• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Kelola Pemerintahan Maluku Diteliti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tata Kelola Pemerintahan Maluku Diteliti"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

TATA KELOLA PEMERINTAHAN MALUKU DI TELITI

web.worldbank.org

Partnership melakukan Pemeringkatan Tata Kelola Pemerintahan Provinsi di seluruh

Indonesia termasuk di Maluku, dimana hasilnya akan dituangkan dalam Indeks Tata Kelola

Pemerintahan Indonesia atau lebih dikenal dengan istilah, IndonesiaGovernance Index(IGI).

Dalam rangka menyusun IGI, Partnership menerjunkan para penelitinya di 33 provinsi di

seluruh Indonesia. Partnershipbekerja mengumpulkan dan menganalisis data terkait dengan

Tata Kelola Pemerintahan seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)i,

Peraturan Daerah (Perda), Statistik, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)ii, dan sebagainya serta mewawancarai para narasumber yang kompeten

atauwell informed person, yang mewakili pemerintah, birokrat, pengusaha dan masyarakat

sipil.Hal tersebut dijelaskan oleh salah seorang Peneliti Pertnership Maluku, Mohamad

Ikhsan Tualeka disela-sela kegiatan lokakarya TataKelola Pemerintahan Provinsi yang

dipusatkan di Swissbell-Hotel, Ambon, Selasa (5/2).

MenurutMohamad Ikhsan Tualeka, IGI merupakan model Pengukuran Kinerja Tata

Kelola Pemerintahan Provinsi yang paling komprehensif. Pengukuran dilakukan terhadap 4

(empat) sektor yaitu, Pemerintah (government/political office), Birokrasi (bureaucracy),

Masyarakat Ekonomi (economic society) dan Masyarakat Sipil (civil society).Keempat sektor

tersebut, dinilai berdasarkan prinsip-prinsipgood governanceiiiseperti, partisipasi,

akuntabilitasiv, keadilan, transparansi, efisiensi dan efektifitas. Melalui metodologi yang ketat, hasil penilaian dituangkan dalam suatu indeks yang memungkinkan perbandingan antar

provinsi.

Sementara itu,Advisor PartnershipPusat, Abdul Malik Gismar menyampaikan

bahwa, sebelumnya sudah pernah dilakukan Pemeringkatan Tata Kelola Pemerintahan

Provinsi pada tahun 2008, kala itu dengan namaPartnership Governance Index(PGI).

Menurutnya 3 (tiga) provinsi terbaik hasil pemeringkatan PGI 2008 adalah DKI Jakarta (skor

6,5), Jawa Timur (skor 6,06), dan Sumatera Barat (skor 5,98), sementara 3 (tiga) provinsi

terburuk yaitu: Sumatera Utara (skor 3,55), Kalimantan Barat (skor 5,98) dan Maluku Utara

(2)

2

nasional dan internasional. Pemerintah melalui Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan

Pengendalian (UKP4) dan Kementerian Dalam Negeri merekomendasikan PGI Tahun 2008

untuk bisa digunakan sebagai Perangkat Monitoring Tata Kelola Pemerintahan Provinsi.

Sementara itu, pada level internasional Metode PGI 2008 juga diadopsi oleh - United Nations Development Programme(UNDP) sebagai materi dalam Panduan Pengukuran Tata Kelola Pemerintahan, UNDP sUsers Guide to Measuring Local Governance. Jadi metode

pemeringkatan yang dibuat oleh Patnershipsudah mendapat pengakuan secara internasional.

Hal tersebut dikemukakan oleh Abdul Malik Gismar yang juga merupakan pengajar di

Universitas Paramadina.Ke depan, menurutnya, IGI berfungsi sebagai alat untuk evaluasi dan

advokasi terhadap TataKelola Pemerintahan Daerah yang berbasis data. IGI juga menjadi

media untuk demokratisasi informasi.

Sumber Berita :

Siwalima, 06 February 2013.

i

APBD, 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang

disetujui oleh DPRD;2. suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

tentang APBD.

ii

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), Laporan tertulis mengenai hasil pelaksanaan pemeriksaan yang

dilakukan oleh tim pemeriksa dan disampaikan kepada DPR, DPD, dan DPRD.

iiiGood Governance :

Oleh para teoritisi dan praktisi administrasi negara Indonesia, istilah good governance telah diterjemahkan

dalam berbagai istilah, misalnya, penyelenggaraan pemerintahan yang amanah (Bintoro Tjokroamidjojo), tata-pemerintahan yang baik (UNDP), pengelolaan tata-pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab (LAN), dan ada

juga yang mengartikan secara sempit sebagai pemerintahan yang bersih (clean government).

Menurut dokumen United Nations Development Program (UNDP) dalam Tata Pemerintahan Menunjang

Pembangunan Manusia Berkelanjutan , Januari 1997 (dikutip dari Buletin Informasi Program Kemitraan untuk

Pembaharuan Tata Pemerintahan di Indonesia Tahun 2000),Good governanceatautata pemerintahan yang baik

adalah penggunaan wewenang ekonomi politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negra pada semua tingkat.

iv

Akuntabilitas,1. kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif;2. mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara

periodik;3. pertanggungan jawab;4. asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang menarik dalam perkembangan Islam moderen adalah faktor-faktor yang membuat orang tertarik untuk menganut Islam itu sendiri.. Mereka menganut Islam bukan

• Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mengamati gambar pada buku tema 6 Subtema 4 Pembelajaran 2, atau kalau guru, mempunyai tayangan video tentang sikap pemborosan

Untuk dapat memperkenalkan lebih luas lagi jasa scan plagiarisme kekhalayak maka dibutuhkan suatu startegi penyebaran informasi yang berbasis media elektronik yang modern dan

Nilai budaya dalam leksikon erpangir ku lau tradisi suku Karo mengandung nilai-nilai budaya yaitu (1) nilai keharmonisan dan kedamaian, (2) nilai kesejahteraan, (3)

Apabila melihat dari jumlah stator dan rotor yang digunakan untuk meningkatkan daya keluaran pada generator, generator fluks aksial dapat dibedakan menjadi

Sehingga akan lebih menguntungkan kalau utilisasinya banyak dari segi maintenancenya dan operasional pesawat setiap bulannya.Pada kasus utilisasi pesawat PK-WLW dan

Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan timbal (Pb) mainan edukatif balita dan kuesioner pengetahuan orang tua dan guru tentang timbal (Pb) pada mainan

Hal ini sesuai dengan pendapat Soedjana (1986) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik adalah kerangka konseptual sebagai