• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIKSI DAN GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN MARIO TEGUH DALAM ACARA TALK SHOW MARIO TEGUH GOLDEN WAYS. Artikel OLEH MARTIWI MOKODONGAN NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIKSI DAN GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN MARIO TEGUH DALAM ACARA TALK SHOW MARIO TEGUH GOLDEN WAYS. Artikel OLEH MARTIWI MOKODONGAN NIM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DIKSI DAN GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN MARIO TEGUH DALAM ACARA TALK SHOW MARIO TEGUH GOLDEN WAYS

Artikel

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya

Universitas Negeri Gorontalo

OLEH

MARTIWI MOKODONGAN NIM 311 410 046

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

(2)
(3)

Diksi dan Gaya Bahasa yang Digunakan Mario Teguh dalam Acara Talk Show Mario Teguh Golden Ways

Martiwi Mokodongan NIM. 311 410 046

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo

Anggota Ellyana Hinta

Muslimin

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan diksi dalam acara TMTGW yang difoksukan pada makna denotasi, makna konotasi, istilah asing, istilah ilmiah dan slang. Kemudian mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa oleh Mario Teguh dalam acara TMTGW meliputi struktur kalimat, retoris, dan kiasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan diksi dan gaya bahasa oleh Mario Teguh dalam acara TMTGW. Pengumpulan data digunakan teknik rekaman dan teknik simak catat. Analisis data dalam penelitian ini digunakan teknik informal. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan diksi oleh Mario Teguh dalam acara TMTGW seperti makna denotasi, makna konotasi, istilah asing, istilah ilmiah dan slang. Selain itu, Mario Teguh menggunakan beberapa gaya bahasa seperti gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yakni klimaks, antiklimaks, Pararelisme, antitesis dan repetisi. Mario Teguh cenderung menggunakan antiklimaks dan repetisi. Selain itu, Mario Teguh juga menggunakan gaya bahasa retoris yakni asindenton, polisindenton, eufemisme, erotis, hiperbol, dan paradoks. Gaya bahasa yang dominan digunakan adalah eufemisme dan hiperbol. Kemudian Gaya bahasa kiasan yakni persamaan atau simile, metafora dan personifikasi. Gaya bahasa kiasan yang paling banyak digunakan adalah simile dan metafora.

(4)

PENDAHULUAN

Dalam melakukan interaksi komunikasi, seorang pembicara harus menggunakan pilihan kata yang tepat agar informasi yang disampaikan dapat dipahami. Di samping itu, pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata tersebut. Pilihan kata yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan lawan bicara atau pendengar dengan memperhatikan latar belakang atau tingkat pendidikannya. Diksi membahas penggunaan kata, terutama pada soal kebenaran, kejelasan, dan keefektifan (Putrayasa, 2010:7). Selain itu, seorang pembicara juga harus memperhatikan gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan gagasan. Gaya bahasa merupakan cara seseorang dalam mengungkapkan gagasan secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian pemakai bahasa (Keraf, 2000:113).

Acara Talk show yang tayang setiap hari Ahad pukul 20.30-21.51 malam ini banyak menarik perhatian pemirsa mulai dari kalangan remaja sampai dewasa. Audiens yang hadir di studio dan pemirsa yang menonton lewat televisi berasal dari semua lapisan masyarakat. Melalui acara ini, Mario Teguh memberikan motivasi terkait problematika kehidupan dengan gaya bahasanya yang khas. Salah satu pilihan kata yang menjadi ciri khasnya adalah kata ‘super’, kata ini biasa dia gunakan sebagai ungkapan pujian bagi audiens atau pendengarnya. Kalimat-kalimat motivasinya disampaikan dengan santun. Gaya bahasanya yang indah dapat menginspirasi dan sekaligus menghibur. Mario Teguh ahli dalam menggunakan pilihan kata dan gaya bahasa yang mampu mempengaruhi psikologis pendengar untuk segera bergerak, bertindak sesuai dengan apa yang disampaikannya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, penggunaan diksi dan gaya bahasa oleh Mario Teguh menarik untuk dikaji. Penggunaan diksi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah makna denotasi, makna konotasi, istilah asing, istilah ilmiah dan slang. Selanjutnya gaya bahasa yang akan menjadi kajian penelitian adalah gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, berdasarkan langsung tidaknya makna yakni gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan diksi dalam acara

(5)

TMTGW yang difoksukan pada makna denotasi, makna konotasi, istilah asing, istilah ilmiah dan slang. Kemudian mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa oleh Mario Teguh dalam acara TMTGW meliputi struktur kalimat, retoris, dan kiasan..

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data

kualitatif yaitu berupa kata atau kalimat yang termasuk diksi dan gaya bahasa

yang digunakan oleh Mario Teguh dalam acara TMTGW. Data yang termasuk

diksi meliputi makna denotasi, makna konotasi, istilah asing, istilah ilmiah dan

slang. Data selanjutnya adalah gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, gaya

bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Sumber data dalam penelitian ini

diperoleh dari acara TMTGW yang tayang di Metro TV setiap hari Ahad pukul

20.30-21.50 malam. Untuk kepentingan kajian ini hanya difokuskan pada

empat sampel dengan cara men-download acara TMTGW dari situs youtube

edisi 5 Januari 2014- 27 April 2014. Ke empat tema tersebut yakni; (1) Edisi

19 Januari 2014 dengan tema ‘Bersabar dalam Bencana’, (2) Edisi 9 Maret

2014 dengan tema ‘Wanita Tak Pernah Salah’, (3) Edisi 13 April 2014 dengan

tema ‘UN, I’m Not Afraid’ dan (4) Edisi 20 April 2014 dengan tema ‘Tulang

Rusuk bukan Tulang Punggung’.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui teknik

rekaman yakni dengan cara men-download video acara TMTGW melalui situs

youtube untuk memperoleh data rekaman yang jelas. Kemudian dilanjutkan dengan teknik simak catat. Penyimakan terhadap penggunaan diksi dan gaya

(6)

transkripsi mengenai penggunaan diksi dan gaya bahasa dilakukan dengan

menggunakan komputer. Selanjutnya diberi kode dengan mencetak tebal kata

yang termasuk diksi dan mencetak miring kata atau kalimat yang termasuk

gaya bahasa. Tahap berikutnya mengklasifikasikan data berupa diksi dan gaya

bahasa tersebut dengan cara membuat instrumen penelitian berupa tabel dan

memberi kode atau tanda khusus pada kata-kata atau kalimat yang termasuk

dalam diksi dan gaya bahasa menurut jenisnya.

Analisis data berupa diksi dan gaya bahasa diuraikan atau dipilah

sesuai dengan jenisnya kemudian dianalisis dengan cara menginterpretasi data

yang termasuk diksi dan gaya bahasa berdasarkan teori yang digunakan yakni

teori mengenai diksi dan gaya bahasa sesuai yang ada pada bab II kajian teori.

Kemudian mendeskripsikan menggunakan teknik informal.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Diksi

a. Makna Denotasi

1) Orang beragama itu hidupnya tidak pernah bisa lama ditekan Pak, naik lagi. Tidak pernah bisa lama hilang, akan diketemukan.

Kata diketemukan merupakan kata yang belum lazim pemakaiannya. Kata diketemukan berasal dari kata ‘ketemu’ yang dalam bahasa baku adalah ‘bertemu’. Kata tersebut merupakan kata denotasi yang dilekatkan konfiks di-kan sehingga kata diketemudi-kan sama artinya dengan dipertemudi-kan. Dalam hal ini, Mario Teguh tampak meyakinkan kepada pendengar bahwa Tuhan memberi cobaan kepada manusia untuk menguji tingkat keimanan. Jika seseorang berhasil melalui cobaan tersebut dengan tetap beribadah, maka hidupnya akan segera terbebas dari penderitaan dan secepatnya akan Tuhan pertemukan dengan kebahagiaan yang sempat hilang.

(7)

b. Makna Konotasi

1) Nah kalo ibu Sinta sendiri kalo menikah apakah ibu berharap menikahi laki-laki yang bilang, ‘Sinta kamu di rumah saja, percantik dirimu, percantik rumah kita’.

Kata percantik hanya digunakan kepada seorang wanita. Kata percantik dalam kalimat tersebut sudah merupakan kata konotasi yang artinya merawat dan menghias rumah sehingga tampak bagus. Kata ‘percantik’ dapat dirasakan lebih baik.

c. Istilah asing

1) Salah satu perintah tentang bencana adalah tempat itu sebaiknya kau pikirkan sebagai tempat menetap. Ini logikanya, ini tebing-tebing jaman dulu, ini yang dalam istilah geologis adalah pri historis river.

Pri historis river merupakan istilah asing yang artinya sungai jaman pra sejarah. Sungai jaman pra sejarah artinya adalah sungai jaman dulu yang sekarang dijadikan tempat pemukiman warga.

d. Istilah ilmiah

1) Anda diberkati sekali oleh Tuhan karna ada wanita baik yang diinginkan banyak orang, mencintai anda. Dan dia bertanya, memberikan indikasi dia ingin dilamar.

Kata indikasi dalam kalimat di atas merupakan istilah ilmiah yang belum biasa digunakan oleh golongan bawah dalam mayarakat. Masyarakat pada umumnya lebih mengenal kata petunjuk atau tanda. Mario Teguh menggunakan kata itu saat sedang berdialog dengan audiensnya tentang permasalahan audiensnya dengan pasangannya.

e. Slang

1) Anak umur 13 tahun kalo patah hati nama twitternya, akyu yang benchi dikhianati, gitu. aku benci cinta, hatiku telah beku. Plends tolong add gue dong.

Kata yang dicetak tebal termasuk dalam kelompok slang karena kata-kata tersebut merupakan kata-kata baku tetapi sudah terjadi pengrusakan atau salah ucap yang disengaja. Seperti pada kalimat ‘akyu yang benchi dikhianatai’ mulanya merupakan kalimat baku ‘aku yang benci dikhianati’. Demikian juga pada kata plends mulanya merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris

(8)

yaitu friends artinya teman-teman. Penggunaan kata itu menunjukan tentang kebiasaan anak yang masih labil atau baru beranjak remaja yang identik dengan gaya gaul sehingga bahasa yang digunakan oleh mereka dibuat demikian agar terkesan gaul dan menarik menurut kalangan mereka.

2. Gaya Bahasa a. Klimaks

1) Nah kita menjadi baik dari ibunda. Jadi kalo kita mau membangun negara yang baik, bangun ibu-ibu yang baik. Nah ibu-ibu ini berasal dari gadis-gadis yang pada detik dia melahirkan, Tuhan menjadikannya ibu. Jadi makhluk yang disebut ibu itu, diciptakan pada detik seorang bayi lahir. Itu sebabnya kita tidak bisa lepas dari figur ibu karna kehadiran saya di dunia menghasilkan satu makhluk lagi yang disebut ibu. Itu sebabnya wanita tidak pernah salah. Itu!

Gaya bahasa klimaks tampak pada gagasan penting yang terdapat pada akhir tuturannya yang berbunyi Itu sebabnya kita tidak bisa lepas dari figur ibu karna kehadiran saya di dunia menghasilkan satu makhluk lagi yang disebut ibu. Itu sebabnya wanita tidak pernah salah. Itu! kalimat tersebut merupakan klimaks dari penjelasan Mario Teguh mengenai sosok wanita yang menjadi ibu bagi anak-anaknya dan senantiasa mendidiknya dengan baik hingga dia dewasa dan berguna bagi negara.

b. Antiklimaks

1) So, kesabaran itu adalah sikap baik. Tanda anda bersabar adalah tetap baik dalam kemarahan anda karna tidak diurus. Katakan saja di pengungsian anda masih menjaga kalimat yang baik, anda masih menasehatkan kesabaran pada teman-teman di pengungsian padahal anda sendiri marah, itu wajar. Kan dulu dijanjikan banyak hal sebelum kampanye, sebelum pemilu, sebelum pemilu kada, tetapi sekarang kalo anda marah tetaplah marah dalam kebaikan.

Gagasan penting dalam kalimat di atas terdapat pada awal kalimat yang berbunyi ‘kesabaran itu adalah sikap baik. Tanda anda bersabar adalah tetap baik dalam kemarahan anda karna tidak diurus’. Sikap-sikap baik itu kemudian dijelaskan berturut-turut oleh Mario Teguh yang merupakan gagasan yang kurang penting.

c. Pararel

1) Sudah, mulai dari sekarang suami-suami ikhlaslah serahkan, jangan buat dia capek bermuslihat mengakali anda. Serahkan saja itu lalu amanahlah di dalam

(9)

kepercayaan ini supaya aku menjadi bebas dan ahli di bidang di mana aku ahli, supaya wanita betul-betul hebat di bidang di mana dia hebat. Itu!

Pada data di atas terdapat beberapa kalimat yang berstruktur pararel. Kalimat tersebut adalah ‘supaya aku menjadi bebas dan ahli di bidang di mana aku ahli, supaya wanita betul-betul hebat di bidang di mana dia hebat’. Maksud kalimat tersebut adalah sepasang suami dan istri itu harusnya mengerti tugas dan kewajiban masing-masing sehingga nantinya bisa saling melengkapi. d. Antitesis

1) Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya, orang yang hidupnya tanpa masalah itu sangat bermasalah. Pada waktu anda tidak khawatir, anda harus khawatir.

Dalam kalimat di atas terdapat gagasan yang bertentangan seperti pada kata tanpa masalah dan sangat bermasalah. Tidak khawatir dan harus khawatir. Orang yang tanpa masalah berarti orang yang bebas dari masalah, tetapi Mario Teguh justru mengatakan bahwa itulah orang yang sangat bermasalah. Demikian juga yang menyangkut dengan rasa yaitu tidak khawatir dan harus khawatir. Maksudnya adalah setiap orang yang hidup di dunia pastinya tidak akan lepas dari masalah dan itu adalah hal yang wajar sehingga orang yang tanpa masalah dan tidak pernah merasa khawatir itu kemungkinan memiliki masalah lain atau ada sesuatu yang aneh terjadi yang lebih fatal lagi dan lebih mengkhawatirkan lagi.

e. Repetisi

1) Jangan gunakan pengecualian membatalkan yang benar. Banyak di antara kita, belum tentu nggak lulus sekolah bisa sukses. Buktinya Bill gates nggak lulus skolah. Betul anda bukan Bill gates, Bill gates rajin, pandai, cerdas. Anda hanya mengharapkan bejo, pengecualian. Jangan menggunakan pengecualian untuk membatalkan bahwa pendidikan penting. Wanita, oh aku bisa. Satu, mungkin suaminya sedang sakit tidak mampu atau memang istrinya

berpendidikan lebih tinggi lalu berkarir lebih baik, itu pengecualian. Suami ada yang lebih suka nyeduh susu lalu a..a..a begitu, itu pengecualian.

Dalam kalimat di atas, ada kata pengecualian yang diulang-ulang oleh Mario Teguh. Kata tersebut diulang karena ada sesuatu yang ingin ditekankan melalui kata tersebut yakni setiap laki-laki harus dan wajib mengupayakan

(10)

melakukan yang terbaik, bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

f. Asindenton

1) Berarti kita memiliki rentang kesabaran sebetulnya yang bisa diperpanjang kalo kita ikhlas berupaya memanjangkan kesabaran, karna begitu orang kesabarannya habis dia masuk ke pribadi jeleknya, pribadi buruknya. Pribadi yang marah, mengumpat, menyalahkan orang lain, mencela, menghina karna sudah habis sabarnya.

Dalam kalimat di atas terdapat beberapa kata yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata penghubung tetapi dengan tanda koma. Kata-kata tersebut adalah ‘pribadi yang marah, mengumpat, menyalahkan orang lain, mencela, menghina karna sudah habis sabarnya. Kata-kata tersebut merupakan gambaran atau contoh sikap buruk yang diakibatkan hilangnya kesabaran. Jadi Mario Teguh mengajak audiensnya untuk senantiasa memelihara kesabaran di dalam hati.

g. Polisindenton

1) Memuliakan ibu tiga kali sebelum kita muliakan ayah. Bukankah di situ ada pelajaran bahwa laki-laki yang gagah itu tidak terusik oleh permintaan oleh tuntutan oleh rewelnya wanita oleh tidak mau bicara padahal maksudnya...dia bicara tentang bulan, maksudnya matahari, iya toh?

Gaya bahasa polisindenton muncul dalam beberapa klausa yang sederajat dan tidak dipisahkan dengan tanda koma seperti tampak pada klausa berikut ‘laki-laki yang gagah itu tidak teusik oleh permintaan oleh tuntutan oleh rewelnya wanita oleh tidak mau bicara padahal maksudnya...dia bicara tentang bulan, maksudnya matahari’.

h. Eufemisme

1) Liat! Banyak jutaan orang anak muda sangat beruntung orang tuanya masih ada, masih ada yang membiayai. Ini ayahnya sudah tidak dekat, ibunya meninggal. Tidak mudah toh? Seperti ini, tidak begitu cerdas.

Pada data di atas terdapat ungkapan ‘tidak begitu cerdas’. Ungkapan tersebut merupakan ungkapan halus untuk menyatakan seseorang yang bodoh.

(11)

Kata itu digunakan Mario Teguh kepada salah satu audiensnya sebagai seorang siswa yang selalu mendapat nilai rendah meskipun sudah giat belajar.

i. Pertanyaan retoris

1) Uang yang didapat dengan halal dengan hasil korupsi, beda. No, orang bilang, hasil korupsi tetap lebih baik. Iya, uangmu banyak tapi kamu hidup ditahanan sekarang. Ayo, apakah menolong mobilmu yang banyak, rumahmu, pabrikmu, menolong?

Dalam kalimat di atas terdapat pertanyaan retoris seperti berikut ini ‘apakah menolong mobilmu yang banyak, rumahmu, pabrikmu menolong?’. Pertanyaan tersebut secara spontan dapat dijawab oleh audiens dengan kata tidak.

j. Hiperbol

1) Laki-laki yang menjanjikan bulan bisa lebih baik daripada yang memaksamu menerima kemiskinan.

Kata bulan merupakan benda langit yang muncul di malam hari yang sinarnya dapat menerangi bumi. Seorang laki-laki tidak bisa menjanjikan atau memberikan bulan karena itu hal yang mustahil. Kalimat di atas termasuk gaya bahasa hiperbol karena melebih-lebihkan suatu hal. Maksud dari kalimat tersebut adalah laki-laki yang berjanji akan menyejahterahkan pasangan hidupnya dengan memenuhi segala kebutuhannya. Penggunaan kata bulan sebagai gambaran terhadap sesuatu yang sangat indah atau janji-janji yang indah.

k. Paradoks

1) Masalah adalah rahmat yang rasanya tidak enak. Rahmat tapi rasanya tidak enak.

Gaya bahasa paradoks tampak pada kalimat di atas seperti pada kata rahmat dan tidak enak. Rahmat merupakan sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan sebab rahmat dapat diartikan sebagai karunia atau berkah dari Tuhan. Tetapi Mario Teguh mengatakan masalah adalah rahmat yang rasanya tidak enak karena orang yang mendapatkan masalah tidak tahu bahwa masalah itu sebenarnya berguna untuk melatih diri dan sikap untuk lebih baik.

(12)

l. Simile

1) Memang penderitaan membuat kita merasa seperti dianaktirikan oleh Tuhan.

Gaya bahasa simile tampak pada tuturan seperti dianaktirikan oleh Tuhan. Biasanya anak tiri itu selalu kurang kasih sayang dan perhatian serta mendapat perlakuan buruk dari orang tua tirinya. Maksud kalimat di atas adalah orang-orang yang menganggap atau merasa Tuhan tidak menyayangi mereka karena memberikan penderitaan kepada mereka.

m. Metafora

1) Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya, untuk apa anda bercermin? Untuk tau apakah dandanan anda sudah rapi. Wanita adalah cermin terbaik.

Kalimat yang berbunyi ‘wanita adalah cermin terbaik’ merupakan gaya bahasa metafora karena membandingkan antara wanita dan sebuah cermin. Kalimat tersebut dapat dipahami bahwa kualitas seorang laki-laki dapat diketahui melalui tipe wanita yang tertarik kepadanya. Jika tipe wanita baik atau wanita hebat yang mencintai seorang laki-laki, maka itu adalah tanda bagi laki-laki bahwa ia memiliki sesuatu yang hebat dalam dirinya dan begitu pun sebaliknya.

n. Personifikasi

1) Dan yang harus saya tanyakan kepada ibu adalah apakah ibu akan menunggu sampai gunung itu berlaku ramah, sampai hujan turun dan mencuci debu yang menjadi lahar mungkin, sampai kapan ibu akan menunggu atau ibu mau mengupayakan sesuatu yang baru?

Data di atas termasuk gaya bahasa personifikasi karena menggambarkan benda yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan. Seperti yang tampak pada kalimat gunung itu berlaku ramah dan hujan turun dan mencuci debu. Maksud dari kalimat gunung itu berlaku ramah adalah gunung yang berhenti meletus atau tidak lagi menyemburkan uap panas. Sedangkan maksud dari kalimat hujan turun dan mencuci debu bukanlah berarti hujan bisa mencuci seperti yang dilakukan manusia tetapi air hujan yang turun dan membasahi wilayah tersebut hingga bersih dari lumpur.

(13)

PENUTUP SIMPULAN

1. Diksi yang digunakan oleh Mario Teguh dalam acara Talkshow Mario Teguh Golden Ways yakni terdapat 5 macam diksi. Diksi-diksi tersebut menyangkut pemilihan kata yang bermakna denotasi, makna konotasi, istilah asing, istilah ilmiah dan slang. Diksi yang dominan digunakan adalah diksi dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Penggunaan diksi tersebut menunjukan ciri khas dan kepribadian Mario Teguh serta disesuaikan dengan audiens yang berada di studio Metro TV yang sebagian besar adalah orang yang terpelajar. Selain itu juga adanya pengaruh lingkungan atau latar belakang seperti keyakinan, pendidikan dari Mario Teguh sendiri.

2. Dalam acara TMTGW ditemukan gaya bahasa yang digunakan oleh Mario Teguh yakni berdasarkan struktur kalimat seperti klimaks, antiklimaks, Pararelisme, antitesis dan repetisi. Dalam hal ini, Mario Teguh cenderung menggunakan antiklimaks dan repetisi. Selain itu, Mario Teguh juga menggunakan gaya bahasa retoris yakni asindenton, polisindenton, eufemisme, erotis, hiperbol, dan paradoks. Gaya bahasa yang dominan digunakan adalah eufemisme dan hiperbol. Kemudian Gaya bahasa kiasan juga muncul dalam tuturannya yakni persamaan atau simile, metafora dan personifikasi. Gaya bahasa kiasan yang paling banyak digunakan adalah simile dan metafora. Penggunaan gaya bahasa tersebut dimaksudkan agar suasana pembicaraan dapat berjalan menyenangkan, terdengar indah, bervariasi atau tidak monoton dan tidak membosankan pendengar. Di dalam gaya bahasanya yang menarik, banyak mengandung nasehat atau pesan-pesan moral atau religius yang dapat menjadikan pendengar senang dan termotivasi dengan kata-katanya. Sehingga tidak heran jika Mario Teguh menjadi seorang motivator yang digemari banyak orang.

(14)

SARAN

1. Sebagai masyarakat pemakai bahasa, disarankan agar bisa memilih diksi atau kata-kata yang tepat dan dapat dipahami oleh pendengar yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat.

2. Penggunaan gaya bahasa juga harus tepat dan menarik sehingga pendengar tidak merasa bosan dan dengan mudah memahami gagasan yang disampaikan.

DAFTAR RUJUKAN

Keraf, Gorys. 2000. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tutur dalam gaya bahasa Mario Teguh pada acara Mario Teguh The Golden Ways, serta membuat Rencana

Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa terdapat tindak tutur lokusi dan ilokusi pada ujuran Mario Teguh dalam acara Golden Ways di Metro TV.. Dari hasil penelitian