• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYIAPAN MASYARAKAT ADAT DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM URUTAN PRESENTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYIAPAN MASYARAKAT ADAT DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM URUTAN PRESENTASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENYIAPAN MASYARAKAT ADAT

DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

Hasil-Hasil Konsultasi Nasional Masyarakat Adat tentang Perubahan Iklim dan REDDg

Mina Susana Setra - AMAN

“Kemitraan untuk REDD+: Lokakarya Nasional bagi Pemerintah dan Masyarakat Sipil” - IGES dan RECOFTC

19 Maret 2010

Bagian I

Pengantar : Definisi Masyarakat Adat dan Hak-Haknya dalam UUD 1945 dan Perundang-undangan di Indonesia

URUTAN PRESENTASI

Bagian II

Prasyarat yang dibutuhkan oleh Masyarakat Adat untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim secara Efektif

Bagian III

Konsep AMAN – Bagaimana Menyiapkan Masyarakat Adat dalam Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

dalam Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

(2)

Definisi Masyarakat Adat

Berdasarkan Kongres Masyarakat Adat Nusantara I 17 Maret 1999

“Masyarakat Adat adalah Komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asal-usul leluhur secara turun temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya, yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat yang mengelola keberlangsungan kehidupan masyarakatnya.”

Berdasarkan definisi ini dan Sebaran anggota AMAN di Seluruh Indonesia, AMAN memperkirakan populasi Masyarakat Adat di Indonesia 60 – 70 juta orang.

EMPAT WARISAN (ASAL USUL) LELUHUR SEBAGAI UNSUR PEMBEDA MASYARAKAT ADAT DARI

MASYARAKAT YANG LAIN

• Kelompok Orang dengan Identitas Budaya yang Sama : bahasa,

spritualitas, nilai-nilai, sikap dan perilaku yang membedakan kelompok sosial yang satu dengan yang lain.

• Sistem Nilai dan Pengetahuan :(kearifan) tradisional bukan

semata-mata untuk dilestarikan, tetapi juga untuk

diperkaya/dikembangkan sesuai kebutuhan hidup berkelanjutan.

• Wilayah Hidup : y p tanah, hutan, laut dan SDA lainnya bukan semata-, , y

mata barang produksi (ekonomi), tetapi juga menyangkut sistem religi dan sosial-budaya.

• Aturan-Aturan dan Tata Kepengurusan Hidup Bersama Sosial

(Hukum Adat dan Lembaga Adat) : untuk mengatur dan mengurus

diri sendiri sebagai suatu kelompok sosial, budaya, ekonomi dan politik

(3)

MASYARAKAT ADAT DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA

Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen Pada Pasal 18B ayat (2) berbunyi: ”Negara mengakui dan

menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang”

Selanjutnya pada pasal 28I ayat (3) dikatakan, ”Identitas budaya

dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban”

MASYARAKAT ADAT DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA

Tap MPR N0. IX Tahun 2001 Tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alame ge o aa Su be aya a

Pasal 4 huruf j berbunyi: ”Mengakui, menghormati, dan

melindungi hak masyarakat hukum adat dan keragaman budaya bangsa atas sumber daya agraria/sumber daya alam”

UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Pulau-Pulau Kecil

UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(4)

Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Kerusakan Hutan (REDD)

PELUANG DAN TANTANGAN BAGI MASYARAKAT ADAT

HASIL COPENHAGEN

• Tidak memutuskan substansi REDD, tapi

Tidak memutuskan substansi REDD, tapi

membawa diskusinya ke COP ke-16 di

Mexico, Juni tahun ini.

• Menghasilkan dokumen yang tidak

mengikat secara hukum, berisi komitmen

pendanaan dari negara-negara maju

terhadap REDD (30 miliar USD selama

periode 2010-2020 dan 100 miliar dollar US

pada tahun 2020)

(5)

Pertanyaan Dasar Transaksi Karbon dan

Kebijakan di Indonesia

• Apa obyek yang diperdagangkan

• Siapa yang membeli & menjual?

• Kapan Pembayaran dilakukan ?

• Siapa yang berhak menerima pembayaran ?

• Apa saja faktor yang mempengaruhi harga ?

• Apa saja faktor yang mempengaruhi harga ?

1  P. 68/Menhut‐II/2008,  2  P. 30/Menhut‐II/2009,  3  P. 36/Menhut‐II/2009 Apa obyek yang

diperdagangkan

 Karbon  Hutan  Wilayah Siapa yang membeli  Pemerintah

 Setiap orang yang punya modal  Setiap orang yang punya modal Siapa yang berhak

menjual karbon

 Setiap orang yang mendapat ijin dari pemerintah

 Setiap orang yang punya modal

 Masyarakat adat yang haknya diakui oleh peraturan daerah

p

 Badan hukum tertentu Kapan pembayaran

dilakukan

 Dibayar kas di muka  Transfer melalui bank  Dibayar setengah di muka  Dibayar setelah proyek selesai

(6)

Siapa yang menerima pembayaran  Penjual/Pembeli  Kantor Pajak  Pemerintah Daerah  Pemerintah Pusat Apa saja faktor-faktor

yang mempengaruhi harga

 Harga ditentukan ketetapan oleh pemerintah  Pungutan-pungutan (pajak, iuran, komisi)  Kesepakatan antara penjual dan pembeli  Harga pasaran

 Kualitas hutan (masih lestari atau sudah

dit b d k

ditebang dan rusak

Siapa yang membayar  Pembeli  Pengguna jasa

KOMPLEKSITAS MASALAH DALAM IMPLEMENTASI REDD

Issu Nasional

 Pembangunan ekonomi masih sangat bergantung pada eksploitasi SDA  Overlapping Kebijakan (UU/Peraturan : UU Perkebunan, UU

Pertambangan UU Pertanahan UU Kehutanan UU Investasi Asing Pertambangan, UU Pertanahan, UU Kehutanan, UU Investasi Asing, RPP Hutan Adat, Permenhut REDD, PP Tambang di Hutan Lindung etc)

 Konflik kepentingan antar Departemen dan antar pemerintah pusat &

daerah

 Tidak ada pengakuan resmi dari Pemerintah Indonesia mengenai hak-hak

Masyarakat Adat

 Tidak ada data spesifik tentang Masyarakat Adat – identitas Masyarakat

Ad t ih i di t k Adat masih sering dipertanyakan

Tidak ada pelibatan Masyarakat Adat dalam proses pembuatan kebijakan nasional mengenai REDD

(7)

KOMPLEKSITAS MASALAH DALAM IMPLEMENTASI REDD

Issue Lokal

 Bagaimana memastikan Free, Prior and Inform Consent (FPIC) ?  Territori Masyarakat Adat VS batas administrasi negara y g

 Siapa sebenarnya yang akan mendapat keuntungan ? Dari siapa ?

dalam bentuk apa ? Bagaimana pengelolaannya ? Siapa yang akan mengelola ? Siapa yang akan memiliki kewenangan dan tanggung jawab ?

 Bagaimana memastikan hak kepemilikan Masyarakat Adat atas hutan,

hak atas akses terhadap hasil hutan ? Memastikan Masyarakat Adat tidak akan diusir dari wilayahnya ?

 Bagaimana memastikan tidak akan terjadi konflik di tengah Masyarakat ?g j g y

 Siapa yang akan bernegosiasi dengan komunitas ? Pemerintah ? Pihak

ketiga ?

PRASYARAT

Prasyarat yang dibutuhkan oleh Masyarakat Adat untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim secara Efektif :

secara Efektif :

1. Kepastian Hak Kepemilikan dan Pengelolaan Wilayah ;

2. Dukungan terhadap Pengetahuan/Kearifan Tradisional sebagai alternatif solusi Mitigasi dan Adaptasi ;

3. Kapasitas Organisasi Masyarakat Adat yang Kuat dan Komunitas yang solid.

(8)

Sebaran Komunitas Masyarakat Adat

ANGGOTA AMAN (1163; Agustus 2009)

169 431 41 45 147 253 56

Bagaimana Menyiapkan Masyarakat Adat

Konsep AMAN

Bagaimana Menyiapkan Masyarakat Adat

dalam Adaptasi dan Mitigasi

Perubahan Iklim, Serta REDD

“+5 juta Hektar Hutan Alam”

(9)

SOCIAL & SPATIAL PROFIL MASYARAKAT ADAT PEMETAAN PARTISIPATIF Agenda International Perubahan Iklim PUSAT INFORMASI No

ALUR PROSES PENYIAPAN MASYARAKAT ADAT MENGHADAPI ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

MAPPING

UPDATE PEMETAAN PARTISIPATIF

PENGUATAN KOMUNITAS ADAT & KELEMBAGAAN (Pemetaan, Perencanaan, Organisasi, Isu

PERENCANAAN PARTISIPATIF WILAYAH ADAT MASYARAKAT ADAT ANALISIS DATA Kebijakan tata ruang,

Industri ekstraktif (kehutanan, tambang, perkebunan) KEUTUHAN WILAYAH ADAT RENCANA AKSI ANTISIPASI MITIGASI DAN REKOGNISI TATA RUANG MA ADVOKASI, KAMPANYE Yes

PERENCANAAN PARTISIPATIF WILAYAH ADAT MENGHASILKAN : ‐Rencana Pengelolaan Ruang ‐Rencana Pengembangan Sumber Daya  Ekonomi ‐Rencana Antisipasi  Menghadapi Mitigasi  dan Adaptasi Perubahan Iklim KETERANGAN :

PENGUATAN KOMUNITAS ADAT & KELEMBAGAAN ‐Pelatihan Fasilitator Inti (teknis dan   tenurial) ‐Pembentukan Simpul Layanan ‐Pelatihan Fasilitator simpul ‐Pemetaan Wilayah ‐Penulisan Profil MA ‐Pelatihan Fasilitator Perencanaan partisipatif ‐Pembuatan peta Perencanaan  partisipatif ‐Monitoring dan Asistensi ‐Pelatihan Negosiasi ‐Pelatihan Pengelolaan Data dan  Informasi ‐Pembentukan Pusat Informasi MA ( , , g ,

Perubahan Iklim dan Negosiasi) ADAPTASI PERUBAHAN

IKLIM

(10)

SUMATERA UTARA 1. MA KAMPONG SECANGGANG 2.MA KAMPONG TANJUNG GUSTA 3.MA POLLUNG 4.MA CIBRO 5 MA HUTA GODANG SULAWESI UTARA 1. MINAHASA 2. KAKAS

45 TITIK PILOT PROJECT AMAN;

“Penyiapan Masyarakat Adat dalam mitigasi dan adaptasi Perubahan Iklim dan “Counter REDD”

5.MA HUTA GODANG

BENGKULU

1.MA SEMENDE MARGA ULU NASAL 2. MA KAARUBI, ENGGANO JAWA 1.MA KASEPUHAN BANTEN KIDUL SULAWESI TENGAH

1.MA Tau Ta’a 2.MA Togian 3.MA Banggai 4.MA Kulawi 5.MA Tampo Bada 6.MA Parimom

JAMBI

1.MA MARGA BERBAK 2.MARGA PELEPAT BATU KERBAU MALUKU PAPUA 1. Sorong Raya TANA LUWU 1.Rampi 2.Seko 3.Cerekang 2.MA DUKUH KALIMANTAN BARAT 1.MA Laukrugun (Kapuas Hulu) 2.MA Sanjan (Sanggau) 3.MA Pendaun (Ketapang) KALIMANTAN TENGAH 1.Murung Raya 2.Barito utara 3.Barito Selatan 4.Barito Timur 5.Kapuas 6.Pulang Pisau 7.Kota Palangkaraya 8.Katingan

9.Kota waringin timur (sampit) 10.Seruyan 11.Kota waringin barat 12.Gunung Mas 13.Suka marak 14 Lamandau 1. NEGERI HARUKU SULAWESI SELATAN 1.Enrekang 2.Sando batu LOMBOK UTARA -MA CEK BOCEK -MA BAYAN

Struktur Organisasi AMAN : Pengurus Besar ;

14 Pengurus Wilayah ; 27 Pengurus Daerah

KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA

DAMAN SEKJEND

DAMAN Wilayah

MUSYAWARAH WILAYAH

Ketua BPH Dir. B Dir. C Dir. D

Biro B Biro C Biro D

Dir.A

Biro A

DAMAN Daerah

Bid. B Bid. C Bid. D MUSYAWARAH DAERAH

Ketua BPH Bid. A

(11)

• UU Tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat (sudah masuk Balegnas) harus segera direalisasikan.

• Pastikan Hak Masyarakat Adat atas Free, Prior and Informed Consent (FPIC), adanya konsultasi-konsultasi, pelibatan penuh dan

REKOMENDASI

Consent (FPIC), adanya konsultasi konsultasi, pelibatan penuh dan efektif dari Masyarakat Adat, termasuk perempuan dan pemuda adat, dalam proses-proses pembuatan dan implementasi peraturan-peraturan terkait dengan kehutanan;

• Revisi UU No. 41/1999 (sudah masuk Balegnas) harus mengakui dan melindungi hak-hak Masyarakat Adat atas hutan adat;

• Revisi/Cabut Permenhut No. 30/2009 tentang Implementasi REDD karena tidak memberikan hak penuh kepada Masyarakat Adat untuk y berpartisipasi dalam penyelamatan hutan;

• Departemen Kehutanan membentuk suatu Unit Khusus atau Sub-Direktorat sebagai ruang administratif bagi wilayah-wilayah adat;

REKOMENDASI

• Departemen Kehutanan mendorong pengakuan dan

perlindungan, serta promosi bagi model-model pengelolaan hutan secara tradisional oleh Masyarakat Adat;

• Departemen Kehutanan membentuk suatu mekanisme

penyelesaian konflik untuk menangani konflik-konflik kehutanan secara umum, dan secara khusus dalam implementasi REDD. • Deklarasi Sinar Resmi (terlampir)Deklarasi Sinar Resmi (terlampir)

(12)

“TERIMAKASIH”

Credits

Photos :

Rizaldi Siagian

Lili S i I tit t D k l

Lilis Suryani, Institute Dayakology

Edy Sutrisno, Sawit Watch

Forest Watch Indonesia

Jimmy, WWF Kalimantan Barat

Rukka Sombolinggi, AMAN

Walhi Kalimantan Barat

Sujarni Alloy, AMAN Kalimantan Barat

Mina Susana Setra, AMAN

Mahir Takaka AMAN

Mahir Takaka, AMAN

Community Mapping Area Image, JKPP Cartoonist : Alex Tege

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari kemampuan petugas menjalankan tugas sesuai dengan standard operasional prosedur (SOP) yang belum maksimal, karena masih adanya kesalahan

Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia Fasilitas Penerapan Budidaya Padi Fasilitas Penerapan Budidaya Minapadi Melaksanakan Penyaluran Fasilitas Sarana Produksi

Ancak, kesin olarak bildiğimiz bir şey var ise, o da şudur; ebter tohumlardan elde edilen mahsulleri (ürünleri) tükettiğimiz takdirde, hastalıklara karşı önleyici ve

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Profesionalisme manajemen, sistem informasi, budaya perusahaan yang tepat, pemanfaatan teknologi, strategi fungsional lainnya perlu secara terpadu mendukung

Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa tingkat konsumsi minuman berkarbonasi yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen adalah merek Fanta dengan total sebesar

Pengaruh penambahan karaginan terhadap karakteristik pasta tepung garut dan kecambah kacang tunggak sebagai bahan baku bihun.. Jurnal Pangan

Menurut Rhoades dan Eisenberger (2002) dalam Lusdiyanti (2011) terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan atau menurunkan dukungan yang dirasakan dari organisasi maupun