• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kelenjar Gonad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Kelenjar Gonad"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.

Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis). Ovarium mempunyai fungsi gamettogenik penting yang diintegrasikan dengan aktifitas hormonalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat.pada pubertas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus yang di sebut siklus haid karena masa perdarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang jelas. Ovarium ni kemudian gagal memberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut “Menopause”.

Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi ovarium pada masa pubertas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin – releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).

Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus, dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah, analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur

(2)

sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.

Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress. Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian kelenjar gonad

2. Anatomi dan fisiologi kelenjar gonad

3. Fungsi dan mekanisme kerja kelenjar gonad

4. Mekanisme kerja hormon yang dihasilkan kelenjar gonad

5. Dampak kelebihan atau kekurangan hormon

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang pengertian kelenjar gonad

2. Memahami tentang anatomi dan fisiologi kelenjar gonad

3. Mengerti tentang fungsi dan mekanisme kerja kelenjar gonad

4. Mengerti tentang mekanisme kerja hormon yang dihasilkan kelenjar gonad

(3)

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kelenjar Gonad

Kelenjar kelamin ( kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang memproduksi dan mengeluarkan steroid yang mengaur pebangunan tubuh dan mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria gonadnya adalah testis dan pada wanita gonadnya adalah ovarium. Secara umum, kelenjar kelamin (kelenjar gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon ynag dikandungannya.

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh

gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.

Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur

radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.

Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

(4)

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium,

menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.

FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk

mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Gonad a. Ovarium

Ovarium berbentuk memanjang, terletak dibawah atau disamping gelembung gas yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran dan perkembangannya dalam tubuh manusia bervariasi sesuai dengan tingkat kematangannya. Warnanya pun berbeda-beda. Sebagian besar berwarna

(5)

keputih-putihan pada waktu lebih muda dan berubah menjadi kekuning-kuningan pada waktu matang.

Seperti halnya testis, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.

Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.

b. Testis

Manusia mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum. Testis (gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesorkium. Pada Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari testis yang lain. Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Ukuran gonad

(6)

dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis berwarna dan halus pada sikuroisea testisnya tegak.

Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh tubulus sperma tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang mengalami kekhususan disebut spermatogonium. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15 ± 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jarin gan tunika albuginea yang melekat pada testis.Di luar tunika albuginea terdapat tunika vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos.

Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis, sedangkan FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus. Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.

Testis merupakan gonad pria dan fungsi primernya adalah produksi spermatozoa dan testosteron. Spermatozoa diproduksi didalam tubulus seminiferus dan testosteron disintesis di dalam sel Leydig. Pada manusia, kedua testis terletak dalam skrotum, dengan panjang sekitar 5 cm dan diameter sekitar 2-3 cm. Testis berada dalam selubung kapsul jaringan ikat yang disebut tunika albuginea, dan terdiri dari sejumlah tubulus seminiferus kontortus. Pada setiap testis, tubulus-tubulus menyatu menjadi rete testis, dan membuka untuk memberi makan duktus pada epididimis. Epididimis memiliki kepala dan ekor, bagian ekor inilah yang memberi makan pada vas deferent.

Tubulus seminiferus terdiri dari lapisan luar berupa jaringan ikat dan otot polos, dekelilingi oleh lapisan dalam yang mengandung sel Sertoli. Tertanam dan di antara sel-sel

(7)

Sertoli terdapat sel germinal yang memproduksi spermatozoa. Spermatozoa dilepaskan kedalam lumen tubulus dan disimpan di bagian ekor epididimis. Sel Leydig, yang disebut juga sel interstisial, terletak diantara tubulus-tubulus seminiferus dan mensekresi testosteron.

Kelenjar testis bentuknya seperti telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel mani atau sperma dikirim melalui saluran yang terdapat dibelakangbuah pelir dan melewati sebelah dalam, disebelah belakang saluran ini terdapat duktus deferens. Kelenjar testis menghasilkan hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Disamping itu testis dapat menghasilkan hormone testosteron. Hormon testosteron ini disekresi oleh testis, sebagian besar berkaitan dengan protein plasma. Beredar dalam darah 15-30 menit, kemudian disekresi. Testosteron dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun, pembentukan ini hampir seluruh kehidupan. Berkurangnya kecepatan produksi setelah umur 40 tahun pada umur 80 tahun menghasilkan testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai puncak.

2.3 Fungsi dan Mekanisme Kerja Kelenjar Gonad

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari. Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.

(8)

Hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon estrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.

FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.

(9)

Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

2.4 Mekanisme Kerja Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Gonad a.Hormon Estrogen

Hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti payudara dan rambut pubik mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara.

Cara kerja hormon pertama berawal dari Estradiol memasuki sel-sel bebas dan berinteraksi dengan target sitoplasma sel reseptor. Setelah reseptor estrogen yang telah mengikat ligan, estradiol dapat memasukkan inti dari sel target, dan mengatur transkripsi gen, yang mengarah ke pembentukan pesan RNA (MRNA). MRNA berinteraksi dengan ribosom untuk memproduksi protein tertentu yang mengekspresikan efek estradiol pada sel target.

Estradiol mengikat baik untuk kedua reseptor estrogen, ERα, dan ERβ, berbeda dengan estrogen tertentu lainnya, terutama obat yang preferentially bertindak atas salah satu reseptor. Obat-obat ini disebut modulator reseptor estrogen selektiv/selective estrogen receptor modulation, atau SERM. Estradiol adalah estrogen alami yang paling ampuh.

Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.

Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Fungsi lainnya sebagai berikut :

(10)

- Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.

- Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.

- Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur distribusi lemak tubuh.

- Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

b.Hormon Progesteron

Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary.

Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek anabolik, androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.

Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

c. Hormon Testosteron

Testosteron tidak hanya bekerja sebagai hormon, namun juga sebagai prohormon. Di sel target, testosteron dapat direduksi menjadi metabolitnya yang mengalami reduksi 5α, yaitu 5α-dihidrotestosteron, dan juga diaromatisasi menjadi estradiol. Pada jaringan yang sangat bergantung pada androgen seperti prostat, testosteron berdifusi ke dalam sel dan dikonversi menjadi 5α-dihidrotestosteron. Ini merupakan androgen aktif dalam kelenjar prostat. DHT berikatan dengan reseptor androgen intranuklear yang menstimulasi transkripsi. Reseptor androgen juga dapat berikatan dengan testosteron, dan dalam jumlah yang lebih sedikit, dengan progesteron. Oleh karena itu, reseptor androgen dikatakan

(11)

merupakan tipe reseptor yang berbeda dalam subfamili reseptor steroid yang lebih besar. Reseptor androgen memiliki domain pengikat hormon dan regio pengikat-DNA, yang terdiri dari dua jari zink.

Antiandrogen telah disintesis dan berkompetisi dengan DHT pada lokasi reseptornya. Antiandrogen ini dibuat berdasarkan struktur progesteron, contohnya siproteron, siproteron asetat (CA), dan flutamin. Pada pria, CA menyebabkan atrofi pada prostat dan pada vesikula seminalis, dan penurunan libido. CA akan menghambat pertumbuhan pada remaja. Pada wanita, CA digunakan sebagai terapi virilisasi dan hirsutisme pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik. Inhibitor 5α-reduktase finasterid juga efektif.

d. Gonadotropin Releasing Hormone

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

e. FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).

(12)

Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.

Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

2.5 Dampak Kelebihan atau Kekurangan Hormon a. Hormon Estrogen

1. Dampak Kelebihan Estrogen bisa menyebabkan lain : - Kista pada payudara

- Kelelahan - Sakit kepala - Mood swing

2. Dampak kurangnya hormon estrogen adalah : - Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang ) - Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner - Meningkatnya risiko dimensia ( linglung ) - Meningkatnya risiko kanker usus besar - Meningkatnya risiko stroke dan katarak

b. Hormon Progesteron

1. Dampak kelebihan hormon progesterone antara lain : - Pasien tampak kelelahan

- Kehilangan gairahseksual - Ketidakstabilan emosi

- Kembung dan nafsu makan berkurang - Siklus menstruasi tidak teratur

2. Dampak kekurangan Progesteron

Kekurangan progesteron dapat menyebabka atau memperburuk suatu tubuh seseorang antara lain :

(13)

Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis, gangguan ereksi, depresi dan postur tubuh yang kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.

Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan gairah.

Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar satu persen per tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.

2.6 JENIS-JENIS PENGHAMBAT GONAD

Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:

1. ANTI ESTROGEN

Antiestrogen adalah senyawa yang mampu meniadakan sebagian atau seluruh kerja dari estrogen. Adapun jenis antiestrogen meliputi:

KLONIFEN

Klonifen suatu antiestrogen bersifat antagonis murni pada semua jaringan. Pada jaringan klonifen terikat pada ligand/ dinding tockhet akan menghambat aktifitas glikoprotein dari beberapa penelitian telah terbukti bahwa klonifen dapat meningkatkan amplitido sekresi LH dan FSH tanpa mempengaruhi sekresinya yang umumnya bersifat pulsatif. Ini menandakan bahwa klonifen bekerja pada hipofisis anterior untuk menghambat umpan balik terhadap sekresi gonadotropin. Karena preparat ini di indikasikan untuk infertilitas

(14)

wanita. Pada pria pernah di gunakan juga tetapi, penggunaan klinik untuk infertilitas pria masih membutuhkan banyak uji klinik.

Pemberian klonifen sitrat oral akan segera di absorbsi pada saluran cerna, metabolismenya di hepar masa paruhnya panjang serkitar 5-7 hari.

Dosis untuk infertilitas wanita adalah 1-2 kali 50 mg di mulai pada hari ke 5 perdarahan haid selama 7 hari.

Efek samping yang sering timbul pada pemakaian jangka panjang kista ovarium, rasa kembung, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan sakit kepala.

Efek samping akan menghilang bila pemakaian di hentikan. Efek samping yang timbul pada pria yaitu mual, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan

gangguan tubulus seminiferus.

Mekanisme kerja Klomifen yaitu menyebabkan bertambahnya pembebasan hormon GnRH dengan mempengaruhi umpan balik estrogen pada hipotalamus dan hipofisis akibat blokade reseptor sehingga LH/FSH yang dibutuhkan untuk menstimulasi pematangan ovarium tinggi terus. Nama dagang: Profertil, Provula, Ofertil,dll.

TAMOKSIFEN

Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari inti stilden seperti dietil stilbestrol. Tamoksifen berefek anti – estogenik di kelenjar mamae dan agonis estrogen ditulan dan endometrium. Tamoksifen mengantagonis estrogen di reseptor jaringan. Pada wanita premenopause yang sehat dapat menurunkan kadar prolaktin mungkin karena meniadakan efek hambatan estrogen terhadap prolaktin di hipofisis.

Di klinik di gunakan sebagai terapi ajupan kanker mamae stadiuym awal atau lanjut.

Efek samping antara lain mual, trombosis, dan dapat meningkatkan resiko kanker endometrium.

Tamoksifen berpengaruh pada Pertumbuhan payudara normal dirangsang oleh estrogen,sehingga pada kanker payudara. Peningkatan/penurunan estrogen dapat memicu terjadinya kanker payudara. Mekanisme kerja Tamoksifen (Obat Antiestrogen) adalah bersaing untuk mengikat reseptor estrogen dan

digunakan untuk pengobatan kanker payudara yang telah lanjut pada wanita pasca menopause, Indikasi : pengobatan kanker payudara.

RALOKSIFEN

Raloksifen merupakan hormon nonsteroid yang bekerja sebagai agonis dan antagonis. Variasi efek ini di duga karena adanya variasi reseptor estrogen dan jumlahnya di jaringan yang berbeda bersifat antagonis estrogen di jaringan uterus dan kelenjar mamae karena adanya rantai samping.

(15)

Efek samping penggunaan obat ini, gangguan saluran cerna, hipersensifitas, dan gangguan reaksi kulit.

2. ANTIPROGESTIN

Fungsi progestin adalah dalam perkembangan sekresi endometrium, sehingga dapat menampung implantasi embrio yang baru terbentuk. Dan fungsi untuk mengurangi kontraksi. Macam-macam antiprogestin;

MIFERISTON

Miferiston adalah salah satu obat antiprogesti (antagonis progestin) dengan aktivitas agonis parsial. Kegunaan miferiston untuk kontrasepsi sebulan sekali selama fase pertengahan luteal siklus haid jika progesteron normal tinggi. Dan digunakan pada abortus tidak lengkap sehingga jika diberikan pada awal kehamilan menyebabkan abortus.

Selain itu efek samping miferiston adalah perdarahan uterus dan abortus tak lengkap sehingga diberikan misoprostol oral setelah pemberian dosis tunggal oral mifepriston, efektif mengakhiri kehamilan.

Mekanisme kerja Miferiston adalah memblokir reseptor progestin sehingga progestin tidak dapat melaksanakan fungsinya dalam perkembangan

endometrium dan mengurangi kontraksi uterus.(lihat 6.5) Jadi Miferiston dapat menghambat perkambangan endometrium dan meningkatkan kontraksi

uterus.

3. ANTIANDROGEN

Antiandrogen menghambat kerja hormonal laki-Laki dengan mempengaruhi sintesa androgen atau menghambat reseptornya.misalnya, pada dosis tinggi, antifungal, ketokonazol menghambat beberapa enzim sitokrom P-450 yang terlibat dalam sintesa steroid. Finasterid sepeti steroid yang baru2 ini disetujui untuk pengobatan hipertrofi prostat jinak (BPH) menghambat 5-α-reduktase mengakibatkan pegurangan ukuran prostat. Selain itu siproteron untuk

pengobatan hirsutisme pada perempuan dan flutamid untuk karsinoma prostat pada pria.

(16)

PENUTUP 3.1 Kesimpualan

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone).

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Hormon – Hormon Gonad diantaranya adalah estrogen, progesteron (pada wanita), dan androgen (pada pria) dll.

3.2 Saran

Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya semua mahasiswa keperawatan dapat mengetahui serta memahami apa itu Hormon, Hormon serta Penghambat Gonad.

(17)

DAFTAR PUTSAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press : Surabaya.

Candra, Aditya. 2011. Anatomi dan Fisiologi. Diktat : Banda Aceh

Ganong, William F. 2008. Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta

Iriantokus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Yrama Widya: Bandung

Linda J. Heffner dan Danny J. 2008. At a Glance Sitem Reproduksi. EGC : Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

mensekresi hormon yang dibentuk oleh hipotalamus (jaringan saraf). ● Hipofisis Anterior

Contoh: TSH ( thyroid stimulating hormone ), di kelenjar hipofisis anterior mengatur sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar tirod  HORMON NONTROPIK Fungsi: timbulkan.. pengaruh

Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.. Hormon ini

Produksi dan pelepasan hormon-hormon dari anterior pituitari dipengaruhi oleh jumlah hormon yang bersirkulasi dalam darah yang telah dihasilkan oleh kelenjar target, dan oleh

1) Mengaktifkan hormon pertumbuhan (GH). 2) Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin. KELENJAR PENCERNAAN DAN PANKREAS Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar lambung

Sebaliknya sekresi kelenjar hipofisis anterior diatur oleh hormon-hormon yang disebut hormon (atau faktor) pelepas hipotalamus dan hormon (faktor) penghambat yang disekresikan ke

• Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon