• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KELOMPOK IPBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS KELOMPOK IPBA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa yang beredar mengelilinginya.

Tata surya adalah rumpun benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet, komet, asteroid, meteor serta satelit yang mengelilingi matahari. Sistem tata surya kemungkinan terbentuk dari awan besar dan gas dan debu antar bintang yang menjadi satu karena gaya gravitasinya sendiri, sekitar lima miliar tahun yang lalu.

A. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji makalah ini, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Apa pengertian tata surya?

b. Ada berapa model tata surya? Sebutkan dan jelaskan! c. Sebutkan dan jelaskan aggota-anggota tata surya!

d. Bagaimana asal usul tata surya yang telah dikemukakan para ahli? e. Bagaimana konsep hukum bode?

C. Tujuan yang dicapai

 Mengetahui pengertian tata surya.

 Mengetahui model-model tata surya.

 Mengetahui anggota-anggota tata surya.

 Mengetahui asal-usul tata surya yang telah dikemukakan oleh para ahli.

(2)

D. Metode yang dipergunakan

Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode:

 Metode keperpustakaan, yaitu pengambilan data melalui buku-buku, internet dan lain-lain. Tujuan dari metode tersebut yaitu untuk memperoleh data-data yang teoritis sebagai pembanding data yang aktual.

 Metode kuantitatif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan kualitas atau intensitas ini dari informasi data yang kami peroleh.

E. Sistematika

BAB I : PENDAHULUAN

Pada pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai., dan metode yang dipergunakan serta sistematika.

BAB II : ISI

Dalam bab ini, kami mencoba membahas tentang bahan yang kami angkat sebagai rujukan dalam pembuatan makalah ini.

BAB III : PENUTUP

Penutup berisi kesimpulan dan saran tentang masalah-masalah yang diuraikan dalam makalah ini.

(3)

BAB II

ISI

A. Pengertian Tata Surya

Tata Surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.

Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.

Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun

kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.

Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.

Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala; dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus, Saturnus, Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet digambarkan di sebelah kiri.

(4)

B. Model Tata Surya

1. Model Geosentris

Lebih dari 2000 tahun yang lalu telah diterima model sistem matahari geosentris yang dikemukakan oleh ahli astronomi Yunani kuno, Hipparchus pada tahun 140 SM (sebelum masehi). Dalam model geosentris dikemukakan bahwa Matahari, bintang, planet dan bulan bergerak mengelilingi bumi. Teori ini kemudian dikembangnkan oleh Claudius Ptolemaeus sekitar tahun 150 TM (tarik masehi) yang disebut teori Ptolemaeus.

2. Model Heliosentris

Ahli astronomi Yunani, Aristarchus (310 - 230 SM), pernah menyarankan bahwa matahari mungkin berada pada pusat alam semesta dan bumi mengitarinya. Konsep heliosentris ini belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Baru pada tahun 1543 terjadi revolusi ilmiah besar-besaran karena Copernicus (1473 - 1543) mengganti model Geosentris dengan model Heliosentris yang lebih sederhana.

Teori heliosentris muncul tahun 1540 dan dikemukakan oleh astronom Polandia, Nicolaus Copernicus. Copernicus mempertanyakan apakah Bumi berotasi dan berevolusi? Karena ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari teori geosentris, maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari merupakan pusat alam semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya masih belum mendapatkan perbandingan jelas hingga zaman modern. Teori menjadi bahan ejekan karena bila Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh dari Bumi? Jawabannya ditemukan oleh Galileo dan Newton. Teori heliosentris muncul tahun 1540 dan dikemukakan oleh astronom Polandia, Nicolaus Copernicus. Copernicus mempertanyakan apakah Bumi berotasi dan berevolusi? Karena ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari teori geosentris, maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari merupakan pusat alam semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya masih belum mendapatkan

(5)

Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh dari Bumi? Jawabannya ditemukan oleh Galileo dan Newton yang terkenal dengan gaya gravitasi Bumi.

C. Keanggotaan Tata Surya

a. Matahari

Matahari adalah salah satu dari jutaan gugusan bintang yang tergabung dalam kelompok galaksi.Di jagat raya ini terdapat jutaan gugusan bintang yang membentuk galaksi-galaksi. Galaksi tempat matahari kita berada di sebut galaksi bima sakti. Galaksi yang terdekat dengan bima sakti adalah awan Magellan.

Dalam tata surya, matahari merupakan penggerak bagi anggota tata surya. Karena pengaruh gravitasi matahari, maka semua anggota mengitari matahari. Hal itu akan membawa konsekuensi bahwa segala sesuatu yang berada di planet-planet anggota tata surya sangat dipengaruhi oleh matahari. Termasuk kita yang berada di planet bumi ini, sangat bergantung pada matahari.

Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.

Satuan lain untuk menentukan jarak benda- benda langit adalah satu

tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam

waktu satu tahun. Jika dikonversikan dalam SI adalah sebagai berikut: 1 tahun cahaya = 365 hari cahaya

= 365 x 24 x 3.600 detik cahaya = 365 x 24 x 3.600 x 300.000 km = 9,46 x km

(6)

Matahari merupakan bintang yang berwarna kuning. Matahari tidak memiliki ciri yang permanen karena berbentuk gas, hidrogen pijar. Dalam inti matahari, hidrogen dimampatkan sehingga dapat melebur menjadi helium. Pada reaksi inilah terjadi perubahan massa menjadi energi.

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.

Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.

Di permukaan matahari terdapat fenomena lain yang dinamakan bintik matahari atau sunspots. Bintik matahari adalah bagian permukaan matahari yang suhunya lebih rendah di banding suhu permukaan di sekitarnya. Pada bagian tengah di antara bintik-bintik matahari terdapat bagian yang memancarkan cahaya jauh lebih terang. Bagian lebih terang ini dinamakan Flare.

Material yang disemburkan terlontar jauh dari permukaan matahari dan terkadang mencapai atmosfer bumi terutama di daerah kutub. Material ini menimbulkan cahaya warna-warni di kutub yang di kenal sebagai Aurora.

(7)

b. Planet

Planet dalam bahasa Yunani artinya pengembara, karena Kedudukan planet selalu berubah-ubah, tidak bias menetap. Planet merupakan benda langit yang tudak memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari.

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

 mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang,

 mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat),

 tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap

deuterium di intinya; dan,

 telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."

Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah

(8)

tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.

Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional), terdapat delapan planet dalam sistem Tata Surya:

1. Merkurius 2. Venus 3. Bumi 4. Mars 5. Yupiter 6. Saturnus 7. Uranus 8. Neptunus

Urutan planet-planet tersebut dimulai dari yang paling ddekat terhadap matahari.

Garis edar anggota tata surya mengelilingi matahari disebut orbit. Anggota tata surya selain mengelilingi matahari, juga berotasi pada sumbunya masing-masing.

Di antara orbit Mars dan Yupiter terdapat planet-planet kecil yang sangat banyak, yang

dinamakan asteroid dan planetoid. Daerah lintasan utama asteroid dinamakan sabuk asteroid atau asteroid belt.

Klasifikasi Planet

Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan berdasarkan orbitnya serta ukuran dan massanya.

1.Berdasarkan letak peredarannya dengan bumi sebagai acuan, planet-planet dibedakan sebagai berikut.

a) Planet Inferior

Yaitu planet yang peredarannya terletak diantara matahari dan bumi. Yang termasuk planet inferior adalah Merkurius dan Venus.

(9)

b) Planet Superior

Yaitu planet yang peredarannya terletak di luar peredaran bumi. Yamg termasuk planet superior adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto.

Berdasarkan letak peredaran asteroid, planet-planet dibedakan sebagai berikut:

a) Planet Dalam (inner planet)

Yaitu planet yang peredarannya antara matahari dan asteroid. Yang termasuk planet golongan ini adalah : markurius, venus, Bumi, dan Mars.

b) Planet luar(outer planet)

Yaitu planet yang peredarannya di luar asteroid. Yang termasuk planet golongan ini adalah: Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

2. Berdasarkan ukuran dan massa planet jika di banding dengan Bumi, planet dikelompokan menjadi:

a). Planet terestrial

Yaitu planet yang memiliki ukuran dan masa lebih kecil atau sama dengan bumi. Masa jenisnya rata-rata 3,8-5,5 g/cm3. Yang termasuk planet ini adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan Pluto.

b). Planet jovian

Yaitu planet yang ukuran dan massanya jauh lebih besar dari pada bumi dengan massa 13-320 kali massa bumi. Massa jenis rata-ratanya 0,7-2,2 g/cm3. Atmosfer produksinya adalah H2, CH4, dan NH3. Yang termasuk planet jovian adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Kedudukan Matahari terhadap Matahari Dilihat dari Bumi

1. Oposisi

Planet dikatakan pada kdudukan oposisi, jika pada saat dilihat dari bumi kedudukan planet bertentangan dengan matahari.

(10)

2. Konjungsi

Planet dikatakan pada kedudukan konjungsi, jika kedudukan planet searah dengan matahari.

Planet berada pada kedudukan konjungsi bawah jika jarak antara bumi dengan planet lebih dekat daripada jarak antara bumi dengan matahari. Sedang kedudukan konjungsi atas terjadi jika jarak bumi-planet lebih besar daripada jarak bumi-matahari.

Fakta Masing-Masing Planet

1) Merkurius

Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat.

Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.

Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius).

(11)

2) Venus

Pada awalnya Venus pernah diduga sebagai salah satu bintang. Orang-orang Yunani purba melihat planet terang yang indah, dan mereka menamakannya Venus atau dewi cinta.

Setelah bulan, Venus adalah benda angkasa paling terang di langit malam. Karena ukurannya hampir sama dengan bumi, sampai abad XX para astronom memperkirakan bahwa planet ini serupa dengan bumi. Hasil penyelidikan bahwa atmosfir di Venus terdiri atas campuran karbon dioksida dan asam sulfat yang mematikan sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di planet Venus.

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225

hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen,

sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.

Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolus inya dalam mengelilingi matahari.

Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

3) Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang

(12)

disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

(13)

4) Mars

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.

Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi

kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernafasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam.

Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.

Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

5) Yupiter

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Yupiter merupakan planet terbesar dalam system tata surya kita. Strukturnya sebagian besar terdiri atas gas, terutama hydrogen dan helium. Di bawah kumpulan awan tekanannya sangat besar, sehingga hydrogen dimampatkan

(14)

dalam bentuk cairan dan ke bawah menjadi hydrogen logam. Planet ini menyebarkan lebih banyak radiasi panas daripada menerima radiasi dari matahari.

Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.

Di permukaan planet ini terdapat bintik

merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium

(He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).

6) Saturnus

Saturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata surya dimana planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari. Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.

Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amonia dan metana.

(15)

Cincin Saturnus sangat unik. Terdapat beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.

Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.

7) Uranus

Uranus adalah planet terjauh ke-7 dari Matahari setelah Saturnus, ditemukan pada 1781 oleh William Herschel (1738-1822). Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Kemudian Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak

cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus.

Uranus memiliki jarak dengan Matahari sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 17,25 jam, sedangkan periode revolusi adalah 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus memiliki 18 satelit alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon.

(16)

8) Neptunus dan Pluto

Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan

Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Per iode rotasi planet ini adalah 16,1 jam., sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya.

Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.

Pada tahun 1930 seorang astronom Amerika, Clidy Tombaught, planet yang berada di atas Neptunus. Planet itu pindah secara perlahan pada latar bintang, menunjukkan posisinya yang amat jauh. Venetia Burney, seorang pelajar dari Oxford member nama planet temuan ini Pluto.

Struktur Pluto terdiri atas air dan es, metana, serta atmosfernya banyak mengandung nitrogen.

c. Satelit

Satelit adalah benda langit pengikut planet. Satelit dibedakan atas satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam terbentuknya secara alami, yaitu bersamaan dengan proses terbentuknya planet. Karena massa dan ukuran satelit lebih kecil dari pada planet dan berada dalam medan grafitasi planet, maka satelit bergerak mengelilingi planet tersebut.

Planet bumi memiliki sebuah satelit alami, yaitu bulan yang biasa kita amati pada malam hari.

Satelit-satelit berotasi pada sumbunya, selain berputar mengelilingi planet. Misalnya, bulan berotasi pada sumbunya, selain berputar mengelilingi bumi. Begitu pula, satelit bergerak bersama-sama planet mengitari matahari.

(17)

Jumlah satelit alami yang mengiringi planet berbeda-beda, ada yang sampai 18 satelit.

Dewasa ini, dengan kemajuan teknologi manusia dapat membuat sateelit buatan yang bergerak mengorbit pada bumi.

d. Komet

Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian ramai.

Ciri fisik

Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari.

Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor.

Ciri orbit

Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips.

Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekor

(18)

Komet terkenal

Ada beberapa komet yang terkenal, misalnya: * Komet Halley, muncul 76 tahun sekali.

* Komet West

* Komet Encke, muncul tiga tahun sekali * Komet Hyakutake

* Komet Hale-Bopp

f. Asteroid

Asteroid, kadang disebut juga sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit Planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma sementara asteroid tidak.

Asteroid dalam sistem tatasurya

Sabuk asteroid (titik-titik putih).

Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350 memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes.

Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dapam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta;

(19)

utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).

Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg, atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.

Sabuk Asteroid

Sejak Piazzi berhasil menemukan asteroid pertama, lebih dari 4.000 asteroid telah ditemukan dan diberi nama.

Sebagian besar asteroid mengelilingi matahari pada lintasan di antara planet Mars dan Yupiter , tetapi pengaruh gravitasi besar Yupiter telah menyebabkan beberapa asteroid terhempas ke orbit yang salah. Daerah lintasan asteroid yang utama dinamakan sabuk

asteroid (asteroid belt).

g. Meteoroid

Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut :

Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul.

(20)

Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.

Jenis Meteorit

Meteorit terbagi atas tiga jenis dengan nama yang disesuaikan dengan campuran unsure yang ditemukan dalam setiap contoh, yaitu:

Meteor batuan, terdiri atas batuan chandritess 86 %, dan batuan

achodrites 7 %, dengan massa jenis sekitar 3.4 g/cm3.

 Meteorit besi, terdiri atas besi sekitar 85-95 % dan nikel sekitar 5-15 %,

memiliki massa jenis sekitar 7,8 g/cm3.

 Meteorit batuan besi, terdiri atas besi 60 % dan sisanya batuan.

D. Asal usul Tata Surya

Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :

Hipotesis Nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya

(21)

gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.

Hipotesis Planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

(22)

E. Hukum Bode

Untuk menentukan jarak planet dari Matahari, ada sebuah metode sederhana yang dikenal dengan hukum Titius – Bode. Metode ini ditemukan oleh seorang astronom Jerman yang bernama Johann Daniel Titius pada tahun 1766 dan diperkenalkan oleh rekannya pada tahun 1772, yaitu Johann Elert Bode. Tuliskan sebuah deret 0,3,6,12,24, dan seterusnya, kemudian tambahkan setiap bilangan dengan 4. Hasilnya bagikan dengan 10. Secara matematis, hukum Titius – Bode ini dapat kita tuliskan dengan persamaan sebagai berikut:

r = (n+4)/10 ; n = 0,3,6,12,24, dengan n = deret bilangan

r = jarak planet dari Matahari dalam satuan AU

matahari-dan-planet-planet-yang-mengelilinginya-beserta-lintasan-orbit. Jika kita perhatikan, 7 angka pertama dari deret Titius – Bode , akan menghasilkan nilai yang hampir mendekati (0,4; 0,7; 1,0; 1,6; 2,8; 5,2; 10,0) dengan nilai sesungguhnya jarak Planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus dari Matahari (0,39; 0,72; 1,0; 1,52; 5,20; 9,54). Pada nilai 2,8, dikemudian hari, para astronom menemukan sabuk asteroid yang jarak sebenarnya adalah antara 2,2 sampai 3,3 AU dari Matahari.

(23)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tata surya adalah rumpun benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet, komet, asteroid, meteor serta satelit yang mengelilingi matahari. Sistem tata surya kemungkinan terbentuk dari awan besar dan gas dan debu antar bintang yang menjadi satu karena gaya gravitasinya sendiri, sekitar lima miliar tahun yang lalu.

Model tata surya yaitu ada dua; model geosentris dan model heliosentris. Matahari adalah salah satu dari jutaan gugusan bintang yang bergabung dalam kelompok galaksi. Galaksi tempat matahari kita berada disebut galaksi Bima Sakti.

Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari. Planet anggota tata surya sampai sekarang dikenal ada Sembilan, diurutkan dari yang paling dekat terhadap matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

B. Saran

Para astronom seluruh dunia dibawah payung International Astronomical

Union (IAU) telah menghabiskan waktu dua tahun untuk menggodok suatu

kriteria yang membedakan antara “planet” dengan “anggota tata surya” yang berukuran lebih kecil semisal komet dan asteroid. Apabila draft kriteria ini disetujui dalam konferensi IAU yang diadakan pada 14-25 Agustus 2006 di Praha, Republik Ceko, maka jumlah planet anggota tata surya akan bertambah dari 9 menjadi 12 planet.

(24)

Hendaknya sebuah objek harus memenuhi dua kondisi agar layak menyandang sebutan “planet”. Pertama yaitu, objek tersebut harus mengorbit mengelilingi sebuah bintang, dan bukan berupa sebuah bintang. Kedua, objek tersebut harus berukuran cukup besar (atau lebih tepatnya, harus cukup masif) sehingga gravitasinya cukup kuat untuk membentuknya menjadi objek yang sferis (bundar). Dalam hal ini, massa objek harus diatas 5 x 1020 kg dengan diameter lebih besar dari 800 km.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Whipple, L Fred. Ilmu Pengetahuan Populer. Grolier International, INC. PT Widyadara.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya http://alam.leoniko.or.id/tata_surya.htm

(26)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala curahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam pembuatan makalah ini, penyusun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang dapat bermanfaat dengan sebaik-baiknya.

Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar lebih baik lagi untuk selanjutnya.

Akhir kata, terima kasih penyusun ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, 20 Maret 2009

(27)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I. Pendahuluan ... 1 a. Latar Belakang ... 1 b. Rumusan Masalah ... 1

c. Tujuan yang dicapai ... 1

d. Metode yang digunakan ... 2

e. Sistematika ... 2

BAB II. ISI ... 3

a. Pengertian Tata Surya ... 3

b. Model Tata Surya ... 4

c. Keanggotaan Tata Surya ... 5

d. Asal- Usul Tata Surya ... 20

e. Hukum Bode ... 22

BAB III. PENUTUP ... 23

a. Kesimpulan ... 23

b. Saran ... 23

(28)

TATA SURYA

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa)

Disusun oleh:

Nita Nurtafita Nur Hasanah Tuti Alawiyah Vebi Muhammad Fiqri

PROGRAM STUDI IPA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Pengkajian mengenai pemanfaatan β - glukan yang diekstrak dari ragi roti Saccharomyces cerevisiae dimaksudkan untuk menguji sistem imun non spesifik ikan nila yang

◦ Sistem fsik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan secara statistik antara lu as area Wharton’s jelly dengan luaran berat lahir bayi pada kehamilan

Untuk menganalisis data digunakan analisis pendapatan dan Linear Programming.Hasil penelitian menunjukkan adalah: (1) rata-rata luas lahan garapan petani sayuran di

Cukup antusias proses belajar mengajar meskipun sebelumnya harus dicari siswanya dan juga semangat belajarnya juga baik terbukti dengan mengerjakan tugas mandiri dan

Pengujian kekerasan dan keausan pada sampel memberikan hasil bahwa sampel 5 dengan komposisi 60% arang kulit buah mahoni, 15% arang tempurung kelapa, dan 25% resin

Suatu ketika secara dramatis seorang Ho Pho tua pernah berkisah didepan majelis bahwa, konon dahulu kala tetua paling dihormati suku mereka pernah bermimpi bahwa suatu

Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk merancang suatu perangkat lunak enkripsi-dekripsi dengan menggunakan kriptografi WAKE yang dapat digunakan dalam hal