• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pek 0809280 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pek 0809280 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

106

Nurlaelah Syarofah, 2012

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Kerajinan Bambu Suatu Kasus Pada Usaha Kerajinan Bambu Di Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

kreativitas, keberanian menghadpi risiko, kerja keras dan opportunity obsession

terhadap keberhasilan usaha kerajinan bambu di Desa Linggajaya, maka dapat

disumpulkan sebagai berikut :

1. Perilaku Kewirausahaan para pengusaha kerajinan bambu di Desa

Linggajaya yang terdiri dari kreativitas, keberanian menghadapi risiko, kerja

keras dan opportunity obsession tergolong sedang. Sedangkan keberhasilan

usaha para pengusaha kerajinan bambu di Desa Linggajaya yang dilihat dari

indikator laba tergolong rendah.

2. Perilaku kewirausahaan dilihat dari aspek kreativitas memiliki pengaruh

positif terhadap keberhasilan usaha kerajinan bambu di Desa Linggajaya

Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Kreativitas merupakan salah satu

faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha karena dengan adanya

kreativitas pengusaha akan mampu menghasilkan ide-ide baru dalam

menciptakan produk, mampu memanfaatkan sarana-sarana dan

sumber-sumber yang ada secara efektif serta mampu menemukan solusi dari

berbagai permasalahan usaha.

3. Perilaku kewirausahaan dilihat dari aspek keberanian menghadapi risiko

(2)

107

Nurlaelah Syarofah, 2012

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Kerajinan Bambu Suatu Kasus Pada Usaha Kerajinan Bambu Di Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, Kehidupan

wirausaha tidak akan lepas dari suatu risiko. Oleh karena itu, seorang

pengusaha harus berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang di

hadapi oleh seorang pengusaha maka semakin besar pula kesempatan untuk

meraih keuntungan.

4. Perilaku kewirausahaan dilihat dari aspek kerja keras memiliki pengaruh

positif terhadap keberhasilan usaha kerajinan bambu di Desa Linggajaya

Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, Bekerja keras tidak hanya

dilakukan pada saat memulai usaha saja, akan tetapi harus terus dilakukan

walaupun sudah berhasil yang bertujuan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup suatu usaha.

5. Perilaku kewirausahaan dilihat dari aspek opportunity obsession memiliki

pengaruh positif terhadap keberhasilan usaha kerajinan bambu di Desa

Linggajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, Peluang adalah hal

yang sangat berharga bagi seorang pengusaha. Pengusaha yang mampu

mengenal peluang yang ada dan mampu meraihnya ketika ada kesempatan

akan mendapatkan keberhasilan usaha.

5.2Saran

1. Para pengusaha kerajinan bambu harus bisa mengembangkan perilaku

kewirausahaan secara maksimal baik dari aspek kreativitas, keberanian

menghadapi risiko, kerja keras maupun opportunity obsession, karena pada

(3)

108

Nurlaelah Syarofah, 2012

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Kerajinan Bambu Suatu Kasus Pada Usaha Kerajinan Bambu Di Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas, pengusaha dapat mencari

berbagai informasi mengenai desain-desain terbaru suatu produk baik

melalui buku bacaan, internet atau sumber lainnya. Selain itu, para

pengusaha juga perlu mengikuti pendidikan informal baik diklat, pelatihan

maupun seminar-seminar yang diadakan oleh berbagai pihak mulai dari

pemerintah, pihak swasta maupun LSM untuk menambah pengetahuan yang

berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Pemerintah

melalui instansi terkait yaitu Dinas KUKM meningkatkan pembinaan

terhadap pengusaha-pengusaha terutama bagi pengusaha yang tinggal

dipelosok untuk meningkatkan kreativitas.

3. Untuk meningkatkan keberanian menghadapi risiko, pengusaha harus

bekerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti bank, konsumen, investor

dan lain-lain. Dengan adanya kerjasama tersebut, risiko yang ada dapat di

transfer atau dikelola bersama sehingga para pengusaha dapat

meminimalisir risiko. Selain itu, para pengusaha juga harus bisa menghitung

keuntungan dan kerugian yang mungkin akan didapat agar lebih percaya diri

dalam menghadapi risiko.

4. Untuk meningkatkan kerja keras, para pengusaha harus melatih diri untuk

tidak pernah mudah putus asa ketika mengalami kegagalan usaha. Selain itu,

salah satu ciri dari orang yang suka bekerja keras adalah memiliki tingkat

disiplin tinggi. Oleh karena itu, pengusaha harus meningkatkan kedisiplinan

dalam bekerja dan mengatur jam kerja dengan baik untuk meningkatkan

(4)

109

Nurlaelah Syarofah, 2012

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Kerajinan Bambu Suatu Kasus Pada Usaha Kerajinan Bambu Di Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Untuk meningkatkan opportunity obsession pengusaha harus mencari

berbagai informasi mengenai produk yang sedang diminati oleh konsumen.

Selain itu, pengusaha juga perlu bekerjasama dengan berbagai pihak baik

dengan pemerintah, pedagang souvenir , supermarket atau pihak lainnya

untuk memasarkan produk sehingga akan lebih mudah dalam mencapai

keberhasilan usaha.

6. Bagi lembaga yang terkait, seperti Dinas KUMKM agar meningkatkan

perhatiannya melalui kegiatan pemberian bantuan modal serta pelatihan

yang lebih internsif sehingga para pelaku industri yang terpuruk bisa

Referensi

Dokumen terkait

Metode penemuan terbimbing (guided discovery) adalah metode yang mengutamakan belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru

Hasil penelitian setelah pemberian permainan origami menunjukkan sebagian besar perkembangan responden setelah diberikan permainan origami adalah perkembangan yang

Hasil pengujian parsial pada model pertama menunjukan bahwa VACE ( Value Added Capital Employed ), VAHC ( Value Added Human Capital ), SCVA ( Structural Capital Value Added ), dan

Kepemimpinan suatu organisasi sangatlah menentukan baik buruknya pelayanan yang dijalankan di instansi manapun, dapat dilihat bagaimana di suatu instansi memiliki orang

• Meyediakan opsi/setting untuk membandingkan nilai waveform kita dengan nilai yang kita tentukan yang lain.... Bagian 4: Detail

Jika mungkin temukan cara yang tepat untuk mensiasati ujian di SBMPTN (namun itu semua tidak akan banyak manfaatnya jika adik-adik datang terlambat ketika try out,

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax.. Pengabdian