Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabSistem Meter Minyak
Sistem Meter Minyak
(TF490 - Kapita Selekta)
Bandung, 18 Maret 2000
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabLatar Belakang?
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490 Kapita Selekta tentang Sistem Meter Minyak.
Applikasi di FSO X, lapangan XYZ, PT Z. Referensi yang digunakan.
Panduan Pemilihan Sistem Meter.
Apa Lingkup Pembicaraan dan Yang Tidak Dibicarakan?
Sub Tema
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab1. SMM dapat meningkatkan keberadaan (availability) tangki, karena tangki tidak perlu diisolasi pada waktu/saat pengukuran volume.
2. SMM mempunyai kemampuan untuk melakukan sendiri hal-hal berikut; seperti Perhitungan, Pembacaan, dan Penampilan Volume dan Laju Alir sesaat (instantaneous), serta melakukan koreksi karena temperature dan pressure rata-rata dinamis.
3. SMM dapat mengirim suatu volume terukur yang diambil dari beberapa sumber pada waktu yang bersamaan kepada satu penerima, atau dari satu sumber kepada beberapa penerima secara bersamaan.
4. Akurasi SMM dapat dilihat secara aktual (online) apakah sesuai dengan referensi standard atau tidak?
5. Dan lain-lain, seperti hemat tenaga kerja, mencetak, & alarms.
Berikut adalah beberapa Latar Belakang Penggunaan Sistem Meter Minyak (SMM):
Mengapa Sistem Meter Minyak ini diperlukan? SMM diperlukan
dalam suatu
pengukuran volume dan laju alir, dalam hal ini pada Kapal Tanker Floating Storage
Offtake (FSO) FSO X, lapangan XYZ, PT. Z?
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabLatar Belakang?
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490 Kapita Selekta tentang Sistem Meter Minyak.
Applikasi di FSO X, lapangan XYZ, PT Z Referensi yang digunakan.
Panduan Pemilihan Sistem Meter.
Apa Lingkup Pembicaraan dan Yang Tidak Dibicarakan?
Sub Tema
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabApa sih yang hendak
dicapai dengan
pembahasan topik
Sistem Meter
Minyak ini, terutama
bagi Mahasiswa TF
ITB ?
2
1
2
1
3
Diharapkan Mahasiswa TF ITB sedikitnya akan
mengetahui (memahami) 3 hal berikut:
Mengetahui apa saja dan bagaimana
cara
kerja Sistem Meter Minyak
yang digunakan
pada pengukuran secara dinamis sehingga
akurasi dan aktualisasi terpenuhi.
Mengetahui/dapat
menghitung volume dan
laju aliran minyak
serta faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil pengukuran dengan
menggunakan Meter Turbine.
Mendapatkan gambaran bagaimana
applikasi
Sistem Meter Minyak
di FSO X, lapangan
XYZ, PT Z
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabLatar Belakang?
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490 Kapita Selekta tentang Sistem Meter Minyak.
Applikasi di FSO X, lapangan XYZ, PT Z Referensi yang digunakan.
Panduan Pemilihan Sistem Meter.
Apa Lingkup Pembicaraan dan Yang Tidak Dibicarakan?
Sub Tema
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabPembahasan SMM
ini dibatasi pada
applikasi yang
terdapat di FSO X,
lapangan XYZ, PT Z
FSO X menggunakan SMM
dari Smith Meter Inc
yang
terdiri dari 1 x 6”, 4 x 12”
Meter runs, 36” Proving
Loop, 6 set Flow Computers,
dan 2 buah Supervisory
Computers.
Lapangan XYZ dilengkapi dengan 3 buah
fasilitas produksi Anjungan Lepas Pantai
dan sebuah Kapal Tanker
Floating
Storage Offtake (FSO) X
.
Supervisory Computers
digunakan untuk mengatur
semua proses.
Anjungan Lepas Pantai (Anjungan
Process, Anjungan Well, & Anjungan Lift
Gas) mempunyai
kapasitas produksi
sekitar 130,000 barrel minyak per hari
.
Untuk menghitung laju aliran offtake dan
volume pengapalan minyak dari FSO X ke
Tanker pembeli digunakan
Meter Turbine
.
FSO X dibangun untuk dapat
menampung
produksi maximum
1
(satu) juta barrel
dan
offtake
73,000 barrel per jam
.
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabXYZ field terletak di
laut Natuna, sekitar
1,250 kilometers dari
arah Utara Jakarta
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Anjungan Process Anjungan Lift Gas FSO X Pendahuluan Anjungan WellSistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabLatar Belakang?
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490 Kapita Selekta tentang Sistem Meter Minyak.
Applikasi di FSO X, lapangan XYZ, PT Z
Referensi yang digunakan.
Panduan Pemilihan Sistem Meter.
Apa Lingkup Pembicaraan dan Yang Tidak Dibicarakan?
Sub Tema
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab1. Chapter 4 - Proving System, Section 1 - Introduction,
Section 2 - Conventional Pipe Provers.
2. Chapter 5 - Metering, Section 1- General
Consideration, Section 2 - Measurement of Liquid
Hydrocarbons by Turbine Meters.
3. Chapter 12 - Calculation of Petroleum Quantities.
4. Smith Meter Inc., Manual of GeoPro and GeoFlo
Computers.
5. TF ITB, Laporan Kerja Praktek, Gatot Cipto Sarwoadi
dan Wahyu Winarno.
6. TF ITB, Laporan Tugas Akhir, Gatot Cipto Sarwoadi.
Semenjak tahun 1997,PT. Z telah melakukan kerja sama dengan Mahasiswa TF ITB Kerja Praktek dan Tugas Akhir untuk mendalami Sistem Meter Minyak. Dua dari referensi ini berasal dari kerjasama tersebut.
OK, apa saja referensi yang dapat digunakan untuk
mengetahui Sistem Meter Minyak di FSO X, lapangan XYZ,
PT Z?
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabLatar Belakang?
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490 Kapita Selekta tentang Sistem Meter Minyak.
Applikasi di FSO X, lapangan XYZ, PT Z Referensi yang digunakan.
Panduan Pemilihan Sistem Meter.
Apa Lingkup Pembicaraan dan Yang Tidak Dibicarakan?
Sub Tema
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabDalam pemilihan meter minyak, faktor pertama yang harus diperhatikan adalah viscosity dan flow rate, kemudian pressure, temperature, dan flow range.
Meter PD Meter Turbine
Viscosity (cP) Flow Rate (GPM) 0.3 1.0 300 3.0 50M
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabLatar Belakang?
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490 Kapita Selekta tentang Sistem Meter Minyak.
Applikasi di FSO X, lapangan XYZ, PT Z Referensi yang digunakan.
Panduan Pemilihan Sistem Meter.
Apa Lingkup Pembicaraan dan Yang Tidak Dibicarakan?
Sub Tema
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabSupaya pembahasan kita lebih fokus perlu
dipisahkan apa saja yang dibicarakan dan yang tidak. Topik yang tidak dibahas diharapkan mahasiswa TF ITB mempelajarinya dari perpustakaan.
Topik-topik yang tidak
dibahas meliputi:
1. Meter lainnya, seperti
Sistem Meter Gas atau SMM menggunakan Meter
(Positive) Displacement. 2. API Group products
lainnya (Generalized Crude Oil), tabel 6A, 24A atau 54A. 3. Penurunan rumus.
Topik-topik yang dibahas
meliputi:
1. Sistem Meter Minyak
menggunakan Meter Turbine keluaran Smith Meter Inc. yang dipasang di FSO X, lapangan XYZ, PT Z
2. Perhitungan laju aliran dan volume pengapalan minyak menggunakan tabel 6 untuk API Group 7 products
(ARAMCO).
Sistem Meter Minyak
PendahuluanPendahuluan Sistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabLatar Belakang?
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah Mahasiswa Mengikuti Kuliah TF490 Kapita Selekta tentang Sistem Meter Minyak.
Applikasi di FSO X, lapangan XYZ, PT Z Referensi yang digunakan.
Panduan Pemilihan Sistem Meter.
Apa Lingkup Pembicaraan dan Yang Tidak Dibicarakan?
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Skid Meter. Skid Prover. Local Instrument. Flow Computers. Supervisory Computers.Sub Tema
Sistem Meter pada umumnya dapat
dibagi ke dalam bagian-bagian sub
tema yaitu :
Secara garis besar kita mengenal dua macam pengukuran minyak yaitu
secara statik dan secara dinamik. Pengukuran secara
statik apabila pengukuran dilakukan terhadap fluida yang
tidak bergerak seperti yang banyak dilakukan di tangki-tangki darat atau di tanker. Pengukuran dinamik yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap fluida yang bergerak
atau yang kita kenal dengan sistem meter.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabMeter run ini mendapat supply/feeding dari pipa
utama (inlet header), tapi pipa tersebut dilengkapi
dengan berbagai macam instrumen yang berfungsi
menunjang kinerja meter run secara keseluruhan.
Skid Meter (MeteringSkid) terdiri dari satu atau beberapa buah meter run dengan ukuran pipa
tertentu sesuai dengan kebutuhan/flow rate.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Skid Meter. Skid Prover. Local Instrument. Flow Computers. Supervisory Computers.Sub Tema
Sistem Meter pada umumnya dapat
dibagi ke dalam bagian-bagian sub
tema yaitu :
Secara garis besar kita mengenal dua macam pengukuran minyak yaitu
secara statik dan secara dinamik. Pengukuran secara
statik apabila pengukuran dilakukan terhadap fluida yang
tidak bergerak seperti yang banyak dilakukan di tangki-tangki darat atau di tanker. Pengukuran dinamik yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap fluida yang bergerak
atau yang kita kenal dengan sistem meter.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabSkid Prover (Proving Skid), yang berfungsi melakukan
proving terhadap meter yang akan digunakan dalam proses
pengukuran.
Membandingkan antara volume sebuah prover yang telah diketahui dengan volume meter yang ingin diuji. Volume meter dan prover tersebut kemudian digunakan dalam serangkaian
perhitungan menggunakan faktor koreksi temperatur, pressure, dan gravity (atau relatif density) API untuk menghasilkan sebuah meter factor.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Skid Meter. Skid Prover. Local Instrument. Flow Computers. Supervisory Computers.Sub Tema
Sistem Meter pada umumnya dapat
dibagi ke dalam bagian-bagian sub
tema yaitu :
Secara garis besar kita mengenal dua macam pengukuran minyak yaitu
secara statik dan secara dinamik. Pengukuran secara
statik apabila pengukuran dilakukan terhadap fluida yang
tidak bergerak seperti yang banyak dilakukan di tangki-tangki darat atau di tanker. Pengukuran dinamik yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap fluida yang bergerak
atau yang kita kenal dengan sistem meter.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabParameter operasi minyak ini dapat diperoleh dengan
memasang sensor temperature & pressure, density &
Sediment & Water meter, dll.
Paramater operasi minyak senantiasa
berubah, tidak konstan. Untuk mendapatkan suatu nilai standard maka diperlukan konversi dari suatu kondisi operasional ke kondisi standard (14.696 psi dan 60°F).
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Skid Meter. Skid Prover. Local Instrument. Flow Computers. Supervisory Computers.Sub Tema
Sistem Meter pada umumnya dapat
dibagi ke dalam bagian-bagian sub
tema yaitu :
Secara garis besar kita mengenal dua macam pengukuran minyak yaitu
secara statik dan secara dinamik. Pengukuran secara
statik apabila pengukuran dilakukan terhadap fluida yang
tidak bergerak seperti yang banyak dilakukan di tangki-tangki darat atau di tanker. Pengukuran dinamik yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap fluida yang bergerak
atau yang kita kenal dengan sistem meter.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabPengolahan data serta
perhitungan pada sistem meter menggunakan flow computers, GeoFlow dan Geoprov.
Perhitungan volume dilakukan oleh flow computer secara otomatis selama proses
penyerahan berlangsung. Flow computer menerima input-input dari lapangan seperti dari
meter turbine, sensor
temperature dan pressure, dan density meter. Flow computer dilengkapi dengan totalizer, juga ada output ke remote totalizer atau ke ticket printer.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Skid Meter. Skid Prover. Local Instrument. Flow Computers. Supervisory Computers.Sub Tema
Sistem Meter pada umumnya dapat
dibagi ke dalam bagian-bagian sub
tema yaitu :
Secara garis besar kita mengenal dua macam pengukuran minyak yaitu
secara statik dan secara dinamik. Pengukuran secara
statik apabila pengukuran dilakukan terhadap fluida yang
tidak bergerak seperti yang banyak dilakukan di tangki-tangki darat atau di tanker. Pengukuran dinamik yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap fluida yang bergerak
atau yang kita kenal dengan sistem meter.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya JawabUntuk memantau dan mengontrol proses penyerahan
minyak serta mendistribusikan
data yang diperoleh
diperlukan suatu Supervisory Computer. FSO X dilengkapi
dengan dual system (redundancy) Supervisory Computers
yang berada di Local Control Room dan Central Control
Room. Masing-masing Supervisory Computers dilengkapi
ticket printer dan report printer.
Supervisory Computer dapat mengakses semua peralatan yang berada baik di skid meter, skid proving, flow computer, dan local instrument lainnya seperti sensor pressure, temperature, dll.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem MeterSistem Meter Meter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Skid Meter. Skid Prover. Local Instrument. Flow Computers. Supervisory Computers.Sub Tema
Sistem Meter pada umumnya dapat
dibagi ke dalam bagian-bagian sub
tema yaitu :
Secara garis besar kita mengenal dua macam pengukuran minyak yaitu
secara statik dan secara dinamik. Pengukuran secara
statik apabila pengukuran dilakukan terhadap fluida yang
tidak bergerak seperti yang banyak dilakukan di tangki-tangki darat atau di tanker. Pengukuran dinamik yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap fluida yang bergerak
atau yang kita kenal dengan sistem meter.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Prinsip Kerja . Pickup Coil. K-Factor. Flow Range.Sub Tema
Pemerintah Indonesia melalui MIGAS telah mengeluarkan izinpenggunaan terhadap Meter (positive) Displacement dan Meter Turbine. PT. Z
berdasarkan jenis minyak yang diproduksi memilih menggunakan Meter Turbine untuk Sistem Meter Minyak di FSO X.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya JawabFluida mengalir melalui meter jatuh
diatas bilah-bilah turbine yang bebas
berputar pada sumbu sepanjang garis
tengah rumah turbine. Kecepatan
angular (rotasi) dari rotor turbine
adalah berbanding langsung dengan
kecepatan fluida melalui turbine. Untuk
suatu luas penampang tertentu
kecepatan angular berbanding lurus
dengan laju aliran volume. Karenanya
meter turbine merupakan instrument
yang ideal untuk mengukur laju aliran
fluida.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Prinsip Kerja . Pickup Coil. K-Factor. Flow Range.Sub Tema
Pemerintah Indonesia melalui MIGAS telah mengeluarkan izinpenggunaan terhadap Meter (positive) Displacement dan Meter Turbine. PT. Z
berdasarkan jenis minyak yang diproduksi memilih menggunakan Meter Turbine untuk Sistem Meter Minyak di FSO X.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya JawabOutput dari meter ini diukur dengan
sebuah pickup elektrik (magnetik) yang
dipasang di badan meter. Output
frekwensi dari pickup ini sebanding
dengan laju alir. Sebagai tambahan,
bahwa setiap pulsa elektrik yang
dihasilkan pickup ini juga sebanding
dengan penambahan kecil volume dari
aliran. Output penambahan (satuan
volume terkecil) ini adalah berbentuk
digital, dan sehingga dapat ditotaliser
dengan kesalahan maksimum satu pulsa
terlepas dari volume yang terukur.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Prinsip Kerja . Pickup Coil. K-Factor. Flow Range.Sub Tema
Pemerintah Indonesia melalui MIGAS telah mengeluarkan izinpenggunaan terhadap Meter (positive) Displacement dan Meter Turbine. PT. Z
berdasarkan jenis minyak yang diproduksi memilih menggunakan Meter Turbine untuk Sistem Meter Minyak di FSO X.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya JawabHubungan antara besarnya satuan volume terkecil dengan
besarnya pulsa dari pickup magnetik dinyatakan dalam
konstanta yang disebut K Factor.
K factor menyatakan banyaknya pulsa per satuan volume
aliran (seperti 265 Pulsa/Barrel). K factor ditentukan oleh
pabrik pembuat dengan mensimulasikan volume aliran dan
mencatat jumlah pulsa persatuan volume aliran.
Oleh karena itulah, K factor setiap meter turbine akan unik,
artinya setiap meter turbine mempunyai K factor
masing-masing dan berbeda satu sama lain.
v
n
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Prinsip Kerja . Pickup Coil. K-Factor. Flow Range.Sub Tema
Pemerintah Indonesia melalui MIGAS telah mengeluarkan izinpenggunaan terhadap Meter (positive) Displacement dan Meter Turbine. PT. Z
berdasarkan jenis minyak yang diproduksi memilih menggunakan Meter Turbine untuk Sistem Meter Minyak di FSO X.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya JawabRange Aliran Normal
Ukuran
Meter
Unit
Minimum
Linier
Maksimum
Linier
Kecepatan
Aliran
Extended
Nominal
K Factor
BPH
500
4000
5000
1.050
6 ‘’
M3/h
80
635
795
6.615
BPH
2500
18000
21500
265
12 ‘’
M3/h
400
2860
3400
1670
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter TurbineMeter Turbine Perhitungan Tanya Jawab Prinsip Kerja . Pickup Coil. K-Factor. Flow Range.Sub Tema
Pemerintah Indonesia melalui MIGAS telah mengeluarkan izinpenggunaan terhadap Meter (positive) Displacement dan Meter Turbine. PT. Z
berdasarkan jenis minyak yang diproduksi memilih menggunakan Meter Turbine untuk Sistem Meter Minyak di FSO X.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya JawabSub Tema
Volume Calculation.
Meter Factor.
Retroactive Meter Factor.
Data Simulation & Analysis.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya Jawab[
MR
cMR
o]
MF
C
tlmC
plmGSV
=
−
×
×
×
sw
C
GSV
NSV
=
×
GSV
= Gross Standard Volume.
NSV
= Net Standard Volume.
MR
c= Closing Meter Reading.
MR
o= Opening Meter Reading.
MF
= Meter Factor.
C
tlm= Effect Temperature pada Minyak dalam meter.
C
plm= Effect Pressure pada Minyak dalam Meter.
C
sw= Keberadaan Sediment & Water.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya JawabSub Tema
Volume Calculation.
Meter Factor.
Retroactive Meter Factor.
Data Simulation & Analysis.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya Jawabm
plm
tlm
p
plp
tlp
psp
tsp
ISV
C
C
BSV
C
C
C
C
MF
=
C
tsp= Effect Temperature pada bahan Prover
C
psp= Effect Pressure pada bahan Prover
C
tlp= Effect Temperature pada Minyak dalam Prover
C
plp= Effect Pressure pada Minyak dalam Prover
C
tlm= Effect Temperature pada Minyak dalam Meter
C
plm= Effect Pressure pada Minyak dalam Meter
BSV
= Base Standard Volume dari Prover
ISV
= Indicated Standard Volume dari Meter
Ratio Base Standard Volumedari Prover (BSVp) yang sudah dikoreksi terhadap perubahan pressure dan temperature pada minyak dan bahan prover dibagi dengan Indicated Standard Volume (ISVm) dari Meter yang sudah dikoreksi
terhadap perubahan pressure dan temperature pada
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya JawabCts = Effect of Temperature on steel material T = Steel Material Temperature.
γ = Cubical expansion coefficient per °F (0.0000186 untuk Mild Steel)
γ
)
60
(
1
+
−
=
T
C
ts
)
/
(
1
PD
Et
C
ps
=
+
Cps = Effect of Pressure on steel material. P = Steel Material Pressure.
D = Prover Inside Diameter.
γ = Material Elasticity Modulus (3.0 x 10-7 psig).
t = Prover wall thickness.
100
/
&
%
1
S
W
C
sw=
−
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya Jawab 2 2 60 1 2 60 1 tl 1 ( 60) ( 60) C ⎥ − ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + + − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + + = a a T b b T ρ ρ T = Liquid Temperature ρ60 = SG(density) @ 60°F ai& bi = Koefisien Range ρ60 a1 x 10-6 a2 x 10-6 b1 x 10-6 b2 x 10-6 0.600 - 0.620 -1361 1300 -0.49 0.60 0.620 - 0.640 -1237 1100 -0.49 0.60 0.640 - 0.660 -1077 850 -0.49 0.60 0.660 - 0.680 -1011 750 -0.49 0.60 0.680 - 0.700 -977 700 -0.49 0.60 0.700 - 0.750 -1005 740 -0.49 0.60 0.750 - 0.770 -1238 1050 -0.49 0.60 0.770 - 0.790 -1084 850 -0.49 0.60 0.790 - 0.810 -965 700 -0.49 0.60 0.810 - 0.830 -843.5 550 -0.49 0.60 0.830 - 0.850 -719 400 -0.49 0.60 0.850 - 0.875 -617 280 -0.49 0.60 0.875 - 0.900 -512 160 -0.49 0.60 0.900 – 1.000 -394.8 30 -0.49 0.60 1.000-1.100 -542.6 177.8 2.31 -2.20 1.100 – 1.200 -490 130 2.42 -2.30Hanya berlaku untuk product type 7 (ARAMCO)
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya Jawab 10000 ) ( 1 1 4 0 1 4 2 4 2 3 4 3 4 4∑
= + + + + + + + − = i i i i i i pl SG C T C T C T C P C SG = SG @ 60 °F, °API Ci = KonstantaHanya berlaku untuk product type 7 (ARAMCO)
C
1= 2.1022 x 10
-02C
11= -6.4347 x 10
-11C
2= 6.0916 x 10
-05C
12= 1.9489 x 10
-11C
3= 5.1806 x 10
-08C
13= 1.8068 x 10
-07C
4= 4.2553 x 10
-09C
14= 1.6976 x 10
-09C
5= 4.4298 x 10
-04C
15= -1.8322 x 10
-11C
6= 4.3051 x 10
-06C
16= -2.2178 x 10
-13C
7= -2.6912 x 10
-08C
17= -7.5716 x 10
-10C
8= -8.7786 x 10
-11C
18= -7.2673 x 10
-12C
9= -5.1889 x 10
-06C
19= 1.5628 x 10
-13C
10= -5.3787 x 10
-08C
20= 9.0453 x 10
-16Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya JawabSub Tema
Volume Calculation.
Meter Factor.
Retroactive Meter Factor.
Data Simulation & Analysis.
Sistem Meter Minyak
Pendahuluan Sistem Meter Meter Turbine PerhitunganPerhitungan Tanya JawabBerikut adalah beberapa alasan mengapa CII menggunakan
RMF pada Sistem Meter Minyak di FSO X:
– Berdasarkan Berita Acara tanggal 25 Nov 96 antara MIGAS, BPPKA & CII tentang penggunaan RMF.
– Fakta bahwa MF adalah fungsi waktu dari karakteristik
Minyak, kondisi operasi dan Kehausan Meter. Kenyataannya bahwa faktor-faktor ini tidak konstan.
– Penggunaan dua buah MF dalam suatu pengapalan merupakan salah satu factor ketidak akuratan.
– Dengan RMF setiap kali pengapalan hanya menggunakan satu MF saja karena volume pengapalan sebelum proving dihitung ulang dengan menggunakan MF hasil proving. – CII menggunakan pendekatan Manual RMF yaitu
menggunakan MF = 1 untuk menghitung volume
pengapalan secara online kemudian dihitung ulang secara offline (manual) menggunakan MF hasil proving.
Mengapa kita (CII) butuh RMF? Apa saja benefit yang diperoleh dengan menggunakan RMF ini? Dan
bagaimana cara kerjanya?