KECERDASAN BUATAN
ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM REPRESENTASI PENGETAHUAN
KERANGKA MASALAH
ListTree / Pohon
Jaringan Semantik Frame
Tabel Keputusan Pohon Keputusan Naskah (Script)
LIST
Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan
Daftar dari rangkaian materi yang terkait
TREE / POHON
Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan
JARINGAN SEMANTIK
Dibangun oleh M.R.Quillian, sebagai model memori manusia.
Representasi grafis dari informasi Propositional.
Proposisi adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah.
Disajikan dalam bentuk graf berarah
Node merepresentasikan konsep, objek atau situasi :
Label ditunjukkan melalui penamaan
Node dapat berupa objek tunggal atau kelas
Links merepresentasikan suatu hubungan :
Links adalah struktur dasar untuk pengorganisasian pengetahuan
JARINGAN SEMANTIK
FRAME
Frame adalah kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman.
Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek.
TABEL KEPUTUSAN
Tabel keputusan dalam format tabel
POHON KEPUTUSAN
NASKAH / SCRIPT
Naskah sama dengan frame, bedanya
menggambarkan urutan peristiwa. Elemen script meliputi :
1.Kondisi input : kondisi yang harus dipenuhi 2.Track : variasi yang mungkin terjadi
3.Prop : berisi objek-objek pendukung
4.Role : peran yang dimainkan oleh seseorang 5.Scene : adegan yang dimainkan
CONTOH NASKAH / SCRIPT
Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di “Ujian Akhir”
Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan Role (peran) : mahasiswa, pengawas
Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian
Adegan (scene) -1 : Persiapan pengawas
1.Pengawas menyiapkan lembar soal 2.Pengawas menyiapkan lembar jawab 3.Pengawas menyiapkan lembar presensi
Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan
1.Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk 2.Pengawas membagikan lembar soal
CONTOH NASKAH / SCRIPT
Adegan-3 : Mahasiswa mengerjakan soal ujian
1.Mahasiswa menuliskan identitas di lembar jawab 2.Mahasiswa menandatangai lembar jawab
3.Mahasiswa mengerjakan soal 4.Mahasiswa mengecek jawaban
Adegan-4 : Mahasiswa telah selesai ujian
1.Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan 2.Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab
3.Mahasiswa keluar ruangan
Adegan-5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab
1.Pengawas mengurutkan lembar jawab
CONTOH NASKAH / SCRIPT
Adegan-5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab
1.Pengawas mengurutkan lembar jawab
2.Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi 3.Pengawas meninggalkan ruangan
Hasil :
1.Mahasiswa merasa senang dan lega
2.Mahasiswa merasa kecewa 3.Mahasiswa pusing
SISTEM / ATURAN PRODUKSI
Representasi pengetahuan yang berupa aturan (rule) :
1.Antecedent : mengekspresikan situasi / premis (berawalan if) 2.Konsekuen : menyatakan tindakan tertentu jika premis benar
(berawalam THEN)
Contoh :
IF lalulintas pagi ini padat
SISTEM / ATURAN PRODUKSI
Aturan dapat ditulis dalam beberapa bentuk :
IF premis THEN kesimpulan
Jika pendapatan tinggi MAKA pajak yang harus dibayar juga tinggi
Kesimpulan IF premis
Pajak yang harus dibayar tinggi JIKA pendapatan tinggi
Inclusion of ELSE
IF pendapatan tinggi OR pengeluaran tinggi, THEN pajak yang harus dibayar tinggi ELSE pajak yang harus dibayar rendah
Aturan yang lebih kompleks
SISTEM / ATURAN PRODUKSI
Backward Reasoning (Penalaran mundur)
Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru
dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada.
CONTOH BACKWARD REASONING
R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun
R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi
Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak
Backward Reasoning :
Dari solusi yaitu membeli obligasi
dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun
Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar .
CONTOH : FORWARD REASONING
R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah
R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik
R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi
Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak
Forward Reasoning :
Dari fakta dolar turun,
berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik.
Dari Rule 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun.