• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KECERDASAN BUATAN

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM REPRESENTASI PENGETAHUAN

(2)

KERANGKA MASALAH

List

Tree / Pohon

Jaringan Semantik Frame

Tabel Keputusan Pohon Keputusan Naskah (Script)

(3)

LIST

Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan

Daftar dari rangkaian materi yang terkait

(4)

TREE / POHON

Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan

(5)

JARINGAN SEMANTIK

Dibangun oleh M.R.Quillian, sebagai model memori manusia.

Representasi grafis dari informasi Propositional.

Proposisi adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah.

Disajikan dalam bentuk graf berarah

Node merepresentasikan konsep, objek atau situasi :

Label ditunjukkan melalui penamaan

Node dapat berupa objek tunggal atau kelas

Links merepresentasikan suatu hubungan :

Links adalah struktur dasar untuk pengorganisasian pengetahuan

(6)

JARINGAN SEMANTIK

(7)

FRAME

Frame adalah kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman.

Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek.

(8)
(9)
(10)
(11)

TABEL KEPUTUSAN

Tabel keputusan dalam format tabel

(12)

POHON KEPUTUSAN

(13)

NASKAH / SCRIPT

Naskah sama dengan frame, bedanya

menggambarkan urutan peristiwa. Elemen script meliputi :

1.Kondisi input : kondisi yang harus dipenuhi 2.Track : variasi yang mungkin terjadi

3.Prop : berisi objek-objek pendukung

4.Role : peran yang dimainkan oleh seseorang 5.Scene : adegan yang dimainkan

(14)

CONTOH NASKAH / SCRIPT

Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di “Ujian Akhir”

Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan Role (peran) : mahasiswa, pengawas

Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian

Adegan (scene) -1 : Persiapan pengawas

1.Pengawas menyiapkan lembar soal 2.Pengawas menyiapkan lembar jawab 3.Pengawas menyiapkan lembar presensi

Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan

1.Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk 2.Pengawas membagikan lembar soal

(15)

CONTOH NASKAH / SCRIPT

Adegan-3 : Mahasiswa mengerjakan soal ujian

1.Mahasiswa menuliskan identitas di lembar jawab 2.Mahasiswa menandatangai lembar jawab

3.Mahasiswa mengerjakan soal 4.Mahasiswa mengecek jawaban

Adegan-4 : Mahasiswa telah selesai ujian

1.Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan 2.Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab

3.Mahasiswa keluar ruangan

Adegan-5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab

1.Pengawas mengurutkan lembar jawab

(16)

CONTOH NASKAH / SCRIPT

Adegan-5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab

1.Pengawas mengurutkan lembar jawab

2.Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi 3.Pengawas meninggalkan ruangan

Hasil :

1.Mahasiswa merasa senang dan lega

2.Mahasiswa merasa kecewa 3.Mahasiswa pusing

(17)

SISTEM / ATURAN PRODUKSI

Representasi pengetahuan yang berupa aturan (rule) :

1.Antecedent : mengekspresikan situasi / premis (berawalan if) 2.Konsekuen : menyatakan tindakan tertentu jika premis benar

(berawalam THEN)

Contoh :

IF lalulintas pagi ini padat

(18)

SISTEM / ATURAN PRODUKSI

Aturan dapat ditulis dalam beberapa bentuk :

IF premis THEN kesimpulan

Jika pendapatan tinggi MAKA pajak yang harus dibayar juga tinggi

Kesimpulan IF premis

Pajak yang harus dibayar tinggi JIKA pendapatan tinggi

Inclusion of ELSE

IF pendapatan tinggi OR pengeluaran tinggi, THEN pajak yang harus dibayar tinggi ELSE pajak yang harus dibayar rendah

Aturan yang lebih kompleks

(19)

SISTEM / ATURAN PRODUKSI

Backward Reasoning (Penalaran mundur)

Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru

dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada.

(20)

CONTOH BACKWARD REASONING

R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun

R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun

R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi

Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak

Backward Reasoning :

Dari solusi yaitu membeli obligasi

dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun

Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar .

(21)

CONTOH : FORWARD REASONING

R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun

R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah

R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik

R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi

Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak

Forward Reasoning :

Dari fakta dolar turun,

berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik.

Dari Rule 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun.

(22)

Gambar

Tabel Keputusan
Tabel dibagi menjadi 2  bagian pertama untuk atribut & bagian kedua untuk nilai & kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang mana tujuan utamanya adalah untuk mengungkap cara meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam teks

Klasifikasi :* Kecil / Besar Standard : MS ISO 9001:2008 *Potong yang tidak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan dan menjelaskan (1) maksim implikatur percakapan(2) makna implikatur percakapan.Sumber data adalah dialog tentang One-

Tujuan dari penelitian ini adalan untuk mencari validitas empiris (validitas konkuren) dalam midterm tes siswa kelas sepuluh dari SMK Takhassus Al- Qur’an Sadamiyyah Jepara

Salah satu keluarga tidak memberikan pendidkan dengan alasan sekolah yang khusus ABK tidak mau menerima anak ABK penyandang Celebral Palsy (Tuna Daksa) Adapun sekolah

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa; populasi merupakan objek dan subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang

Uraikan kondisi existing wilayah (2 desa sasaran/setara desa atau 1 desa dengan lebih dari 1 pulau ) dalam berbagai segi seperti Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, SDA, SDM, dan

Dengan kontribusi sintasan dan pertambahan bobot total harian yang lebih baik maka dapat dipahami bahwa benih nila unggul mempunyai nilai produksi total atau panen total yang