• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Untuk menganalisis dilema yang terjadi pada kasus film The Raid2. dan menganalisis tindakan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dilemma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Untuk menganalisis dilema yang terjadi pada kasus film The Raid2. dan menganalisis tindakan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dilemma"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BESAR DRAMA THEORY

Judul : The Raid 2 : Berandal

Tujuan : Untuk menganalisis dilema yang terjadi pada kasus film The Raid2 dan menganalisis tindakan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dilemma

SINOPSIS :

Bejo, gangster muda ambisius membunuh kakaknya Rama, Andi. Rama kemudian bertemu Bunawar. Setelah mengirim rekan Rama yang selamat, Bowo untuk menerima perawatan medis dan membunuh Wahyu, Bunawar mengajak Rama untuk bergabung dengan satuan tugas polisi ahli menyamar (undercover officer) yang berusaha untuk mengekspos ruang privasi yang dimana komisaris polisi korup, Reza bertransaksi dengan Bangun dan Goto. Sementara Rama pada awalnya menolak, ia setuju untuk bergabung dengan mereka setelah melihat kematian dari saudaranya yang dilakukan oleh Bejo dan ancaman besar terhadap keluarganya. Rama menyerang anak seorang politisi yang menentang keluarga kriminal Bangun dan ditahan di penjara yang sama dengan putra Bangun, Uco. Rama dibawah alias "Yuda", menyelamatkan hidup si mafia pada saat terjadi kerusuhan penjara. Bangun kemudian menyewa "Yuda" ketika hukuman penjaranya sudah berakhir. Semakin Yuda membuktikan dirinya bagi organisasi dan memperoleh kepercayaan keluarga, perpecahan tumbuh antara dia dan Bunawar. Sementara itu, Uco tumbuh semakin tidak puas dengan kekurangpercayaan ayahnya pada kemampuannya dan ketenangan terhadap

(2)

Jepang, sementara dia berharap dapat berperan lebih besar dalam operasi kelompok. Bejo mengundang Uco makan malam, berbagi rumor tentang rencana Jepang untuk mengubah Reza melawan keluarga Bangun dan memungkinkan Uco secara pribadi membunuh penyerangnya di penjara. Uco kemudian mencetuskan rencana dengan Bejo memulai perang geng yang akan menghancurkan Jepang, memberi kesempatan Uco membuktikan dirinya kepada ayahnya sementara Bejo mendapatkan keuntungan dari kekacauan tersebut. Mereka menggunakan pembunuh pribadi Bejo untuk memfitnah Jepang untuk membunuh kaki tangan Bangun, Prakoso dan memalsukan pembalasan dendam oleh Bangun. Ketika kedua keluarga bertemu untuk berdamai, Bangun malah minta maaf sehingga menyebabkan Uco berang terhadap ayahnya. Sementara itu, pasukan polisi korup Reza menyerang Yuda sebagai pembalasan dan melumpuhkannya, sementara Bangun menghajar Uco karena ketidaktaatannya. Penasihat Bangun, Eka memanggil "Yuda" untuk menyelamatkan Uco dari kantor Bangun. Sementara Yuda dalam perjalanan, Bejo, The Assassin, dan antek Bejo muncul di kantor. Uco membunuh ayahnya dan tembak kaki Eka. Sebelum Uco dapat menghabisinya, Yuda tiba, menghalangi anak buah Bejo untuk membantu Eka melarikan diri. Setelah Assassin melumpuhkan Yuda, Bejo memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya di tempat lain. Goto, mendengar kematian Bangun dan pengkhianatan Reza yang diorganisir oleh Bejo, menyatakan perang terhadap geng Bejo dan pasukan polisi korup Reza. Setelah menyelamatkan Rama, Eka yang terluka parah dibawa ke

(3)

tempat kumuh, mengungkapkan bahwa ia tahu identitas asli Rama dan bahwa ia juga seorang petugas yang menyamar. Sebelum meninggalkan kendaraan untuk Rama, Eka mengarahkan dia untuk "menghabisi mereka semua". Rama menelepon Bunawar, dan mendapati perang geng sudah tersulut. Marah padaklaim Bunawar bahwa Eka mengkhianati polisi, Rama mendapati bahwa Reza, Target aslinya, sedang bertemu dengan Bejo dan Uco di restoran. Setelah memaksakan janji agar keluarganya diamankan, Rama menerobos ke gudang restoran Bejo dan menghabisi anak buahnya, kemudian melanjutkan untuk menetralisir Bejo, Reza, dan Uco serta mengakhiri perang dan korupsi yang ada. Sementara Uco dan Bejo bertemu dengan Reza untuk membahas kesepakatan mereka, Uco menemukan sebuah penyadap yang ditanam Rama sebelumnya di dompetnya; ia kemudian menyadari bahwa tato yang dikenakan Bejo mirip dengan tato orang-orang yang menyerangnya di penjara. Setelah menyadari bahwa Bejo awalnya mencoba membunuhnya untuk memicu perang, Uco menyangka Bejo dan Reza berkomplot untuk melawan dia. Sementara itu, Rama berhasil menghabisi pembunuh pribadi Bejo - Hammer Girl (Gadis Palu), Baseball Bat Man (Lelaki Pemukul Kasti), dan Assassin - sebelum mengganggu pertemuan. Bejo melempar senapan ke arah Reza dan menembakkan senapannya pada Rama, tapi Uco menangkap senapan yang dilemparkan dan membunuh Reza. Uco membunuh Bejo, dan mengalihkan perhatiannya untuk menembak Rama yang sudah berlindung, namun Rama berhasil mengalahkan Uco dengan pisau. Uco meninggal di tangan Rama, kemudian Rama yang terluka parah dan

(4)

kelelahan pergi. Saat Rama yang terluka perlahan kembali ke pintu keluar gudang, ia bertemu Geng Goto yang dipimpin oleh Keiichi (anak Goto). Sementara itu, Bunawar juga turut mendengarkan. Dialog diam terjadi antara Keiichi dan Rama, yang juga didengar oleh Bunawar dan ia pun mengetahui tentang kejadian malam itu. Keiichi memberikan Rama sebuah seringai menyetujui dan diasumsikan melakukan penawaran ke Rama untuk bergabung dengan pihak Jepang, dan pertukaran antara keduanya berujung dengan Rama hanya menyatakan, "Tidak ... cukup..".

Studi Pustaka:

a.

Konflik

Louis R. Pondy (George & Jones, 1999:660) merumuskan lima episode konflik yang disebut "Pondys Model of Organizational Conflict". Menurutnya, konflik berkembang melalui lima fase secara beruntun, yaitu : latent conflict, perceived conflict, felt conflict, manifest conflict and conflict aftermath.

1. Konflik terpendam. Konflik ini merupakan bibit konflik yang bisa terjadi dalam interaksi individu ataupun kelompok dalam organisasi, oleh karena set up organisasi dan perbedaan konsepsi, namun masih dibawah permukaan. Konflik ini berpotensi untuk sewaktu-waktu muncul ke permukaan.

(5)

2. Konflik yang terpersepsi. Fase ini dimulai ketika para actor yg terlibat mulai mengkonsepsi situasi-situasi konflik termasuk cara mereka memandang, menentukan pentingnya isu-isu, membuat asumsi-asumsi terhadap motif-motif dan posisi kelompok lawan.

3. Konflik yang terasa. Fase ini dimulai ketika para individu atau kelompok yang terlibat menyadari konflik dan merasakan penglaman-pengalaman yang bersifat emosi, seperti kemarahan, frustasi, ketakutan, dan kegelisahan yang melukai perasaan

4. Konflik yang termanifestasi. Pada fase ini salah satu pihak memutuskan bereaksi menghadapi kelompok dan sama-sama mencoba saling menyakiti dan menggagalkan tujuan lawan. Misalnya agresi terbuka, demonstrasi, sabotase, pemecatan, pemogokan dan sebagainya.

5. Konflik sesudah penyelesaian. Fase ini adalah fase sesudah konflik diolah. Bila konflik dapat diselesaikan dengan baik hasilnya berpengaruh baik pada organisasi (fungsional) atau sebaliknya (disfungsional).

Pickering (2006:22,23) membagi tahap-tahap perkembangan konflik, yaitu :

1. Tahap pertama, dimana terjadi perselisihan-perselisihan kecil sehari-hari. Biasanya dalam kelompok terdapat perbedaan nilai kehidupan, budaya, kebutuhan, dan tujuan hidup. Perbedaan-perbedaan ini, mulai bersinggungan dan menimbulkan rasa jengkel, dan sebagainya.

(6)

2. Tahap kedua, dimana tantangan menjadi lebih besar. Unsur persaingan mulai menonjol. Bahkan sudah menyangkut urusan pribadi, dan mulai mencari kesalahan orang lain.

3. Tahap ketiga, dimana terjadi pertarungan terbuka, mengakibatkan tujuan bergeser dari ingin menang menjadi ingin menyakiti.

b.

Resolusi Konflik

Weitzman (Morton & Coleman 2000:197) mendefinisikan resolusi konflik sebagai sebuah tindakan pemecahan masalah bersama. Lalu Fisher et al (2001: 7) yang menjelaskan bahwa resolusi konflik adalah usaha menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang berseteru. Dan Menurut Mindes (2006: 24) resolusi konflik merupakan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan dengan yang lainnya dan merupakan aspek penting dalam pembangunuan sosial dan moral yang memerlukan keterampilan dan penilaian untuk bernegoisasi, kompromi serta mengembangkan rasa keadilan.

c.

Drama Theory

Menurut Bennet (Mangkusubroto, 2011), teori drama dirancang untuk menganalisis bagaimana suatu situasi konflik (frame) akan berubah ke situasi lain (frame baru) yang biasanya terjadi setelah tahap pre-play (negosiasi). Teori drama merupakan kerangka kerja untuk menangani masalah konflik pihak ganda maupun lebih dalam situasi emosional yang kompleks dan kemudian diubah menjadi kolabirasi dan sinergi. Bryant (Mangkusubroto, 2011) mengungkapkan

(7)

tujuan dari tiap pihak tersebut direfleksikan dalam bentuk posisi yang merupakan suatu bentuk skenario masa depan yang ditawarkan secara terbuka kepada pihak lain. Dan pihak lain yang terlibat berusaha untuk meyakinkan pihak lain untuk menerima posisi tersebut, bahkan jika diperlukan dapat menggunakan janji atau ancaman. Bryant (Mangkusubroto 2011) mengemukakan bahwa dalam situasi konflik akan muncul dilemadilema yang akan dihadapi setiap pihak yang terlibat yang tentunya akan menghambat terjadinya sebuah resolusi. Dilema sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu confrontation dilemma dan collaboration dilemma. Dilema konfrontasi akan terjadi apabila dalam kondisi dimana semua pihak tidak mendapat posisi yang sama. Di dalamnya terdapat beberapa macam jenis dilema, yaitu threat dilemma, rejection dilemma, positioning dilemma, dan persuasion dilemma.

Sedangkan untuk dilema kolaborasi, jika dilema ini dapat dihilangkan maka pihak-pihak yang terlibat akan mempunyai posisi yang sama, namun mereka tetap mempunyai peluang untuk tidak satu sama lain berkomitmen terhadap posisi bersama tersebut. Di dalam collaboration dilemma, terdapat dua macam jenis dilema lain, yaitu trust dilemma dan cooperation dilemma.

Hasil:

a. Scene Setting, Output : Recognizing a conflict and perception of the situation

b. Build-Up, Output : a common perception or reference frame c. Climax, Output : dilemmas of stakeholders

(8)

d. Resolution, Output : no dilemma to do their threats or collaboration e. Denouement, Output : Collaboration or Tragedy

Hasil :

a.

Scene Setting:

Scene setting yang digunakan pada penelitian ini terbatas pada frame ketika Rama di rekrut menyamar menjadi penyusup demi menelusuri sindikat kriminal jakarta & polisi korup Rama diminta untuk tetap waspada dalam melakukan penyamaran. Karena setelah penyergapan di sarang gembong Narkoba bernama Tama (Ray Sahetapy), nyawa Rama dan keluarganya dalam bahaya. Rama pun ditugaskan mendekati Ucok (Arifin putra) putra bos Narkoba bernama Bangun (Tio pakusadewo). Namun untuk itu Rama harus menjalani hukuman sekaligus latihan di penjara agar ia siap menghadapi sindikat kriminal di Jakarta. Dipenjara selama 5 tahun setelah kemarahannya menyebabkan seorang penyerang menjadi lumpuh. Rama tiba di penjara pengamanan tinggi, tanpa sama sekali mengenal dunia kriminal. Ia segera menjadi target geng-geng yang saling bertarung untuk kekuasaan dan kontrol. Dia lalu ditarik oleh Uco, anak dari gangstrer besar, Bangun. Bekerja sebagai penagih hutang dan tukang pukul. Rama dengan cepat mendapat kepercayaan grupnya dan seperti telah menemukan tempatnya dalam dunia kriminal. Tetapi kemudian ambisi Ucok dipanas panasi oleh Bejo, pemimpin geng kecil yang ingin memperbesar usahanya. Melihat kesempatan untuk

(9)

menyakinkan sang anak yang berkeinginan keras bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi Ucok untuk mengambil alih organisasi ayahnya. Bejo mengendalikan Ucok seperti boneka dalam melakukan tindakan-tindakan pembunuhan, pengkhianatan, dan korupsi yang semakin memburuk. Persahabatan Rama dan Uco pun teruji sampai titik akhir, dan jalan mereka semakin menjauh. Sebuah keputusan harus dibuat antara keputusan yang saat ini memimpin dengan ahli waris yang nekat. Rama yang sudah muak dan marah menyerang ke markas bejo dimana uco,bejo, dan reza(polisi korup) sedang bertemu. Uco menyadari bahwa bejo adalah musuhnya dan merasa di khianati, Uco pun membunuh reza dan bejo pada akhirnya uco pun di bunuh Rama.

Build up:

Definisi Player :

1. Rama : seorang polisi yang menyamar menjadi mafia untuk membongkar sindikat kriminal mafia dan polisi korup di Jakarta

(10)

2. Uco : satu-satunya anak seorang mafia Bangun, yang ingin memiliki kekuasaan dimana Uco malah di manfaatkan oleh Bejo

3. Bejo : gangster muda yang haus akan kekuasaan dengan menghasut dan memanfaatkan Uco dalam melancarkan strategi liciknya

Dimana posisi player sudah sama-sama mengetahui dalam suatu konflik : 1) Rama menyamar sebagai gangster sehingga membahayakan

nyawanya.

2) Bejo hanya memanfaatkan Uco sebagai “bonekanya”

3) Para mafia tahu penyebab terjadinya pembunuhan adalah pancingan / perangkap

(11)

Stakeholders dan Opsi masing-masing: Rama

 Mengungkap kejahatan Bejo.  Mengungkap kejahatan Uco  Menangkap polisi korup Uco

 Merekrut Rama

Bejo

 Menghasut Uco

Posisi dari tiap-tiap pelaku dan preferensi :

Rama:

 Mengungkap semua sindikat kriminal jakarta  Membalaskan dendam kakaknya

 Hidup bahagia bersama Keluarganya

Uco

 Menjadikan Rama tangan kanannya  Tidak pernah menyerah

(12)

Bejo

 Menjadi penguasa gangster  Mengacaukan gangster di jakarta  Penghasut dan penyogok

Dilemmas of stakeholder

Dari data tersebut dilema yang terjadi adalah

Bejo has rejection dilemma with respect to

 Rama

(13)

Rama has rejection dilemma with respect to

 Bejo

 Uco

Uco has rejection dilemma with respect to

 Bejo  Rama

b.

Climax/Output

Dilema Bejo Kepada : 1. Rama

Bejo mengalami rejection dilemma terhadap Rama. Hal ini dikarenakan penolakan Bejo terhadap posisi Rama dianggap tidak kredibel karena Rama yakin bahwa Bejo lebih menyukai posisi Rama dibandingkan ancaman (t).

Pada kondisi ancaman (t):

(14)

2. Uco

Bejo mengalami rejection dilemma terhadap Uco. Hal ini dikarenakan penolakan Bejo terhadap posisi Uco dianggap tidak kredibel karena Uco yakin bahwa Bejo lebih menyukai posisi Uco dibandingkan ancaman (t). Pada kondisi ancaman (t):

 Bejo akan menghasut Uco

Dilema Rama Kepada : 1. Bejo

Rama mengalami rejection dilemma terhadap Bejo. Hal ini dikarenakan penolakan Rama terhadap posisi Bejo dianggap tidak kredibel karena Bejo yakin bahwa Rama lebih menyukai posisi Bejo dibandingkan ancaman (t).

2. Uco

Rama mengalami rejection dilemma terhadap Uco. Hal ini dikarenakan penolakan Rama terhadap posisi Uco dianggap tidak kredibel karena Uco yakin bahwa Rama lebih menyukai posisi Uco dibandingkan ancaman (t).

(15)

Dilema Uco kepada : 1. Bejo

Uco mengalami rejection dilemma terhadap Bejo. Hal ini dikarenakan penolakan Uco terhadap posisi Bejo dianggap tidak kredibel karena Bejo yakin bahwa Uco lebih menyukai posisi Bejo dibandingkan ancaman (t).

2. Rama

Uco mengalami rejection dilemma terhadap Rama. Hal ini dikarenakan penolakan Uco terhadap posisi Rama dianggap tidak kredibel karena Rama yakin bahwa Uco lebih menyukai posisi Uco dibandingkan ancaman (t). Pada kondisi ancaman (t):

 Uco akan atau tidak akan merekrut Rama

c.

Resolution

Resolution Rejection Dilemma Bejo Kepada:

Rama

Rejection

Bejo tidak melakukan apa-apa terhadap rama terkecuali ajudannya yang bertarung dengan Rama dan menculiknya.

(16)

Uco

Conciliation or Compromise

Bejo menghasut Uco untuk membuat pertentangan antara kubu Bangun dengan kubu Jepang lewat memanfaatkan Uco dan Uco menuruti segala siasat jahat Bejo.

Resolution Rejection Dilemma Rama Kepada:

Bejo

Conciliation or Compromise

Rama menelusuri kejahatan dan perbuatan Bejo terhadap sindikat kriminal Jakarta disisi lain Rama ingin membalas dendam atas kematian kakaknya yang di bunuh oleh Bejo.

(17)

Uco

Conciliation or Compromise

Rama menelusuri sindikat kriminal melalui Uco anak satu-satunya mafia Bangun dengan mendekatinya dan menjadi tangan kanan sekaligus sahabat Uco setelah di jemput oleh Uco dari penjara.

Resolution Rejection Dilemma Uco:

Bejo

Conciliation or Compromise

Uco mengikuti segala saran dan perintah dari Bejo untuk membunuh orang-orang jepang untuk membalaskan dendam yang di skenariokan.

(18)

Rama

Rejection

Uco menjemput dan merekrut Rama kedalam sindikat mafia menjadikannya teman terdekatnya dan memberikan segala fasilitas dikarenakan Rama telah menolongnya saat di penjara.

d.

Denouement

Output dari frame ini adalah Tragedy.

Di akhir konflik penyelesaian diimplementasikan dengan tragedi sebab para gangster/mafia dilumpuhkan dan saling membunuh beserta terdapat polisi korup

(19)

Kesimpulan:

Frame:

Terdiri dari satu frame yang dimulai pada saat Rama masuk ke penjara dalam penyamaran demi mendekati anak mafia (Uco) dan berakhir pada terbunuhnya para kriminal mafia dimana polisi korup dan bejo di bunuh oleh Uco sedangkan Uco dibunuh di tangan Rama.

Stakeholders dan Opsi masing-masing:

Rama

 Mengungkap kejahatan Bejo.  Mengungkap kejahatan Uco  Menangkap polisi korup Uco

 Merekrut Rama

Bejo

(20)

Action :

Rama berhasil mengungkap para sindikat kriminal Jakarta dan membunuh para pembunuh.

Uco menyadari di manfaatkan oleh Bejo.

Uco menyadari Rama seorang polisi.

Ending :

Rama membunuh semua gangster yang berada di markas Bejo, sedangkan Bejo beserta polisi korup telah di bunuh Uco setelah mengetahui di manfaatkan oleh Bejo. Pada akhirnya Uco pun terbunuh oleh rama di markas Bejo.

Dilemma :

(21)

DAFTAR PUSTAKA

IMDb staff. (2014) synopsis for the raid 2 (2014). Retrieved April 28,2016 From

http://www.imdb.com/title/tt2265171/synopsis?ref_=tt_stry_pl

Utomo, W. W. (2014, April 15). Makalah Resolusi Konflik. Retrieved April 20, 2016, from

www.wahyuwijiutomo123.blogspot.co.id: http://wahyuwijiutomo123.blogspot.co.id/

Ramdhani, F. (2013, May). Konflik dalam Organisasi dan Sumber Konflik Tersebut. Retrieved April 20, 2016, from firmandut.blogspot.co.id:

http://firmandut.blogspot.co.id/2013/05/konflik-dalam-organisasi-dan-sumber.html

Winardi. (2007). Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembangan). Bandung : Pustaka Setia

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan Nomor 111/ Pdt.P/2007/PN.Ska antara Djaka Sudana yang beragama Islam dengan sri wulan Hastaningrum atas dasar kasih yang dimiiki oleh kedua pemohon meski

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan packed column stripper dan feed berupa rich solvent dari hasil absorbsi gas CO 2 dengan larutan MDEA berpromotor PZ,

Apertura posisi polar ... Apertura posisi

Dalam konteks ini, ketika kita ingin menjadikan agama sebagai basis proteksi bagi penyakit social yang akan meronrong, maka pendidikan adalah menjadi

Efusi pleura adalah istilah yang digunakan untuk penimbunan cairan dalam rongga pleura transudat atau eksudat. Transudat terjadi peningkatan vena pulmonalis, misalnya pada

Setelah guru selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing dengan pair cheks, maka guru meminta salah satu siswa untuk

Hasil dari penelitian tersebut adalah aplikasi yang dibangun telah mampu menghasilkan penjurusan berdasarkan kriteria dan bobot yang telah diinputkan sebelumnya

Penyimpangan ini berupa antara lain koefisien regresi bagi peubah-peubah bebas penting memberikan hasil yang tidak nyata secara statistik, tanda koefisien regresi dugaan