7 2.1 Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi (SI) dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware¸ software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. (O Brien, 2006 : 5).
SI Akademik adalah sistem yang dibuat dan diimplementasikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menunjang kegiatan utamanya yaitu memberikan pelayanan akademik setiap harinya. Sistem tersebut tidak hanya digunakan oleh mahasiswa dan dosen tetapi juga dimanfaatkan oleh pimpinan Perguruan Tinggi dalam rangka mengambil keputusan.
tinggi dimulai dari calon mahasiswa mendaftar, mahasiswa baru mendaftar kuliah, mengikuti kuliah hingga mahasiswa lulus. (Maria, 2011). Pengertian admisi adalah kegiatan memberikan status mahasiswa kepada pelamar yang hendak menempuh studi pada suatu universitas. Admisi terbagi menjadi 3 kategori yaitu (1) penerimaan mahasiswa baru, (2) perpindahan mahasiswa antar fakultas atau jurusan di dalam universitas tersebut dan (3) perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang lain.
2.2 Perancangan Sistem Informasi
Definisi perancangan SI merupakan sekumpulan prosedur yang dilakukan untuk mengubah spesifikasi logis menjadi disain yang dapat diimplementasikan ke sistem komputer organisasi. Disain tersebut meliputi disain laporan, formulir, data, dan proses informasi. Pada tahap ini dibuat rencana pengujian dan implementasi sistem yang baru serta pelatihan karyawan. (Diana, 2011 : 48).
Langkah-langkah perancangan SI meliputi (Diana, 2011 : 48) :
- Mengubah spesifikasi yang telah diputuskan menjadi disain yang dapat diandalkan.
- Mengembangkan rencana dan anggaran yang menjamin implementasi sistem yang baru, urut dan terkendali.
- Menyusun manual bagi pemakai sistem sehingga mendukung penggunaan sistem baru oleh staf operasi dan manajemen yang efisien dan efektif. Manual pada tahap ini digunakan untuk memberikanbriefing dan pelatihan kepada pemakai.
- Menyusun program pelatihan. - Melengkapi dokumen disain sistem.
Gambar 2.1Siklus Pengembangan Sistem Informasi
2.3 Aplikasi yang digunakan untuk Perancangan Sistem Informasi
2.3.1 Java
Namun, nama Oak ini tidak digunakan untuk versi release, karena pada saat itu telah terdaftar perangkat lunak dengan merek dagang tersebut. Oleh sebab itu, SUN (perusahaan tempat James Gosling bekerja) menggantinya dengan nama Java. Nama ini terinspirasi pada saat mereka sedang menikmati secangkir kopi di sebuah kedai kopi, yang kemudian dengan tidak sengaja salah satu dari mereka menyebutkan kata Java yang mengandung arti biji kopi. Akhirnya mereka sepakat untuk memberikan nama bahasa pemrograman tersebut dengan nama Java.
2.3.1.1 Definisi Teknologi Java
Teknologi Java memiliki definisi sebagai berikut (Avestro, 2007):
1. Sebuah Bahasa Pemrograman
Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain.
Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifatopen source.
2. Sebuah Development Environment
3. Sebuah Aplikasi
Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang memilikiJava Runtime Environment (JRE).
4. Sebuah Deployment Environment
Terdapat dua komponen utama dari Deployment Environment. Yang pertama adalah JRE, yang terdapat pada paket J2SDK, mengandung kelas kelas untuk semua paket teknologi Java yang meliputi kelas dasar dari Java, komponen GUI dan sebagainya. Komponen yang lain terdapat pada Web Browser. Hampir seluruh Web Browser komersial menyediakan interpreterdan runtime environment dari teknologi Java.
2.3.1.2 Karakteristik Java
Berdasarkan white paper resmi dari SUN, Java memiliki karakteristik sebagai berikut (Avestro, 2007) :
1. Sederhana
2. Berorientasi objek (Object Oriented)
Java mengunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-objek tersebut.
3. Dapat didistribusi dengan mudah
Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanyalibraries networking yang terintegrasi pada Java.
4. Interpreter
Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source
code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan padaplatformyang berbeda-beda.
5. Robust
Java mempuyai reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java mempunyai runtime-Exception handling untuk membantu mengatasi errorpada pemrograman.
6. Aman
untuk menjaga agar aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.
7. Architecture Neutral
Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan padaplatformyang berbeda denganJava Virtual Machine. 8. Portabel
Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.
9. Performance
Performance pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun, performance Java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain seperti buatan Inprise, Microsoft ataupun Symantec yang menggunakanJust In Time Compilers (JIT). 10.Multithreaded
Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.
11. Dinamis
2.3.2 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS (Database Management System) yang multithreaded, multi-user dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Pendiri MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael Widenius (Sanjaya, 2005 : 18-19).
2.3.2.1 Kelebihan MySQL
Kelebihan MySQL antara lain (Sanjaya, 2005 : 18-19) : 1. Gratis.
2. Di-releaseuntuk berbagai sistem operasi.
3. Telah tersedia connector yang menguhubungkan aplikasi Java dengandatabaseSQL.
4. Stabil dan tangguh.
5. Kecepatan akses yang bisa diandalkan. 6. Kemudahanmanagement database.
2.4 Model Prototipe
[image:10.516.88.430.150.670.2]Model prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Tahapan yang terjadi pada model prototipe terlihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2Model Prototipe
Tahapan dalam model prototipe yaitu (Pressman, 2002 : 39-42) :
1. Mendengarkan Pelanggan
Tahap pertama dari metode ini adalah mendengarkan pelanggan, yaitu mengumpulkan data-data mengenai kebutuhan sistem yang akan dibuat.
2. Membangun Memperbaiki Prototipe
Setelah mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk membuat prototipe, tahap berikutnya yang dilakukan adalah membangun memperbaiki prototipe. Tahap ini dilakukan dengan pembuatan sistem secara keseluruhan hingga selesai berdasarkan pada analisa kebutuhan yang sudah dilakukan sebelumnya.
3. Pelanggan Menguji Coba Prototipe
Tahap pengujian dilakukan untuk mendapatkan tanggapan atas sistem yang telah dibuat.
Ketiga proses tersebut dilakukan berulang-ulang, hingga mendapatkan kepuasan dari pelanggan atas sistem yang telah dibuat. Proses yang dilakukan harus sesuai dengan urutan, atau seperti yang dilihat pada Gambar 2.2.
2.5Unified Modeling Language(UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standart untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan digunakan untuk pemodelan bisnis. (Badriyah, 2007). UML menggunakan notasi grafis untuk menyatakan suatu desain.
2.5.1 MacamUnified Modeling Language(UML)
Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain (Sholiq, 2006 : 7):
1. Diagramuse case(use case diagram). 2. Diagram aktivitas (activity diagram). 3. Diagram sekuensial (sequence diagram). 4. Diagram kolaborasi (collaboration diagram). 5. Diagram kelas (class diagram).
Berikut ini akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan yaitu (Sholiq, 2006 : 7-14) :
1. Use Case Diagram
Use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of events) dalam use case. Diagram aktivitas untuk aliran kerja bisnis.
3. Sequence Diagram
4. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan operasi yang dimiliki, struktur objek dan hubungan antar objek, seperti asosiasi, multiplisitas dan lain-lain.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan Sistem Informasi (SI) untuk Perguruan Tinggi antara lain penelitian yang dilakukan oleh Mutyarini dan Sembiring (2006). Dari penelitian tersebut dihasilkan model arsitektur SI untuk Perguruan Tinggi dengan menggunakan acuan The Open Group Architerture Framework (TOGAF), dan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT). Model tersebut disusun karena Perguruan Tinggi di Indonesia, belum memiliki model kerangka dasar yang khusus pada saat membangun SI Akademik.
prototipe antar muka untuk sistem informasi akademik yang meliputi tentang pendaftaran ulang mahasiswa, pengolahan data nilai, dan sebagainya.