• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH ERITROSIT, KADAR HEMATOKRIT DAN HEMOGLOBIN PADA ITIK TEGAL PERIODE LAYER AKIBAT PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS TAHU DALAM RANSUM - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JUMLAH ERITROSIT, KADAR HEMATOKRIT DAN HEMOGLOBIN PADA ITIK TEGAL PERIODE LAYER AKIBAT PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS TAHU DALAM RANSUM - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

JUMLAH ERITROSIT, KADAR HEMATOKRIT DAN HEMOGLOBIN PADA ITIK TEGAL PERIODE LAYER AKIBAT PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS TAHU DALAM RANSUM

Wahyu Setyo Nugroho, Isroli dan Endang Widiastuti Jurusan Produksi Ternak

RINGKASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada awal Oktober 2003 sampai Januari 2004 di Laboratorium Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui status darah berupa eritrosit, hematokrit dan hemoglobin pada Itik Tegal akibat penggunaan bahan pakan tepung ampas tahu dalam ransum, sedangkan manfaat dari penelitian ini mendapatkan informasi ilmiah mengenai ampas tahu sebagai pakan inkonvensional.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 ekor Itik Tegal betina berumur 20 minggu yang mendapatkan perlakuan selama 13 minggu. Bahan yang digunakan berupa jagung kuning giling, bekatul, tepung ikan, bungkil kelapa dan tepung ampas tahu, yang kemudian disusun menjadi bahan pakan perlakuan yang isoenergi 2800 kkal/kg dan isoprotein 18%. Alat yang digunakan berupa petak kandang, alat timbang, higrometer, tempat pakan dan minum. Rancangan percobaan yang dipakai adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan (T0 = Ransum tanpa tepung ampas tahu, T1 = Ransum. dengan kandungan Tepung ampas tahu sebesar 7,5%, T2 = Ransum dengan kandungan Tepung ampas tahu sebesar 10% dan T3 = Ransum dengan kandungan Tepung ampas tahu sebesar 12,5%) dan 5 kelompok bobot badan (K1 =1.171-1241g, K2=1242-1312g, K3=1313-1383g, K4=1384-1454g dan K5=1455-1525g). Adapun tiap petak percobaan terdiri atas 3 ekor itik. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, eritrosit, hematokrit dan hemoglobin darah.

Hasil yang didapatkan adalah tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05) akibat penambahan tepung ampas tahu dalam, ransum terhadap jumlah Eritrosit (T0=5,45 juta/mm3 , T1= 5,74 juta/mm3 , T2=5,36 juta/mm3 dan T3=5,19 juta/mm3 dan kadar hematokrit (T0=39,2%; T1=40,8%; T2=37,8% dan T3=38%). Hasil analisis kadar hemoglobin menunjukan ada pengaruh (P<0,05) penambahan ampas tahu dengan kadar 10% dalam ransum (T0=16,72 g/100ml, T1=17,1 g/l00ml, T2=20,74 g/100ml dan T3=16,98 g/100ml). Konsumsi pakan pun tidak menunjukan perbedaan nyata (P>0,05) akibat penambahan tepung ampas tahu (T0=802,590 g/ekor/minggu, T1=818,720 g/ekor/minggu, T2= 805,920 g/ekor/minggu dan T3=803,264 g/ekor/minggu).

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan pupuk nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman tidak hanya dapat diperoleh dengan menambahkan satu jenis pupuk saja, namun dapat dilakukan dengan penambahan beberapa

Mengacu pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 181/BL/2009 tentang Penerbitan Efek Syariah, sukuk didefinisikan sebagai efek syariah

Untuk menguji pengaruh kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap praktik

Melanjutkan keberhasilan dalam sintesis senyawa organotimah(IV) karboksilat pada beberapa penelitian sebelumnya, dalam makalah ini kami laporkan hasil sintesis

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dilapangan, efektifitas dari kebijakan jam operasional hiburan umum di Kota Pekanbaru tidak tercapai. Hal ini dikarenakan

Diantaranya ialah nilai energi arc flash akan besar apabila dihitung dengan menggunakan arus bolted three phase fault, sedangkan dari sudut arc clearing time yang

Hal ini terdapat kesenjangan antara hadist tersebut dengan realisasinya, dan karena terdapat pro dan kontra mengenai kebolehannya, maka penulis ingin