Pada bulan September 2014, Kota Manokwari mengalami deflasi sebesar -0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,10. Dari 82 kota, tercatat 64 kota mengalami inflasi, sedangkan 18 kota lainnya mengalami deflasi. Kota Manokwari menempati peringkat Inflasi ke-72 di Indonesia.
Deflasi di Kota Manokwari terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan -1,20 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,53 persen. Adapun inflasi/kenaikan harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,40 persen; kelompok kesehatan 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga 0,05 persen; serta kelompok sandang 0,05 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender September 2014 sebesar 3,37 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2014 terhadap September 2013) sebesar 5,27 persen.
No. 45/10/91 Th. VIII, 01 Oktober 2014
P
ERKEMBANGAN
I
NDEKS
H
ARGA
K
ONSUMEN
/I
NFLASI
K
OTA
M
ANOKWARI
BULAN SEPTEMBER 2014, DI KOTA MANOKWARI TERJADI DEFLASI SEBESAR -0,22 PERSEN
DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR 110,10
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
BADAN PUSAT STATISTIK
sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.
Paket komoditas Provinsi Papua Barat hasil SBH 2012 di bentuk dari 2 kota SBH yakni Manokwari dan Kota Sorong. Di Kota Manokwari terpilih 345 komoditas dimana 139 merupakan komoditas makanan, dan 206 merupakan komoditas non makanan. Paket komoditas tersebut kemudian akan dipantau secara rutin perkembangan harganya baik dalam periode mingguan, dua mingguan, maupun bulanan.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan September 2014, secara umum menunjukkan penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar (2012 = 100), di Kota Manokwari pada bulan September 2014 terjadi deflasi sebesar -0,22 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 110,34 pada bulan Agustus 2014 menjadi 110,10 pada bulan September 2014. Tingkat inflasi Kota Manokwari tahun kalender September 2014 sebesar 3,37 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2014 terhadap September 2013) sebesar 5,27 persen.
Deflasi di Kota Manokwari terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan -1,20 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,53 persen. Adapun inflasi/kenaikan harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,40 persen; kelompok kesehatan 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga 0,05 persen; serta kelompok sandang 0,05 persen.
Deflasi yang terjadi di Kota Manokwari dipengaruhi oleh penurunan indeks yang signifikan pada beberapa sub kelompok, yaitu: sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya -11,20 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan -3,94 persen; sub kelompok sayur-sayuran -2,26 persen; sub kelompok transpor -0,75 persen; serta sub kelompok sandang wanita -0,38 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air 2,65 persen; sub kelompok ikan segar 1,80 persen; sub kelompok ikan diawetkan 1,46 persen; sub kelompok buah-buahan 0,86 persen; serta sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,82 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2014 antara lain: Telur ayam ras, tomat sayur; angkutan udara, bawang merah, serta cabai rawit. Sedangkan Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: tarip listrik, ikan cakalang, ikan ekor kuning, ikan bakar, serta rokok kretek filter.
Tabel 1
IHK dan Tingkat Inflasi di Kota Manokwari September 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
IHK IHK IHK Inflasi bulan Laju Inflasi Inflasi September 2013 Desember 2013 September 2014 September 2014 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2014 **) 2014 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 104,59 106,51 110,10 -0,22 3,37 5,27 1 Bahan Makanan 104,45 108,62 116,25 -1,20 7,02 11,30 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan
Tembakau
104,07 105,93 107,35 0,58 1,34 3,15 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan
bakar
104,95 105,97 109,20 0,40 3,05 4,05 4 Sandang 103,65 104,76 106,15 0,05 1,33 2,41 5 Kesehatan 102,26 103,45 107,06 0,06 3,49 4,69 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 102,60 104,25 109,31 0,05 4,85 6,54 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa
Keuangan
106,33 106,81 106,68 -0,53 -0,12 0,33
Kelompok Pengeluaran
[1]
*) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013. ***) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap IHK bulan September 2014.
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Manokwari (2012 = 100) Bulan September 2014 (persen)
Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi
(%)
(1) (2)
U M U M -0,22
1. Bahan Makanan -0,333
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,081 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,105
4. Sandang 0,003
5. Kesehatan 0,002
6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,003
Tabel 3
Kelompok Pengeluaran Komoditi yang Memberikan Andil Terbesar Terhadap Inflasi Kota Manokwari bulan September 2014 (persen)
Kelompok Pengeluaran Komoditi Andil Inflasi/Deflasi (%)
[1] [2]
1. Bahan Makanan
TELUR AYAM RAS -0,33
TOMAT SAYUR -0,09
BAWANG MERAH -0,06
CABAI RAWIT -0,03
BAWANG PUTIH -0,02
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
IKAN BAKAR 0,04
ROKOK KRETEK FILTER 0,02
BUAH PINANG 0,01
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
TARIP LISTRIK 0,12
PENGHARUM/PELEMBUT CUCIAN 0,01
4. Sandang
JAM TANGAN 0,004
BAJU KAOS BERKERAH 0,003
5. Kesehatan
SHAMPO 0,004
6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
SPEAKER 0,005
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
ANGKUTAN UDARA -0,09
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan September 2014 mengalami deflasi sebesar -1,20 persen atau terjadi penurunan indeks dari 117,66 pada bulan Agustus 2014 menjadi 116,25 pada bulan September 2014.
Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, empat sub kelompok mengalami deflasi; enam sub kelompok mengalami inflasi; sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya -11,20 persen; dan deflasi terkecil terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan -0,10 persen. Sedangkan inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok ikan segar 1,80 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya 0,02 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,73 pada bulan Agustus 2014 menjadi 107,35 pada bulan September 2014.
Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi; sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,82 persen. Sedangkan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok makanan jadi 0,76 persen.
3.
Perumahan, Air, Lisrik, Gas dan Bahan Bakar
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,77 pada bulan Agustus 2014 menjadi 109,20 pada bulan September 2014.
Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini; dua sub kelompok mengalami inflasi; sedangkan dua sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air 2,65 persen. Sedangkan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,29 persen.
4.
S a n d a n g
Kelompok sandang pada bulan September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,10 pada bulan Agustus 2014 menjadi 106,15 pada bulan September 2014.
5.
K e s e h a t a n
Kelompok kesehatan pada bulan September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,00 pada bulan Agustus 2014 menjadi 107,06 pada bulan September 2014.
Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,09 persen; sedangkan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan 0,05 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,25 pada bulan Agustus 2014 menjadi 109,31 pada bulan September 2014.
Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah sub kelompok perlengkapan/peralatan pelatihan 0,16 persen, sedangkan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok rekreasi 0,09 persen.
7.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan September 2014 mengalami deflasi sebesar -0,53 persen atau terjadi penurunan indeks dari 107,25 pada pada bulan Agustus 2014 menjadi 106,68 pada bulan September 2014.
Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami deflasi, sedangkan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok transpor -0,75 persen.
Tabel 4
IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manokwari September 2014, Tahun Kalender 2014, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)
IHK IHK IHK Inflasi
bulan
Laju Inflasi Inflasi September 2013 Desember 2013 September 2014 September
2014 *) KalenderTahun Tahun Ke Tahun
2014 **) 2014 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7]
U M U M 104,59 106,51 110,10 -0,22 3,37 5,27
I. BAHAN MAKANAN 104,45 108,62 116,25 -1,20 7,02 11,30
Padi-padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 102,03 102,63 104,21 0,02 1,54 2,14
Daging dan Hasil-hasilnya 113,18 113,63 112,73 0,32 -0,79 -0,40
Ikan Segar 82,56 103,12 133,67 1,80 29,63 61,91
Ikan Diawetkan 95,79 106,81 128,09 1,46 19,92 33,72
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 105,65 113,83 119,38 -11,20 4,88 13,00
Sayur-sayuran 98,37 99,46 96,10 -2,26 -3,38 -2,31
Kacang-kacangan 103,45 104,41 105,04 -0,10 0,60 1,54
Buah-buahan 104,41 110,48 115,07 0,86 4,15 10,21
Bumbu-bumbuan 161,82 130,96 122,53 -3,94 -6,44 -24,28
Lemak dan Minyak 138,16 138,66 143,47 0,02 3,47 3,84
Bahan Makanan Lainnya 105,32 105,83 110,52 0,00 4,43 4,94
II. MAKANAN JADI, MINUMAN
ROKOK & TEMBAKAU
104,07 105,93 107,35 0,58 1,34 3,15
Makanan Jadi 103,47 103,59 106,00 0,76 2,33 2,45
Minuman yang Tidak Beralkohol 103,56 103,94 105,58 0,00 1,58 1,95
Tembakau dan Minuman Beralkohol 105,69 112,25 111,64 0,82 -0,54 5,63
III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR
104,95 105,97 109,20 0,40 3,05 4,05
Biaya Tempat Tinggal 104,35 104,31 106,01 -0,15 1,63 1,59
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 108,98 113,20 123,77 2,65 9,34 13,57
Perlengkapan Rumahtangga 103,87 107,80 109,74 -0,08 1,80 5,65 Penyelenggaraan Rumahtangga 103,02 104,12 106,69 0,29 2,47 3,56 IV. SANDANG 103,65 104,76 106,15 0,05 1,33 2,41 Sandang Laki-laki 101,38 101,20 102,60 0,14 1,38 1,20 Sandang Wanita 105,33 105,63 107,35 -0,38 1,63 1,92 Sandang Anak-anak 106,92 107,75 109,41 0,15 1,54 2,33
Barang Pribadi dan Sandang Lain 100,33 105,36 105,90 0,39 0,51 5,55
V. KESEHATAN 102,26 103,45 107,06 0,06 3,49 4,69
Jasa Kesehatan 100,52 100,52 101,03 0,05 0,51 0,51
Obat-obatan 102,17 102,17 108,67 0,00 6,36 6,36
Jasa Perawatan Jasmani 111,92 119,00 125,78 0,00 5,70 12,38
Kelompok Pengeluaran
Tabel 4 (Lanjutan)
IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manokwari September 2014, Tahun Kalender 2014, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)
IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi Septembe r 2013 Desember 2013 September 2014 September 2014 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2014 **) 2014 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN
OLAHRAGA 102,60 104,25 109,31 0,05 4,85 6,54 Jasa Pendidikan 100,87 100,87 107,28 0,00 6,35 6,35 Kursus-kursus/Pelatihan 100,00 100,00 130,83 0,00 30,83 30,83 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 105,90 107,27 109,71 0,16 2,27 3,60 Rekreasi 103,93 108,90 110,09 0,09 1,09 5,93 Olahraga 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00
VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
106,33 106,81 106,68 -0,53 -0,12 0,33
Transpor 108,90 109,44 109,21 -0,75 -0,21 0,28
Komunikasi dan Pengiriman 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00
Sarana dan Penunjang Transpor 100,05 102,24 102,94 0,00 0,68 2,89
Jasa Keuangan 102,85 102,85 102,85 0,00 0,00 0,00
Kelompok Pengeluaran
[1]
*) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013. ***) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap IHK bulan September 2013.