• Tidak ada hasil yang ditemukan

20140327 Keberagaman Agama Adiani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "20140327 Keberagaman Agama Adiani"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

“Keberagaman

 

Adalah

 

Kekayaan

 

yang

 

Harus

 

Dirayakan”

 

;

 

Soekarno

Indonesia adalah negara yang berlimpah ruah keberagaman. Agama, aliran kepercayaan

agama lokal

, yang

telah ada sejak dulu kala, merupakan bagian penting kehidupan di Indonesia.

Konstitusi UUD 1945, sejumlah instrumen nasional dan internasional, secara tegas dan terang memberikan

jaminan perlindungan kebebasan beragama/ berkepercayaan itu. Namun begitu, para penganut agama/

kepercayaan belum merdeka sepenuhnya dalam beragama/ berkepercayaan. Dari tahun ke tahun berulang

peristiwa

peristiwa kekerasan, pelanggaran berbasis agama dan kepercayaan. Negara bersikap tidak jelas.

Sejumlah kasus berbasis agama/ kepercayaan didiamkan berlarut

larut tanpa penyelesaian yang pasti. Korban

dikorbankan. Hak

hak mereka terlantar. Pembiaran oleh negara itu menjadi semangat bagi massa intoleran

yang gemar menebar kebencian, merusak kedamaian, memecah belah persatuan, dan merasa paling benar.

Korban tidak diam.

Dengan tetap berpegang teguh pada keyakinannya, terus memperjuangkan hak

haknya dalam beragama.

Bersama SOBAT KBB, korban terus menyuarakan pentingnya tenggangrasa, semangat dan nilai

nilai toleransi ,

serta meghormati dan menghargai perbedaan.

Berikut adalah profil singkat beberapa agama/ kepercayaan lokal, dan masalah

masalah yang hingga kini

masih mereka hadapi.

(2)

BUDI

 

SANTOSO

 

:

 

Sesepuh

 

Penganut

 

Ajaran

 

Sedulur

 

Sikep

 

Kudus

• Komunitas penganut ajaran Sedulur Sikep, merupakan  komunitas penganut keyakinan yang telah lama ada di  Indonesia. Kita berhutang budi pada komunitas keyakinan ini  ; catatan sejarah menorehkan, bahwa pada zaman 

penjajahan Belanda dan Jepang, komunitas ini secara tegas  dan terang mengobarkan semangat perlawanan terhadap  penjajah seperti menolak membayar pajak, dan menolak  segala peraturan yang dibuat oleh Belanda. Penganut ajaran  ini berada di beberapa titik daerah, diantaranya Kudus,  Blora, dan Bojonegoro. 

• Salah satu ajaran Sedulur Sikep adalah memegang pedoman  bahwa agama adalah suatu pegangan hidup. Sedulur Sikep  tidak membeda‐bedakan agama, oleh karena itu Sedulur  Sikep tidak pernah mengingkari atau membenci agama.  Tabiat dalam hidup merupakan hal yang penting bagi  penganut kepercayaan ini.

• Selain mendapat penolakan masyarakat, keberadaan  penganut Sedulur Sikep juga tidak diakui oleh negara. Hingga  kini, mereka masih menghadapi berbagai masalah. Bahkan,  anak‐anak yang lahir dari orang tua penganut Sedulur Sikep,  dianggap sebagai anak yang lahir di luar pernikahan. Karena  akta kelahiran anak akan berbunyi “telah lahir anak luar  kawin dari”. Diskriminasi terus berlanjut ; selain hak  menganut keyakinan, juga pendidikan. Anak‐anak tersebut  harus mengikuti ujian agama yang ada di sekolah. Sekolah  tidak mengakomodir siswanya untuk melakukan ujian agama  sesuai agama atau keyakinan yang mereka anut.

“Yaa, begitulah nasib kami Mbak,sampai sekarang tidak 

(3)

SERVASIUS

 

WUE

 

:

 

Pengurus

 

Persatuan

 

Warga

 

Sapta

 

Darma

Sapta Darma adalah ajaran murni kerokhanian  yang sudah terdaftar sejak lama di Kementrian  Dalam Negeri Indonesia. Ajaran ini untuk  pertama kalinya diterima oleh Hardjosapuro  sebagai wahyu Allah pada tahun 1952 di Pare,  Kediri‐Jawa Timur, bukan merupakan pecahan  atau cabang dari agama lain.

Menurut Pak Servasius, ajaran Sapta Darma  sudah tersebar di 22 provinsi di Indonesia,  dengan sekitar 4 juta penganut. Seperti ajaran  agama/ kepercayaan lainnya, ajaran Sapta Darma  juga berisi ajaran kebaikan, kasih sayang, 

perdamaian. Penganut Sapta Darma wajib  menjalankan wewarah tujuh, diantaranya adalah  “tetulung marang sapa bae yen perlu kanti ra  nduwe pamrih apa bae kejaba mung rasa welas  lan asih‐menolong siapa saja yang 

membutuhkan tanpa pamrih hanya berdasarkan  rasa cinta dan kasih”.

Pada 2008, Sanggar tempat Ibadah Sapta Darma  di Yogyakarta diserbu dan dirusak massa 

(4)
(5)

DEWI

 

KANTI

 

SETYANINGSIH:

 

Penganut

 

Kepercayaan

 

Sunda

 

Wiwitan

 

Sunda Wiwitan, adalah kepercayaan tradisi Sunda lama sebelum datangnya agama‐agama lain ke Indonesia. Kepercayaan ini meyakini  tentang Sang Pencipta, lingkungan dan alam sekitarnya. Kata “sunda” berarti damai dan cahaya, jadi bukan hanya bermakna etnis Sunda.  Sedangkan kata “wiwitan” berarti permulaan atau awal. 

Meskipun kepercayaan Sunda Wiwitan telah ada sejak dulu kala, diskriminasi tetap saja melingkupi para penganut kepercayaan ini. Menurut  Dewi, dengan istilah kepercayaan saja, mereka masih dianggap tidak bertuhan. Di sekolah‐sekolah formal  juga mengarahkan bahwa 

kepercayaan itu bukan agama. Pengkebirian banyak terjadi melalui sistem pendidikan. 

(6)

NASRUDDIN :

Ahmadiyah Nusa Tenggara Barat

AHMADIYAH juga agama. Agama apa? Agama Islam. Ahmadiyah juga bersyahadat. Jemaat Ahmdiyah adalah orang Islam.

Hingga saat ini pengikut jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia berjumlah kurang lebih 220 juta orang yang tersebar di 181 negara. Ahmadiyah berdiri di Indonesia sejak tahun 1925. Melalui penetapannya tanggal 13 Maret 1953, pemerintah Indonesia cq. Menteri Kehakiman RI Nomor JA.5/23/13 yang dimuat dalam tambahan berita negara RI tanggal 31 Maret 1953 Nomor 26, diperkuat dengan pernyataan Departemen Agama RI

tertanggal 11 Mei 1968 Ahmadiyah diakui sebagai sebuah Badan Hukum. Begitu juga Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Ahmadiyah, telah disahkan secara resmi oleh menteri kehakiman sebagai badan hukum.

Di Indonesia dari tahun ke tahun Ahmadiyah menjadi kelompok paling rentan kekerasan dan paling banyak mengalami tindak kekerasan baik oleh aktor negara maupun non-negara.

Jemaat Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat sudah mengalami setidaknya 13 kali amuk masa, adapula yang dibunuh pada tahun 2001, dari kasus

penyerangan ini tidak ada satupun yang diproses secara hukum hingga tuntas. Mereka sangat sedih dan menyayangkan itu ; tinggal di negara hukum tetapi hukum tidak berjalan. Lebih menyedihkan lagi, setelah 69 tahun Indonesia Merdeka, Jemaat Ahmadiyah di NTB justru harus tinggal di pengungsian sejak 2006 hingga kini. Karena mereka penganut Ahmadiyah, mereka harus mengungsi di negeri sendiri. Pada 2006 itu, mereka diusir, mereka mengungsi di Transito.

Tinggal di pengungsian selama bertahun-tahun menimbulkan tidak

terpenuhinya pula hak-hak dasar yang lain ; hak akan tempat tinggal, hak memperoleh pendidikan, hak atas air bersih, hak atas pelayanan kesehatan dan hak-hak lain. M. Natsir, Mubaligh Ahmadiyah NTB, melalui syair yang ia ciptakan menggambarkan bagaimana pengungsi Ahmadiyah Transito bertahan hidup dan berjuang keras

mempertahankan haknya. “Syair ini sering kami nyanyikan di

(7)

“Simponi

 

Anak

 

Negeri”

 

;

(8)

MAMA

 

ENDHEK

 

:

Penganut

 

Kepercayaan

 

Kaharingan

 

Kepercayaan Kaharingan adalah agama asli  Indonesia. Masyarakat Dayak meyakini bahwa  agama Kaharingan telah ada sejak awal  penciptaan alam semesta.  

Sejak tahun 1980, agama Kaharingan sudah  berada di bawah naungan agama Hindu yang  diakui negara. Namun demikian, antara 

Kaharingan dan Hindu adalah dua kepercayaan/  agama yang berbeda. 

Kaharingan berarti hidup atau tumbuh. 

Dimaksudkan sebagai agama suku yang hidup dan  tumbuh secara turun temurun dan dihayati oleh  masyarakat Dayak di Kalimantan. 

Penganut kepercayaan Kaharingan juga belum  sepenuhnya mendapatkan kebebasan dalam  mengaktualisasikan dirinya sebagai Penganut  Kaharingan. Masih adanya stigma masyarakat  yang menganggap Kaharingan bukan sebuah  agama/ kepercayaan agama, menjadi cikal bakal  perlakuan diskriminasi. Misalnya dalam 

mendapatkan lapangan pekerjaan dan  pendidikan, mereka masih tersisihkan.

Foto : Berkacamata ‐Margareta Wahyuretno 

(9)

ABDUL

 

GAOS

 

:

 

Pengurus

 

Pendirian

 

Masjid

 

di

 

Batuplat

 

Kupang,

 

Nusa

 

Tenggara

 

Timur

Agama Islam adalah agama minoritas di Kupang, Nusa Tenggara Timur.  Umat Islam di kota yang dihuni oleh suku Timor, Sabu, Flores,  Ambon, Tionghoa, Jawa pendatang ini, juga mengalami diskriminasi.  Muslim di Batuplat. Hak atas rumah ibadah mereka hingga kini belum 

terpenuhi. Pendirian Masjid Nur Musofir di Batuplat dihentikan dan  belum bisa dilanjutkan karena Surat Rekomendasi Forum 

Kerukunan Umat Beragama dinilai cacat. Selain itu surat dukungan  warga sekitar dan surat dukungan jumlah umat juga menjadi alasan  tidak dilanjutkannya pembangunan masjid ini.

Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri,  dan Jaksa Agung, menganjurkan bahwa pembangunan sebuah  rumah ibadah minimal harus mendapatkan persetujuan dari  sekurang‐kurangnya 90 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi  pembangunan rumah ibadah. Hingga kini belum ada penyelesaian  konkrit terhadap permasalahan ini. Sudah sejak 2008 kasus ini  terkatung‐katung. Pemerintah gagal dalam memberikan  perlindungan kebebasan beragama/ berkepercayaan. “Kasus ini  seperti didiamkan mengendap. Setelah sekian lama, tidak ada juga  penyelesaiannya”, kata Abdul Ghaos.

Di lain sisi, menurut Yohanes Seo, seorang non‐muslim asli NTT yang  bekerja sebagai jurnalis,  kehidupan sehari‐hari antara muslim dan  non muslim di Batuplat ataupun Kupang, rukun dan baik‐baik saja.  Kondisi itu misalnya dapat dilihat pada aktivitas buka bersama yang  dilakukan oleh Komunitas Muda Lintas Agama (Kompak) pada bulan  Ramadhan tahun 2013 lalu. Bahkan para pemuda dan pemuka  agama lintas iman ini juga berkomitmen untuk membangun NTT  secara damai. Pemerintah dan negaralah yang telah absen dan  gagal dalam mengelola dan melindungi kebebasan beragama. 

(10)

Syiah, adalah sebuah Mazhab dalam Islam.  Di Sampang‐Madura, ketegangan antara Syiah dan Sunni sudah terjadi sejak tahun 2004. Pada 29 Desember 2011, kaum Syiah di  Sampang mengalami pengusiran oleh massa dari kelompok Sunni. Sekitar 300 jiwa mengungsi di GOR Sampang. Kekerasan, pengusiran, pembakaran rumah menimpa  mereka saat itu. Dan sejak peristiwa itu, berbagai dampak negatif harus ditanggung oleh kaum Syiah khususnya di Sampang. Mulai dari cap sesat, kafir, intimidasi, kekerasan,  

larangan berkumpul keagamaan, hingga pendidikan pesantren. Belum lagi, dampak‐dampak yang harus mereka tanggung di pengungsian, misalnya kesulitan akses  pendidikan, pelayanan kesehatan, hak tempat tinggal, ekonomi. Pada 26 Agustus 2006 peristiwa kekerasan terhadap kaum Syiah terjadi lagi. Kelompok Sunni kembali  menyerang Syiah. Puluhan orang mengalami luka‐luka, 10 orang mengalami luka berat, dan satu orang meninggal dunia. Kelompok penyerang juga merusak dan membakar 

puluhan rumah penganut syiah termasuk rumah pimpinan Syiah Sampang ; Ustadz Tajul Muluk. 

Meskipun peristiwa tersebut diproses secara hukum, namun tidak ada  keadilan bagi warga Syiah. Putusan pengadilan membebaskan pelaku kekerasan. Pengadilan gagal  memberikan perlindungan hak dasar‐kebebasan beragama warga negaranya. 

Pemaksaan tobat melalui kegiatan pembinaan dengan tujuan untuk penyadaran dan peningkatan keamanan terhadap penganut Syiah yang dilakukan oleh Kementrian  Agama dan Pemkab Sampang juga merupakan bentuk pemaksaan pindah agama yang tidak sesuai keyakinannya.  

(11)

GOPAS

 

SINAGA

 

:

Agama

 

Parmalim

 

Medan

 

Parmalim, adalah agama asli suku Batak atau disebut  juga Agama Malim. Agama ini sudah ada sejak 497  Masehi atau 1450 tahun Batak. 

(12)

Bertukar

 

pengalaman

 

dan

 

pemikiran

 

antar

 

korban

 

lintas

 

iman

Bertukar

 

pengalaman

 

;

 

hambatan

 

dan

 

(13)

Bertukar

 

pengalaman

 

antar

 

lembaga

 

pendamping

 

;

 

(14)
(15)

Berdiri

sama

tinggi,

duduk

 

sama

rendah

.

 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Permata dkk yang berjudul Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas (Return

Rancangbangun sistem operasi otomatis perangkat nitridasi plasma bejana ganda bertujuan agar proses operasi mesin bekerja secara otomatis, seperti ditampilkan pada Gambar 5..

Unsur N dan P merupakan unsur Makronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, ketersediaan unsur N dan P sangat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan

Pada penelitian ini dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja baterai buah dan sayuran dan menggunakan hasilnya untuk membuat modul praktikum serta pembelajaran

終焉以降は更に変化していく. 日本社会は 1980 年代になると,前半は第二次オイルショック,後半はバブル経済の発生 と拡大,そして

Jumlah yang tinggi merupakan spesifik untuk SLE sedangkan kadar rendah sampai sedang dapat ditemukan pada penderita dengan penyakit reumatik yang lain, hepatitis

a) Revisi terhadap Silabus, SAP, Tecahing Materials, Pedoman Tugas Akhir mahasiswa, dan Petunjuk Praktikum KBK akan terus dilakukan secara periodic, sesuai

Pelaksanaan pelayanan jasa Notaris terhadap orang tidak mampu tidak sesuai harapan seperti yang tercantum dalam Undang- undang Jabatan Notaris Nomor 30 Tahun 2004