Kelompok 5 : Zeolite
-
Nurcahaya Effendi
-
Rindi Wahyu Saragih
-
T. Nur Aisyah Fitri
-
Annu’man Ahmad J. Hrp
-
Putri Aswanti Hasanah
PENDAHULUAN
Tersusun dari apakah Zeolite ?
Struktur zeolit merupakan polimer
kristal anorganik didasarkan kerangka tetrahedral yang diperluas tak
terhingga dari AlO4 dan SiO4 dan dihubungkan satu dengan lainnya melalui pembagian atau pemakaian bersama ion oksigen.
Unit pembentuk kerangka utama zeolit
adalah tetrahedral, pusatnya ditempati oleh atom silikon (Si) atau atom
aluminium (Al), dengan empat atom oksigen di sudut-sudutnya. Setiap atom oksigen menjadi bagian dari dua
tetrahedral.
Secara umum rumus kimia zeolit dapat
dituliskan sebagai berikut:
Pembagian Zeolite
Zeolite alam
Zeolite Alam
Secara geologi endapan zeolit terbentuk karena proses
sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang
bersifat alkali, proses diagenetik dan proses
Berdasarkan genesanya zeolit dapat
terbentuk oleh:
1. Endapan sedimen vulkanik
2. Endapan zeolite yang berasal dari hasil alterasi air tanah
4. Endapan zeolite jenis hidrotermal
1. Endapan sedimen vulkanik
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh zona mineralogi secara lateral.
Keadaan ini diakibatkan oleh perubahan komposisi air danau yaitu mulai dari indikasi debu vulkanik yang tidak mengalami alterasi dan tersingkap pada batas cekungan danau, kemudian diikuti oleh zona zeolit yang pada akhirnya terbentuk zona natrium feldsfar ditengah - tengah cekungan. Endapan zeolit jenis ini mempunyai struktur yang sangat sederhana dengan ketebalan hanya beberapa centimeter hingga beberapa meter.
Daerah penyebaran cukup luas dan mempunyai konsentrasi tinggi
2. Endapan zeolite yang
berasal dari alterasi air tanah
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh lapisan
tufa riolitik yang tebal. Zona zeolit yang
terbentuk lebih bersifat vertikal dari pada
horizontal. Keadaan ini disebabkan oleh
perubahan komposisi kimia sebagai akibat
reaksi dengan air tanah. Endapan ini
mempunyai ketebalan yang dapat mencapai
ratusan meter. Mineral zeolit yang umum
3. Endapan zeolite jenis
diagenetik
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh
perlapisan yang sangat tebal dengan
penyebaran yang sangat luas, namun
kandungan mineral zeolit sangat rendah.
4. Endapan zeolite jenis
hidrothermal
Endapan zeolit jenis ini dicirikan oleh zona
mineralisasi klinoptilolit dan mordenit pada
daerah intrusi yang dangkal dan dingin.
KARAKTERISTIK SIFAT-SIFAT
ZEOLITE
1. Sifat dehidrasi
2. Sifat penjerap (adsorben)
3. Sifat Pertukaran ion
4. Sifat penjaring (sieving)
1. Sifat Dehidrasi
Zeolit mempunyai sifat dehidrasi yaitu
melepaskan molekul H2O apabila dipanaskan. Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka dasarnya tidak mengalami perubahan secara nyata. Molekul H2O dapat dikeluarkan secara reversibel. Pada pori-porinya terdapat kation-kation dan atau molekul air. Bila kation-kation dan atau molekul air tersebut dikeluarkan dari pori dengan perlakuan tertentu maka zeolit akan meninggalkan pori yang kosong.
Secara alami pori-pori Zeolite yang belum
2. Sifat penjerap (Adsorben)
Zeolit mempunyai kapasitas yang tinggi sebagai penjerap (adsorben). Mekanisme adsorpsi yang mungkin terjadi adalah adsorpsi fisika (melibatkan gaya Van der Walls), adsorpsi kimia (melibatkan gaya elektrostatik), ikatan hidrogen dan
pembentukan kompleks koordinasi. Molekul atau zat yang dijerap akan menempati
posisi pori. Daya serap (absorbansi) zeolit tergantung dari jumlah pori dan luas
permukaan. Molekul-molekul dengan ukuran lebih kecil dari pori yang mampu terjerap oleh zeolit.
3. Sifat Pertukaran Ion
Kation-kation pada pori
berperan sebagai
penetral muatan zeolit.
Kation-kation ini dapat
bergerak bebas sehingga
dapat dengan mudah
4. Sifat Penjaringan (sieving)
Zeolit dengan struktur kerangka
“framework” mempunyai luas permukaan yang besar dan berperan sebagai saluran yang dapat menyaring ion/molekul (molecular sieving). Peran Zeolit sebagai penyaring ataupun
pemisah molekul didasarkan pada perbedaan bentuk, ukuran, dan polaritas molekul yang disaring. Sifat ini disebabkan zeolit
5. Sifat Katalis - Katalistor
Sifat sebagai katalis
didasarkan pada adanya ruang kosong yang dapat digunakan sebagai katalis ataupun
sebagai penyangga katalis untuk reaksi katalitik.
Kemampuan zeolit sebagai katalisberkaitan dengan
PENGOLAHAN BATUAN
MINERAL ZEOLITE
1. Operasi Sizing
2. Kominusi
3. Granulasi
1. Operasi Sizing
Operasi sizing tahap pertama dilakukan pada umpan yang akan
masuk jaw crusher dengan menggunakan Grizzly Feeder. Tujuan sizing ini adalah untuk mengeluarkan batuan mineral zeolit yang berukuran lebih kecil daripada ukuran setting jaw crusher. Grizzly Feeder juga berfungsi sebagai pengatur laju pengumpanan.
Sehingga jaw crusher dapat bekerja secara optimal. Operasi Sizing yang kedua dilakukan terhadap zeolit hasil operasi grinding. Sizing ini akan memisah zeolit berdasarkan ukuran yang siap untuk
2. Kominusi
Kominusi melibatkan dua tahap operasi yaitu operasi
peremukan atau crushing dengan menggunakan jaw
crusher dan operasi penggerusan atau grinding, dengan
menggunakan pulveriser. Jaw crusher akan mengecilkan
ukuran batuan zeolit sampai ukuran secara teknis siap
untuk masuk pada operasi grinding. Pada umumnya
ukuran umpan untuk operasi grinding adalah sekitar 20
mm. Operasi grinding akan mengecilkan ukuran zeolit
sampai ukuran yang dapat dibuat menjadi granul.
3. granulasi
Operasi granulasi dilakukan dengan disc
granulator atau biasa juga disebut dengan
pelletizer. Operasi ini akan menggranulasi
serbuk zeolit menjadi granul-granul atau
kelereng-kelereng kecil yang berukuran
kurang daripada 5 mm. Pada proses
4. Dryng