• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rustanto¹, Heroe Wijanto², Bambang.s.n..³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rustanto¹, Heroe Wijanto², Bambang.s.n..³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN PERANGKAT PEMANCAR DAN PENERIMA PADA TINGKAT IF DAN RF UNTUK SISTEM LORAN SATU SEL DESIGN TRANSMITTER AND RECEIVER DEVICES AT IF AND RF STAGE FOR LORAN SYSTEM ONE CELL

Rustanto¹, Heroe Wijanto², Bambang.s.n. .³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Indonesia adalah negara kepulauan. Dengan banyaknya pulau tersebut, maka daerah perairan lebih luas daripada daratan. Hal ini menjadikan sistem navigasi memegang peranan yang sangat penting. Dengan navigasi tentunya banyak hal yang didapat,misalkan: posisi, pewaktuan maupun informasi yang harus cepat diketahui masyarakat.

Sistem navigasi pada saat ini banyak dikuasi oleh negara maju,misalkan USA. Hal ini bisa dapat berupa GPS(Global Positioning Satellite). Dalam tugas akhir ini, penulis mencoba untuk

memperkenalkan LORAN(Long Range Air Navigation) sebagai suatu teknik navigasi.

LORAN menggunakan sistem radio terestrial yang memanfaatkan sifat perambatan gelombang radio diatas permukaan bumi (ground wave). Dengan penggunaan ground wave ini diharapkan luas cakupan untuk satu sel akan luas. Hal ini akan menghemat jumlah sel yang akan meng-cover suluruh wilayah indonesia.

Tugas akhir ini berisi tentang perancangan perangkat sistem LORAN pada tingkat IF dan RF untuk satu sel. Satu sel LORAN terdiri dari satu stasiun master control, dua stasiun sekunder (sleeve). Selain itu, dalam tugas akhir ini akan merancang penerima (receiver) yang digunakan sebagai penerima.

Informasi yang akan dipancarkan terdiri dari: posisi,pewaktuan,dan informasi yang bersifat peringkat dini ( misal: gempa bumi, tsunami,dll).

Kata Kunci :

-Abstract

Indonesia is archipelago in the world. The islands it’s make region sea is very large than land. That is one crucial for a nation to merge and control. From it’s, navigation is very important for solution and to help problem for archipelago. The navigation system, we can get more

information about: position places, timing, paging, and more information will be transmitted. This time navigation system authorize from super power country example USA. That is can to make a serious problem if it’s un-like with once country in the world. Now we can get information place from GPS with satellite for helped. In the my final project this time, I will to view and explain a LORAN as a navigation technique.

The LORAN used radio terrestrial system as functional to conduct ground wave radio. With a used ground wave, to hope a coverage area is large for one cell. That is can reduce device, reduce cell and budget development.

This final project consist about design device LORAN system at IF and RF for one cell. A cell LORAN available with one master control station, and two sleeve stations. The other way, in my final project will be design a sample receiver from LORAN system.

The information to transmitted is: position, timing, and information broadcast to civil ( example: earthquake, tsunami, etc).

Keywords :

-Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

Bab I Perancangan Perangkat Pemancar dan Penerima pada Tingkat IF dan RF untuk Sistem LORAN Satu Sel

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Navigasi sering dihubungkan dengan pelayaran yang dilakukan diperairan(laut),yaitu untuk mengetahui letak atau posisi dari pelayaran tersebut.Pada umumnya tidak hanya pelayaran yang membutuhkan proses penentuan lokasi, tetapi juga didaratan. Jenis navigasi yang telah dikembangkan didunia antara lain: teknologi GPS,LORAN,dll.

GPS menggunakan bantuan satelit untuk menentukan posisi dari objek. Sedangkan pada LORAN teknologi yang digunakan ada pada radio teresterial.Hal ini yang membuat teknologi LORAN akan lebih murah daripada penggunaan GPS . Dengan Wilayah Indonesia memiliki sebagian besar perairan, kebutuhan mutlak akan navigasi bisa menggunakan pemanfaatan teknologi LORAN.

LORAN ( Long Range Air Navigation) merupakan suatu teknik navigasi yang memanfaatkan gelombang LF(Low Frequency). Gelombang LF memiliki sifat perambatan tanah (groundwave). Navigasi yang telah dterapkan pada LORAN menggunakan sistem radio teresterial.

gambar 1.1.Sistem LORAN satu sel M a s t e r S l e e v e 2 U s e r S l e e v e 1 K e t e r a n g a n g a m b a r S in y a l S l e e v e 2 S in y a l S l e e v e 1 S i n y a l M a s t e r Tugas Akhir - 2008

(3)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM 2

1.2 PERMASALAHAN

1.2.1 Perumusan Masalah

1. Pendefinisian parameter-parameter standar perangkat pada tingkat IF dan RF.

2. Pendefinisian rangkaian pada setiap bagian IF dan RF. 3. Membuat rangkaian sesuai dengan rancangan awalnya.

4. Menganalisa kinerja dan memecahkan masalah dari perangkat.

1.2.2 Pembatasan Masalah

1. Sistem yang dirancang dan dibuat pada tugas akhir ini adalah pada tingkat IF dan RF untuk satu sel( satu master,dua slave) dan satu penerima (receiver).

2. Membuat power pancar (output) 25 watt.

3. Menggunakan rancangan yang telah disimulasikan pada TA sebelumnya dengan penambahan blok

1.3 Tujuan dan Kegunaan

III.1 Tujuan

• Merancangan perangkat LORAN untuk satu sel(satu master,dua slave, dan satuuser interface)

• Sebagai pengembangan LORAN di Indonesia. III.2 Kegunaan

• Sebagai awal pemikiran bersama tentang pentingnya mempunyai sistem navigasi yang mandiri.

• Sebagai salah satu proses berawalnya teknologi navigasi di Indonesia.

1.4 Metode penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengikuti kaidah penelitian sekaligus mengikuti tahapan – tahapan :

1. Studi literatur terutama terhadap datasheete komponen LORAN C dan juga standar yang sudah ada sebagai bahan rajukan pembuatan.

(4)

Bab I Perancangan Perangkat Pemancar dan Penerima pada Tingkat IF dan RF untuk Sistem LORAN Satu Sel

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM 3

2. Mendesign sistem LORAN secara teroritis. 3. Implementasi

4. Pengujian sistem

5. Pengukuran dan analisa sistem,modifikasi sistem bila diperlukan 6. kesimpulan.

Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil simulasi yang diperoleh.

1.5 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penyelesaian masalah serta sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini.

BAB II. DASAR TEORI

Pada bab ini akan dibahas tentang teori konsep dasar LORAN,dasar teori perancangan perangkat meliputi:modulasi,modulator,filter,penguat RF,antena.

BAB III. TAHAPAN PERANCANGAN PERANGKAT IF DAN RF

Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan satu sistem LORAN,standar dan prinsip kerja,komunikasi dalam satu sel(master,2 slave,1 user interface).

BAB IV. ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Pada bab ini akan membahas,hasil keluaran(output) dari semua perangkat,analisa tentang:master,slave,user interface.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan hasil perancangan tugas akhir ini dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.

(5)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM

61

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasar dari analisa dan pengujian, sistem telah terbukti dapat

diimplementasikan. Berikut adalah simpulan-simpulan yang didapat dari hasil

pengukuran dan pengamatan:

1. hasil ukur dari perangkat yang dibuat adalah seperti dibwah ini. Pengukuran

dilakukan per bagian ( per-block), belum diintegrasikan.

Table 5.1 Hasil ukur.

No Posisi Rancangan Hasil Rancangan

Master,slave,receiver

1 Antenna Monopole Monopole

-. Frekuensi (80 - 120)KHz Alat ukur terbatas

-. Bandwidth 80 KHz Alat ukur terbatas

-. Impedansi 50 Ohm(unbalance) Alat ukur terbatas

-. Max Daya 50 Watt 50 Watt

-. Gain (Penguatan) 5 dBd 10,3 dBd

2 Antenna Loop Loop

-. Frekuensi (80 - 120)KHz Alat ukur terbatas

-. Bandwidth 80 KHz Alat ukur terbatas

-. Impedansi 50 Ohm(unbalance) Alat ukur terbatas

-. Max Daya 2 Watt 10 watt

-. Gain (Penguatan) 3 dBd 4,2 dBd

3 Penguat2,5 watt.

-. Power Output 2,5 watt 1,822 watt

-. Bandwidth – 3dB 50 KHz 75,6 KHz

-. Efisensi 30% 20 %

-. Impedansi input 50 Ohm(unbalance) 45 + j 1,2

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 67 + j 6

4 Modulator ASK

-.Impedansi Input 50 Ohm(Unbalance) 54 + j 2

-.Amplitudo carrier 1 volt 1 Volt

-.Amplitudo Informasi 3 volt 3 Volt

- Impedansi output 50 Ohm(Unbalance) 55 + j 12

5 Modulator AMDSBSC

-.Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 51 + j1

-.Amplitudo carrier 60 mV (rms) 60 mV (rms)

-.Amplitudo Informasi 300 mV (rms) 300 mV (rms)

(6)

BAB VPerancangan Perangkat Pemancar dan Penerima pada TingkatIF dan RF untuk Sistem LORAN Satu Sel

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM

62

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 53,3 + j 2,1

6

Demodulator(shyncron Detector)

-.Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 52 + j 4

-.Amplitudo carrier 60 mV (rms) 60 mV (rms)

-.Amplitudo Informasi 300 mV (rms) 300 mV (rms)

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 54,2 + j 3

7

Demodulator(Envelope Detector)

-.Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) Tidak diukur

-.Amplitudo modulasi 1 Volt Tidak diukur

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) Tidak diukur

8 Filter BPF(80 - 120)KHz

- Frekuensi 80 KHz - 120KHz 80 KHz – 120KHz

- BW-30dB 40 KHz 50 KHz

- Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 51 + j 23

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 40 + j10

9 Filter BPF(80 - 89)KHz

- Frekuensi 80KHz - 89KHz 80KHz – 89 KHz

- BW-30dB 10 KHz 17 KHz

- Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 56 +j5

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 68.1 + j5

10 Filter BPF(90 - 110)KHz

- Frekuensi (90 - 110)KHz

- BW-30dB 20 KHz 25 KHz

- Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 52 + j4,2

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 60 + J 23

11 Filter BPF(111 - 120)KHz

- Frekuensi 111KHz - 120KHz 111 KHz – 120 KHz

- BW-30dB 10 KHz 21 KHz

- Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 78 + j5

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 74,3 + j4

12

Filter BPF(98 - 102)KHz(tidak jadi filter yang dibuat)

- Frekuensi (98 - 102)KHz Tidak diukur

- BW- 30dB 4 KHz Tidak diukur

- Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) Tidak diukur

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) Tidak diukur

13 Filter LPF4 KHz

- Frekuensi 0 - 4 KHz 0 – 4 KHz

- BW-30dB 4 KHz 4,1 KHz

(7)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM

63

- Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 52 – j4,1

- Impedansi output 50 Ohm(unbalance) 54+ j 3

14 Resonator

-. Frekuensi 80 KHz – 120 KHz 80 KHz – 120 KHz

-. Faktor kualitas

-.Kualitas Induktor

75

75

-.Kualitas Kapasitor

100

100

-. Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 52,3 + j 3,1

-. Impedansi Output 50 Ohm(unbalance) 51,4 + j 2,1

15 -. LNA

-.BW -3dB 40KHz 42,1KHz

-. Penguatan 10 dB 12 dB

-. Return loss -25 dB

Tidak diukur (alat ukur terbatas)

-. Impedansi Input 50 Ohm(unbalance) 51 + j 3

-. Impedansi Output 50 Ohm(unbalance) 52,1 + j 4,1

Catu daya

12 Volt dan - 8 volt 12 Volt dan - 8 Volt 12 Volt dan - 8 Volt

12 Volt 12 Volt 12 Volt

15 Volt dan 5 Amper 15 Volt dan 5 Amper 15 Volt dan 5 Amper

2. Untuk osilasi frekuensi yang stabil, dapat dibuat dari hasil oscillator yang

memiliki output besar , dan di lakukan pembagian frekuensi.

3. Untuk menghasilkan penguatan, diperlukan daya inputan tertentu, sehingga tidak

semua sinyal yang masuk ke penguat akan dikuatkan selamanya.

4. IC MC1496 dapat di terapkan pada banyak variasi yang mungkin sesuai dengan

keinginan.

5. Diperlukan suatu inputan tertentu dalam membuat penguat kelas “A”, untuk

menjaga bentuk sinyal keluaran.

(8)

BAB VPerancangan Perangkat Pemancar dan Penerima pada TingkatIF dan RF untuk Sistem LORAN Satu Sel

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM

64

5.2 SARAN

Untuk memperbaiki dari system yang dibuat dan bahkan untuk menjadilan TA

selanjutnya yaitu:

1. Diperlukan pematchingan untuk penyambungan ke semua bagian.

2. Sebaiknya dibuat suatu filter yang lebih baik dari LPF yang telah dibuat. Filter

yang dimaksud adalah BTF ( Binary Transfer Filter) sesuai spesifikasi yang

dimaksudkan.

3. Sebaiknya dirancang dan dibuat penggabung sinyal Tx dan Rx untuk frekuensi

rendah (

duplexer

) yaitu dengan menggunakan

relay.

4. Diperlukan rancangan ulang untuk antenna yang akan digunakan.

5. Diperlukan adanya alat ukur yang memadai untuk frekuensi rendahan.

6. Diperlukan rancangan ulang untuk menyederhanakan rangkaian.

7. Dapat digunakan menjadi TA (Tugas Akhir) selanjutnya untuk optimalkan

rancangan.

(9)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM 65

Daftar pustaka

1.

Bowick,Chris

.1985.”RF Circuit Design”.Howard W.Sams & Co.,Indianapolis.

2.

freeman,Roger L.

1998. Telecommunications Transmission Handbook.Fourth

Edition. John Wiley & Sons,Inc.

3.

freeman,Roger L.

1998. Telecommunications System engineering .Third Edition.

John Wiley & Sons,Inc.

4.

Fundamental of Loran-C,

Marine Education Textbooks

5. J.D.Kraus

,Antennas for all application ,2nd Edition,McGraw-Hill Inc.,New

York,1998.

6. L. Mills

, David, March 1992..

A Computer-Controlled LORAN-C Reciever for

Precision Timekeeping.

Technical Report 92-3-1, Electrical Engineering

Department University of Delaware.

7.

Loran TD Position Format Handbook.

GARMIN International Inc.1200 East

151

st

Street, Olathe, Kansas 66062,US.

8.

Mayer,Markus.Holger Arthaber

.2001.”RF Power Amplifier Design”.Technische

Universitat Wien.

9. S.Haykin,

Communication System, McGraw-Hill Inc.,New York,1988.

10.

Sklar,Bernard

,”Digital Communication Fundamentals and Application”,Prentice

Hall,Inc.,Singapore.

11. Texas Instrument

.2004.”HF Antenna Design Notes Technical Application

Report”.TEXAS INSTRUMENT.

12.

U.S Departementof Transportation

, United states Coast Guard].1994,

Specification of The Transmitted Loran-C Signal

. Comdtinst M16562.4A, USA,.

13.

W.J. ECKER

Chief, Office of Navigation Safety and Waterway Services.

Loran-C

User Handbook.

Commandant Publication P16562.5, USA.

14. http://www.antratek.nl/ Labcenter.html

15. http://www.sss-mag.com/ spice.html

16.

http://www.qsl.net/on7yd/136brew.htm

17.

http://www.megapulse.com/

18.

http://www.datasheetarchive.com

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Gambar

gambar 1.1.Sistem LORAN satu sel
Table 5.1 Hasil ukur.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pembekalan tersebut, para Guru Pemandu juga dapat melatih dalam kelompok kerja sesuai dengan materi yang telah mereka peroleh antara lain penyusunan Garis-garis

Pada kelompok status ekonomi rendah dengan kondisi rumah sehat yang sama, terlihat persentase ISPA dan Diare lebih tinggi dibandingkan kelompok ekonomi tinggi.. Peran status

Setelah menempuh satu semester pembelajaran mk Biolgi Dasar, mahasiswa akan dapat menguraikan konsep-konsep dasar metoda biologi, struktur dan fungsi sel, konsep hereditas,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan

ekonomi dan perangkat ilmu manajemen untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien di dalam lingkungan bisnis

Penelitian ini dilakukan untuk mendesripsikan perkembangan pendayagunaan zakat yang dilakukan BAZ Kota Bogor, membuktikan perubahan yang terjadi pada pendapatan

Penyerbukan buatan pada tanaman kelapa sawit dapat dilakukan dengan menaburkan atau menyemprotkan serbuk sari yang diambil secara sengaja dari bunga jantan ke

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dengan bantuan media video dan kartu peran tepat diterapkan dalam pembelajaran menggali informasi dari