• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PERLAKUAN BIO-PRIMING TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL PADI PADA KONDISI CEKAMAN TERENDAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PERLAKUAN BIO-PRIMING TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL PADI PADA KONDISI CEKAMAN TERENDAM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sriwijaya 1

SKRIPSI

PERLAKUAN BIO-PRIMING TERHADAP PERTUMBUHAN

AWAL PADI PADA KONDISI CEKAMAN TERENDAM

BIO-PRIMING TREATMENT ON EARLY GROWTH OF RICE

UNDER SUBMERGENCE STRESS CONDITION

Leo W. Damanik 05071281419087

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

Universitas Sriwijaya 2

SUMMARY

LEO W. DAMANIK. Biopriming Treatment on Early Growth of Rice under

Submergence Stress Condition. (Supervised by RUJITO AGUS SUWIGNYO

AND MERY HASMEDA).

The study was aimed to evaluate of biopriming treatment using biofitalik with various concentrations on the early growth of rice under submergence conditions. The study was conducted from February to April 2018 in two places, that was in soaking tub and in greenhouse at Agriculture Faculty, Sriwijaya University. This research used a Completely Randomized Design with 5 treatments and 3 replications, so that the total there were 15 treatment units . The variety used was Inpari 30. The results of biopriming research showed that the treatment of biopriming planted under stress condition was better than those of non-priming submergence. Biopriming treatment using biofitalik gave good growth up to 14 DAP (Days After Planted) on the germination occurred faster and stronger after biopriming during the course of 14 days after planted.

(3)

Universitas Sriwijaya 3

RINGKASAN

LEO W. DAMANIK. Perlakuan Biopriming terhadap Pertumbuhan Awal Padi

pada Kondisi Cekaman Terendam. (Dibimbing oleh RUJITO AGUS

SUWIGNYO dan MERY HASMEDA).

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi perlakuan priming menggunakan biofitalik dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan awal padi pada kondisi terendam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2018 di dua tempat yaitu di bak perendaman dan di rumah kaca yang dilakukan di dua tempat percobaan yaitu di bak perendaman dan di rumah kaca jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Inderalaya dengan menggunakan benih Inpari 30. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan sehingga terdapat 15 unit perlakuan. Hasil penelitian biopriming menunjukkan bahwa pemberian perlakuan priming dengan kondisi cekaman lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberi perlakuan priming dengan kondisi cekaman. Perlakuan biopriming menggunakan biofitalik memberikan hasil pertumbuhan yang baik hingga 14 HST pada peubah yang diamati.

(4)

Universitas Sriwijaya 4

SKRIPSI

PERLAKUAN BIO-PRIMING TERHADAP PERTUMBUHAN

AWAL PADI PADA KONDISI CEKAMAN TERENDAM

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Leo W. Damanik 05071281419087

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(5)

Universitas Sriwijaya 5

(6)

Universitas Sriwijaya 6

(7)

Universitas Sriwijaya 7

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada tanggal 2 Agustus 1996. Penulis merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Penulis sekarang tinggal di Perumahan Griya Sejahtera Blok C2, Indralaya.

Pendidikan Sekolah Dasar di selesaikan pada tahun 2008 di SD Negeri 091299 Sipoldas, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama yang diselesaikan pada tahun 2011 di SMP RK Bintang Timur Pematangsiantar, dan Sekolah Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2014, di SMAN 1 Pematangsiantar. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, di Universitas Sriwijaya dengan jurusan yang dipilih yaitu Agroekoteknologi pada tahun 2014 dengan harapan agar dapat mencapai kesuksesan dan dapat membanggakan orang tua.

(9)

Universitas Sriwijaya ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perlakuan Biopriming terhadap Pertumbuhan Awal Padi pada Kondisi Cekaman Terendam”. Penulis sangat berterima kasih kepada Bapak Prof.Dr.Ir.Rujito Agus Suwignyo,M.Agr dan Ibu Dr.Ir.Mery Hasmeda,M.Sc selaku pembimbing skripsi serta Bapak Dr.Ir.Firdaus Sulaiman.M.Si, Bapak Dr.Ir.Zaidan Panji Negara,M.Sc, dan Bapak Dr.Ir.Suwandi.M.Agr atas kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak perencanaan, pelaksanaan dan analisis hasil penelitian sampai penyusunan dan penulisannya kedalam bentuk laporan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iskandar Damanik dan Ibu Nurhayati Sembiring selaku orang tua dari penulis dan juga kepada kakak dan adik penulis yang selalu setia memberikan doa, kasih sayang, semangat, dan dukungan moril maupun materil. Terimakasih kepada teman-teman Agroekoteknologi angkatan 2014 dan kepada teman-teman khususnya Mukti Tambunan, Dina Damanik, Brian Doloksaribu, Mely Manik, Rukia Sihotang, Apryoni Sitanggang, Yones Sianturi, Roberto Sitompul, dan Charlos Sinulingga. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman satu penelitian Syarif Hidayatullah, Lita Rahmadani, Ayu Safta Dewi, Fajri Yuliana, Muhardianto Cahya, dan Kharis Edi Wardhana serta teman lainnya yang turut membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini hingga penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan penulis agar nantinya dapat dijadikan pedoman pada masa yang akan datang. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi yang membaca.

Indralaya, Juli 2018

Penulis

(10)

Universitas Sriwijaya x

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Botani Tanaman Padi (Oryza sativa L)... 4

2.2 Fase-Fase Pertumbuhan Tanaman Padi ... 6

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Padi ... 7

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Padi ... 7

2.5 Karakteristik Padi Varietas Inpari 30 ... 8

2.6 Rawa Pasang Surut ... 9

2.7 Priming Benih Padi ... 10

2.8 Bio-priming ... 11

3. PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu ... 12

3.2 Bahan dan Alat ... 12

3.3 Metode Penelitian... 12

3.4 Cara Kerja ... 13

3.5 Peubah yang diamati ... 15

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 17

4.2 Pembahasan ... 27

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 31

(11)

Universitas Sriwijaya xi

5.2 Saran ... 31 DAFTAR PUSTAKA ... 32 LAMPIRAN ... 36

(12)

Universitas Sriwijaya xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Pengaruh Biopriming terhadap Daya Kecambah ... 18

Gambar 4.2. Pengaruh Biopriming terhadap Tinggi Bibit ... 19

Gambar 4.3. Pengaruh Biopriming terhadap Panjang Akar ... 20

Gambar 4.4. Pengaruh Biopriming terhadap Jumlah Daun ... 21

Gambar 4.5. Pengaruh Biopriming terhadap Berat Basah Bibit ... 22

Gambar 4.6. Pengaruh Biopriming terhadap Berat Basah Akar ... 23

Gambar 4.7. Pengaruh Biopriming terhadap Berat Kering Bibit ... 24

Gambar 4.8. Pengaruh Biopriming terhadap Berat Kering Akar ... 25

Gambar 4.9. Pengaruh Biopriming terhadap Rasio Tajuk Akar ... 26

(13)

Universitas Sriwijaya xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

(14)

Universitas Sriwijaya xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.1 Pengamatan 14 HST di Bak Perendaman ... 36 Lampiran 1.2. Pengamatan 7 HST di Rumah Kaca ... 37 Lampiran 2. Hasil Analisis Keragaman di Bak Perendaman dan di Rumah Kaca Lampiran 2.1. Hasil Analisis Sidik Ragam Daya Kecambah 7 HST Pengujian di Bak Perendaman dan di Rumah Kaca ... 38 Lampiran 2.2 Hasil Analisis Sidik Ragam Tinggi Bibit Pengujian di Bak Perendaman dan di Rumah Kaca ... 38

(15)

Universitas Sriwijaya 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beras merupakan komoditas yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, karena beras merupakan makanan pokok yang menopang kehidupan masyarakat di Indonesia. Peningkatan produksi padi nasional tetap menjadi prioritas pemerintah, karena beras sebagai makanan pokok penduduk Indonesia (Damiri dan Yartiwi, 2015). Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan (2015), produksi padi tahun 2015 sebanyak 4,25 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat sebesar 577,49 ribu ton (15,73 persen) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi padi tahun 2015 utamanya disebabkan oleh meningkatnya luas panen dan produktivitas masing-masing sebesar 61,84 ribu hektar atau sekitar 7,63 persen dan 3,41 kuintal/hektar atau 7,53 persen dibandingkan tahun 2014.

Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan produksi tanaman padi di Indonesia adalah dengan memanfaatkan lahan rawa yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Effendy (2011) menyatakan, Indonesia memiliki lahan rawa yang cukup luas, diperkirakan sekitar 39,4 juta hektar rawa potensial yang tersebar di beberapa pulau, dimana terbagi atas rawa pasang surut dan rawa lebak yang mempunyai luas masing-masing 20,13 juta ha dan 13,28 juta ha. Sementara, luas lahan rawa yang telah dimanfaatkan baru sekitar 5,27 juta ha (Noor et al., 2015).

Lahan rawa pasang surut merupakan salah satu alternatif lahan yang sangat potensial untuk peningkatan ketahanan pangan. Fenomena pemanasan iklim global telah menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan sangat berpengaruh terhadap sistem budidaya tanaman padi. Hal tersebut menyebabkan tinggi muka air makin sulit dikendalikan dan periode genangan pun makin sulit diprediksi (Suwignyo et al., 2011). Masalah tingginya muka air yang menyebabkan tanaman tergenang sebagian atau terendam seluruhnya merupakan penghalang yang serius bagi peningkatan produktivitas padi. Permasalahan yang terjadi akibat kekurangan oksigen pada tanaman yang terendam merupakan faktor

(16)

Universitas Sriwijaya 2

utama yang menyebabkan tanaman padi mengalami kerusakan fisiologis dan kerusakan fisik. Tanaman yang mempunyai toleransi terhadap kondisi terendam sangat dipengaruhi kemampuannya untuk mampu bertahan hidup dan mampu menyimpan sumber makanan dalam tanaman yang kemudian digunakan setelah periode terendam usai (Suwignyo, 2007).

Sistem penanaman benih Tabela (Tanam Benih Langsung) padi pada lahan pasang surut telah dijumpai diberbagai daerah pasang surut dan sistem penanaman ini tidak asing lagi bagi masyarakat. Sistem Tabela memiliki beberapa keunggulan diantaranya memperpendek periode produksi padi sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman dan mengurangi biaya tenaga kerja untuk tanam (Balitbangtan, 2015). Karakteristik padi tabela adalah mampu berkecambah dalam kondisi anaerob dan perakaran yang dalam sehingga tidak mudah rebah (Pane, 2003). Lahan pasang surut rentan dengan kondisi yang terendam, sehingga dibutuhkan benih padi yang memiliki mutu benih yang baik agar benih tersebut tidak mati saat dalam kondisi terendam.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya tanaman padi yaitu mutu benih. Wahyuni et al. (2013) menyatakan, mutu benih yang berpengaruh terhadap hasil gabah adalah tingkat viabilitas dan vigor benih, dimana benih dengan viabilitas dan vigor yang tinggi mampu tumbuh cepat dan seragam pada lingkungan dengan tingkat keragaman yang luas dan menghasilkan bibit yang lebih bagus. Mutu benih yang tinggi dipengaruhi oleh teknik budidaya, penanganan benih (pengeringan, pembersihan, dan pemilahan), cara penyimpanan, dan umur benih (periode simpan benih). Peningkatan viabilitas dan vigor benih dapat dilakukan dengan perlakuan invigorasi. Arief dan Koes (2010) menyatakan, invigorasi benih merupakan perlakuan yang diberikan terhadap benih sebelum penanaman dengan tujuan memperbaiki perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Invigorasi dapat dilakukan dengan perlakuan priming berbagai macam larutan. Priming adalah teknik invigorasi benih yang merupakan suatu proses yang mengontrol proses hidrasi-dehidrasi benih untuk berlangsungnya proses metabolisme menjelang perkecambahan.

Bio-priming adalah salah satu teknik priming dalam perlakuan benih yang menggabungkan aspek biologi (inokulasi benih dengan organisme

(17)

Universitas Sriwijaya 3

menguntungkan untuk melindungi benih) dan fisiologi (seed hydration) dalam mengendalikan penyakit. Benih yang telah terinfeksi atau terkontaminasi patogen dapat diperbaiki pertumbuhannya selama priming sehingga tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada tanaman (Reddy, 2013).

Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari alam dan berperan meningkatkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah karena mengandung unsur hara yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Ekstrak kompos merupakan salah satu bahan alami murah dan aman serta dapat menyuburkan dan meningkatkan produksi tanaman. Biofitalik adalah ekstrak kompos yang terbuat dari campuran kulit udang, tanah kompos, dedak padi, dan limbah kepala ikan teri yang diperkaya dengan inokulan mikroba kompleks. Pupuk cair ekstrak kompos biofitalik dapat meningkatkan pertumbuhan dan mengendalikan penyakit tanaman. Pupuk cair ekstrak kompos biofitalik mengandung bahan aktif mikroba pengompos, bakteri pelarut P dan unsur hara N, P, K, Mg, S, Zn, dan Fe.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suwandi (2014), perlakuan bio-priming menggunakan ekstrak kompos biofitalik yang diperkaya dengan limbah udang atau limbah ikan teri pada konsentrasi 0,625% dapat meningkatkan pertumbuhan kecambah padi baik pada kondisi tanpa cekaman dan dalam cekaman salinitas.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu dilakukannya penelitian untuk mengetahui pertumbuhan awal tanaman padi pada kondisi cekaman terendam dengan perlakuan biopriming benih sebelum ditanam.

1.2. Tujuan

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas perlakuan priming menggunakan biofitalik dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bibit padi pada kondisi terendam.

1.3. Hipotesis

Diduga dengan perlakuan biofitalik konsentrasi 0,5% dapat meningkatkan kemampuan tumbuh tanaman padi pada kondisi cekaman terendam.

(18)

Universitas Sriwijaya 32

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, B., S. Tjokrowidodo., Sularjo. 2008. Perkembangan dan Prospek Perakitan Padi Tipe Baru di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 27 (1)

Ajouri, A., H. Asgedom., M. Becker. 2004. Seed Priming enchances Germination and Seeding Growth of Barey under Conditions of P and Zn Deficiency-Journal of Plant Nutrition and Soil Science, Weinheim v.167,n 5, p. 630-636.

Http://dx.doi.org/10.1002/jpln.200420425

Alvarado, A.D., K.J. Bradford., J.H. Hewitt. 1987. Osmotic Priming of Tomato Seeds. Effect on Germination, Field Germination, Field emergence, Seedling Growth & Fruit Yield. J.Amer. Soc.Hort.Sci. 112(3) : 427-432

Andoko. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta

Arief, R. 2009. Pengaruh priming terhadap vigor benih gandum. Laporan hasil penelitian proyek SINTA.

Arief, R. dan F. Koes. 2010. Invigorasi Benih. Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010. Sulawesi Selatan : Balai Penelitian Tanaman Serealia

Anonim. 1970. Rice Production Manual. Revised Edition. Los Banos: UPCA-IRRI, Philipines. Hal.382

Anwar, K., M. Alwi., S. Saragih., A. Supriyo., D. Nazemi., K. Sari. 2001. Karakterisasi Dinamika Tanah dan Air untuk Perbaikan Pengelolaan Lahan Pasag Surut. Laporan Akhir Hasil Penelitian. Balai Penelitian Tanaman Pangan Lahan Rawa. Banjar Baru. Hlm. 27-28

Anggraini, F., A. Suryanto., N. Aini. 2013. Sistem Tanam dan Umur Bibit pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Varietas Inpari 13. Jurnal Produksi Tanaman. 1 (2): 52-60

Azhar, C. 2010. Kajian Morfologi dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas Cibogo Hasil Radiasi Sinar Gamma pada Generasi M3. Skripsi

Universitas Sumatera Utara. Medan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2015. Panduan Teknologi Budidaya Padi Tanam Benih Langsung. Kementerian Pertanian, Jakarta

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. 2015. Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai 2015. Sumatera Selatan: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan

(19)

Universitas Sriwijaya 33

Chang, T., E.A. Bardenas. 1965. The Morphology and Varietal Charateristics of the Rice Plant. Technical Bulletin 4. The International Rice Research Institute. Los Banos, Philipines

Damiri, A., dan Yartiwi. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Rawa Lebak di Kabupaten MukoMuko. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu. ISBN: 978-602-9064-23-0

De Datta, S.K. 1981. Principles and practices of Rice Production. A Wiley-Intersciene Publication. New York.: John Wiley & Sons. 618p

Effendy. 2011. Drainase Untuk Meningkatkan Kesuburan Lahan Rawa. PILAR Jurnal Teknik Sipil, 6 (2).

Ella, E.S., N. Kawano., Y. Yamauchi., K. Tanaka., dan A.M. Ismail. 2003. Blocking ethylene perception enhances flooding tolerance in rice seedlings. Functional Plant Biology. 30:813-819.

Farooq, M., S.M.A. Basra., M.B. Khan. 2007. Benih Priming Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Pembibitan dan Hasil Padi di Transplantasi. Lengkungan. Agron. Tanah Sci. 53: 1-12

Gardner, F.P., R.B. Pearce., R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. (Terjemahan). UI-Press, Jakarta, 428

Hatta, M. 2012. Uji Jarak Tanam Sistem Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Padi pada Metode SRI. Jurnal Agrista, 16 (2)

Hidayat, T. 2016. Potensi Hasil Tanaman dan Hubungan Source-Sink.

http://www.generasibiologi.com/2016/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi. html. Diunduh 12 Mei 2018.

Jadid, M.N. 2007 Uji toleransi aksesi kapas (Gossypium hirsutum L.) terhadap cekaman kekeringan dengan menggunakan polietilena glikol (PEG) 6000. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang. Malang.

Koes, F., dan R. Arief. 2011. Pengaruh Perlakuan Matriconditioning terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Jagung. Seminar Nasional Serelia 2011

Kurnia, T D., E. Pudjihartati., L T Hasan. 2016. Bio-Priming Benih Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) untuk Meningkatkan Mutu Perkecambahan. Biota Vol. 1 (2): 62−67, Juni 2016

Liming, S., Orecutt., DM & JG Foster. 1992. Influence of PEG & Aeration Method during Imbibition on Germination &Subsequent Seedling Growth of Flatpea (Lashyrus Sylvestris). Seed Sci. & Techn. 20 : 349-357

(20)

Universitas Sriwijaya 34

Masdar. 2006. Pengaruh Jumlah Bibit Per Titik Tanam dan Umur Bibit terhadap Pertumbuhan Reproduktif Tanaman Padi pada Irigasi Tanpa Penggenangan. Jurnal Dinamika Pertanian 21 (2) : 121-126

Murray, G.A., dan P.O. Wilson Jr. 1987. Priming seed for improved vigor. University of Idaho. Bull. College of Agriculture 67(677):55-70.

Noor, M. 2004. Lahan Rawa, Sifat dan pengelolaan Tanah Bermasalah Sulfat Masam. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Noor, M. 1989. Tanda Bencana Jumlah Penduduk RI Meningkat tetapi Petani Berkurang.Http://finance.detik.com/read/2014/07/19/151106/2642067/4/tanda

-bencana-jumlah-penduduk-ri-meningkat-tetapi-petani-berkurang. (Diakses

tanggal 26 Mei 2018)

Noor, M., M.Saleh., H. Subagio., 2015. Potensi Keanekaragaman Tanaman Buah-Buahan di Lahan Rawa dan Pemanfaatannya. Prosidium Seminar Nasional Masyarakat Indonesia, 1 (6), 1348-1358

Pane, Hamdan. 2003. Kendala dan Peluang Pengembangan Teknologi Padi Tanam Benih Langsung. Jurnal Litbang Pertanian, 22(4), 2003

Pierik, R., F.F. Millenaar., A.J.M. Peeters, dan L.A.C.J. Voesenek. 2005. New perspectives in flooding research: the use of shade avoidance and Arabidopsis thaliana. Ann Bot 96:533-540.

Reddy. 2013. Recent Advances in Crop Protection: Bio-priming Seed.

http://www.springer.com. Pp.83-84 (diakses 12 November 2017)

Roektiningroem, E., N A Ariyanti., P Widhy. 2011. Priming Benih Sebagai Usaha Peningkatan Performansi Bibit Kubis. Seminar Nasional Biologi FMIPA. 2 Juli 2011

Sembiring, H., A. Abdulrachman. 2008. Potensi Penerapan dan Pengembanga PTT da Upaya Peningkatan Produksi Padi. IPTEK Tanaman Pangan. 3(2)

Setter, T.L., I. Waters., B.J. Atwell., T. Kupkanchanakul., dan H. Greenway. 1987. Carbohydrate status of terrestrial plants during flooding. p. 411-433. In R.M.M. Crawford (Ed.). Plant Life in Aquatic dan Amphibious Habitats. Special Publication No. 5 British Ecological Society. Blackwell Scientific Publications, Oxford.

Siregar, H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. P.T. Sastra Hudaya. Jakarta. 320p.

Sucahyono D., M. Sari., M. Surahman., dan S. Ilyas. 2013. Pengaruh Perlakuan Invigorasi pada Benih Kedelai Hitam (Glycine soja) terhadap Vigor Benih, Pertumbuhan Tanaman, dan Hasil. J. Agron. Indonesia 41 (2) : 126 – 132

(21)

Universitas Sriwijaya 35

Sulistyaningsih, E., B Kurniasih., E Kurniasih. 2005. Pertumbuhan dan Hasil Caisin pada Berbagai Warna Sungkup Plastik. Ilmu Pertanian, 12(1):65-76

Suprianto,E.1998. Evaluasi beberapa varietas dan galur padi pada kondisi kekeringan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Sutariati, G. A. K., L. O. Safuan., A. Khaeruni., dan F. Handayani. 2014. Uji Efektifitas Teknik Biopriming dan Sumber Benih Terhadap Viabilitas dan Vigor Bibit Kakao. Agriplus, Volume 24 Nomor : 02 Mei 2014

Suwandi., H. Hamidson., dan A. Muslim., 2014. Perlakuan Biopriming Menggunakan Ekstrak Kompos Diperkaya Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Padi dalam Cekaman Salinitas. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang 26-27 September 2014

Suwignyo, R. A., 2007. Ketahanan Tanaman Padi terhadap Kondisi Terendam: Pemahaman terhadap Karakter Fisiologis untuk Mendapatkan Kultivar Padi yang Toleran di Lahan Rawa Lebak. Kongres Ilmu Pengetahuan Wilayah Indonesia Bagian Barat. Palembang. Palembang, 3-5 Juni 2007

Suwignyo, R. A., M. Hasmeda., dan D. Efraniza O., 2011. Respon Beberapa Varietas Padi Lebak terhadap Cekaman Terendam. Seminar Nasional Sumberdaya Lahan Pertanian. Balittra, Banjarbaru Kalsel 13-14 Juli 2011

Wangiyuna, W., Z. Laiwan., Sanisah. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Varietas Ciherang dengan Teknik Budidaya “SRI (System of Rice Intensification)” pada Berbagai Umur dan Jumlah Bibit Per Lubang Tanam. Crop Agro, 2 (1)

Wahyuni, S., I.W. Mulsanti., Satoto. 2013. Produktivitas Varietas Padi dari Kelas Benih Berbeda. IPTEK TANAMAN PANGAN,8 (22)

Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science. International Rice Research Institute. Los Banos, Philipines.

Referensi

Dokumen terkait

Hukum Islam adalah hukum yang yang berasal dari Allah SWT dan kemudian diutuskan Rasulullah untuk mengajarkan hukum tersebut kepada seluruh ummat manusia, hukum tersebut

Hasibuan (2011: 94) menjalaskan kinerja guru merupakan hasil kerja dan kemajuan yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya. Kinerja yang baik

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Materi Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu Buddha Dan Islam dengan

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui hubungan antara asupan asam lemak linoleat dan kadar Hb dengan kejadian dysmenorrhea pada

Paper ini menampilkan hasil pemodelan proses pada bidang manufaktur yakni interaksi antara modul Materials Management dengan Production Planning pada sistem

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar PPKn pada siswa kelas V SD Negeri 2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh inokulan FMA bermedia campuran arang sekam dan zeolit (1:3) terhadap serapan P dan hasil sorgum