• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/Sekneg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/Sekneg"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 14 TAHUN 2009

TENTANG

SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk pemenuhan kebutuhan tenaga intelijen yang profesional dan

memiliki kemampuan keilmuan di bidang intelijen, telah diselenggarakan

pendidikan tinggi intelijen negara oleh Badan Intelijen Negara;

b. bahwa penyelenggaraan pendidikan tinggi intelijen negara sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu dilembagakan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan huruf b, dan untuk menjamin tertib administrasi pemerintahan, perlu

menetapkan Peraturan Presiden tentang Sekolah Tinggi Intelijen Negara;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859);

(2)

- 2 -

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG SEKOLAH TINGGI

INTELIJEN NEGARA.

Pasal 1

(1) Mengukuhkan pendirian Sekolah Tinggi Intelijen Negara.

(2) Pengukuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Peraturan Presiden

ini, adalah mengukuhkan Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang telah

diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara sejak tahun 2004.

(3) Sekolah Tinggi Intelijen Negara merupakan perguruan tinggi di

lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

(4) Pembinaan Sekolah Tinggi Intelijen Negara secara teknis dilakukan oleh

Badan Intelijen Negara.

Pasal 2

(1) Peserta didik Sekolah Tinggi Intelijen Negara adalah Calon Pegawai

Negeri Sipil (CPNS) dan/atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk

memenuhi kebutuhan tenaga intelijen di lingkungan Badan Intelijen

Negara dan instansi Pemerintah lainnya.

(2) Jumlah peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan

berdasarkan kebutuhan tenaga intelijen.

(3) Proses seleksi calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan oleh Sekolah Tinggi Intelijen Negara bersama Badan

Intelijen Negara.

(3)

- 3 -

Pasal 3

Segala biaya yang diperlukan bagi penyelenggaraan pendidikan di Sekolah

Tinggi Intelijen Negara dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara.

Pasal 4

Dengan pengukuhan pendirian Sekolah Tinggi Intelijen Negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 1, semua kekayaan, pegawai, peserta didik, hak dan

kewajiban Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang selama ini diselenggarakan

oleh Badan Intelijen Negara menjadi kekayaan, pegawai, peserta didik, hak

dan kewajiban Departemen Pendidikan Nasional yang pelaksanaannya

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Presiden

ini, diatur oleh Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Keuangan, Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Kepala Badan Kepegawaian

Negara, dan Kepala Badan Intelijen Negara, baik secara bersama-sama

maupun sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

(4)

- 4 -

Pasal 6

Peraturan Presiden ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 13 April 2009

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh sebagai Anggota Mahkamah Pelayaran sejak berlakunya Peraturan

Pegawai Negeri Sipil yang dipilih menjadi Kepala Desa atau dipilih/diangkat menjadi Perangkat Desa dapat diberikan penghargaan sebagaimana diatur

Dengan berlakunya keputusan ini rnaka Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 240 Tahun 1977 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil di

Seiring dengan peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil tersebut, sistem pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural yang ada selama ini berdasarkan

bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil, serta.. warga negara Indonesia

Mengubah Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan

Pemberian Tunjangan Pekerja Sosial dihentikan apabila Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diangkat dalam jabatan struktural atau

INDONESIA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERTUGAS DALAM OPERASI PENGAMANAN PADA PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAN WILAYAH PERBATASAN. Pasal