• Tidak ada hasil yang ditemukan

Orang Tua Didorong Fasilitasi Anak Mengaji Sejak Dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Orang Tua Didorong Fasilitasi Anak Mengaji Sejak Dini"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Orang Tua Didorong Fasilitasi

Anak Mengaji Sejak Dini

PURWOREJO,FP – Anggota DPR RI Komisi IX, Hj Dr Nihayatul Wafiroh MA, menghadiri acara Lailatut Tasyakur Lil Ikhtitam A n g k a t a n I I M a j l i s T a ’ l i m W a l Q u r ’ a n N u r I m a n d i Komplek Perumahan Pepabri Kelurahan Borokulon Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, Sabtu (16/9). Dalam kesempatan itu, Nihayatul mendorong agar para orang tua dapat memfasilitasi anak-anaknya mengenal agama melalui kegiatan mengaji sejak dini.

“Jika ada orang tua yang malu mengajari anaknya mengaji, itu perlu dipertanyakan,” tandasnya.

Anggota DPR RI asal Banyuwangi tersebut menilai bahwa saat ini banyak masalah menimpa generasi muda akibat minim pengetahuan agama. Karena itu, pihaknya berharap agar para orang tua, khususnya ibu sebagai madrasah pertama anak, dapat bernar-benar berperan maksimal dalam mengondisikan keluarga.

“Saya saya sangat senang karena di komplek perumahan ini tidak hanya anak-anak yang mengaji, melainkan juga para orang tua yang hari akan melakukan khothmil Quran. Jika memang orang tua tidak dapat mengajarkan Alquran, ada guru ngaji yang harus dihargai,” ungkapnya.

Usai memberikan sambutan, Nihayatul menyerahkan santunan kepada sekitar 40 anak yatim yang berasal dari berbagai desa di Kecamatan Banyuurip.

Ketua panitia kegiatan, Noor Hasan, menjelaskan bahwa Lailatul Tasyakur Lil Ikhtitam Angkatan II merupakan salah satu upaya untuk menggiatkan kegiatan keagaamaan di Komplek Perumahan Pepabri yang terdiri atas 7 rukun tetangga (RT). Terdapat p u l u h a n o r a n g , t e r d i r i a t a s a n a k - a n a k , r e m a j a d a n Lansia, yang melangsungkan khotmil Quran pada angkatan II

(2)

ini.

“Sebagi wujud syukur sekaligus syiar agama, khotmil kali ini juga diisi dengan beberapa kegiatan sosial,” katanya.

Beberapa kegiatan yang digelar yakni donor darah massal diikuti puluhan warga, khitanan massal dengan sasaran 10 anak, bazar sembako murah bagi warga sekitar, dan pengajian akbar. Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak pagi hingga malam hari berlangsung semarak dengan adanya beragam hiburan, antara lain Grup Hadroh anak-anak.

“Kami berharap acara seperti ini dapat kembali dilaksanakan pada angkatan-angkatan berikutnya dan dapat menambah iman dan takwa warga,” sebutnya.

Sementara itu, Hj Ratna Ulfatul Fuadiyah, pengasuh Majlis Ta’lim Wal Qur’an Nur Iman Perum Borokulon, mengungkapkan bahwa Lailatut Tasyakur Lil Ikhtitammerupakan agenda dua tahunan yang telah digelar sebanyak dua kali. Hingga saat ini, Majlis Ta’lim telah memiliki sekitar 130 jamaah, mulai dari balita hingga lansia.

“Majlis ini mulai ada sejak 2007 dan resmi berdiri serta berkegiatan seperti ini mulai tahun 2015. Semoga Majlis yang sudah berjalan ini akan semakin berkembang,” ungkapnya.

Layanan Puskesmas Banyuurip

Dikeluhkan Masyarakat

PURWOREJO, FP – Pelayanan UPT Puskesmas Kecamatan Banyuurip dikeluhkan masyarakat. Adanya aturan bahwa seorang pasien, baik BPJS maupun umum, tidak boleh periksa/mendapatkan pelayanan kesehatan di lebih dari 1 poli dalam 1 hari, dinilai

(3)

perlu dikaji kembali.

Salah satu pembatasan pelayanan dialami oleh Eko (31), warga Kledung Kecamatan Banyuurip.

Saat berkunjung ke UPT Puskesmas Kecamatan Banyuurip pada Sabtu (16/9), petugas pendaftaran tidak memperbolehkan untuk mendapatkan 2 pelayanan kesehatan sekaligus, yakni poli umum dan gigi. Padahal saat itu ia betul-betul perlu mendapatkan pertolongan untuk dua penyakit yang menurutnya berbeda, yakni demam disertai flu dan sakit gigit.

“Saya diminta memilih karena hanya bisa ditangani salah satunya dulu, nanti yang satunya lagi hari berikutnya berkunjung lagi ke Puskesmas karena aturannya begitu. Nah, kalau harus datang hari berikutnya kan masih lama. Buka lagi kan pasti hari Senin, apakah harus menahan sakit gigi atau demam sampai dua hari?,” katanya.

Kepada petugas pendaftaran, ia telah berusaha meminta kebijakan dengan alasan kemanusiaan dan kondisi yang darurat. Namun, dirinya yang saat itu berobat sebagai pasien umum tanpa BPJS, tetap hanya mendapatkan 1 pelayanan, yakni di Poli umum. “Lalu saya pilih di Poli umum dulu. Memang dilayani dengan baik dan diberi obat, tapi untuk tindakan gigi tidak bisa lebih. Padahal untuk gigi masih dalam perawatan sementara agar bisa segera dicabut,” jelasnya.

Kondisi tersebut disayangkan oleh Eko. Menurutnya, Puskesmas sebagai pusatnya kesehatan masyarakat seharusnya dapat menjangkau pelayanan secara menyeluruh dan lebih cepat. Adanya pembatasan pelayanan perlu ditinjau kembali karena akan merepotkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.

“Katanya pakai BPJS atau tidak, aturannya maksimal hanya dilayani 1 poli untuk 1 hari. Dan itu berlaku untuk pasien rawat jalan di semua Puskesmas,” bebernya.

“Saya sih manut saja sama aturan, tapi kalau memang ada aturan pembatasan seperti itu, saya kira harus dipertimbangkan lagi,” lanjutnya.

Ia juga berharap, adanya peningkatan tarif pendaftaran dari Rp 4.500 menjadi Rp 10.500 dapat meningkatkan fasilitas pelayanan Puskesmas. “Bagaimana coba kalau pasiennya sudah tua dan rumahnya jauh harus bolak-balik Puskesmas, harus antre lama untuk periksa?,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Banyuurip, Zumrotul, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa sebagai pimpinan yang baru di

(4)

Puskesmas Banyuurip, pihaknya belum dapat menunjukkan aturan resmi atau dasar hukum terkait pembatasan pelayanan tersebut. Namun, pihaknya akan berusaha berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Purworejo. “Kalau aturan dari BPJS memang seperti itu, dalam satu hari hanya boleh satu Poli. Tapi ini pasien umum, akan kami pelajari dulu sebagai bahan evaluasi,” jelasnya.

Menurutnya, adanya pembatasan layanan yang terjadi hanyalah faktor miss komunikasi antara petugas pendaftaran dengan pasien. Meski demikian, kasus yang telah terjadi akan menjadi pembelajaran demi memperbaiki pelayanan. “Mungkin juga maksud petugas pendaftaran benar, karena memang pasien yang sama tidak dapat dientry datanya dua kali dalam satu hari. Tapi nanti tetap kami crosscek kembali dan ini menjadi masukan baik bagi kami untu ke depan,” ungkapnya. (war)

Offroader Dalam dan Luar

Negeri Bakal Ramaikan Jambore

4×4 Lintas Komunitas di

Purworejo

PURWOREJO, FP – Dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Purworejo ke-1116 tahun 2017, Dewan Pembina Pusat Indonesia Off-Road Federation (IOF) akan menggelar kegiatan Jambore 4×4 Lintas Komunitas. Even yang mengusung tema “Kita Satu Saudara” tersebut rencananya akan dilaksanaka pada 23-24 September 2017 mendatang.

M. Harjanto, atau lebih dikenal Ki Lurah Off-Road selaku Dewan Pembina Pusat Off-Road Indonesia mengatakan, sejauh ini persiapan penyelenggaraan sudah mencapai 80 persen. Sementara dari target 1000, tercatat sudah 350 peserta yang resmi. “Peserta dari berbagai daerah dan provinsi, bahkan rencananya

(5)

juga ada yang dari luar negeri, “kata Harjanto si “Jungle Man” selaku ketua penyelenggara, Sabtu (16/9).

Jambore 4×4 Lintas Komunitas akan mengambil start di Alun-alun Purworejo dan finis di Pantai Jatimalang, Kecamatan Purwodadi. Rute yang ditempuh melalui gunung dan desa tempat kelahiran para pahlawan yang berasal dari Purworejo. Ada dua rute atau trek yang disediakan, trek A melewati Desa Sumongari Kecamatan Kaligesing tempat kelahiran WR Soepratman dan trek B lewat jalur Desa Rendeng Kecamatan Gebang tempat kelahiran Jendral Ahmad Yani. Para peserta nantinya akan Camping Ground semalam di Desa Wisata Semawung Kecamatan Purworejo atau tepatnya di area outbond Dewi Mas.

Tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengenalkan pada masyarakat luas bahwa Kabupaten Purworejo memiliki alam yang sangat indah dan banyak melahirkan pahlawan nasional serta tokoh maupun pejabat penting di negeri ini. Disamping itu, juga agar masyarakat luas tahu keramahan warga Purworejo beserta ragam budayanya. “Dengan even ini saya ingin menunjukkan bahwa masyarakat Purworejo ramah tamah dan cinta damai. Harapannya setelah masyarakat dari berbagai daerah datang ke Purworejo dan merasakan keramahan dan budaya yang ada mereka terkesan dan ingin kembali lagi mengunjungi Purworejo, “ucapnya.

Menurut Harjanto, Jambore 4×4 Lintas Komunitas yang baru pertama kali digelar di Indonesia itu mendapat apresiasi Pemerintah Kabupaten Purworejo dan mendapat dukungan penuh dari Kodim 0708 Purworejo, Polres Purworejo serta tokoh masyarakat. Karena itu Harjanto meminta dukungan masyarakat agar kegiatan tersebut sukses dan berjalan lancar. “Ini bukan even IOF semata, tapi ini adalah even milik masyarakat Purworejo, “katanya.

Disebutkan Jambore 4×4 Lintas Komunitas menyediakan hadiah berupa 1 unit mobil baru, 6 sepeda motor, dan 2 set ban. Dalam Jambore 4×4 Lintas Komunitas juga akan diisi berbagai kegiatan seperti Off Road Ekstrim, Fun Off Road, Kontes Mobil, dan Bazar Obderdil Mobil berbagai jenis.

Pendaftaran sudah dibuka sejak 15 Juni 2017 lalu dan akan ditutup pada 23 September 2017 mendatang. Bagi masyarakat yang akan mengikuti bisa mendaftar di Muh (08122709208), Nurman (089689184764) dan Janto (081227047637).

(6)

Mengaku Lalai, PLN Rayon

Purworejo Ganti Rugi Rp 500

Ribu Kepada Pelanggan

PURWOREJO, FP – PT PLN Persero Rayon Purworejo membayar ganti rugi terhadap Budiono, warga Kelurahan Mranti Purworejo, Jumat (15/9). Ganti rugi diberikan menyusul tuntutan dari Budiono yang merasa dirugikan oleh PLN Rayon Purworejo selama belasan tahun. Pembayaran ganti rugi diberikan langsung oleh Budiono di rumahnya.

Ganti rugi sebesar Rp 500 ribu diserahkan oleh Manajer PLN Rayon Purworejo Yuliantoro disaksikan Manajer PLN Area Magelang Atmoko Basuki, Asmen Transaksi Energi PLN Area Magelang Joko Purnomo, Koordinator Yantek Pelayanan Gangguan PLN Rayon Purworejo Agus Handayani, dan Super Visor PLN Rayon Purworejo Dodi Setiawan.

Manajer PLN Rayon Purworejo Yuliantoro mengatakan, dalam kesempatan itu juga disepakati oleh kedua belah pihak persoalan selesai secara kekeluargaan dan tidak akan ada tuntutan lagi. “Kami mengakui ini kelalaian PLN, karena itu kami sudah minta maaf, “katanya. Selain itu, karena sifatnya penyelesaian secara mufakat maka dalam pembayaran ganti rugi tersebut nominalnya tidak mengacu pada peraturan yang berlaku tapi berdasarkan kebijakan PLN Rayon Purworejo. “Kalau ganti rugi dihitung sesuai peraturan jumlahnya tidak seberapa, tapi karena ini sebagai bentuk itikad baik kami maka jumlahnya kami tambah, “ucapnya.

(7)

Sementara Budiono mengaku bisa m e n e r i m a d a n m e m b e r i k a n apresiasi yang tinggi atas i t i k a d b a i k d a r i P L N R a y o n Purworejo yang bersedia mengakui lalai dan minta maaf. “Bagi saya berapa nominal ganti rugi tidak begitu penting, saya hanya ingin ada itikad baik dari PLN Rayon Purworejo dan penyelesaian persoalan disampaikan secara tertulis secara resmi, “tutur Budiono.

Untuk diketahui, persoalan yang muncul antara PLN Rayon Purworejo dengan Budiono selaku pelanggan berawal saat Budiono memasang listrik dengan daya 900 VA tapi oleh pihak ketiga hanya dipasang 450 VA. Parahnya, karena tidak mengetahui dan hanya berdasar data yang ada di adminitrasi, pihak PLN Rayon Purworejo mengenakan tagihan daya 900 VA. Lebih parah lagi, hal itu berlangsung hingga belasan tahun.

Setelah Budiono mengetahui bahwa sudah dirugikan belasan tahun akhirnya mendatangi PLN Rayon Purworejo dan meminta pertanggung jawaban serta menuntut ganti rugi.

Koordinator Distributor :

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Karena Pengguna Meningkat

PURWOREJO, FP – Kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Purworejo bukan disebabkan karena jatah berkurang,, melainkan karena meningkatnya masyarakat yang menggunakan. “Jadi tidak benar kalau

(8)

kelangkaan karena pengurangan jatah, “kata Panji, selaku koordinator distribusi gas elpiji 3 kg Purworejo, Kamis (14/9).

Menurut Panji, penyebab terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg karena adanya peningkatan pengguna gas elpiji 3 kg. Banyak masyarakat yang sebelumnya menggunakan minyak tanah atau kayu bakar beralih ke gas elpiji 3 kg. Selain itu juga adanya rumor akan ditariknya gas elpiji 3 kg dari pasaran dan diganti dengan gas elpiji 5,5 kg.

Dikatakan, untuk gas elpiji 3 kg tidak ada pengurangan kuota, justru sebaliknya mengalami peningkatan atau tambahan 7 persen dibanding tahun lalu. Pada tahun lalu, hingga September 2016 gas elpiji 3 kg yang didistribusikan sebanyak 455.600 tabung, sementara pada bulan yang sama pada tahun 2017 meningkat menjadi 485.760 tabung.

Sedang terkait rumor akan ditariknya gas elpiji 3 kg dan diganti dengan 5,5 kg sangat tidak benar. Yang benar, kata Panji, pemerintah melalui Pertamina hanya ingin memperjelas dan mengingatkan kembali peruntukan komsumsi gas elpiji 3 kg yang bersubsidi dengan sasaran masyarakat miskin dengan gas elpiji 5,5 kg yang non subsidi dengan sasaran kalangan masyarakat kelas menengah seperti PNS, TNI dan Polri.”Sasaran gas elpiji 3 kg adalah masyarakat bawah atau kurang mampu, namun yang terjadi masih banyak kalangan masyarakat kalangan menengah di Purworejo yang menggunakan gas elpiji 3 kg sehingga masyarakat bawah tidak kebagian, “kata Panji.

Gas elpiji 5,5 kg

Diungkapkan, di kabupaten lain seperti Kebumen dan Temanggung pemerintah sudah membuat deklarasi yang menyebut PNS, TNI, dan Polri siap menggunakan gas elpiji 5,5 kg. “Untuk Kabupaten Purworejo masih dalam proses pengajuan, mudah-mudahan segera

(9)

terealisasi sehingga masyarakat akan semakin sadar dalam menggunakan gas elpiji, “ucapnya.

Lanjut Panji, agar tepat sasaran, saat ini pemerintah sedang melakukan sensus untuk mengetehui secara riil berapa jumlah kebutuhan gas elpiji 3 kg. Rencananya, agar tepat sasaran nantinya masyarakat yang berhak membeli gas elpiji 3 kg akan diberi kupon. Untuk saat ini kebutuhan per hari gas elpiji 3 kg sebanyak 16.994. Namun demikian jika jumlah tersebut masih kurang dalam waktu dekat Alan diajukan penambahan kuota ke Pertamina. “Minggu ke tiga saya akan mengajukan penambahan kuota biar kelangkaan gas elpiji 3 kg dapat teratasi, “katanya.

Dalam kesempatan itu Panji menyarankan agar penggunaan gas elpiji sesuai peruntukanya. Artinya, mulai saat ini bagi PNS, TNI, dan Polri serta masyarakat mampu sebaiknya menggunakan gas yang 5,5 kg. Bagi masyarakat yang hendak beralih dari 3 kg ke 5,5 kg caranya cukup datang ke agen kemudian menukarkan dua tabung kosong gas elpiji 3 kg ditukar dengan satu tabung gas elpiji 5,5 kg yang sudah berisi dan tambah uang sebesar Rp 125 ribu. Untuk saat ini harga eceran gas elpiji 5,5 kg Rp 65 ribu.

UMP Wisuda 635 Lulusan, 91

Wisudawan

Raih

Predikat

Cumlaude

PURWOREJO, FP – Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP)

mencatatkan sejarah menggembirakan pada tahun akademik ini. Dari sebanyak 635 lulusan yang diwisuda, 91 wisudawan di antaranya menyandang predikat cumlaude.

Prosesi wisuda sarjana angkatan ke-57 tahun 2017 digelar dalam dua tahap bersamaan dengan Rapat Senat Terbuka di auditorium

(10)

kampus setempat. Tahap pertama berlangsung pada hari Rabu (13/9) dengan jumlah 308 wisudawan dan sisanya diwisuda pada Kamis (14/9).

Secara rinci, tahap pertama mewisuda 153 sarjana Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), 51 sarjana Prodi Manajemen, 12 sarjana Prodi Agrobisnis, 61 sarjana Prodi Pendidikan Ekonomi, dan 31 sarjana Prodi Pendidikan Fisika. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terbaik diraih oleh Tri Jampi Setiyorini dari Prodi PBI dengan IPK 3,89. Predikat wisudawan termuda disandang oleh Nurlatifah dari Prodi Pendidikan Matematika yang saat diwisuda berusia 20 tahun 8 bulan 19 hari.

Rektor UMP Drs H Supriyono MPd dalam sambutannya meminta agar lulusan UMP siap berkiprah di masyarakat. Supriyono juga berpesan agar wisudawan tidak berhenti mengikuti proses pendidikan.

“Sebagai intelektual, lulusan UMP yang mempunyai visi unggul dalam ilmu dan mulia dalam akhlak, tentunya memiliki perbedaan dalam bertindak, bersikap, maupun bergaul jika dibandingkan dengan mereka yang bukan lulusan UMP atau bahkan tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi,” katanya. Diungkapkan, untuk meningkatkan kualitas dan memberikan peluang masyarakat menempuh pendidikan tinggi, pada tahun akademik 2017/2018 ini UMP membuka Prodi baru, yakni Teknologi Informasi yang telah memperoleh izin penyelenggaraan perkuliahan dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Insya-Allah bulan ini akan mulai dibangun kampus 3 UMP yang beralamat di Jalan Pahlawan Kelurahan Sucen Jurutengah Kecamatan Bayan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabag Umum Koordinator Kopertis VI Wilayah Jawa Tengah, Hendradi Sulistiawan SH, menyebutkan bahwa dari sekian

(11)

banyak perguruan tinggi di Jawa Tengah, terdapat 34 perguruan tinggi berakreditasi B. UMP menjadi salah satunya. Pihaknya mengapresiasi kinerja UMP yang hampir seluruh prodinya terakreditasi B.

Desa Trirejo Loano Kembangkan

Wisata Spot Foto Geger

Menjangan

PURWOREJO, FP – Kepala Desa Trirejo, Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, Dwi Darmawan, A. Mn tengah mencoba mengembangkan destinasi wisata baru bukit Geger Menjangan dari sisi utara dan timur. Destinasi yang ditawarkan berupa gardu pandang dan spot foto pemandangan dari puncak bukit Geger Menjangan dari sisi timur dan utara. Ditempat tersebut para pengunjung bisa menikmati pemandangan yang cukup eksotik apalagi pagi maupun menjelang sore. “Akses maupun Fasilitas untuk spot foto ke puncak Bukit Geger Menjangan sudah siap digunakan pengunjung, “kata Dwi Darmawan.

Dikatakan, pembuatan lokasi tersebut dilakukan oleh Karang Taruna dan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang sedang Praktek Kerja Lapangan.

(12)

baru di Kabupaten Purworejo sehingga mampu menjadikan nilai ekonomi bagi warga sekitar. “Harapanya ke depan tempat wisata ini bisa menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun luar daerah, “ujarnya.

Dwi Darmawan

Bagi masyarakat yang penasaran dan ingin membuktikan keindahan pemandangan Geger Menjangan bisa lewat dua jalur. Yang pertama lewat Desa Watu Belah, Kelurahan Baledono Kecamatan Purworejo. Jalur lewat Desa Watu Belah jalanya cukup bagus, kendaraan roda dua maupun empat bisa melewati jalur ini. Sementara untuk jalur lewat Desa Trirejo juga sudah cukup bagus namun belum bisa dilewati kendaraan roda empat.

Sebenarnya untuk masyarakat Kabupaten Purworejo dan sekitarnya tidak asking lagi dengan Bukit Geger Menjangan yang terletak di perbatasan Desa Trirejo Kecamatan Loano dengan Kelurahan Bakedono Kecamatan Purworejo. Sebab dibukit tersebut Ada makam ulama besar Simbah Kyai Imam Puro yang setiap tahunya ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.

Tradisi Unik Dusun Sembir,

(13)

Ketupat dan Kedelai Hitam

PURWOREJO, FP – Masyarakat Dusun Sembir Desa Bugel, Kecamatan Bagelen memiliki tradisi unik menjelang datangnya bulan Muharam (suro), seperti saat dilakukan masyarakat sembir pada Selasa (12/9). Dimaksudkan sebagai sarana tolak balak atas serangan penyakit atau pageblug, warga Dusun Sembir tetap melestarikan tradisi yang ada sejak dulu kala, yaitu menggelar merti dusun yang diisi dengan doa bersama dan kenduri kupat. Dilaksanakan tepat di tengah pedukuhan, nyaris seluruh warga baik tua-muda, lelaki-perempuan mengikuti tradisi itu. Pemilihan lokasi tengah dimaksudkan sebagai penengah mata angin dari empat penjuru.

Sesepuh pedukuhan, Sutarto, mengatakan upacara tolak balak itu menggunakan sarana ketupat sebagai sajian utamanya. Hanya berlauk kedelai hitam yang disangrai dan bersayur hijau dari daun mlinjo (so), warga berharap keselamatan selalu menaungi kehidupan di dusun Sembir.

Selamatan itu dilakukan awalnya karena adanya pageblug atau serangan penyakit berbahaya. Dimana setiap hari ada saja orang meninggal dan bahkan tidak hanya satu orang, hingga masyarakat sembir kuwalahan.

Mereka yang meninggal tanpa sebab yang jelas, karena hanya sakit sejak pagi, sorenya bisa langsung meninggal, begitu sebaliknya. Kejadian itu ada nyaris satu bulan lamanya.

“Saat masyarakat sudah kualahan itulah, Kyai Marjuki mendapat petunjuk jika untuk menangkal kejadian itu, setiap rumah harus membuat ketupat yang dipotong setiap pojoknya. Jumlahnya menyesuaikan jumlah anggota keluarga, “katanya.

Ketupat dan sayur serta lauk selanjutnya ditempatkan dalam ancak bambu. Pemanfaatan ancak ini adalah simbol kerukunan anggota keluarga dan lingkungan.

“Saat pertama kali, dulunya disertai dengan pemotongan kambing kendit yang mana kepalanya ditanam di tengah perempatan jalan kampung dan kakinya ditanam di empat penjuru angin, “imbuhnya. Atas kuasa Sang Pencipta, pasca prosesi itu, pageblug bisa hilang dan tidak terjadi lagi. Atas dasar itulah hingga kini tradisi turun temurun dan lestari di dusun yang berada di pinggiran Sungai Bogowonto ini.

(14)

Panjat Tiang Listrik, Pemuda

Bertato Barongan Mencoba

Bunuh Diri

KEBUMEN, FP — Diduga depresi, warga Karanganyar Kebumen berinisial RZ, nekat mencoba bunuh diri, Selasa (12/09) siang. Peristiwa itu terjadi di kelurahan Panjer Kebumen sekira pukul 10.30 WIB.

Menurut informasi yang diperoleh, RZ (24) pemuda bertato gambar Barongan di lengan tangan kanan itu mencoba bunuh diri dengan cara cara memanjat tiang listrik.

“Sesampainya di atas, korban memegang kabel listrik yang mengakibatkan korban terjatuh dan mengalami luka bakar,” terang Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, berdasarkan keterangan dari Inafis yang menangani kasus ini. Selain itu, berdasarkan keterangan saksi di sekitar TKP “tempat kejadian perkara”, Eko (50) warga setempat, mendengar ada suara benturan ( grubrak) di atas seng, kemudian melihat korban sudah dalam kondisi tergeletak di sekitar tiang listrik.

Lanjut AKP Willy, akibat perbuatannya tersebut korban mengalami luka bakar pada kaki kanan, kaki kiri, serta tangan kanannya.

“Ya, luka bakar sekitar 25 persen. Selanjutnya korban dibawa ke RSU Soedirman untuk dilakukan pertolongan pertama,” terang nya.

(15)

Lantas Polres Kebumen Bagikan

Sembako

KEBUMEN, FP — Memeriahkan rangkaian kegiatan HUT Polantas “Polisi Lalu Lintas”, ke 62 Sat Lantas Polres Kebumen door to door sambangi warga kurang mampu di desa Jagasima Klirong Kebumen, Selasa (12/09) siang.

Dijelaskan Kasat Lantas Polres Kebumen, AKP Suryo Wibowo, kegiatan door to door ini adalah kegiatan bakti sosial, membagikan bingkisan sembako kepada warga kurang mampu di desa tersebut.

“Total ada 20 bingkisan yang kita bagikan kepada warga Jagasima Klirong. Saat kegiatan, kami didampingi oleh Kepala Desa Jagasima dan perangkatnya untuk menunjukkan siapa saja yang berhak menerima bantuan tersebut,” ucapnya yang saat itu didampingi KRI Sat Lantas Iptu Tejo Suwono dan KBO Sat Lantas Iptu Sugito.

Tujuan dari kegiatan ini, AKP Suryo mengatakan untuk mendekatkan Sat Lantas Polres Kebumen dengan warga Kebumen, sehingga meningkatkan kesadaran berlalu lintas.

Dari kegiatan ini, AKP Suryo berharap dapat memotivasi para personelnya “Sat Lantas” agar semakin bersyukur, karena dapat berbagi terhadap sesama.

Aksi ini disambut bahagia oleh warga setempat. Kepala Desa Jagasima Sokhibun sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Kami mewakili warga desa, sangat berterimakasih bantuannya dari Satlantas. Semoga bantuan itu dapat bermanfaat, dan warga Jagasima semakin dekat dengan Polri,” Katanya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data Neraca Lajur PT.MANUNGGAL per 31 Desember 2014 yang telah anda buat, anda diminta Menyusun Laporan Perhitungan Laba Rugi PT.MANUNGGAL untuk tahun

[r]

Artiklan toinen jäsenvaltio-optio löytyy sen kolmannesta kohdasta. Tämä optio ym. poiketen mahdollistaa, että jäsenvaltiot voivat kansallisessa lainsäädännössään sal- lia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 orang responden kebanyakan adalah remaja usia <18 tahun (73,0 %), pendidikan SMA (59,0%), tidak bekerja (72,0%), tidak menikah (57,0%),

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap aktivitas perilaku (jam biologi), palatabilitas jenis pakan, dan bentuk sarang yang disukai oleh burung gelatik jawa di

Alasan menggunakan Android SDK pada penelitian ini karena terdapat menjalankan program menjadi lebih cepat yang disebut instan run, mampu membuat aplikasi untuk semua

ilayah Indonesia merupakan lautan dan dari kilang minyak dan bahan bakar impor diangkut ke depot dengan menggunakan sarana angkut bahan bakar Gambaran ringkas pola transportasi

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi dalam hal tidak dapat melakukan pengolahan dan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 ayat (1), maka dapat bekerja sama