LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPE
ASUHAN KEPERAW
RAWA
ATA
TAN
N PA
PASIEN
SIEN DENGAN
DENGAN KANKER BULI
KANKER BULI
Untuk Memenuhi Tugas Pr!esi De"artemen Surgika#
Untuk Memenuhi Tugas Pr!esi De"artemen Surgika#
T
Tumor
umor buli adalah
buli adalah tumor yang
tumor yang berbentuk papiler,
berbentuk papiler, noduler (infltrati),
noduler (infltrati), atau
atau
campuran infltrati dengan papiler yang ditemukan pada vesika urinaria
campuran infltrati dengan papiler yang ditemukan pada vesika urinaria
atau buli- buli (Yuda,200)!
atau buli- buli (Yuda,200)!
T
Tu
um
mor
or bu
bu li
li --b
bul
ul i
i
a
ata
ta u
u ttum
um or
or ve
ve si
si ka
ka u
urrin
in ar
ar iia
a m
me
erru
upa
pa ka
ka n
n 2
2"
" da
da ri
ri
seluruh
seluruh keganas
keganasan,
an, dan
dan merupakan
merupakan kedua
kedua tte
errb
ba
an
ny
ya
ak
k p
pa
ad
da
a s
siis
sttem
em
ur
uroge
ogenit
nital
al set
setelah
elah kar
karsin
sinoma
oma pr
prost
ostat!
at! T
Tumo
umor
r bul
buli
i ber
berke
kemba
mbang
ng dar
dari
i sel
sel
epitel transisional dari
epitel transisional dari saluran kemih
saluran kemih (#runner $ %uddarth,
(#runner $ %uddarth, 2002)!
2002)!
2.
2. E
Eti
tio
olo
log
gii
a.
a. Pe
Peker
kerja
jaan
an
&eker'a-peker'a di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium,
&eker'a-peker'a di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium,
p
pa
ab
brriik
k k
ko
orre
ek
k a
ap
pii,
, tte
ek
ks
sttiill,
, p
pa
ab
brriik
k k
ku
ulliitt,
, d
da
an
n p
pe
ek
ke
err''a
a p
pa
ad
da
a
sa
salo
lon
npe
penc
ncuk
ukur
ur ra
ramb
mbut
ut se
seri
ring
ng te
terp
rpap
apar
ar ol
oleh
eh ba
baha
han
n ka
kars
rsino
inogen
gen
berupa
berupa senya
senyaa a
a amin a
min aromat
romatik (2-
ik (2-nat
natilamin,
ilamin, bensi
bensidin,
din, dan
dan *-
*-aminobiamil)!
aminobiamil)!
b.
T
Tumor
umor buli adalah
buli adalah tumor yang
tumor yang berbentuk papiler,
berbentuk papiler, noduler (infltrati),
noduler (infltrati), atau
atau
campuran infltrati dengan papiler yang ditemukan pada vesika urinaria
campuran infltrati dengan papiler yang ditemukan pada vesika urinaria
atau buli- buli (Yuda,200)!
atau buli- buli (Yuda,200)!
T
Tu
um
mor
or bu
bu li
li --b
bul
ul i
i
a
ata
ta u
u ttum
um or
or ve
ve si
si ka
ka u
urrin
in ar
ar iia
a m
me
erru
upa
pa ka
ka n
n 2
2"
" da
da ri
ri
seluruh
seluruh keganas
keganasan,
an, dan
dan merupakan
merupakan kedua
kedua tte
errb
ba
an
ny
ya
ak
k p
pa
ad
da
a s
siis
sttem
em
ur
uroge
ogenit
nital
al set
setelah
elah kar
karsin
sinoma
oma pr
prost
ostat!
at! T
Tumo
umor
r bul
buli
i ber
berke
kemba
mbang
ng dar
dari
i sel
sel
epitel transisional dari
epitel transisional dari saluran kemih
saluran kemih (#runner $ %uddarth,
(#runner $ %uddarth, 2002)!
2002)!
2.
2. E
Eti
tio
olo
log
gii
a.
a. Pe
Peker
kerja
jaan
an
&eker'a-peker'a di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium,
&eker'a-peker'a di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium,
p
pa
ab
brriik
k k
ko
orre
ek
k a
ap
pii,
, tte
ek
ks
sttiill,
, p
pa
ab
brriik
k k
ku
ulliitt,
, d
da
an
n p
pe
ek
ke
err''a
a p
pa
ad
da
a
sa
salo
lon
npe
penc
ncuk
ukur
ur ra
ramb
mbut
ut se
seri
ring
ng te
terp
rpap
apar
ar ol
oleh
eh ba
baha
han
n ka
kars
rsino
inogen
gen
berupa
berupa senya
senyaa a
a amin a
min aromat
romatik (2-
ik (2-nat
natilamin,
ilamin, bensi
bensidin,
din, dan
dan *-
*-aminobiamil)!
aminobiamil)!
b.
ebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung
ebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung
sakarin dan siklamat!
sakarin dan siklamat!
e!
e! +
+i
iay
ayat
at k
kel
elua
uarrga
ga,
, or
ora
ang
ng-o
-ora
rang
ng y
yan
ang
g k
kel
elu
uar
arga
gany
nya
a a
ada
da y
yan
ang
g
menderita kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk
me
mend
nder
erit
ita
a k
kan
ank
ker
er in
ini!
i! &
&en
enel
elit
iti
i s
sed
edan
ang
g me
memp
mpel
ela'
a'a
ari
ri a
ada
dany
nya
a
pe
peru
ruba
baha
han
n ge
gen
n te
tert
rten
entu
tu ya
yang
ng mu
mung
ngki
kin
n me
meni
ning
ngka
katk
tkan
an rres
esik
iko
o
ter'adinya kanker ini!
ter'adinya kanker ini!
3.
3. Ma
Mani
niest
estas
asi K
i Klin
linis
is
&erlu diaspadai 'ika seorang pasien datang dengan mengeluh hematuria
&erlu diaspadai 'ika seorang pasien datang dengan mengeluh hematuria
ya
yang
ng be
bers
rsia
iat3
t3 (
()
) ta
tanp
npa
a di
dise
sert
rtai
ai ra
rasa
sa ny
nyer
erii (painless),
(painless), (2) kekamb
(2) kekambuhan
uhan
(intermittent), dan (4) ter'adi pada seluruh proses miksi (hematuria total)!
(intermittent), dan (4) ter'adi pada seluruh proses miksi (hematuria total)!
5eskipun seringkali karsinoma buli-buli tanpa disertai ge'ala disuria, tetapi
5eskipun seringkali karsinoma buli-buli tanpa disertai ge'ala disuria, tetapi
pada kars
pada karsinoma
inoma in situ
in situ atau karsinoma yang
atau karsinoma yang sudah mengadak
sudah mengadakan
an inflt
infltrasi
rasi
lua
9! 7yeri pada satu sisi karena hydronephrosis!
*! Deskrisi Patofsiologi
!"li # $"li %&esika "rinaria'
(")or !"li * !"li
Ulserasi
Metastase Okl"si "reter+el&i, renal
immobilisasi
arena
penyakit
:nvasi pada bladder
Re-"ks
-
<aktor gen
-
&eker'aan
-
=sia
-
:%
-
opi,
pemanis
buatan
-
onsumsi
obat sering
dan
konsisten
Infeksi
sekunder 3
aerah
menon'ol
&enatalaksanaan
>esi kulit
dan
iversi urin dengan
&erubahan status kesehatan
emoterapi
perubahan
Teknik vesicostomi urang paparan inormasi akurat
6ek kemoterapi
pigmentasi kulit
%eputar prosedur pembedahan
:ritasi ;:
>uka
insisi
ulkus
dekubitus
Takut, gelisah
+angsang vomiting center
Terputusnya kontinuitas 'aringan
+angsang u'ung syara
#ebas di hipotalamus
7ausea,
&ort
the
entry
mo
?omitus
&engeluaran 1at @ 1at vasoakti
Akumulasi mikroorganisme
(prostaglandin, serotonin)
Anoreksia
di area luka
+angsang corteB serebri untuk
persepsikan nyeri
asupan makanan tidak
Ker"saka
n
ntegritas
K"lit
Ansiet
as
. !ent"k (")or !"li
Tumor buli-buli dapat berbentuk papiler, tumor non invasi (insitu), noduler
(infltrati) atau campuran antara bentuk papiler dan infltrati!
!ent"k t")or $"li*$"li
%ebagian besar (DE0") tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional!
Tumor ini bersiat multiokal yaitu dapat ter'adi di saluran kemih yang
epitelnya terdiri atas sel transisional yaitu di pielum, ureter, atau uretra
posteriorF sedangkan 'enis yang lainnya adalah karsinoma sel skuamosa
(D0") dan adenokarsinoma (D2")
a. Adenokarsinoma
Terdapat 4 grup adenokarsinoma pada buli-buli, di antaranya adalah3
Resiko
Keti/aksei)$a
ngan ol")e
4airan
Kele$ian
ol")e
4airan
5. Klasifkasi (")or !"li
&enentuan deia'at invasi tumor berdasarkan sistem atau berdasarkan
penentuan stadium dari 5arshall seperti terlihat pada gambar 2 3
%ecara lengkap klasifkasi =6-5A%:7A, G6HTT dengan modifkasi
%T+I7;-5A+%.A> untuk menentukan operasi atau observasi 3
! ( 6 e)$esaran lokal t")or ri)er, ditentukan melalui 3
&emeriksaan klinis, uroghray, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di
baah anestesi umum dan biopsy atau transurethral reseksi!
No Ko/e
Keterangan
Tis
Carcinoma insitu (pre invasive Ca)
2
TB
Cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran
tumor, tak dapat dilakukan
4
To
Tanda-tanda tumor primer tidak ada
2
7o
Tanpa tanda-tanda pemebsaran kelen'ar lyme
regional
4
7
&embesaran tunggal kelen'ar lyme regional yang
homolateral
*
72
&embesaran kontralateral atau bilateral atau
kelen'ar lyme regional yang multiple
/
74
5asa yang melekat pada dinding pelvis dengan
rongga yang bebeas antaranya dan tumor
7*
&emebesaran kelen'ar lyme 'uBta regional
3. M 6 )etastase 7a" ter)as"k e)e$esaran kelen7ar li)e
yang 7a". Pe)eriksaan klinis8 tora9 oto8 /an test $ioki)ia
No KOD
E
KE(
5B
ebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk
menetapkan adanya metastase 'auh, tak dapat
dilaksanakan
lymphoma
dapat menimbulkan serangan hipertensi
selama kencing
/
Ca dari pada kulit,
melanoma,
lambung, paru
dan mammae
5ungkin mengadakan metastase ke buli-buli,
invasi ke buli-buli oleh endometriosis dapat
ter'adi
:. Ko)likasi
) .ematuria yang terus menerus akan menyebabkan ter'adinya anemia
pada pasien
2) Apabila ter'adi penyumbatan atau obstruksi,maka akan menyebabkan
ter'adinya reKuks vesiko-ureter, hidronerosis!
4) Gika ter'adi ineksi, akan menyebabkan ter'adinya kerusakan pada gin'al,
yang lama kelamaan mengakibatkan gagal gin'al!
;. Pe)eriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Hb
.b menurun oleh karena kehilangan darah, ineksi, uremia, gros
atau micros hematuria
a! Ra/iologi
- eBcretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat
menun'ukkan tumornya!
- <ractionated cystogram adanya invasi tumor dalam dinding buli-buli
-Angography untuk mengetahui adanya metastase leat pembuluh lymphe
$. 4ysto,oy /an $iosy
Cystoscopy hampir selalu menghasilkan tumor! #iopsi dari pada lesi
selalu diker'akan secara rutin!
,. 4ystologi
&engecatan pada sedimen urine terdapat transionil cel daripada tumor
e. Ultrasonograf
=ntuk mendeteksi metastasis di luar kandung kemih, membedakan
tumor dari kista!
. Arteriograf Pel&ik
&emeriksaan untuk memastikan invasi tumor ke dalam dinding kandung
kemih
g. Urograf Ekskretori
dengan CT-%can dan =%;! %elain itu 5+: dapat memperlihatkan adanya
pembesaran kelen'ar lime!
TavJes 7G dkk (EE0) melaporkan baha 5+: dalam mendeteksi
karsinoma buli yang invasi ke muskularis mempunyai sensitivitas E8",
spesifsitas 94" dan akurasi E*"! &enggunaan 5+: untuk deteksi
karsinoma buli yang ekstensi ke ekstravesikal didapatkan sensitivitas
E/", spesifsitas 00" dan akurasi E8"! =%; transabdominal dengan
menggunakan tranducer 4,/-/,I m.1 dapat mengevaluasi dinding buli
pada keadaan buli terisi penuh (distended)! =%; berguna dalam
menentukan tumor buli dan dapat menun'ukkan perluasan ke ruang
perivesikal atau organ yang berdekatan!
&emeriksaan &:? dapat mendeteksi adanya tumor buli-buli berupa flling
deect dan mendeteksi adanya tumor sel transisional yang berada di
ureter atau pielum! idapatkannya hidroureter atau hidronetosis
merupakan salah satu tanda adanya infltrasi tumor ke ureter atau
=reter dicangkokkan pada suatu segmen ileum yang sudah
diisolir (katong F pouch) dengan katup satu arah yang bentuknya
menyerupai puting sus, urin dialirkan keluar melalui kateter!
Ureterosigmoidostomi
5erupakan implantasi ureter ke dalam kolon sigmoid, dimana
ureter dimasukkan ke dalam sigmoid dan dengan demikian urin
dapat mengalir leat kolon serta keluar dari rektum!
b) iversi utaneus (urin dialirkan leat sebuah lubang yang dibuat pada
dinding abdomen serta kulit)
Ureterostomi Kutaneus
=reter yang dipotong didekatkan pada dinding abdomen dan
dihubungkan dengan lubang pada kulit
esikostomi
sering, kira-kira 2/" klien mempunyai lebih dari satu lesi pada
satu kali dibuat diagnosa!
b) +iayat keperaatan
eluhan penderita yang utama adalah mengeluh kencing darah
yang intermitten, merasa panas aktu kening! 5erasa ingin
kencing, sering kencing terutama malam hari dan pada ase
selan'utnya sukar kencing, nyeri suprapubik yang konstan, panas
badan dan merasa lemah, nyeri pinggang karena tekanan sara,
dan nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis!
c) &engka'ian <okus
! Aktivitas dan :stirahat
;e'ala 3 merasa lemah dan lelah
Tanda 3 perubahan kesadaran
2! %irkulasi
;e'ala 3 &erubahan tekanan darah atau normal
Tanda 3 tekanan darah meningkat, bradikardia atau takikardia
4! :ntegritas 6go
;e'ala 3 &erubahan tingkah laku
Tanda 3 cemas, mudah tersinggung
*! 6liminasi
;e'ala 3 &erubahan saat #A
>akukan inspeksiabdomen bagian baah, kandung kemih adalah
organ berongga yang mampu membesar u mengumpulkan dan
mengeluarkan urin yang dibuat gin'al, selan'utnya perkusi
dengan cara pasien dalam posisi terlentang, perkusi dilakukan
dari arah depan, lakukan pengetukan pada daerah kandung
kemih, daerah suprapubik! emudian lakukan palpasi kandung
kemih
pada
daerah suprapubis dimana normalnya kandung kemih terletak di
baah simfbis pubis tetapi setelah membesar meregang ini
dapat terlihat distensi pada area suprapubis! #ila kandung kemih
penuh akan terdengar dullness atau redup! &ada kondisi yang
berarti urin dapat dikeluarkan secara lengkap pada kandung
kemih! andung kemih tidak teraba! #ila ada obstruksi urin
normal maka urin tidak dapat dikeluarkan dari kandung kemih
maka akan terkumpul! .al ini mengakibatkan distensi kandung
kemih yang bias di palpasi di daerah suprapubis
e) &emeriksaan pembantu
12.
Analisa Data
=y)to)
Etiologi
Pro$le)
PRE OPERA(@
DO 0
a! #erat badan
meningkat pada
aktu yang singkat
b! Asupan berlebihan
dibanding output
c! Tekanan darah
berubah, tekanan
arteri pulmonalis
berubah,
peningkatan C?&
d! istensi vena
'ugularis
e! &erubahan pada
pola naas,
dyspnoesesak
naas, orthopnoe,
suara naas
abnormal (+ales
atau crakles),
kongestikemacetan
paru, pleural
eLusion
!
.b dan hematokrit
menurun,
perubahan
elektrolit,
khususnya
perubahan berat
.iperalbumin akibat
kerusakan fltrasi
glomerulus
Tekanan koloid osmotik
terganggu
;angguan shit cairan
tubuh
&erpindahan shit cairan
dari intravsakular ke
interstitial
Akumulasi cairan
6dema
elebihan ?olume Cairan
elebihan
?olume Cairan
Diagnosa Keera?atan Prioritas
Pre ' %&erati"
a! elebihan volume cairan berhubungan dengan terganggunya
mekanisme regulasi di renal
b! 7yeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit, penekanan atau
kerusakan 'aringan syara, infltrasi sistem suplai syara, obstruksi
'alur syara, inKamasi
c! Ansietas berhubungan dengan situasi krisis (tumor), perubahan
kesehatan, kurangnya paparan inormasi akurat seputar rencana
tindakan pembedahan!
Post ' %&erati"
d! 7yeri (akut) berhubungan dengan terputusnya kontinuitas 'aringan
akibat pembedahan
e! erusakan integritas kulit b!d destruksi mekanis 'aringan sekunder
terhadap tekanan, gesekan dan raksi akibat immobilisasi
13. Ren,ana As"an Keera?atan Pre %&erati" N o Diagnosa Keera?atan Peren,anaan ("7"an /an Kriteria
Hasil %NO4'
nter&ensi %N4' Akti&itas %N4'
1. elebihan volume cairan berhubungan dengan terganggunya
mekanisme regulasi di renal ditandai dengan 3 DO 0
a! #erat badan meningkat pada aktu yang singkat b! Asupan berlebihan dibanding output c! Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan C?& d! istensi vena 'ugularis
e! &erubahan pada pola naas, dyspnoesesak naas, orthopnoe, suara naas abnormal (+ales atau crakles), kongestikemacetan paru, pleural eLusion
angka Pan7ang 0 elebihan ?olume cairan tidak ter'adi angka Pen/ek 0
%etelah dilakukan tindakan keperaatan * B 2* 'am, keseimbangan cairan dapat tercapai dengan kriteria hasil 3
! Terbebas dari edema, eusi, anaskara
2! #unyi naas bersih, tidak ada dyspneuortopneu 4! Terbebas dari distensi vena 'ugularis, reKek hepato'ugular (M) *! 5emelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output 'antung dan vital
sign dalam batas normal
/! Terbebas dari
! 6lectrolit and acid base balance 3 <luid
5anagement 2! <luid 5onitoring
1. @l"i/ )anage)ent
a! Timbang popokpembalut 'ika diperlukan
b! &ertahankan catatan intake dan output yang akurat
c! &asang urin kateter 'ika diperlukan
d! 5onitor hasillAb yang sesuai dengan retensi cairan (#=7 ,.mt , osmolalitas urin )
e! 5onitor status hemodinamik termasuk C?&, 5A&, &A&, dan &CH&
! 5onitor vital sign
g! 5onitor indikasi retensi kelebihan cairan (cracles, C?& ,edema, distensi vena leher, asites)
h! a'i lokasi dan luas edema i! 5onitor masukan makanan
cairan dan hitung intake kalori harian
'! 5onitor status nutrisi
k! #erikan diuretik sesuai interuksi l! #atasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum 7a N 40 m6Jl m! olaborasi dokter 'ika tanda
! .b dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahan berat 'enis g! %uara 'antung %::: h! +eKek hepato'ugular positi i! Iliguria, a1otemia '! &erubahan status mental, kegelisahan, kecemasan kelelahan, kecemasan atau kebingungan memburuk! 2. @l"i/ Monitoring
a! Tentukan riayat 'umlah dan tipe intake cairan dan elimina%i
b! Tentukan kemungkinan aktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (.ipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal 'antung, diaporesis, disungsi hati,
dll )
c! 5onitor berat badan
d! 5onitor serum dan elektrolit urine e! 5onitor serum dan osmilalitas
urine
! 5onitor #&, .+, dan ++
g! 5onitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama 'antung h! 5onitor parameter hemodinamik
inasi
i! Catat secara akurat intake dan output
'! 5onitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perier dan penambahan ##
k! 5onitor tanda dan ge'ala dari edema
2. 7yeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit, penekanan atau kerusakan 'aringan syara, infltrasi sistem suplai syara, obstruksi 'alur syara, inKamasi
ditandai dengan 3 DO 0
>aporan secara verbal atau non verbal
<akta dari observasi ;erakan melindungi Tingkah laku berhati-hati
5uka topeng
;angguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)! Terokus pada diri sendiri
!
<okus menyempit (penurunan persepsi aktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)!
Tingkah laku distraksi, contoh 3 'alan-'alan, angka Pan7ang 0 7yeri teratasi angka Pen/ek %etelah dilakukan tindakan keperaatan 2B2* 'am, nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil 3 ! 5ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) 2! 5elaporkan baha nyeri berkurang dengan menggunakan mana'emen nyeri 4! 5ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, rekuensi dan tanda nyeri) *! 5enyatakan rasa
nyaman setelah nyeri berkurang /! Tanda vital dalam
rentang normal
! &ain >evel 2! &ain control 4! Comort level
! >akukan pengka'ian nyeri secara komprehensi termasuk lokasi, karakteristik, durasi, rekuensi, kualitas dan aktor presipitasi 2! Ibservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
4! ;unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
*! a'i kultur yang mempengaruhi respon nyeri
/! 6valuasi pengalaman nyeri masa lampau
! 6valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakeektian kontrol nyeri masa lampau
8! #antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
9! ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
E! urangi aktor presipitasi nyeri 0!&ilih dan lakukan penanganan
nyeri (armakologi, non armakologi dan inter personal) !a'i tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
2!A'arkan tentang teknik non armakologi
4! #erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
menemui orang lain danatau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) +espon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan naas, nadi dan dilatasi pupil)! &erubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)! Tingkah laku ekspresi
(contoh 3 gelisah, merintih, menangis, aspada, iritabel, naas pan'angberkeluh kesah) !
&erubahan dalam nasu makan dan minum
D= 0
lien mengatakan secara verbal nyeri yang dirasakan
/!Tingkatkan istirahat
!olaborasikan dengan dokter 'ika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
8!5onitor penerimaan pasien tentang mana'emen nyeri
Analgesi, A/)inistration 9!Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan dera'at nyeri sebelum pemberian obat
E!Cek instruksi dokter tentang 'enis obat, dosis, dan rekuensi
20!Cek riayat alergi
2!&ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu 22!Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
24!Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal 2*!&ilih rute pemberian secara :?, :5
untuk pengobatan nyeri secara teratur
2/!5onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
2!#erikan analgesik tepat aktu terutama saat nyeri hebat
28! 6valuasi eektivitas analgesik, tanda dan ge'ala (eek samping)
3. Ansietas berhubungan dengan situasi krisis (tumor), perubahan kesehatan, kurangnya paparan inormasi akurat seputar rencana tindakan pembedahan ditandai dengan 3 DO 0 ;elisah :nsomnia +esah etakutan %edih
<okus pada diri ekhaatiran Cemas
angka Pan7ang 0 Ansietas dapat teratasi angka Pen/ek 0
%etelah dilakukan asuhan keperaatan selama B2* 'am, ansietas dapat diatasi dengan kriteria hasil 3
! lien mampu mengidentifkasi dan mengungkapkan ge'ala cemas 2! 5engidentifkasi, mengungkapkan dan menun'ukkan tehnik untuk mengontol cemas 4! ?ital sign dalam
batas normal
*! &ostur tubuh, ekspresi a'ah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menun'ukkan berkurangnya kecemasan ! AnBiety control 2! AnBiety +eduction 4! Coping *! :mpulse control
! ;unakan pendekatan yang menenangkan
2! 7yatakan dengan 'elas harapan terhadap pelaku pasien
4! Gelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur *! &ahami perspekti pasien terhadap
situasi stres
/! Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut ! #erikan inormasi aktual mengenai
diagnosis, tindakan prognosis 8! orong keluarga untuk menemani
anak
9! >akukan back neck rub
E! engarkan dengan penuh perhatian 0!:dentifkasi tingkat kecemasan !#antu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
2!orong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
4!:nstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
*!A'arkan teknik non armakologis untuk mengurangi kecemasan!
Post %&erati" N
o
Diagnosa Keera?atan Peren,anaan ("7"an /an
Kriteria Hasil %NO4'
nter&ensi %N4' Akti&itas %N4'
1. 7yeri (akut) berhubungan dengan terputusnya kontinuitas 'aringan akibat pembedahan ditandai dengan 3
DO 0
! >aporan secara verbal atau non verbal
2! <akta dari observasi 4! ;erakan melindungi *! Tingkah laku
berhati-hati
/! 5uka topeng
! ;angguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit at au gerakan kacau, menyeringai)! 8! Terokus pada diri
sendiri ! 9! <okus menyempit (penurunan persepsi aktu, kerusakan angka Pan7ang 0 7yeri teratasi angka Pen/ek %etelah dilakukan tindakan keperaatan 2B2* 'am, nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil 3 ! 5ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) 2! 5elaporkan baha nyeri berkurang !&ain >evel 2!&ain control 4!Comort level
! >akukan pengka'ian nyeri secara komprehensi termasuk lokasi, karakteristik, durasi, rekuensi, kualitas dan aktor presipitasi 2! Ibservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
4! ;unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien!
*! a'i kultur yang mempengaruhi respon nyeri!
/! 6valuasi pengalaman nyeri masa lampau
! 6valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakeektian kontrol nyeri masa lampau!
8! #antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
9! ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)!
E! Tingkah laku distraksi, contoh 3 'alan-'alan, menemui orang lain danatau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) 0! +espon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan naas, nadi dan dilatasi pupil)! ! &erubahan autonomik
dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)!
2! Tingkah laku ekspresi (contoh 3 gelisah, merintih, menangis, aspada, iritabel, naas pan'angberkeluh kesah) !
4! &erubahan dalam nasu makan dan minum
D= 0
lien mengatakan secara verbal nyeri dengan menggunakan mana'emen nyeri! 4! 5ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, rekuensi dan tanda nyeri)!5enyatak an rasa nyaman setelah nyeri berkurang! *! Tanda vital dalam rentang normal
0!&ilih dan lakukan penanganan nyeri (armakologi, non armakologi dan inter personal)! !a'i tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi!
2!A'arkan tentang teknik non armakologi
4! #erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
*!6valuasi keeektian kontrol nyeri /!Tingkatkan istirahat
!olaborasikan dengan dokter 'ika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
8!5onitor penerimaan pasien tentang mana'emen nyeri
Analgesi, A/)inistration 9!Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan dera'at nyeri sebelum pemberian obat
E!Cek instruksi dokter tentang 'enis obat, dosis, dan rekuensi
20!Cek riayat alergi
2!&ilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu 22!Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
24!Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal 2*!&ilih rute pemberian secara :?, :5
untuk pengobatan nyeri secara teratur
2/!5onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
2!#erikan analgesik tepat aktu terutama saat nyeri hebat
28! 6valuasi eektivitas analgesik, tanda dan ge'ala (eek samping)
2. erusakan integritas kulit b!d destruksi mekanis 'aringan sekunder terhadap tekanan, gesekan dan raksi akibat immobilisasi ditandai dengan 3
("7 "an angka Pan7ang 0
erusakan integritas kulit tidak ter'adi angka Pen/ek0
%etelah dilakukan asuhan keperaatan 4 B 2* 'am
! Tissue :ntegrity 3 %kin and 5ucous 5embranes 5anagement
2! Hound .ealing 3 &rimer and %ecunder
!a'i kondisi luka (lokasi, kedalaman, karakteristik, arna, cairan, granulasi, 'aringan nekrotik, tanda tanda ineksi lokal)
2!5onitor kulit akan adanya kemerahan 4!5onitor status nutrisi pasien
*!>akukan teknik peraatan luka dengan steril
DO 0
a! ;angguan pada bagian tubuh
b!&erubahan pigmentasi kulit
c! erusakan lapisan kulit (dermis)
d!;angguan permukaan kulit (epidermis)
kerusakan integritas kulit dapat diatasi dengan kriteria hasil 3
! :ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) 2! Tidak ada lukalesi pada kulit 4! &erusi 'aringan baik! *! 5enun'ukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah ter'adinya sedera berulang! /! 5ampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan peraatan alami ! 5enun'ukkan proses penyembuhan luka
4! &ressure 5anagement peraatan luka
!Gaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
8!#erikan peraatan kulit untuk mencegah kerusakan kulit!
9!An'urkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
E!.indari kerutan pada tempat tidur 0!5obilisasi pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua 'am sekali
! Ileskan lotion atau minyakbaby oil pada derah yang tertekan
3. etidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b!d hipermetabolik yang berhubungan dengan tumor, eek kemoterapi, radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa pengecapan, nausea), emotional distress, fatiue, ketidakmampuan
mengontrol nyeri ditandai dengan3
DO 0
- #erat badan 20 " atau lebih di baah ideal - ilaporkan adanya
intake makanan yang kurang dari +A (+ecomended aily Alloance)
- 5embran mukosa dan kon'ungtiva pucat
- elemahan otot yang digunakan untuk menelanmengunyah angka Pan7ang0 etidakseimbangan nutrisi teratasi angka Pen/ek 0 %etelah dilakukan tindakan keperaatan 4B2* 'am pola nutrisi kembali normal dengan kriteria hasil 3 ! Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tu'uan
2! #erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 4! 5ampu
mengidentifkasi kebutuhan nutrisi *! Tidak ada tanda
tanda malnutrisi /! Tidak ter'adi
penurunan berat badan yang berarti
! 7utritional %tatus 3 ood and <luid :ntake
2! 7utrition 5anagement
! a'i adanya alergi makanan
2! olaborasi dengan ahli gi1i untuk menentukan 'umlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien!
4! An'urkan pasien untuk meningkatkan intake <e
*! An'urkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
/! #erikan substansi gula
! Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
8! #erikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gi1i)
9! A'arkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian!
E! 5onitor 'umlah nutrisi dan kandungan kalori
0! #erikan inormasi tentang kebutuhan nutrisi
! a'i kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
N"trition Monitoring
! ## pasien dalam batas normal 2! 5onitor adanya penurunan berat
badan
4! 5onitor tipe dan 'umlah aktivitas yang biasa dilakukan
*! 5onitor interaksi anak atau orangtua selama makan
- >uka, inKamasi pada rongga mulut
- 5udah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan - ilaporkan atau akta
adanya kekurangan makanan
- ilaporkan adanya perubahan sensasi rasa - &erasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan - 5iskonsepsi - ehilangan ## dengan makanan cukup - eengganan untuk makan
- ram pada abdomen - Tonus otot 'elek
- 7yeri abdominal dengan atau tanpa patologi - urang berminat
terhadap makanan - &embuluh darah kapiler
mulai rapuh
- iare dan atau steatorrhea
- ehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) - %uara usus hiperakti - urangnya inormasi,
misinormasi
! Gadalkan pengobatan dan tindakan tidak selama 'am makan
8! 5onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
9! 5onitor turgor kulit
E! 5onitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
0!5onitor mual dan muntah
!5onitor kadar albumin, total protein, .b, dan kadar .t
2!5onitor makanan kesukaan
4! 5onitor pertumbuhan dan perkembangan
*!5onitor pucat, kemerahan, dan kekeringan 'aringan kon'ungtiva /!5onitor kalori dan intake nuntrisi !Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral!
8!Catat 'ika lidah berarna magenta, scarlet
B. +esiko tinggi ineksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun (eek kemoterapi atau radiasi), malnutrisi, prosedur invasi, ketidakcukupan
pengetahuan untuk menghindari paparan patogen, peraatan luka pasca pembedahan yang kurang tepat ditandai dengan 3 DO 0 - &rosedur :nasi - etidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen - Trauma
- erusakan 'aringan dan peningkatan paparan lingkungan
angka Pan7ang 0 :neksi tidak ter'adi angka Pen/ek 0
%etelah dilakukan tindakan
keperaatan 4 B 2* 'am, resiko ineksi dapat teratasi dengan kriteria hasil 3
! lien bebas dari tanda dan ge'ala ineksi 2! 5endeskripsikan proses penularan penyakit, actor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaann ya, 4! 5enun'ukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya ineksi *! Gumlah leukosit dalam batas normal /! 5enun'ukkan perilaku hidup sehat ! noledge 3 :nection Control 2! :nection &rotection 4! +isk Control
! a'i kondisi luka secara komprehensi (lokasi, dera'at, kedalaman, karakteristik luka, penyebaran)
2! :nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
4! a'i tanda dan ge'ala ineksi sistemik dan lokal
*! #erikan peraatan kulit pada area yang luka dengan teknik steril
/! #ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
! 5onitor hitung granulosit, H#C 8! 5onitor kerentanan terhadap
ineksi
9! #atasi pengun'ung bila perlu E! :nstruksikan pada pengun'ung
untuk mencuci tangan saat berkun'ung dan setelah berkun'ung meninggalkan pasien 0! Cuci tangan sebelum dan setelah
kontak dan melakukan tindakan ! A'arkan pasien dan keluarga
tanda dan ge'ala ineksi
2! A'arkan klien cara menghindari ineksi dengan cuci tangan dengan teknik yang tepat!
4! &ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
*! Tingkatkan intake nutrisi
/! orong intake nutrisi dan cairan yang adekuat
- +uptur membran amnion - Agen armasi (imunosupresan) - 5alnutrisi - &eningkatan paparan lingkungan patogen - :monusupresi - etidakadekuatan imum buatan - Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan .b, >eukopenia, penekanan respon inKamasi) - Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma 'aringan,
penurunan ker'a silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi p., perubahan peristaltik) - &enyakit kronik ! %tatus imun, gastriintestinal, genitourinasria dalam batas normal!
8! olaborasi pemberian antibiotik dan antiinKamasi