• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN ANALISIS. disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan masukan data bagi. angka (bobot nilai 1-4) pada tabel 5.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL DAN ANALISIS. disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan masukan data bagi. angka (bobot nilai 1-4) pada tabel 5."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL DAN ANALISIS

5.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Uji Instrumen Penelitian

Pernyataan-pernyataan yang terkandung dalam kuesioner untuk variabel Kompensasi (X1), Kepuasan Kerja (X2), dan Kinerja Pegawai (Y)

disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan masukan data bagi penulis. Butir-butir pernyataan disusun dan diukur dalam skala Likert

modified yaitu dengan pernyataan-pernyataan yang ditampilkan dalam bentuk

angka (bobot nilai 1-4) pada tabel 5.1 di bawah ini :

Tabel 5.1. Pembobotan Kuesioner

Alternatif Jawaban Pernyataan Positif

Setuju Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(2)

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses untuk menguji butir-butir pernyataan yang ada dalam sebuah kuesioner, apakah isi dari butir-butir-butir-butir pernyataan tersebut sudah valid dan reliabel. Jika butir-butir pernyataan tersebut sudah valid dan reliabel, berarti sudah dapat digunakan untuk mengukur faktor-faktornya.

a. Validitas

Dalam penelitian ini analisis validitas dilakukan terhadap instrumen penelitian variabel X1, X2, dan Y, dengan bantuan software SPSS 16.0.

Dasar pengambilan keputusan adalah :

1) Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan valid. 2) Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tidak valid.

r tabel (n = 100) = 0,256 , sedangkan r hitung diperoleh dari kolom

corrected item total correlation hasil perhitungan SPSS.

1) Variabel X1

Dengan melalui masukan responden 100 orang, taraf signifikansi = 1%, maka diperoleh hasil seperti perolehan r hitung pada table 5.2.

(3)

Tabel 5.2. Uji Validitas Variabel X1

No Butir-butir

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 1 0.670 0,256 Valid 2 2 0.588 0,256 Valid 3 3 0.835 0,256 Valid 4 4 0.695 0,256 Valid 5 5 0.733 0,256 Valid 6 6 0.729 0,256 Valid 7 7 0.723 0,256 Valid 8 8 0.744 0,256 Valid 9 9 0.715 0,256 Valid 10 10 0.415 0,256 Valid 11 11 0.675 0,256 Valid 12 12 0.415 0,256 Valid 13 13 0.699 0,256 Valid 14 14 0.736 0,256 Valid 15 15 0.689 0,256 Valid 16 16 0.743 0,256 Valid 17 17 0.464 0,256 Valid 18 18 0.493 0,256 Valid 19 19 0.790 0,256 Valid 20 20 0.896 0,256 Valid 21 21 0.894 0,256 Valid 22 22 0.735 0,256 Valid 23 23 0.902 0,256 Valid 24 24 0.815 0,256 Valid 25 25 0.857 0,256 Valid 26 26 0.892 0,256 Valid 27 27 0.876 0,256 Valid 28 28 0.825 0,256 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Variabel X1 berjumlah 18 butir pernyataan. Berdasarkan tabel 5.2 dapat

dilihat bahwa semua variabel dinyatakan valid karena berdasarkan hasil perhitungan SPSS semua instrumen pertanyaan yang ada memiliki nilai r Hitung > r Tabel dengan pengujian pada sampel n = 100 orang.

(4)

2) Variabel X2

Dengan melalui masukan responden 100 orang, taraf signifikansi = 1%, maka diperoleh hasil seperti perolehan r hitung pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Uji Validitas Variabel X2

Nomor

Butir-butir

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 1 0.687 0,256 Valid 2 2 0.791 0,256 Valid 3 3 0.790 0,256 Valid 4 4 0.781 0,256 Valid 5 5 0.919 0,256 Valid 6 6 0.792 0,256 Valid 7 7 0.689 0,256 Valid 8 8 0.754 0,256 Valid 9 9 0.786 0,256 Valid 10 10 0.841 0,256 Valid 11 11 0.841 0,256 Valid 12 12 0.735 0,256 Valid 13 13 0.727 0,256 Valid 14 14 0.685 0,256 Valid 15 15 0.706 0,256 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Variabel X2 berjumlah 15 butir pernyataan. Berdasarkan tabel 5.3 dapat

dilihat bahwa semua variabel dinyatakan valid karena berdasarkan hasil perhitungan SPSS semua instrumen pertanyaan yang ada memiliki nilai r Hitung > r Tabel dengan pengujian pada sampel n = 100 orang.

(5)

3) Variabel Y

Dengan melalui masukan responden 100 orang, taraf signifikansi = 1%, maka diperoleh hasil seperti perolehan r hitung pada tabel 5.4.

Tabel 5.4. Uji Validitas Variabel Y

Nomor

Butir-butir

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 1 0.922 0,256 Valid 2 2 0.906 0,256 Valid 3 3 0.912 0,256 Valid 4 4 0.921 0,256 Valid 5 5 0.906 0,256 Valid 6 6 0.704 0,256 Valid 7 7 0.909 0,256 Valid 8 8 0.913 0,256 Valid 9 9 0.921 0,256 Valid 10 10 0.923 0,256 Valid 11 11 0.920 0,256 Valid 12 12 0.918 0,256 Valid 13 13 0.893 0,256 Valid 14 14 0.897 0,256 Valid 15 15 0.917 0,256 Valid 16 16 0.924 0,256 Valid 17 17 0.922 0,256 Valid 18 18 0.913 0,256 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Variabel Y berjumlah 18 butir pernyataan. Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa semua variabel dinyatakan valid karena berdasarkan hasil perhitungan SPSS semua instrumen pertanyaan yang ada memiliki nilai r Hitung > r Tabel dengan pengujian pada sampel n = 100 orang.

(6)

b. Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan (konsistensi) terhadap instrumen. Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui apakah suatu skala merupakan indikator variabel atau konstruk. (wijaya 2009:109)

Cara mengukur reliabilitas yang paling umum adalah dengan menggunakan koefisien alpha atau uji statistik Cronbach alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha > 0.7.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen penelitian variabel X1, X2, dan Y dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5. Uji Reliabilitas

Nomor Variabel Alpha

Cronbach’s Tolok ukur Keterangan 1 X1 0,971 > 0,7 Reliabel 2 X2 0,958 > 0,7 Reliabel 3 Y 0,988 > 0,7 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dengan Uji statistik Cronbach Alpha diperoleh masing-masing nilai variabel X1 = 0,971 > 0,7, X2 = 0,958 > 0,7,

dan Y = 0,988 > 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dipakai reliabel sehingga untuk perhitungan selanjutnya data yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengukur.

(7)

Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian disajikan berdasarkan :

a. Karakteristik Responden

Analisis deskriptif karakteristik responden terdiri dari diagram dan tabel yang berisi tentang jenis kelamin, usia, dan pendidikan, Karakteristik data diolah berdasarkan data-data kuesioner, secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut :

1) Jenis Kelamin

Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel 5.6.

Tabel 5.6. Karakteristik Responden dari jenis kelamin GENDER

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid pria 159 75.4 75.4 75.4

wanita 52 24.6 24.6 100.0

Total 211 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2011)

Jumlah responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 159 orang sebesar 75.4% dan jumlah responden perempuan adalah

(8)

sebanyak 52 orang atau 24.6%. Data ini menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa MM UMB yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada yang berjenis kelamin perempuan. Perbedaan jumlah ini dapat disebabkan karena rendahnya partisipasi perempuan pada pendidikan, laki-laki cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Nilai budaya dan sikap masyarakat masih menganggap peran laki-laki lebih penting dalam berbagai dimensi kehidupan, dan perempuan masih dianggap sebagai warga negara yang kurang produktif dan dianggap lebih berperan dalam lingkungan keluarga (domestik function).

Rendahnya partisipasi perempuan dalam pendidikan akan

mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang efesien. Padahal kemampuan perempuan relatif lebih tinggi untuk bertahan dan menyelesaikan studi. Di samping itu perempuan dianggap memiliki karakteristik yang dapat mendorong keberhasilan mereka seperti ketelitian, ketekunan, kesabaran, dan kesungguhan yang lebih menonjol dari pada yang dimiliki laki-laki. Hal ini dibuktikan oleh lebih rendahnya angka putus sekolah dan angka mengulang kelas bagi murid perempuan dibandingkan laki-laki, serta lebih tingginya angka kelulusan dan angka bertahan (retention rate) murid perempuan dibandingkan murid laki-laki.

(9)

2) Usia

Sebaran responden berdasarkan dari usia dapat dilihat pada table 5.7

Tabel 5.7. Karakteristik Responden Dari Usia USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < 30 thn 44 20.9 20.9 20.9 31 s/d 40 thn 88 41.7 41.7 62.6 41 s/d 50 thn 64 30.3 30.3 92.9 > 50 thn 15 7.1 7.1 100.0 Total 211 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2011)

Jumlah responden yang berusia antara >30 tahun sebanyak 44 orang atau sebesar 20.9%, responden yang berusia antara 31–40 tahun sebanyak 88 orang atau sebesar 41.7%, responden yang berusia antara 41–50 tahun sebanyak 64 orang atau sebesar 30.3%, dan jumlah responden yang berusia antara >51 tahun sebanyak 15 orang atau sebesar 7.1%. Data ini menunjukkan bahwa mahasiswa MM UMB mayoritas berusia antara 31 sampai dengan 40 tahun dan usia 41 – 50 tahun. Pada range umur ini termasuk masa produktif. Dan kecenderungan data barada pada range ini disebabkan karena program studi ini adalah Program Kelas Karyawan yang memang diperuntukkan

(10)

oleh orang-orang yang sedang bekerja. Sehingga mahasiswa didominasi yang berusia 31 – 40 tahun dan usia antara 41 – 50 tahun yang masih tergolong usia produktif di Indonesia.

3) Pekerjaan

Sebaran responden dilihat dari tingkat pekerjaan dapat dilihat pada tabel 5.8.

Tabel 5.8. Karakteristik Responden dari Pekerjaan PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid PNS 31 14.7 13.7 13.7 Peg. Swasta 146 69.2 69.2 83.9 Wiraswasta 8 3.8 3.8 87.7 Guru/Dosen 13 6.2 6.2 93.4 Lainya 13 6.2 6.6 100.0 Total 211 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2011)

Jumlah responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 31

orang atau sebesar 14.7%, responden yang bekerja sebagai Pegawai Swasta sebanyak 146 orang atau sebesar 69.2%, responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 8 orang atau sebesar 3.8%, responden yang bekerja sebagai Guru/dosen sebanyak 13 orang atau 6.2% dan jumlah responden yang bekerja pada pekerjaan lainnya

(11)

sebanyak 14 orang atau sebesar 6.6%. Data ini menunjukkan bahwa mahasiswa MM UMB didominasi oleh pegawai swasta yakni sebesar 146. Tingginya jumlah karyawan swasta untuk melanjutkan studi ini bisa saja disebabkan kesungguhan untuk memperdalam ilmu pengetahuan sesuai bidang kerjanya. Karena jika dilihat dari aspek pengaruh gelar terhadap peningkatan gaji atau bonus, tentu yang lebih dominan adalah mahasiswa yang berlatar belakang pekerjaan sebagai PNS. Faktor ini juga merupakan bentuk motif yang menunjuk pada gejala instrinsik yakni menyangkut kepuasan individual yang cenderung berorientasi pada pengembangan intelektual, oleh Fransen disebut sebagai Cognitive motives. Berbeda halnya dengan PNS dan Dosen/Guru, klasifikasi ini memiliki motif yang sama yakni adanya imbalan, uang atau Reward. Gelar dapat memberi pengaruh pada peningkatan gaji serta golongan jabatannya. Tapi bagi seorang Dosen/Guru dapat juga dilandasi oleh Cognitive motives yang berorientasi pada pengembangan intelektualnya. Untuk klasifikasi wiraswasta selain untuk pengembangan intelektual yang berkaitan dalam bidang usahanya, dapat juga motif yang tibul karena adanya kebutuhan untuk ber-afiliasi atau disebut juga Affilition Need, dimana kebutuhan ini melibatkan keinginan untuk mencari teman, mitra kerja, atau networking yang dapat membantu dalam pengembangan usahanya.

(12)

4) Jurusan

Sebaran responden dilihat dari tingkat jurusan yang diambil dapat dilihat pada tabel 5.9 di bawah ini :

Tabel 5.9. Karakteristik Responden dari Jurusan JURUSAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SDM 76 36.0 36.0 36.0 Keuangan 45 21.3 21.3 57.3 Pemasaran 57 27.0 27.0 84.4 Operasi 33 15.6 15.6 100.0 Total 211 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2011)

Jumlah responden yang mengambil jurusan SDM sebanyak 76

orang atau sebesar 36%, responden yang mengambil jurusan Keuangan sebanyak 45 orang atau sebesar 21.3%, responden yang mengambil jurusan Pemasaran sebanyak 57 orang atau sebesar 27%, dan responden yang mengambil jurusan Operasi sebanyak 33 orang atau 15.6%. Data ini menunjukkan bahwa mahasiswa MM UMB didominasi oleh Jurusan SDM. Besarnya pilihan SDM ini menunjukkan kebutuhan ada pengembangan SDM relatif tinggi, dan ini dianggap wajar karena potensi SDM yang dimiliki negara ini memang sangat besar yang membutuhkan pengembangan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global. Dan potensi SDM di

(13)

Indonesia mencapai pada pringkat 5 dunia yakni jumlah penduduk lebih dari 300 juta jiwa.

5) Status Kemahasiswaan

Sebaran responden dari status kemahasiswaan dapat dilihat pada tabel 5.10

Tabel 5.10. Karakteristik Responden Dari Status STATUS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid smstr II 19 9.0 9.0 9.0 smstr III 33 15.6 15.6 24.6 Smstr IV 35 16.6 16.6 41.2 > smstr IV 69 32.7 32.7 73.9 Alumni 55 26.1 26.1 100.0 Total 211 100.0 100.0

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2011)

Jumlah responden yang semester II yang mengisi responden

sebanyak 19 orang atau sebesar 9%, responden semester III sebanyak 33 orang atau sebesar 15,6%, responden semester IV sebanyak 35 orang atau sebesar 16,6%, dan responden mahasiswa yang telah melewati 4 semester sebanyak 55 orang atau 26,1%. Dan alumni sebesar 55 orang atau 26,1%. Data ini dipilih berdasarkan penarikan sample jumlah populasi responden.

(14)

5.2. Hasil Pengolahan Data Primer

Bagian ini membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Sebelum dilakukan penghitungan regresi korelasi, hasil koefisien determinasi dan analisis persamaan linier terlebih dahulu penulis uraikan mengenai deskripsi dari variabel-variabel terkait.

Dari hasil jawaban responden variabel-variabel terkait, yaitu variabel X1, X2, dan Y dapat dilihat persentase jawaban tertinggi dengan perincian

masing-masing adalah sebagai berikut :

a. Variabel X1

Tabel 5.11 Hasil Rekapitulasi Variabel X1

No. Nilai No Nilai

Pernyataan STS TS S SS Jumlah Pertanyaan STS TS S SS Jumlah

1 0 0 129 82 211 15 0 1 110 100 211 2 0 0 68 143 211 16 0 16 105 90 211 3 0 68 40 103 211 17 0 1 160 50 211 4 0 0 121 90 211 18 0 3 146 62 211 5 0 0 122 89 211 19 0 23 100 88 211 6 0 0 155 96 211 20 0 67 51 93 211 7 0 0 105 106 211 21 0 67 49 95 211 8 0 0 115 96 211 22 0 3 124 84 211 9 0 0 127 84 211 23 0 57 75 79 211 10 0 1 163 47 211 24 0 22 103 86 211 11 0 0 132 79 211 25 0 67 65 79 211 12 0 0 157 54 211 26 0 72 75 64 211 13 0 0 104 107 211 27 1 67 65 79 211 14 0 0 113 98 211 28 1 59 80 72 211 Rata-rata 0 21 106 86

(15)

Seperti digambarkan pada tabel 5.12 bahwa nilai pernyataan dari variabel X1,

responden yang menjawab sangat setuju rata-rata berjumlah 41.1%, setuju berjumlah 49.7%, tidak setuju berjumlah 10.1%, dan sangat tidak setuju berjumlah 0%, Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 90.8% menjawab sangat setuju dan setuju. Dapat dilihat jumlah yang mencolok menjawab tidak setuju sebesar 10.1% disebabkan jawaban berasal dari responden mahasiswa yang melewati masa studi 4 semester.

Tabel 5.12 Hasil Persentase Variabel X1

No. % No %

Pernyataan STS TS S SS Jumlah Pertanyaan STS TS S SS Jumlah

1 0 0 61.1 38.9 100 15 0 0.5 52.1 47.4 100 2 0 0 32.2 67.8 100 16 0 7.6 49.8 42.7 100 3 0 32.2 19 48 100 17 0 0.5 75.8 23.7 100 4 0 0 57.3 42.7 100 18 0 1.4 69.2 29.4 100 5 0 0 57.8 42.2 100 19 0 10.9 47.4 41.7 100 6 0 0 54.5 45.5 100 20 0 31.8 24.2 44.1 100 7 0 0 49.8 50.2 100 21 0 31.8 23.2 45 100 8 0 0 54.5 45.5 100 22 0 1.4 58.8 39.8 100 9 0 0 60.2 39.8 100 23 0 27 35.5 37.4 100 10 0 0.5 77.3 22.3 100 24 0 10.4 48.8 40.8 100 11 0 0 62.6 37.4 100 25 0 33.2 39.8 27 100 12 0 0 74.4 25.6 100 26 0 34.1 35.5 30.3 100 13 0 0 49.3 50.7 100 27 0 31.8 30.8 37.4 100 14 0 0 53.6 46.4 100 28 0 28 37.9 34.1 100 Rata-rata 0 10.1 49.7 40.1 Sumber : Hasil Pengolahan Data (2011)

(16)

Kecenderungan Responden Terbanyak

Sangat Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih sangat setuju adalah pada butir pertanyaan ke-2 sebanyak 67.8% pilihan, bahwa responden tidak memiliki cacad fisik yang bisa menghalangi dalam proses belajar. Kemudian diikuti dengan butir pertanyaan ke- 13 dan pertanyaan ke- 7 sebanyak 50.7% pilihan, bahwa sejak awal melanjutkan studi, yakin untuk selalu bersungguh-sungguh dan juga mahasiswa memiliki tempat tinggal yang memadai.

Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih setuju adalah pada butir pertanyaan ke- 10 dan ke-12 masing-masing sebanyak 77,3% dan 74,4% pilihan dimana keduanya adalah aspek keuangan, bahwa mahasiswa memiliki cukup dana untuk melanjutkan studi dan memiliki perencanaan kuangan untuk studi.

Tidak Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih tidak setuju adalah pada butir pertanyaan 25 dan 26 masing-masing sebesar 33.2% dan 34.1% pilihan, ini menandakan bahwa mahasiswa tidak berusaha untuk lebih baik dari mahasiswa lain dan tidak menghadiri kuliah jika tidak senang terhadap cara pemaparan dosennya. Sebagian besar jawaban ini diberikan oleh

(17)

mahasiswa yang sudah melewati masa studi 4 semester. Dimana jumlah responden yang telah melewati studi sebesar 32.7% dari total sampel.

Sangat Tidak Setuju

Jumlah mahasiswa yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

b. Variabel X2

Tabel 5.13. Hasil Rekapitulasi Variabel X2 No. Pernyataan Nilai % STS TS S SS Jumlah STS TS S SS Jumlah 1 0 0 111 100 211 0 0 52.6 47.4 100 2 0 71 96 44 211 0 33.6 45.5 20.9 100 3 0 36 84 91 211 0 17.1 39.8 43.1 100 4 0 20 109 82 211 0 9.5 51.7 38.9 100 5 0 67 60 84 211 0 31.8 28.4 39.8 100 6 0 0 127 84 211 0 0 60.2 39.8 100 7 0 67 86 58 211 0 31.8 40.8 27.5 100 8 0 67 97 47 211 0 31.8 46 22.3 100 9 0 67 98 46 211 0 31.8 46.4 21.8 100 10 4 79 57 71 211 1.9 37.4 27 33.6 100 11 2 71 58 80 211 0.9 33.6 27.5 37.9 100 12 1 13 117 80 211 0.5 6.2 55.5 37.9 100 13 0 0 116 95 211 0 0 55 45 100 14 0 1 151 59 211 0 0.5 71.6 28 100 15 0 2 121 88 211 0 0.9 57.3 41.7 100 Rata-rata 0.5 37.4 99.2 73.9 0.2 17.7 47 35

(18)

Seperti digambarkan pada tabel 5.13 bahwa nilai pernyataan dari variabel X2, responden yang menjawab sangat setuju rata-rata berjumlah 35%,

setuju berjumlah 47%, tidak setuju berjumlah 17.7%, dan sangat tidak setuju berjumlah 0,2%, Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 82% menjawab sangat setuju dan setuju. Jawaban responden tidak setuju tampak mencolok karena jawaban diberikan oleh responden mahasiswa yang telah melewati masa studi 4 semester yang jumlahnya 32.7% dari total responden yang ada.

Kecenderungan Responden Terbanyak

Sangat Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih sangat setuju adalah pada butir pertanyaan ke-1 sebanyak 47.4% pilihan, bahwa responden mendapatkan dukungan penuh dari keluarga untuk melanjutkan studi. Kemudian diikuti dengan butir pertanyaan ke- 13 sebanyak 45% pilihan, bahwa Dosen meluangkan waktu untuk berdiskusi, baik di dalam maupun di luar perkuliahan jika dibutuhkan.

Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih setuju adalah pada butir pertanyaan ke-14 sebanyak 71.6% pilihan, bahwa pelayanan administrasi kampus memuaskan.

(19)

Tidak Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih tidak setuju adalah pada butir pertanyaan ke- 10 sebanyak 37.4%, ini berarti bahwa kuliah Magister tidak mempengaruhi peningkatan gaji, jawaban ini dominan diberikan oleh mahasiswa yang berlatar pekerjaan sebagai pegawai swasta yang berjumlah 69,7% dari total responden yang ada.

Sangat Tidak Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih sangat tidak setuju adalah pada butir pertanyaan ke- 10 sebanyak 3,8% yang berarti bahwa mahasiswa menganggap Gelar magister tidak membuat status dalam masyarakat meningkat.

(20)

c. Variabel Y

Tabel 5.14. Hasil Rekapitulasi Variabel Y

No. Pernyataan Nilai % STS TS S SS Jumlah STS TS S SS Jumlah 1 0 64 29 118 211 0 30.3 13.7 55.9 100 2 0 64 45 102 211 0 30.3 21.3 48.3 100 3 0 64 41 106 211 0 30.3 19.4 50.2 100 4 0 64 53 94 211 0 30.3 25.1 44.5 100 5 0 66 61 84 211 0 31.3 28.9 39.8 100 6 0 6 112 93 211 0 2.8 53.1 44.1 100 7 0 64 54 93 211 0 30.3 25.6 44.1 100 8 0 64 65 92 211 0 30.3 26.1 43.6 100 9 0 64 53 94 211 0 30.3 25.1 44.5 100 10 0 64 53 94 211 0 30.3 25.1 44.5 100 11 0 64 59 88 211 0 30.3 28 41.7 100 12 0 64 55 92 211 0 30.3 26.1 43.6 100 13 0 62 53 96 211 0 29.4 25.1 45.5 100 14 0 62 54 95 211 0 29.4 25.6 45 100 15 0 62 49 100 211 0 29.4 23.2 47.4 100 16 0 65 53 93 211 0 30.8 25.1 44.1 100 17 0 64 57 90 211 0 30.3 27 42.7 100 18 0 64 57 90 211 0 30.3 27 42.7 100 Rata-rata 0 60.6 55.7 95.2 0 28,7 26.1 45.1

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2011)

Seperti digambarkan pada tabel 5.14 di atas bahwa nilai pernyataan dari variabel Y, responden yang menjawab sangat setuju rata-rata berjumlah 45.1%, setuju berjumlah 26.1%, tidak setuju berjumlah 28,7%, dan sangat tidak setuju berjumlah 0%. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 71.2% menjawab sangat setuju dan setuju. Adapun yang tidak

(21)

setuju didominasi oleh jawaban responden mahasiswa yang telah melewati masa studi 4 semester.

Kecenderungan Responden Terbanyak

Sangat Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih sangat setuju adalah pada butir pertanyaan ke-1 sebanyak 55.9% pilihan, bahwa Mahasiswa bertanggungjawab penuh untuk dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih setuju adalah pada butir pertanyaan ke-6 sebanyak 53.1% pilihan, bahwa mahasiswa memiliki lingkungan yang aman dan tentram.

Tidak Setuju

Kecenderungan responden terbanyak yang memilih tidak setuju adalah pada butir pertanyaan ke- 5 sebanyak 31,3% pilihan, ini berarti mahasiswa tidak memiliki suasana lingkungan yang mendukung untuk belajar. Besarnya pilihan ini karena jawaban didominasi oleh mahasiswa yangtelah melewati masa studi 4 semester.

Sangat Tidak Setuju

(22)

5.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji ini biasanya dilakukan sebelum analisis regresi dan korelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel terikat dan bebas mempunyai distribusi normal atau tidak, Dengan menggunakan program SPSS versi 16, uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode Normal Propability Plot (NPP), Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal, seperti terlihat dalam table 5.15

Grafik 5.15. Grafik Regression Standardized Residual

(23)

Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heterokedatisitas

Pengujian ini digunakan untuk mengecek apakah sebaran data Y bersifat random untuk setiap nilai variabel X, terdapat nilai variasi residual yang sama untuk semua pengaturan, atau adanya pengaruh perubahan variabel bebas dengan nilai mutlak residual sehingga penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil penaksiran akan menjadi kurang akurat.

Hasil perhitungan heterokedatisitas pada penelitian ini

menghasilkan gambar Scatterplot pada table 5.16

Grafik 5.16. Grafik Scatterplot

(24)

Cara mendeteksi heterokedatisitas yaitu dengan melihat Scatterplot. Jika tidak membentuk pola atau titiknya menyebar baik di daerah positif (+) maupun negatif (-), maka tidak ada masalah heterokedasitas, namun jika titiknya membentuk pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar kemudian menyempit maka dapat dikatakan ada masalah heterokedatisitas. Pada gambar diatas tidak mengindikasikan adanya pola tertentu yang dimaksud sehingga tak ada heterokedatisitas.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk keperluan pengujian tersebut dapat dilihat dengan kriteria Durbin Watson (DW).

Hasil perhitungan SPSS menunjukkan tabel hasil uji Durbin Watson pada table 5.17

Tabel 5.17. Hasil Uji Durbin Watson Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .925a .856 .854 5.430 1.882

a. Predictors: (Constant), Ekstrinsik, Instrinsik b. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

(25)

Berdasarkan hasil di atas dapat dianalisa menggunakan Tabel Klasifikasi Nilai Durbin Watson (d) pada tabel 5.18

Tabel 5.18 Kalsifikasi Nilai d (Durbin Watson)

Nilai d Keterangan

< 1.10 Ada autokorelasi

1,10 – 1, 54 Tidak ada kesimpulan

1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi

2,46 – 2,90 Tidak ada kesimpulan

> 2,91 Ada autokorelasi

Sumber : Wijaya (2009 :123)

Dari tabel diatas nilai yang dihasilkan perhitungan DW = 1.882 berada pada range tidak adanya autokorelasi.

d. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada multikolinieritas atau tidak diantara variabel bebas dengan variabel terikat. Terdapatnya korelasi yang sempurna/tidak sempurna tetapi sangat tinggi pada variabel-variabel bebas. Jika terjadi Multikolinieritas pada variabel-variabel bebas akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan dan standar deviasi akan memiliki nilai tidak terhingga.

Mengukur Multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel. Nilai yang

(26)

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai

tolerance < 0,01 atau sama dengan VIF > 10. Dari hasil perhitungan,

diperoleh nilai tolerance dan nilai VIF untuk masing-masing tahapan penelitian.

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS menghasilkan tabulasi nilai VIF pada table 5.19.

Tabel 5.19. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant ) -28.693 2.624 -10.936 .000 Instrinsik .683 .071 .659 9.648 .000 .149 6.718 Ekstrinsik .472 .115 .281 4.118 .000 .149 6.718 a. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

Sumber : hasil pengolahan SPSS (2011)

Berdasarkan nilai VIF diketahui sebesar 6.718 untuk variabel faktor Instrinsik dan ekstrinsik yang berarti < 10 dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi multikolineritas. Atau nilai tolerance 0,149 > 0,01.

(27)

5.4. Analisis Regresi

Analisis regresi linear dilakukan untuk mengetahui kontribusi atau pengaruh variabel independen (bebas) yaitu X1 dan X2 terhadap variabel

dependen (terikat) yaitu Y. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap

variabel Y. Analisis regresi linear dan regresi linear berganda juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel independen dan dependen.

Hasil analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda untuk variabel dependen dan independen tersebut dengan menggunakan software SPSS versi 16.

a. Analisis Pengaruh X1 terhadap Y

Tabel 5.20. R Square Variabel X1 Terhadap Y

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .919a .844 .843 5.633 1.841

a. Predictors: (Constant), Instrinsik b. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

(28)

1) Koefisien Korelasi

Angka R atau koefisien korelasi adalah 0.919 hal ini menunjukkan kuat lemahnya hubungan. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria pada table 5.21.

Tabel 5.21 Interpretasi Koefisien Korelasi

0 – 0.25 Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada

> 0.25 – 0.5 Korelasi cukup kuat

> 0.5 – 0.75 Korelasi kuat

> 0.75 - 1 Korelasi sangat kuat

Sumber : Sarwono (2007:22)

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai R = 0.919, jika menggunakan tabel kriteria di atas, maka variabel X1 terhadap Y hubungannya sangat kuat.

2) Koefisien Determinasi (nilai R square)

Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,844. Hal ini berarti 84,4% variasi dari variabel Y dijelaskan oleh variabel X1,

sedangkan sisanya 100% - 84,4% = 15.6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

(29)

3) Uji t

Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel X1 secara parsial terhadap variabel Y. Adapun hipotesis pada uji t

adalah sebagai berikut :

Ho1 = 0 variabel X1 tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dan

Ha1 ≠ 0 variabel X1 berpengaruh terhadap variabel Y.

Adapun dasar pengambilan keputusan adalah : Jika thitung < ttabel, maka H01 diterima;

Jika thitung > ttabel, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima.

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS versi 16 didapatkan nilai thitung dan signifikansinya sebagaimana dapat dilihat

pada tabel 5.22.

Tabel 5.22. Variabel X1 Terhadap Variabel Y

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -31.145 2.651 -11.749 .000

Instrinsik .952 .028 .919 33.595 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable:

PenyelesaianStudi

(30)

Dari tabel 5.22 dapat dilihat bahwa nilai thitung untuk variabel

X1 = 33.595 untuk df = n-2 (211-2) = 209 dengan signifikansi (α)

0,01 dan uji dua sisi diperoleh ttabel = 2.3443, thitung > ttabel (33.595 >

1,676), maka H01 ditolak dan Ha1 diterima, artinya X1 berpengaruh

signifikan terhadap Y.

Dari analisis uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel Y melalui persamaan regresi :

Y = - 31.145 + 0,952X1

Angka konstanta - 31.145 menyatakan apabila tidak ada pengaruh dari variabel X1 pada dasarnya Y sudah mempunyai nilai

sebesar - 31.145 dan angka koefisien regresi 0,952 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X1 akan meningkatkan

variabel Motivasi Penyelesaian Studi Mahasiswa sebesar 0,952 kali.

b. Analisis Pengaruh X2 terhadap Y

Tabel 5.23. R Square Variabel X2 terhadap Y

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .889a .791 .790 6.517 1.798

a. Predictors: (Constant), Ekstrinsik b. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

(31)

1) Koefisien Korelasi

Angka R atau koefisien korelasi adalah 0,889 hal ini berarti menunjukkan kuat lemahnya hubungan. Apabila dikonfirmasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi maka angka ini berada pada posisi hubungan yang sangat kuat.

2) Koefisien Determinasi (nilai R square)

Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,791. Hal ini berarti 79,1% variasi dari variabel Y dijelaskan oleh variabel X2,

sedangkan sisanya 100% - 79,1% = 20,9% dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

3) Uji t

Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel X2 secara parsial terhadap variabel Y. Adapun hipotesis pada uji t

adalah sebagai berikut :

Ho2 = 0 variabel X2 tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dan

Ha2 ≠ 0 variabel X2 berpengaruh terhadap variabel Y.

Adapun dasar pengambilan keputusan adalah : Jika thitung < ttabel, maka H02 diterima;

(32)

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS versi 16 didapatkan nilai thitung dan signifikansinya sebagaimana dapat dilihat pada table

5.24

Tabel 5.24. Variabel X2 Terhadap Variabel Y

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -13.982 2.563 -5.456 .000

Ekstrinsik 1.492 .053 .889 28.114 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable:

PenyelesaianStudi

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Dari tabel 5.24 di atas dapat dilihat bahwa nilai thitung untuk

variabel X2 = 28.114 untuk df = n-2 (211-2) = 209 dengan signifikansi (α) 0,01 dan uji dua sisi diperoleh ttabel = 2,3443 thitung > ttabel (28.114 > 2,3443), maka H02 ditolak dan Ha2 diterima, artinya

X2 berpengaruh signifikan terhadap Y.

Dari analisis uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel Y melalui persamaan regresi :

(33)

Angka konstanta -13.982 menyatakan apabila tidak ada pengaruh dari variabel X2 pada dasarnya Y sudah mempunyai nilai

sebesar -13.982 dan angka koefisien regresi 1,492 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X2 akan meningkatkan

Motivasi Penyelesaian Studi Mahasiswa sebesar 1,492 kali.

c. Analisis Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

Tabel 5.25. R Square Variabel X1 Dan X2 Variabel Y Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .925a .856 .854 5.430 1.882

a. Predictors: (Constant), Ekstrinsik, Instrinsik b. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2011)

1) Koefisien Korelasi

Angka R atau koefisien korelasi adalah 0,925. Hal ini berarti menunjukkan kuat lemahnya hubungan. Apabila dikonfirmasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi berada pada posisi hubungan yang sangat kuat.

2) Koefisien Determinasi (nilai R square)

(34)

ini berarti 85,6% variasi dari variabel Y dijelaskan oleh variabel X1

dan X2 secara bersama-sama, sedangkan sisanya 100% - 85,6% =

14,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Tabel 5.26. Variabel X1 Dan X2 Terhadap Y

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -28.693 2.624 -10.936 .000

Instrinsik .683 .071 .659 9.648 .000 .149 6.718 Ekstrinsik .472 .115 .281 4.118 .000 .149 6.718 a. Dependent Variable:

PenyelesaianStudi

Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Dari tabel diatas, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Motivasi Penyelesaian Studi Mahasiswa) melalui persamaan regresi :

Y= -28.693 + 0,683X1 + 0,472X2

Keterangan :

Y = Motivasi Penyelesaian Studi Mahasiswa

X1 = Faktor Instrinsik

(35)

Angka konstanta -28.693 menyatakan apabila tidak ada pengaruh dari variabel X1 dan X2 secara bersama-sama pada dasarnya

Y sudah mempunyai nilai sebesar -28.693, angka minus pada konstanta yang signifikan disebabkan sebab oleh jawaban Tidak Setuju pada variabel Y diberikan oleh mahasiswa yang telah melewati masa studi 4 semester dengan jumlah 32,7% dari total sample. Diduga ini terjadi karena sejak awal mahasiswa memutuskan untuk melanjutkan studi magister memiliki motivasi yang negatif. Motivasi negative ini dapat berupa; sikap mahasiswa yang tak memiliki visi untuk menyelesaikan studi tepat waktu, sekedar ingin mendapatkan gelar untuk keperluan promosi yang tidak menuntut untuk penyelesaian studi tepat waktu, hanya ingin memperbanyak network saja, atau sekedar mendapatkan gelar semata.

Angka koefisien regresi 0,683 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X1 akan meningkatkan variabel Y

sebesar 0,683 kali dengan asumsi variabel X2 tetap, sedangkan angka

koefisien regresi 0,472 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X2 akan meningkatkan variabel Y sebesar 0,472 kali

(36)

3) ANOVA Test atau uji F

Tabel 5.27. Uji F Variabel Bebas Terhadap Variabel Y

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 36315.068 2 18157.534 615.865 .000a

Residual 6132.458 208 29.483

Total 42447.526 210

a. Predictors: (Constant), Ekstrinsik, Instrinsik b. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Hasil uji F (ANOVA Test) selengkapnya terlihat pada tabel di atas nilai F hitung penelitian dari SPSS menunjukkan nilai sebesar 615.865, sedangkan F tabel diperoleh Derajat Kebebasan (dk) atau

Degree of Freedom (df) dengan numerator : jumlah variable -1 atau

3-1 = 2 dan denumerator : jumlah kasus – 3 atau 23-13-1-3 = 208, ini juga ditunjukkan pada kolom df pada table 5.27, sehingga nilai F tabel dengan taraf signifikansi 0,000 diperoleh F tabel (4.708652).

Nilai F hitung > F Tabel, maka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Hal ini

berarti bahwa variabel X1 dan X2 secara bersama-sama memberikan

(37)

Keseluruhan Analisis Regresi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

X1 = Faktor Instrinsik

X2 = Faktor Ekstrinsik

Y = Penyelesaian Studi Mahasiswa Tepat waktu

= Pengaruh X1 dan X2 Secara bersama-sama

= Pengaruh X1 terhadap Y secara parsial

= Pengaruh X2 terhadap Y secara parsial

X

1

X

2

Y

Ryx1 Ryx2 Ryx1x2 Ryx1x2 Ryx1 Ryx2

(38)

5.5. Analisis Hubungan

Analisis Regresi

a. Pengaruh Variabel X1 dan X2 Secara GabunganTerhadap Variabel Y

Untuk melihat pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y

secara gabungan, dapat dilihat dari hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square pada tabel 5.28.

Tabel 5.28. R Square Variabel X1 Dan X2 Terhadap Variabel Y

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .925a .856 .854 5.430 1.882

a. Predictors: (Constant), Ekstrinsik, Instrinsik b. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Besarnya angka R square (R2) adalah 0.856. Hal ini berarti bahwa

pengaruh variabel X1 dan X2 secara gabungan terhadap variabel Y adalah

sebesar 85,6%, sedangkan sisanya sebesar 14,4% (100% - 85,6%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model ini.

Untuk mengetahui apakah model regresi diatas sudah benar atau salah, dipergunakan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel 5.29.

(39)

Tabel 5.29. Uji F Variabel Bebas Terhadap Variabel Y ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 36315.068 2 18157.534 615.865 .000a

Residual 6132.458 208 29.483

Total 42447.526 210

a. Predictors: (Constant), Ekstrinsik, Instrinsik b. Dependent Variable: PenyelesaianStudi

Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS (2011)

Hipotesisnya sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan linier antara Faktor Instrinsik dan Faktor Ekstrinsik terhadap Motivasi Penyelesaian studi Mahasiswa

H1 : Ada hubungan linier antara Faktor Instrinsik dan Faktor Ekstrinsik terhadap Motivasi Penyelesaian studi Mahasiswa.

Dari hasil perhitungan, didapatkan angka F penelitian sebesar 615.865 > F tabel sebesar 4.708652 dengan signifikansi 0.000 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara X1, X2, dan

Y. Dengan demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar.

Kesimpulannya adalah Faktor Instrinsik dan Faktor Ekstrinsik

secara gabungan atau bersama-sama mempengaruhi Motivasi

Penyelesaian studi Mahasiswa. Besarnya pengaruh adalah 85,6%. Besarnya pengaruh variabel lain diluar model regresi 14,4% atau 0.144

(40)

b. Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y secara Parsial

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y

secara sendiri-sendiri/parsial, digunakan uji t, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan angka Beta atau Standardized Coefficients seperti terlihat pada tabel 5.30.

Tabel 5.30. Standardized Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -28.693 2.624 -10.936 .000

Instrinsik .683 .071 .659 9.648 .000 .149 6.718 Ekstrinsik .472 .115 .281 4.118 .000 .149 6.718 a. Dependent Variable:

PenyelesaianStudi

Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS (2011)

b.1. Hubungan variabel X1 terhadap variabel Y

Hipotesisnya sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan linier antara Faktor Instrinsik terhadap Motivasi Penyelesaian studi Mahasiswa.

H1 : Ada hubungan linier antara Faktor Instrinsik terhadap Motivasi Penyelesaian studi Mahasiswa.

(41)

Dari hasil perhitungan, didapatkan angka thitung sebesar 9.648 > ttabel

sebesar 2,3443, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan linier antara X1 dan Y sebesar 0,659 atau 65.9% .

b.2. Hubungan variabel X2 terhadap variabel Y

Hipotesisnya sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan linier antara Faktor Ekstrinsik terhadap Motivasi Penyelesaian studi Mahasiswa.

H1 : Ada hubungan linier antara Faktor Ekstrinsik terhadap Motivasi Penyelesaian studi Mahasiswa.

Dari hasil perhitungan, didapatkan angka thitung sebesar 4.118 > ttabel

sebesar 2,3443, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan linier antara X2 dan Y sebesar 0,281 atau 28,1% .

(42)

5.6. Matriks Korelasi

Antar Dimensi

Berdasarkan hasil perhitungan bahwa secara garis besar, matriks korelasi dimensi variabel dapat dilihat pada tabel 5.31.

Tabel 5.31 Matriks Korelasi Dimensi Correlations

Fisiologis Psikologis Eksternal Prestasi Fisiologis Pearson Correlation 1 .867** .868** .854** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 211 211 211 211 Psikologis Pearson Correlation .867** 1 .908** .914** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 211 211 211 211 Eksternal Pearson Correlation .868** .908** 1 .892** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 211 211 211 211 Prestasi Pearson Correlation .854** .914** .892** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 211 211 211 211

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada tabel 5.31 di atas dapat dijelaskan bahwa korelasi pearson antar dimensi yang paling memiliki hubungan yang sangat kuat serta memberikan

(43)

nilai koefisien determinan (R2) mendekati 1 (satu). Semakin besar nilai R2

mendekati 1 (satu) maka model semakin tepat.

Dari semua variable bebas yang ada, yang memiliki hubungan yang paling kuat terhadap variabel Penyelesaian Studi Mahasiswa (Motivasi Berprestasi) adalah Dimensi Psikologis mahasiswa dengan nilai korelasi 0.914. Ini menunjukkan bahwa akselerasi penyelesaian studi mahasiswa sangat tergantung dari faktor internal mahasiswa itu. Dan motivasi harus dilakukan dari dalam dirinya.

Antar Indikator

Hasil perhitungan juga memberikan matriks antar indikator masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 5.32.

Tabel 5.32 Matriks Korelasi Antar Indikator

KETERANGAN

Penyelesaian Studi Mahasiswa (Y)

Ta n g g u n g Jaw ab A mb il R esi k o Tu ju an R ea li st ik U sah a U mp an B al ik P el u an g

Variabel Dimensi INDIKATOR Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

X1 In st ri n si k Fisiologis Kesehatan X1-1 0.814 0.799 0.832 0.833 0.826 0.797 Makanan X1-2 0.684 0.7 0.69 0.716 0.694 0.687 Tempat Tinggal X1-3 0.702 0.702 0.705 0.752 0.725 0.72 Finansial X1-4 0.554 0.55 0.578 0.59 0.586 0.567 Psikologis Niat X1-5 0.785 0.754 0.789 0.743 0.749 0.726 Rajin X1-6 0.71 0.718 0.703 0.703 0.692 0.67 Motivasi belajar X1-7 0.869 0.857 0.885 0.868 0.865 0.842 Perhatian X1-8 0.853 0.85 0.864 0.874 0.862 0.842 Sikap Thd Dosen X1-9 0.877 0.874 0.869 0.887 0.885 0.879 X2 Eksternal Keluarga X2-1 0.823 0.818 0.837 0.824 0.841 0.814

(44)

E k st ri n si k Lingkungan X2-2 0.775 0.796 0.801 0.785 0.793 0.774 Dukungan Sejawat X2-3 0.795 0.753 0.785 0.783 0.792 0.789 Promosi Kerja X2-4 0.784 0.749 0.787 0.77 0.79 0.772 Institusi Akademik X2-5 0.692 0.708 0.715 0.686 0.692 0.706 Pada tabel 5.32 dapat dijelaskan bahwa indikator yang paling kuat hubungannya serta yang memiliki nilai koefisien determinan yang mendekati satu adalah indikator Sikap pada dosen dengan nilai korelasi 0,887, kemudian diikuti oleh faktor motivasi belajar mahasiswa yang keduanya berada pada dimensi Psikologis mahasiswa. Indikator Sikap, menjelaskan bahwa jika perhatian mahasiswa pada dosen masih kurang saat kuliah berlangsung, apalagi jika sejak awal mahasiswa tidak menyukai cara pemaparan dosen tertentu. Ini dapat mengakibatkan penurunan motivasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan respon terbanyak yang memilih Tidak Setuju pada kuesioner, dapat dilahat pada butir pernyataan butir 26 pada indikator Sikap. Ini berarti mahasiswa belum memiliki perhatian cukup terhadap pemaparan dosen saat kuliah. Ini dapat saja disebabkan karena sebahagian besar mahasiswa adalah seorang karyawan. Sehingga perhatiannya tidak terfokus dengan baik pada saat kuliah karena lelah setelah bekerja atau ketidak mampuan mahasiswa untuk membagi waktunya dengan baik.

(45)

5.7.Pembahasan

Dari hasil analisis data diatas, dapat dikemukakan bahwa :

a) Dimensi variabel yang memiliki pengaruh serta hubungan yang paling kuat terhadap penyelesaian studi mahasiswa adalah Faktor Psikologis Mahasiswa dengan nilai korelasi 0.914.

b) Indikator dimensi yang paling berpengaruh serta memiliki hubungan yang paling kuat adalah Indikator Sikap atau perhatian pada pengajar atau dosen dengan nilai korelasi 0.887. sehingga perlu memberikan atensi besar pada indikator ini, melihat besarnya pengaruhnya terhadap penyelesaian studi mahasiswa.

c) Faktor Instrinsik dan Faktor Ekstrinsik baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama mempunyai pengaruh dan hubungan yang sangat kuat dengan Motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB.

d) Pengaruh variabel Faktor Instrinsik terhadap Motivasi penyelesaian studi mahasiswa adalah sebesar 84,4%, dan angka koefisien regresi 0,952 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel factor Instrinsik akan meningkatkan variabel Motivasi Penyelesaian Studi Mahasiswa sebesar 0,952 kali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila Faktor

(46)

Instrinsik meningkat maka akan berpengaruh terhadap peningkatan Motivasi Penyelesaian studi mahasiswa MM UMB.

e) Pengaruh variabel Faktor Ekstrinsik terhadap Motivasi penyelesaian studi mahasiswa adalah sebesar 79,1% dan angka koefisien regresi 1,492 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel Faktor Ekstrinsik akan meningkatkan Motivasi Penyelesaian Studi Mahasiswa sebesar 1,492 kali. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila Faktor Ekstrinsik meningkat maka akan berpengaruh terhadap peningkatan Motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB.

f) Motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB dipengaruhi oleh variabel Faktor Instrinsik dan Faktor Ekstrinsik secara bersama-sama sebesar 85,6%, sedangkan 14,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar kedua variabel tersebut.

g) Faktor lain (14,4%) di luar dari variable penelitian ini, dapat saja banyak kemungkinan menyangkut psikologis mahasiswa yang dapat menghambat penyelesaian studinya tepat waktu atau bahkan menyebabkan mahasiswa tersebut Drop Out, ini dapat berupa:

 Sifat mahasiswa yang senantiasa menunda-nunda pekerjaannya, termasuk dalam menyelesaikan tesisnya sehingga tak terasa melewati batas akhir 4 semester atau 2 tahun.

(47)

 Kebuntuan dalam menuangkan ide atau bahkan belum menemukan ide untuk penulisan Karya Akhir sehingga waktu terulur sampai pada batas yang ditentukan.

 Ketakutan dan Kecemasan yang tidak beralasan, misalnya ketakutan untuk bertemu dosen pembimbing, takut salah, takut malu karena ketidaktahuannya.

 Mahasiswa tidak membuat planning yang terstruktur dalam

tahapan-tahapan penyelesaian studinya, meskipun system administrasi kampus sudah mengatur sedemikian rupa, namun tetap saja harus ada dukungan kuat dari internal mahasiswanya.

 Kurang sosialisasi dan proaktif. Mahasiswa ada yang hanya datang belajar kemudian pulang begitu saja, yang kurang lebih hanya menuntaskan kewajibannya saja. Tidak melakukan sosialisasi, baik terhadap sesama mahasiswa, dosen, petugas dan karyawan akademik Hanya tinggal menunggu informasi datang, sehingga menjadi buta segala hal pengurusan administrasi kampus. Ini penting karena system administrasi kampus terutama pengisian KRS sudah terkomputerisasi (Online). Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS dapat membuatnya tidak terdaftar atau dianggap cuti oleh system.

 Menganggap remeh aturan kampus. Terutama menyangkut jumlah kehadiran di kelas dalam mengikuti perkuliahan. Jika ketidak

(48)

hadiran melewati 3-4 kali tatap muka di kelas, maka mahasiswa akan otomatis dianggap tidak lulus, sehingga harus mengulang atau bahkan mungkin keluar atau dikeluarkan jika sudah keseringan.

 Manajemen waktu. Kurangnya manajemen waktu, dapat membuat

mahasiswa kebingungan sendiri, di saat waktu perkuliahan berbenturan dengan tugas-tugas kantor.

 Dll.

h) Hubungan antara variabel Instrinsik dan Ekstrinsik dengan Motivasi penyelesaian studi mahasiswa kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika Faktor Instrinsik dan Faktor Ekstrinsik meningkat maka Motivasi penyelesaian studi Mahasiswa MM UMB juga akan meningkat. i) Hubungan antara Variabel Instrinsik dengan Motivasi penyelesaian studi

mahasiswa 65,9%, mempunyai hubungan yang kuat dan searah. Hubungan kedua variable ini signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,01 j) Hubungan antara Variabel Ekstrinsik dengan Motivasi penyelesaian studi

mahasiswa 28,1%, mempunyai hubungan yang kuat dan searah. Hubungan kedua variable ini signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 < 0,01 k) Faktor instrinsik adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi Motivasi

penyelesaian studi mahasiswa MM UMB.

l) Angka konstanta -28.693 menjelaskan bahwa apabila tidak ada pengaruh dari variabel X1 dan X2 secara bersama-sama pada dasarnya Y sudah

(49)

mempunyai nilai sebesar -28.693, angka minus pada konstanta yang signifikan disebabkan sebab oleh jawaban Tidak Setuju pada variabel Y diberikan oleh mahasiswa yang telah melewati masa studi 4 semester dengan jumlah 32,7% dari total sample. Diduga ini terjadi karena sejak awal mahasiswa memutuskan untuk melanjutkan studi magister memiliki motivasi yang negatif. Motivasi negative ini dapat berupa; sikap mahasiswa yang tak memiliki visi untuk menyelesaikan studi tepat waktu, sekedar ingin mendapatkan gelar untuk keperluan promosi yang tidak menuntut untuk penyelesaian studi tepat waktu, hanya ingin memperbanyak network saja, atau sekedar mendapatkan gelar semata.

(50)

BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dan analisis pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dimensi variabel yang memiliki pengaruh serta hubungan yang paling kuat terhadap penyelesaian studi mahasiswa adalah Faktor Psikologis Mahasiswa, dimana Indikator dimensinya adalah Indikator Sikap atau perhatian pada pengajar atau dosen, sehingga perlu memberikan atensi besar pada indikator ini, melihat besarnya pengaruhnya terhadap penyelesaian studi mahasiswa. Sikap terhadap Dosen dan Pelajaran, sikap positif dan perasaan senang terhadap guru dan pelajaran tertentu akan membangkitkan dan mengembangkan minat siswa, sebaliknya sikap memandang mata pelajaran terlalu sulit atau mudah akan memperlemah minat belajar siswa.

2. Faktor yang paling dominan mempengaruhi Motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB adalah Indikator sikap terhadap Pengajar/Dosen, indikator ini merupakan dimensi Psikologis dari Faktor Instrinsik

3. Faktor Instrinsik memiliki hubungan yang linier positif dan cukup signifikan terhadap Motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB sebesar 65,9%. Dengan demikian, apabila faktor-faktor Instrinsik dapat

(51)

ditingkatkan/diperbaiki, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB.

4. Faktor Ekstrinsik mempunyai hubungan linier positif yang signifikan terhadap Motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB sebesar 28,1%. Dengan demikian, hubungan linier ini menunjukkan bahwa apabila faktor-faktor Ekstrinsik dapat ditingkatkan atau diperbaiki, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi penyelesaian studi mahasiswa MM UMB.

5. Faktor lain (14,4%) di luar dari variable penelitian ini, banyak kemungkinan menyangkut psikologis mahasiswa yang dapat menghambat penyelesaian studinya tepat waktu atau bahkan menyebabkan mahasiswa tersebut Drop Out, ini dapat berupa:

a. Sifat mahasiswa yang senantiasa menunda-nunda pekerjaannya, termasuk dalam menyelesaikan tesisnya sehingga tak terasa melewati batas akhir 4 semester atau 2 tahun.

b. Kebuntuan dalam menuangkan ide atau bahkan belum menemukan ide untuk penulisan Karya Akhir sehingga waktu terulur sampai pada batas yang ditentukan.

c. Ketakutan dan Kecemasan yang tidak beralasan, misalnya ketakutan untuk bertemu dosen pembimbing, takut salah, takut malu karena ketidaktahuannya.

(52)

d. Mahasiswa tidak membuat planning yang terstruktur dalam

tahapan-tahapan penyelesaian studinya, meskipun system

administrasi kampus sudah mengatur sedemikian rupa, namun tetap saja harus ada dukungan kuat dari internal mahasiswanya. e. Kurang sosialisasi dan proaktif. Mahasiswa ada yang hanya datang

belajar kemudian pulang begitu saja, yang kurang lebih hanya menuntaskan kewajibannya saja. Tidak melakukan sosialisasi, baik terhadap sesama mahasiswa, dosen, petugas dan karyawan akademik Hanya tinggal menunggu informasi datang, sehingga menjadi buta segala hal pengurusan administrasi kampus. Ini penting karena system administrasi kampus terutama pengisian KRS sudah terkomputerisasi (Online). Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS dapat membuatnya tidak terdaftar atau dianggap cuti oleh system.

f. Menganggap remeh aturan kampus. Terutama menyangkut jumlah kehadiran di kelas dalam mengikuti perkuliahan. Jika ketidak hadiran melewati 3-4 kali tatap muka di kelas, maka mahasiswa akan otomatis dianggap tidak lulus, sehingga harus mengulang atau bahkan mungkin keluar atau dikeluarkan jika sudah melewati batas kebijakan yang ada..

(53)

g. Kurangnya manajemen waktu, dapat membuat mahasiswa kebingungan sendiri, di saat waktu perkuliahan berbenturan dengan tugas-tugas kantor, dll.

6.2. Rekomendasi

Dari kesimpulan di atas, untuk mencapai tujuan peningkatan Motivasi Penyelesaian studi mahasiswa MM UMB, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

 Universitas Mercu Buana

Berdasarkan kecenderungan responden terbanyak yang memilih tidak setuju pada variable Faktor Instrinsik adalah pada butir pertanyaan 26 sebesar 34,1% pilihan, ini menandakan bahwa mahasiswa tidak menghadiri kuliah jika tidak senang terhadap pemaparan dosennya. Oleh karena hal ini lebih banyak menyangkut persoalan internal mahasiswa maka diharapkan adanya peran aktif dan bantuan dari pihak Institusi akademik untuk memberikan solusi sehingga:

a. Perlunya perancangan dan pengembangan program motivasi tertentu yang berorientasi pada akselerasi penyelesaian studi mahasiswa tepat waktu. Program ini dapat berupa pemberian waktu konseling, Coaching atau Group Discussion pada mahasiswa secara gradual untuk membicarakan dan menggali kemungkinan adanya masalah internal maupun eksternal

(54)

mahasiswa yang dapat mempengaruhi penyelesaian studinya dan memberikan solusinya.

b. Perlu perhatian khusus diberikan oleh dosen kepada mahasiswa bimbingannya, dengan selalu mengontrol tingkat kemajuan pengerjaan tesisnya secara gradual mulai awal rencana pengajuan proposal, persiapan seminar sampai pada tahap akhir sidang karya akhirnya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya mahasiswa yang terlalu sibuk sehingga lupa akan waktu, sifat mahasiswa yang selalu menunda-nunda pekerjaan, mahasiswa mengalami kebuntuan ide, atau mahasiswa yang memiliki

perasaan takut dan cemas berhadapan dengan dosen

pembimbingnya. Perhatian khusus yang dimaksud dapat dilakukan dengan menghubungi mahasiswa baik e-mail, telepon maupun janji bertemu agar mahasiswa selalu merasa terpantau. c. Perlu adanya Conselor Akademik yang independen dan netral

bagi beberapa kelompok mahasiswa yang menjembatani aspirasi

mahasiswa, menggali serta menerima keluhan dan

permasalahannya yang bisa berasal dari dirinya maupun ketidakpuasannya dengan segala hal yang berkaitan dgn institusi akademik. memantau tingkat kemajuan akademiknya per

semester sampai penyelesaian studinya, menghindari

(55)

informasi-informasi penting akademik, mulai dari jadwal perkuliahan, jumlah sks yang harus atau bisa diprogram, sampai pada pengisian KRS ataupun informasi penting yang berkenaan dengan penyelesaian studi mahasiswa, melihat kesibukan mahasiswa yang juga sebagai seorang pekerja.

d. Perlu adanya sosialisasi sejak dini terhadap Program ini, kepada mahasiswa agar menjadi drive untuk dapat meyelesaikan studinya tepat waktu, sosialisasi ini dapat dilakukan oleh pihak Universitas sejak awal penerimaan mahasiswa baru.

 Bagi Mahasiswa

Berdasarkan hasil analisa data memberikan gambaran bahwa faktor dominan yang mempengaruhi penyelesaian studi mahasiswa adalah Faktor Instrinsik pada dimensi psikologis sehingga sangat dibutuhkan atensi yang lebih kepada mahasiswa dalam akselerasi penyelesaian studinya tepat waktu, sehingga;

a. Perlunya memberikan atensi besar pada pemaparan Dosen saat kuliah. Dan jika ada masalah kusiltan dalam proses belajar mengajar di kelas dapat lebih banyak melakukan diskusi langsung atau Consuling dengan dosen bersangkutan serta membicarakan segala masalah eksternal maupun internal yang ada. Serta bersifat pro-aktif untuk mencari informasi penting untuk kemajuan dan penyelesaian studinya tepat waktu.

(56)

b. Perlunya mahasiswa memiliki planning pribadi untuk dapat

membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan serta

mendiskusikannya dengan dosen pembimbing jika kemungkinan ada masalah yang terjadi berkenaan dengan hal itu.

c. Perlu bagi mahasiswa untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan yang diberikan oleh universitas untuk dapat menyelesaikan studi tepat waktu atau bahkan lebih cepat.

d. Perlu bagi mahasiswa untuk mendapatkan dukungan penuh dari Atasan tempatnya bekerja untuk dapat menjadikan kuliah sebagai prioritas.

 Perlu adanya Riset lebih lanjut berkenaan dengan penyelesaian studi mahasiswa oleh pihak yang berkepentingan baik UMB, mahasiswa maupun stake holder lainnya sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan di lingkungan Universitas.

 Perlu kajian mendalam mengenai Motivasi negatif mahasiswa.

Motivasi negative ini dapat berupa; sikap mahasiswa yang kurang memberikan atensi pada pemaparan dosen saat kuliah sehingga mahasiswa cenderung untuk sekedar ingin mendapatkan gelar untuk keperluan promosi yang tidak menuntut untuk penyelesaian studi tepat waktu, hanya ingin memperbanyak network saja, atau sekedar mendapatkan gelar semata.

Gambar

Tabel 5.1.   Pembobotan Kuesioner
Tabel 5.2.  Uji Validitas Variabel X 1
Tabel 5.3.  Uji Validitas Variabel X 2
Tabel 5.4.  Uji Validitas Variabel Y
+7

Referensi

Dokumen terkait