Nomor :
008/SOP-BC/KPP MP/2011
Tanggal : 31 Maret 2011
Revisi
:
Tanggal :
DASAR HUKUM
:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatacara Kepabeanan di Bidang
Impor sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003.
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 118/KMK.04/2003 tentang Tata Laksana Pembayaran dan
Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
116/PMK.04/2005.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 144/PMK.04/2007 tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk
Dipakai.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28/PMK.04/2008 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor
Barang Pindahan.
6. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/BC/2009 tentang Pemberitahuan Pabean
Impor.
DESKRIPSI :
1. Pengeluaran barang impor berupa :
a. barang pindahan;
b. barang impor sementara yang dibawa oleh penumpang;
c. barang impor melalui jasa titipan;
d. barang impor tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal;
dari kawasan pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan TPS dengan tujuan diimpor
untuk dipakai dilakukan dengan menggunakan Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK).
2. Barang pindahan adalah barang-barang keperluan rumah tangga milik orang yang semula
berdomisili di luar negeri kemudian dibawa pindah ke dalam negeri.
3. Penetapan pungutan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor sesuai dengan penetapan pejabat
bea dan cukai dilakukan secara
official assessment
.
4. SOP ini dimulai sejak diterimanya surat permohonan pelayanan PIBK sampai dengan diterbitkannya
SPPB untuk pengeluaran barang dari kawasan pabean.
5. Unit pelaksana SOP ini adalah Seksi Pabean dan Cukai pada KPPBC Tipe Madya Pabean.
PERSYARATAN :
1. Importir atau kuasanya mengajukan surat permohonan pelayanan PIBK dengan dilengkapi
Dokumen PIBK (BC 2.1), AWB/BL,
invoice, packing list
dan dokumen pendukung lainnya.
2. Importir atau kuasanya melakukan pembayaran PNBP untuk selanjutnya dilakukan penutupan pos
BC 1.1.
3. Importir atau kuasanya melakukan pembayaran terhadap penetapan besarnya pungutan Bea Masuk
dan Pajak Dalam Rangka Impor.
BIAYA :
PNBP sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) per pemberitahuan/PIBK.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KPPBC TIPE MADYA PABEAN
NORMA WAKTU LAYANAN :
Norma waktu pelayanan impor PIBK dibagi menjadi empat tahap :
1. Sejak diterimanya surat permohonan pelayanan PIBK sampai dengan penyerahan PIBK yang telah
diberi nomor pendaftaran kepada importir paling lama : 2 (dua) hari kerja.
2. Sejak diterimanya SSPCP oleh Seksi Administrasi Manifest hingga penyampaian instruksi
pemeriksaan kepada importir paling lama : 1 (satu) hari kerja.
3. Sejak dilaksanakannya pemeriksaan fisik sampai dengan disampaikannya nota dinas kepada Kepala
Seksi P2 paling lama : 2 (dua) hari kerja.
4. Sejak diterimanya nota dinas dari Kepala Seksi P2 sampai dengan diterbitkannya SPPB paling lama :
2 (dua) hari kerja.
Mengetahui
Sekretaris Direktorat Jenderal,
-ttd-
1 Importir atau kuasanya mengajukan surat permohonan pelayanan PIBK dilengkapi dengan formulir PIBK dan dokumen pelengkap pabean lainnya (B/L, PL, invoice dan dokumen pendukung lainnya) kepada front desk.
2 Pelaksana TU pada Sub Bagian Umum menerima dan melampirkan lembar disposisi untuk diteruskan kepada Kepala Kantor.
3 Kepala Kantor menerima berkas
permohonan importir dan
mendisposisikannya kepada Kasi Kepabeanan dan Cukai.
4 Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai menerima dan meneliti berkas permohonan serta mendisposisikan-nya Kasubsi Pabean
5 Kasubsi Pabean menerima dan mendisposisikan kepada Pelaksana.
6 Pelaksana menerima dan meneliti berkas permohonan. Apabila memenuhi persyaratan maka dapat permohonan PIBK nya dapat dilayani dengan proses selanjutnya, apabila tidak memenuhi persyaratan maka dibuatkan konsep surat penolakan.
7 Kasubsi Pabean meneliti dan memaraf konsep surat penolakan.
8 Kasi Kepabeanan dan Cukai menerima, meneliti dan memaraf konsep surat penolakan.
9 Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep surat penolakan.
10 Pelaksana pada Seksi Pabean dan Cukai mengarsip dan mengirimkan surat penolakan kepada importir.
11 Apabila memenuhi persyaratan, selanjutnya diteliti kelengkapan berkas permohonan. Apabila tidak lengkap, maka dibuatkan konsep surat pemberitahuan kepada importir untuk melengkapi berkas permohonan.
12 Kasubsi Pabean meneliti dan memaraf.
13 Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai menerima, meneliti dan memaraf konsep surat pemberitahuan.
14 Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep surat pemberitahuan.
15 Pelaksana pada Seksi Kepabeanan dan Cukai mengarsip dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada importir/ kuasanya. Apabila importir/ kuasanya melengkapi maka dilakukan penelitian kembali dan diproses lebih lanjut.
KASUBSI PABEAN DENGAN MENGGUNAKAN DOKUMEN PIBK
STANDAR PROSEDUR OPERASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN
TATA KERJA PELAYANAN IMPOR
NO. AKTIVITAS IMPORTIR KASI PABEAN DAN KEPALA SEKSI P2
CUKAI KEPALA SEKSI ADMINISTRASI MANIFEST PEMERIKSA BARANG KEPALA KANTOR PELAKSANA TU PADA SUB BAGIAN
UMUM PELAKSANA PADA SEKSI PABEAN DAN CUKAI START MENGAJU-KAN PERMO-HONAN DOKUMEN PELENGKAP PABEAN MENERIMA, MENELITI DAN DISPOSISI PERMOHONAN MENERIMA, MENELITI DAN MENDISPOSI SI MENERIMA DAN MENELITI MEME-NUHI Y N KONSEP SURAT PENOLAKAN MENELITI DAN MEMARAF MENELITI DAN MENANDA TANGANI SURAT PENOLAKAN SURAT PENOLAKAN MENGARSIP DAN MENGIRIM KAN END D MENELITI DAN MEMROSESL EBIH LANJUT LENGKAP ? Y N KONSEP SURAT PEMBERITAHUAN MENELITI DAN MEMARAF MENELITI DAN MENANDATA NGANI SURAT PEMBERITAHUAN MENGARSIP DAN MENGIRIM KAN END 1 D SURAT PEMBERITAHUAN MELENG-KAPI Y N MENERIMA DAN MENYERAH KAN MENERIMA DAN MENDISPOSI SIKAN MENELITI DAN MEMARAF MENELITI DAN MEMARAF
KASUBSI PABEAN
NO. AKTIVITAS IMPORTIR KASI PABEAN DAN KEPALA SEKSI P2
CUKAI KEPALA SEKSI ADMINISTRASI MANIFEST PEMERIKSA BARANG KEPALA KANTOR PELAKSANA TU PADA SUB BAGIAN
UMUM
PELAKSANA PADA SEKSI PABEAN
DAN CUKAI
16 Bila dokumen yang diajukan dapat dilayani dan sudah lengkap, maka dilakukan input pada aplikasi PIBK untuk memperoleh NOPEN (nomor pendaftaran) kemudian dicatat dalam Buku Catatan Pabean (BCP). Selanjutnya dokumen PIBK yang sudah diberi NOPEN diberikan kepada importir/kuasanya untuk melakukan pembayaran PNBP.
17 Importir/kuasanya melakukan pembayaran PNBP menggunakan dokumen SSPCP dan memperoleh SSPCP yang telah ditandasahkan selanjutnya diserahkan kepada Kepala Seksi Perbendaharaan untuk dilakukan penutupan pos BC 1.1.
18 Kepala Seksi Perbendaharaan melakukan penutupan pos BC 1.1 dan menginputnya ke dalam aplikasi.
19 Importir/kuasanya menyerahkan kembali dokumen PIBK bersama SSPCP yang telah ditandasahkan sebagai bukti pembayaran PNBP kepada staf Seksi Pabean dan Cukai.
20 Pelaksana pada Seksi Pabean dan Cukai menerima berkas PIBK dan SSPCP untuk selanjutnya mengecek dalam aplikasi apakah pos BC 1.1 sudah diinput oleh Kepala Seksi Perbendaharaan untuk diteruskan kepada Kasubsi Pabean.
21 Kasubsi Pabean meneliti dan memaraf
21 Kasi Pabean dan Cukai menerima, meneliti dan menerbitkan Instruksi Pemeriksaan (IP) serta menunjuk pemeriksa barang.
22 Pelaksana pada Seksi Pabean dan Cukai mengarsip berkas PIBK kemudian menyerahkan lembar Instruksi Pemeriksaan (IP) kepada importir/ kuasanya.
23 Importir/kuasanya menyiapkan proses pemeriksaan fisik kemudian menyerahkan lembar IP dan copy packing list kepada pemeriksa barang.
24 Pemeriksa barang bersama importir/ kuasanya melakukan pemeriksaan fisik barang di lokasi pemeriksaan. Selanjutnya pemeriksa barang membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). LHP dituliskan pada lembar IP kemudian menyerahkannya kepada staf Seksi Pabean dan Cukai beserta kelengkapan pemeriksaannya.
25 Pelaksana pada Seksi Pabean dan Cukai menerima LHP dan menyerahkan berkas PIBK beserta SSPCP kepada Kasubsi Pabean untuk pemeriksaan lebih lanjut.
26 Kasubsi Pabean meneliti dan memaraf
27 Kasi Pabean dan Cukai melakukan penelitian berkas PIBK dan dokumen pelengkap pabean lainnya berdasarkan LHP. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sesuai atau tidak.
- Apabila sesuai maka ditentukan bayar/ bebas.
- Apabila tidak sesuai maka dilanjutkan dengan penelitian apakah termasuk barang larangan pembatasan (lartas) atau tidak. Apabila tidak termasuk barang lartas maka langsung ditentukan bayar/ bebas. Sedangkan apabila termasuk barang lartas, maka dibuatkan nota dinas kepada Seksi P2 dan nota pemberitahuan kepada importir/ kuasanya.
28 Proses penelitian oleh Kepala Seksi P2, apabila hasil penelitian menunjukkan bahwa barang tersebut tidak ditegah maka untuk selanjutnya membuat nota dinas jawaban.
29 Kasi Pabean dan Cukai melakukan penelitian apakah barang tersebut merupakan barang dagangan/ komersil atau yang tidak memenuhi persyaratan pembebasan. Kasi Pabean dan Cukai menetapkan besarnya pungutan BM dan PDRI.
1
INPUT KE DALAM APLIKASI
PIBK YANG SUDAH DIBERI NOPEN
MENUTUP POS BC 1.1 DAN INPUT DATA KE DALAM APLIKASI
MENYERAHK AN PIBK DAN SSPCP MENERIMA BERKAS PIBK DAN SSPCP SSPCP MENGECEK PENUTUPAN POS BC 1.1
TELITI DAN MENERBIT KAN IP INSTRUKSI PEMERIKSAAN (IP) MENYAMPAI KAN IP DAN MENGARSIP BERKAS PIBK N PERIKSA FISIK DAN MEMBUAT LHP LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) MENERIMA DAN MENYERAHK AN MENERIMA DAN MENELITI SESUAI ? LARTAS ? N Y MEMBUAT NOTA DINAS DAN PEMBERITAH UAN Y NOTA PEMBERITAHUAN NOTA DINAS KEPADA
SEKSI P2 NOTA PEMBERITAHUAN NOTA PEMBERITAHUAN
NOTA DINAS KEPADA SEKSI
P2
KASUBSI PABEAN
NO. AKTIVITAS IMPORTIR KASI PABEAN DAN KEPALA SEKSI P2
CUKAI
KEPALA SEKSI ADMINISTRASI MANIFEST PEMERIKSA
BARANG KEPALA KANTOR
PELAKSANA TU PADA SUB BAGIAN
UMUM
PELAKSANA PADA SEKSI PABEAN
DAN CUKAI
- Apabila dinyatakan bebas BM dan PDRI, maka diterbitkan SPPB dan disampaikan kepada importir/ kuasanya untuk pengeluaran barang.
- Apabila dinyatakan bayar BM dan PDRI, maka Kasi Pabean dan Cukai menghitung dan menetapkan besar BM dan PDRI yang harus dibayarkan dan disampaikan kepada importir/ kuasanya.
30 Importir/ kuasanya melakukan pembayaran BM dan PDRI di Bank Persepsi dan menyerahkan bukti bayar SSPCP lembar ke-1 dan ke-3 kepada pelaksana pada Kasi Pabean dan Cukai.
30 Pelaksana pada Seksi Pabean dan Cukai mencocokkan jumlah pungutan dengan bukti pembayaran pada SSPCP dan validasi dari pihak bank, serta menggabungkan dengan berkas PIBK.
- Apabila tidak sesuai/ kurang bayar, maka dikembalikan kepada importir/ kuasanya untuk diperbaiki/ dibayar kekurangannya.
- Apabila sesuai, maka diajukan kepada Kasi Pabean dan Cukai untuk diterbitkan SPPB.
31 Kasi Pabean dan Cukai menerbitkan SPPB dan disampaikan kepada importir/ kuasanya untuk pengeluaran barang.
Mengetahui:
Sekretaris Direktorat Jenderal
-ttd-Achmad Riyadi NIP 060060032
3
SSPCP
2 3
MENERBIT KAN SPPB
SPPB SPPB
N
MENGHI-TUNG PENETAPAN
BAYAR
PENETAPAN BAYAR
N
MENCOCOK KAN SSPCP DAN VALIDASI
1
SSPCP
SESUAI ?
MENERBIT KAN SPPB
Y N
SPPB SPPB
N