• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide ACC 502 Slide 7 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide ACC 502 Slide 7 8"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

FIELD WORK

(2)

PENDAHULUAN

2

1. Proses pengumpulan bukti yang sistematis

dan obyektif tentang kegiatan entitas

1. Proses pengumpulan bukti yang sistematis

dan obyektif tentang kegiatan entitas

2. Mengevaluasi

2. Mengevaluasi

4. Menyediakan informasi utk

pengambilan keputusan oleh

manajemen

4. Menyediakan informasi utk

pengambilan keputusan oleh

manajemen

3. Menentukan apakah kegiatan tsb sesuai dgn

standar dan telah mencapai tujuan

3. Menentukan apakah kegiatan tsb sesuai dgn

standar dan telah mencapai tujuan

Field Work

(3)

Strategi Perancangan Field Work

• Field work dirancang setelah proses survei pendahuluan dan audit program.

• Perancangan Field Work lebih berfokus pada pekerjaan itu sendiri dan bagaimana dilaksanakan.

Elemen-elemen Field Work

1. Personil

Berapa yang dibutuhkan dan kualifikasinya (keahlian, pengalaman, disiplin ilmu).

2. SDM eksternal

Apabila staf yang ada tidak kompeten, dapat menggunakan SDM eksternal (teknik, ekonomi, kedokteran, psikoligi, edukasi). SDM eksternal ini harus disiapkan sesuai dengan waktu dan biaya.

3. Organisasi staf audit

(4)

4. Otoritas dan tanggung jawab

Berkaitan dengan struktur komando dalam tim audit. Mendeskripsikan pendelegasian tugas.

5. Penataan

Pekerjaan ditata secara berurutan sehingga staf yang ditugaskan untuk suatu perkerjaan tidak perlu menunggu yang lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

6. Waktu

Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit.

7. Metode Field Work

a) Pengamatan

b) Konfirmasi

c) Verifikasi

d) Investigasi

e) Analisis

(5)

8. Metode dokumentasi

Bukti audit harus bisa mendukung temuan audit. Biasanya akan ada perlawanan dari temuan audit dan auditor harus bisa mengantisipasi perlawanan tersebut dengan bukti yang cukup.

9. Penyiapan Laporan

Laporan seringkali disiapkan pada awal audit.

10.Rencana cadangan

Sebagian besar, kenyataan di lapangan berbeda dengan rencana audit yang telah ditentukan di awal, dikarenakan situasi sbb :

a. Kekurangan staf (sakit, keluar, dipindahkan)

b. Terindikasi adanya kecurangan

c. Hambatan dari klien (tidak mau bekerja sama, menahan bukti yang material

d. Masalah komputer atau software

e. Campur tangan top management (akses dibatasi, lingkup audit, metode audit)

(6)

Pengujian

Tujuan :

1.

Validitas : kewajaran, kebenaran

2.

Akurasi : kuantitas, kualitas, klasifikasi

3.

Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum

4.

Kompetensi pengendalian

(7)

Teknik Pengujian

1.

Pengamatan : melihat, memperhatikan dengan

seksama orang, fasilitas, proses, dll. Dengan kata lain

pemeriksaan secara visual dengan tujuan tertentu.

Contoh : Pada saat kunjungan ke gudang, internal

auditor melihat ada palet yang “menganggur”, hal ini

dianggap aneh karena perusahaan membeli 600 palet

baru setiap minggu. Saat manajer gudang ditanya,

jawabannya “Palet mudah rusak, dan kalau rusak

langsung kami buang”.

Internal auditor merekomendasikan daur ulang palet.

Palet yang rusak coba diperbaiki oleh orang gudang

(pada waktu senggang). Setelah diterapkan, gudang

dapat menghemat biaya untuk palet sebesar 40%.

(8)

2.

Wawancara : wawancara verbal merupakan teknik

yang sering digunakan tapi sulit dilakukan.

Bagaimana bisa memperoleh informasi yang

dibutuhkan tanpa membuat kesal klien. Biasanya

jika klien sudah merasa terganggu dengan

pertanyaan, mereka cenderung defensive,

sehingga informasi yang mereka berikan akan

salah atau tidak lengkap.

(9)

3. Analisa : pemeriksaan detail.

Contoh : Dalam proses normal suatu pabrik kimia, adalah hal wajar akan ada bahan baku ataupun produk jadi yang tumpah.

Dari catatan, internal auditor menemukan bahwa ada 2.500 ton bahan baku senilai $ 1,2 juta yang tumpah dalam kurun waktu 2 tahun (dapat membanjiri pabrik sampai setinggi lutut).

Akhirnya diketahui bahwa karyawan telah memindahkan bahan baku dari persediaan tanpa melakukan pencatatan. Bahan baku yang hilang tersebut dicatat sebagai “Bahan Baku Tumpah”.

Auditor internal merekomendasikan untuk memperketat pengendalian dengan membuat dokumentasi tertulis untuk

(10)

4. Verifikasi : mengonfirmasi kebenaran, akurasi, validitas sesuatu dengan cara membandingkan dengan fakta

ataupun dokumen.

Contoh : Bagian AP suatu perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan pembayaran transaksi fiktif. Manajer AP mengatakan kepada internal auditor bahwa mereka membayar tagihan berdasarkan PO yang dicap “OK” dan ditandatangani oleh salah satu Bagian

Pembelian.

Lalu bagaimana kalau menerima tagihan tanpa PO? Manajer AP mengatakan bahwa mereka akan kirim tagihan ke Bagian Pembelian untuk dilampirkan PO. Pada prakteknya, ketika PO yang dimaksud tidak ada, Bagian Pembelian akan membuat PO nya (tanpa ada permintaan dan otorisasi).

(11)

5. Investigasi : penyelidikan dengan tujuan mengungkap fakta tersembunyi dan kebenaran.

Investigasi berbeda dengan audit. Audit berdasarkan tujuan, sedangkan investigasi untuk mencari bukti ketidaklayakan.

Contoh : Internal auditor mereview untuk memastikan perusahaan mengikuti aturan yang berlaku mengenai pengolahan limbah. Ternyata ada 8 hal yang tidak sesuai dengan aturan yang dapat menyebabkan penalti sebesar $ 725.000.

Auditor menemukan adanya penanganan, pelabelan, dan penyimpanan limbah berbahaya yang tidak layak. Auditor juga menemukan bahwa perusahaan tidak mempunyai program untuk menyimpan dan membuang limbah.

Hasilnya, pihak manajemen mengadakan pelatihan dan

(12)

6.

Evaluasi : menetapkan keputusan, dalam arti

menimbang apa yang telah dianalisa dan

menentukan kecukupan, keefektifan, dan

keefisienan.

(13)

Audit Fungsional

Audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir.

Berfokus pada kegiatan operasi dan proses

dibandingkan dengan administrasi dan orang.

Yang termasuk audit fungsional :

1.

Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran

material dan perlengkapan.

2.

Pengiriman langsung perlengkapan ke

departemen yang membutuhkan

3.

Proses produksi

4.

Formulasi anggaran

5.

Fungsi pemasaran

(14)

Audit Organisasi

Berfokus tidak hanya pada kegiatan tapi juga

pengendalian administratif.

Auditor tertarik dengan seberapa baik manajer dapat

mencapai tujuan perusahaan dengan sumber daya

yang ada.

(15)

Studi Manajemen

• Banyak perusahaan yang menggunakan jasa konsultan untuk melakukan studi manajemen, membuat evaluasi, dan

menawarkan rekomendasi atas masalah-masalah yang ada. • Hal ini dapat menimbulkan kekecewaan seperti :

1. Karyawan merasa konsultan adalah orang asing yang tidak mengerti keadaan perusahaan, sehingga mereka

cenderung menutup diri.

2. Walaupun konsultan sangat berpengalaman, tetap saja mereka harus mempelajari struktur organisasi, SOP, kekuatan, kelemahan, dll

3. Hasil laporan dari konsutan akan mendapatkan reaksi

defensive. Karyawan akan mempertahankan kegiatan yang sudah ada dibanding mengikuti rekomendasi dari

konsultan

(16)

Review Analitis

Metodologinya :

1.

Analisa tren : membandingkan data sekarang

dengan data sebelumnya. Selisih yang abnormal

diperiksa lebih dalam.

2.

Analisa rasio : Current Ratio, Debt Ratio, Debt to

Equity Ratio, ROI, ROE

3.

Analisa regresi : digunakan untuk memeriksa

hubungan antar variabel (independen dan

dependen).

(17)

Bukti Audit

Bukti Fisik : dapat berupa foto, peta, bagan, dll

Bukti Testimoni : wawancara

Bukti Dokumen : data internal maupun eksternal,

contoh : invoice, surat jalan, PO, dll.

Standar bukti audit :

1.

Kecukupan : sampling memadai.

2.

Kompeten : dokumen asli lebih kompeten

daripada copy.

3.

Relevan : PO asli, otorasi yang tepat tidak relevan

apakah barang sudah diterima atau belum.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan komunikasi pertemanan dan kelompok bicaraan terjadi antara empuan berusaha mencari perhatian lawan gender unakan gerak tubuh agar an di kelompok gender m kelompok

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui manajemen penggemukan sapi Brahman Cross heifer yang meliputi pemilihan dan penempatan bakalan, perkandangan, pakan,

[r]

 Komponen peralatan pemasukan kertas disetel termasuk alat pengatur kertas, pengaman ketas rangkap (double sheet detector) sesuai dengan spesifikasi bahan cetak dan spesifikasi

dalam gerak dasar lari sprint masih kurang dan kurang antusias dalam pembelajaran. Sehingga dilakukan penerapan permainan bebentengan untuk meningkatkan gerak. dasar lari

Dari hasil analisis, 、ゥー・イセャ・ィ@ bahwa 44,5 % kinerja penyuluh pertanian dipengaruhi oleh beban kerja, kemampuan komunikasi, dan keterampilan bekerja,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Secara parsial, variabel kemampuan komunikasi, dan keterampilan bekerja berpengaruh nyata terhadap kinerja penyuluh pertanian, dan variabel keterampilan bekelja