INTERAKSI
SOSIAL
EKONOMI
CACAT NETRA
DI
PANTI PIJAT BAGAS
WARAS
PAPRTNGAN
YOGYAKARTA
Mahyuzar
RahmanaAbstract
:
This research highlights three disabled (blind) peoplein
the termof
their waysin
dealing with their shortcoming in earningtheir
livelihood and the way they interactwith
their surrounding, socio-economically and s ocio-religious ly.It
is foundthat they have the ability to meet they daily needs by "massaging people". Eventhough they have shortcomings, in
fact,
they havethe ability to adapt to their surroundings externally and with their
fellow masseurs internally. They interact economically, socially as well as, religiously in line with the social interaction pattems such as cooperation, conflict, competition or accommodation.
Key words.' Interaksi Sosial.
Manusia mampu
mengubah nasibnya
dengan
membangundirinya
yakni
dengan
secaraterus
menerus
mengadakan usahauntuk perbaikan-perbaikan dan perubahan-perubahan menuju suatu kemajuan.
Setiap orang mempunyai kekuatan yang tak
ternilai
yang dap^tdipergunakan,
dipakai dan
dikembangkanuntuk
ditransfer keluardari
tubuhnya
untuk
tujuan-tujuan
kehidupanya.Dalam hal
ini,
manusiadiberikan bekal
yang sama oleh penciptanya Tirhan Yang Maha Esa berupa modal dalam jiw a danraganya, alokasi waktu waktuyang sama dan
juga
tersedia kesempatan yangtidak
terbatas dalama Mahyuzar Rahman adalah dosen Fakultas Tarbiah IAIN STS Jambi
mengembangkan
diri
danmengisi
kehidupanya. Kemampuan dan keberuntungan dalam mengelola waktulah yang akan membedakan hasil usaha mereka.Setiap manusia, dalam kehidupanya, terutama
untuk
mengejar kehidupan yang lebih baik, dihadapkan kepada suatu keharusanuntuk
mencari
nafkah.
Cara satu-satunyauntuk
mencarinafkah
tersebut adalah dengan bekerja, yang dalam halini berarti
mempergunakansegala kemampuan,
termasuk
kemampuan
pisik
dan
pikiran,
untuk
memproduksi, membuat atau
menghasilkan sesuatu,baik
secara lansung ataupun secaratak
lansung. Seseorang, apakahitu
ia
seorang pengusaha atau karyawan,tentunya
mempunyai tujuandalam
kerjanya, kegiatanya
dan
usahanya.Maksud dan
tujuanboleh berbeda, tetapi tujuan
akhirnya
tetap sama yaitu memperoleh penghasilan (Abidin,1994
12).Tapi, terdapat suatu kenyataan yang tidak bisa dibantah, bahwa dalam bekerja tersebut manusia dapat melakukanya apabila terpenuhi
semua
syarat-syaratyang dibutuhkan. Salah satunya adalah syaratyang
berhubungan dengan kesempurn aan anggota tubuh yang akandipergunakan sebagai
komponen
penting untuk bisa melaksanakankerja tersebut. Maka, walaupun bisa
juga
bekerja, akantetapi
bagi mereka yang mempunyai cacattubuh
misalnya,hal
tersebut akanmenjadi halangan bagi mereka, sehingga mereka
tidak
bisa bekerja secaraleluasa
dibandingkan dengan mereka yang sehat jasmani/pisiknya.
Terdapat berbagai sebab yang mengakibatkan terjadinya suatu
kecacatan
tubuh,
seperti
cacat pembawaan (sejaklahir)
ataupunkecacatan
yang
di
sebabakanpoleh
unsur alam
seperti
terkenamusibah
di
saat gempa,gunung
meletus,banjir
dan
sebagainya.Pada masa
modern
dewasaini,
kecacatansudah
lebih
banyakdisebabkan
oleh
kejadian-kejadian seperti
kecelakaan bermobil, perang dan sebagainya. Kecacatandisini
bukan ditekankan hanyapada hilangnya suatu anggota tubuh semata, sebab
jika
ada anggotatubuh yang yang
hilang
tetapitidak
mengurangi pungsinya, makapada dasarnya dalam kehidupan
tidaklah terlalu
menjadi masalah.Daun telinga yang hilang tetapi pendengaran
pemiliknya
tetap baikpada
dasarnyatidak
menjadi
masalah
seriuspada pemiliknya,
dan
dalam
keadaanseperti
ini,
merekamasih
dapat melakukanpekerjaan
berat yang
tidak
bisadilakukan oleh orang
yang patah kakinya. Permasalahan terpenting yang mungkin terjadi pada orangyang cacat telinganya seperti
di atas
yangpaling mungkin
adalah perasaan rendahdiri,
perasaan malu dan sebagainya.Akan
tetapi iatetap dapat bekerja keras seperti menjadi
buruh
bangunan. Menjadiburuh butuh
tenaga besaruntuk
mengangkat barang, bukan butuhtelinga
(Magnal,
1992:46).Apa
yang telah
disebutkan
di
atas
pada
dasarnya
adalahsebahagian
kecil dari
cacat yang dikategorikan
kepada
cacatjasmani. Cacatjasmani
secara luas terbagi kepada 5 macam yaitu:1) Cacat
tubuh,
seperti tangan buntung,kaki
buntung dan lainnya;2)
Cacat dalam indera, yangterdiri
dari:
Tirna Netra, Tuna Wicara,Tlrna Rungu; 3) Cacat Mental; 4) Cacat Gangguan Jiwa; dan 5)Cacat Sosial: Tuna Susila, Tuna Karya.
Diakui
atau
tidak,
berbagai efek
kecacatan
tubuh
akanmempengaruhi kehidupan mereka yang cacat
tersebut, baik
secara ekonomi ataupun secara social mereka. Satu diantara effect terpentingadalah bahwa
kecacatan
tersebut akan
berpangaruh
terhadapcara mereka
mencari
kerja,dalamhal
ini
mereka
cara memenuhikehidupan ekonomi.
Misalnya,
bagaimana cara merekayang
cacat netra bekerja?Atau
lapangan kerja apa yang cocok untuk mereka?,atau yang
lebih
ekstrem, adakah orang yang mau memperkerjakan mereka?Seiring dengan kemajuan zaman sekarang
ini,
masalah lapangankerja
merupakan salah satu
masalahbesar
yang
dihadapi
oleh pemerintah dan masyarakat sendiri. Tidak seimbangnya lulusan atau angkatan kerj a dengan kemampuan mereka yang lulus danpemerintahdalam penyediaan lapangan kerja menyebabkan terjadinya banyak penganggur yang menjadi beban
dan
dilemma bagi bangsaini.
Jugabagi
merekayang
cacat, penerimaan atau pandangan yangburuk
terhadap mereka semakin memarginalkan mereka dalam berbagai bidangkehidupan,
terutama pada sectorformal
dipmerintahan ataudi
sector swasta.ZainalAbidin,
dalam halini,
mengajukan 26 alternatifpekerjaandi
sectornon
pemerintah yang dapat dipergunakan sebagai lahankehidupan
lkerja yaitu:
a) Membuka kursus computer; b) Membukausaha perbengkelan, (sepeda
motor
dan lainnya); c) Bidangmontir
elektronik;
c) Bidangpotografi; d)
Bidang produksi media; Bidangjurnalistik;
Penyiar radio; BidangMC
(pembawa acara); e) BidangKetrampilan: Merangkai
janur,
merangkai
bunga;
dekoratorsuatu resepsi;
f)
Bidang perpustakaan; Bidang
pemandu wisata; Pembuat resensibuku;
Bidang konsultan belajar, private; g) Bidangpelatihan agro bisnis; Bidang pembudidayaan jamur merang; Bidang
penyulingan minyak
kayu putih;
Bidang penyulingan
minyak
cengkeh;Beternak
burungpuyuh;
h) Bidang usaha perkoperasian;i)
Tutor bahasa Inggris/ penerjemah; T[rtor bahasa arabl penerjemah;Guru
ngajiI
privateAl-quran;
Cerpenis;Akuntan;
Kerajinan kayu(meubelair).
Terlihat, alternatif
lapangankerja
yang
diajukan
olehZainal
Abidin
tersebut ternyata
tidak
mengkafer
lapangankerja
bagi mereka yangcacat, terutama dalam halini,
meraka yangcacatnetra.Hampir
seluruh pekerjaan pada daftardi
atas tersebut memerlukan keahlian khusus yang hampir-hampirtidak mungkin
dimiliki
oleh mereka yang cacat, dalam halini
terutama bagi mereka yang cacat netra (buta-tidak dapat melihat).Walaupun
demikian,
bagi
mereka yang menderita cacat netraini
tetap tersedia pekerjaan yang cocok sesuai dengan kemampuanserta keadaan mereka.
Bagi
mereka yang
cacatnetra,
pekerjaan terbanyak yang merekatekuni
adalah profesi sebagai TukangPijat
atau Pemijal. Profesi sebagai tukang pijat
ini
tidak
bisadi
pandang enteng, sebab memijat memerlukanketerampilan
serta kemampuankhusus Berdasarkan
interview
dengan beberapa tukangpijat
yang membuka panti pijat sederhana, hasil dari memijat yang merupakanpekerjaan
utama merekaini
ternyata mampu memeuhi kebutuhanekonomi
keluargamereka termasuk
untuk
menyekolahkan anakmereka
ke janjang
sampaiperguruan
tinggi.
Dengan berprofesisebagai
tukang
pijat inilah
mereka
juga
mencukupi
kebutuhan ekonominya sekaligus melakukan interaksi social dengan masyarakatsekitarnya.
Berdasarkan
research yangdilakukan, terbukti
bahwa mereka dengan keterbatasan yang ada, tetap dapat berinteksi secarasocial dan keagamaan dengan
baik
danwajar
dengan masyarakat dan lingkungan di mana mereka berada.RUMUSAN
MASALAH
Panti
Pijat
Bagas Waras di Papringan,Yogyakarta
yangdihuni
oleh
tiga
orangtuna
netra,
adalah salah satu contoh bagai manatuna netra
hidup dari
memijat dan ternyata, para tunanetra tersebutdapat
hidup
dan berintegrasi
dengan
baik
dengan
masyarakatdisekitarnya. Kehidupan mereka yang sangat menantang, termasuk cara mereka
berinteraksi
tersebut, menjadi inspirasi tersendiri bagipenulis untuk melihat mereka lebih jauh. Maka dalam penelitian
ini,
pokok-pokok
masalahyang akan dicari jawabannya
dan menjadifocus
penelitian
adalah:
1) bagaimanalatar
belakangpribadi
danlatar belakang mereka bisa
berkumpul
di
panti,
2) bagaimana cara merekamemenuhi
kehidupan ekonomi dengan memijatdan
3) apa hambatan-hambatan, kesulitan-ke sulitan yang mereka hadapi dalamberinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
TUJUAN DAN
I(EGUNAAN PENELITIAN
Penelitian
ini
dilakukan
untuk menjawab pokok-pokok masalah pada rumusan masalah, yaitu untuk mengetahuilatar belakang, caramemenuhi kehidupan, serta
hambatan-hambatandalam
interaksi sosialekonomi
cacatnetra
di
PantiPijat
Bagus Waras Papringan Yogyakarta.Hasil
penelitian
ini
kemudian diharapkan berguna
bagipemerintah
dalam
mengambil
kebijakan yang
terkait
dengan clisabledpeople
(orang-orang yang cacat) sehingga dapat dicarikansuatu treatmen yang tepat sesuaid dengan kebutuhan mereka.
Dari
sisi teoritis, hasil penelitian
ini
diharapkan menjadi
pintu
awalbagi peneliti-peneliti
selanjutnyayang
berminat
dengan masalah kehidupan sosial termasuk diantaranya penelitian tentang kehidupan orang cacat. .METODE
PENELITIAN
Masri
Singarimbun
dan
Syafri
Sairin
menyunting
sebuahbuku hasil penelitian yang berjudul liku-liku
Kehidupan
BuruhPerempuan
Isi
buku
tersebut adalahkumpulan
hasil
penelitiantentang
kehidupan
buruh
perempuan dibeberapa
tempat
diYogyakarta. Sebagai penelitian yang berpusat pada tokoh, hal penting yang
diperhatikan
beanr-benar olehpenyunting
dalam penelitianini
adalah tentangkelahiran
mereka, tempattinggal
mereka, upah serta pelayanan kesehatan. Penelitian dalambuku
tersebut bersipatkualitatif
sedangkan
metode yang dipakai adalah
Participant
observation. dimana para
peneliti
termasuk
mahasiswa
yang membantu penelitian tersebutikut
serta dan bahkan hidup bersama merekauntuk
mendapatkan data yangdi
butuhkan. (Singarimbun,1995:
vii
)Keadaan
penghuni Panti Pijat
Bagas Waras sebagaimana dalam pendahulaundi
atas hampir sama denganlikaliku
kehidupanburuh perempuan, buku yang disunting oleh
Masri
Sangaribun danSyafri
Sairin.
Perbedaannya adalah bahwa pada PantiPijat
Bagas Waras, penghuninya semuanya buta. Dengan demikian tujuan yangingin
dicapai dalam penelitian
ini
adalahdalam rangka
melihat b agaimana interaksi kehidup an social ekonomi dan keagam aart y ang mereka lakukan di lingkungan mereka akibat kebutaam yang mereka alami tersebut.Untuk
dapat mengetahui bagaimana interaksi socialekonomi dan keagamaan mereka, maka penulis harus metode yang tepat.
Metode yang penulis pakai,
untuk
kepentingan
penelitianini,
sama dengan
metode pada penelitian
lika-liku
kehidupanburuh
perempuandi
atas
yaitu,
active-participant
observation,dimana
peneliti tidak
hanya mengamati kegiatan mereka memijat, memperhatikan kegiatan mereka ditengah masyarakat, tetapi jugaselama beberapa
minggu berturut-turut
berkunjungke
Panti PijatBagas Waras berbaur dengan mereka dan kadang-kadang meminta untuk diprjat oleh mereka.
Sebagai data awal untuk mendapatkan data tentang
diri
mereka, asal, keluar ga, dan data tentang keahlian memijat, penulis melakukaninterview.
Interview penulis
lakukan
baik
itu
secaraterstruktur
maupun tidak terstruktur.Interview terstruktur penulis lakukan
dengan
membuat pertanyaan secaratertulis,
ditanyakan kepada mereka, dan jawaban mereka direkam denganizin
atau spengetahuan mereka. Interviewtidak terstruktur
lebih banyak bersifat incidental, dimana informasi tentang merekapenulis
dapatkandari
informan
lain
secaratidak
terjadwal atau terencana sebelumnya. Juga,
interview
secaratidak
terstruktur
terjadi
antara penulis dengan3
orang subjekini
secarakebetulan seperti pada saat selesai
sholat
jumat,
sedang makan di warung dan sebagainya. Saat tersebut seriangpeneliti
manfaatkanuntuk
menambahinformasi
tentang kegiatan mereka yang penelititidak rencanakan sebelumnya. Kedua data tersebut penulis susun dan
analisa untuk
mendapatkan jawabandari
pertanyaan yang penulisajukan dalam pokok-pokok permasalahan diatas. Tempat penelitian penulis
ini
adalahdi
sebuah pantipijat
yang bernama Bagas Waras yang berlokasi dijalan
patungI
No.9 Rt.08 Rw.03 Papringan Depok Yogyakarta. Papringan adalah nama sebuah dusun termasuk dalam Desa Catur Tunggal,terdiri
atas 14 Rt dengan 6 RW.TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Panti
Pijat
Dan Penghuninya
Panti pijat
ini
berlokasi dijalan
PetungNo.9
Papringan sebelahUtara (50 m) dari Instiper Yogyakarta. Apa yang disebut panti
disini
adalah sebuah
rumah yang
mirip
dengan kos-kosanyang
diubahfungsinya
sehingga menjadi sebuah tempat usaha, Panti Pijat. PantiPijat
ini berdiri
tahun
1991 oleh Iskandar, anggota tertua penghuniPanti.
Menurut pendirinya,
tidak
adaizin
khususuntuk panti
ini,
melainkan hanya secara lisan
dari
kepala desa tahun. Panti Pijatini
sangat sederhana, hanyaterdiri dari
3 ruang
tidur
bersekattriplek
dalam
rumah
yangberukuran
4
x
6
meter. Ruang PantiPijat
ini
mempunyai dua pungsi, sebagai tempat tinggal mereka dan sebagai
Panti
itu
sendiri.
Pada sianghari
dimana
tidak
adayang
datanguntuk minta di pijat, ia menjadi tempat
tidur
biasa bagi anggota pantitersebut termasuk pada malam hari. Panti
ini
buka darijam
8.00wib
sampai denganjam
22.00 w1b.Penghuni
panti
ini
terdiri dari
tiga
orang, semua nyalaki-laki
yaitu
: Iskandar(
50 th )Asminal
(42th)
danTeguh(24th).
Iskandar,
adalahpenghuni
tertua
sekaligus
sebagaipendiri
Panti Pijat Bagas Warasini. Lahir
45 tahun yang lalu, Ia berasal dari temanggung,Kedu,
Jawa Tengah.Pendidikan yang
dimasukinyaadalah SDLBbagianABPPS di Temanggungtahun 1957 dan kemudian
ia melanjutkan pendidikannya ke SMPLB
A
di Yogyakarta, tepatnya di jalan Suryodiningratan dekat Krapyak Yogyakarta. Kemudian diamelanjutkan ke
SMA
Integrasi, SPG Muhamadiyah ijalan Pangeran Lor No. 30 Yo gy akarta dan tamat tahun 1969. Setelah tamat ia berusahamencari kerja sekaligus menambah kemampuannya dalam memijat
pada Yayasan Kesejahteraan Tirna Netra Islam
(YAKATUNIS)
jalan Parangtritis No. 46 Yogyakarta. Bersamanya di yayasanini
terdapatjuga
Tuna Netradari
Malaysia dan Tuna Netradari
tempat lainnyadi
tanahair.
YayasanYAKATUNIS
ini
dikhususkan hanyauntuk
mereka yang Tirna Netra beragama Islam saja, tidak menerima yangtidak beragama Islam. Pada yayasan
ini,
pendidikan tambahan yang didapat adalah membacaAl-quran
dengan hurupBraille
disampingpelajaran lainnya.
Karena tidak betah disana ia merantau ke Semarang dan bekerja di Panti Pajat
YKTN
(Yayasan Kesejahteraan TunaNetra) BudiAsih
sampai dengantahun
1979. Pada tahun 1980 sampai dengan tahun1990
ra membuka praktek Panti Pijat sendiridi
daerah DemanganBaru,
dan tahun1991
ia pindah lagi ke PetungNo
. 9 mendirikanPanti Pijat dengan nama yang sama, Bagas Waras sampai saat
ini.
Pertemuan dengan T\rnaNetra wanita yang menjadi
isterinya terjadi pada tahun 1975 ketika ia mengikuti pertemuan koperasi TunaNetra
di
Bandung. Setelah 6 bulan masa-masa berpacaran, akhirnya merekamenikah dan
sampai sekarangdi
karuniai
2
orang,laki-laki
dan perempuan. Yang tertua (23 th) sekarang sedangkuliah
diIKIP
Bandungmengikuti
adik perempuannya dan sedang berada disemester 6, sedangkan yang termuda, perempuan, 19 tahun baru tamat
SLTA dan akan melanjutkan
di IKIP
Yogyakarta atauIAIN.
Alasanmemilih
IKIP
atauIAIN
adalahuntuk
menjadikan anaknya guru(PNS). Menurut Iskandar, guru/ PNS tidak akan terkena PHK, seperti yangbanyak
di
alami oleh Bank dan perusahaan swasta lainnya.Dari
memijat
ini
lah ia
membiayai anaknyayang terahir
ini,
sedangkan
anak pertama nya dibantu
pembiayaannyaoleh
adik perempuannyadi
Bandung. Kebutaan Iskandar
bukan
kebutaanyang
dibawa sejak
dari
lahir, tetapi
kebutaankarena
penyakit.Ketika
dia duduk
di
kelas4
SD,ia
terkenapenyakit
bintik-bintik
merah diseluruh
tubuh
dan
menyebarke
mata
yang mengakibat kan penglihatannya berkurang. Penglihatannya gelaptotal
ketika iaduduk di kelas 6 (enam) Sekolah Dasar. Usaha operasi mata pernah di coba, akan
tetapi
ternyata gagal karena menurut dokter, urat syarafmata nya sudah sangat lemah, ada yang putus, sehingga operasipun
tidak bermanfaat.
Asminal,
Anggota
kedua Pantiini
adalahAsminal
berusia 42tahun,
kelahiran
1957.la bersaldari
Purbalingga, Banyumas, Jawa Tengah.Pendidikan yang pernah diterimanya hanya
SDLB
A
di Purworejo selama 3 tahun dimana ia belajar di bidang keterampilanuntuk
T[rna
Netra.
Tahun 1878-1980 ia pindah ke pemalanguntuk
berlatih
atau kursus memijat. Bergabung dengan Iskandardi
Panti Pijat Bagas Warasini
terjadi tahunl991 setelah sebelumnyaia
berada di kota gede sebagai tenaga honor di sebuah Panti Pij at. Bergabungnya denganPanti
Pijat
Bagas Warasini
adalah atas kemauan sendiridisamping ingin mencari pangalaman. Asminal menikah tahun 1985. Wanita Netra yang menjadi isterinya
ini
diperkenalkan padanyadi
kota Gede pada saat pertemuan koperasi Tuna Netra. Sampai saatini
mereka dikaruniai
dua orang,laki-laki
dan perempuan yang masing-masing masih dudukdi
kelas empat danlima
SDdi
Sewon, Bantul.Untuk
membantudirinya,
isterinyadi
Sewonjuga
membuka PantiPijat sendiri.
Kebutaan yangdialami
Asminal
ini
bukan kebutaantotal. Barbeda dengan Iskandar yang kebutaannya adalah kebutaan
total
sehinggatidak
bisa membedakan antara siang dengan malam,tidak ada satu warna pun yang bisa dibedakan dimana semua baginya adalah gelap, maka
Asminal
masih bisa membedakan antara warna merah,hitam
dan putih
jika di
dekatkan kepadanyakira-kira
30cm. Katanya,
masih
ada sisa cahaya yang bisa masuk kematanya.Kebutaan yang
dialami Asminal
ini
juga
disebabkan oleh penyakitsejak kelas dua SD dan penglihatannya
mulai
menghilang pada saat ia dudukdi
kelas 5 SD sampai saatini,
Teguh, Anggota ketiga, termuda dalam
umur
danjuga
anggota terbaru pantiini
berasal dari Kecamatan Pandak, Bantul Yogyakarta.Lahir 24
tahw
silam, tahun 1975,ia mempunyai 5
orang saudarakandung. Dari kelima saudaranya,hanya dia sendiri yang tuna netra. Pendidikan yang diterimanya hanya lah pendidikan biasa bukan pada
SDLB. Pendidikan atau keterampilan yang diperolehnya didapat dari
PSBN (Panti Sosial Bina Tuna Netra) yang beralamat
di
Parangtritis Sewon selama 3 tahun. Kelemahan Panti PSBN menurut Teguh adalah bahwapanti
ini
tidak
mengajarkan membaca dengan hurup Braille tetapi khususuntuk
keterampilan saja membuat sapu, besek kaki,dan lainnya serta keterampilan memijat. Akibatnya, sampai sekarang teguh belum begitu mahir dalam membaca dengan hurup Braille.
Kelebihan
dari
teguh dibandingkan
dengandua
temannya diatas
adalah
bahwaia
juga
menguasaipijat
refleksi;
pijat
dengan menekan simpul-simpul pentingurat
sehinggatidak perlu
memijatseluruh tubuh untuk melegakan atau menyembuhkan suatu penyakit. Kemampuanya
juga
ditambah dengan penguasaannya bidang seni olah napas, walaupun katanya sempurna,ilmu
tenaga dalam merpatiputih yang
dipelajarinya satu
minggu sekali
di
PSBN
di
atas. Bergabung dengan Iskandardi
panti ini
tahun 1998 ketika bertemudi
kota
GedeYogyakarta
dalam
acata yang sama,Kopersi
TunaNetra. Kebutaan yang
dialami
Teguhini
bukan bawaan, bukan pula terkenapenyakit,
tetapi
akibat
kecelakaan,yaitu
terkena petasanpada saat
hari
RayaIdul Fitri.
Kebutaan Teguhini
sama denganAsminal, tidak
butatotal,
tetapimasih
ada cahaya yang masuk ke matasehinggata
masih bisa membedakan warna, walaupun kurangjelas,
jika
objek tertentudi
dekatkan ke mukanya dalam jarak palingkurang
kira-kira
30 cm.Baik
Iskandar maupun kedua temannya menyadari sepenuhnya bahwa kebutaan mereka sedikit banyak sangat berpengaruh terhadappola
kehidupan merekadan
mereka semuamenyebut
itu
sebagaitakdir. Kesulitan-kesulitan
,sampai saatini,
masih sangat banyak yang harus mereka hadapi, terutama dalam hal adaptasi lokasi daerah tempat Panti mereka berada. Menurut Iskandar dan Asminal, selamahampir
10 tahundi jalan
ini,
daerah yang mereka kuasai hanya 4 macam sajayaitu:
1) 2 buah warung makan yang terletakdi
sebelah utara panti mereka, dan satu warung lagi, warung makanAl
barokah yang terleatkdi
sebelah selatan agak ketimur Instiper Yogyakarta.2)S ebuah j alan menuj u masjid al-Hidayah seb agai temp at shalat Jum'at di
jalan
Ori
1 Papringan, selatan panti dan ketimur Instiper, kurang lebih 300 meter dariPanti.
3) Jalan lurus ke selatan terus ke depanIAIN/
KFC
sebagai tempat mereka menunggu BIS untuk pulang ke daerah mereka masing-masing setiap2
atau 3 minggu sekali. 4) Tempat atau daerah lain,belum
mereka kuasai, sehingga walaupun masih dalam RT. 08 dimana mereka berdomisili, kalau ada yang memanggil, mereka harus di jemput. Maka dalam menghadapi kesulitan tersebut, merekamemiliki
kemampuan khusus dan alat bantu khusus diantaranya :Tongkat,
Ketiganya mengakui, bahwa tongkat merupakan dan memegang perananpenting
dalam kehidupan keseharian mereka"Secara bergurau teguh mengatakan : untuk membedakan orang buta dengan yang
tidak
dijalan
raya, terutamadari
cara berjalan, makatongkatlah
tandanya. Gunatongkat
tersebut adalahbanyak
sekaliseperti,
seperti:
1) Sebagai alatuntuk
menyeberangjalan.
Dengantongkat dan berjalan pelan
ini mobil
atau kendaraan akan berhentiatau melambat sendiri. 2) Untuk berjalan agar jangan masuk kedalam
lobang atau menabrak kendaraan ataupun sesuatu yang diam. Maka,
menurut teguh, tongkat
setiaptuna Netra
selaluberjalan
didepanpemiliknya untuk
menemukan lobang atau menabrak benda diamdi
atas.3)
Tongkatjuga
dipakai
untuk
menghindar
agar merekatidak
terlalu
berjalan
ketengah
jalan.
Caranya
adalah
denganpertama penemukan
got
atau tembokbaru
lah
kemudian disusurisecara perlahan.Tongkat juga dipakai untuk mereka yang menuntun.
Biasanya
banyak penuntun yang
memegangtongkat
mereka dan sibuta beradadi
belakang.Membedakan uang,
Keampuan membedakan uang sangat lahpenting bagi mereka agar tidak tertipu/ditipu. Ketiga penghuni panti
ini
ternyata rnempunyai kemampuan yang sama untuk membedakanuang. Setiap ada
uang baru yang
dikeluarkan pemerintah merekarata-rata mengetahuinya
dari
berita radio, walau
pun
ada
yangbelum
memilikinya.
Contoh, uang Rp.50.000seri baru
bergambarW.R
Supratmantelah
mereka ketahui, walaupun mereka
belum memilikinya. Bagaimana cara mereka membedakan uang?. Caramem-bedakan uang pada mereka adalah sama
yaitu
hanya berpedoman kepada lebar dan panj ang saj a dan tidak bisa berpedoman kepada halus, lembut atau dirasa-rasakan.Berikut
rincian perbedaan uang tersebut (uang kertas). Uang 50.000 adalah uang denganukuran 'ter' baik itu
panjang maupun lebarnya (uang pecahan 100.000 belum keluar antaraakhir
1999 sampai awal tahun 2000). Uang 20.000 lebih pendek dari50.000.
Uang
10.000 lebih pendekdari
yang 20.000 lebarnya sama.Uang 5000 lebih pendek
dari
10.000,lebarnya sama. Uang 5000 dan 1000 panjang sama, tapi lebarnya lebih lebar yang 1000. Uang 1000dan 500
lebarnya sama,tapi
panjangnyalebih
panjanguang
500. Dengan demikian untuk mendapatkan perbedaan uang, cukup dengan memb andingkan antar a berm ac am-macam p ec ahan y ang adadi
atas.Naik
bis kota,
Pengetahuan atau cara naik bis kota adalahjuga
kemampuan yang merekamiliki
untuk berjalan-jalan ke tempat ataupanti pijat lainnya ataupun untuk pulang ke daerah masing-masing. Pada dasarnya
tidak
ada kemapuan khususuntuk
ini
dan bahkan khususuntuknaikbis
ini merekaselalumendapatkanpertolongan dariorang yang berada
di
dekat mereka. Biasanya meraka menanyakan danminta
di
stop kan mobiljurusan terminal
dan barunaik
ke bis tersebut.Di
terminal
mereka juga mintadi
carikanmobil
ke daerah mereka danminta diturunkan
kepada supirketika
mereka sampaipada tempat yang mereka
tuju.
Demikianlah
seterusnya. Hanyadengan cara yang sedarhana
ini
mereka sering bepergianke
kotalain,
pulangke
daerah ataupun yang terjauh,pergi
ke
Bandungmisalnya, untuk
suatu pertemuan koperasi.Memijat
SebagaiTulang
PunggungEkonomi
Keterampilan memijut
Ketiga
anggotapanti
pijat
ini
mempunyai ketrampilan profesi yang sama yaitu ilmu pijat. Kelebihan masing-masing dalam memijatini
antara lain:Iskandar yang
paling tua
mempunyai pengalaman yang palinglama dalam memijat,
baik
secaratradisional
dari
pengalamanpribadi
maupundari
pendidkanteoritik
yang diterimanya.
Juga kemampuannya tersebut didukung dengan kemampuanya memahami dan mengajiAl-Quran Braile.
Iajuga
berlangganan majalah Brailedari
Bandung, sedangkanAl-Quran Braile
itu
sendiri
di beri
olehYAKATINUS.
Asminal dan
Teguhhanya
mempunyai kemampuan memijatdan
tidak
ataukurang bisa
membaca. Kelebihanya adalah bahwaAsminal
mempunyai kemampuan untk memijat denganAkupuntur
jari
yangtidak di
miliki
oleh kedua temannya, Teguh dan Iskandar.Dalam
hal
akupuntur biasa,ahlinya
menggunakanmedia
jarum
untuk
menusuk tempat-tempat tertentu pada bagiantubuh
sebagaicara penyembuhan suatu
penyakit tertentu.
Asminal
mempunyaikemampuan menggantikan
jarum-jarum tersebut
dengan
jari
tangannya, sehingga keahlianyaitu
menjadi Akupungturjari.
Teguh hanya bisa memijat dan buta huru,
tidak
bisa membaca, karenaia
memanghanya
belajar keterampilanmemijat di
PSBN.Dari
seluruh2
(dua) temannyadi
atas, menurutpenulis
dan jugasulaiman
(32th)
warga Sapen dan beberapa orang lainnya, pijatanTeguh
ini
masih
kurang
bagus.Mereka
lebih
menyukai
pijatanIskandar
atau dengan Asminal.Menurut mereka, walaupun kemampuan mereka selain memijat berbeda, akan
tetapi
khususuntuk memijat
itu
sendiri,
dasar atauteori memijatadalah sama, diantaranya si pemijat harus mempunyai pengetahuan tentang: a) Pengetahuan tentang
Anatomi
tubuh, yangberhubungan dengan
tulang,
susunantulang
serta urat-urat tubuh.Dengan
mengetahui
tentang
urat
misalnya, akan
berpengaruhterhadap darimana
memulai memijat,
misalnya keseleo.
b)Pengethuan Fisiologi, ilmu tentang fungsi-fungsi alat tubuh, misalnya
fungsi jantung, hati, ginjal dan lainya. Dengan mengetahui fungsi
ini
mereka akan berhati-hati dalam memijat, seperti tidak boleh memijatkearah
jantung.
c)
Pengetahuan Patologi,ilmu
tentang penyakit.Dengan mengetahui tentang
penyakit maka
mereka
akan
tahu apakah orangini
mengidap penyakit apa dan bolehatautidak untuk
diprjat.Juga, menurut mereka, orangyang
tidak bolehdipijat
antara lainpertama,
orang yang sehat. Orang yang sehat,tidak
pegal ataulainya sebaiknya tidak perlu dipijat karena malah akan melemahkan
urat mereka. Pengalaman menurut Iskandar, ada orang yang pernah
mencoba
diprjat walaupun
ia
sehat,akhirnya yang
bersangkutanmalah menjadi
demam.Kedua,
tidak
boleh memijat orang
yang dalam keadaan panas demam yangtinggi
sebab panas tersebut nanti akan semakin menyebarke
dalamtubuh,
semakin merata. Ketiga,orang yang
baru
sajadisuntik
juga tidak
boleh
dipijat.
MenurutAsminal,
satu obat yang disuntikkan ke tubuh kadang-kadang hanyauntuk
penyakittertentu
sertadisuntikkan
pada tempatnya tertentu. Dengandipijat,
maka obatitu
akanitu
menyebar pada pada tempatyang
tidak
dibutuhkan obat
itu
sehingga akanmenimbulkan efk
tertentu.Secara
umum,
cara
memijat ketiga
merekaini
adalah sama.Mereka memijat
tubuh
dimana pasiennyadipijat
secara terlentang,dimulai
darikaki,
naik ke atas sampai ke pinggang. Kemudian yangdipijat duduk bersila
membelakangi merekasi
pemijat.Ini
adalahuntuk pinggang dan punggung sampai ke kepala. Kemudian mereka
telungkup dan
dipijat
betis, paha dalam, batas pinggang. Kemudian duduk bersila kembaliuntuk finishing.
Satukali
pijatini
berjalan 1 % jam. Perbedaan dalam memijatini
di antara merek bertiga terletakpada minyak yang mereka pakai. Iskandar mempergunakan Talkum Powder,
Teguh
mempergunakanlotion
(Viva
dan lainya)
sertaAsminal hanya memakai bedak biasa saja.
L an g g an an/P as ie n D
an
Tarif
Sejak berdirinya
panti
pijat
ini,
mereka telah
mempunyailangganan,
baik
yang
tetap maupun
yang
sporadic,baik
untuklangganan panti maupun langganan pribadi masing-masing anggota
panti. Langganan
panti
maksudnya adalah mereka yang datang kepanti untuk pijat
biasanyatidak
mempermasalahkan dengan siapayang
akanmemijat.
Siapa saja bolehmemijat
terutama misalnya yang sedangtidak
ada kerja.Langganan
pribadi
maksudnya,walaupun
mereka datang kepanti,
tapi
merekatidak
maudi
pijat kecuali
oleh orang tertentu.Untuk pelanggan
pribadi
ini
merekaadayangminta
di pijat di panti atau malah mintadi
pijatdi
rumah atau hotel.Secara umum langganan mereka selain yang berasal dari daerah
sekitarRT.O8 dan RT lainya, juga adayang dari daerah luar lingkungan Dusun Papringan.
Asminal
misalnya, mempunyai langganan tetapdi
Tarakanita.SelokanMataram,
di
Sukowaten,Sawitsari dan
di jalan Wulung sendiridi
Papringan. Iskandar mempunyai langganansendiri
di
Bagongsari,di
Sapen (rata-rata DosenIAIN)
dan daerahlainya. Teguh sendiri
juga
mempunyai langganandi
daerah Gowok dan beberapa tempatlain
di
Papringan.Dari
ketiga penghuni pantiini
hanya Iskandaryang
memiliki
langganan perempuandi
jalan Wulung. Orangnya
sudah tua.Ketika
di
tanyakan kepadaIbu ini
mengapa maudipijat
oleh Iskandaqia
mengatakan bahwaia
lebih suka dengan orang buta serta yang telah tua seperti Iskandar. Denganyang
lebih muda
seperti Teguh membuatnyalebih risih,
jelasnya. Langgananataupun
panggilan seringjuga
datangdari
hotel yang ada disepanjang jalan Petung, lokasi Panti mereka, seperti dari HotelYogya Internasional di
jalan
Solo,Puri
Arta
dan Hotel Jenggala dijalan
Kenari
DemanganBaru
Yogyakarta.Untukke
hotel, mereka menggunakan jasa tukang becak yang selalu mangkaldi
hotel-hotel tersebut.Tarip pijat di Bagas Waras ini bervariasi sesuai dengan tempatnya.
Tarifnya adalah
:
Rp.5000, Rp.6000 dan Rp.25.000. Tarip Rp.5000adalah
jika
yangminta diurut
ataudipijat
datang sendiri dan dipijatdipanti; Rp.6000
jika
mengundang / menjemput ke rumah , serta taripRp.25.000
jika
dijemput
/diundangke
hotel. Tarip
tersebut adalahtarip minimal.
Menurut
Iskandar,selalu
ada mereka yang diptjatyang memberi lebih dari ketentuan
minimal
tersebut setiap memijat.Penghasilan
Profesi
sebagaitukang
pijat
memang
menggantungkandiri
terhadap nasib baik . Penghasilan mereka bertiga pada dasarnya tidaksama dan bahkan menurut Teguh dan Asminal, mereka pernah satu hari tidak mempunyai penghasilan sama sekali. Yang beruntung yang mendapatkan langganan
untuk dipijat hari
itu
hanya Iskandar. Jikaini terjadi,
makauntuk
makan dan lainya, mereka harus memakai uang tabungan yang telah mereka sisihkan setiap dapat order memijatatau dipinjam dangan temannya yang punya uang.
Tapi
secaraumum,
rata-rata setiaphari
ada saja mereka yangdatang
untuk
minta
dipijat.
Rata-rata
order memijat
minimal
perorang adalahI-2
orang. Penghasilan mereka rata-rata 5000-10000 perhari,dan bahkan bisa 15.000-20.000jika
pelanggan sedang ramai.Dari
hasil
memijatinilah
Iskandar mengumpulkan uang untukmenyekolah
dua orang
anaknya
ke
perguruan
tinggi,
Asminal menyekolahkan anaknya(2
orang)di
SDkls
IV
danV
sedangkanTeguh
belum
mempunyai tanggungan
apa-apadan malah
masihsering
dikirimi
uangtambahan
oleh orang tua nyadi
Bantul. Juga sampai saatini
ketiganya mempunyai tabungan diBRI
di jalan Solo.Tantangan Yang
Mereka
Hadapi
Ketika mendapatkan uang
dari
memij at, terutama ketika merekabelum begitu memahami
cara membedakan uang, ternyata masih adajuga
yang
tegauntuk
berlaku
curang ataumenipu
mereka. Pengalamanini
paling
banyakdialami
oleh Iskandar danAsminal
yang
sering diundangmemijat ke
hotel. Yang sering mencurangi merekaini
adalah tukang becak serta satpam hotel.Seperti yang telah disebutkan
di
atas,jika
mereka dipanggil ke hotel atau penginapan besar lainnya, maka tarip yang mereka pasang adalah RP.25000 bersih.Dua
kali
Asmnal
dan Iskandarini
pulanghanya
membawa RP.10000, sisanya,menurut
keduanya,diambil
oleh tukang becak dan satpam. Kesalahannya adalah si pemanggil memberikan uang tersebut kepada satpam
untuk di
berikan kepada Iskandar.Akantetapi,
tetapi sebelum uang tersebut diberikan kepadaAsminal dan Iskandar, uang tersebut ternyata telah dipotong duluan. Juga sebelum kenal dengan cara membedakan uang, kejujuran dan keluguan merekajuga dimanfaatkan oleh tukang becak untuk berlaku
curang. Pemanggil ke rumah tersebut memberikan uang RP. 6000. Saat
itu
Asminal belum
bisa membedakan antara 1 uang seribuan dan satulagi
lima ribuan. Ongkos becak saatitu
adalah i000.Ketika
diminta
bantuan
kepada tukang becakuntuk menunjukkan
mana uang terkeciluntuk
ongkos, tukang becak tersebut mengambil uanglima ribu. Maka, Asminal
pulang hanya dengan uang RP. 1000. Ia mengetahui bahwa uang yang ada ditangannya hanya seribu setelah ia bertanya dengan orang yang adadi
depan Panti Bagas Waras.Sejak peristiwa
itu
(Asminal
dan Iskandar keduanya lupa tahun berapa,tapi
diatastahun 1995),
mereka sangat berhati-hati dalam menerima panggilan terutama terhadap yang menjemput mereka, si tukang becak.Interaksi
SosialAntara
Penghuni
Selo
Sumarjan
dalam bukumya
SetangkaiBunga
Sosiologimengatakan
bahwa
:
Interaksi
social
adalah
suatu
hubungantimbal
balik
antara dua orang atau lebih yangtingkah
laku tersebutmempengaruhi
pihak lain.
Dalamhal
ini
hubungan tersebut dapat berupa:Individu
denganindividu, individu
dengan kelompok, sertakelompok dengan kelompok.
Interaksi social
merupakan benutukumum
dari
proses-proses social.Dalam
kehidupan bermasyarakattersebut
interaksi social
dapat
terjadi dalam bentuk
kerjasama (cooperation), ersaingan (competition), permusuhan (conflik),
serta accomodasi. (Soemarj an,Jakarta,1984:ll4)
Berangkat
dari
depenisi
di
atas,maka akan dilihat
tentang bagaimanahubungan atau interaksi mereka, baik antarapenghuni panti serta dengan masyarakat sekitar dimana mereka semua berdomisili.Habungan
/
Interaksi
Sosiul interenpenghuni
panti
Dari
empat (4) macam sifat dari hubungan atau interaksi social,tiga (3) diantaranya
terlihat
pada para penghuni panti.Koperasi
atau
kerjasama, menurut yang terlihat,
ternyalaberjalan
dengabaik.
Hal
penting
diantara
hubungan kerjasamaini
adalahdalam
pengolahan keuangan. Sebagaimanayang
telah disebutkan, bahwa walaupun namanyapanti,
tetapi keuangan yangdi
dapatlebih
banyakuntuk pribadi
jika
yangminta pijat
tersebut adalah langganan masing-masing. Menyikapi halini,
maka peraturan pun mereka buat. Setiap satu orang yang merekaprjat,maka
merekawajib
menyumbang Rp.1500untuk
di
kumpulkan dan
digunakanuntuk
membayarkos tahun
depan, Rp.400.000. Juga setiap bulan mereka sumbangan Rp.5000untuk
membayarlistrik.
Keseluruhan uang tersebut dipegang Oleh Iskandar atas kesepakatan bersama.Tidak
seluruhwaktu
dipergunakan oleh mereka untuk memijat.Misalkan
adawaktu luang
danI
ataubelum
adayang datang untukminta
dipijat, maka mereka bisa berjalan-jalan, satu atau dua orangsekaligus
dan
1
orang
lagi
ditugsakan
untuk
menjaga rumah.Demikian juga
jika
adayang akan pulang ke kampong halaman, yang pulang tersebut hanya diberi jatah paling lama 3 hari.Kemudian adakah persaingan ( kompetisi ) dalam interaksi sesame mereka dalam mendapatkan pelanggan ? Dalam batas-batas tertentu, persaingan dalam mencari atau mendapatkan order tidaklah tampak, karena mereka pada dasarnya mempunyai pelanggan masing-masing.
Malah
mereka sangattoleran
dengantidak
akan menawarkandiri
menggantikan temannya yang sedang
pergi
tersebutuntuk
memijatpelanggan temannya yang datang.
Walaupun
demikian,
tidak
selalu
hubungan tersebut berjalan dengan mulusdi
antara mereka.Konflik
dalam skala tertentu,baikbesar atau
kecil
bisa sajaterjadi.
Pernahjuga terjadi
konflik,
yangwalaupun bersifat
internal,
ternyata membawa keretakan hubungan denga salah seorang temanI
anggotapanti.Sampai
akhir
tahun
1998, mereka sebenarnya berempat. Yang keempat bernama Bejodari
Jawa Tengah. Suatu hal, bejo ini,dalam penilaian ketiga orangini,
termasuk bandeldengan
sering keluartanpa
memberitahukantujuan
serta pulang kampong yang
tidaksesuai dengan jadwal yang telah di sepakati bersama. Juga, ia pernah
pulang
ke
daerahnya melewatijumlah
hari
yang telah disepakati.Akhirnya
Bejo diminta
secara baik-baik untk memisahkandiri
daripanti
mereka.Menurut
Iskandar,Bejo
sekarang pulangke
daerah asalnya, Jawa Tengah.Interaksi
sosial dengan masyarakatIsmani mengatakan bahwa salah satu
ciri
yang sangat menonjol dari masyarakat kota terutama di kota-kota besar adalah heterogenitas dalam segala bidang kehidupan dan penghidupan, termasukdidalam-nya
tingkat
sosio ekonomi yang berbeda,tingkat
pendidikan
dan agama yang juga berlainan,di
samping mata pencaharian yang juga memang relative tidak sama. Solidaritas serta toleransi social menipis sertaindividualitas lebih
menonjol
ke permukaan. Mereka sangatmementingkan
kepentingannyasendiri
dan kurang menghiraukankepentingan
orang
lain.
Perbedaan kepentingan sangat tajam dan cendrung kearahkomflik.
Maka dalam segalahal,
kehidupan di kota sepertiini
memerlukan perjuangan yang keras.( Ismani,l991:13)Amir Lutfi
mengatakanbahwa
dalam
berinteraksi
tersebutternyata ada
ikatan tertentu
yang menyebabkan mereka mau atauterjadi
suatuinteraksi. Ikatan
tersebut antaralain
suku, ras
sertaagama.(Amir Lutfi,1986:34). Kedua teori atau pendapat diatas dapat
dipakai
untuk
menggambarkanhubungan
antarapenghuni
pantidengan masyarakat sekitarnya, terutama dengan warga Rt 08. dalam bidang social/keagamaan dan ekonomi.
Selama
ini
menurut
Iskandar, hubunganatau interaksi
yangterjadi antar
mereka
dengan masyarakatcukup
baik
walaupun dalam bentuk yang terbatas. Karena mereka adalah panti (komersil),maka kunjungan yang
terjadi
lebih
bersifat
informal,
hubunganantar
warga
denganwarga termasuk hubungan
secara ekonomi ketika warga datang untuk minta dipijat dan si pemijat mendapatkan bayarun untuk jasanya tersebut.Juga,
interaksi
karena dasar agama merupakanhal
yang juga tampak berjalanbaik.
Sebagai penganutIslam
yang taat, merekatetap
ikut
dalam
kegiatan
keagamaanmasyarakat seperti
pada pelaksanaan sholatjum'at
yang pelaksanaanyadilakukan
di
masjidAl-Hidayah.
Seringterlihat
pada saat shalatjum'at ini
warga yangsearah dengan
mereka menuntun mereka
sama-samake
mesjid,begitu
juga
pulangnya.Ketika
ditanyakan kepadaAsminal
namap enuntunnya, ia menj awab tidak t ahu. Tapi s ang p enuntun menget ahui
bahwa yang dituntunnya
ini
bernama Asminal.Bidang lain
juga
mereka
ikuti
adalah kegiatan
hari
besar keagamaan walaupunitu
rata-rata hanya satutahun
sekali sepertimemperingati
Mauli,
Isra' Ma'raj
dan lainya. Yang sampai saatini
belum
dapat merekaikuti
adalah kegiatan pengajian setiap malamJum'at
dengan alasan bahwa merekatidak
mau merepotkan orang yang akan menuntun meraka pulang nanti. Dengan alsan yang sama, kegiatan gotong royong yang sering dilakukan warga selama inijuga
tidak
dapat merekaikuti
walaupun mereka telah meniatkanuntuk
mengikutinya.
Dalam
hubungan
denganpanti sendiri,
keberadanpanti ini
ternyata mendapatkan tanggapanpositif
dari
masyarakat terutama masyarakat kelas bawah separtitukang
becak dantukang
bakso. Mereka memanfaatkan terangnya lampulistrik
sertapintu yang selaluterbuka sampai
jam
10.00 malam untuk mengobrol dengan penghuni panti sambil menunggu penumpang atau pembeli. Solet, asal sragen,tukang becak, bersama beberapa temannya yang lain, sering peneliti
lihat
sedangmangkal
di
sebelahpanti
ini
sambilngobrol
dengan mereka bertiga. Kegembiraanbagi
iskandar serta teman-temannya adalah bahwa mereka mendapatkan teman mengobrol atau sekedarteman
untuk
bertukar
pengalaman.Ini
ternyata mampu menjadi pengobat kesepian, karena selamaini
teman merekayang paling
setia hanyalah sebuah radio yang dipergunakan untuk mendangarkan
berita-berita baru, termasuk
perkembanganpemilu yang
akan berlangsung tidak beberapa lama lagi.Bagi
masyarakat,
terutam yang
berdekatan
dengan
pantiini,
merekajuga
menerima
denganpositip
keberadaanpanti
ini.
Salip,
rumahnya hanyaberjarak kurang lebih
30 meterdari
pantiini
mengakui bahwaia
sangat beruntung dengan adanyapanti ini.
Sebagaipekerja keras
di
pasar Demangan,ia
selaluminta
pijat, walaupun hanya perduaminggu
sekali.Dari keseluruhan interaksi yang ada.terdapat hal yang mengganj al
di
hati
mereka. Sejak
tahun1991panti
ini
berdiri, yang
seringberkunjung
serta menanyakan kesehatan mereka bahkanminta
di
pijat hanyalah ketua Rt dan ketua Rw, tetapi selama 9 tahun itu belum
pernah satu kalipun mereka
dikunjungi
kepala dusun, tempat mereka melapor untk mendirikan panti pertama kalinya. Tampaknya merekajuga rindu untk di kunjungi
oleh pemimpinnya,di
mana selamaini
mereka hanya di
kunjungi
oleh masyarakat biasa.Dari
apa yang terlihat, jelas bahwa komponen interaksi social,baik
berupa
cooperasi, competisi, akomodasi dan bahkan conflict ternyataterjadi
dalam
kehidupanmereka
di
tangah masyarakat. Perbedaanyang
adaterjadi
pada kapasitas dan kuantitas masing-masing komponen tersebut.PENUTUP
Kesimpulan
Salah satu
naluri
yang
paling
dominan
pada manusia adalahnaluri
mempertahankandiri
serta mengejar kehidupan yang lebih baik. Mengejar kehidupan yang lebihbaik
di
lakukan oleh manusia dengan mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan mereka Apapunpekerjaan yanag mereka
lakukan
adalah upaya kearah pemenuhan kebutuhan dan mengejar kehidupan yang lebih baik tersebut. Iskandar,Asminal
serta Teguhdi
Panti Pijat Bagas Waras Papringan adalahcontoh segelintir orang yang
cacatyang kurang beruntung
yangbergulat
dengan kerasnya kehidupan dalam memenuhi kebutuhanhidup
mereka. Dengan
bekal
keahlian
memijat
mereka ternyataterbukti
bisa survive menghidupi anak serta kelurganya.Pepatah
kuno
mengatakan"satu
keahlian
yang
benar-benarditekuni bisa menghidupi
7
istri,
sedangkan
7
keahlian yang
semuanya serba tanggungtidak
bisa menghidupiI
istri"
ternyata benar adanya. Keahlian memijat menjadi tulang punggung kehidupan mereka.Memijat
ternyatatidak semudah yang di bayangkan, karena memerlukan teori serta ilmu tertentu. Dengan ketekunan sertapraktekyang cukup lama barulah
ilmu
tersebutterbukti
keampuhannya.Dalam kehidupan mereka
di
pantipijat
ini,
walau pun mereka cacatnetra,
ternyata mereka dapatberinteraksi
denganbaik,
baikantara sesama mereka maupun dengan masyarakat
di
sekitarnya.Salah
satu
pengikat
antar mereka adalah perasaan senasib serta rasa saling percaya. Dalam berinteraksi dengan dengan masyarakat,factor
agama membuat mereka dekat dan dapat membaur dengan masyarakat walaupun interaksi merekamasih
sangat terbatas sesuaipula
dengan keterbatasan yang ada pada mereka. Faktor ekonomi, dimana masyarakat memanfaatkan jasa merekaketika
akan dipijat,menyebabkan
juga terjalinnya
hubungan atau interaksi social yang baik, baikitu
sebagai warga maupun sebagai klen dengan dokternya.Suatu
hal lagi,
nasib mereka yang sudah susah sekarangini
masihsering
di
persusah oleh mereka yang kurang rasa kemanusiaannya,misalnya
dengan memanfaatkan kelemahan
indra
matanya
ini
untuk
menipu mereka.
Dalam
hal
ini,
keadaanmereka
tersebut harus menjadi perhatian bersama, agar dalam keadaan mereka yang serbasulit
ini,
merekapun
dapathidup layak
sesuai dengannilai
kemanusiaan yang merekamiliki
sebagi manusia yang sama dalampandangan penciptanya,
Allah
SWT.Rekomendasi
Melihat
kenyataan kehidupan mereka yang cacat secara umum(disabled)
dan
cacatnetra pada
khususnya,kiranya
pihak-pihak terkait, dalam halini:
a) Pemerintah kiranya memberikan perhatianpenuh
terhadap mereka
sebagaimanajaminan yang
sama
yangdiberikan kepada
fakir
danmiskin
dan anak terlantar yang dipeliharaoleh Negara
(UUD
1945pasal 34).
b)
Pemerintah memperbesar kesempatan bagi merekauntuk
berpartisipasi dalam pembangunansesuai dengan
kemampuanyang
mereka
miliki. c)
Pemerintahmenyediakan suasana
yang
lebih
menunjangdan
kondusive agar mereka lebih dapat hidupmandiri
denganketrampilan
yang merekamiliki
seperti perbayakan kursus memijat dan lainnya. d) Pemerintahmenampung
mereka
yang
cacat dengan menyediakanpanti
yanglayak
untuk
mereka terutamabagi
mereka yangtidak
mempunyai keluarga ataujauh
dari
keluarga. e) Masyarakat,individu-individu
agar membuka peluang interaksi social yang layak bagi kemanusiandengan mereka dengan menerima mereka sebagai
anggotamasyarakat dan tidak mengucilkan mereka karena kekurangan yang mereka
miliki.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,
Zainal,
Bimbingan
Karier Alternatif,
Yogyakarta:IAIN
Sunan Kah1aga,1993Faisal, Sanafiah,
Penelitian
Kualitatif:
Dasar-Dasar
dan Aplikasi, Malang: Yayasan Asah AsihAsuh,
1990Ismani, P okok- P oko k S os io lo gi P erkot aan, Malang:PPIIS Unibrwaw,
1991
Kerlingan, Fred,
R,
Foundation
Of
Behavior
Research,terl.
L.
Simatupang, Azas-Azas
Penelitian Behaviot:
Yogyakarta:Unifersitas Gajah Mada Press,
,
1998Lutfi, Amir,
Agama
Dan Interaksi
Social
Antar
Kelompok Etni,Kasus Kotamadya Pekanbaru, Pekanbaru:
Bumi
Pustaka, 1986 Masgnad.Studi
kntang
Metodologi
Pendidkan Agamg IslamBagi
Penderita Cacat
Di LRPT-RC,
Yogyakarta: Fak. TarbiyahIAIN
Suka, 1992Moleong, Lexy, Metho dologi P enelitian Kualit atif, Bandung: Rosda
karya,1999
Muhajir,
Noeng,
Metodologi Penelitian
Kualitatif,
Yogyakarta: Rake Sarasin, 1990Singarimbun,
Masri
Et all,Liku-Liku
Kehidupan Buruh Perempuan, Yo gy akarta: Pustaka P elajar, 199 5Soekanto, Soerdjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali,
1 990
Soemarjan, Selo, Setangkai
Bunga
Sosiologi, Jakarta: UniversitasIndonesia,
1964Taneko, Soleman,