• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipo & Hiper Paratiroid 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hipo & Hiper Paratiroid 2"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 LatLatar Belaar Belakankangg Ke

Kelelenjnjar ar papararatitiroroid id adadalalah ah sesebubuah ah kekelelenjnjar ar enendodokrkrin in di di leleheher r yayangng me

mempmprorodukduksi si horhormomon n parpartataroroidid. . KeKelelenjnjar ar papararatitiroroid id umumumumnynya a teterlrletetak ak didi  belakang

 belakang kelenjar kelenjar tiroid, tiroid, dimana dimana kelenjar kelenjar – – kelenjar kelenjar tersebut tersebut menghasilkan menghasilkan PTHPTH (( paratyroid  paratyroid hormonehormone), ), yang merupakan yang merupakan regulregulator utama ator utama homeoshomeostasitasis s kalsikalsium.um. Sekresi PTH distimulasi oleh kadar insulin ekstraseluler yang rendah. PTH akan Sekresi PTH distimulasi oleh kadar insulin ekstraseluler yang rendah. PTH akan me

meniningkngkatatkan kan rereababsosorbrbsi si kalkalsisium um di di giginjnjal al dan dan memerarangngsasang ng prprododuksuksi i 11!! hidroksilase oleh ginjal, yang berperan mengubah "# ($H) % menjadi 1,"# ($H) hidroksilase oleh ginjal, yang berperan mengubah "# ($H) % menjadi 1,"# ($H) "% yaitu suatu hormon yang akan meningkatkan absorbsi kalsium di usus, serta "% yaitu suatu hormon yang akan meningkatkan absorbsi kalsium di usus, serta meningkatkan resorpsi tulang melalui stimulasi dari osteo&lasta&ti'ating a&tors meningkatkan resorpsi tulang melalui stimulasi dari osteo&lasta&ti'ating a&tors.. e

elalalului i memekankanisisme me inini i PTPTH H memembmbanantu tu memengengembmbalalikikan an keke&e&endenderurungangann terj

terjadinya adinya hipokahipokalsemilsemia. a. PenderPenderita ita dengan dengan kelaikelainan nan hormohormon n paratiparatiroid, roid, tidatidak k  tampak jelas pada kehidupan sehari – hari. Kebanyakan pasien dengan kelainan tampak jelas pada kehidupan sehari – hari. Kebanyakan pasien dengan kelainan hormon paratiroid mengalami gangguan dari metabolisme kalsium dan osat. hormon paratiroid mengalami gangguan dari metabolisme kalsium dan osat. Penyakit yang disebabkan kelainan hormon paratiroid yaitu hipoparatiroid dan Penyakit yang disebabkan kelainan hormon paratiroid yaitu hipoparatiroid dan hip

hiperpaerparatratiroiroid. id. PenyPenyebab ebab kelkelainainan an horhormon mon parparatiatiroiroid d sensendirdiri i se&se&ara ara spespesisiik ik   belum

 belum diketahui, diketahui, namun namun penyebab penyebab yang yang biasa biasa ditemukan ditemukan yakni yakni hiperplasiahiperplasia  paratiroid,

 paratiroid, adenoma adenoma soliter soliter dan dan karsinoma karsinoma paratiroid. paratiroid. PTH PTH yang yang meningkatmeningkat menyebabkan resorpsi tulang, ekskresi ginjal menurun dan absorpsi kalsium oleh menyebabkan resorpsi tulang, ekskresi ginjal menurun dan absorpsi kalsium oleh usu

usus s menimeningkangkat. t. Pada Pada keakeadaadaan n ini ini dapdapat at menmenyebyebabkaabkan n penpeningingkatkatan an seksekreresisi kalsium sehingga maniestasi klinis yang terjadi pada kerusakan pada area tulang kalsium sehingga maniestasi klinis yang terjadi pada kerusakan pada area tulang dan ginjal.

dan ginjal.

Hipoparatiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolisme kalsium Hipoparatiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolisme kalsium dan osat yang terjadi karena produksi hormon paratiroid yang kurang sehingga dan osat yang terjadi karena produksi hormon paratiroid yang kurang sehingga menyebabkan hipokalsemia. (Ko*alak, "+11).

menyebabkan hipokalsemia. (Ko*alak, "+11).

Pre'alensi penyakit hipoparatiroid di ndonesia jarang ditemukan. Kirakira Pre'alensi penyakit hipoparatiroid di ndonesia jarang ditemukan. Kirakira 1++ kasus dalam setahun yang dapat diketahui, sedangkan di negara maju seperti 1++ kasus dalam setahun yang dapat diketahui, sedangkan di negara maju seperti -me

-merikrika a SerSerikat ikat penpenderderita ita penypenyakiakit t hiphipopaoparatratiroiroid id lebilebih h banybanyak ak ditditemukemukan,an,

1 1

(2)
(3)

kurang lebih 1+++ kasus dalam setahun. Pada anita mempunyai resiko untuk  kurang lebih 1+++ kasus dalam setahun. Pada anita mempunyai resiko untuk  terkena hipoparatiroidisme lebih besar daripada pria.

terkena hipoparatiroidisme lebih besar daripada pria. Hiper

Hiperparatparatiroidiiroidisme sme adalah adalah karaktkarakter er penyakipenyakit t yang yang disebdisebabkan abkan kelebikelebihanhan sek

sekresresi i hormhormon on parparatiatiroiroid, d, hormhormon on asaasam m amiamino no polpolipeipeptiptida. da. SekSekresresi i horhormonmon  paratiroid diatur se&ara

 paratiroid diatur se&ara langsung oleh langsung oleh konsentrasi &airan ion konsentrasi &airan ion kalsium. /ek ukalsium. /ek utamatama dari hormon

dari hormon paratiparatiroid roid yaityaitu u meninmeningkatkan konsentrasgkatkan konsentrasi i &airan kalsium dengan&airan kalsium dengan meningkatkan pelepasan kalsium dan osat dari matriks tulang, meningkatkan meningkatkan pelepasan kalsium dan osat dari matriks tulang, meningkatkan  penyerapan

 penyerapan kalsium kalsium oleh oleh ginjal, ginjal, dan dan meningkatkan meningkatkan produksi produksi ginjal. ginjal. HormonHormon  paratiroid

 paratiroid juga juga menyebabkan menyebabkan phosphaturia, phosphaturia, jika jika kekurangan kekurangan &airan &airan osat.osat. hip

hiperpaerparatratiroiroidiidisme sme biabiasanysanya a terterbagbagi i menmenjadjadi i priprimermer, , seksekundeunder r dan dan tertersiesier.r. ((0a*ren&e Kim, %0a*ren&e Kim, %,,"++#, se&tion ")."++#, se&tion ").

Pre'alensi penyakit hiperparatiroid di ndonesia kurang lebih 1+++ orang Pre'alensi penyakit hiperparatiroid di ndonesia kurang lebih 1+++ orang tiap tahunnya. anita yang berumur #+ tahun keatas mempunyai resiko yang tiap tahunnya. anita yang berumur #+ tahun keatas mempunyai resiko yang lebih besar " kali dari pria. %i -merika Serikat sekitar 1++.+++ orang diketahui lebih besar " kali dari pria. %i -merika Serikat sekitar 1++.+++ orang diketahui terkena penyakit hiperparatiroid tiap tahun. Perbandingan *anita dan pria sekitar  terkena penyakit hiperparatiroid tiap tahun. Perbandingan *anita dan pria sekitar  " banding 1. Pada *anita yang berumur + tahun keatas sekitar " dari 1+.+++ bisa " banding 1. Pada *anita yang berumur + tahun keatas sekitar " dari 1+.+++ bisa terke

terkena na hiperhiperparatiparatiroidiroidisme. sme. HiperHiperparatiparatiroidiroidisme sme primeprimer r merupamerupakan kan salah salah satusatu dari " penyebab tersering hiperkalsemia2 penyebab yang lain adalah keganasan. dari " penyebab tersering hiperkalsemia2 penyebab yang lain adalah keganasan. Kelainan ini dapat terjadi pada semua usia tetapi yang tersering adalah pada Kelainan ini dapat terjadi pada semua usia tetapi yang tersering adalah pada dekade ke dan *anita lebih sering 3 kali dibandingkan lakilaki. nsidensnya dekade ke dan *anita lebih sering 3 kali dibandingkan lakilaki. nsidensnya men&apai 14#++1+++. 5ila timbul pada anakanak harus dipikirkan kemungkinan men&apai 14#++1+++. 5ila timbul pada anakanak harus dipikirkan kemungkinan endokrinopati genetik seperti neoplasia endokrin multipel tipe  dan  Kelenjar  endokrinopati genetik seperti neoplasia endokrin multipel tipe  dan  Kelenjar   paratiroid

 paratiroid berungsi berungsi mensekresi mensekresi parathormon parathormon (PTH), (PTH), senya*a senya*a yang yang membantumembantu mem

memelieliharhara a keskeseimeimbangbangan an dardari i kalkalsiusium m dan dan phophosphsphoruorus s daldalam am tubtubuh. uh. $le$lehh karena itu yang terpenting hormon paratiroid penting sekali dalam pengaturan karena itu yang terpenting hormon paratiroid penting sekali dalam pengaturan kadar kalsium dalam tubuh seseorang.

kadar kalsium dalam tubuh seseorang. 1.2

1.2 RumRumusausan Masalan Masalahh 1.

1. 5agaim5agaimana ana anatomanatomi i isiolisiologi ogi kelenjakelenjar r paratiparatiroid6roid6 2.

2. -pa deinisi hipoparatiroid6-pa deinisi hipoparatiroid6 3.

3. 5agaimana etiologi hipoparatiroid65agaimana etiologi hipoparatiroid6 4.

4. 5agaimana patoisiologi hipoparatiroid65agaimana patoisiologi hipoparatiroid6 .

. 5agaimana klasiikasi pada hipoparatiroid65agaimana klasiikasi pada hipoparatiroid6 !.

!. 5agaimana maniestasi klinis hipoparatiroid65agaimana maniestasi klinis hipoparatiroid6

2 2

(4)

".

". 5agaimana komplikasi dan prognosis pada klien dengan hipoparatiroid65agaimana komplikasi dan prognosis pada klien dengan hipoparatiroid6 #.

#. 5agaimana asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguan hipoparatiroid65agaimana asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguan hipoparatiroid6 $.

$. -pa deinisi hiperparatiroid6-pa deinisi hiperparatiroid6 1%.

1%.5agaimana etiologi hiperparatiroid65agaimana etiologi hiperparatiroid6 11

11.. 5agaimana patoisiologi hiperparatiroid65agaimana patoisiologi hiperparatiroid6 12.

12.5agaimana klasiikasi pada hiperparatiroid65agaimana klasiikasi pada hiperparatiroid6 13.

13.5agaimana maniestasi klinis hiperparatiroid65agaimana maniestasi klinis hiperparatiroid6 14.

14.5agaimana komplikasi dan prognosis pada 5agaimana komplikasi dan prognosis pada klien dengan hiperparatiroid6klien dengan hiperparatiroid6 1.

1.5agaimana asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguan hiperparatiroid65agaimana asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguan hiperparatiroid6 1.3

1.3 &&uu'uan'uan 1

1.3.3.1.1 &&uu'u'uaan Un Umumumm 1.

1. 7ntuk mengetahui konsep teori dan asuhan kepera*atan pada klien dengan7ntuk mengetahui konsep teori dan asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguan paratiroid4 hipoparatiroid dan hiperparatiroid.

gangguan paratiroid4 hipoparatiroid dan hiperparatiroid. 1.

1.3.3.22 &&uu'u'uan an ((huhusususs 1.

1. engetaengetahui dan mhui dan memahamemahami anatomi anatomi dan ii dan isiolosiologi kelegi kelenjar parnjar paratiroatiroid.id. 2.

2. engetahui dan memahami deinisi hipoparatiroid.engetahui dan memahami deinisi hipoparatiroid. 3.

3. engetahui dan memahami etiologi hipoparatiroid.engetahui dan memahami etiologi hipoparatiroid. 4.

4. engetahui dan memahami patoisiologi hipoparatiroid.engetahui dan memahami patoisiologi hipoparatiroid. .

. engetahui dan memahami klasiikasi hipoparatiroid.engetahui dan memahami klasiikasi hipoparatiroid. !.

!. engetahui dan memahami maniestasi klinis hipoparatiroid.engetahui dan memahami maniestasi klinis hipoparatiroid. ".

". enengetagetahui hui dan dan memmemahamahami i komkompliplikaskasi i dan dan proprognognosis sis pada pada kliklien en dengdenganan ganguan hipoparatiroid.

ganguan hipoparatiroid. #.

#. engetahui dan memahami asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguanengetahui dan memahami asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguan hipoparatiroid.

hipoparatiroid. $.

$. engetahui dan memahami deinisi hiperparatiroid.engetahui dan memahami deinisi hiperparatiroid. 1%.

1%.engetahui dan memahami etiologi hiperparatiroid.engetahui dan memahami etiologi hiperparatiroid. 11

11.. engetahui dan memahami patoisiologi hiperparatiroid.engetahui dan memahami patoisiologi hiperparatiroid. 12.

12.engetahui dan memahami klasiikasi hiperparatiroid.engetahui dan memahami klasiikasi hiperparatiroid. 13.

13.engetahui dan memahami maniestasi klinis hiperparatiroid.engetahui dan memahami maniestasi klinis hiperparatiroid. 14.

14.enengetagetahui hui dan dan memmemahamahami i komkompliplikaskasi i dan dan proprognognosis sis pada pada kliklien en dengdenganan ganguan hiperparatiroid.

ganguan hiperparatiroid. 1.

1.engetahui dan memahami asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguanengetahui dan memahami asuhan kepera*atan pada klien dengan gangguan hiperparatiroid.

hiperparatiroid. 1.4

1.4 MaMan)an)aatat 1.

1. eenamnambah bah penpengegetatahuahuan n dan dan ketketereramampipilalan n dadalalam m memembmbererikikan an asasuhauhann kepera*atan pada pasien dengan gangguan hipoparatiroid dan hiperparatiroid. kepera*atan pada pasien dengan gangguan hipoparatiroid dan hiperparatiroid. 2.

2. %a%apat pat memembmbererikikan an asasuhuhan an kekeperpera*a*atatan an yayang ng baibaik k dan dan tetepat pat papada da klklieienn dengan gangguan hipoparatiroid dan hiperparatiroid.

dengan gangguan hipoparatiroid dan hiperparatiroid. 3.

3. %apat m%apat menambah *a*asan enambah *a*asan dan dan pengetahuan bagi pengetahuan bagi mahasis*a mahasis*a tentang tentang asuhanasuhan kepera*atan pada klien

(5)

4. Sebagai reerensi tambahan dalam proses pembelajaran mata kuliah sistem endokrin.

. emberikan inormasi tentang penyakit hipoparatiroid dan hiperparatiroid,  penyebab hipoparatiroid dan hiperparatiroid, maniestasi klinis hipoparatiroid dan hiperparatiroid, serta &ara pera*atan dan pengobatan pada klien dengan gangguan hipoparatiroid dan hiperparatiroid.

BAB II

&IN*AUAN PU+&A(A 2.1 Anatm- -s-lg- (elen'ar Parat-r-/

(6)

Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu  sulcus  pharyngeus ketiga dan keempat. Kelenjar paratiroid yang berasal dari sulcus  pharyngeus keempat &enderung bersatu dengan kutub atas kelenjar tiroid yang

membentuk kelenjar paratiroid di bagian kranial. Kelenjar yang berasal dari  sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan kutub ba*ah tiroid. -kan tetapi, sering kali posisinya sangat ber'ariasi. Kelenjar paratiroid bagian kaudal ini bisa dijumpai pada  posterolateral kutub ba*ah kelenjar tiroid, atau didalam timus, bahkan berada dimediastinum. Kelenjar paratiroid kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid. (8. Sjamsuhidajat, im de 9ong, "++:, ;#)

Se&ara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior  kelenjar tiroid dan dua di kutub ineriornya. <amun, letak masingmasing  paratiroid dan jumlahnya dapat &ukup ber'ariasi, jaringan paratiroid kadang

kadang ditemukan di mediastinum.

Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kirakira  milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik  lemak &oklat kehitaman. Kelenjar paratiroid orang de*asa terutama terutama mengandung sel utama (&hie &ell) yang mengandung apparatus =olgi yang men&olok plus retikulum endoplasma dan granula sekretorik yang mensintesis dan mensekresi hormon paratiroid (PTH). Sel oksiil yang lebih sedikit namun lebih besar mengandung granula oksiil dan sejumlah besar mitokondria dalam sitoplasmanya Pada manusia, sebelum pubertas hanya sedikit dijumpai, dan setelah itu jumlah sel ini meningkat seiring usia, tetapi pada sebagian  besar binatang dan manusia muda, sel oksiil ini tidak ditemukan.>ungsi sel oksiil masih belum jelas, selsel ini mungkin merupakan modiikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi mensekresi sejumlah hormon.

(7)

Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid (parathiroid hormone, PTH) yang bersamasama dengan ?it %3, dan kalsitonin mengatur  kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium  plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang  bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorbsi osat dan melepaskan kalsium dari tulang. 9adi PTH akan akti bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam mengendalikan homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan usus. (8. Sjamsuhidayat, im de 9ong, "++:, ;#)

2.2 H-00arat-r-/ 2.2.1

De)-n-s-Hipoparatiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolisme kalsium dan osat yang terjadi karena produksi hormon paratiroid yang kurang sehingga menyebabkan hipokalsemia. (Ko*alak, "+11).

Hipoparatiroid adalah deisiensi kelenjar paratiroid dengan tetani sebagai gejala utama. Hipoparatiroid adalah hipoungsi kelenjar   paratiroid sehingga tidak dapat mensekresi hormon paratiroid dalam  jumlah yang &ukup (=uyton). Hipoparatiroidisme adalah kondisi dimana tubuh tidak membuat &ukup hormon paratiroid atau parathyroid hormone (PTH).

%ari pengertian diatas dapat disimpulkan bah*a hipoparatiroid adalah hipoungsi dari kelenjar paratiroid sehingga hormon paratiroid tidak dapat disekresi dalam jumlah yang &ukup, dengan gejala utamanya yaitu tetani. Hipoparatiroid terjadi akibat hipoungsi paratiroid atau kehilangan ungsi kelenjar paratiroid sehingga menyebabkan gangguan metabolisme kalsium dan osor2 serum kalsium menurun (bisa sampai # mg @), serum osor meninggi (;,#1",# mg@). Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering disebabkan oleh kerusakan atau  pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid,

(8)

dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (se&ara &ongenital).

2.2.2

Et-lg-Hipoparatiroidisme sangat jarang berbeda dari hiperparatiroidisme, kondisi yang jauh lebih umum dimana tubuh membuat terlalu banyak  PTH. Hipoparatiroidisme terjadi akibat hipoungsi paratiroid atau kehilangan ungsi kelenjar paratiroid. <amun begitu, kondisi ini merupakan kondisi yang langka yang umumnya terjadi setelah  pengangkatan keempat kelenjar se&ara tidak sengaja pada operasi tumor 

leher. Penyebab kongenital, genetik atau autoimun dari hipoparatiroidisme sangat jarang.

Penyebab spesiik dari penyakit hipoparatiroid belum dapat diketahui se&ara pasti. Penyebab yang paling umum dari hipoparatiroidisme adalah ketidakadekuatan hormon paratiroid setelah terjadinya gangguan suplai darah atau pengangkatan jaringan kelenjar   paratiroid selama tiroidektomi, paratiroidektomi, atau diseksi leher  radikal atau terdapat luka pada kelenjarkelenjar paratiroid, seperti selama operasi kepala dan leher. -troi kelenjar parotiroid dengan etiologi yang tidak diketahui merupakan penyebab yang jarang terjadi. =ejalagejala yang timbul karena deiseinsi parathormon mengakibatkan kenaikan osat darah serta penurunana kalsium darah..

Pada kasuskasus lain, hipoparatiroidisme hadir *aktu kelahiran atau mungkin berhubungan dengan penyakit autoimun yang mempengaruhi kelenjarkelenjar paratiroid bersama dengan kelenjar kelenjar lain dalam tubuh, seperti kelenjarkelenjar tiroid, o'ari, atau adrenal. -dapun etiologi yang dapat ditemukan pada penyakit hipoparatiroid, antara lain4

1) %eisiensi sekresi hormon paratiroid, ada dua penyebab utama4 a) Post operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total

tiroidektomi

 b) diopatik, penyakit ini jarang dan dapat &ongenital atau didapat (a&Auired)

(9)

") Hipomagnesemia

3) Sekresi hormone paratiroid yang tidak akti 

:) 8esistensi terhadap hormone paratiroid (pseudohipoparatiroidisme) #) Pankreatitis akut atau malabsorbsi

) =agal ginjal B) $steomalasia

C) =angguan genetik autoimun atau kondisi konginetal tidak adanya kelenjar paratiroid (idiopatik)

;) Se&ara tidak sengaja terjadi pengangkatan atau &edera kelenjar   paratiroid (idiopatik) ketika dilakukan tiroidektomi atau  pembedahan leher lain atau kadangkadang radiasi yang masi pada

kelenjar paratiroid (akuisitas).

1+) nark iskemik kelenjar paratiroid selama pembedahan, amiloidosis, neoplasma, atau trauma (akuisitas).

11) Kerusakan sintesis dan pelepasan hormon akibat hipomaknesemia, supresi ungsi kelenjar yang normal akibat hiperkalsemia, dan keterlambatan maturasi ungsi paratiroid (akuisitas), re'ersibel. 2.2.3

Pat)-s-lg-Produksi hormon paratiroid (PTH) yang kurang akan menyebabkan hipokalsemia dan hiperosatemia. Pembedahan dengan manipulasi leher dapat merusak kelenjar paratiroid dan kejadian ini mungkin timbul karena tindakan tersebut menyebabkan iskemia. %erajat hipoparatiroidisme dapat ber'ariasi mulai dari penurunan simpanan hormon paratiroid hingga gejala tetani yang nyata. Hipomagnesemia dapat men&egah sekresi hormon paratiroid pada pasien dengan kehilangan magnesium yang kronis melalui traktus =, deisiensi giDi dan kehilangan magnesium melalui ginjal.

Hipoparatyroidisme (rendahnya kadar PTH) merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan hipokalsemia, yang se&ara klnik akan mengakibatkan tetani. %alam keadaan normal, kadar kalsum dalam  plasma adalah ",3 – ", mmol. Hperkalsemia sampai 3.++ mmolEl, masih  belum menimbulkan gejala. %emikian pula hipokalsemia derajat ringan (kalsium turun sampai ".++ mmolEl) masih belum menimbulkan gejala.

(10)

Terdapat " teknik utama untuk mendeteksi terdapatnya titan, yaitu tanda &h'ostek dan tanda trousseau.

Penyebab umum adalah ikut terangkatnya kelenjar paratyrod pada saat tyroidektomi (angkanya berkisar + – "# @). Penyebab lannya adalah ideopatik. Pemberian tera radioyodin terdapat kelanan kelenjar  tyroid serng berpengaruh pula terhadap rendahnya hormon PTH.

Hipoparatyroidisme merupakan kelainan metabolik dengan gejala klink yang nyata, tetapi perubahan morologik yang minimal. Terdapat abnormalitas biokimia (hipokalsemia dan hiperosatemia) dengan maniestasi klinik yang sangat luas. Fang menonjol adalah tetani, kon'ulsi, laringospasme (dapat menimbulkan anoksia yang atal). Hipokalsemia akan merangsang timbulnya maniestasi neuromuskuler, yaitu paraestasi dan kejang. ritabilitas neuomuskuler ini dapat diperiksa dengan memeriksa ada tidaknya tanda &h'ostek (&h'ostekGs sign). %isamping itu terdapat barbagai abnormaitas sistem sara lainnya.

Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme kalsium dan osat, yakni kalsium serum menurun (bisa sampai # mgr@) dan osat serum meninggi (bisa sampai ;,#  1",# mgr@).

Pada yang post operasi disebabkan tidak adekuat produksi hormon  paratiroid karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi. $perasi yang pertama adalah untuk mengatasi keadaan hiperparatiroid dengan mengangkat kelenjar paratiroid. Tujuannya adalah untuk  mengatasi sekresi hormon paratiroid yang berlebihan, tetapi biasanya terlalu banyak jaringan yang diangkat. $perasi kedua berhubungan dengan operasi total tiroidektomi. Hal ini disebabkan karena letak  anatomi kelenjar tiroid dan paratiroid yang dekat (diperdarahi oleh  pembuluh darah yang sama) sehingga kelenjar paratiroid dapat terkena sayatan atau terangkat. Hal ini sangat jarang dan biasanya kurang dari 1 @ pada operasi tiroid. Pada banyak pasien tidak adekuatnya produksi sekresi hormon paratiroid bersiat sementara sesudah operasi kelenjar 

(11)

tiroid atau kelenjar paratiroid, jadi diagnosis tidak dapat dibuat segera sesudah operasi.

Pada pseudohipoparatiroidisme timbul gejala dan tanda hipoparatiroidisme tetapi kadar PTH dalam darah normal atau meningkat. Karena jaringan tidak berespons terhadap hormon, maka  penyakit ini adalah penyakit reseptor. Terdapat dua bentuk4 (1) pada  bentuk yang lebih sering, terjadi pengurangan &ongenital akti'itas =s sebesar #+ @, dan PTH tidak dapat meningkatkan se&ara normal konsentrasi -P siklik, (") pada bentuk yang lebih jarang, respons -P siklik normal tetapi eek osaturik hormon terganggu.

2.2.4

(las-)-kas-Hipoparatiroid dapat berupa hipoparatiroid neonatal, simple idiopatik hipoparatiroid, dan hipoparatiroid pas&abedah.

a) Hipoparatiroid neonatal

Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sedang menderita hiperparatiroid. -kti'itas paratiroid etus se*aktu dalam uterus ditekan oleh maternal hiperkalsemia.  b) Simple idiopatik hipoparatiroid

=angguan ini dapat ditemukan pada anakanak atau orang de*asa. Terjadinya sebagai akibat pengaruh autoimun yang ada hubungannya dengan antibodi terhadap paratiroid, o'arium, jaringan lambung dan adrenal. Timbulnya gangguan ini dapat disebabkan karena menderita hipoadrenalisme, hipotiroidisme, diabetes mellitus, anemia pernisiosa, kegagalan o'arium primer, hepatitis, alopesia dan kandidiasis.

&) Hipoparatiroid pas&abedah

Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau  paratiroid atau sesudah operasi radikal karsinoma aring atau esoagus. Kerusakan yang terjadi se*aktu operasi tiroid, biasanya sebagai akibat putusnya aliran darah untuk kelenjar paratiroidisme karena pengikatan arteri tiroid inerior. Hipoparatiroid yang terjadi  bersiat sementara atau permanen. Karena itu kadar kalsium serum

(12)

harus diperiksa sesudah melakukan operasioperasi tersebut, tiga  bulan kemudian dan se*aktu*aktu bila ada kelainan klinis

*alaupun tak khas yang menjurus pada diagnosis hipoparatiroid. 2.2. Man-)estas- (l-n-s

=ejala klinis hiperparatiroidisme men&erminkan gangguan metabolik yang disebabkan oleh deiseinsi PTH. %eesiensi yang terpenting diantaranya adalah hipokalsemia, yang mengakibatkan  perubahan eksitabilitas neuromuskular dan konraksi muskular. $tot skeletal &enderung untuk menjadi spatis (tetani hipokalsemik). Kerja  jantung menjadi tidak teratur, dan pada kasuskasus yang berat, dapat terjadi henti jantung. -kti'itas sara juga juga mengalami perubahan, terjadi luktuasi antara hipereksitabilitas dan depresi. Semua gejala dapat dihilangkan dengan pem'erian terapi hormon substisional menggunakan PTH sintesis.

=ejalagejala utama adalah reaksireaksi neuromus&ular yang  berlebihan yang disebabkan oleh kalsium serum yang sangat rendah. =ejala utama dari hipoparatiroidisme adalah tetani. Keluhankeluhan dari penderita (B+ @) adalah tetani atau tetani& aeAui'alent. Tetani menjadi maniestasi sebagai spasmus &orpopedal dimana tangan berada dalam keadaan leksi sedangkan ibu jari dalam adduksi dan jarijari lain dalam keadaan ekstensi. 9uga sering didapatkan arti&ulatio &ubitti dalam keadaan leksi dan tungkai ba*ah dan kaki dalam keadaan ekstensi. Pada ibu hamil dapat menimbulkan hiperparatiroid pada janin hingga menimbulkan berbagai bentuk klinis.

1) Tetani laten 4 kebas, semutan, dan kram pada ekstremitas, kekakuan  pada tangan dan kaki.

") Tetani nyata4 spasme bronko, spasme aring, spasme apropedal, disagia, otoobia, distrimia jantung dan kon'ulsi.

3) =ejala lain4

a) -nisietas. peka rangsang, depresi, dan delirium.  b) =angguan emosional4 &emas, mudah marah, depresi .

&) Perubahan tropik pada e&toderm4 rambut jarang dan &epat putih, kulit kering dan permukaan kasar, kuku tipis.

(13)

d) Pada keadaan tetanus laten terdapat gejala patirasa, kesemutan dan kram pada ekstremitas dengan keluhan perasaan kaku pada kedua belah tangan serta kaki. Pada keadaan tetanus yang nyata, tandatanda men&akup bronkospasme, spasme laring, spasme karpopedal (leksi sendi siku serta pergelangan tangan dan ekstensi sensi karpoalangeal), disagia, otopobia, aritmia jantung serta kejang. =ejala lainnya men&akup ansietas, iritabilitas, depresi dan bahkan delirium. Perubahan pada /K= dan hipotensi dapat terjadi. (5runner  Suddath, "++1)

=ejala klinis dapat terjadi akibat operasi kelenjar tiroid yang kurang &ermat, sehingga kelenjar paratiroid ikut terangkat. Hipoparatiroid buatan seperti ini dengan menimbulkan gejala klinis4 1) Iepat lelah, mengantuk.

") Tulang terasa sakit.

3) udah tersinggung dan terangsang. :) 8angsangan otot menimbulkan tetani.

#) Konsentrasi kalsium yang terlalu rendah dapat menimbulkan gangguan pada gerak pernapasan dan kontraksi otot jantung.

) -sidosis pulmonum.

B) Takikardi, tetani sinus yang disertai arithmia kontraksi jantung dan diakhiri dengan kematian.

Pada J :+ @ dari penderitapenderita kita men&urigai adanya hipoparatiroidisme karena ada kejangkejang epileptik. Sering pula terdapat keadaan psikis yang berubah, diantaranya psikosis. Perubahan e&todermal dapat ditandai dengan gigi, kuku, kulit dan rambut yang terdapat insidensi moniliasis kutaneus yang berlebihan pada hipoparatiroidisme. Kadangkadang terdapat pula perubahanperubahan, seperti4

1) 8ambut 4 tumbuhnya bisa jarang dan lekas putih.

") Kulit 4 kering dan permukaan kasar, mungkin terdapat pula 'esikula dan bulla.

(14)

3) ata4 Katarak, dan edema papil.

:) Kuku 4 tipis dan kadangkadang ada deormitas.

#) Pada anakanak badan tumbuh kurang sempurna, tumbuhnya gigi gigi tidak baik dan keadaan mental bisa tidak sempurna. 9uga agak  sering terdapat katarak pada hipoparatiroidisme.

2.2.! Pemer-ksaan D-agnst-k 

Tetanus laten ditunjukan oleh tanda trousseau atau tanda Ih'ostek  yang positi. Tanda trousseau dianggap positi apabila terjadi spasme karpopedal yang ditimbulkan akibat penyumabtan aliran darah ke lengan selama 3 menit dengan manset tensimeter. Tanda Ih'ostek menujukkan hasil positi apabila pengetukan yang dilakukan se&ara tibatiba didaerah ner'ous asialis tepat di kelenjar parotis dan disebelah anterior telinga menyebabkan spasme atau gerakan kedutan pada mulut, hidung dan mata. %iagnosa sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak jelas seperti rasa nyeri dan pegalpegal, oleh sebab itu pemeriksaan laboratorium akan membantu.

5iasanya hasil laboratorium yang ditunjukkan, yaitu4

1 Kalsium serum rendah. Tetanus terjadi pada kadar kalsium serum yang berkisar dari # mgEdl (1,"  1,#mmolE0) atau lebih rendah lagi.

") >osat anorganik dalam serum tinggi 3) >osatase alkali normal atau rendah :) >oto 8ontgen4

a) Sering terdapat kalsiikasi yang bilateral pada ganglion  basalis di tengkorak 

 b) Kadangkadang terdapat pula kalsiikasi di serebellum dan  pleksus koroid

#) %ensitas dari tulang bisa bertambah

(15)

Pada pemeriksaan kita bisa menemukan beberapa releks patologis, yaitu4

a) /rbLs sign

%engan stimulasi listrik kurang dari # milliampere sudah ada kontraksi dari otot (normal pada  milliampere)

 b) Ih'ostekLs sign

Ketokan ringan pada ner'us asialis (didepan telinga tempat keluarnya dari oramen sylomastoideus) menyebabkan kontraksi dari otototot muka.

&) TrousseauLs sign

9ika sirkulasi darah dilengan ditutup dengan manset (lebih dari tekanan sistolik) maka dalam tiga menit tangan mengambil posisi sebagaipada spasme &arpopedal

d) Peroneal sign

%engan mengetok bagian lateral ibula di ba*ah kepalanya akan terjadi dorsoleksi dan adduksi dari kaki

2.2." Penatalaksanaan

Tujuan adalah untuk menaikkan kadar kalsium serum sampai ;1+ mgEdl (","",# mmolE0) dan menghilangkan gejala hipoparatiroidisme serta hipokalsemia. -pabila terjadi hipokalsemia dan tetanus  pas&atiroidektomi, terapi yang harus segera dilakukan adalah pemberian kalsium glukonas intra'ena. 9ika terapi ini tidak segera menurunkan iritabilitas neuromuskular dan serangan kejang, preparat sedati seperti  pentobarbital dapat dapat diberikan. Terapi bagi penderita hipoparatiroidisme kronis ditentukan sesudah kadar kalsium serum diketahui. %iet tinggi kalsium rendah osor diresepkan. eskipun susu,  produk susu dan kuning telur merupakan makanan tinggi kalsium, jenis

makanan ini harus dibatasi karena kandungan osor yang tinggi. 5ayam  juga perlu dihindari karena mengandung oksalat yang akan membentuk 

garam kalsium yang tidak laut. Tablet oral garam kalsium seperti kalsium glukonat, dapat diberikan sebagai suplemen dalam diet. =el alumunium karbonat (=elusil, -mphojel) diberikan sesudah makan

(16)

untuk mengikat osat dan meningkatkan eksresinya le*at traktus gastrointestinal.

-kibat adanya iritabilitas neuromuskuler, penderita hipokalsemia dan tetanus memerlukan lingkungan yang bebas dari suara bising, hembusan angin yang tibatiba, &ahaya yang terang atau gerakan yang mendadak. Trakeostomi atau 'entilasi mekanis mungkin dibutuhkan  bersama dengan obatobat bronkodilator jika pasien mengalami gangguan pernaasan. Preparat 'itamin % dengan dosis yang ber'ariasi dihidrotakisterol (-T 1+ atau Hytakerol), atau ergokalsierol ('itamin %") atau koolekalsierpol ('itamin %3) biasanya diperlukan dan akan meningkatkan absorpsi kalsium dari traktus gastrointestinal. 5erikut merupakan penatalaksanaan pada klien dengan gangguan hipoparatiroid4

A Penatalaksanaan me/-s 1 H-00arat-r-/ akut

a) Koreksi kalsium se&epatnya (&alsium glukonas kalsium glukonat 1+@ sebanyak 1+"+ml dengan ? atau perinus), hatihati karena bisa menyebabkan aritmia dari jantung.  b) Suntikan hormon paratiroid  (1++ – "++ 7).

&) Pemberian 'itamin %" per oral (1++.+++ 7) 2 H-00arat-r-/ krn-k 

aksudnya untuk meningkatkan kadar kalsium serum dan menurunkan kadar osor serum se&ara kontinue. Selama  pengobatan hipoparatiroid, harus *aspada terhadap kemungkinan terjadi hiperkalsemia. 5ila ini terjadi, maka kortisol diperlukan untuk menurunkan kadar kalsium serum. 7ntuk hipoparatiroidisme, ada kemungkinana ditambahkan  paratiroid untuk men&apai euparatiroidisme. 7ntuk mengetahui apakah sudah terjadi euparatiroidisme, diperlukan pengukuran hormone se&ara tidak langsung untuk mengetahui keberadaan hiperkalasemi, dan konsentrasi osor darah ibu hamil. 7saha yang dilakukan dengan kombinasi diet dan obatobatan peroral.

a) %iet

%iet harus banyak mengandung kalsium dan sedikit osor.  b) edikamentosa

(17)

(1) Pemberian aluminium hidroksida untuk menyukarkan absorbsi osor dalam intestinum dapat digunakan alumunium hidroksida.

(") Suntikan hormon paratiroid dalam jangka lama menyebabkan reaksi lokal dan pembentukan Dat anti, oleh karena itu hormon paratiroid tidak digunakan untuk  hipoparatiroid kronik.

(3) ?it %" (ergo&alsierol) ditambah %HT3

(dihydrota&hyseterol) kebutuhan tubuh terhadap 'itamin % J :++ 7. >ungsi 'itamin %4

(a) enambah absorbsi kalsium dan osor di intestinum.

(b) eningkatkan ekresi osor dan menurunkan osor  serum.

B Penatalaksanaan ke0eraatan

1) <aikkan kadar kalsium serum sampai ;1+ mgEdl.

") 9ika terjadi hipoglikemia dan tetani setelah tiriodektomi, berikan kalsium glukonat ?. Sedati dapat juga diberikan. 5erikan juga  parathormon parenteral juga mungkin diberikan, a*asi terhadap

reaksi alergi.

3) Kurangi peka rangsang neuromus&ular dengan memberikan lingkungan yang bebas bising, perubahan mendadak, lampu yang terang, atau gerakan mendadak.

:) 0akukan penatalaksanaan kedaruratan dengan trakeostomi atau 'entilasi mekanik untuk ga*at napas.

2.2.#

(m0l-kas-1) Hipokalsemia4 Keadaan klinis yang disebabkan oleh kadar kalsium serum kurang dari ; mgE1++ml. Kedaan ini mungkin disebabkan oleh terangkatnya kelenjar paratiroid *aktu pembedahan atau sebagai akibat destruksi autoimun dari kelenjarkelenjar tersebut ") nsuisiensi ginjal kronik4 Pada keadaan ini kalsium serum rendah,

osor serum sangat tinggi, karena retensi dari osor dan ureum kreatinin darah meninggi. Hal ini disebabkan tidak adanya kerja

(18)

hormon paratiroid yang diakibatkan oleh keadaan seperti diatas (etiologi).

3) Tetani dapat menyebabkan saluran napas terblokir, membutuhkan tra&heostomy

:) Pertumbuhan terhambat, &a&at gigi, dan perkembangan mental lambat dapat terjadi jika Hipoparatiroidisme berkembang di masa ke&il.

#) Pengobatan yang berlebihan dengan 'itamin % dan kalsium dapat menyebabkan hyper&al&emia (kalsium darah tinggi) dan terkadang mengganggu ungsi ginjal.

) -da peningkatan risiko anemia pernisiosa, penyakit -ddisonGs, katarak pembangunan, dan penyakit Parkinson

2.2.$ Prgns-s

skemia atau inark miokard dapat terjadi sebagai respon terhadap terapi pada penderita hipotiroidisme yang berat dan sudah berlangsung lama atau pada penderita koma miksedema.

Prognosis pada hipotiroidisme kongenital, dengan adanya program skrining neonatus untuk mendeteksi hipotiroidisme &ongenital,  prognosis untuk bayi yang terkena telah baik se&ara dramatis. %iagnosis a*al dan pengobatan yang &ukup sejak umur minggu pertama memungkinkaan pertumbuhan linear yang normal dan intelegensianya setingkat dengan saudara kandung yang tidak terkena. 5eberapa  program skrining melaporkan bah*a kebanyakan bayi yang terkena  berat, seperti yang terlihat pada kadar T:terendah dan maturasi skeleton

yang retardasi, mengalami sedikit pengurangan  dan skuele neuropsikologis lain. Tanpa pengobatan, bayi yang terkena menjadi &ebol dengan deisiensi mental. Hormon tiroid penting untuk   perkembangan otak normal pada bulanbulan a*al pas&a lahir2 diagnosis  biokimia harus dibuat segera dimulai untuk men&egah kerusakan otak 

irre'ersible. Penangguhan diagnosis, pengobatan yang tidak &ukup, dan ketaatan yang jelek mengakibatkan berbagai tingkat kerusakan otak. 5ila mulainya hipotiroidisme terjadi setelah umur " tahun, ramalan

(19)
(20)

2.2.11 Asuhan (e0eraatan A. Pengka'-an

1) dentitas

dentitas meliputi nama, umur (Pre'alensi penderita hipotirodisme meningkat pada usia 3++ tahun, Simple idiopatik hipoparatiroid dapat ditemukan pada anakanak atau orang de*asa), jenis kelamin (empat kali lipat angka kejadiannya pada *anita dibandingkan pria), agama, suku,  bangsa, dan pekerjaan klien

") Keluhan 7tama

Keluhankeluhan dari penderita (B+ @) adalah tetani atau tetani& aeAui'alent. 5iasanya klien merasa ada kelainan bentuk  tulang, pendarahan yang sulit berhenti, kejangkejang, kesemutan dan klien merasa lemas E lemah .

3) 8i*ayat Kesehatan

a) 8i*ayat penyakit saat ini

Tanyakan pada klien tentang maniestasi bekas atau kesemutan disekitar mulut atau ujung jari tangan atau ujung  jari kaki .

 b) 8i*ayat penyakit dahulu

Sejak kapan klien menderita penyakit, -pakah klien pernah mengalami tindakan oprasi khususnya pengangkatan kelenjar paratiroid atau kelenjar tiroid, -pakah ada ri*ayat

(21)

 penyinaran daerah leher. -pakah ada ri*ayat operasi kepala dan leher (Hipoparatiroid pas&abedah).

&) 8i*ayat kesehatan keluarga

-pakah ada anggota keluarga yang berpenyakit sama seperti klien. Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada  bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sedang menderita hiperparatiroid. -kti'itas paratiroid etus se*aktu dalam uterus ditekan oleh maternal hiperkalsemia. =angguan genetik autoimun atau kondisi konginetal tidak adanya kelenjar paratiroid (idiopatik).

d) 8i*ayat Psikososial

Klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan lingkungannya, mengurung diri E bahkan mania, ansietas.  peka rangsang, depresi, dan delirium. =angguan emosional4 &emas, mudah marah, depresi. Keluarga mengeluh klien sangat malas berakti'itas, dan ingin tidur  sepanjang hari.

B. Pemer-ksaan -s-k 

a. Kelainan bentuk tulang 6. Tetani

7. Tanda Trosseaus dan Iho'steks. /. Pernapasan bunyi (stridor)

e. 8ambut jarang dan tipis2 pertumbuhan kuku buruk, deormitas dan mudah patah2 kulit kering dan kasar.

Pemer-ksaan )-s-k B1 8 B!

a. 5reath (51) 4 Pada klien hipoparatiroid biasanya terdengar  suara stridor, suara serak.

 b. 5lood (5") 4 -danya disritmia jantung, sianosis, palpitasi

&. 5rain (53) 4 -danya parestesis pada bibir, lidah, jarijari, kaki. Kesemutan, tremor, hipereleksia, tanda &h'ostekLs dan trousseauLs positi papil edema, labilitas emosional, peka rangsang, ansietas, perubahan dalam tingkat kesadaran, tetani kejang

d. 5ladder (5:) 4 Pembentukan kalkuli pada ginjal e. 5o*el (5#) 4 ual, muntah, nyeri abdomen

(22)

. 5one(5) 4 8ambut tipis, pertumbuhan kuku buruk yang deormitas dan gampang patah, kulit kering. -mati apakah terdapat kelainan bentuk tulang.

5. Pemer-ksaan D-agnst-k 

Tetanus laten ditunjukan oleh tanda trousseau atau tanda Ih'ostek yang positi. Tanda trousseau dianggap positi apabila terjadi spasme karpopedal yang ditimbulkan akibat penyumabtan aliran darah ke lengan selama 3 menit dengan manset tensimeter. Tanda Ih'ostek menujukkan hasil positi apabila pengetukan yang dilakukan se&ara tibatiba didaerah ner'ous asialis tepat di kelenjar parotis dan disebelah anterior telinga menyebabkan spasme atau gerakan kedutan pada mulut, hidung dan mata.

%iagnosa sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak   jelas seperti rasa nyeri dan pegalpegal, oleh sebab itu pemeriksaan

laboratorium akan membantu. 5iasanya hasil laboratorium yang ditunjukkan, yaitu4

a. Kalsium serum rendah. Tetanus terjadi pada kadar kalsium serum yang berkisar dari # mgEdl (1,"  1,#mmolE0) atau lebih rendah lagi.

 b. >osat anorganik dalam serum tinggi &. >osatase alkali normal atau rendah Pada >oto 8ontgen ditunjukan 4

a. Sering terdapat kalsiikasi yang bilateral pada ganglion basalis di tengkorak 

 b. Kadangkadang terdapat pula kalsiikasi di serebellum dan  pleksus koroid

(23)

D. D-agnsa (e0eraatan

1) 8esiko &edera berhubungan dengan resiko kejang atau tetani yang diakibatkan oleh hipokalsemia.

") Ketidakeektian pola napas berhubungan dengan spasme laring akibat akti'itas kejang.

3) ntoleransi akti'itas berhubungan dengan penurunan &ardia& output.

E. Inter9ens- (e0eraatan

1) 8esiko &edera berhubungan dengan resiko kejang atau tetani yang diakibatkan oleh hipokalsemia

N5 NI5

+e-:ure sel);7ntrl <1!2%

a) endiskripsikan aktor yang mempengaruhi kejang (1"++1)

 b) mplementasi praktik  keselamatan di lingkungan (1"+1#)

&) enghindari aktor resiko kejang (1"++)

d) enggunakan obat yang sesuai (1"++")

Tujuan 4 Setelah dilakukan tindakan kepera*atan selama 3 M ":  jam klien terhindar dari &idera

KH 4

1. Klien tidak &idera akibat rangsangan kejang

". Hasil elektrolit (khususnya kalsium pada batas normal) 3. Klien tenang tidak kejang 3

+e-:ure Management <2!#% 1) onitar tanda – tanda 'ital ") %okumentasi inormasi tentang

kejang

3) en&atat karakteristik kejang (seperti, pergerakan tubuh, akti'itas motor, dan kemajuan kejang)

:) emberikan obat yang sesuai #) en&atat lama kejang

) endampingi pergerakan klien untuk men&egah &idera

B) Pantau tandatanda 'ital dan relek tiap " jam sampai : jam. C) Pantau ungsi jantung se&ara

terus menerusEgambaran /K=. ;) 5ila pasien dalam tirah baring

 berikan bantalan paga tempat tidur dan pertahakan tempat tidur dalam posisi rendah.

1+) 5ila akti'itas kejang terjadi ketika pasien bangun dari tempat tidur, bantu pasien untuk 

(24)

 berjalan, singkirkan benda  benda yang membahayakan,  bantu pasien dalam menangani kejang dan reorientasikan bila  perlu.

11) Kolaborasi dengan dokter  dalam menangani gejala dini dengan memberikan dan memantau eektiitas &airan  parenteral dan kalsium.

1") Pemberian kalsium dengan hati hati.

13) 5erikan suplemen 'itamin % dan kalsium sesuai program. 1:) Kaji ulang pemeriksaan kadar 

kalsium.

") Ketidakeektian pola napas berhubungan dengan spasme laring akibat akti'itas kejang.

N5 NI5

Res0-ratr= +tatus <%41 a) 8espiratory rate (+:1#+1)  b) 8itme respirasi (+:1#+")

&) Saturasi oksigen (+:1#+C) d) %emam (+:1#3+)

Tujuan 4 dalam *aktu " M ":  jam setelah dilakukan tindakan kepera*atan jalan naas klien eekti 

KH 4 suara naas bersih, tidak apnoe, sputum dapat keluar 

Res0-ratr= mn-tr-ng <33% 1) onitor 88, ritme, kedalaman

dan usaha respirasi ") onitor pola naas

3) onitor dyspnea dan hal – hal yang meningkatkan dan memperburuk dyspnea

:) onitor le'el saturasi oksigen se&ara kontinu

#) onitor kelelahan, ansietas, dan kekurangan oksigen yang

(25)

dengan baik, tidak sesak, tidak   batuk 

meningkat

) Siapkan peralatan penghisap dan  jalan naas oral di dekat tempat

tidur sepanjang *aktu.

B) Siapkan tali tra&heostomi, oksigen, dan peralatan resusitasi manual siap pakai sepanjang *aktu.

/dema laring4

C) Kaji upaya pernaasan dan kualitas suara setiap " jam.

;) -uskultasi untuk mendengarkan stridor laring setiap : jam.

1+) 0aporkan gejala dini pada dokter  dan kolaborasi untuk   mempertahankan jalan naas tetap terbuka.

11) ntruksikan pasien agar  menginormasikan pada pera*at atau dokter saat pertama terjadi tanda kekakuan pada tenggorok  atau sesak naas.

1") 5aringkan pasien untuk  mengoptimalkan bersihan jalan naas, pertahankan kepala dalam  posisi kepala dalam posisi

alamiah, garis tengah. Kejang4

13) 5ila terjadi kejang4 pertahankan  jalan naas, penghisapan

(26)

oroaring sesuai indikasi,  berikan $"sesuai pesanan,

 pantau tensi, nadi, pernaasan dan tandatanda neurologis,  periksa setelah terjadi kejang, &atat rek*ensi, *aktu, tingkat kesadaran, bagian tubuh yang terlibat dan lamanya akti'itas kejang.

1:) Siapkan untuk berkolaborasi dengan dokter dalam mengatasi status eileptikus misalnya4 intubasi, pengobatan.

1#) 0anjutkan pera*atan untuk  kejang.

3) ntoleransi akti'itas berhubungan dengan penurunan &ardia& output

N5 NI5

A7t-9-t= &leran7e <%%%

a) ampu melakukan akti'itas seharihari (+++#1C)

 b) udah bernapas saat  berakti'itas (+++#+C)

&) 88 normal dengan  berakti'itas (+++#+3)

d) Tekanan nadi dengan  berakti'itas (+++#+")

e) Saturasi oksigen dengan  berakti'itas (+++#+1)

A7t-9-t= &hera0= <431%

1) enentukan kemampuan klien untuk berpartisipasi terhadap akti'itas yang spesiik 

") embantu klien untuk o&us  pada kemampuannya daripada

ketidakmampuannya

3) embantu klien untuk   mengidentiikasi akti'itas pilihan :) embantu klien untuk  

mengidentiikasi akti'itas yang  bermanaat

(27)

menjad*alkan se&ara spesiik  aktiitasnya dalam keseharian ) Kaji pola akti'itas yang lalu. B) Kaji terhadap perubahan dalam

gejala muskuloskeletal setiap C  jam.

C) Kaji respon terhadap akti'itas4 Iatat perubahan tensi, nadi,  pernaasan, hentikan akti'itas  bila terjadi perubahan, tingkatkan keikutsertaan dalam kegiatan ke&il sesuai dengan  peningkatan toleransi, ajarkan  pasien untuk memantau respon terhadap akti'itas dan untuk  mengurangi, menghentikan atau meminta bantuan ketika terjadi  perubahan.

;) 8en&anakan pera*atan bersama  pasien untuk menentukan akti'itas yang ingin pasien selesaikan4 9ad*alkan bantuan dengan orang lain.

1+) Seimbangkan antara *aktu akti'itas dengan *aktu istirahat. 11) Simpan bendabenda dan barang

lainnya dalam jangkauan yang mudah bagi pasien.

2.3 H-0er0arat-r-/ 2.2.1

(28)

Hiperparatiroid dideinisikan sebagai hiperungsi kelenjar paratiroid yang mengakibatkan peningkatan kadar PTH dalam darah yang  bersirkulasi.

Hiperparatiroidisme adalah berlebihnya produksi hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid yang ditandai dengan erosiEdekalsiikasi tulang dan terbentuknya batu ginjal yang mengandung kalsium.

Hiperparatiroidisme adalah karakter penyakit yang disebabkan kelebihan sekresi hormon paratiroid, hormon asam amino polipeptida. Sekresi hormon paratiroid diatur se&ara langsung oleh konsentrasi &airan ion kalsium. /ek utama dari hormon paratiroid yaitu meningkatkan konsentrasi &airan kalsium dengan meningkatkan pelepasan kalsium dan osat dari matriks tulang, meningkatkan penyerapan kalsium oleh ginjal, dan meningkatkan produksi ginjal. Hormon paratiroid juga menyebabkan phosphaturia, jika kekurangan &airan osat. hiperparatiroidisme biasanya terbagi menjadi primer, sekunder dan tersier. (0a*ren&e Kim, %,"++#, se&tion ").

Hiperparatiroidisme merupakan suatu keadaan dimana kelenjar kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroid dari  biasanya. Pada pasien dengan hiperparatiroid, satu dari keempat kelenjar   paratiroid yang tidak normal dapat membuat kadar hormon paratiroid

tinggi tanpa mempedulikan kadar kalsium. dengan kata lain satu dari keempat terus mensekresi hormon paratiroid yang banyak *alaupun kadar kalsium dalam darah normal atau meningkat.

2.2.2

Et-lg-/tiologi hiperparatiroid (menurut 0a*ren&e Kim, %."++#) antara lain4

1) Kirakira C#@ dari kasus hiperparatiroid primer disebabkan oleh adenoma tunggalE adenoma soliter (penyakit 'on 8e&klinghausen).

") Sedangkan 1#@ lainnya melibatkan berbagai kelenjar (&ontoh  berbagai adenoma atau hyperplasia). 5iasanya herediter dan rekuensinya berhubungan dengan kelainan endokrin lainnya,

(29)

yaitu ultiple /ndo&rine <eoplasia (/<). Hiperparatiroidisme yang herediter dapat terjadi tanpa kelainan endokrin lainnya tetapi biasanya bagian dari ultiple /ndo&rine <eoplasia syndrome. /< 1 (ermerLs syndrome) terdiri dari hiperparatiroidisme dan tumor dari pituitary dan  pan&reas, juga berhubungan dengan hipersekresi gaster dan

ulkus peptikum (Nollinger/llison syndrome).

3) Sedikit kasus hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh  paratiroidisme karsinoma. /tiologi dari adenoma dan hyperplasia pada kebanyakan kasus tidak diketahui. Kasus keluarga dapat terjadi baik sebagia bagian dari berbagai sindrom endokrin neoplasia, syndrome hiperparatiroid tumor  atau hiperparatiroidisme turunan. >amilial hypo&al&uri& dan hyper&al&emia dan neonatal se'ere hyperparathyroidisme juga termasuk ke dalam kategori ini. 5eberapa ahli bedah dan ahli  patologis melaporkan bah*a pembesaran dari kelenjar yang

multiple umumnya jenis adenoma yang ganda. 2.2.3

Pat)-s-lg-Hiperparatiroidisme dapat bersiat primer (yaitu yang disebabkan oleh hyperplasia atau neoplasma paratiroid) atau sekunder, dimana kasus  biasanya berhubungan dengan gagal ginjal kronis.

Pada C+@ kasus, hiperparatiroidisme primer disebabkan oleh adenoma paratiroid jinak2 1C@ kasus diakibatkan oleh hyperplasia kelenjar paratiroid dan "@ kasus disebabkan oleh karsinoma paratiroid (damjano', 1;;). <ormalnya terdapat empat kelenjar paratiroid. -denoma atau karsinoma paratiroid ditandai oleh pembesaran satu kelenjar, dengan kelenjar lainnya tetap normal. Pada hyperplasia  paratiroid, keempat kelenjar membesar. Karena diagnose adenoma atau hipeplasia tidak dapat ditegakkan preoperati'e, jadi penting bagia ahli  bedah untuk meneliti keempat kelenjar tersebut diangkat dan lainnya dibiarkan utuh. 9ika ternyata keempat kelenjar tersebut mengalami

(30)

 pembesaran ahli bedah akan mengangkat ketiga kelenjar dan meninggalkan satu kelenjar saja yang seharusnya men&ukupi untuk  memperrtahankan homeostatis kalsiumosat.

Hyperplasia paratiroid sekunder dapat dibedakan dengan hyperplasia primer, karena keempat kelenjar membesar se&ara simetris. Pembesaran kelenjar paratiroid dan hiperungsinya adalah mekanisme kompensasi yang di&etuskan oleh retensi ormat dan hiperkalsemia yang  berkaitan dengan penyakit ginjal kronis. $steomalasia yang disebabkan

oleh hipo'itaminosis %, seperti pada riketsia, dapat mengakibatkan dampak yang sama.

Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi. PTH terutama bekerja pada tulang dan ginjal. %alam tulang, PTH meningkatkan resorpsi kalsium dari limen tubulus ginjal. %engan demikian mengurangi eksresi kalsium dalam urine. PTH juga meningkatkan bentuk 'itamin %3 akti dalam ginjal, yang selanjutnya memudahkan ambilan kalsium dari makanan dalam usus. Sehingga hiperkalsemia dan hipoastmia kompensantori adalah abnormalitas  biokimia yang dideteksi melalui analisis darah konsentraisi PTH serum  juga meningkat. (8umahorbor, Hotma, 1;;;).

Produksi hormone paratiroid yang berlebihan disertai dengan gagal ginjal dapat menyebabkan berbagai ma&am penyakit tulang, penyakit tulang yang sering terjadi adalah osteitis ibrosa &ysti&, suatu penyakit meningkatnya resorpsi tulang karena peningkatan kadar hormon  paratiroid. Penyakit tulang lainnya juga sering terjadi pada pasien, tapi

tidak mun&ul se&ara langsung. ( 0a*ren&e, Kim, %, "++#, se&tion "). Kelebihan jumlah sekresi PTH menyebabkan hiperkalsemia yang langsung bisa menimbulkan eek pada reseptor di tulang, traktus intestinal, dan ginjal. Se&ara isiologis sekresi PTH dihambat dengan tingginya ion kalsium serum. ekanisme ini tidak akti pada keadaan adenoma, atau hiperplasemia kelenjar, dimana hipersekresi PTH  berlangsung bersamaan dengan hiperkalsemia. 8eabsorpsi kalsium dari

(31)

tulang dan peningkatan absorpsi dari usus merupakan eek langsung dari  peningkatan PTH.

Pada saat kadar kalsium serum mendekati 1" mgEd0, tubular ginjal mereabsorpsi kalsium se&ara berlebihan sehingga terjadi keadaan hiperkalsiuria. Hal ini dapat meningkatkan insidens nerolithiasis, yang mana dapat menimbulkan penurunan kreanini klearens dan gagal ginjal. Peningkatan kadar kalsium ekstraselular dapat mengendap pada jaringan halus. 8asa sakit timbul akibat klasiikasi berbentuk nodul pada kulit,  jaringan subkutis, tendon (klasiikasi tendonitis), dan kartilago

(khondrokalsinosis). ?itamin % memainkan peranan penting dalam metabolisme kalsium sebab dibutuhkan oleh PTH untuk bekerja di target organ.

2.2.4

(las-)-kas-Hiperparatiroid dibagi menjadi 3, yaitu4 1) Hiperparatiroid Primer 

Hiperparatiroidisme primer terjadi dua atau tiga kali lebih sering pada *anita daripada lakilaki dan pada pasienpasien yang berusia +B+ tahun. Pasien yang menderita hiperparatiroidisme primer mempunyai konsentrais hormone  paratiroid serta konsentrasi serum kalsium yang tinggi. Penderita hiperparatiroid primer mengalami peningkatan resiko terjangkit batu ginjal sejak 1+ tahun sebelum didiagnosis. Hiperparatiroid primer disebabkan oleh adenoma tunggal. Sedangkan 1#@ lainnya melibatkan berbagai kelenjar (&ontoh  berbagai adenoma atau hyperplasia). Sedikit kasus hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh paratiroid karsinoma. Sindrom klinis dari hiperparatiroidisme primer  dapat dengan mudah diingat sebagai O5ones, Stones, -bdominal groans, and Psy&hi& moans.O

a) Kelainan tulang4 =ambaran klasik kelainan tulang pada hiperparatiroidisme ialah osteitis ibrosa &ysti&a, yang ditandai dengan meningkatnya resorpsi tulang oleh

(32)

osteoklas, terutama mengenai ruas jari bagian distal yang menyebabkan resorpsi subperiosteal, hal yang sama juga terjadi pada tengkorak dan memberikan gambaran radiologi salt and pepper skull.

 b) Kelainan ginjal4 aniestasi pada ginjal adalah batu ginjal, poliuria, hyper&al&iuria dan nerokalsinosis.

") Hiperparatiroid Sekunder 

Hiperparatiroidisme sekunder disertai maniestasi yang sama dengan pasien gagal ginjal kronis. Penyebab umum lainnya karna kekurangan 'itamin %. 8akitis ginjal akibat retensi osor akan meningkatkan stimulasi pada kelenjar   paratiroid dan meningkatkan sekresi hormon paratiroid. Pada

keadaan gagal ginjal, ada banyak a&tor yang merangsang  produksi hormon paratiroid berlebih. Salah satu aktornya termasuk hipokalsemia, kekurangan produksi 'itamin % karena  penyakit ginjal, dan hiperpospatemia. Hiperpospatemia  berperan penting dalam perkembangan hyperplasia paratiroid yang akhirnya akan meningkatkan produksi hormon paratiroid. Hiperparatiroidisme sekunder biasanya disertai dengan  penurunan kadar kalsium serum yang normal atau sedikit menurun dengan kadar PTH tinggi dan osat serum rendah. Perubahan tulang disebabkan oleh konsentrasi PTH yang tinggi sama dengan pada hiperparatiroidisme primer. 5eberapa pasien menunjukkan kadar kalsium serum tinggi dan dapat mengalami semua komplikasi ginjal, 'askular, neurologik yang disebabkan oleh hiperkalsemia.

3) Hiperparatiroid Tersier 

Hiperparatiroidisme tersier adalah perkembangan dari hiperparatiroidisme sekunder yang telah diderita lama. Penyakit hiperparatiroidisme tersier ini ditandai dengan  perkembangan hipersekresi hormone paratiroid karena hiperkalsemia. (5runner  Suddath, "++1). Penyebabnya

(33)

masih belum diketahui. Perubahan mungkin terjadi pada titik   pengatur mekanisme kalsium pada le'el hiperkalsemik.

Penyebabnya masih belum diketahui. Perubahan mungkin terjadi pada titik pengatur mekanisme kalsium pada le'el hiperkalsemik.

2.2. Man-)estas- (l-n-s

Hiperparatiroidisme primer ditandai dengan peningkatan kadar  hormon hiperparatiroid serum, peningkatan kalsium serum dan penurunan osat serum. Pada tahap a*al, pasien asimtomatik, derajat peningkatan kadar kalsium serum biasanya tidak besar, yaitu antara 111" mgEdl (normal, ;11 mgEdl). Pada beberapa pasien kalsium serum berada didalam kisaran normal tinggal. <amun, bila kadar  kalsium serum dan PTH diperhatikan bersamaan, kadar PTH tampaknya meningkat se&ara kurang proporsial. Pada beberapa pasien karsinoma paratiroid, kadar kalsium serum bisa sangat tinggi (1# "+mgEdl). Salah satu kelemahan diagnostik adalah terjadinya penurunan  bersihan ragmen akhir karboksil PTH pada pasien gagal ginjal, menyebabkan peningkatan kadar PTH serum total. Penentuan PTH amino akhir atau PTH utuh direkomendasikan untuk menilai ungsi  paratiroid pasien gagal ginjal.

Selain itu Pasien mungkin mengalami gejala gejala sebagai berikut yaitu4

1 =ejala apatis, keluhan mudah lelah, kelemahan otot, mual, muntah, konstipasi, hipertensi dan aritmia jantung dapat terjadi, semua ini berkaitan dengan peningkatan kadar kalsium dalam darah. aniestasi psikologis dapat ber'ariasi mulai dari emosi yang mudah tersinggung dan neurosis hingga keadaan  psikosis yang disebabkan oleh eek langsung kalsium pada otak serta sistem syara. Peningkatan kadar kalsium akan menurunkan potensial eksitasi jaringan syara dan otot.

2 =ejala muskuloskeletal yang menyertai hiperparatiroid dapat terjadi akibat demineralisasi tulang atau tumor tulang, yang

(34)

mun&ul berupa selsel raksasa benigna akibat pertumbuhan osteoklas yang berlebihan.

3 Pasien dapat mengalami nyeri pada skeletal dan nyeri tekan, khususnya di daerah punggung dan persendian, nyeri ketika menyangga tubuh, raktur patologik, deormitas, dan  pemendekan badan. Kehilangan tulang yang berkaitan dengan

hiperparatiroid merupakan aktor resiko terjadinya raktur. 4 Pembentukan batu pada salah satu atau kedua ginjal yang

 berkaitan dengan peningkatan ekskresi kalsium dan osor  merupakan salah satu komplikasi hiperparatiroidisme primer. Kerusakan ginjal terjadi akibat presipitasi kalsium osat dalam  pel'is dan ginjal parenkim yang mengakibatkan batu ginjal

(rena &al&uli), obstruksi, pieloneritis serta gagal ginjal.

 nsidens ulkus peptikum dan pankreatis meningkat pada hiperparatiroid dan dapat menyebabkan terjadinya gejala gastrointestinal. (5runner  Suddath, "++1).

2.2.! Pemer-ksaan D-agnst-k 

Hiperparatiroidisme didiagnosis ketika tes menunjukkan tingginya le'el kasium dalam darah disebabkan tingginya kadar hormone  paratiroid. Penyakit lain dapat menyebabkan tingginya kadar kalsium darah, tapi hanya hiperparatiroid yang menaikkan kadar kalsium karena terlalu banyak hormon paratiroid.

Pemeriksaan radioimmunoassay untuk parathormon sangat sensiti  dan dapat membedakan hiperparatiroidisme primer dengan penyebab hiperkalasemia lainnya pada lebih dari ;+ @ pasien yang mengalami kenaikan kadar kalsium serum.

Tes darah juga dapat mempermudah diagnosis hiperparatiroidisme karena menunjukkan penilaian yang akurat berapa jumlah hormon  paratiroid. Sekali diagnosis didirikan, tes yang lain sebaiknya dilakukan untuk melihat adanya komplikasi. Karena tingginya kadar hormon  paratiroid dapat menyebabkan kerapuhan tulang karena kekurangan kalsium, dan pengukuran kepadatan tulang sebaiknya dilakukan untuk 

(35)

memastikan keadaan tulang dan resiko raktura. Penggambaran dengan sinar  pada abdomen bisa mengungkapkan adanya batu ginjal dan  jumlah urin selama ": jam dapat menyediakan inormasi kerusakan

ginjal dan resiko batu ginjal.

Pemeriksaan antibodi ganda hormon paratiroid digunakan untuk  membedakan hiperparatiroidisme primer dengan keganasan, yang dapat menyebabkan hiperkalsemia. Pemeriksaan 7S=, 8, Pemindai thallium serta biopsi jarum halus telah digunakan untuk menge'aluasi ungsi paratiroid dan untuk menentukan lokasi kista, adenoma serta hiperplasia pada kelenjar paratiroid.

Salah satu kelemahan diagnostik adalah terjadinya penurunan  bersihan ragmen akhir karboksil PTH pada pasien gagal ginjal, menyebabkan peningkatan palsu kadar PTH serum total. Penetuan PTH amino akhir atau PTH utuh direkomendasikan untuk menilai ungsi  paratiroid pasien gagal ginjal. (Ili'ge 8. Taylor, "++#, BC3).

2.2." Penatalaksanaan

1) Penatalaksanaan bedah a)  Paratiroidektomi

Pratiroidektomi adalah eksisi satu atau lebih kelenjar paratiroid. Terapi yang dianjurkan bagi pasien hiperparatiroidisme primer  untuk mengangkat jaringan paratiroid yang abnormal. <amun demikian, pada sebagian pasien yang asimtomatik disertai dengan dengan kenaikan kadar kalsium serum ringan dan ungsi ginjal yang normal. Pembedahan dapat ditunda dan keadaan  pasien dipantau dengan &ermat akan adanya kemungkinan  bertambah parahnya hiperkalsemia, kemunduran kondisi tulang,

gangguan ginjal atau pembentukan batu ginjal (renal &a&uli).  b) >armakologi

a) >osat

>osat oral dapat menurunkan kadar kalsium darah sampai 1 mgEdl, penurunan kalsium ini terjadi karena osat dapat menyebabkan penurunan absorbsi kalsium di usus dan menurunkan akti'itas 1! hidroksilase sehinga kadar 1,"#

34

(36)

($H)" % dalam darah rendah. Terapi osat tidak boleh diberikan pada penderita dengan gangguan ungsi ginjal atau  pada penderita dengan normophosphatemia atau

hyperphosphatemia.

 b) 5isphosphonates

5isphosphonates merupakan analog phyrophosphate inorganik yang bekerja menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas. Pada hiperparatiroidisme primer terjadi kehilangan densitas massa tulang &orti&al, sedangkan tulang trabekular  densitas tulang relati terpelihara. 5isphosphonates adalah kelompok obat yang menjanjikan dalam pengobatan hilangnya densitas tulang. 5eberapa penelitian mengenai penggunaan 5isphosphonates pada hiperparatiroidisme primer menunjukkan  peningkatan dari densitas mineral tulang pada tulang punggung dan panggul dan juga tidak menyebabkan perubahan signiikan  pada kadar PTH, kadar kalsium darah dan kalsium urin ": jam. Terapi dengan 5isphosphonates dapat dipertimbangkan pada  penderita hiperparatiroidisme primer dengan densitas mineral

tulang yang rendah yang tidak dapat atau tidak ingin dilakukan operasi.

&) /strogen

Terapi estrogen pada *anita postmenopause menunjukkan sedikit penurunan pada kadar kalsium darah (+,#1 mgEdl) tanpa adanya perubahan pada kadar PTH. /strogen juga memberikan keuntungan pada densitas mineral tulang pada tulang punggung dan kepala emur. -kan tetapi terapi estrogen sebaiknya tidak  dijadikan pilihan utama pada *anita postmenopause dengan hiperparatiroidisme primer, oleh karena risiko yang diakibatkan seperti karsinoma endometrium dan peningkatan risiko terjadinya penyakit kardio'askular. Sele&ti'e estrogen re&eptor 

(37)

modulator seperti raloMiene telah menunjukkan penurunan kadar kalsium dalam darah sama halnya dengan terapi estrogen.

d) Ial&imimeti&

Iina&al&et merupakan preparat &al&imimeti& pertama yang tersedia. Preparat ini bekerja dengan &ara mengikat dan memodiikasi &al&ium sensing re&eptor pada &hie sel dipermukaan kelenjar paratiroid, yang akan menyebabkan meningkatnya sensiti'itas reseptor terhadap kalsium. Iina&al&et eekti dalam menurunkan PTH dan menjaga kadar kalsium dan osat. %osis a*al &ina&al&et 3+ mg sekali sehari, dosis dapat dinaikkan 3+ mg setiap ": minggu hingga kadar PTH dalam kisaran target atau sudah ter&apai dosis maksimal (1C+ mg  perhari).

&) <on armakologi a) %iet

Kebutuhan nutrisi harus dipenuhi meskipun pasien dianjurkan untuk menghindari diet kalsium terbatas atau kalsium berlebih. 9ika pasien juga menderita ulkus peptikum, ia memerlukan preparat antasid dan diet protein yang khusus. Karena anoreksia umum terjadi, peningkatan selera makan  pasien harus diupayakan. 9us buah, preparat pelunak eses dan akti'itas isik disertai dengan peningkatan asupan &airan akan membantu mengurangi gejala konstipasi yang merupakan masalah pas&aoperati yang sering dijumpai pada pasienpasien ini.

 b) 5anyak minum air putih

%ehidrasi karena gangguan pada ginjal mungkin terjadi, maka penderita hiperparatiroidisme primer dapat menderita  penyakit batu ginjal. Karena itu, pasien dianjurkan untuk minum sebanyak "+++ ml &airan atau lebih untuk men&egah terbentuknya batu ginjal. 9us buah yang asam dapat dianjurkan

(38)

karena terdapat bukti bah*a minuman ini dapt menurunkan pH urin. Kepada pasien diminta untuk melaporkan maniestasi batu ginjal yang lain seperti nyeri abdomen dan hemapturia. Pemberian preparat diuretik thiaDida harus dihindari oleh pasien hiperparatiroidisme primer karena obat ini akan menurunkan eksresi kalsium le*at ginjal dan menyebabkan kenaikan kadar  kalsium serum. %isamping itu, pasien harus mengambil tindakan untuk menghindari dehidrasi. Karena adanya resiko krisis hiperkalsemia, kepada pasien harus diberitahukan untuk  segera men&ari bantuan medis jika terjadi kondisi yang menimbulkan dehidrasi (muntah, diare). obilitas pasien dengan banyak berjalan atau penggunaan kursi goyang harus diupayakan sebanyak mungkin karena tulang yang mengalami stress normal akan melepaskan kalsium merupakan predisposisi terbentuknya batu ginjal.

2.2.#

(m0l-kas-Penderita hiperparatiroid sering memperlihatkan gejala psikiatrik  seperti skiDoprenia, atau depresi. Sering juga terjadi miopati dan hiperkalsemia. Pada penderita hipoparatiroid juga dapat terlihat gejala  psikiatrik seperti pada hiperparatiroid dan kadang disertai kejang akibat hipokalsemia terutama pada penderita pas&a operasi adenoma yang mengakibatkan hiperparatiroid (Tamsuri, "++;).

enurut Tandra ("++C) hiperparatiroid dapat menyebabkan  beberapa komplikasi diantaranya4

1 Kekurangan 'itamin % dan dapat menimbulkan osteoporosis. Kelenjar paratiroid yang o'erakti menyebabkan peningkatan kalsium dalam darah, sedangkan kadar kalsium di tulang berkurang. Keluhan yang timbul adalah mual, muntah, kekurangan &airan tubuh, kerusakan ginjal, dan gangguan kesadaran.

2 9ika dilakukan operasi paratiroidektomi atau pengambilan kelenjar   paratiroid, akan ditemukan densitas tulang yang meningkat, dan

(39)

3) Pada kehamilan kondisi hiperparatiroid juga memba*a dampak yang sangat besar diantaranya4

a) Hiperkalsemia darah4 $" menuju janin sehingga menyebabkan

(1) -bortus

(") Persalinan prematur 

(3) Kematian janin intrauteri, yang didahului dengan tetani  janin, termasuk organ 'ital jantung dan paru.

 b) Peningkatan hormon maternal dapat menekan pengeluaran hormon paratiroid janin sehingga janin mengalami4

(1) Hipokalsemia

(") Penurunan kadar 1,"# dihroxyvitamine %

=angguan ini menimbulkan gangguan keseimbangan elektrolit darah janin dan menimbulkan tetani otot yang diakhiri dengan kematian akibat gangguan kontraktilitas jantung janin. 2.2.$ Pen7egahan

1) inum banyak &airan, khususnya air putih. eminum banyak  &airan dapat men&egah pembentukan batu ginjal.

") 0atihan. ni salah satu &ara terbaik untuk membentuk kekuatan tulang dan memperlambat tulang rapuh.

3) Penuhi kebutuhan 'itamin % sebelum berusia #+ tahun, rekomendasi minimal 'itamin % yang harus dipenuhi setiap hari adalah "++ nternational 7nits (7). Setelah berusisa lebih dari #+ tahun, asupan 'itamin % harus lebih tinggi, sekitar :++C++ 7  perhari.

:) 9angan merokok. erokok dapat meningkatkan kerapuhan tulang seiring meningkatnya masalah kesehatan, termasuk kanker.

2.2.1% Prgns-s

Pengobatan hiperparatiroidisme sekunder pada kebanyakan  pasien berhasil. Pasien yang menjalani pengangkatan kelenjar   paratiroid mempunyai kirakira 1+@ resiko kumatnya penyakit. Hal

ini mungkin berkaitan dengan ungsi yang berlebihan atau hilangya kelenjar dileher atau hiperplasia. -dakalanya pasien yang telah menjalani operasi tetap mengalami hiperparatiroidisme, jika jaringan

(40)

MK" Gangguan #liminasi urin ualmuntah

MK $erubahan nutrisi

telah di&angkkok, adakalanya pen&angkokan dapat membalikkan hipoparatiroidisme.

(41)

2.2.12 Asuhan (e0eraatan A. Pengka'-an

1) %ata %emograi

dentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya4 nama, umur (bisa terjadi pada semua kalang umur terutama  pada *anita yang berumur #+ tahun keatas mempunyai resiko

yang lebih besar " kali dari pria), agama, pendidikan (biasanya terjadi pada kien dengan tingkat pendidikan rendah karena kurang inormasi dan pengetahuan), pekerjaan, sukuEbangsa, alamat, jenis kelamin (terjadi pada lakilaki dan perempuan), status perka*inan, dan penanggung biaya.

") 8i*ayat Sakit dan Kesehatan 1. Keluhan utama, antara lain4

a) Sakit kepala, kelemahan, lethargi dan kelelahan otot

Referensi

Dokumen terkait

Sindro drom m illi illioti otibia bial l ban band d terj terjadi adi aki akibat bat kom kombin binasi asi ant antara ara kea keabno bnorma rmalan lan anat anatomi

Untuk mengakselerasi pelaksanaan program pengelolaan pertanahan Badan Pertanahan Nasional mengembangkan kantor pertanahan bergerak (Larasita). Dengan cara ini Badan

Kita dapat melihat bahwa sila-sila dari pancasila telah tercantum dalam pembukaan dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) Jika

Tujuan penelitian ini adalah :1) Untuk mengetahui kendala-kendala yang menghambat dalam pembuatan Akta Jual Beli tanah oleh PPAT dan upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui faktor penyebab adanya perbedaan rata-rata antara produksi petani tomat yang menerapkan metode konvensional dengan

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendiskripsikan kesulitan-kesulitan siswa kelas VII-A dalam memahami dan menyelesaikan soal materi segiempat, untuk

Sedang detektor koheren memilikim prinsip pada rangkaian demodulator ini terdapat sebuah rangkaian osilator lokal untuk menghasilkan sinyal pembawa lain yang frekuensi dan