Analisis Faktor Individu
Syndrome pada Karyawan B
Az *)
Mahasiswa Bagian Peminata Universitas Diponegoro **)
Staf Pengajar Bagian Pem Masyarakat Universitas Dipone ABSTRAK
Kumpulan gangguan fisik yang Syndrome (CVS). Sekitar 88-90 diungkapkan oleh pekerja komput terasa kering, mata terasa terbak nyeri pada leher, bahu dan otot pung adalah untuk Menganalisis fak syndrome pada karyawan bagian pendekatan interpretative. Sebagi ketiga kursi yang paling mendek adalah kursi kerja tipe 1 dan 2. pandang mata terhadap monitor monitor. Terdapat sebagian responde melihat monitor responden berk usia responden adalah 30-40 tahun. cukup, namun hasil pengukuran besar responden menyatakan ter masih belum sesuai. Resolusi m ukuran monitor yang kurang bes namun hasil pengukuran pencaha menyatakan masih merasakan k terbebas dari kedipan.
Kata Kunci: Computer Vision Sy
u dan Lingkungan terhadap Keluhan C
an Bagian Central Control Room PT. X Jepar
Azmi Faiq*), Baju Widjasena**), Suroto**)
natan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Ke Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ponegoro
ang menyerang pengguna komputer disebut dengan 88-90% pengguna komputer mengalami CVS. Ke
omputer adalah kelelahan mata (yang merupakan rbakar, pandangan menjadi kabur, penglihatan ga ot punggung dan tekanan darah tidak normal. Tujua
faktor individu dan lingkungan terhadap keluhan agian central control room PT. X Jepara. Penelitian i
bagian responden mengetahui postur duduk ideal ndekati kaidah kursi yang baik untuk mendukung kes dan 2. Setiap responden memiliki persepsi yang berb onitor. Responden tidak mengetahui sudut pandang i esponden yang memiliki riwayat gangguan okuler, berkisar 8 jam dengan waktu istirahat yang tidak t 40 tahun. Semua responden menyatakan pencahay
an pencahayaan umum menunjukkan masih diata an terbiasa dengan penggunaan multiple monitor, nam
i monitor memenuhi standar namun semua resp besar. Sebagian responden menyatakan kontras moni
ahayaan lokal menunjukkan masih diatas standar. an kesilauan monitor. Sebagian besar karyawan m on Syndrome, Faktor Individu, Faktor Lingkungan.
Computer Vision
ara
Kesehatan Masyarakat a Fakultas Kesehatan
ngan Computer Vision Keluhan yang sering an gejala awal), mata an ganda, sakit kepala, ujuan dari penelitian ini uhan computer vision an ini dilakukan dengan deal tegak lurus, dari kesesuian postur duduk berbeda mengenai jarak pandang ideal mata terhadap er, yaitu myopia. Lama k terjadwal. Rata-rata ahayaan ruangan sudah atas standar. Sebagian , namun posisi monitor sponden mengeluhkan monitor sudah sesuai, dar. Sebagian responden an menyatakan monitor n.
PENDAHULUAN
Pada saat ini industrialisa dengan pesat. Untuk lebih menj industrialisasi tersebut dituntut yang tinggi terhadap pengguna produksi dan produktivitas tena terlibat di dalamnya.
Indonesia sebagai negar berkembang di sektor indus membutuhkan sumber daya m kerja) yang sehat, efesien Keunggulan tersebut dapat terca pihak turut berperan aktif beker tingkat kemampuan yang ada pa itu sendiri.1
Perkembangan teknolog teknologi informasi menuntut berhubungan dengan komput komputer saat ini sudah semaki setiap kegiatan manusia tidak pemakaian komputer.2Umumnya kantor diselesaikan dengan komputer. Peran komputer ya dewasa ini, ditambah penggunaa semakin populer menyebabkan menghabiskan waktunya di de sedikitnya 3 jam per hari.3
Kumpulan gangguan fisik y pengguna komputer disebut de Vision Syndrome (CVS). Se pengguna komputer mengalami C sendiri disebabkan oleh berkura mata ke mata atau disebabka besarnya refleksi maupun silau Selain itu ketika menatap k kedipan mata berkurang sebe dibandingkan kondisi nor mengakibatkan mata menjadi k tegang dan lelah. Pencahayaan yang tidak tepat juga akan ketegangan dan kelelahan pada CVS juga dinyatakan mengala dari tahun ke tahun.6
Upaya mata yang melel penyebab kelelahan mental. Geja sakit kepala, penurunan kemampua
lisasi berkembang enjamin suksesnya ut tingkat efisiensi nggunaaan sumber tenaga kerja yang ara yang sedang industri sangat manusia (tenaga n dan produktif. rcapai bila semua kerja sama dengan pada tenaga kerja nologi khususnya ut manusia untuk puter. Pemakaian akin luas. Hampir dak terlepas dari nya 80% pekerjaan n memanfaatkan yang sangat luas unaan internet yang bkan para pekerja depan komputer k yang menyerang dengan Computer Sekitar 88-9 % i CVS.4,5 CVS ini urangnya aliran air bkan oleh terlalu au dari komputer. komputer, maka sebesar 2/3 kali normal, yang di kering, teriritasi, an dari komputer n mengakibatkan da mata.2 Kejadian alami peningkatan lelahkan menjadi ejalanya meliputi mpuan intelektual,
daya konsentrasi dan pe berpikir.7
Upaya preventif dapa penanggulangan kejadian Vision Syndrome. Hal yang adalah dengan mendisiplink lingkungan dalam penggunaa sejalan dengan teori yang Blum bahwa faktor yang me paling besar terhadap status adalah individu dan lingkung PT. X Jepara adalah per listrik yang beroperasi seca tahun 2006 di Jepara yang m perusahaan pembangkit list kebutuhan listrik Jawa-Bali. proses produksi terdapat kar central control room yang proses jalannya produksi perangkat komputer.
Desain stasiun kerja ka meja dengan beberapa perang kursi yang adjustable. bertanggung jawab mengguna sekaligus untuk pemantauan pr
Berdasarkan survai aw bagian central control dilakukan, menemukan bahw dengan menggunakan k keluhan-keluhan mengenai Syndrome. Berdasarkan urai tertarik melakukan peneliti faktor individu dan lingkung Computer Vision Syndrom bagiancentral control roomP
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian yang penelitian kualitatif.9 Penel dengan pendekatan interpr interpretative bertujuan untuk menggambarkan keadaan unt suatu pengertian terhadap f lingkungan terhadap keluha Syndrome pada karyawan ba roomPT. X Jepara.10
penurunan kecepatan pat dilakukan dalam keluhan Computer yang dapat dilakukan plinkan individu dan unaan komputer. Hal ini ng dikembangkan oleh memberikan kontribusi us kesehatan seseorang ungan.8
erusahaan pembangkit ecara komersial sejak merupakan salah satu listrik yang memasok li. Dalam serangkaian karyawan pada bagian ang memantau penuh si melalui beberapa karyawan terdiri dari rangkat komputer dan . Setiap karyawan nggunakan empat monitor
n proses produksi. awal pada karyawan room yang telah bahwa hasil wawancara kuesioner terdapat nai Computer Vision uraian tersebut peneliti litian tentang analisis ngan terhadap keluhan ome pada karyawan mPT. X Jepara.
ng digunakan adalah nelitian ini dilakukan erpretative, penelitian untuk menjelaskan dan untuk mendapatkan p faktor individu dan han Computer Vision n bagiancentral control
Subjek dalam penelitian karyawan bagian central Karyawan operator bagian centr berjumlah 20 orang yang dibag group dengan 4 karyawan di t Informan utama pada penelit perwakilan shift group masing-atau dengan kata lain berjumla memenuhi kriteria inklusi. Krite digunakan meliputi:
1. Berstatus sebagai karyawan control room
2. Terindikasi terkena gejala C Syndrome
Penyaringan responden dengan gejala Computer Vision Syndr melalui kuesioner keluhan Com Syndrome. Triangulasi sumber pa akan dilakukan kepada bag karyawan, bagian manajerial dan ba
HASIL DAN PEMBAHASAN Postur Duduk
Postur duduk yang erg membantu mengatur posisi tulang postur yang optimal denga pendukung yang tepat. Pernyataa informan utama menyatakan pos adalah tegak lurus, hal ini pernyataan 3 informan triangula lainnya memiliki pernyataan y informan utama menyatakan menyesuaikan kursi, dan 1 i menyatakan posisi duduk menye kenyaman pengguna komputer.
Posisi tegak lurus merupak tubuh. Pengguna komputer se ketidaknyamanan posisi saat be dalam menatap komputer ta bahwa postur tubuh dapat meny otot dan okular setelah dura panjang.11
Suatu perancangan tempa diupayakan sedemikian rupa hing yang disangga oleh tulang duduk daerah yang cukup luas serta
tian ini adalah control room. ntral control room bagi dalam 5 shift di tiap shift group. nelitian ini adalah ng-masing 1 orang lah 5 orang yang riteria inklusi yang an bagian central a Computer Vision n indikasi terkena ndrome diperoleh Computer Vision pada penelitian ini bagian pengawas dan bagian K3 .
N
ergonomis dapat ulang belakang pada ngan memberikan taan sebelumnya 2 posisi duduk ideal ni sesuai dengan ulasi, sedangkan 3 n yang berbeda, 2 an posisi duduk 1 informan utama nyesuaikan dengan r.
upakan posisi netral sering merasakan bekerja kaitannya tanpa menyadari enyebabkan stres durasi kerja yang pat duduk harus hingga berat badan duduk tersebar pada rta subyek dapat
mengubah-ubah posisi atau untuk mengurangi rasa ketida
Berdasarkan hasil obser kursi di ruangancentral cont ideal dapat mendukung keses Berdasarkan hasil analisis t dapat ditarik kesimpulan ba mendekati kaidah kursi mendukung kesesuian postur tipe 1 dan kursi tipe 2.
Jarak Pandang
Informan utama memili pandang ideal yang meliput antara 30 sampai 40 cm, dan 80 cm, sedangkan per triangulasi mengenai jarak triangulasi 1 menyatakan j antara 40 sampai 50 cm, inf menyatakan jarak pandang diagonal monitor, dan infor menyatakan jarak pandang i lebar monitor.
Jarak ideal monitor kom pengguna komputer yang se cm. Atau dengan alternat monitor 40-60 cm dari kenyamanan. Dalam hal ini dan 1 informan triangulasi m yang masih masuk dalam pandang ideal.
Apabila melihat obyek maka mata akan mengalam usaha ini gagal mempertaha maka bayangan akan jatuh pa berbeda pada retina. Bila maka orang akan melihat dua tersebut menyebabkan rasa ti
Sudut Pandang
Informan utama sel pernyataan yang sama meng ideal mata terhadap monito mata lurus dengan moni didukung dengan pernya triangulasi. Sedangkan 1 i menyatakan ketinggian moni mata.
tau postur tubuhnya idaknyamanannya.11 observasi terdapat 3 tipe
ontrol room, kursi yang sesuaian postur duduk. s tipe kursi yang ada bahwa yang paling i yang baik untuk tur duduk adalah kursi
iliki pernyataan jarak puti 1 meter, 60 cm, dan antara 50 sampai pernyataan informan k pandang, informan n jarak pandang ideal informan triangulasi 2 g ideal adalah 2 kali nforman triangulasi 3 ng ideal adalah 1,2 kali komputer dengan mata sebenarnya adalah 50 atif lain meletakkan ri mata, tergantung ini 3 informan utama i memiliki pernyataan lam jangkauan jarak obyek pada jarak dekat ami konvergensi. Bila tahankan konvergensi uh pada dua tempat yang la diteruskan ke otak dua obyek. Penglihatan
tidak nyaman.12 seluruhnya memiliki
ngenai sudut pandang onitor yaitu ketinggian onitor, hal tersebut yataan 2 informan 1 informan triangulasi onitor 30 derajat diatas
Sudut pandang monitor idealnya dianjurkan layar harus 20 derajat di bawah tingkat ma lebih tinggi dari ukuran ters mengubah kepala ke belakang da ketegangan otot pada otot trape Bila monitor lebih rendah, panda bawah dan mengekspos lebih se mata mengurangi penguapan filte
Gangguan Okuler
Berdasarkan pernyataan, 2 menyatakan memiliki ganggua (myopia), sedangkan 3 informan menyatakan tidak memiliki g hanya mengalami kelelahan menggunakan komputer. Sel triangulasi menyatakan bahwa te karyawan yang memiliki ganggua Berdasarkan data dokt didapatkan informasi bahwa inf memiliki gangguan myopi melaksanakan pekerjaan se menggunakan komputer inf menggunakan kacamata kor penggunaan kacamata korektif y kelainan refraksi mata sangatlah mencegah semakin membur okular.14
Lama Melihat Monitor
Seluruh karyawan central memiliki rata-rata lama menatap 8 jam, karyawan dikategorikan beban kerja berat karena lam karyawan lebih dari 4 jam seha menerus. CVS dapat muncul pemakaian komputer dalam jang atau lebih dari 4 jam.
Istirahat sejenak sering dir Berjalan singkat pada istirahat ( memberikan peregangan pada ot memberikan perubahan fokus ma NIOSH dan OSHA menganjurk menggunakan komputer maka se komputer harus beristirahat 10 m
or dengan mata us ditempatkan 10-mata. Ketika layar ersebut, pengguna dan menyebabkan apezius dan leher. ndangan tersebut ke h sedikit permukaan
ilter air mata.13 , 2 informan utama
uan mata minus an utama lainnya gangguan mata, han mata saat eluruh informan terdapat sebagian ngguan mata. dokter perusahaan informan utama 4 yopia. Dalam sehari-hari saat informan tidak orektif. Padahal f yang tepat untuk tlah penting untuk buruknya gejala
ral control room tap monitor selama an pekerja dengan lama waktu kerja ehari secara terus-ul segera setelah angka waktu lama direkomendasikan. t (di kantor) akan otot-otot lelah. Ini mata dan relaksasi. rkan setiap 2 jam seorang pengguna 10 menit.15,16
Usia
Para informan utama m 30 sampai 40 tahun. 3 menyatakan bertambahnya kemampuan penglihatan dan menyatakan dapat meni gangguan mata. Sedangkan menyatakan usia rata-rata k sampai 45 tahun. Seluruh i menyatakan bertambahnya kemampuan penglihatan.
Usia seseorang berbandi kapasitas fisik sampai batas mencapai puncaknya pada us tenaga kerja berusia lebih da jarang ditemukan 6/6, me Maka dari itu, kontras dan lebih besar untuk melihat deng sama.1
Pencahayaan
Seluruh informan ut pencahayaan ruangan sudah sesuai dengan pernyataan triangulasi. Tingkat pencaha sesuai dengan kenyamanan Selain tingkat pencahayaan tetap, hal ini dikarenakan tertutup. Hasil pengukuran m pencahayaan umum ruangan a Sesuai dengan rekom penerangan untuk membaca 350-700 lux.18 Berdasarkan pencahayaan ruangan mel pencahayaan standar. Pene didesain dengan baik a gangguan atau kelelahan bekerja. Pengaruh dari pene memenuhi syarat akan meng mata, kelelahan mental, keluha mata dan sakit kepala di sek organ mata, dan gangguan ma
Multiple Monitor
Pendapat 4 inform menyatakan sudah terbiasa de pekerjaan, terdapat pula 1 inf menyatakan berpengaruh pa
memiliki usia antara 3 informan utama hnya usia mengurangi dan 2 informan utama eningkatkan potensi n informan triangulasi a karyawan antara 28 uh informan triangulasi hnya usia mengurangi nding langsung dengan tas waktu tertentu dan usia 25 tahun.17 Pada h dari 40 tahun, visus melainkan berkurang. n ukuran benda perlu dengan ketajaman yang
utama menyatakan udah mencukupi, hal ini an ketiga informan hayaan bisa di setting nan melalui adjuster. aan ruangan bersifat n sifat ruangan yang n menunjukkan tingkat an adalah 710 lux.
komendasi intensitas ca dan menulis adalah kan hasil pengukuran elebihi dari tingkat nerangan yang tidak akan menimbulkan n penglihatan selama nerangan yang kurang ngakibatkan kelelahan eluhan pegal di daerah ekitar mata, kerusakan n mata lainnya.18 orman utama yang
a dengan karakteristik 1 informan utama yang pada kelelahan mata.
Beda halnya yang dinyata triangulasi, 2 informan triangul dalam penggunaan multiple terpenting adalah fasilitas k sedangkan 1 informan triangul yang terpenting adalah setting sama.
Hal yang penting dala multiplemonitor adalah penaataa itu sendiri. Jika salah satu moni sebagai monitor utama, posisik depan pengguna dan tempatkan ke kanan atau kiri di sekitar sudut monitor utama.15
Resolusi Monitor
Seluruh informan utama me monitor kurang besar ukurannya dengan pernyataan seorang infor Beda halnya yang dinyataka triangulasi lainnya yang men ukuran monitor sudah mencuk Terdapat juga pernyataan infor bahwa terdapat monitor yang ter sudah saatnya penggantian.
Berdasarkan pengecekan dilakukan diketahui bahw menggunakan setting resolusi 1280 setting DPI 96 pixels per inch. merupakan standar Windows 100%. Untuk program dengan sk dan mobilitas tinggi, optimalkan layar dengan DPI tinggi saat ini layar sentuh dan mobilitas tinggi.
Kontras Monitor
Kontras memiliki peranan kenyamanan penggunaan monit tidak tepat dapat menyebabkan mata. Berdasarkan pernyataan, 3 menyatakan bahwa kontras moni Hal ini sesuai dengan perny informan triangulasi. Beda halny utama menyatakan bahwa kontra sesuai.
Rata-rata pencahayaan loka melebihi dari standar ruangan pekerjaan membaca atau menulis
atakan informan ngulasi menyatakan ple monitor yang kursi fleksibel, ngulasi menyatakan ing monitor yang dalam penggunaan taan posisi monitor monitor digunakan sikan langsung di an monitor lainnya udut 30 derajat ke
menyatakan bahwa nnya. Hal ini sesuai nforman triangulasi. kan 2 informan enyatakan bahwa ncukupi kebutuhan. nforman triangulasi terlihat buram dan n monitor yang bahwa monitor 1280 X 1024 dan h. Setting 96 DPI s untuk ukuran n skenario sentuhan an pada 120 DPI, ini lazim pada PC gi.19
an penting dalam onitor, namun jika bkan kelehan pada n, 3 informan utama onitor sudah sesuai. rnyataan seorang halnya, 2 informan ontras monitor belum okal di tiap meja an terutama pada nulis. Sesuai dengan
rekomendasi intensitas membaca dan menulis seha 700 lux.18
Kesilauan Monitor
Informasi yang diperole menyatakan bahwa tidak m dari monitor, hal ini sesuai informan triangulasi. Beda utama menyatakan bahwa m dari pencahayaan lampu.
Dalam ruangan centr monitor yang digunakan tida glare screen. Anti glare scr silau, merupakan suatu alat monitor untuk mengurangi ke dalam bola mata.
Refresh Rate
Mengenai refresh rat komputer saat bekerja, 4 menyatakan bahwa tidak pada monitor. Hal ini sesuai informan triangulasi. Seda utama menyatakan bahwa me monitor yang berkedip. Ha kesesuain dengan 1 informan t
Monitor yang diguna central control room adalah tipe LCD. Berdasarkan penge dilakukan diketahui menggunakan setting refresh Video Electronic Standards A merekomendasikan 75 Hz unt untuk LCD.19
KESIMPULAN
Faktor individu terhadap Vision Syndrome pada karya room PT. X Jepara meliputi mengetahui postur duduk ide dari ketiga kursi yang paling kursi yang baik untuk me postur duduk adalah kursi ke Setiap informan memiliki pe mengenai jarak pandang mat informan tidak mengetahui s mata terhadap monitor,
penerangan untuk harusnya adalah
350-oleh, 3 informan utama merasakan kesilauan uai dengan pernyataan a halnya, 2 informan a merasakan kesilauan ntral control room, idak menggunakan anti screen atau screen anti at yang dipasang pada i cahaya yang masuk
rate pada monitor 4 informan utama k merasakan kedipan ai dengan pernyatan 2 dangkan 1 informan merasakan ada sebuah Hal ini juga terdapat
an triangulasi.
unakan pada ruangan lah layar datar dengan ngecekan monitor yang bahwa monitor resh rate pada 65 Hz. ds Association (VESA) untuk CRT dan 65 Hz
dap keluhanComputer ryawan central control uti sebagian informan ideal tegak lurus dan ling mendekati kaidah mendukung kesesuian kerja tipe 1 dan tipe 2, persepsi yang berbeda ata terhadap monitor, hui sudut pandang ideal , terdapat sebagian
informan yang memiliki riw okuler, yaitu myopia, lama m informan dan Rata-rata usia inf 40 yaitu 30-40 tahun.
Faktor lingkungan terha Computer Vision Syndrome central control room PT. X pencahayaan ruangan yang dira oleh informan namun has pencahayaan umum menunjukk standar, penggunaan multiple dirasa sudah terbiasa oleh inform monitor masih belum sesuai, r memenuhi standar namun se mengeluhkan ukuran monitor yang sebagian informan menyatakan sudah sesuai namun hasi pencahayaan lokal menunjukka standar, sebagian informan me merasakan kesilauan monitor, da informan menyatakan monitor kedipan.
SARAN
Bagi Perusahaan
Untuk aspek individu, memberikan pengetahuan kepa terkait Computer Vision Sy penggunaan komputer secara istirahat dari penggunaan k dijadwalkan. Sedangkan untuk as pemanfaatan adjuster lebih diop mengatur tingkat pencahayaan, multiple monitor dengan sudut selain itu mengganti ukuran m yang lebih besar.
Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya bi penelitian dengan mengambil s yang sudah diteliti untuk mengg pembahasan tentangComputer V
DAFTAR PUSTAKA
1. P.K., Suma’mur. Higiene P Kesehatan Kerja. Gunung 1994. riwayat gangguan melihat monitor informan dibawah erhadap keluhan pada karyawan Jepara meliputi dirasa sudah cukup hasil pengukuran ukkan masih diatas ple monitor yang orman namun posisi , resolusi monitor semua informan yang kurang besar, n kontras monitor hasil pengukuran kan masih diatas menyatakan masih , dan sebagian besar tor terbebas dari
vidu, sebaiknya kepada karyawan Syndrome serta ra ideal. Waktu komputer perlu aspek lingkungan, dioptimalkan dalam n, penataan posisi udut yang sesuai, n monitor dengan
bisa melakukan l salah satu aspek nggali lebih dalam r Vision Syndrome. ne Perusahaan dan ng Agung: Jakarta. 2. Wardhana. Kesehatan Komputer. (http://www.glorianet.or n/keselamatan_kerja.2002 15 Agustus 2013).
3. Hanum, I.F. Efektifitas pada Monitor Komputer Kelelahan Mata pada P di PT Indosat NSR. Pascasarjana Universita Medan. 2008.
4. Sirikul, T. and K. Kampi Computer Vision Syndr Users. Thai J. Ophthalm 5. Chu, C; M. Rosenfield J.D. Collier. A Compar After Viewing Text on and Hardcopy. Opht 2011.
6. American Optometric A Optometric Clinical P Care of the Patient w Disorders. 2007.
7. Corwin. Patofisiologi. York. 2001.
8. Notoatmodjo, S. Kese Ilmu dan Seni. Rineka C 9. Kusnanto, H. Metode P
dalam Riset Kesehatan Yogyakarta. 2000. 10. Saryono, Anggraeni,
Penelitian Kualitatif Kesehatan. Nuha Me 2010.
11. Panero, Julius et. al. Di Ruang Interior. Erlangga 12. Susila, I.G.N. Compute
Strategi Ergonomi untuk Ergonomi Indonesia, V 2001.
13. Blhem, Clayton, dkk. Syndrome: A Review University of Texas : US 14. Loh, KY dan Reddy,
and Preventing Comput UCSI University: Malay
an Mata Pengguna (Online), .org/keluarga/kesehata .2002, diakses tanggal
tas Penggunaan Screen puter untuk Mengurangi pada Pekerja Call Center SR. (Tesis). Program sitas Sumatera Utara: mpitak. Prevalence of Syndrome in Computer
lmol. 2009.
eld; J.K. Portello and parison of Symptoms on a Computer Screen phthalmic Pyisiology. c Association (AOA). Practice Guideline: with Ocular Surface ogi. Mc.Graw Hill: New esehatan Masyarakat Cipta : Jakarta. 2010. ode Penelitian Kualitatif
hatan. UGM Press : , M D. Metodologi atif dalam Bidang Medika: Yogyakarta. Dimensi Manusia dan ngga: Jakarta. 2011. puter Vision Syndrome:
ntuk Mengatasi. Jurnal , Vol. 2 No. 1 Juni dkk. Computer Vision iew. Jurnal Elsevier, USA. 2005.
ddy, SC. Understanding puter Vision Syndrome.
15. National Institute for Occupa and Health (NIOSH). P Hazards of Video Displ NIOSH, 81 (129): 1-10. 1981. 16. Occupational Safety
Administration (OSHA). With Video Display
U.S.Department of Labor, 3092. 1997 17. Tarwaka, Bakri SHA,
Ergonomi untuk keselamat kerja dan produktivitas. Surakarta. 2004.
18. Wignjosoebroto, S. Ergonom dan Waktu. Guna Widya: Sur 19. Wimalasundera, Saman,
Vision Syndrome. Jurnal V 2006. ccupational Safety Potential Health isplay Terminals. 10. 1981. and Health Working Safely lay Terminals. , 3092. 1997. , Sudiajeng L. amatan, kesehatan as. Uniba press: gonomi Studi Gerak
Surabaya. 2000. n, dkk. Computer