Sapi Kemenkop UKM Berkembang Pesat
Written by Artikel
Monday, 26 July 2010 09:38 -
KUPANG - Sapi bantuan Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM untuk peternak anggota Koperasi Serba Usaha Setara di Ama-rasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, sejak 2005 sebanyak 500 ekor, kini berkembang pesat menjadi 1.743 ekor.
Perkembangan usaha ternak sapi itu disampaikan Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Setara Arwadf Fora kepada Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan dan Gubernur Nusa
Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya, di Desa Tesbatan II, sekitar 70 km arah tenggara Kota Kupang, Sabtu (24/7).
"Sapi bantuan pemerintah sudah dibagi kepada anggota koperasi yang menekuni usaha simpan pinjam dan peternakan sapi," kata Ar-wadi Fora di Amarasi, Kupang, NTT seperti dikutip Antara.
Namun, sejalan dengan perkembangan usaha dan meningkatnya jumlah anggota yang
mencapai 1.085 orang, baru 336 anggota yang berkesempatan memperoleh sapi bantuan dan 749 orang sedang menunggu giliran.
Karena jumlah anggota yang masuk dalam daftar tunggu terlalu banyak, Ketua KSU Setara minta kepada Menteri Koperasi dan UKM untuk memberikan bantuan sapi lagi agar makin mempercepat jumlah anggota yang memperoleh bantuan, sekaligus menambah populasi sapi sebagai bagian dari upaya mengembalikan NTT sebagai gudang ternak.
Usaha ternak sapi ini, kata dia, meliputi pembibitan dan penggemukan. Setiap anggota yang mendapat bantuan sapi untuk pembibitan wajib mengembalikan dua ekor, setelah sapi bantuan dua ekorditerima.
Pengembalian itu akan digunakan anggota lain, sedangkan sapi penggemukan dijual dengan sistem bagi hasil, di mana peternak memperoleh 70% dan koperasi 30%.
Melihat perkembangan usaha yang menjanjikan itu, Menteri Syarifuddin Hasan mengatakan, ia akan menambah bantuan sapi itu untuk peternak di Amarasi, Kabupaten Kupang. Namun ia belum menyebutkan jumlahnya. "Bantuan sapi akan ditambah," kata Syarif Hasan.
Menteri Koperasi dan UKM itu memuji usaha peternakan sapi di Amarasi dan menyebutnya sebagai salah satu tulang punggung perekonomian daerah. Apalagi, para peternak bergabung dalam sebuah koperasi, yang oleh pemerintah, terus didorong untuk menjadi soko guru
ekonomi bangsa.
Sumber : Investor Daily Indonesia