• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENGANTAR SISTEM MANUFAKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENGANTAR SISTEM MANUFAKTUR"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 1

BAB 1

PENGANTAR SISTEM MANUFAKTUR

1.1. INTRODUKSI.

PROSES adalah suatu prosedur pengorganisasian untuk

menghasilkan konversi perubahan dari input (semua elemen yang menjadikan masukan) menjadi output (semua elemen keluaran hasil konversi).

SISTEM PRODUKSI adalah merupakan suatu sistem proses

perencanaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi produk yang berguna dengan METODE dan PERALATAN /

TEKNOLOGI tertentu.

(2)

SISTEM PRODUKSI

1. MANUFACTURING

2. SERVICES

(output tagible)

(output Intagible)

misalnya :

misalnya :

1.1. Industri mobil.

2.1. Jasa transportasi.

1.2. Pabrik Sepatu.

2.2. Jasa Ticketing.

1.3. Pabrik Semen.

2.3. Perbankan.

1.4. Pabrik Garmen.

2.4. Salon.

1.5. Pabrik T V, HP

2.5. Jasa Security.

1.6. Pabrik Pesawat Terbang dll. 2.6. Konsultan. dll

(3)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 3

1. PRODUKNYA.

2. KUSTOMER.

3. BAHAN BAKU.

4. PROSES TRANSFORMASI.

5. PEKERJA LANGSUNG.

6. PEKERJA TAK LANGSUNG

7. SISTEM UNTUK MENGONTROL

PROSES.

SISTEM PRODUKSI MODERN

(4)

3 PILAR

SISTEM PRODUKSI

1. Teknologi dasar

mesin produksi

2. Pengorganisasian dari Sisprod

3. Teknik manajemen Yg diterapkan untuk Pengendalian sistem operasi  Product Layout  Process Layout

(5)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 5

1. ENGINEERING TO ORDER (ETO)

bila pemesan meminta produsen

untuk membuat produk yg dimulai dari proses perancangan.

2. ASSEMBLY TO ORDER (ATO)

bila produsen membuat desain standar,

modul-modul opsinya standar dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul tsb sesuai dg pesanan

konsumen.

SISTEM PRODUKSI 3. MAKE TO ORDER (MTO)

MENURUT TUJUAN bila produsen menyelesaikan item

OPERASINYA akhir, jika telah menerima pesanan

konsumen.

4. MAKE TO STOCK (MTS).

bila produsen membuat item-item yg

diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.

(6)

KLASIFIKASI PROSES PRODUKSI BERDASARKAN

JUMLAH PRODUK YANG DIHASILKAN

MASS PRODUCTION BATCH PRODUCTION JOBSHOP PRODUCTION > 10.000 - JUTAAN 100 – 10.000 100 KUANTITAS PRODUKSI VOLU M E PR ODU KSI

(7)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 7

JOB SHOP :

- Produksi yg bekerja berdasarkan pesanan (job order) - Banyak variasi pekerjaan, namun volume rendah.

- Fasilitas produksi harus fleksibel  cenderung menuju ke General

Purpose.

- Skill operator harus tinggi  supaya dapat mengerjakan berbagai

pekerjaan.

BATCH PRODUCTION :

- Produk dibuat hanya sekali / interval waktu tertentu.

- Jumlah produk tertentu yg memungkinkan untuk mengadakan persediaan.mis: industri semen, pupuk, minyak dll

- Mesin yg digunakan cenderung dikombinasikan dengan Jig and Fixture.

MASS PRODUCTION :

- Produk yg dihasilkan dalam jumlah besar dg tipe yg sejenis.

- Mesin yg digunakan cenderung menggunakan tipe spesial purpose sehingga menyebabkan investasi tinggi.

(8)

ALIRAN FISIK PADA SISTEM PRODUKSI

INVENTORY MANAGEMENT

CUSTOMER

SUPPLIER MATERIAL RAW

INVENTORY FINISHED GOOD INVENTORY PRODUCTION SYSTEM : PRODUCTION FLOOR PURCHASING FORECASTING MANUFACTURING

(9)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 9

FASILITAS SISTEM PRODUKSI

SISTEM PRODUKSI

1.FASILITAS PRODUKSI. 2. SISTEM PENUNJANG MANUFAKTUR

1.1. PABRIK. 2.1. PERANCANGAN PRODUK.

1.2. MESIN-MESIN PRODUKSI. 2.2. CAD /CAM.

1.3. SISTEM PERKAKAS POTONG. 2.3. PERENCANAAN PROSES.

1.4. SISTEM PERKAKAS BANTU PRODUKSI. 2.4. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

( JIG AND FIXTURE) PRODUKSI.

1.5. PERALATAN PEMINDAHAN BAHAN. 2.5. LEAN PRODUCTION.

1.6. PERALATAN INSPEKSI. 2.6. AGILE MANUFACTURING.

1.7. KOMPUTER PENGENDALI OPERASI MANUFAKTUR.

Catatan :

LEAN MANUFACTURE merupakan paradigma manufaktur untuk meningkatkan kualitas produksi dan pengurangan biaya produksi dg cara meminimumkan waste, continuous improvement, lini

produksi yg fleksibel, perfect first-time quality. Alat-alat Lean : Kanban, Kaizen, PDCA,Fishbone diagram, 5 R/ 5 SS [Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Sustain (Rajin)]

(10)

1.2. SISTEM MANUFAKTUR

.

Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk :

> PENINGKATAN KUALITAS,

> PENINGKATAN PRODUKTIVITAS,

> PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM INTEGRAL,

yang terdiri dari : - Manusia,

- Mesin,

- Material, - Energi dan

- Informasi,

melalui proses : + Perancangan,

+ Perencanaan,

+ Pengoperasian,

+ Pengendalian,

+ Pemeliharaan,

+ Perbaikan,

dengan menjaga keselarasan ASPEK MANUSIA dan LINGKUNGAN KERJANYA.

(11)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG

11

 JENIS BIDANG KEILMUAN YANG DIPELAJARI DALAM SISTEM MANUFAKTUR :

1. SISTEM PRODUKSI.

2. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI. 3. PEMODELAN SISTEM.

4. PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK. 5. ERGONOMI.

(12)

 SISTEM MANUFAKTUR TERDIRI DARI :

1. TAXONOMI (Sistem Klasifikasi) Sistem Manufacturing 2. SINGLE STATION CELLS.

3. GROUP TECHNOLOGY.

4. FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM (FMS) 5. MANUAL ASSEMBLY LINE

6. TRANSFER LINE.

7. AUTOMATION ASSEMBLY.

1. PRODUCTION PLANNING

PERENCANAAN KEGIATAN 2. PROCESS PLANNING

PRODUKSI (MACRO PLANNING) 3. OPERATION PLANNING

(13)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 13

1.3. LEAN MANUFACTURE.

adalah Paradigma manufacture yang diterapkan pada PRODUKSI MASSA yang mana para pekerja dan sel kerja (work Cell)

dibuat lebih fleksibel serta efisien dengan mengadopsi metode yang mengurangi segala bentuk pemborosan.

Lean Manufacture mempunyai 6 prinsip (Francois de Villiers, 2006): 1.Minimize waste (produk tak berguna / limbah).

2.Perfect first-time quality. 3.Flexible production system. 4.Continuous improvement.

5.Proses produksinya bersifat Pull Processing. 6.Memilki hubungan yang kuat antara supplier.

(14)

Tabel 5-1. Jenis Waste dari Target Metode Lean Manufacture No Waste Type Example

1 Defect Production of off-specification products,

components or service that result scrap, rework, replacement production, inspection, defective materials

2 Waiting Time Delays associated with stock-outs, lot processing delays, equipment downtime, capacity bottlenecks.

3 Unnecesary Processing

Process step that are not required to produce the product.

4 Over

Production

Manufacturing items foe which are orders

5 Movement Human motion that are unnecessary or straining, and work in process (WIP),

transporting long distance

6 Inventory Excess raw material, WIP, or finished goods

7 Unused Employee Creativity

Failure to tap employees for process improvement suggestions

8 Complexity More parts, process steps, or time than necessary to meet.

(15)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 15

(16)
(17)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 17

(18)

PENGORGANISASIAN KEGIATAN PRODUKSI PADA INDUSTRI MANF PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PANJANG PENGENDALIAN PEMANTAUAN PERSEDIAAN PEMESANAN PRODUK RECEIVING AND SHIPPING PRODUKSI PERENCANAAN KEBUTUHAN JANGKA PENDEK PENGENDALIAN PEMANTAUAN PENJADWALAN PRODUKSI PEMASOK FORECASTING DEMAND PERSEDIAAN KONSUMEN 1 2 1 3 9 8 7 6 4 5

(19)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 19

PRODUCTION INFORMATION SYSTEM

FORECASTING

DATA BASE

CUSTOMER ORDER

COST QUALITY INVENTORY

ENGINEERING SHOP FLOOR CONTROL PRODUCT STRUCTURE MASTER PRODUCTION SCHEDULE PURCHASING AND RECEIVING Gambar 1-8.

(20)

FASILITAS SISTEM PRODUKSI FASILITAS SISTEM PRODUKSI FUNGSI BISNIS PERANCANGAN PRODUK PENGENDALIAN MANUFAKTUR PERENCANAAN MANUFAKTUR PESANAN PELANGGAN 1 2 3 4 Gambar 1-9

(21)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI

FT UNIBRAW MALANG 21

1.4. AGILE MANUFACTURE.

adalah merupakan konsep organisasi manufaktur yang menciptakan proses, peralatan, dan pelatihan untuk

merespon secara cepat dalam bentuk kebutuhan pelanggan dan perubahan pasar serta tetap mengendalikan biaya dan kulaitas.

Agile manufacturing mencakup lingkup :

1. Level strategi manufaktur perusahaan dari pengenalan produk baru sampai perubahan pasar secara cepat.

2. Kemampuan organisasi untuk hidup / berkembang pada lingkungan persaingan.

 Untuk memahami Agility, maka dapat dilihat model

konseptual pada gambar 6-1 berikut. Model konseptual Agility ini menjelaskan mulai dari faktor-faktor yang

mendorong munculnya AGILITY DRIVERS yang meliputi : Otomasi, biaya / harga, ekspektasi dan pilihan konsumen, prioritas kompetitif, integrasi dan proaktif, serta sinergi.

 Empat elemen yang diperlukan perusahaan sebagai Agility

(22)

AGILITY DRIVERS AGILTY CAPABILITIES AGILITY PROVIDERS Strategi untuk menjadi Agile Responsivness STARTEGI AGILE Kompetensi Prioritas Kompetitif Kecepatan I N T E G R A S I ORGANISASI S D M TEKNOLOGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI INOVASI Gambar.1-10. Model Konseptual Agility

(23)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 23

Munculnya Agility didorong oleh beberapa

faktor yaitu :

1. Perubahan pasar.

2. Peningkatan Kompetisi.

3. Kebutuhan dan Keinginan konsumen.

4. Teknologi.

(24)
(25)

1.5. VALUE STREAM MAPPING (VSM)

VSM ditemukan tahun 1998 oleh John Shook dan Mike Rother.

VSM adalah suatu teknik/alat dari Lean berupa gambar yang digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yang disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen.

Kegunaan VSM :

1.Untuk memetakan aktivitas Rantai Pasok (Supply Chain) perusahaan, sehingga aktivitas yang tidak bernilai dapat diketahui.

2.Memberikan gambaran yang nyata dan kekuatan teknik yang digunakan untuk mengindentifikasi aktivitas tambahan yang tidak bernilai di

perusahaan.

(26)

1.6. AGILE MANUFACTURE.

adalah merupakan konsep organisasi manufaktur yang menciptakan

proses, peralatan, dan pelatihan untuk merespon secara cepat dalam bentuk kebutuhan pelanggan dan perubahan pasar serta tetap

mengendalikan biaya dan kulaitas.

O

Agile manufacturing mencakup lingkup :

1. Level strategi manufaktur perusahaan dari pengenalan produk baru sampai perubahan pasar secara cepat.

2. Kemampuan organisasi untuk hidup / berkembang pada lingkungan persaingan.

O Untuk memahami Agility, maka dapat dilihat model konseptual pada

gambar 6-1 berikut. Model konseptual Agility ini menjelaskan mulai dari faktor-faktor yang mendorong munculnya AGILITY DRIVERS yang

meliputi : Otomasi, biaya / harga, ekspektasi dan pilihan konsumen, prioritas kompetitif, integrasi dan proaktif, serta sinergi.

O Empat elemen yang diperlukan perusahaan sebagai Agility Capability

(27)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 27 AGILITY DRIVERS AGILTY CAPABILITIES AGILITY PROVIDERS Strategi untuk menjadi Agile Responsivness STARTEGI AGILE Kompetensi Prioritas Kompetitif Kecepatan I N T E G R A S I ORGANISASI S D M TEKNOLOGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI INOVASI

(28)

O

Munculnya Agility didorong oleh beberapa

faktor yaitu :

1. Perubahan pasar.

2. Peningkatan Kompetisi.

3. Kebutuhan dan Keinginan konsumen.

4. Teknologi.

(29)
(30)

Delapan waste yang diindentifikasi dengan VSM yaitu:

1.Output Quality Defect.

2.Scrap ( sisa bahan yang tak terpakai).

3.Over Production.

4.Inventory.

5.Transportation.

6.Motion (gerakan).

7.Waiting / Delays (man power,material, machine).

8.Processing Time

(31)

Data untuk VSM

O

Input (Masukan)

O

Processing Time (Waktu Proses).

O

Lead Time (Waktu Tunggu).

O

Size of Batch (Ukuran Batch).

O

Value Adding time.

O

Waste (barang sisa)

(32)

1.7. IDEF.

Definisi :

Integration Definision Language adalah suatu metode

pemodelan sistem berbasis SADT (Structured Analysis and

Design Technique, yang dikembangkan oleh Douglas T.

Ross dan SofTech, Inc.), untuk menggambarkan suatu

metodologi komprehensif guna membangun model

manufaktur yang digunakan untuk : analisis,

pengembangan, rekayasa ulang, dan integrasi sistem

informasi, proses bisnis atau rekayasa perangkat lunak.

(33)

KLASIFIKASI I D E F.

IDEF telah dikembangkan dan diklasifikasikan menjadi 16 macam yaitu :

1) IDEF0 : Function modeling

2) IDEF1 : Information Modeling

3) IDEF1X : Data Modeling

4) IDEF2 : Simulation Model Design

5) IDEF3 : Process Description Capture

6) IDEF4 : Object-Oriented Design

7) IDEF5 : Ontology Description Capture

8) IDEF6 : Design Rationale Capture

9) IDEF7 : Information System Auditing

10) IDEF8 : User Interface Modeling

11) IDEF9 : Business Constraint Discovery

12) IDEF10 : Implementation Architecture Modeling

13) IDEF11 : Information Artifact Modeling

14) IDEF12 : Organization Modeling

15) IDEF13 : Three Schema Mapping Design

16) IDEF14 : Network Design.

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG

(34)

1.8. IDEFO ( Eye – Deff – Zero)

IDEFO adalah suatu metode yang dirancang untuk

memodelkan keputusan, aksi-aksi dan aktivitas dari suatu

organisasi

atau

sistem,

untuk

menganalisa

dan

mengkomunikasikan perspektif fungsi dari sistem.

IDEFO merupakan suatu bagian dari Structured Analysis

And Design Technique (SADT), diperkenalkan th 1970

oleh Dougles T.T Ross (U.S.A)

ACTIVITY OUTPUTS

CONTROLS

INPUTS

(35)

Ir.B. INDRAYADI,M.T JUR TI FT UNIBRAW MALANG 35

1.9. GRAI GRID.

Grai Grid adalah suatu alat untuk membantu dalam

menganalisa sistem kendali “

dan penggunaan

pendekatan

Top – Down

untuk mengindentifikasi pusat

keputusan apa yang diperlukan untuk

mengkoordinasikan sistem’

.

Digunakan untuk memodelkan sistem keputusan.

Ditampilkan berupa tabel / bingkai.

(36)

Ir .B . IN D R A Y AD I, M .T J U R T I F T U N IBR A W M ALAN G

Gambar

Gambar 1-2. Klasifikasi Proses produksi menurut jumlah Produk
Tabel 5-1. Jenis Waste dari Target Metode Lean Manufacture

Referensi

Dokumen terkait

Membangun aplikasi sistem informasi pemesanan tiket bus berbasis mobile yang aman dan mudah dengan metode hashing dan salt. Sistem informasi yang berbasis android

dengan Metode Rapid Application Development (RAD) pada Perusahaan Manufaktur Mebel Sri Murah Rejeki ”. 1.2 Perumusan dan

Menurut Magrisa (2018:49), Metode Simple Multi Attribut Rating Technique (SMART) merupakan suatu metode pengambilan keputusan multi kriteria yang didasarkan

Metode pendekatan basis pengetahuan dalam sistem pakar ini menggunakan metode pendekatan berbasis aturan ( rule base reasoning ), sebuah metode pendekatan dengan

Metode analisis yang digunakan adalah Structure Analysis and Design yaitu dimana transformasi informasi input output dinyatakan dengan menggunakan diagram arus

Dalam pemodelan bangkitan pergerakan, metode analisa regresi linear berganda ( Multiple Linear Regression Analysis ) yang paling sering digunakan baik dengan data zona (agregat) dan

konsumen pada t-shirt design menggunakan metode Waterfall Ahmad Mustofa 2015 Perancangan E-Commerce Penjualan Komputer Dan Alat Elektronik Berbasis Web Pada Toko Damar Komputer