• Tidak ada hasil yang ditemukan

Glaukoma sudut tertutup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Glaukoma sudut tertutup"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

REFERAT MATA

REFERAT MATA

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Pembimbing:

Pembimbing:

dr. Rastri Paramita, Sp.M

dr. Rastri Paramita, Sp.M

Disusun oleh:

Disusun oleh:

Juan Rollin Manu 11.2012.030

Juan Rollin Manu 11.2012.030

Eka Putra 11.2012.041

Eka Putra 11.2012.041

Kepaniteraan Klini !lmu Pen"ait Mata

Kepaniteraan Klini !lmu Pen"ait Mata

Uni#ersitas Kristen Kri$a %a&ana

Uni#ersitas Kristen Kri$a %a&ana

Rumah Sait Mata 'Dr( )ap*

Rumah Sait Mata 'Dr( )ap*

)og"aarta +,-.

)og"aarta +,-.

(2)
(3)

Kata Pengantar

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat uhan !an" Maha Esa, karena atas #erkat Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat uhan !an" Maha Esa, karena atas #erkat dan karunianya$%ya kami dapat menyelesaikan tu"as re&erat den"an judul '(laukoma Sudut dan karunianya$%ya kami dapat menyelesaikan tu"as re&erat den"an judul '(laukoma Sudut ertutup) den"an #aik dan tepat

ertutup) den"an #aik dan tepat pada *aktunya.pada *aktunya.

u"as ini merupakan salah satu syarat dalam men"ikuti +epaniteraan +linik lmu u"as ini merupakan salah satu syarat dalam men"ikuti +epaniteraan +linik lmu Peny

Penyakit Mata akit Mata PeriodPeriode e 1- Maret 1- Maret 2014  1/ 2014  1/ pril 2014. alam kesemppril 2014. alam kesempatan ini atan ini kami in"inkami in"in men

men"u"uapkapkan an teriterima ma kaskasih ih kepkepada ada dr. dr. RastRastri ri ParaParamitmita,Sa,Sp.M p.M atas atas #im#im#in"a#in"annynnya a selaselamama meny

menyelesaikan tu"as ini. +ami elesaikan tu"as ini. +ami ju"a in"in men"uapkju"a in"in men"uapkan terima an terima kasih kepada teman  kasih kepada teman  temanteman dalam siklus ini yan" telah mem#antu dalam pem#uatan re&erat ini serta semua pihak yan" dalam siklus ini yan" telah mem#antu dalam pem#uatan re&erat ini serta semua pihak yan" tidak #isa kami se#utkan satu$persatu.

tidak #isa kami se#utkan satu$persatu.

+ami ju"a menyadari #ah*a re&erat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu +ami ju"a menyadari #ah*a re&erat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dalam #entuk saran maupun kritik yan" si&atnya mem#an"un akan kami terima masukan dalam #entuk saran maupun kritik yan" si&atnya mem#an"un akan kami terima "una memper#aiki re&erat ini. +ami #erharap isi dari makalah ini dapat #erman&aat #a"i "una memper#aiki re&erat ini. +ami #erharap isi dari makalah ini dapat #erman&aat #a"i  pem#aa

 pem#aa terkhusus terkhusus rekan$rekan rekan$rekan mahasis*a mahasis*a sekalian. sekalian. ak ak lupa lupa kami kami ju"a ju"a mohon mohon maa& maa& #ila#ila dalam penyusunan re&erat ini ada hal yan" kuran" #erkenan #a"i para pem#aa sekalian, dalam penyusunan re&erat ini ada hal yan" kuran" #erkenan #a"i para pem#aa sekalian,  #esar

 #esar harapan harapan kami kami re&erat re&erat ini ini dapat dapat #erman&aat #erman&aat dan dan #er"una #er"una dalam dalam proses proses pem#elajaranpem#elajaran maupun didalam kehidupan kita semua. khir kata kami uapkan terima kasih.

maupun didalam kehidupan kita semua. khir kata kami uapkan terima kasih.

2 2

(4)

Da/tar !si

Da/tar !si

Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberi Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberi

kes

kesan an warwarna na tertersebsebut ut pada pada pupipupil l pendpenderierita ta glaglaukomukoma. a. KelKelainainan an ini ini ditditandaandai i oleolehh meni

meningkngkatnyatnya a tektekanan anan intintraoraokulkuler er yanyang g disdisertaertai i oleoleh h pencpencekuekungan ngan disdiskus kus optioptikuskus dan pengecilan lapangan pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi dan pengecilan lapangan pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi ma

mata ta dendengan gan teterjrjadadinyinya a cacacacat t lalapapang ng papandandang ng dan dan kekerurusasakakan n ananatoatomi mi berberupupaa ekstrav

ekstravasasi penggaungaasasi penggaungan!cuppin!cupping" ng" serta degenerasi papil saraf serta degenerasi papil saraf optik, yang optik, yang dapatdapat berakhi

berakhir r dengan dengan kebutaakebutaan...n... ## $ $%%$$ &&&& &'&... &'&... ##

0A0 !

0A0 !

PE1DA2ULUA1

PE1DA2ULUA1

( (

(5)

(laukoma #erasal dari kata !unani "laukos yan" #erarti hijau ke#iruan, yan" mem#eri kesan *arna terse#ut pada pupil penderita "laukoma. +elainan ini ditandai oleh menin"katnya tekanan intraokuler yan" disertai oleh penekun"an diskus optikus dan pen"eilan lapan"an pandan". Pada "laukoma akan terdapat melemahnya &un"si mata den"an terjadinya aat lapan" pandan" dan kerusakan anatomi #erupa ekstraasasi pen""aun"an5uppin"6 serta de"enerasi papil sara& optik, yan" dapat #erakhir den"an ke#utaan.

(laukoma adalah penye#a# ke#utaan kedua ter#esar di dunia setelah katarak. iperkirakan 77 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan menderita "an""uan pen"lihatan karena "laukoma. +e#utaan karena "laukoma tidak #isa disem#uhkan, tetapi pada ke#anyakan kasus "laukoma dapat dikendalikan.

i ndonesia, "laukoma diderita oleh 38 dari total populasi penduduk. 9mumnya  penderita "laukoma telah #erusia lanjut. Pada usia diatas 40 tahun, tin"kat resiko menderita

"laukoma menin"kat sekitar 108. :ampir separuh penderita "laukoma tidak menyadari  #ah*a mereka menderita penyakit terse#ut.

(laukoma tidak hanya dise#a#kan oleh tekanan yan" tin""i di dalam mata. Sem#ilan puluh persen /086 penderita den"an tekanan yan" tin""i tidak menderita "laukoma, sedan"kan seperti"a dari penderita "laukoma memiliki tekanan normal. (laukoma di#a"i menjadi (laukoma primer sudut ter#uka "laukoma kronis6, (laukoma primer sudut tertutup sempit 5 akut6, (laukoma sekunder, dan "laukoma kon"enital (laukoma pada  #ayi6.

(laukoma akut dide&enisikan se#a"ai penin"katan tekanan intraor#ita seara mendadak dan san"at tin""i, aki#at ham#atan mendadak pada anyaman tra#ekulum. (laukoma akut ini merupakan kedaruratan okuler sehin""a harus di*aspadai, karena dapat terjadi #ilateral dan dapat menye#a#kan ke#utaan tetapi resiko ke#utaan dapat die"ah den"an dia"nosis dan penatalaksanaan yan" tepat.

0A0 !!

!S!

(6)

A( De/inisi

(laukoma adalah neuropati optik yan" dise#a#kan oleh tekanan intraoular ;6 yan" relati& tin""i, yan" ditandai oleh kelainan lapan"an pandan" yan" khas dan atro&i papil sara& optik. Pada keadaan ini ; tidak harus selalu a#solut tin""i, tetapi ; relati& tin""i untuk indiidu terse#ut. Misalnya, untuk populasi normal, ; se#esar 1< mm:" masih normal, tetapi pada indiidu tertentu tekanan se#esar itu sudah dapat menye#a#kan "laukoma yan" dise#ut "laukoma normotens atau "lauoma tekanan rendah.1

(laukoma dise#ut se#a"ai )penuri pen"lihatan) se#a# pada se#a"ian #esar kasus "laukoma "ejala serin" tidak dirasakan penderita. Pada tahap a*al, kerusakan terjadi pada tepi lapan" pandan" sehin""a penderita tidak menyadarinya, penderita akan terasa ter"an""u  jika kerusakan sudah men"enai lapan"an pandan" sentral dan pada saat itu penyakit sudah terlanjur parah. Proses kerusakan sara& optik #erjalan seara perlahan sampai akhirnya terjadi ke#utaan total. khirnya, penderita menjadi #enar$#enar #uta. (laukoma merupakan  penye#a# ke#utaan perin"kat kedua di ndonesia setelah katarak. +e#utaan yan" terjadi pada "lauoma #ersi&at menetap, tidak seperti katarak yan" #isa dipulihkan den"an pem#edahan. Maka hal yan" san"at pentin" pada terapi "lauoma adalah deteksi dini sehin""a tidak terjadi kerusakan sara& opti yan" semakin parah.1

0( Anatomi $an Fisiologi

-( 0ola Mata

=ola mata #er#entuk #ulat den"an panjan" maksimal 24 mm.2  Susunan #ola mata

terdiri dari dindin" #ola mata, ruan" mata dan isi #ola mata. indin" #ola mata yan" tersusun atas tunika &i#rosa kornea dan slera6, tunika askulosa atau uea iris,  #adan siliar dan koroid6 dan tunika nerosa retina dan epitel pi"men6. Ruan" mata yaitu kamera okuli anterior, kamera okuli posterior dan ruan" #adan kaa. si #ola mata adalah humor a>uous yan" terdapat dalam kamera okuli anterior dan kamera okuli posterior, korpus itreum atau #adan lirkaa dan lensa kristalina.3

+( Su$ut 0ili Mata Depan

Sudut #ilik mata yan" di#entuk jarin"an korneosklera den"an pan"kal iris. Sudut kamera okuli anterior memiliki peran pentin" dalam drainase a>ueous humor. Pada  #a"ian ini terjadi pen"aliran keluar airan #ilik mata. =ila terdapat ham#atan

(7)

 pen"aliran keluar airan mata akan terjadi penim#unan airan #ilik mata di dalam  #ola mata sehin"a tekanan #ola mata menin""i atau "laukoma. =erdekatan den"an sudut ini didapatkan jarin"an tra#ekulum, kanal Shelmm, #aji sklera, "aris Sh*al#e dan jonjot iris.3

?e#ar sudut ini #er#eda pada setiap oran", dan memiliki peranan yan" #esar dalam menentukan patomekanisme tipe "laukoma yan" #er#eda$#eda. Struktur sudut ini dapat dilihat den"an pemeriksaan "onioskopi. :asilnya di#uat dalam #entuk "radin", dan sistem yan" palin" serin" di"unakan adalah sisten "radin" Sha&&er.4

Gambar - : Su$ut Kamera Ouli Anterior =erikut merupakan ta#le yan" menunjukkan "radin" sistem Sha&&er @

(rade ?e#ar sudut +on&i"urasi +esempatan untuk menutup

Struktur pada (onioskopi A 3@$4@ er#uka le#ar %ihil S?, M, SS,

B==  20$3@ er#uka %ihil S?, M, SS

 20 Sempit

moderate6

Mun"kin S?, M

 10 San"at sempit in""i :anya S?

0 0 ertutup ertutup tidak tampak

struktur 

3( 2umor A4uos

ekanan intraokular ditentukan oleh keepatan pem#entukan humor akueus dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata.

:umor akueus adalah suatu airan jernih yan" men"isi kamera okuli anterior dan posterior mata, yan" #er&un"si mem#erikan nutrisi dan oksi"en pada kornea dan lensa. Aolumenya adalah sekitar 2@0 C? dan keepatan pem#entukannya, yan"

(8)

 #erariasi diurnal adalah 1,@  2 C?5menit. ekanan osmotik sedikit le#ih tin""i daripada plasma. +omposisi humor akueus serupa den"an plasma keuali #ah*a airan ini memiliki konsentrasi askor#at, piruat, dan laktat yan" le#ih tin""i dan  protein, urea, dan "lukosa yan" le#ih rendah.

Tabel Komposisi 2umor Auos

Sistem drainase a>ueous humor terdiri dari dua jalur, yakni jalur tra#ekular konensional6 dan jalur ueoskleral. Jalur drainase ter#anyak adalah tra#ekular yakni sekitar /08 sedan"kan melalui jalur ueoskleral hanya sekitar 108. Pada jalur tra#ekular, aliran a>ueous akan melalui kamera posterior, kamera anterior, menuju kanal Shlemm dan #erakhir pada ena episkleral. Sedan"kan jalur ueoskleral, a>ueous akan masuk ke ruan" suprakoroidal dan dialirkan ke ena$ena pada #adan siliaris, koroid dan sklera.4

(9)

Gambar +( Drainase A4ueous 2umor Aueus

Jalinan5jala tra#ekular terdiri dari #erkas$#erkas jarin"an kola"en dan elastik yan" di#un"kus oleh sel$sel tra#ekular yan" mem#entuk suatu sarin"an den"an ukuran  pori$pori semakin men"eil se*aktu mendekati kanalis Shlemm. +ontraksi otot siliaris melalui insersinya kedalam jalinan tra#ekula memper#esar ukuran pori$pori di  jalinan terse#ut sehin""a keepatan drainase humor ju"a menin"kat. liran a>ueous humor ke dalam kanalis Shlemm #er"antun" pada pem#entukan saluran$saluran transeluler siklik di lapisan endothel.

Gambar 3(

Anatomi Strutur Trabe&ular 1et5or 

Saluran e&eren dari kanalis Shlemm sekitar 30 saluran pen"umpul dan 12 ena akueus6 menyalurkan airan ke dalam sistem ena. Sejumlah keil >ueous humor keluar dari mata antara #erkas otot siliaris dan le*at sela$sela sklera aliran ueosklera6. Resistensi utama terhadap aliran >ueous humor dari kamera anterior

(10)

adalah lapisan endothel saluran Shlemm dan #a"ian$#a"ian jalinan tra#ekular di dekatnya, #ukan dari sistem pen"umpul ena. etapi tekanan di jarin"an ena episklera menentukan #esar minimum tekanan intraokuler yan" diapai oleh terapi medis.

6( Epi$emiologi

i merika Serikat, "laukoma sudut tertutup akut primer terjadi pada 1$40 per 1000 oran", hal ini ju"a dipen"aruhi oleh ras. Penyakit ini terjadi pada 1 per 1000 oran" +aukasian, sedan"kan pada ras sia le#ih serin" yaitu 1 per 100 oran" dan pada ras Eskimo 1 per 100 oran". (laukoma jenis ini le#ih #anyak terjadi pada perempuan. Pada usia 70$-0 tahun, risiko untuk menderita "laukoma jenis ini menin"kat.

D( Etiologi

=erdasarkan etiolo"i, "laukoma di#a"i menjadi D -( Glauoma Primer

(laukoma primer adalah "laukoma yan" tidak diketahui penye#a# yan" jelas atau idiopatik. (alukoma primer di#a"i menjadi D

a. (lauoma sudut ter#uka

• (lauoma sudut ter#uka primer "laukoma sudut ter#uka kronik, "laukoma

sederhana kronik6

• (lauoma tekanan normal "alukoma tekanan rendah6

 #. (lauoma sudut tertutup

• kut • Su#akut • +ronik  • ris plateu

+( Glauoma Seun$er

(laukoma sekunder adalah "laukoma yan" diketahui penye#a#nya. apat dise#a#kan atau dihu#un"kan den"an keadaan$keadaan atau penyakit yan" telah diderita se#elumnya atau pada saat itu.7

(11)

-3( Glauoma Kongenital .( Glauoma Absolut

Pada makalah ini hanya akan dijelaskan tentan" (laukoma Sudut ertutup.

E( Pato/isiologi Glauoma

in""inya tekanan intraokuler ter"antun" pada #esarnya produksi aquoeus humor   oleh  #adan siliar dan pen"aliran keluarnya. =esarnya aliran keluar aquoeus humor melalui sudut #ilik mata depan ju"a ter"antun" pada keadaan sudut #ilik mata depan, keadaan  jalinan tra#ekulum, keadaan kanal Shlemm dan keadaan tekanan ena episklera.

(12)

Gambar .( Aliran A4ueous 2umor

ekanan intraokuler dian""ap normal #ila kuran" daripada 20 mm:" pada pemeriksaan den"an tonometer aplanasi. Pada tekanan le#ih tin""i dari 20 mm:" yan" ju"a dise#ut hipertensi oculi dapat diuri"ai adanya "laukoma. =ila tekanan le#ih dari 2@ mm:"  pasien menderita "laukoma tonometer Schiotz 6.3,7

Mekanisme utama penurunan pen"lihatan pada "laukoma adalah atro&i sel "an"lion di&us, yan" menye#a#kan penipisan lapisan serat sara& dan inti #a"ian dalam retina dan  #erkuran"nya akson di sara& optikus. ris dan korpus siliar ju"a menjadi atro&i, dan  prosesus siliaris memperlihatkan de"enerasi hialin.7

iskus optikus menjadi atro&i disertai pem#esaran ekun"an optikus didu"a dise#a#kan oleh "an""uan pendarahan pada papil yan" menye#a#kan de"enerasi #erkas sera#ut sara&  pada papil sara& optik "an""uan terjadi pada a#an"$a#an" sirkulus inn$:aller6,

didu"a "an""uan ini dise#a#kan oleh penin""ian tekanan intraokuler. ekanan intraokuler yan" tin""i seara mekanik menekan papil sara& optik yan" merupakan tempat den"an daya tahan palin" lemah pada #ola mata. =a"ian tepi papil sara& optik relati& le#ih kuat daripada #a"ian ten"ah sehin""a terjadi ekun"an pada papil sara& optik

3,7

F( Glauoma Su$ut Tertutup

Glauoma Su$ut Tertutup Primer

(laukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata den"an predisposisi anatomis tanpa disertai kelainan lain. Penin"katan tekanan intraoular terjadi karena sum#atan aliran keluar a>ueous aki#at adanya oklusi anyaman tra#ekular oleh iris peri&er. +eadaan ini dapat #ermani&estasi se#a"ai suatu kedaruratan o&talmolo"ik atau dapat tetap asimptomatik sampai tim#ul penurunan pen"lihatan. ia"nosis dite"akan den"an melakukan pemeriksaan se"men anterior dan "onioskopi yan" ermat. stilah "laukoma sudut tertutup primer hanya di"unakan #ila penutupan sudut primer telah menim#ulkan kerusakan nerus optikus dan kehilan"an lapan"an pandan".7

(13)

Faktor anatomis yan" menye#a#kan sudut sempit adalah D

-• =ul#us okuli yan" pendek  • um#uhnya lensa

• +ornea yan" keil • ris te#al

Faktor &isiolo"is yan" menye#a#kan B; sempit D

-• komodasi • ilatasi pupil

• ?etak lensa le#ih kedepan • +on"esti #adan ilier 

a( Glauoma Su$ut Tertutup Aut

(laukoma primer sudut tertutup terjadi apa#ila ter#entuk iris #om#e yan" menye#a#kan sum#atan pada #ilik mata depan oleh iris peri&er. :al ini menyum#at aliran humor a>uos dan tekanan intraokuler menin"kat den"an epat, menim#ulkan nyeri he#at, kemerahan, dan keka#uran pen"lihatan. (laukoma sudut tertutup terjadi pada mata yan" sudah men"alami penyempitan anatomik pada #ilik mata depan dijumpai terutama pada hipermetrop6. Seran"an akut #iasanya terjadi pada pasien #erusia tua seirin" den"an  pem#easran lensa kristalina yan" #erkaitan den"an penuaan. Pada "laukoma sudut tertutup, pupil #erdilatasi sedan", disertai sum#atan pupil. :al ini #iasanya terjadi pada malam hari, sat tin"kat penahayaan #erkuran". apat ju"a dise#a#kan oleh o#at$o#atan

2

Posterior Chamber

(14)

den"an e&ek antikoliner"ik atau simpatomimetik mis., atropine se#a"ai o#at praoperasi, antidepresan, #ronkodilator inhalasi, dekon"estan hidun" atau tokolitik6.7

pa#ila perlu dilakukan dilatasi pupil pada pasien den"an #ilik mata depan yan" dan"kal, se#aiknya di#erikan midriatik kerja sin"kat, hindari menim#ulkan konstriksi  pupil den"an piloarpine, dan minta pasien untuk se"era menari pertolon"an #ila

terdapat nyeri atau kemerahan di mata atau pen"lihatan yan" semakin ka#ur.7

(ejala Su#jekti& D 7

$ %yeri he#at

$ +emerahan  injeksi siliaris 6 $ Pen"elihatan ka#ur 

$ Melihat halo $ Mual  muntah

(ejala o#jekti& D

-$ Palpe#ra D =en"kak 

$ +onjun"tia #ul#i D :iperemia kon"esti&, kemosis den"an injeksi silier, injeksi konjun"tia, injeksi episklera

$ +ornea D keruh, insensiti& karena tekanan pada sara& kornea $ =ilik mata depan D an"kal

$ ris D "am#aran oklat #er"aris tak nyata karena edema, #er*arna kela#u.

$ Pupil D Mele#ar, lonjon", mirin" a"ak ertikal, kadan"$kadan" didapatkan midriasis yan" total, *arnanya kehijauan, re&leks ahaya lam#an atau tidak ada samasekali.G

b( Glauoma Su$ut Tertutup Subaut

(laukoma su#akut adalah suatu keadaan dimana terjadinya episode penin"katan ; yan" #erlan"sun" sin"kat dan rekuren. Episode penutupan sudut mem#aik seara spontan, tetapi terjadi akumulasi kerusakan pada sudut di kamera okuli anterior #erupa  pem#entukan sinekia anterior peri&er. +adan"$kadan" penutupan sudut su#akut  #erkem#an" menjadi penutupan akut. +uni untuk dia"nosis terletak pada ri*ayat. kan dijumpai ri*ayat seran"an nyeri unilateral #erulan", kemerahan dan keka#uran  pen"lihatan yan" disertai oleh halo disekitar ahaya. Seran"an le#ih serin" pada malam hari dan sem#uh dalam semalam. ia"nosis dapat dipastikan den"an "oniskopi. erapinya adalah iridotomi peri&er den"an laser.

(15)

(ejala Su#jekti&

• Sakit kepala se#elah pada mata yan" sakit tim#ul pada *aktu sore hari karena pupil

middilatasi sehin""a iris mene#al dan menempel pada tra#ekulum ª out &lo* terham#at6

• Pen"lihatan sedikit menurun

• Melihat pelan"i di sekitar lampu hallo6 • Mata merah

(ejala ;#jekti&

• njeksi silier rin"an • Edema kornea rin"an • ; menin"kat

&( Glauoma Su$ut Tertutup Kroni 

(laukoma jenis ini adalah "laukoma primer yan" ditandai den"an tertutupnya tra#ekulum oleh iris peri&er seara perlahan. =entuk primer #erkem#an" pada mereka yan" memiliki &aktor predisposisi anatomi #erupa sudut #ilik mata depan yan" ter"olon" sempit. Selain sudut #ilik mata depan yan" tertutup, "am#aran klinisnya asimptomatis mirip "laukoma sudut ter#uka primer. (laukoma terse#ut dapat pula #erkem#an" dari  #entuk intermitten, su#akut atau meram#at  reepin" 6 atau dari "laukoma sudut tertutup  primer yan" tidak mendapat pen"o#atan , mendapat pen"o#atan yan" tidak sempurna

atau setelah terapi iridektomi peri&er 5 tra#ekulektomi  (laukoma residual6

-Pemeriksaan &isik D7

• Penin"katan ; • Sudut oa yan" sempit

• Sinekia anterior  den"an tin"katan yan" #erariasi 6 • +elainan diskus optikus dan lapan"an pandan"

$( !ris Plateau

ris plateau adalah suatu kelainan yan" jaran" dijumpai. Pada iris plateau, kedalaman  #ilik mata depan sentral normal, tetapi sudut #ilik mata depannya san"at sempit karena  posisi proessus iliares terlalu anterior. Mata den"an kelainan ini jaran" men"alami  #lokade pupil, tetapi dilatasi akan menye#a#kan merapatnya iris peri&er, sehin""a

(16)

menutup sudut pendesakan sudut6, sekalipun telah dilakukan iridektomi peri&er. Pen"idap kelainan ini men"alami "laukoma sudut tertutup akut pada usia muda, dan serin" men"alami kekam#uhan setelah tindakan iridektomi laser peri&er atau iridektomi  #edah. iperlukan terapi miotik jan"ka panjan" atau iridoplasti den"an laser.7

Glauoma Su$ut Tertutup Seun$er

Pada "laukoma ini, aliran humor akuos tidak lanar karena tertutupnya tra#ekulum mesh*ork oleh iris aki#at kelainan mata lain ueitis, lensa yan" maju atau mem#esar, tumor intraokuler dan neoaskularisasi sudut iridokornea6.1

(laukoma dapat terjadi pada ueitis dise#a#kan oleh ter#entuknya eksudat dari iris yan" men"hasilkan &i#rin yan" len"ket sehin""a ter#entuknya sinekia posterior antara iris den"an permukaan depan lensa. Sinekia ini menye#a#kan aliran akuos dari B;P ke B; terham#at. Selanjutnya akan terjadi pen""em#un"an iris kedepan iris #om#H6 yan" akan menutup sudut iridokornea. 9eitis ju"a akan menye#a#kan perlen"ketan iris di#a"ian  peri&erden"an tra#ekulim mesh*ork yan" dise#ut sinekia anterior peri&er sehin""a  jarin"an tra#ekulum tidak dapat #er&un"si men"alirkan humor akuos ke analis Shlem.1

?uksasi lensa kedepan menye#a#kan B; menjadi dan"kal. ris akan terdoron" ke kornea, sehin""a menutup jarin"an tra#ekulum. Pem#en"kakan lensa aki#at meresapnya sejumlah airan kedalam lensa pada proses katarak, ju"a mempersempit B; sehin""a memudahkan terjadinya penutupan tra#ekulum mesh*ork oleh iris.1

umor yan" #erasal dari uea atau retina dapat mendesak iris kedepan sehin""a iris menutup tra#ekulum mesh*ork. +enaikan ; dapat dise#a#kan karena "an""uan pada sudut iridokornea atau tertutupnya tra#ekulum mesh*ork, atau penyum#atan ena korteks, atau aki#at penam#ahan olume intraokular aki#at dari tumor itu sendiri.

 %eoaskularisasi sudut serin" terjadi pada penderita retinopati ia#etik Mellitus dan  penyakit$penyakit askular retina. Pada penyakit retina terse#ut, akan terjadi iskemi retina. +ondisi iskemi akan meran"san" ter#entuknya pem#uluh darah #aru yan" rapuh neoaskularisasi6 di retina. %eoaskularisasi ini dapat ju"a terjadi pada iris dan sudut iridokorneal, aki#atnya iris akan melekat pada tra#ekulum mesh*ork sehin""a aliran airan akuous ter"an""u dan ; menin"kat.

G(Diagnosis

Anamnesis:

(17)

Pasien "laukoma sudut tertutup akut serin" menunjukan "ejala$"ejala yan" nampak khas seperti D

$ Mata merah

$ Pen"lihatan menurun, melihat pelan"i sekitar lampu $ Rasa sakit pada mata, sampai ekot$ekot

$ Sakit kepala se#elah $ Mual muntah

Gambar 8: 6iri Mata Glauoma

(laukoma sudut tertutup akut primer ditandai oleh adanya "ejala keka#uran  pen"lihatan mendadak yan" disertai den"an nyeri he#at, rasa pe"al di sekitar mata, mata merah, melihat lin"karan$lin"karan #er*arna seperti pelan"i di sekitar sinar lampu halo6, mual dan muntah. Selain itu perlu ditanyakan &aktor presipitasi seran"an akut seperti pemakaian o#at yan" #er&un"si mele#arkan pupil simpatomimetik, antikoliner"ik6, #erdiam lama di tempat yan" kuran" teran" atau "elap dan  #erhu#un"an den"an emosional.

(18)

Pada pemeriksaan o&talmolo"i dapat ditemukan injeksi silier yan" le#ih he#at di dekat lim#us kornea$skleral dan #erkuran" ke arah &orniksI pem#uluh darah tidak  #er"erak den"an konjun"tiaI mid $dilatasi pupil dan tidak #ereaksi terhadap sinarI

kornea tampak edema dan keruhI dan kamera okuli anterior yan" sempit. Pada  pemeriksaan tekanan intraokular menin"kat, isus san"at turun hin""a 15300, lapan"  pandan" menyempit dan kamera okuli anterior sempit pada "onioskopi.

Gambar 9( A&ute Glau&oma Atta&

(ejala yan" keluhkan pasien antara lain mata merah, pen"lihatan menurun, seperti melihat pelan"i disekitar lampu, rasa sakit pada mata yan" #erdenyut, sakit kepala se#elah dan mual serta muntah. anda yan" dikemukakan adalah spasme palpe#era, hiperremia konjun"tia, edema kornea, +; dan"kal, dan pupil le#ar tidak reakti& karena kelumpuhan m. spinhter papillae.

(19)

Gambar ( Lesi pa$a 1(Opti&us

Pada pemeriksaan &unduskopi, papil sara& opti normal mempunyai "am#aran nis#ah up dis B56 se#esar 0,2 sampai 0,@. %is#ah B5 adalah per#andin"an antara diameter uppin"5 lekukan dan diameter diskus papil sar& opti, pada kerusakan papil sara& opti aki#at "laukoma di dapatkan rasio B5 le#ih dari atau sma den"an 0.7 yan" #erarti #erkuran" sera#ut sara& opti yan" mem#entuk #in"kai sara& opti. +erusakan sera#ut sara& akan men"aki#atkan "an""uan lapan"an pandan" sesuai den"an daerah inerasi sara& terse#ut pada retina

Pemerisaan:

a; Pemerisaan Keta<aman Penglihatan

(20)

=ukan merupakan ara yan" khusus untuk "laukoma, tetapi tetap pentin", karena ketajaman pen"elihatan yan" #aik misalnya 757 #elum #erarti tidak ada "laukoma. Pada "laukoma sudut ter#uka, kerusakan sara& mata dimulai dari tepi lapan" pandan"an dan lam#at laun meluas keten"ah. en"an demikian pen"elihatan sentral  &un"si makula 6  #ertahan lama, *alaupun pen"elihatan peri&er sudah tidak ada, sehin""a penderita

terse#ut seolah olah melihat melalui teropon"  tunnel ision 6

-Pada "laukoma sudut tertutup, #iasanya ditemukan penurunan isus, mata yan" merah b; Tonometri(

lat ini #er"una untuk menilai tekanan intraokular. ekanan #ola mata normal #erkisar antara 10$21 mm:".<

da 3 maam onometri D

-a. Bara i"ital

 #. Bara Mekanis den"an onometer Shiot

. onometri den"an tonometer aplanasi dari (oldman &; Goniosopi(

Merupakan suatu ara untuk melihat le#ar sempitnya sudut #ilik mata depan. en"an "onioskopi dapat di#edakan "laukoma sudut tertutup atau sudut ter#uka, ju"a dapat dilihat apakah terdapat perlekatan iris #a"ian peri&er, kedepan peripheral synehiae anterior6. en"an alat ini dapat pula diramalkan apakah suatu sudut akan mudah tertutup dikemudian hari.

-$; Penilaian Disus Optius(

en"an men""unakan opthalmoskop kita #isa men"ukur rasio ekun"an$diskus up per dis ratio$BR6. !an" harus diperhatikan adalah papil, yan" men"alami peru#ahan

-Gambar = : Pemerisaan Tonometri

(21)

 pen""aun"an uppin"6 dan de"enerasi sara& optik atro&i6 !an" mun"kin dise#a#kan oleh #e#erapa &aktor D

a. Penin""ian ;, men"aki#atkan "an""uan perdarahan pada papil, sehin""a terjadi de"enerasi #erkas$#erkas sera#ut sara& pada papil sara& optik.

 #. ;, menekan pada #a"ian ten"ah optik yan" mempunyai daya tahan terlemah dari #ola mata. =a"ian tepi papil relati& le#ih kuat dari #a"ian ten"ah sehin""a terjadi pen""aun"an pada papil ini.

-anda pen""aun"an  Buppin" 6 D

Pin""ir papil #a"ian temporal menipis. Ekskaasi mele#ar dan mendalam ter"aun" sehin""a dari depan tampak ekskaasi mele#ar, diameter ertikal, le#ih #esar dari diameter horiontal. =a"ian pem#uluh darah diten"ah papil tak jelas, pem#uluh darah seolah$olah men""antun" di pin""ir dan terdoron" kearah nasal. Jika tekanan ukup tin""i, akan terlihat pulsasi arteri.

-anda atro&i papil D

ermasuk atro&i primer, *arna puat, #atas te"as. ?amina &i#rosa tampak jelas.

-e; Pemerisaan Lapang Pan$ang(

+elainan lapan"an pandan" pada "laukoma dise#a#kan adanya kerusakan sera#ut sara&. !an" palin" dini #erupa skotoma relati& atau a#solut yan" terletak pada daerah 30 derajat sentral. =ermaam  maam skotoma dilapan"an pandan"an sentral ini #entuknya sesuai den"an #entuk kerusakan dari sera#ut sara&.

(22)

Gambar -,: Lapang Pan$ang pa$a Pasien Glauoma

/; Tes Pro#oasi

a. 9ntuk "laukoma sudut ter#uka D

• es minum air 

• Pressure on"estion test

• +om#inasi tes air minum den"an pressure on"estion • es Steroid

 #. 9ntuk "laukoma sudut tertutup D

• es kamar "elap • es mem#aa • es midriasis • es #ersujud

(23)

Per#edaan tekanan < mm:" antara se#elum test dan sesudah test dian""ap menderita "laukoma, harus mulai di#eri terapi

-Pada pemeriksaan "laukoma sudut tertutup didapatkan palpe#ra sapsme, konjun"tia  #ul#i hiperemis, kornea keruh dan edema, +; dan"kal pada pemeriksaan

"onioskopi, pupil mele#ar midriasis6, re&leks ahaya $6, lensa keruh katarak &lekten6. ; menin"kat le#ih dari 21mm:", serta kehilan"an lapan" pandan" yan" dimulai dari peri&er ke sentral, sehin""a penderita terse#ut seolah olah melihat melalui teropon" tunnel ision6.

2(Diagnosis 0an$ing

(24)

!( Penatalasanaan

Pada dasarnya terapi "lauoma di#a"i menjadi terapi medikamentosa dan operati&. ujuannya untuk menurunkan ; sehin""a aman #a"i penderita. Masin"$masin" indiidu mempunyai am#an" toleransi ; yan" #er#eda$#eda. ar"et penurunan ;  pada "lauoma sudut tertutup dan "lauoma sekunder adalah di#a*ah 22 mm:". Suatu tekanan se#esar KL mm:", dapat dise#ut sudah aman #a"i suatu indiidu jika tidak terjadi pro"resiitas kerusakan sara& opti. Bara penurunan ; ialah den"an menurunkan produksi humor akuous oleh #adan siliar atau menam#ah pem#uan"an airan akuous melalui tra#ekulum mesh*ork dan ueosklera. Pasien den"an "lauoma sudut tertutup perlu dira*at inap dan diturunkan ; den"an se"era. pa#ila ; sudah menurun, di#eri o#at miotikum untuk mem#uka sudut iridokorneal. Setelah itu diealuasi sudut iridokorneal ter#uka atau tidak dan direnanakan operasi.1

Me$ia M entosa

a; Menurunan Pro$usi 2umor Auos -( 0eta blo&er

• imolol Maleat

;#at ini ter"olon" dalam penyekat reseptor N$2 yan" menurunkan ; den"an ara men"uran"i produksi airan akuos oleh #adan siliaris. imolol merupakan penyekat N$2 yan" tidak selekti&, #ekerja ju"a pada resepor di jantun" sehin""a memperlam#at denyut  jantun" dan menurunkan tekanan darah serta menye#a#kan konstriksi #ronkus.E&ek sampin" pada mata dapat #erupa onjun"tiitis, #le&aritis, keratititism sensiti&itas kornea yan" menurun, "an""uan pen"lihatan, keratopati pun"tata super&isial, "ejala sindroma mata kerin", diplopia, dan ptosis.;#at ini tidak #oleh di#erikan jika telah diketahui aler"i atau mempunyai kelainan yan" merupakan kontraindikasi penyekat N pada umumnya. ;#at yan" tersedia den"an konsentrasi 0.18 #entuk "el6 di#erikan sekali sehari dan den"an konsentrasi 0.2@8$0.@8 #entuk tetes mata6, di#erikan 2 kali sehari./

• =etaLolol

=etaLolol merupakan penyekat reseptor N$1 selekti& sehin""a tidak menim#ulkan e&ek sampin" terhaap #ronkus dan tidak menye#a#kan #ronkokonstriksi.;#at ini aman

(25)

di"unakan pada penderita asma. ;#at yan" tersedia dalam #enuk #etaLolol hidroklorid tetes mata den"an konsenrasi 0.2@8 dan 0.@8 yan" di#erikan satu tetes, dua kali sehari./

E&ek sampin" pen"ham#at #eta antara lain hipotensi, #radikardi, #rokokonstriksi sehin""a tidak #oleh di#erikan pada oran" den"an ri*ayat asma.

+( Penghambat Anhi$rase 6arbonat >6A!;

• orolamide

Merupakan "olon"an ar#onik anhidrase inhi#itor topikal yan" #ersi&at hidro&ilik dan dapat menem#us kornea dan menuju #adan siliar untuk menekan produksi airan akuous. ;#at ini merupakan deriat sul&onamid non$#akteriostatik yan" akan men"ham#at kerja anhidrase kar#onat pada #adan siliar, memperlam#at produksi #ikar#onat, menurunkan kadar sodium dan transport airan sehin""a produksi airan a>uous akan #erkuran". apat di"unakan pada pasien den"an "laukoma sudut tertutup dan ter#uka. apat ditam#ahkan ju"a pada pasien yan" tidak respon pada timolol maleat. osis yan" tersedia adalah orolamide :ydroloride 28 dalam #entuk tetes mata yan" di#erikan sampai 3 kali sehari. Sediaan kom#inasi den"an timolol maleat 0.@8 dan #entuk tetes mata dan di#erikan dua kali sehari. E&ek sampin" o#at ini yan" teratat antara lain "an""uan pada indra pen"eap, rasa ter#akar dan "atal pada mata, hiperemis kon"jun"tia, mata ka#ur, keratitis pun"tata super&iial, rasa melayan", pusin", insomnia, peru#ahan tin"kah laku, erti"o, nyeri a#domen, nausea, alopesia, nyeri dada, diare dan in&eksi saluran kemih.

• =rinolamid

;#at ini ju"a ter"olon" dalam pen"ham#at anhidrase kar#onat yan" #ersi&at sama den"an dorsolamide, tetapi e&ek sampin" #aik yan" loal maupun sistemik yan" tim#ul le#ih rin"an di#andin"kan den"an dorsolamid. osis yan" tersedia adalah #rinolamid 18 tetes mata yan" di#erikan ti"a kali sehari, dan o#at ini tidak dapat di#erikan #ila  pasien ternyata hipersensiti& terhadap #rinolamid atau at pem#a*anya.

• etaolamide

Bara kerja o#at ini menurunkan produksi airan a>uous. i"unakan se#a"ai monoterapi atau terapi tam#ahan pada pasien "laukoma sudut ter#uka primer, "laukoma sekunder, "laukoma sudut tertutup akut atau se#a"ai pre$medikasi operasi intraokular. ;#at tidak dapat di#erikan kepada pasien yan" hipersensiti& dan kadar kalium dan natrium serum yan" rendah, kelainan "injal dan hati, ju"a pada "an"uan pada sistem pernapasan yan"

(26)

 #erat. osis yan" tersediaI 12@m", 2@0m" dalam #entuk ta#let, @00m" dalam #entuk kapsul dan di#erikan setiap 7 jam pada oran" de*asa, pada anak di#erikan 10$1@m" per +"==5hari den"an dosis ter#aha"i 3$4 kali sehari ju"a dapat di#erikan seara A. E&ek sampin" antaranyaI malaise, lelah yan" #erle#ihan, depresi, anoreksia, mual dan muntah, serin" kenin", asidosis meta#olik, kesemutan pada ujun" eLtremitas, diskrasia darah, turunnya #erat #adan serta penurunan li#ido pada pasien pria muda dan reaksi hipersensitiitas.

• Metaolamide

Bara kerja sama seperti setaolamid tetapi le#ih poten dan dapat menem#us #arier darah @0 kali di#andin" asetaolamid. apat di"unakan ju"a se#a"ai terapi tam#ahan o#at anti "laukoma lain. osis yan" tersedia 2@m", @0m" dalam #entuk ta#let di#erikan 3 kali sehari. E&ek sampin" D rasa melayan", lelah yan" #erle#ihan, "an""uan (.

3( Agonis A$renergi 

• =rimonidin

;#at ini menurunkan ; den"an jalan men"uran"i produksi humor akuos dan menaikkan out&lo* ueusklera, sediaan yan" tersedia adalah #rimonidine 0,28 di#erikan 2 kali setetes sehari. ;#at ini kadan"$kadan" mem#erikan e&ek sampin" mulut kerin", hiperemi konjun"tia dan rasa panas dimata, serin" di"unakan se#a"ai pene"ah kenaikan ; setelah tindakan laser tra#ekuloplasty, o#at ini dapat di#erikan #ersama timolol atau se#a"ai pen""anti timolol, e&ek sampin" terhadap system kardiopulmonar le#ih keil di#andin"kan pen"ham#at #eta sehin""a dapat di#erikan kepada pasien den"an kelainan paru atau kelainan jantun".

b; Menambah Pembuangan 2umor Auos -( Piloarpin

Pilokarpin merupakan o#at "olon"an koliner"ik yan" menurunkan ; den"an ara menaikkan kemampuan aliran keluar airan akuos melalui tra#ekulum mesh*ork. ;#at ini meran"san" sara& parasimpatik sehin""a menye#a#kan kontraksi m.lon"itudinalis iliaris yan" menarik taji sklera. :al ini akan mem#uka anyaman tra#ekulum sehin""a menin"katkan aliran keluar. Selain itu, a"en ini ju"a menye#a#kan kontraksi m.s&in"ter pupil sehin""a terjadi miosis. E&ek miosis ini akan meye#a#kan ter#ukanya sudut iridokornea pada "laukoma sudut tertutup. Pilokarpin

(27)

tidak #oleh di#erikan pada "alukoma yan" dise#a#kan oleh ueitis, "laukoma mali"na dan kasus aler"i terhadap o#at tere#ut. E&ek sampin" pen""unaan o#at ini adalah keratitis super&isialis pun"tata, spasme otot siliaris yan" menye#a#kan rasa sakit pada daerah alis, miopisasi, a#lasio retina, katarak, toksik terhadap endotel kornea. Pilokarpin tersedia dalam #entuk pilokarpin hidrokloride 0.2@8$108 dan pilokarpin nitrat 18$48.Pem#erian den"an diteteskan 1$2 tetes, 3$4 kali sehari. urasi o#at ini selama 4$7 jam.

+( Prostaglan$in

;#at ini merupakan o#at yan" palin" #aru den"an titik tan"kap pada aliran ueasklera den"an menye#a#kan relaksasi otot siliaris dan mele#arkan elah antar &i#ril otot sehin""a aliran keluar humor akuos melalui jalur ini le#ih #anyak yan" #eraki#at ; turun, o#at ini sekaran" merupakan terapi &irst line karena tidak mempunyai e&ek sampin" sistemik dan mempunyai e&ektiitas tin""i dalam menurunkan ;, hanya masalah har"a masih ukup tin""i. Pemakaian o#at ini ukup satu kali tetes per hari, e&ek sampin" terhadap mata yan" serin" adalah hiperemi konjun"tia, pemanjan"an  #ulu mata, pi"mentasi iris dan *arna kulit kelopak menjadi le#ih "elap, o#at yan" termasuk "olon"an ini adalah D ?atanaprost 0,00@8. raaprost 0,0048, =imatoprost 0,038 dan 9noprostone isopropyl 0,1@8.

&; Mengurangi ?olume ?itreus : @at 2iperosmoti  -( Gliserol

Merupakan o#at hiperosmotik yan" dapat menurunkan ; den"an epat dne"an ara men"uran"i olume itreous, pentin" untuk tekanan akut karena tekanan tin""i sehin""a ; harus se"era diturunkan. ;#at ini akan mem#uat tekanan osmotik darah menjadi tin""i sehin""a air di iterous diserap kedarah. ;#at tidak #oleh di#erikan kepada penderita M dan kelainan &un"si "injal. osis yan" tersedia airan "liserol @08 dan -@8 yan" di#erikan den"an dosis standard 2$3ml5+"== atau peroral 3$4 kali per hari. Sa#a"ai medikasi pre$operasi intraokular di#erikan dosis 1$1.@"5k"== diminum sekitar 1$1.@ jam se#elum operasi. ;#at mulai #ekerja setelah 10 menit dan menapai e&ek maksimal setelah 30menit dan akan #ekerja selama @ jam. E&ek sampin" D penin"katan tekanan darah sistemik yan" #erat, dehidrasi, mual muntah, diuresi, retensi urin, rasa #in"un", pusin", demam, diare, B:F,asidosis dan edema  paru.

+( Manitol

(28)

(olon"an hiperosmotik yan" dapat di#erikan A. Bara kerja sama seperti at hiperosmotik yan" lain. osis I 1$2"5+"== atau @ml5+"== A dalam masa 1 jam 1on M e$iamentosa

a; 0e$ah Glauoma : !ri$etomi atau !ri$otomi Peri/er

ridektomi atau iridotomi peri&er adalah tindakan #edah den"an mem#uat lu#an" pada iris untuk men"alirkan airan akuos lan"sun" dari #ilik #elakan" ke #ilik depan mata mene"ah tertutupnya tra#ekulum pada #lok pupil dan ju"a dapat mene"ah tim#lnya  #lk pupil relati& pada pasien yan" memiliki #ilik depan mata yan" dan"kal. ridektomi  peri&er dilakukan den"an ara men""untin" iris #a"ian peri&er den"an iridotomi peri&er yaitu melu#an"i iris den"an men""unakan laser %$!a" den"an panjan" "elom#an" 1074 nanometer atau laser r"on. ?aser iridotomi dilakukan pada pasien yan" memiliki sudut iridokornea yan" sempit dan teranam tertutup, "laukoma sudut tertutup akut  #eserta mata satunya, iris #om#e, #lok pupil pda a&akia atau peudo&akia, nano&talmos dan "laukoma &akomor&ik. ?aser iridtomi tidak dapat dilakukan pada kornea yan" keruh,  pupil dilatasi, #ilik mata depan san"at dan"kal terdapat sentuhan iridokorneal6,

in&lamasi akut, ru#eosis iridis. =ila terdapat kondisi seperti di atas maka dilakukan operasi iridektomi peri&er. 9ntuk men"hindari kenaikan tekanan intraokuler mendadak  post laser dapat di#erikan #rimonidin, sedan"kan steroid dapat di#erikan untuk

men"atasi in&lamasi setelah laser. +omplikasi yan" dapat terjadi setelah laser antara lain menin"katnya tekanan intraokuler, rusaknya krnea, iritis, hi&ema, katarak, "an""uan  pen"lihatan, retina ter#akar, "laukoma mali"na, sinekia posterior.

b; Operasi Filtrasi : Trabeuletomi

Pada "laukoma masalahnya adalah terdapatnya ham#atan &iltrasi pen"eluaran6 airan mata keluar #ola mata yan" tertim#un dalam mata sehin""a tekanan #ola mata naik. =edah tra#ekulektomi merupakan teknik #edah untuk mem#uat saluran atau lu#an" yan" men"hu#un"kan #ilik depan mata den"an daerah su#kon"jun"tia atau su#tenon, sehin""a pada kondisi ini airan akuous men"alir lan"sun" dari #ilik mata #elakan" ke  #ilik mata depan dan lan"sun" masuk ke daeran" su#konjun"tia melalui partial thikness &lap slera sehin""a ; menurun. Pada tra#ekulektomi ini airan mata tetap ter#entuk normal akan tetapi pen"aliran keluarnya diperepat atau salurannya diperluas. 9ntuk mene"ah jarin"an parut yan" ter#entuk di#erikan @ &luorurail atau mitomisin. apat di#uat lu#an" &iltrasi yan" #esar sehin""a tekanan #ola mata san"at menurun. Pem#edahan ini memakan *aktu tidak le#ih dari 30 menit setelah pem#edahan perlu diamati pada 4$7 min""u pertama untuk melihat keadaan tekanan mata setelah

(29)

 pem#edahan. =iasanya pen"o#atan akan dikuran"i seara perlahan$lahan. Prosedur ini tidak dianjurkan ada mata yan" sudah #uta karena akan #erisiko untuk menim#ulkan o&talmia simpatika pada mata se#elahnya atau pada "lauoma neoaskular karena resiko ke"a"alan yan" san"at tin""i. +omplikasi yan" dapat terjadi antara lain in&eksi, hipotoni,  #ilik mata depan lenyap, "lauoma mali"na, hi&ema, katarak, udem maula kistoid,

hipotoni makulopati, e&usi koroid, perdarahan suprakoroid, ueitis, isus turun, #le#itis dan endo&talmitis.

&; !mplan Drainase Pa$a Glauoma

Pada saat ini dikenal ju"a operasi den"an menanam #ahan penolon" pen"aliran implant sur"ery6. Pada keadaan tertentu adalah tidak mun"kin untuk mem#uat &iltrasi seara umum sehin""a perlu di#uatkan saluran #uatan arti&isial6 yan" ditanamkan ke dalam mata untuk drainase airan mata keluar den"an mempertahankan &un"si #le# konjun"tia yan" diperlukan untuk men"endalikan ;. +omplikasi yan" mun"kin terjadi setelah  pemasan"an drainase antara lain hipotoni, #ilik mata depan lenyap, sum#atan tu#a, sentuhan tu#a pada kornea atau iris yan" menye#a#kan kerusakan, erosi atau lepasnya implant dari tempatnya, diplopia, dekompensasi kornea.

$; Perusaan 0a$an Silier >Silo$estrusi;

Metode terapi "laukoma ini ditujukan untuk men"uran"i produksi airan akuos den"an ara men"hanurkan #adan siliaris yan" memproduksi airan akuos. Siklodestruksi diindikasikan untuk "laukoma neoaskular, "laukoma pada a&akia, "laukoma setelah operasi retina atau setelah operasi keratoplasti tem#us, "laukoma pada mata yan" men"alami sikatrik konjun"tia. Siklodestruksi ini tidak #oleh dikerjakan pad amata yan" masih memiliki isus yan" #aik karena akan menye#a#kan turun atau hilan"nya ketajaman pen"lihatan yan" ada. erdapatnya #er#a"ai ara ylodestruksi antara lain yloryoteraphy, transseral %$ !a" dan ransskleral diode laser ylophoto+;"ulation. +omplikasi yan" dapat terjadi setelah tindakan siklodestruksi ini antara lain hipotoni yan" #erkepanjan"an sakit, in&lamasi, udem makular kistoid,  perdarahan dan yan" palin" #uruk adalah mata yan" men"empis atau ptisis #ul#i.1

( Kompliasi

Sinekia anterior peri&erI apa#ila "lauoma akut tidak epat dio#ati, terjadilah perlekatan antara iris #a"ian tepid an jarin"an tra#ekulum. ki#atnya adalah #ah*a penyaluran keluar akuous humor terham#at. =isa terjadi katarak. i atas permukaan kapsul depan

(30)

lensa aapkali terlihat #erak putih sesudah suatu seran"an akut. ampaknya seperti susu yan" tertumpah di atas meja. (am#aran ini dinamakan (laukom&leke yan" menandakan  pernah terjadi seran"an akut pada mata terse#ut. tro&i papil sara& opti karena seran"an yan" mendadak dan he#at, papil sara& opti men"alami pukulan yan" #erat hin""a menjadi atro&i. +alau "laukomanya tidak dio#ati dan #erlan"sun" terus, dapat terjadi ekskaasi dan atro&i. (laukoma a#solute adalah istilah untuk suatu "lauoma yan" sudah ter#en"kalai sampai #uta total. =ola mata nyeri karena ; tin""i dan kornea men"alami de"enerasi hin""a men""elupas keratopati #ulosa6. /

K(Prognosis

Pro"nosis ter"antun" deteksi dini dan pen"o#atan. anpa pen"o#atan, "laukoma dapat men"aki#atkan ke#utaan total. pa#ila o#at tetes anti "laukoma dapat men"ontrol tekanan intraokular pada mata yan" #elum men"alami kerusakan "laukomatosa luas,  pro"nosis akan #aik. pa#ila proses penyakit terdeteksi dini se#a"ian #esar pasien

"laukoma dapat ditan"ani den"an #aik.

(31)

2-0A0 !!!

PE1UTUP

(laukoma adalah suatu kelainan pada mata yan" ditandai oleh menin"katnya tekanan intraokuler yan" disertai penekun"an diskus optikus dan pen"eilan lapan" pandan". (laukoma terjadi karena penin"katan tekanan intraokuler yan" dapat dise#a#kan oleh #ertam#ahnya produksi humor akueus oleh #adan siliar ataupun #erkuran"nya  pen"eluaran humor akueus di daerah sudut #ilik mata atau di elah pupil.

(laukoma di#a"i menjadi (laukoma primer sudut ter#uka "laukoma kronis6, "laukoma primer sudut tertutup sempit 5 akut6, "laukoma sekunder, dan "laukoma kon"enital "laukoma pada #ayi6.

(laukoma primer sudut ter#uka adalah "laukoma yan" penye#a#nya tidak ditemukan dan ditandai den"an sudut #ilik mata depan yan" ter#uka. (am#aran klinis dari "laukoma  primer sudut ter#uka, yaitu pro"resi&itas "ejalanya #erjalan perlahan dan lam#at sehin""a

serin" tidak disadari oleh penderitanya.

(laukoma sudut tertutup primer terjadi apa#ila ter#entuk iris #om#e yan" menye#a#kan sum#atan sudut kamera anterior oleh iris peri&er, sehin""a menyum#at aliran humor akueus dan tekanan intraokular menin"kat den"an epat sehin""a menim#ulkan nyerihe#at, kemerahan dan keka#uran pen"lihatan. (laukoma sudut tertutup primer dapat di#a"i menjadi akut, su#akut, kronik, dan iris plateau.

Jika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut "laukoma sudut tertutup, maka keil kemun"kinannya terjadi kerusakan pen"lihatan pro"resi&. etapi #ila terlam#at ditan"ani dapat men"aki#atkan #uta permanen.

Prinsip dari pen"o#atan "laukoma akut yaitu untuk men"uran"i produksi humor akueus dan menin"katkan sekresi dari humor akueus sehin""a dapat menurunkan tekananintra okuler sese"era mun"kin.

Gambar

Gambar - : Su$ut Kamera Ouli Anterior
Tabel Komposisi 2umor Auos
Gambar 7 : Glauoma Su$ut Tertutup
Gambar 8:  6iri Mata Glauoma
+2

Referensi

Dokumen terkait