• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 1

BAB IV

RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

4.1. VISI DAN MISI SANITASI KOTA. a. Visi

Visi sanitasi Kota Cirebon adalah :

Terwujudnya pembangunan dan pengelolaan sanitasi di Kota Cirebon menuju masyarakat sejahtera.

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui pembangunan sarana prasarana air bersih, air limbah, drainase dan persampahan

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui penjaringan aspirasi,

pemberdayaan, kesetaraan gender dan kebersamaan dalam

pembangunan sanitasi

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan publik sektor sanitasi dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

4.2. STRATEGI PENANGANAN SANITASI KOTA.

Untuk perencanaan jangka menengah, Kota Cirebon telah memiliki dokumen perencanaan jangka menengah yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cirebon 2008 – 2013.

Keterkaitan antara strategi penanganan sanitasi Kota Cirebon yang sedang dan akan dijalankan terhadap RPJMD Kota Cirebon diantaranya adalah :

a. Peningkatan kesadaran pemerintah daerah dan masyarakat mengenai sanitasi untuk peningkatan kuantitas dan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat khususnya;

b. Peningkatan ketersediaan kebutuhan sarana dan prasarana sanitasi mulai dari lingkup rumah tangga sampai dengan tingkat kota baik secara swadaya masyarakat maupun oleh pemerintah kota dan swasta;

(2)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 2

c. Peningkatan kesadaran dan kepedulian dunia usaha terhadap sanitasi dasar masyarakat melalui advokasi, stimulasi dan donasi;

d. Meningkatnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mendukung dan melakukan sistem pilah sampah mulai dari rumah tangga;

e. Meningkatnya sarana dan prasarana persampahan serta teknologi pengolahan sampah di tingkat kota;

f. Meningkatnya daya dan kemampuan masyarakat dan Pemerintah Kota Cirebon dalam mengelola sampah rumah tangga dan kota dengan menggunakan pola 3-R (reduce,reuse dan recycle);

g. Meningkatnya daya dan kemampuan pengolahan air limbah rumah tangga baik yang berupa air buangan tinja dan air bekas mandi dan cuci melalui pola pengembangan sanitasi berbasis masyarakat (komunal). Diperlukan juga pengembangan kemampuan pengolahan air limbah industri dengan teknologi yang ramah lingkungan;

h. Meningkatnya fungsi drainase sebagai saluran air hujan dan meminimalisir penggunaan drainase yang digunakan sebagai saluran pembuangan air limbah (SPAL);

i. Meningkatnya upaya konservasi ketersediaan air tanah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan air bersih.

Dari strategi sanitasi tersebut diaplikasikan dalam beberapa rencana program prioritas yang lebih operasional berikut indikator capaiannya, antara lain :

1. Cakupan perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga strata utama dan paripurna > 80%;

2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hunian;

3. Meningkatnya kualitas infrastruktur perumahan/permukiman; 4. Tersusunnya masterplan drainase;

5. Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase;

6. Terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana perkotaan;

7. Terlengkapinya lingkungan permukiman yang memadai pada kawasan permukiman;

8. Tersedianya TPA yang memenuhi standar teknis; 9. Meningkatnya sarana pengolah sampah disumbernya.

(3)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 3

4.3. RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR. 4.3.1. Sistem Terpusat (Offsite System)

Permasalahan sistem pelayanan air limbah yang ada saat ini di Kota Cirebon adalah akibat masih kurangnya jumlah sarana dan prasarana air limbah yaitu : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), disamping itu masih kurangnya kendaraan truk tinja dan septic tank komunal untuk menunjang operasional IPAL. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan terus menerus maka akan berakibat terhadap timbulnya penyebaran penyakit yang penyebarannya melalui media air limbah akibat kondisi sanitasi buruk, seperti diare.

Untuk meningkatkan sistem pelayanan air limbah tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan optimalisasi/rehabilitasi sistem pelayanan air limbah yaitu dengan melakukan pembangunan IPLT dan jaringannya serta penambahan jumlah truk tinja.

Rencana program peningkatan pengelolaan limbah cair sistem terpusat meliputi :

1. Program Perluasan Cakupan Pelayanan Air Limbah; 2. Program Peningkatan Sistem Pengolahan Lumpur Tinja; 3. Program Pengembangan Jaringan Air Limbah;

4. Program Pengembangan Instalasi Pengolahan Tinja. 4.3.2. Sistem Sanimas

Sistem sanitasi yang berbasis masyarakat (Sanimas) “Setuju Berseri” di Kota Cirebon terdapat di Kecamatan Lemahwungkuk, tepatnya di RT 01 RW 08 Kelurahan Panjunan dengan cakupan pelayanan sejumlah 40 KK dengan luas areal pengolahan air limbah sekitar 100 m2. Dalam

operasionalisasinya, sistem ini menemui beberapa kendala, yaitu masalah perawatan dalam pengelolaannya dikarenakan minimnya dana yang didapat dari swadaya masyarakat dan belum optimalnya pemanfaatan hasil biogas dikarenakan konstruksi pendukung yang ada dinilai kurang layak sehingga perlu dilakukan rehabilitasi, dengan harapan hasil dari biogas dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Rencana program peningkatan sistem Sanimas meliputi : 1. Program Pengembangan Sistem Sanimas

(4)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 4

2. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Instalasi Pengolahan Tinja;

4.3.3. Sistem Setempat (Onsite System)

Pembuangan air limbah dengan menggunakan Sistem Komunal akan dikembangkan di kawasan Argasunya dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan lahan yang cukup, disamping itu akan ada rencana memindahkan septic tank Johkasou (Berupa pengolahan mandiri dari bantuan Pemerintah Jepang untuk skala terbatas sampai dengan 300 KK, saat ini telah terbangun dan beoperasi sebanyak 2 unit dikantor PDAM dan di kompleks Rumah Susun Sederhana Sewa /Rusunawa Dukuh Semar) ke Argasunya.

Rencana program peningkatan sistem setempat (onsite system) yaitu : Program Pembangunan Sistem Komunal.

Tabel 4.1.

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH CAIR

Program/Kegiatan Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini) Tahun 2013 (akhir RPJMD) Lokasi Volume Satuan Sistem Terpusat

I. Program Perluasan Pelayanan Air Limbah :

Rehabilitasi dan optimalisasi jaringan

pipa Belum terealisasikan Jl. Cipto – Jl. Pemuda 2.700 m’

Pengadaan dan pemasangan pipa

primer Ø 250 mm Belum dilaksanakan 7.200 m’

Pengadaan dan pemasangan pipa

sekunder I Ø 150 mm Belum terealisasikan 6.900 m’

Pengadaan dan pemasangan pipa

tersier Ø 100 mm Belum dilaksanakan II. Progam Peningkatan Sistem

Pengolahan Lumpur Tinja 1. Pembangunan IPLT baru

IPLT baru Belum

terealisasikan Kel. Kesenden 1 Unit 2. Rehabilitasi IPAL

Rehabilitasi IPAL Perumnas Selatan

(Rinjani) Belum dilaksanakan Kel. Larangan 4.200 m

2

Sludge Drying Bed Belum

terealisasikan Kel. Kesenden 1 Unit

Green Belt baru Belum

dilaksanakan

Kel. Kesenden 4.200 m2 3. Peralatan

High Velocity Vacuum Tank Belum terealisasikan

Kota Cirebon 1 Unit

Winching Machine Belum

(5)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 5

Program/Kegiatan Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini) Tahun 2013 (akhir RPJMD) Lokasi Volume Satuan Armroll Truck + Container Bin Belum

terealisasikan Kota Cirebon 1 Unit

Sentrifugal Pump Belum

dilaksanakan Kel. Kesenden 1 Unit

Submersible Pump Belum

terealisasikan

Kota Cirebon 3 Unit

Sludge Pump Belum

dilaksanakan Kota Cirebon 1 Unit

III. Pengembangan Jaringan Air Limbah Sistem Penyaluran :

Pipa Tersier Belum

terealisasikan

Kota Cirebon 1.920 m’

Cracking Belum

dilaksanakan Kota Cirebon 4 Unit

IV. Pengembangan Instalasi Pengolahan Tinja :

Sistem Pengolahan :

IPLT baru Kota Cirebon 1 Ha

Sludge Drying Bed Kota Cirebon 4 Unit

Sanimas

I. Pengembangan Sistem Sanimas Memakai sistem komunal Kel. Panjunan dan Kel. Lemahwungkuk 10 Lokal II. Pengembangan Sarana dan

Prasarana Instalasi Pengolahan Tinja Belum maksimal, terbentur pendanaan Kel. Panjunan dan Kel. Lemahwungkuk 1 Paket Sistem Setempat

I. Program Pembangunan Sistem

Komunal Belum ada perencanaan Kel. Argasunya 5 lokal

4.4. RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH (LIMBAH PADAT).

Kurang optimalnya pelayanan persampahan di Kota Cirebon salah satu penyebabnya adalah minimnya anggaran Pemerintah Kota Cirebon untuk menambah sarana dan prasarana operasional pengelolaan sampah.

Usulan tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan sistem pengelolaan persampahan adalah dengan melakukan optimalisasi dan rehabilitasi terhadap sarana dan prasarana persampahan yang ada saat ini, menambah jumlah sarana dan prasarana persampahan mulai dari tempat pengumpul sampah (bin), gerobak sampah, tempat pemrosesan sementara (TPS), menambah kontainer, arm roll truck, memperluas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berikut alat berat penunjang operasional persampahan.

(6)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 6

Adapun rencana peningkatan pengelolaan sampah, meliputi program : 1. Pembinaan Sistem Pengelolaan Persampahan;

2. Peningkatan Kualitas Sistem Pemrosesan Akhir Sampah; 3. Kebijakan Manajemen Pengolahan Sampah;

4. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Persampahan; 5. Kerjasama Pengolahan Sampah;

6. Kerjasama Pembangunan;

7. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

Tabel 4.2.

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH

Program/Kegiatan Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini) Lokasi Tahun 2013 (akhir RPJMD) Volume Satuan I. Program Pembinaan Sistem

Pengelolaan Persampahan

Pengembangan Kinerja TPA (tahap I) : Argasunya 1 Lokasi

- Pembuatan kolam lindi dan sel sampah

Sudah

terbangun TPA Kopi Luhur - -

- Jalan operasi dan manuver Sudah

terbangun TPA Kopi Luhur - -

- Pengadaan alat berat (excavator) Belum tersedia TPA Kopi Luhur 1 Unit II. Program Peningkatan Kualitas Sistem

Pengolahan Akhir Sampah 1. Perencanaan Teknis

Perencanaan Teknis Managemen

Persampahan Metro Cirebon Belum terealisasi Metro Cirebon 1 Paket Pembebasan lahan perluasan TPA Telah

dibebaskan 9,6 Ha dari rencana pengembangan minimal 20 Ha

TPA Kopi Luhur 1 Paket

Review DED TPA Belum ada Kota Cirebon 1 Paket

Supervisi Peningkatan TPA Belum

terealisasi Kota Cirebon 1 Paket

2. Rehabilitasi TPA

Penimbunan TPA lama Belum

terlaksana TPA Kopi Luhur 4 Ha

Rehabilitasi TPA Belum

dilaksanakan TPA Kopi Luhur 1 Paket Pengadaan arm roll truck kecil Belum

terealisir Kota Cirebon 5 Unit

Kontainer Belum

terlaksana Kota Cirebon 25 Unit

Gerobak sampah Belum tersedia Kota Cirebon 247 Unit

Sosialisasi Peraturan

Perundang-undangan tentang persampahan Belum terlaksana Kota Cirebon 1 Paket

(7)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 7

Program/Kegiatan Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini) Lokasi Tahun 2013 (akhir RPJMD) Volume Satuan pengelolaan sampah dengan pola 3R terlaksana

Sosialisasi dan pendampingan

pengelolaan sampah 3R Belum dilaksanakan Kel. Argasunya 1 Paket III. Program Kebijakan Managemen

Pengolahan Sampah

- Pembuatan DED dan FS Belum tersedia Kota Cirebon 1 paket

- Penyusunan SOP Persampahan Belum tersedia Kota Cirebon 1 Paket

IV. Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Persampahan

- Pembuatan bronjong sel sampah TPA Kopi Luhur 200 m2

- Pembuatan pagar kolam lindi TPA Kopi Luhur 250 m2

- Pembinaan masyarakat sekitar

TPA dan pemulung Kota Cirebon 1 Paket

- Pengadaan peralatan penunjang

TPA TPA Kopi Luhur 1 Paket

- Penghijauan sekitar TPA TPA Kopi Luhur 1 Paket

- Pembangunan gedung kantor TPA Kopi Luhur 2 Gedung

- Pelapisan tanah urug TPA Kopi Luhur 1.000 m3

- Penanggulangan kebakaran TPA TPA Kopi Luhur 300 Tanki

- Pengadaan kendaraan dinas

operasional Kota Cirebon 2 Kend.

V. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

- Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah

Kota Cirebon 1 paket

4.5. RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN SALURAN DRAINASE LINGKUNGAN. Kurang terawatnya kondisi saluran/drainase lingkungan sering menyebabkan genangan akibat tersumbatnya saluran oleh sampah, disamping itu dibeberapa segmen dinding saluran yang longsor dan material longsoran tersebut menyumbat saluran sehingga air pada saluran meluap dan terjadilah genangan. Prioritas utama adalah dengan melakukan perbaikan/rehabilitasi terhadap saluran yang ada saat ini, disamping itu sulan lainnya adalah dengan menambah saluran baru baik primer, sekunder maupun tersier.

Di Kota Cirebon sistem drainase yang diprogramkan 5 (lima) tahun kedepan adalah membangun komponen-komponen seperti :

1. Program Pengembangan Perecanaan Drainase; 2. Peningkatan Sistem Drainase.

(8)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 8

Tabel 4.3.

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN PENGELOLAAN DRAINASE LINGKUNGAN

Program/Kegiatan

Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini)

Tahun 2013 (akhir RPJMD)

Lokasi Volume Satuan

I. Pengembangan Perencanaan Drainase

1. Membuat Rencana Induk Sistem Drainase

Kota

Kota Cirebon 1 Paket

2. Penyusunan DED Sistem Drainase Kota Kota Cirebon 1 Paket

3. Penyusunan Studi Kelayakan Sistem

Dranase Kota

Kota Cirebon 1 Paket

II. Peningkatan Sistem Drainase

- Rehab saluran Kota Cirebon 1 Paket

- Rehabilitasi saluran drainase Kota Cirebon 1 Paket

4.6. RENCANA PEMBANGUNAN PENYEDIAAN AIR MINUM.

Dilihat dari kondisi permasalahan sistem pelayanan air minum saat ini pada KabKota Cirebon, kekurangan yang ada adalah terbatasnya sistem produksi air minum akibat kurangnya air baku dan masih terbatasnya jaringan pipa distribusi, disamping itu permasalahan pada sistim pelayanan air minum saat ini adalah masih belum optimalnya sistem pelayanan air minum saat ini, kondisis tersebut dapat terlihat dari angka kobocoran yang masih tinggi, diperkirakan kondisi ini timbul akibat belum optimalnya sistim air baku, kondisi pipa transmisi dan distribusi dan kondisi meter air.

Rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan sistim pelayanan pada Kota Cirebon adalah dengan melakukan optimalisasi sistim, dari mulai sumber air baku sampai dengan sistim pelayanan, penambahan kapasitas sistim pelayanan air minum, yaitu dengan menambah kapasitas sistim air baku, menambah jaringan pipa distribusi dan menambah jumlah Sambungan Rumah (SR) / Hydran Umum (HU).

Di kota Cirebon sistim penyediaan air minum yang diprogramkan 5 (lima) tahun adalah membangun komponen-komponen seperti yang terdapat pada tabel 4.4 berikut :

(9)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 9

Tabel 4.4.

RENCANA PROGRAM PEMBANGUNAN AIR BERSIH

Program/Kegiatan

Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini)

Tahun 2013 (akhir RPJMD) Lokasi Volume Satuan I. Program Pembangunan

Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan

1 Pembangunan Sumur Dalam DED sistem Pembangunan

Sumur Dalam Belum terlaksana Perumnas Gunung Kec. Harjamukti 1 paket

Pembahasan Lahan IPA 4

LOKASI Belum terlaksana 2,000 m2

Pembangunan IPA (DED IPA, PEMBANGUNAN IPA, AWAL TRANSMISI, RESERVOIR)

Belum

terlaksana 80 I/det

Transmisi Sumur Dalam Belum

terlaksana 2,165 m

2 Pengembangan Sumber Baru Regional

Pembahasan lahan IPA dan Perijinan

Belum

terlaksana 2,000 m2

DED Sistem IPA Belum

terlaksana 1 paket

Pembangunan IPA Belum

terlaksana 440 I/det

Pengadaan Pipa Transmisi Belum

terlaksana 30,800 m

Pemasangan Pipa Transmisi Belum

terlaksana 30,800 m

Pembangunan Reservoar Baru Belum

terlaksana 3,500 m3

Pemasangan dan Pengadaan

Pipa Distribusi Belum terlaksana Pemasanagan Sambungan

Langsung Belum terlaksana 50,000 SL

II. Penyehatan PDAM Optimalisasi Sistem

Pengadaan Mesin Backwash Belum

terlaksana 1 paket

Penggantian Transmisi Belum terlaksana a. Jl. Kesambi 1 paket b. Jl. Kanggraksan 1 paket c. Jl. Cakrabuana s/d Warung asem Jl. Cakrabuana s/d Warung asem 1 paket

d. Peningkatan PS AB/AL Palimanan

e. GIS 1 paket

(10)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 10

Program/Kegiatan

Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini) Tahun 2013 (akhir RPJMD) Lokasi Volume Satuan III Pengembangan Sistem

Distribusi Air Minum

Pengadaan Sumber Air Bersih Belum

terlaksana Harjamukti 3 titik

IV Program Penambahan

Kapasitas Produksi Air Minum di Perkotaan

a. Pengembangan Sumber Baru (Sumber Air dari Majalengka / Studi USAID th 2005)

- Pembebasan lahan IPA dan perijinan

Belum

terlaksana Majalengka 4,600 m2

- DED Sistem IPA Belum

terlaksana Majalengka 1 paket

- Pembangunan IPA Belum

terlaksana Majalengka 440 I/det

- Pengadaan Pipa Transmisi Belum

terlaksana Majalengka 30,880 m - Pemasangan Pipa Transmisi Belum

terlaksana Majalengka 30,880 m - Pembangunan Reservoar Baru Belum

terlaksana Kepongpongan 3,500 m3 - Pengadaan dan Pemasangan

Pipa Distribusi

Belum

terlaksana Kota Cirebon 56,988 m - Pemasangan Sambungan

Langsung

Belum

terlaksana Kota Cirebon 30,000 SL b. Pengembangan Sumber Baru

300 I/det (Sumber air dari Kuningan / Studi BPPSAM th 2008)

- Pembebasan lahan Belum

terlaksana Kab. Kuningan 4500 m2 - Bangunan Sumber Air Belum

terlaksana Kab. Kuningan 420 I/det - Bak Pengumpul dan BPT Belum

terlaksana Kab. Kuningan 2,361 m2 - Pengadaan & Pemasangan

Pipa Transmisi

Belum

terlaksana Kab. Kuningan 79350 m

- Saluran Terbuka Belum

terlaksana Kab. Kuningan 800 m - Perlengkapan lahan Belum

terlaksana Kab. Kuningan - Pekerjaan non fisik

- Pekerjaan DED Belum

terlaksana 1 LS

- Pembuatan Reservoar Baru Belum

(11)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 11

Program/Kegiatan

Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini) Tahun 2013 (akhir RPJMD) Lokasi Volume Satuan - Pembuatan Pipa Distribusi

Utama

Belum

terlaksana Kota Cirebon 20,988 m - Pemasanagan Pipa Distribusi

Utama + jemb. Pipa

Belum

terlaksana Kota Cirebon 20,988 m - Pengadaan Pipa Distribusi

Tersier

Belum

terlaksana Kota Cirebon 360,000 m - Pemasangan Pipa Distribusi

Tersier + jemb. Pipa

Belum

terlaksana Kota Cirebon 360,000 m - Pemasangan Sambungan

Langsung

Belum

terlaksana Kec. Argasunya 18,375 SR

4.7. RENCANA PENINGKATAN KAMPANYE PHBS.

Pemberdayaan PHBS, kesehatan masyarakat/lingkungan di Kota Cirebon dapat dijabarkan sebagai-berikut :

1. Pemberdayaan Perorangan :

Pemberdayaan perorangan ditujukan kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh politik, tokoh swasta dan tokoh populer. Hal ini dilakukan melalui pembentukan pribadi-pribadi dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta pembentukan kader-kader kesehatan;

2. Pemberdayaan Kelompok :

Ditujukan kelompok atau kelembagaan yang ada di masyarakat seperti : RT/RW, kelurahan, kelompok pengajian, kelompok budaya, kelompok adat, organisasi swasta, organisasi wanita, organisasi pemuda dan organisasi profesi. Dilakukan melalui pembentukan kolompok peduli kesehatan dan atau peningkatan kepedulian kelompok / lembaga mayarakat terhadap kesehatan. 3. Masyarakat Umum :

Ditujukan kepada seluruh masyarakat dalam suatu wilayah melalui wadah perwakilan masyarakat yang peduli kesehatan. Wadah perwakilan yang dimaksud antara lain adalah Badan Penyantun Pukesmas (di Kecamatan), Konsil/Komite Kesehatan Kab/Kota atau Koalisi / Jaringan /Forum Peduli Kesehatan (di Provinsi/Nasional). Pemerintah bersifat terbuka, bertanggung jawab, dan bertanggung gugat dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat, serta berperan sebagai pendamping, fasilitator dan pemberi bantuan (asistensi) dalam penyelenggara upaya kesehatan yang berbasis masyarakat. Bentuk pokok pemberdayaan masyarakat di Kota Cirebon terdiri dari:

(12)

BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON IV - 12

Adapun rencana program peningkatan kampanye PHBS adalah : 1. Program Pemberdayaan Perorangan;

2. Program Pemberdayaan Kelompok; 3. Program Pemberdayaan Umum.

Tabel 4.5.

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN KAMPANYE PHBS

Program/Kegiatan

Kondisi

No Tahun 2010

(saat ini)

Tahun 2013 (akhir RPJMD) Lokasi Volume Satuan I. Program Pemberdayaan

Perorangan

Edukasi PHBS Telah

dilaksanakan Kota Cirebon 1 Paket

Sosialisasi PHBS Telah

dilaksanakan Kota Cirebon 1 Paket

Survei PHBS Telah

dilaksanakan

Kota Cirebon 1 Paket

II. Program Pemberdayaan Kelompok

Edukasi PHBS Telah

dilaksanakan

Kota Cirebon 1 Paket

Sosialisasi PHBS Telah

dilaksanakan Kota Cirebon 1 Paket

Survei PHBS Telah

dilaksanakan

Kota Cirebon 1 Paket

III. Program Pemberdayaan Umum

Edukasi PHBS Telah

dilaksanakan

Kota Cirebon 1 Paket

Sosialisasi PHBS Telah

dilaksanakan

Kota Cirebon 1 Paket

Survei PHBS Telah

dilaksanakan

Referensi

Dokumen terkait

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. Qur'an Hadits di SMP Negeri 36 Surabaya

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumpulan dan pengelolaan dana zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pinrang sudah berjalan dengan

Hasil analisis data dan pembahasan terhadap tujuan penelitian tentang pengaruh danan simpan pinjam perempuan terhadap peningkatan pendapatan usaha menjahit di Desa

Dalam kegiatan PPL di Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Unit II pelaksanaan program terdiri dari program utama yang sudah dirancang oleh mahasiswa ketika PPL I,

Apabila skor Min yang diperoleh berada pada tingkat yang tinggi (3.51 hingga 5.00) menunjukkan bahwa remaja muslim memiliki pemahaman yang baik terhadap proses

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap realisasi capaian indikator kinerja utama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul Tahun 2020, disimpulkan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi tepung cangkang kerang simping memberikan pengaruh yang sangat nyata (α = 0,01) terhadap kadar air, abu, lemak,

c) Dalam hal pemilik Kapal gagal melaksanakan penggantian bendera (atau berdasarkan penilaian Pertamina berdasarkan progress yang disampaikan Pemilik Kapal diatas,