustaka agar dapat digunakan dan memenuhi kebutuhan pemustaka. Tugas perpustakaan adalah mengumpulkan, menyusun, dan memelihara buku-buku dan dokumen-dokumen pustaka dengan maksud menyediakan untuk keperluan pengetahuan, penyelidikan, pengajaran dan keperluan-keperluan yang dapat digunakan atau memenuhi kebutuhan pemustaka.

Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi memliki fungsi sebagai tempat penyimpanan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka, pusat pelestarian ilmu pengetahuan, pusat belajar, pusat penelitian dan pusat penyebaran informasi. Oleh karena itu perpustakaan di tuntut untuk mengolah, melestarikan, dan mengembangkan koleksinya baik tercetak maupun tidak tercetak yang mengarah kepada suatu koleki yang standar kualitas yang diharapkan suatu perguruan tinggi yang bersangkutan (Kohar, 2005 : 14).

Informasi merupakan kebutuhan yang penting dalam kehidupan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan informasi adalah melalui perpustakaan. Perpustakaan sebagai lembaga penyimpanan dan penyebaran informasi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Keberadaan perpustakaan sekarang ini menjadi begitu penting dengan di keluarkannya Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan. Undang-undang yang menjadi payung hukum bagi segala aktivitas kinerja perpustakaan dan seluruh elemen pendukung kegiatannya,

(13)

2

meliputi pustakawan, gedung, koleksi, dan pemustaka. Dalam era pembangunan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini peran perpustakaan dan informasi makin dirasakan kegunaannya oleh masyarakat sebagai sumber informasi pembangunan maupun sarana belajar dan mengajar untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.

Buku sebagai salah satu sumber informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat selain sumber-sumber informasi yang saat ini beragam jenisnya. Membaca merupakan suatu kegiatan paling dasar dalam pendidikan dan merupakan salah satu keterampilan serta kebiasaan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui membaca masyarakat dapat menemukan ide-ide baru, mendapatkan informasi dan menambah ilmu pengetahuan sehingga wawasannya menjadi luas. Sebagaimana dijelaskannya oleh Undang-Undang No.43 Tahun 2007, dalam pasal 3 dikatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai bahan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasaan dan keberdayaan bangsa. Maka bertolak dari fungsi perpustakaan tersebut tentunya sebuah tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk menciptakan sebuah perpustakaan yang bisa menjadi tempat menggali ilmu sekaligus tempat rekreasi yang menyenangkan sehingga terwujud masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

Pada era globalisasi ini, tuntutan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat semakin meningkat, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, ekonomi, sosial, hukum, maupun politik. Tuntutan tersebut juga terjadi pada lembaga perpustakaan, dokumentasi, dan informasi, yaitu adanya peningkatan

(14)

permintaan informasi pengguna dalam bentuk kemasan informasi/pengetahuan. Iwhiwhu (2008:1) mengatakan bahwa kegiatan kemasan informasi dan kemas ulang informasi menjadi tantangan

Bagi perpustakaan, kemajuan teknologi dan informasi menjadi kekuatan atau pendorong bagi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat kontemporer. Melalui informasi, perpustakaan dituntut untuk melayani orang sebanyak mungkin, melakukan penyebaran informasi, melestarikan budaya, dan memberikan kontribusi untukkehidupan intelektual dan sosial. (Tupan, 2015 : 109-110)

Koleksi pada sebuah perpustakaan memegang peranan yang sangat penting, karena produk utama yang di tawarkan oleh sebuah perpustakaan adalah adanya koleksi yang dibutuhakan pemustaka karena koleksi merupakan daya tarik utama dari sebuah perpustakaan. Salah satu aspek penting untuk membuat perpustakaan itu banyak digunakan oleh pemustaka adalah ketersedian koleksi yang memadai dan memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu setiap perpustakaan perlu membangun koleksi yang kaut demi kepentingan pemustakanya.

Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang menyimpan koleksi cetak dan non cetak sebagai sumber informasi. tersedianya koleksi di perpustakaan saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dan masyarakat yang belum sadar akan pentingnya informasi. pada hakikatnya perpustakaan sebagai suatu lembaga yang menyimpan informasi merupakan kekayaan, sekaligus investasi yang cukup mahal. Oleh karena itu, upaya memasarkan jasa menjadi penting agar koleksi yang ada diketahui dan dimanfaatkan pemakai secara maksimal. Ada beberapa

(15)

4

faktor yang menyebabkan perpustakaan kurang dimanafaatkan antara lain sebagai baerikut :

1. Belum tumbuhnya kesadaraan pada sebagian masyarakat akan pentingnya sebuah informasi

2. Masyarakat banyak yang belum mengetahui manfaat perpustakaan dan cara menggunkan perpustakaan

3. Belum tumbuhnya minat dan kebiasaan membaca di lingkungan masyarakat, sehingga perpustakaan belum menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari

Beragamnya pemustaka yang memiliki kebutuhan informasi, karakteristik keinginan dan latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda menurut perpustakaan untuk menyediakan informasi yang relevan dalam rangka memenuhi kebutuhan pemustaka.

Pendayagunaan koleksi perpustakaan sangat tergantung pada pemustaka dan pustakawan. Keinginan dan permintaan pemustaka terhadap pendayagunaan koleksi perpustakaan sebaiknya dikomunikasikan antara kedua belah pihak. Menghadirkan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan keinginan pemustaka harus terus diupayakan, walaupun makin sedikit pemustaka yang paham dan sadar akan keberadaan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Kebutuhan informasi pemustaka terus meningkat dan semakin kompleks, baik subjek atau topiknya, jenis, maupun format atau medianya. Kondisi ini perlu direspons dengan cepat oleh perpustakaan sebagai institusi yang menghimpun, mengolah, menyediakan, dan menyebarluaskan informasi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini juga secara langsung akan

(16)

mempengaruhi perpustakaan dalam pengembangan koleksinya. Selain dalam bentuk tercetak, perpustakaan harus mampu mengembangkan sumber daya informasi dalam bentuk elektronik atau digital. (Zen, 2017 : 13)

Perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai sarana dan sumber belajar yang efektik untuk menambah pengetahuan melalui beraneka ragam bahan bacaan. Demikian juga perpustakaan universitas sebagai sarana sumber belajar untuk menunjang proses belajar mengajar juga dituntut untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pemustaka yang berada di universitas.

Perpustakaan perguruan tinggi sebaiknya memiliki ketersediaan koleksi yang banyak sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Informasi atau dokumen yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna dikenal dengan istilah relevansi. Relevansi merupakan nilai antar koleksi dengan pengguna yaitu ukuran ketepatan suatu temu balik informasi antara koleksi yang dibutuhkan dengan pengguna yang membutuhkan informasi. Jadi ketersediaan koleksi pada perpustakaan harus mempunyai nilai relevansinya yaitu suatu nilai yang diberlakukan pada koleksi perpustakaan untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengguna perpustakaan yang dibutuhkan. (Supriyanto, 2017 : 81)

Pengembangan koleksi mencakup empat aspek utama, yaitu kebijakan pengembangan koleksi, seleksi, pengadaan, dan deseleksi. Pengembangan koleksi adalah suatu proses perencanaan pengadaan dan pembangunan koleksi sesuai dengan kebutuhan pemustaka dengan mempertimbangkan kualitas koleksi. Kegiatan ini dilaksanakan bersama-sama oleh pengambil kebijakan, pustakawan, dan pemustaka. Menurut Lehmann dan Spohrer dalam Perpustakaan Nasional RI

(17)

6

(2009), pengembangan koleksi mencakup seleksi bahan pustaka, kebijakan koleksi, perawatan koleksi, preservasi, kajian kebutuhan pemustaka, kajian dan evaluasi pemanfaatan koleksi, serta kerja sama pemanfaatan sumber daya. Kebijakan pengembangan koleksi secara tertulis perlu memuat penjelasan singkat mengenai misi perpustakaan dan sasaran yang ingin dicapai, pemustaka yang dilayani, dan koleksi yang dimiliki. Perlu pula dicantumkan penanggung jawab pengelolaan perpustakaan dan orang yang diberi wewenang untuk melakukan seleksi, metode seleksi, pengaturan anggaran, komposisi masyarakat yang dilayani, serta prioritas koleksi yang akan diseleksi dan dikembangkan (Sulistyo-Basuki 1991 : 51)

Dimana dalam perpustakaan mahasiswa dapat melakukan aktivitas berfikir untuk berusaha menemukan dan mengolah, mengumpulkan informasi melalui fasilitas yang ada di perpustakaan tersebut. Mengingat hal ini maka perpustakaan universitas perlu dikelola secara bak dan profesional, karena pada kenyataannya perpustakaan universitas merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dimana mahasiswa dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebagaimana yang diketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dibawa naungan lembaga pendidikan tingga. Fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung proses belajar mengajar dan penelitian di perguruan tinggi yang bersangkutan. Contoh perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan universitas, perpustakaan institusi, perpustakaan sekolah tinggi, perpustakaan politeknik, perpustakaan fakultas dan perpustakaan jurusan.

(18)

Untuk memenuhi informasi bagi masyarakat pemustaka, perpustakaan harus mampu mengkaji atau mengenal msyarakat pemustaka, serta apa yang di butuhkan untuk menggunakan fasilitas yang di sediakan oleh perpustakaan. Dari keterangan tersebut dapat dimengerti bahwa tujuan perpustakaan universitas adalah menyediakan informasi yang berbasis pengetahuan dan informasi. perpustakaan universitas memberikan bekal kepada para mahasiswa dalam menguasai ilmu pengetahuan di era teknologi infomasi.

Koleksi di perpustakaan perguruan tinggi harus mengcakup buku referensi baik buku referensi umum seperti encyclopedia maupun buku referensi khusus seperti buku teks ysng dibutuhkan oleh staf pengajar dan mahasiswa untuk setiap mata kuliah, artikel dari jurnal ilmiah baik yang tercetak maupun online terbitan perguruan tinggi baik oleh penerbit perguruan tinggi itu sendiri maupun paenelitian dari perguruan tinggi lainnya, terbitan pemerintah dan laporan tugas akhir mahasiswa seperti skripsi, tesis, dan disertasi (Soetminah ,1992:41-42).

Perpustakaan B.J Habibie mempunyai 19.995 koleksi, diantaranya koleksi buku, karya ilmiah (S1, S2, S3), makalah, Referensi bahan ajar, dan jurnal hasil penelitian. Akan tetapi pemenuhan kebutuhan pemustaka belum terlalu memadai, karena diantara kebanyakan koleksi yang ada di perpustakaan, paling banyak koleksi tentang sistem informasi saja, akan tetapi koleksi yang menyangkut tentang teknik sipil masih kurang, sehingga pemustaka yang berkunjung di perpustakaan tidak mendapatkan koleksi yang dibutuhkan, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui pemnuhan kebutuhan pemustaka yang ada di perpustakaan.

(19)

8

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembinaan dan pemenuhan kebutuhan pemustaka terhadap koleksi di Perpustakaan BJ Habibie Politeknik Negeri Ujungpandang ?

2. Kendala apa yang di hadapi dalam pemenuhan kebutuhan pemustaka di perpustakaan BJ Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang ?

C. Fokus penlitian dan deskerpsi fokus

1. Fokus penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis membatasi fokus penelitian, mengingat sangat luasnya objek yang berhubungan dengan judul yang dipilh maka perlu ditentukan batasan penelitian. Fokus penelitian ini adalah kebutuhan pemustaka terkhusus mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang dan koleksi tercetak di perpustakaan B.J. Habibie.

2. Deskripsi fokus

Deskripsi fokus mempunyai tujuan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap penelitian, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan pemikiran pembaca.

a. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Pemustaka adalah pengguna fasilitas

(20)

yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya (suwarno, 2009 : 80).

b. Kebutuhan pemustaka

Kebutuhan pemustaka adalah suatu keperluan dari seorang pemustaka dalam mencari atau menelusuri informasi yang di butuhkannya dengan menggunakan berbagai fasilitas layanan yang telah disediakan pada perpustakaan yang bersangkutan.

Menurut Yusuf (1995), kebutuhan pemustaka adalah salah satu aspek psikologi yang mengarahkan pemustaka dalam aktifitas-aktifitasnya menjadi dasar (alasan) berusaha.

c. Koleksi perpustakaan adalahyang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkambangan dan kebutuhan alternatif para pemustaka perpustakaan terhadao media rekan infromasi. Koleksi adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan bentuk tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio visual, dan peta)(Darmono, 2001 : 60).

d. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembga yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi, dengan tujuan utama membantu Perguruan Tinggi mencapai tujuannya(Sulistyo-Basuki, 1991 : 51).

(21)

10

D. Kajian pustaka

Pembahasan proposal ini mengemukakan tentang Analisis Pemenuhan Kebutuhan Pemustaka Terhadap Koleksi Di Perpustakaan. Banyak referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut, tetapi penulis hanya menggunakan beberapa referensi sebagai berikut :

1. Buku dengan judul Pemilihan dan Pengembangan Koleksi Bahan Perpustakaan, yang di tulis oleh Hildawati Almah tahun 2012. Dalam buku ini menjelaskan tentang seleksi dan pengadaan bahan pustaka.

2. Buku dengan judul Modul Manajemen dan Organisasi Perpustakaan, oleh Muh. Quraisy Mathar tahun 2012, dijelaskan tentang pengertian koleksi perpustakaan macam-macam koleksi perpustakaan

3. Skripsi dengan judul Ketersediaan koleksi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi siswa kelas IX di SMA Negeri 3 Semarang, oleh Yuli Astria tahun 2011.

4. Jurnal dengan judul Pengembangan koleksi perpustakaan, oleh Siti Sumarningsih tahun 2001.

5. Buku dengan judul pengantar ilmu perpustakaan, yang di tulis oleh Sulistyo-Basuki tahun 1991, di jelaskan tentang pengertian perpustakaan

E. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas yang telah disusun di atas maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :

(22)

a. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan pemustaka terhadap koleksidi perpustakaan BJ Habibie Politeknik Negeri Ujungpandang b. Untuk mengetahui kendala apa saja yang di hadapi dalam pemenuhan

kebutuhan pemustaka di perpustakaan BJ Habibie Politeknik Negeri Ujungpandang

2. kegunaan penelitian

Dalam penilitian kualitatif, terdapat dua manfaat penelitian yaitu: a) secara teoritis

1) sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pemenuhan kebutuhan koleksi di perpustakaan

2) penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya sebagai petunjuk untuk merumuskan kebijakan dalam melakukan pengadaan dan seleksi koleksi di perpustakaan

b) secara praktis

1) Membantu perpustakaan BJ Habibie Politeknik Negeri Ujung pandang dalam meningkatkan koleksi yang dibutuhkan pemustaka 2) Menambah pengetahuan penulis khususnya di bidang ilmu

perpustakaan Memberikan pengalaman bagi penulis untuk memperbaiki dan menambah koleksi-koleksi ketika kerja diperpustakaan nantinya.

(23)

12 BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Kebutuhan informasi

Setiap individu membutuhkan informasi bagi setiap mahasiswa, informasi disuguhkan setiap hari dalam setiap mata kuliah yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupannya kelak. Informasi-informasi dalam hal ini tentu berkaitan erat dengan tugasnya sebagai seorang yang banyak membutuhkan berkaitan erat dengan tugasnya saebagai seorang yang banyak membutuhkan informasi tentang mata kuliah yang dapat dalam kurikulum universitas.

Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan yang di dasarkan pada dorongan untuk memahami, menguasai lingkungan, memuaskan keingintahuan (curiosity), dan penjelajahan (exploratory). Kemudian informasi yang diperoleh dari sumber informasi dapat digunakan untuk menambah pengalaman, memperoleh informasi mutakhir, memperoleh pengetahuan sesuai kebutuhan dan mengembangkan diri (Lasa,2009:150)

Menurut Astria (2009:3) menyebutkan bahwa ada 4 tipe kebutuhan informasi yaitu :

1. Kebutuhan informasi sosial atau pragmatik 2. Kebutuhan informasi akan hiburan

3. Kebutuhan informasi profesional 4. Kebutuhan informasi pendidikan

Menurut Wilson (2009:3) menjelaskan bahwa kebutuhan informasi yang ada saat ini terbagi menjadi 3 konteks yaitu :

(24)

1. Kebutuhan lingkungan seseorang (environmental) 2. Kebutuhan peran sosial yang disandang (role) 3. Kebutuhan personal (person)

Bagi para mahasiswa kebutuhan informasi yang paling utama yaitu kebutuhan lingkungan, serta kebutuhan peran yaitu sebagai mahasiswa. Informasi yang dibutuhkan hanya untuk memenuhi kebutuhan orang banyak tersebut baik itu sebagai hiburan, pengetahuan maupun tugas-tugas yang dibebankan kepada mahasiswa.

B. Kebutuhan pemustaka

Menurut KBBI kebutuhan pemustaka adalah suatu keperluan dari seorang pemustaka dalam mencari atau menelusuri informasi yang di butuhkannya dengan menggunakan berbagai fasilitas layanan yang telah disediakan pada perpustakaan yang bersangkutan. Perpustakaan menyediakan berbagai fasilitas terutama untuk memenuhi kebutuhan pemustaka sebagai pelanggan utama. Pemustaka harus mampu memanfaatkan fasilitas yang diberikan dan disediakan pepustakaan dengan sabaik-baiknya untuk kepentingan studinya dan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang perpustakaan dan cara penggunaannya bagi para pemustaka agar mereka menjadi trampil dalam menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Beberapa fasilitas yang diberikan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka diantaranya adalah :

1. Menyediakan koleksi agar perpustakaan berfungsi sebagai pusat sumber informasi dan terlanksanya kegaiatan belajar yang dinamis, perpustakaan

(25)

14

haruslah merupakan pusat pelayanan yang menyediakan berbagai jenis bahan pustaka dimana koleksi perpustakaan haruslah berorientasi kepada kebutuhan pemustaka baik tercetak maupun tidak tercetak. kebutuhan pemustaka dapat terpenuhi apabila perpustakaan menyediakan koleksi yang diperlukan oleh pemustaka.

2. Menyediakan katalog di pergunakan untuk temu kembali informasi dengan mudah dan cepat

3. Bantuan pustakawan yang bertugas membantu apabila pemustaka menemukan kesulitan dalam menggunkan fasilitas yang ada.

Pelayanan sirkulasi pelayanan yang diberikan dalam pencatatan transaksi peminjaman, perpanjangan, dan pengembaliamm bahan pustaka yang di pinjam, juga melayani pemdaftaram anggota baru perpustakaan.

Banyak teori yang membahas masalah kebutuhan pemustaka akan suatu informasi untuk pemenuhan kebutuhannya. Sebenarnya, bukan informasi saja yang dibutuhkan oleh para ahli mulai dari tahap kebutuhan yang paling dasar sampai kepada tingkat kebutuhan yang paling tinggi yaitu sebagai berikut :

a. Kebutuhan fisiologi, misalnya rasa lapar dan haus

b. Kebutuhan akan rasa aman, misalnya rasa aman dari gangguan atau ancaman

c. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki

d. Kebutuhan akan rasa harga diri, misalnya rasa keberhasilan serta respek pribadi

(26)

Menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 393), kebutuhan informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang untuk pekerjaan, penelitian, kepuasan rohani, pendidikan dan lain-lain. Kebutuhan informasi dalam ilmuu informasi diartikan sebagai suatu yang lambat laun muncul dari kesadaran yang samar-samar mengenai sesuatu yang hilang dan pada tahap berikutnya menjadi keinginan untuk mengetahui tenpat informasi yang akan diberikan kontribusi pada pemahaman akan makna.

Menurut Solot (2016:10-12) kebutuhan pemustaka adalah salah satu aspek psikologi yang mengarahkan pemustaka dalam aktifitas-aktifitasnya menjadi dasar (alasan) berusaha. Sedangkan Qakyubi (2007) menyebutkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka, perpustakaan harus mampu mengkaji, menganalisis siapa pemustaka dan informasi apa saja yang diperlukan, mengusahakan tersedianya jasa pada saat yang diperlukan, dan mendorong pemustaka untuk menggunkan fasilitas yang disediakan perpustakaan. Kebutuhan informasi di dorong oleh apa yang dinamakan sebagai “a problematic”. Ini merupakan situasi yang terjadi dalam diri manusia (pada lingkungan internalnya) yang dirasakan tidak memadai oleh manusia yang bersangkutan untuk mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya

Ada beberapa kebutuhan menurut Pawit M. Yusuf (2009:336) sebagai berikut :

1. Kebutuhan kognitif, kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya

(27)

16

2. Kebutuhan efektif, kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estesis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosisonal

3. Kebutuhan integrasi personal (personal integtative needs), kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individu

4. Kebutuhan ingrasi sosial (social integrative needs), kebutuhan ini dikaitkan dengan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain

5. Kebutuhan berkhayal (escapist needs), kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion). (Crishtiani,2015:3). Pendayagunaan koleksi perpustakaan sangat tergantung pada pemustaka dan pustakawan. Keinginan dan permintaan pemustaka terhadap pendayagunaan koleksi perpustakaan sebaiknya dikomunikasikan antara kedua belah pihak. Menghadirkan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan keinginan pemustaka harus terus diupayakan, walaupun makin sedikit pemustaka yang paham dan sadar akan keberadaan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhannya.

C. Koleksi perpustakaan

Menurut KBBI kata ketersediaan berasal dari kata sedia yang artinya sudah selesai dibuat (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat dipergunakan untuk dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan. Namun tidak hanya dengan menyediakan koleksi saja yang dilakukan oleh sebuah perpustakaan akan tetapi perpustakaan juga harus pengembangkan koleksi merupakan proses memastikan bahwa kebutuhan informasi dari para pemustaka akan terpenuhi secara tepat

(28)

waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan suber-suber informasi yang dihimpun oleh perpustakaan. (Syihauddin Qalyubi,2007:77)

Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkambangan dan kebutuhan alternatif para pemustaka perpustakaan terhadao media rekan infromasi.oleksi adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan bentuk tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio visual, dan peta). (Darmono, 2001 : 60)

Semua anggota masyarakat berhak untuk mendapatkan fasilitas dan layanan perpustakaan. Walaupun di beberapa perpustakaan yang menerapkan model layanan terbatas, masyarakat yang non anggota perpustakaan tetap di perkenankan memanfaatkan layanan perpustakaan, namun terbatas untuk beberapa layanan saja. Pengguna non anggota tersebut baru dapat menikmati seluruh layanan perpustakaan setelah memenuhi syarat administrasi keanggotaan sebuah perpustakaan.

Seluruh perpustakaan memiliki beberapa macam koleksi yang beragam, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Koleksi umum

Koleksi ini tersimoan dalam rak secara terbuka dan dapat langsung diambil oleh pemustaka untuk dibaca di ruang perpustakaan atau peminjaman. Koleksi umum sebagian besar berbentuk buku, tersusun menurut sistem klasifikasi yang telah ditentukan yang akan memudahkan setiap pemustaka melakukan penelusuran kembali secara efektif dan efesien

(29)

18

2. Keleksi referensi

Merupakan bahan rujukan yang antara lain terdiri dari : kamus, ensiklopedia, direktori, bibliografi, indeks, abstrak, review, sumber geografi seperti : peta, atlas, dan sumber biografi. Walaupun demikian sebagian perpustakaan saat ini melakukan perubahan sistem dengan menyediakan beberapa mesin forokopi untuk prodes mengandakan isi dari koleksi referensi yang di inginkan oleh pemustaka

3. Koleksi khusus

Merupakan koleksi yang dapat perlakukan khusus sebab dipadang sebagai sesuatu yang memliki nilai lebih dibanding dengan koleksi lain yang ada di dalam perpustakaan. Koleksi khusus tiap-tiap perpustakaan berbeda-beda jenis dan bentuknya. Koleksi khusus tidak dibatasi oleh bentuk fisiknya semata, sebab bisa jadi koleksi khusus disuatu perpustkaan justru menjadi koleksi umum di perpustakaan tinggi misalnya skripsi, tesisi, disertasim, laporan penelitian dan beberapa koleksi khusus lainnya.

4. Koleksi cadangan

Beberapa perpustakaan terkadanag menyimpan beberapa eksamplar judul koleksinya di bagian koleksi cadangannya. Tujuannya yaitu sebagai cadangan jika koleksi tersebut terpinjam seluruhnya atau hilang. Hal tersebut dilakukan agar pemustaka masih bisa mendapatkan satu eksamplar dibagian koleksi cadangan tersebut. Koleksi cadangan ini bisa dipinjam keluar perpustakaan tetapi hanya boleh di baca di dalam ruangan perpustakaan. Koleksi cadangan

(30)

dapat difotokopi oleh pemakai perpustakaan dengan izin dari petugas perpustakaan (Mathar, 2001 : 34-36).

Tidak akan ada koleksi perpustakaan yang lengkap yang ada adalah koleksi yang berdasarkan pada kebutuhan. Standar yang dibuat oleh kembaga yang memiliki otoritas dalam perpustakaan hanya menganjurkan jumlah minimal yang ideal yang harus dimiliki oleh setiap perpustakaan.

Selain buku, koleksi perpustakaan sekarang terdiri dari bahan-bahan elektronik. Oleh karena itu cakupan jasa perpustakaan juga harus mencakup teks pada sumber informasi leketronik yang mencerminkan kurikulum dan minat serta budaya pemustaka. Sumber daya elektronik hendaknya meliputi akses internet, pangkalan data, referensi khusus dan teks lengkap, serta bermacam paket perangkat lunak komputer yang berkaitan dengan pengajaran. Sumber tersebut dapat diperoleh dalam bentuk CD-ROOM dan DVD. (Suherman, 2009 : 75-76).

D. Pengembangan Koleksi perpustakaan

Secara definitif pengertian pengembangan koleksi mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama berkaitan dengan kegiatan pemilihan akan evaluasi, serta pengadaan bahan pustaka. Kegiatan ini biasanya tertuang dalam program pengembangan koleksi yang isinya berbeda-beda antara satu perpustakaan dengan perpustakaab lainnya. Perberbeda-bedaan itu do pengaruhi oleh beberapa faktor seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekomoni yang mempengaruhi terhadap kebijakan pendanaan, kebiasaan pemustaka, sikap masyarakat serta kondisi setempat. Pengembagan koleksi adalag sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan dan kordinasi kebijkan seleksi, menilai

(31)

20

kebutuhan pemakai, studi pemakai koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan kerjasama sumber daya koleksi, pemeliharaan koleksi dan penyaiangan koleksi perpustakaan (Kohar, 2003 : 6).

Sedangkan menurut Sulistyo Basuki (1991 : 427) pengertian pengembangan koleksi adalah lebih di tekankan pada pemilihan buku. Pemilihan buku artinya memilih buku untuk perpustakaan. Pemilihan buku berarti juga proses menolak buku tertentu untuk perpustakaan. Selanjutnya pengertian pengembangan koleksi mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan bidang kepustakawana. Pengembangan koleksi, seleksi dan pengadaan menjadi istilah-istilah yang saling melengkapi.

Pengembangan koleksi adalah suatu institusi dalam menyusun dan merencanakan pengembangan harus melaukukan evaluasi diri (self evaluation)untuk mengetahui perkembangan saat ini. Pengembangan koleksi dimaksudkan untuk membina sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi perpustakaan dan masyarakat yang akan dilayani. Koleksi yang baik hanya berasal dar pemilihan bahan perpustakaan yang baik pula. Pengembangan koleksi adalah suatu kegiatan menambah koleksi perpustakaan yang berkualitas dan seimbang agar sesuai dengan kebutuhan pemustaka. (Darmono, 2007 : 57).

Pengembangan koleksi adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan pengadaan koleksi perpustakaan, kebijakan seleksi bahan pustaka, penilaian kebutuhan pemakai, saling berbagi sumber informasi, perawatan koleksi perpustakaan dan penyiangan koleksi perpustakaan. Tujuan pengembangan

(32)

koleksi adalah untuk menambah koleksi perpustakaan yang berkualitas dan seimbang sahingga mampu melayani kebutuhan pengguna (Ibrahim,2014: 185).

Pengembangan koleki diartikan sebagai seluruh aktifitas untuk memperluas koelksi yang ada di dalam perpustakaan terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka. Dalam melaksanakan pengembangan koleksi perpustakaan harus bertu-betul mengerti kebutuhan para pemakai. Secara garis besar pengembangan koleksi dapat mencakup perumusan kebijkan pengembangan koleksi, pemilihan dan pengadaan koleksi, pemilihan termasuk penyiangan dan pendayagunaan koleksi (Darmon,2001:55).

Pengembangan koleksi merupakan proses memastikan bahwa kebutuhan informasi dari para pemakai akan terpenuhi secara tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi yang di himpun oleh perpustakaan. Sumber-sumber informasi tersebut hari dikembangkan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi perpustakaan dan masyarakat yang dilayani. Faktor intern yang mempengaruhi proses pengembangan koleksi dapat di jabarkan menjadi lima hal yaitu masyarakat atau institusi, tujuan perpustakaan, kelompok masyarakat atau pemakai yang harus dilayani, koleksi yang telah ada, sumber daya yang tersedia yang meliputi sumber daya manusia, dana, bahan yang tersedia, serta alat bantu untuk identifikasi dan evaluasi yang tersedia (Magril and Corbin,1998: 16).

E. Perpustakaan Perguruan Tinggi

(33)

22

Pada umumnya para ahli memberikan definisi tentang Perpustakaan Pergururan Tinggi dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Perpustakaan. Perguruan Tinggi menurut (Sulistyo-Basuki, 1991 : 51) adalah Perpustakaan yang terdapat pada Perguruan Tinggi, badan bawahannya, maupun lembga yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi, dengan tujuan utama membantu Perguruan Tinggi mencapai tujuannya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berdiri pada wilayah Perguruan Tinggi dan terdaftar sebagai salah satu unut kerja yang merupakan integral pada suatu Perpustakaan Perguruan Tinggi.

2. Tujuan perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai suatu organisasi yang bernaung dibawah organisasi induknya yaitu Universitas, tentu saja memiliki tujuan khusus dari organisasi induknya. Secara umum tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi yang dikemukakan oleh Sulistyo-basuki, 1991 : 52) adalah: a. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Perguruan Tinggi, lazimnya

staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi Perguruan Tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

(34)

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tapat guna bagi berbagai jenis pemustaka.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan Perguruan Tinggi juga lembaga industri lokal

3. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi

Agar tujaunnya dapat terlaksana, perpustakaan Perguruan Tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi menurut Direktorat Jendral Penddidikan Tinggi (2004 : 3) adalah sebagai berikiut:

a. Fungsi edukasi, perpustakaan merupakan sumber belajar para civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan matari pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran. b. Fungsi informasi, perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah

diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi riset, perpustakaan mempersembahkan bahan-bahan primer dan skunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan mengkaji ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah menghasilkan karyakarya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

(35)

24

d. Fungsi rekreasi, perpustakan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bemakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pemustaka Perpustakaan.

e. Fungsi publikasi, perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga Perguruan Tinggi yakni civitas akademika dan staf non akademik.

f. Fungsi deposit, perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga Perguruan Tingginya. g. Fungsi interpreatasi, Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian

dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pemustaka dalam melakukan dharmanya.

F. Integrasi keislaman

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dapat berfungsi secara optimal dalam hal penyediaan berbagai koleksi. Sedangkan koleksi perpustakaan merupakan semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyaratakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Salah satu contoh koleksi perpustakaan adalah koleksi perpustakaan universitas yang dijelaskan dalam Standar Nasional Indonesia sebagai materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan dan sistem temu kembali informasi untuk didayagunakan bagi pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk dimanfaatkan mahasiswa sebaga ilmu pengetahuan.

Hal ini merupakan sebutan yang di kemukakan oleh allah swt di dalamnya terkandung keutamaan adam atas malaikat berkat apa yang telah di khususkan

(36)

oleh allah baginya berupa ilmu tentang nama-nama segala sesuatu sedangkan para malaikat di perintahkan bersujud kepada adam.

Sebagaimana firmannya dalam QS.Al-baqarah ( 2 : 31 )

Terjermahnya: Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang benar. (Departemen agama RI, Al-quran dan Terjemahan, 2010 : 10) Dan ayat diatas menjelaskan identifikasi benda-benda (koleksi) sudah diajarkan kepada nabi adam a.s sebagai salah satu cara tuhan untuk merespon pertanyaan para malaikat yang sekaligus menjadi eksintensi ke khalifahan manusia. Kemampuan menjelaskan benda beserta seluruh fungsinya merupakan tradisi manusia yang berlanjut sampai hari ini. Hal tersebut juga berimplikasi terhadap kegemaran manusia untuk mengumpulkan berbagai benda sebagai koleksi. Kaitan ayat tersebut dengan judul peneliti yaitu telah diajarkan kepada nabi adam tentang jenis-jenis benda beserta dengan fungsinya masing-masing, maka dari itu koleksi-koleksi perpustakaan disediakan bagi pemustaka sesuai dengan kebutuhannya.

(37)

26 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek berdasarkan fakta yang tampak atau data sesuai dengan apa yang ada di lapangan.

Menurut Moleong (2007:6) deskriptif adalah bersifat menggambarkan atau menguraikan sesuatu hal menurut apa adanya, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian secara kualistik dengan cara mendeskripsikan dalam format. Kata-kata dalam bahasa, pada suatu pertunjukkan khusus dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian yang disajikan kepada responden terus disajikan dalam bentuk format tertulis kemudian dilakukan pembahasan dan dikumpulkan untuk dibuat deskriptif gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian berdasarkan fakta sebagaimana adanya dan ditunjukkan dengan menganalisa (Nawawi, 1995 : 27).

(38)

B. Lokasi dan waktu penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitianini telah dilaksanakan di Perpustakaan B.J Habibie PoliteknikNegeri Ujung Pandang denganalamatJalanPerintisKemerdekaan, KM 10 Makassar.

2. Waktu penelitian

Penelitianinidimulaipada tanggal 27 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2018. Alasan dilakukan penelitian tersebut adalah mudah dijangkau oleh peneliti, Perpustakaan B.J Habibie menggunakan DDC sebagai pedoman klasifikasi, dan perpustakaan sudah menerapkan SKKNI untuk dijadikan peraturan dan pedoman dalam melakukan semua kegiatan perpustakaan.

C. Sumber data

Data yang digunakanuntukmemperolehinformasidalampenelitianiniadalah data primer,yaitu data yang diperolehsecaralangsungdaripustakawan, kepalaperpustakaandanpegawaiperpustakaan lainnya tanpamelaluiperantara, denganmenggunakanwawancara.Penelitimenentukaninformandaripustakawan yang mengolahbahanpustakadi Perpustakaan B.J Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang.

1. Data primer merupakan data yang diperolehlangsungdaripustakawan, kepalaperpustakaandanpegawaiperpustakaandenganmelakukanwawancarapad aperpustakaan B.J Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang. Adapun informan yang diambil dalam penelitian ini sebagai berikut.

(39)

28

Tabel 1 Nama Informan

NO NAMA JABATAN

1 Muhammad Sabri Ali, S.Sos.,M.I,Kom Sekretaris perpustakaan B.J. Habibie

2 Rahmawati, S.Sos Pustakawan pengadaam

koleksi

3 Siti Nurkhusaimah Mahasiswi

4 Septian Putra Pratama Mahasiswa

5 Hindi Kurniawan Mahasiswa

2. Data sekunder merupakan data untuk melengkapi penelitian yang sudah dilakukan, contohnya seperti laporan atau dokumen yang dapat mendukung pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Instrument penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat (instrument) pengumpulan data utama, karena peneliti adalah manusia, dan hanya manusia yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, serta mampu memahami kegiatan kenyataan di lapangan. Selain itu, untuk peneliti juga berperan serta dalam pengamatan atau participant observation (Maleong, 2007:9). Peneliti di sini mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dengan melalui wawancara, merekam dan mencatat, agar peneliti dapat memperoleh data yang bisa dijadikan informasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(40)

E. Metode pengumpulan data 1. Pengamatan/observasi

Observasi merupakansuatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses. Penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati langsung terhadap obyek penelitian, kemudian mencatat hal-hal yang dianggap perlu sehubungan dengan masalah yang diteliti. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi aktif. Dalam observasi ini, peneliti terjun langsung kelapangan untuk mengamati langsung semua yang terjadi di tempat penelitian (Sugiyono, 2010 : 310).

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survey dengan menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian, kemudian hasil wawancara itu dicatat dan direkam oleh pewawancara sebagai data penelitian (Indriantoro, 2009 : 152).

Dalam kegiatan wawancara ini peneliti melakukan wawancara secara langsung atau bertatap muka dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti kepada informan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang semaksimal mungkin (Arikunto, 2002 : 23).

Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan lisan kepada pustakawan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ingin diteliti mengenai aktifitas atau pekerjaan pengolahan bahan pustaka.

(41)

30

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mencari data. Dalam pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi, peneliti mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang mendukung proses penelitian ini, sehingga dapat diuraikan berbagai hal yang berkaitan, agar keaslian dari penelitian ini dapat di pertanggung jawabkan. Dalam hal ini peneliti mengambil semua gambar yang berkaitan dengan aktifitas yang dilakukan oleh pustakawan selama peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan B.J Habibie.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sebagai perlengkapan seseorang yang mempunyai variasi antara obyek yang satu dengan obyek yang lainnya (Farhady, 1981 : 5). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sistem klasifikasi dengan indikator sebagai berikut:

Tabel 2 Variabel Penelitian

Variabel Penjelasan

Kebutuhan pemustaka 1. Koleksi yang sering dipinjam 2. Kendala yang dihadapi

G. Teknik pengolahan data dan analisis data

1. Pengolahan data

Pengolahan data adalah suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dijelaskan dan dapat dimengerti. Metode pengolahan data dan analisis data yang digunakan yakni metode kualitatif. Teknik

(42)

pengolahan dan analisis data dalam penelitian adalah analisis data kualitatif yang merupakan teknik pengolahan data yang bersifat nonstatistik.

Pada saat analisis data, dapat kembali lagi ke lapangan untuk mencari tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali. Pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara mengklasifikasikan atau mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelitiannya (Suyanto dan Sutinah,2006:173)

Mile dan Huberman (2006) dalam (Sugiyono, 2010 : 125), menyebutkan langkah-langkah pengolahan data kualitatif yakni:

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang memfokuskan pada hal-hal yang dianggap perlu serta mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan dari suatu masalah dapat diperiksa dan diverifikasi.

Peneliti di sini mampu memilih mana informasi yang penting, sehingga ketika menarik kesimpulan maka data yang diperoleh benar-benar terlihat dan biasa dijadikan informasi.

b. Penyajian data

Pada penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Menurut Mile dan Huberman yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

(43)

32

c. Menarik kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas atau bahkan tidak jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

2. Analisis data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif yaitu metode penelitian dengan menggunakan data yang pasti, yaitu data yang sebenarnya terjadi bukan sekedar yang terlihat dan terucapakan tetapi data tersebut memiliki makna dibalik yang dilihat dan yang diucapkan oleh informan.

Tujuan dari analisis data adalah untuk merangkum data agar mudah dipahami, sehingga masalah yang muncul pada penelitian ini akan mudah dipelajari dan diuji, karena penelitian ini menggunakan data yang pasti.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data didukung oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Karena penelitian ini bersifat deduktif, yaitu mengumpulkan data, menyusun data masalah yang terjadi pada saat penelitian dan kemudian di analisis data sehingga bisa menarik suatu kesimpulan.

(44)

33

1. Sejarah singkat perpustakaan B.J. Habibie

Politeknik Negeri Ujung Pandang dulunya adalah Politeknik Universitas Hasanuddin yang di dirikan pada tahun 1987. Pada saat didirikan PNUP tidak memiliki perpustakaan, akan tetapi dulunya PNUP memiliki ruang baca yang dikelola oleh satu orang pegawai. Karena pemanfaatannya semakin hari semakin meningkat, maka pegawai dari tahun ketahun pun semakin meningkat pula. Kemudian pada tahun 1992 menerima tambahan pegawai yang masing-masing memiliki latar belakang pendidikan SMA dan D3 IlmuPerpustakaan.

Pada tahun 1994, perpustakaan dipindahkan ke ruangan yang luas, karena tidak bisa lagi menampung koleksi yang semakin bertambah dan kunjungan yang semakin meningkat. Dan pada tahun 1995, pertama kali ditunjuk Kepala Perpustakaan yang akan mengatur dan mengarahkan para pegawai perpustakaan.

Tahun 1996 perpustakaan memiliki gedung sendiri. Awalnya gedung tersebut digunakan sebagai locker mahasiswa yang memilki luas 231 m kuadrat. Dan pada tahun yang sama ditunjuk kepala perpustakaan yang baru untuk mengarahkan para peagawai perpustakaan. Semuanya bergabung dalam unit penerbitan sehingga menjadi UPT Perpustakaan dan Penerbitan. Pada tahun 1998 ditunjuk kepala perpustakaan yang ketiga, kepala perustakaan tersebut memiliki latar belakang S1 Ilmu PerpustakaanUniversitas Hasanuddin.

(45)

34

Tahun 2000 sampai 2003, perpustakaan mengalami perubahan yang baik, diantaranya yaitu gedung perpustakaan diperluas, dan juga penambahan 7 pegawai, dan semuanya berlatar belakang pendidikan Ilmu Perpustakaan.Dan pada tahun 2004 sampai dengan 2007, perubahan perpustakaan semakin maju, karena pada saat itu perpustakan mendapat hibah kompetisi, yaitu program SP4 dan TPSDP. Kedua program tersebut memberikan kemajuan yang sangat berpengaruh pada pengembangan perpustakaan. Dan disaat yang sama, dilakukan pula renovasi terhadap perpustakaan, dan ruangan perpustakaan pun diperluas hingga 824 m kuadrat. Atas ide dan masukan yang telah dikemukakan oleh kepala perpustakaan yang telah direstui oleh Bapak Prof. Dr. BJ Habibie, sehingga pada pertengahan tahun 2007 nama perpustakaan PNUP diubah menjadi Perpustakaan BJ Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar.

2. Visi dan misi Perpustakaan B.J Habibie

Visi dan misi merupakan tolak ukur yang menjadi acuan penilaian perpustakaan dan menentukan maju atau tidaknya suatu perpustakaan.Adapun visi dan misi dari perpustakaan B.J Habibie adalah sebagai berikut:

1) Visi

Menjadikan Perpustakaan B.J Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang sebagai Perpustakaan Akademik yang Ungguldengan Menyediakan Sumber-sumber Informasidan Layananuntuk Memenuhi Kebutuhan Kegiatan Akademikdan Penelitian.

(46)

2) Misi

a) Mengorganisasikan dan menyediakan akses terhadap sumber-sumber informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

b) Mempromosikan perpustakaan sebagai unit utama dalam menunjang kegiatan akademik dan riset.

c) Mempromosikan nilai dan manfaat dari kegiatan membaca dalam rangka memperkaya cakrawala pemakai perpustakaan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

d) Menyediakan fasilitas dan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi seluruh pemakai perpustakaan.

3. Struktur organisasi Perpustakaan B.J Habibie

Struktur organisasi adalah rangkaian yang memperlihatkan susunan tugas dan kewajiban anggota dalam suatu organisasi dan menunjukkan adanya hubungan dan fungsi-fungsi antar bagian organisasi dari masing-masing anggota, guna untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.Perpustakaan BJ Habibie merupakan salah satu bagian atau perangkat dari Politeknik Negeri Ujung Pandang yang patut diketahui keberadaannya.Berikut struktur organisasi perpustakaan BJ Habibie. Sesuai dengan lamiran skripsi ini.

Bagan tersebut menggambarkan bahwa perpustakaan BJ Habibie berada dibawah naungan Kepala Perpustakaan yang bertugas mengawasi dan mengarahkan pegawainya agar bekerja sesuai dengan tuntutan dan perencanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

(47)

36

4. Jenis Koleksi Perpustakaan B.J Habibe

Keleksi perpustakaan adalah literatur yang dimanfaatkan oleh pemustaka untuk memenuhi kebutuhan pada proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat. Koleksi yang ada di perpustakaan BJ Habibie ada dua yaitu koleksi tercetak dan koleksi non cetak.

Koleksi tercetak terdiri dari buku teks, jurnal ilmiah, tugas akhir. Sedangkan koleksi non cetak terdiri dari Compact Disk (CD).

Tabel 3

Jenis Koleksi Perpustakaan B.J Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang

No Jenis Koleksi Jumlah Total

Judul Eksemplar 1 Buku 9.462 16.919 2 Buku Elektronik 575 575 3 Prosiding 8 8 4 Tugas Akhir 10.375 16.449 5 Karya Ilmiah 2.188 2.531 6 Jurnal 1.204 2.379

7 Majalah Dan Tabloid 416 5.514

8 Surat Kabar 6 4.248

9 Cd/Disket 1.124 1.54

10 Kaset Tape 22 22

Total 25.38 50.185

berdasarkan tabel di atas peneliti melakukan penelitian yang terfokus pada koleksi buku, dimana jumlah buku yang ada di perpustakaan B.J. Habibie yaitu 9. 462 judul, koleksi buku untuk jurusan teknik telekomunikasi yaitu 823 judul, jurusan elektronika 821 judul, jurusan listrik 792 judul, jurusan teknik sipil 719 judul, jurusan teknik mesin 1087 judul, jurusan administrasi niaga 489 judul, jurusan akuntansi 934 judul, jurusan teknik kimia 401 judul, jurusan teknik jaringan komputer 1477 judul.

(48)

5. Sarana dan prasaran di Perpustakaan B.J Habibie

Sarana dan prasarana sangat penting untuk menciptakan kenyamanan pemustaka yang berkunjung.Maka dari ituperpustakaan BJ Habibie menyiapkan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.Kenyamanan perpustakaan merupakan hal yang paling penting yang merupakan daya tarik untuk mendukung pemanfaatan perpustakaan secara optimal dengan pengadaan AC yang memadai.

Adapun sarana dan prasarana yang disediakan perpustakaan BJ Habibie sebagaiberikut: 1. Ruang baca 2. BI Corner 3. Internet 4. Ruang referensi 5. Ruang multimedia 6. Ruang rapat

7. Tempat penitipan barang 8. Fotocopy

(49)

38

B. Hasil Penelitian

1. Proses Pemenuhan Kebutuhan Koleksi Terhadap Pemustaka di

Perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang

Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan yang didasarkan pada dorongan untuk memahami, menguasai lingkungan, memuaskan keingintahuan dan penjelajahan. Setiap individu membutuhkan informasi, informasi disuguhkan setiap hari dalam setiap waktu yang di harapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kebutuhan pemustaka merupakan suatu keperluan dalam mencari atau menelusuri informasi yang dibutuhkannya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas pelayanan yang telah disediakan oleh perpustakaan.

Adapun proses pemenuhan kebutuhan koleksi di perpustakaan B.J. Habibie yang di ungkapkan oleh informan I bahwa:

“Dan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan koleksi di perpustakaan b.j. habibie yaitu kami melakukan pengadaan bahan pustaka, pemilihan atau seleksi bahan pustaka serta melakukan perawatan koleksi. Namun sebelum melakukan kegiatan tersebut maka kita terlebih dahulu membuat perumusan kebijakan/planning yang berfungsi sebagai pedoman dan

perencaan dalam pembinaan dan pemenuhan koleksi” (wawancara 10 September 2018)

Pernyataan dari informan I tersebut di perjelas oleh informan II yang menyatakan bahwa:

“sebelum mengadakan koleksi kami terlebih dahulu membuat semacam perencanaa dalam melakukan pengadaan koleksi. Hal tersebut perlu dilakukan karena untuk membandingkan jumlah dana yang ada dengan jumlah koleksi yang akan dibeli apakan dana tersebut cukup atau tidak. Setelah itu baru diadakan seleksi bahan pustaka, dan melakukan

perawatan koleksi” (wawancara 10 September 2018)

Dari hasil wawancara yang telah dilakaukan oleh kedua informan di atas maka dapat diketahui bahwa proses pemenuhan koleksi di perpustakaan B.J.

(50)

Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang yaitu melakukan pengadaan bahan pustaka, pemilihan atau seleksi bahan pustaka serta melakukan perawatan koleksi.

Hal tersebut sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Edward G. E vans (2000) yang mengatakan bahwa tugas utama perpustakaan adalah membangun dan mengembangkan koleksi yang kuat demi kepentingan pengguna perpustakaan dengan tahap pengembangan koleksinya sebagai berikut analisis masyarakat dalam hal ini masyarakat pengguna, kebijkan seleksi, seleksi, pengadaan, penyiangan, serta evluasi. Pengembangan koleksi perpustakaan pada dasarnya pengguna dapat mengusulka koleksi-koleksi yang perlu di tambahkan. Namun kebijkan pemelihan koleksi tetap menjadi kewenangan pustakawan.

a. Seleksi koleksi

Prose seleksi atau pemiliah koleksi merupakan kegiatan yang harus diatasi oleh tujuan dan sarana ingin dicapai perpustakaan. Dimana kegiatan pemilihan bahan pustaka merupakan proses mengevaluasi bahan pustaka yang akan dipilih sesuai dengan kebijkan perpustakaan.

Seleksi atau pemilihan koleksi yang dilakukan di perpustakaan b.j. habibie politeknik negeri ujung pandang yang penulis peroleh berdasarkan hasil wawancara kepada informan I menyatakan bahwa:

“seleksi bahan pustaka dilakukan sama halnya dengan seleksi bahan

pustaka pada umumnya yaitu, kami menyeleksi bahan pustaka berdasarka dengan kriteria tersebut terlarang atau tidak (wawancara 10 September 2018)

Pernyataan dari informan I tersebut di perjelas oleh informan II yang menyatakan bahwa:

“dalam melakukan seleksi koleksi terlebih dahulu mengumpulkan alat bantu seleksi. Alat bantu yang biasa digunakan yaitu katalog penerbit.

(51)

40

Katalong penerbit ini biasa dibagikan secara Cuma-Cuma oleh pera

penerbit. Setelah itu memilih judul yang sesuai dengn kriteria”

(wawancara 10 September 2018)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh keduaa informan di atas dapat diketahui bahwa seleksi atau pemelihan bahan pustaka dilakukan dengan sesuai dengan kriteria dan keijkan pemilihan judul serta dilihat dari terlrang atau tidanya koleksi dan juga menggunakan katalog penerbit alat bnatu seleksi yang di bagikan secara cuma-Cuma oleh para penerbit.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ade Kohar (2003) yang mengatakan bahwa setiap kegiatan lain di perpustakaan akan bergantung pada pemilihan koleksi perpustakaan yang bersangkutan. Kegiatan pemilihan bahan pustaka yang akan dipilih sesuaidengan kebijkan perpusakaan, kemampuan pengguna yang di layani, dana, tenaga, dan pengolah yang tersedia di perpustakaan. Dalam melakukan seleksi bahan pustaka diperlukan yang namanya alat bantu seleksi seperti silaus mata kuliah, katalog penerbit/berita, bibliogafi, daftar peroleh buku, tinjauan dari resensi buku serta situs web.

b. Pengadaan Koleksi

Pengadaan koleksi berarti proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadkan koleksi perpustakaan. Koleksi yang diadakan suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap dan terbit mutakhir agar tidak mengecewakan pengguna yang di layani.

Adapun pengadaan koleki di perpustakaan B.J. Habibie Politeknik Negeri Ujung Pandang sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan I yang mengatakan bahwa :

(52)

“Dalam melakukan pengadaan bahan pustaka kami terlebih dahulu

melakukan survey ke pengunjung, biasa juga melalui katalog penerbit kotak saran dan katalog buku online namun koleksi yang di butuhkan oleh pengguna namun tidak semua akan kami beli karena dana yang tersedia tidak cukup untuk membeli buku dan sedangkan buku yang disumbangkan terkadang tidak sesuai dengan kurikulum disini karena dominan buku sumbangant yaitu koleksi umum sedangkan kami memerlukan buku

teknologi” (wawanacara 10 September 2018)

Pernyatakan dari informan I tersebut di perjelas oleh informan II yang mengatakan bawa:

“sebelum kami melakukan pengadaan bahan pustaka, maka kami terlebih

dahulu melihat survey pemakai sehingga kita dapat mengetahui koleksi yang inginkan oleh pemustaka. Survey ini berasal dari kotak saran tapi kami terkendala dalam pembelian buku karena anggaran yang disediakan sangar minim dan sedangkan buku-buku teknologi sangat mahal harganya” (wawancara 10 September 2018).

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh kedu infroman di atas maka penulis dapat diketahui bahwa pengadaan koleksi di perpustakaan B.J. Habibie yaitu perpustakaan melakukan survey terlebih dahulu ke pengunjung yang bertujuan untuk mengetahui koleksi apa saja yang di buuthkan oleh pemustaka. Selain itu juga pustakawan terkandala dalam pembelian buku karena dana yang disediakan minim.

Menurut sumantri (2002:29) dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus di pandu oleh rambu-rambu yang menjadi priotitas pengadaan sudah ditentukan dalam kebijakan pengembangan koleksi. Dengan demikian arah pengembangan koleksi sudah jelas. Hal ini penting dilaksanakan dengan tujuan untuk menghindari buku atau jenis lainnya yang sebenarnya kurang bermanfaat bagi pengguna perpustakaan yang masuk kedalam jajaran koleksi.

Gambar

Tabel 1 : Nama-Nama Informan ........................................................................
Tabel 1  Nama Informan
Tabel 2  Variabel Penelitian
Gambar struktur organisasi perpustakaan B.J Habibie
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi telah berusaha melakukan proses implementasi dalam perda tersebut sesuai dengan

Dari seluruh paparan diatas dapat dilihat bahwa beberapa konflik- konflik yang terjadi antar umat beragama baik yang terjadi karena penolakan kasus pendirian

Hitung berapa banyak pasien yang diperlukan agar Unit Rawat Inap tersebut memenuhi BEP pada tahun 2014b. Kapan BEP itu terjadi dan berapa lama untuk mencapai

penggunaan lahan ditentukan dengan indikator penutupan oleh vegetasi, kesesuaian penggunaan lahan, dan indeks erosi, sedangkan kriteria tata air ditentukan dengan

Pengadilan Agama Tanjung Selor, pada hari ini RABU, tanggal TIGA bulan JUNI¸ tahun DUA RIBU LIMA BELAS menerangkan bahwa:..

Pembayaran manfaat (pelayanan atau janji yang diberikan penanggung saat kontrak Asuransi dibuat) pada saat terjadi risiko pada tertanggung.. Pembayaran manfaat pada

(3) kontribusi program madrasah diniyah terhadap pengembangan materi pendidikan agama Islam di MI Ma‟arif Cekok yaitu menambah pengetahuan siswa dalam bidang

Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana program pengelolaan SRI pada Desa Tanggulangin Kabupaten Lampung Tengah terhadap