EVALUASI SAKIP DAN RB
PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh Kementerian PAN dan RB
Disampaikan kepada Kepala SKPD Provinsi Jawa Tengah tgl. 8 September 2016
Oleh
Dr. Ir. SRI PURYONO KS, MP
Hasil Sementara
Evaluasi
PELAKSANAAN SAKIP
Hasil Sementara Evaluasi AKIP Tahun
2016
Hasil Sementara Evaluasi AKIP Tahun
2016
1.
Masih perlu diperbaiki, kualitas Indikator Kinerja Utama (IKU)
eselon III dan IV agar lebih terukur secara obyektif dan selaras
dengan indikator kinerja atasannya, serta menjabarkan IKU
unit kerja ke dalam ukuran kinerja individu pegawai yang ada
dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
Langkah tindak lanjut :
a.
Para pengelola SAKIP pada semua SKPD wajib memenuhi
kekurangan sebagaimana disampaikan pada tanggal
1 September 2016 di Biro Orpeg dan menyusun Cascading
(penjabaran dan penyelarasan) indikator kinerja dari Kepala
SKPD sampai dengan eselon IV, yang telah difasilitasi oleh Biro
Organisasi dan Kepegawaian.
b.
BKD menjabarkan Indikator Kinerja Utama unit kerja ke dalam
ukuran kinerja individu pegawai yang ada dalam Sasaran Kerja
Pegawai (SKP).
2
. Setiap sasaran sudah dilengkapi dengan analisis
efisiensi. Namun dokumen Laporan Kinerja
perlu di
upload
ke website Provinsi, karena dokumen
tersebut adalah dokumen publik.
Hal ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pelaporan kinerja dengan menginformasikan analisis
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya.
Langkah tindak lanjut :
a. Dokumen Laporan Kinerja akan di upload, namun
sebelumnya perlu disesuaikan tipe data file agar
tidak mudah dicopy.
3. Peningkatan kualitas evaluasi program analisis efektivitas pencapaian kinerja dengan ditindaklanjuti menganalisis keterkaitan kausalitas antara sasaran kegiatan (output), hasil program (outcome) serta peran yang diemban oleh setiap SKPD.
Langkah tindak lanjut :
a.Tim Evaluasi Provinsi (Inspektorat, Biro Orpeg dan Bappeda) belum melaksanakan evaluasi terhadap implementasi SAKIP seluruh SKPD. Untuk Tahun 2016 pelaksanaan evaluasi terhadap implementasi SAKIP baru dilaksanakan pada 7 Rumah Sakit Daerah dan 12 Biro pada tanggal 6 September 2016.
b.Untuk Tahun 2016 Tim Evaluasi Provinsi telah melakukan evaluasi terhadap implementasi SAKIP 5 Kab/Kota yaitu Kabupaten : Kab. Blora, Kab. Wonogiri, Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang dan Kota Salatiga.
4. a. Monitoring terhadap capaian kinerja sudah dilakukan setiap triwulan, namun belum ada analisis terhadap capaian kinerjanya belum terekam dalam system e-sakip. untuk perbaikan terhadap e-sakip, untuk bisa mengakomodir analisis dari capaian per triwulannya.
(manual dikirim sebagai pendukung)
b. Reward & Punishment sudah dilakukan namun belum terkait dengan pencapaian kinerja. Hal ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan Sistem akuntabilitas kinerja yang telah dibangun berbasis teknologi agar lebih optimal sebagai alat monev secara berkala atas hambatan dan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, serta hasil pengukurannya dimanfaatkan sebagai dasar pemberian reward & punishment. Pada akhirnya dapat menumbuh kembangkan budaya kinerja organisasi yang baik dan berbasis merit system.
Langkah tindak lanjut :
a. Para pengelola SAKIP pada SKPD telah mengoptimalisasikan pengisian e-SAKIP terkait keterangan monev capaian triwulan.
b. Agar Para Kepala SKPD memantau progress dan memastikan tindak lanjut tersebut sudah dilaksanakan.
c. Biro Orpeg agar segera menyampaikan manual pendukung Cascading
5.
Pembinaan SAKIP Kab/Kota sudah dilakukan oleh
Prov. Jawa Tengah, dan telah dimasukan dalam PK
Karo Organisasi dan pembinaan oleh Inspektorat
Provinsi.
Hal ini untuk peningkatan sinergitas dan kerjasama
dengan seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah
agar terwujud peningkatan kualitas Akuntabilitas
Kinerja yang merata di seluruh Jawa Tengah.
Langkah tindak lanjut :
Hasil Sementara
Evaluasi
PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
BEBERAPA CATATAN HASIL EVALUASI RB
BEBERAPA CATATAN HASIL EVALUASI RB
1. Area Manajemen Perubahan
Meskipun Tim Reformasi Birokrasi (RB) sudah dibentuk, namun
belum melakukan monitoring dan evaluasi thd rencana kerjanya.
Road Map (RM) RB sedang disusun dan masih dalam tahap
bentuk draft sampai dengan Bab III.
Tindak Lanjut
Biro Orpeg mempercepat penyelesaian Road Map Reformasi Birokrasi Provinsi Jateng berdasarkan Permenpan RB No. 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019.
2. Area Penataan Peundang-undangan
Dalam penataan perUUan, Pemprov sudah melakukan harmonisasi dan penyusunan Perda dan Pergub. Selama tahun 2016 terdapat
Lanjutan...
3. Area Penataan dan Penguatan Organisasi
Evaluasi kelembagaan terakhir dilakukan pada tahun 2010, dan untuk evaluasi UPT tahun 2012. Perlu segera dilakukan evaluasi organisasi untuk tahun 2016 yang disesuaikan dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan PP No. 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah.
Tindak Lanjut
Biro Orpeg mempercepat Penyelesaian pembahasan Perangkat Daerah berdasarkan UU No. 23 Th. 2014 dan PP No. 18 Th. 2016 bersama dengan PANSUS DPRD Provinsi Jawa Tengah.
4. Area Penataan Tatalaksana
Dalam penataan Tata Laksana, masih perlu membangun peta
proses bisnis untuk mensinergikan pola kerja seluruh SKPD sebagai proses pembangunan yang terintegrasi pada Provinsi Jawa Tengah.
Pembangunan e-goverment sudah dilakukan, namun masih perlu
dikembangkan pada semua proses pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Tindak Lanjut
5. Area Penataan Sistem Manajemen SDM
Pengembangan pegawai berbasis kompetensi masih
perlu ditingkatkan untuk mendapatkan kualitas SDM
yang memadai dan mendukung nilai organisasi Pemprov
Jateng yang sedehara, integritas dan profesional (SIP).
Aturan disiplin/kode etik terhadap pegawai masih dalam
bentuk draft, belum ditetapkan dalam perUUan.
Tindak Lanjut
a. BKD menjabarkan indikator kinerja utama unit kerja ke
dalam ukuran kinerja individu pegawai yang ada dalam
sasaran kerja pegawai (SKP) (idem Tindak lanjut hasil
sementara Evaluasi SAKIP).
b. BKD memepercepat penerbitan Rapergub tentang Kode
Etik ASN dan menyiapkan instrumen implementasinya.
c. Badan Diklat melaksanakan pengembangan diklat
berbasis kompetensi.
6. Area Penguatan Pengawasan
Pengelolaan Whitle Blowing System (WBS) dan penanganan Benturan Kepentingan belum dituangkan ke dalam kebijakan dan belum diimplementasikan. Perkembangan pelaksanaan WBS dan BK, sudah dilakukan baru sebatas di unit-unit kerja (UPT) Pemprov. Jateng.
Tindak Lanjut
Inspektorat mengkaji dan menyusun kebijakan terkait WBS dan penanganan Benturan Kepentingan dan untuk diimplementasikan pada seluruh SKPD Provinsi Jateng yang sifatnya internal.
7. Area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
SOP pengaduan pelayanan sudah disusun, masih terbatas pada
unit-unit tertentu sehingga perlu dilakukan terhadap seluruh unit pelayanan yang ada.
Frekkuensi survey kepuasan masyarakat terhadap stake holder
(pemangku kepentingan) masih perlu ditingkatkan untuk mengetahui tingkat kepuasan layanan kepada masyarakat, agar setiap ada kekurangan dapat segera diperbaiki.
Tindak Lanjut
Biro Orpeg mengintensifkan SOP pengaduan pelayanan dan menghimbau SKPD untuk meningkatksan frekuensi Survei kepuasan masyarakat.