• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Ekonomi Regional

Provinsi Gorontalo

Triwulan III 2012

(2)

Visi Bank Indonesia :

“Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”

Misi Bank Indonesia :

“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan”

Tugas Bank Indonesia :

1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank.

Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada Redaksi :

Unit Kajian dan Survey

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo – 96115 Telp : +62 435 824444

Fax : +62 435 827993 Web : www.bi.go.id

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik.

Kajian periode triwulan III-2012 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai ‘economic intelligent and

research unit’ yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan

daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia yang masih muda ini, KPwBI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan datang.

Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, 7 November 2012

KEPALA PERWAKILAN

BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO

Wahyu Purnama A. Deputi Direktur

(4)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Halaman ini sengaja dikosongkan

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

1.1 Sisi Permintaan 2 1.1.1 Konsumsi 2 1.1.2 Investasi 4 1.1.3 Ekspor – Impor 5 1.2 Sisi Penawaran 7 1.2.1 Sektor Pertanian 7

1.2.2 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 9

1.2.3 Sektor Perdagangan – Hotel – Restoran 10

1.2.4 Sektor Bangunan 11

1.2.5 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 11

1.2.6 Sektor Industri Pengolahan 12

1.2.7 Sektor Lainnya 13

1.3 Boks KER I 14

BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI

2.1 Inflasi Gorontalo 17

2.1.1 Faktor Fundamental 18

2.1.2 Faktor Non Fundamental 19

2.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa 20

2.2.1 Inflasi Tahunan 22

2.2.2 Inflasi Triwulanan 21

2.3 Boks KER II 22

BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

3.1 Fungsi Intermediasi 23

3.1.1 Perkembangan Kantor Bank 23

3.1.2 Penyerapan Dana Masyarakat 24

3.1.3 Penyaluran Kredit 25

3.2 Stabilitas Sistem Perbankan 29

3.2.1 Resiko Kredit 29

3.2.2 Resiko Likuiditas 30

3.2.3 Resiko Pasar 32

3.3 Boks KER III 33

BAB 4 KEUANGAN DAERAH

4.1 Pendapatan Daerah 35

4.2 Belanja Daerah 36

(6)

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 39

5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 39

5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar 40

5.1.3 Uang Palsu 40

5.2 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 41

5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 41

5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 42

BAB 6 KESEJAHTERAAN

6.1 Pengangguran 43

6.2 Kemiskinan 44

6.3 Rasio Gini 44

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

7.1 Outlook Makroekonomi Regional 47

7.2 Outlook Inflasi 48

7.3 Prospek Perbankan 49

LAMPIRAN

(7)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 1

Grafik 1.2 Perkembangan APBD Pemprov 2

Grafik 1.3 Perkembangan Belanja Barang & Jasa 2

Grafik 1.4 Perkembangan Belanja Pegawai 3

Grafik 1.5 Survei Konsumen Bank Indonesia 3

Grafik 1.6 Perkembangan Kredit Konsumsi 3

Grafik 1.7 Perkembangan Simpanan Masyarakat 3

Grafik 1.8 Konsumsi Listrik Rumah Tangga 3

Grafik 1.9 Penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor 3

Grafik 1.10 Perkembangan NTP Petani 4

Grafik 1.11 Konsumsi BBM Rumah Tangga 4

Grafik 1.12 Perkembangan Kredit Investasi 4

Grafik 1.13 Realisasi Belanja Modal Pemprov 4

Grafik 1.14 Perkembangan Penjualan Semen 4

Grafik 1.15 Kredit Konstruksi 4

Grafik 1.16 Ekspor Luar Negeri 5

Grafik 1.17 Perkembangan Muat Barang 5

Grafik 1.18 Perkembangan Harga Jagung 5

Grafik 1.19 Struktur Ekspor Gorontalo TW III-2012 5

Grafik 1.20 Impor Luar Negeri 6

Grafik 1.21 Perkembangan Bongkar Barang 6

Grafik 1.22 Neraca Perdagangan Luar Negeri Gorontalo 2012 6 Grafik 1.23 SKDU Pertanian 7 Grafik 1.24 Realisasi Pertanian Tabama 7

Grafik 1.25 Perkembangan Produksi Tabama 8

Grafik 1.26 Perkembangan NTP 8

Grafik 1.27 Perkembangan Pajak Kendaraan 9

Grafik 1.28 Perkembangan Penjualan BBM Transportasi 9

Grafik 1.29 Perkembangan Penumpang Ferry & Kapal Laut 9

Grafik 1.30 Perkembangan Kargo Laut 9

Grafik 1.31 Perkembangan Penumpang Pesawat 10

Grafik 1.32 Perkembangan Bagasi Pesawat 10

Grafik 1.33 SKDU Perdagangan 10

Grafik 1.34 Volume Muat Pelabuhan 10

Grafik 1.35 Kargo Pesawat 10

Grafik 1.36 Tingkat Penghunian Hotel 10

Grafik 1.37 Penjualan Semen 11

Grafik 1.38 Kredit Konstruksi 11

Grafik 1.39 NIM Perbankan 12

Grafik 1.40 Perkembangan Pendapatan/Beban 12

Grafik 1.41 Listrik Industri 12

Grafik 1.42 Kredit Sektor Industri 12

Grafik 1.43 Konsumsi BBM Industri 12

(8)

Grafik 1.45 Daya Listrik Tersambung PLN 13

Grafik 1.46 Realisasi Kredit Jasa-jasa 13

Grafik 1.47 Konstribusi Sektoral 14

Grafik 1.48 Kinerja Sektor Pertanian 14

Grafik 1.49 Produksi Padi 14

Grafik 1.50 Produksi Jagung 14

Grafik 1.51 Perkembangan NTP 14

Grafik 1.52 Produktivitas Lahan 15

Grafik 1.53 Output Perkapita 15

Grafik 1.54 Luas Lahan Padi 15

Grafik 1.51 Luas Lahan Jagung 15

Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 18

Grafik 2.2 Ekspektasi Harga Jual Dunia Usaha 18

Grafik 2.3 Perbandingan Indeks Rata-rata Tertimbang Inflasi SKDU & Aktual 19

Grafik 2.4 Perkembangan Harga Semen 21

Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 24

Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 24

Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 25

Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 25

Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 27

Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 27

Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 28

Grafik 3.8 Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 28

Grafik 3.9 Perkembangan NPL Bank Umum 29

Grafik 3.10 NPL bank umum per Sektor 29

Grafik 3.11 Konsentrasi Kredit 30

Grafik 3.12 Perkembangan Portofolio DPK 31

Grafik 3.13 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) 31 Grafik 3.14 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate 32

Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 39

Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 39

Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 41

Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari 41

Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo 42

Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012 47

Grafik 7.2 Survei Konsumen Bank Indonesia 47

Grafik 7.3 Indeks Tendensi Konsumen BPS Gorontalo 47

Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 48 Grafik 7.5 Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan 49

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan 2

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran 7

Tabel 1.4 ARAM I-2012 Pertanian Padi 8

Tabel 1.5 ARAM I-2012 Pertanian Jagung 8

Tabel 2.1 Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo 17

Tabel 2.2 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 20

Tabel 2.3 Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) 21

Tabel 3.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum 24

Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Bank Umum 26

Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo 35 Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) 36 Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 36

Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 37

Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil 37

Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 38

Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu) 40

Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 40

Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 42

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 43 Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan 44

Pekerjaan Utama

Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 44

Tabel 6.4 Rasio Gini 44

(10)
(11)

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 i

RINGKASAN

EKSEKUTIF

P

ERKEMBANGAN

E

KONOMI

M

AKRO

Perekonomian Gorontalo triwulanI II-2011 tumbuh 6,76% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (8,31% y.o.y)

Dinamika perekonomian Gorontalo triwulan III-2012 menunjukkan perlambatan. Ekonomi tumbuh sebesar 6,76% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,31% (y.o.y). Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 lebih baik dibandingkan proyeksi Bank Indonesia sebelumnya yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,7 – 6,2% (y.o.y). Masih tingginya kegiatan konsumsi rumah tangga selama lebaran mampu meredam perlambatan yang terjadi..

Di sisi permintaan, menurunnya tingkat konsumsi pemerintah mendorong perlambatan ekonomi. Keseluruhan sektor perekonomian mengalami perlambatan pada triwulan III-2012

Di sisi permintaan, seluruh komponen menunjukkan perlambatan. Kegiatan konsumsi yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi menurun signifikan dengan tekanan utama yang bersumber dari melemahnya konsumsi pemerintah. Sementara itu kinerja investasi juga melambat, khususnya investasi fisik bangunan senagai imbas masih rendahnya penyerapan belanja modal APBD. Kegiatan ekspor-impor juga terkendala karena produksi pertanian yang menurun.

Di sisi penawaran, melambatnya perekonomian triwulan III-2012 terjadi pada hampir seluruh sektor. Sektor Pertanian yang selama ini menjadi penopang utama PDRB Gorontalo tumbuh melambat. Kendala utama disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan. Sementara itu sektor utama lainnya yang memberikan laju tekanan pertumbuhan ekonomi Gorontalo adalah sektor jasa-jasa terutama sub sektor pemerintahan umum. Hal ini sebagai imbas dari relatif rendahnya serapan realisasi belanja pemerintah daerah selama triwulan laporan.

(12)

ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 | BANK INDONESIA

P

ERKEMBANGAN

I

NFLASI

Pada triwulan III-2012 inflasi Gorontalo melambat.

Kelompok volatile food memberikan tekanan inflasi cukup tinggi pada triwulan III-2012

Pada triwulan III-2012, inflasi Gorontalo tercatat sebesar 5,40% (y.o.y) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,95% (y.o.y). Penurunan angka inflasi terjadi pada periode laporan mengingat persediaan/stok cukup untuk beberapa komoditas : cabe merah, cabe rawit dan tomat sayur.

Volatile food mengalami inflasi sebesar 6,07% (y.o.y) lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,50% (y.o.y). Sementara secara triwulanan, volatile food mengalami inflasi sebesar 2,08%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 2,84% (q.t.q). Penurunan tersebut mengingat pasokan bahan makanan dan pengaruh cuaca di laut yang cenderung kondusif. Core inflation pada triwulan III-2012 tercatat sebesar 5,64% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,44% (y.o.y). Hal ini dikarenakan menurunnya harga beberapa komoditas bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

P

ERKEMBANGAN

P

ERBANKAN

D

AERAH

Pada triwulan III-2012, perbankan Gorontalo menunjukkan perkembangan yang baik

Pada triwulan III-2012, perbankan Gorontalo menunjukkan perkembangan yang baik. Dilihat dari indikator Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum tercatat sebesar Rp.3,06 triliun atau tumbuh tahunan sebesar 17,86%. Sementara itu DPK yang berhasil dihimpun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sebesar Rp.19,81 milliar atau tumbuh secara tahunan sebesar 33,71%. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum pada periode laporan tercatat sebesar Rp.5,24 trilliun atau tumbuh tahunan sebesar 21,78%, sementara kredit pada BPR tercatat Rp.25,07 milliar atau tumbuh 13,51% (y.o.y). Di sisi lain, rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan DPK (LDR) perbankan di Gorontalo relatif tinggi, tercatat pada bank umum LDR sebesar 171,17% sedangkan pada BPR tercatat sebesar 126,56%. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPLs)

(13)

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 iii pada BPR perlu mendapatkan perhatian, dimana pada periode laporan tercatat sebesar 9,93%, sementara pada bank umum relatif terjaga pada level wajar yaitu sebesar 2,49%.

Stabilitas sistem menunjukkan perlunya perhatian perbankan dalam memitigasi risiko yang mungkin timbul

Stabilitas sistem perbankan ditunjukkan oleh indikator risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio kredit bermasalah atau Non

Performing Loans (NPLs) pada bank umum dan risiko kredit

yang dicerminkan oleh jangka waktu Dana Pihak Ketiga perbankan dan angka rasio kredit/pembiayaan terhadap dana pihak ketiganya (LDR). Rasio NPL bank umum pada triwulan III-2012 tercatat sebesar 2,49% sementara LDR tercatat sebesar 171,17%.

P

ERKEMBANGAN

K

EUANGAN

D

AERAH

Realisasi penyerapan belanja APBD Pemprov masih rendah.

Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo pada triwulan III-2012 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara tingkat penghimpunan pendapatan daerah mengalami peningkatan. Surplus pendapatan ini mendorong terjadinya kontraksi fiskal pada uang beredar di masyarakat.

P

ERKEMBANGAN

S

ISTEM

P

EMBAYARAN

Perkembangan sistem pembayaran pada triwulan III-2012 mengalami perkembangan yang cukup dinamis.

Dinamika Sistem Pembayaran di Gorontalo mengalami perubahan yang cukup dinamis dari waktu ke waktu. Pada posisi triwulan III-2012, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net inflow sebesar Rp.121,44 miliar sementara penyediaan uang kartal layak edar meningkat sebesar Rp.162,36 miliar. Di sisi lain, ditemukannya uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 lembar agaknya menjadi catatan tersendiri dalam mengantisipasi tindak kejahatan pemalsuan uang. Transaksi non tunai, seperti kliring pada triwulan laporan tumbuh sebesar 3,03% (q.t.q) sementara RTGS mengalami kontraksi dari sisi nilai sebesar 5,20% (q.t.q).

(14)

iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 | BANK INDONESIA

K

ESEJAHTERAAN

M

ASYARAKAT

Kemiskinan Gorontalo pada tahun 2012 menurun

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2012 menunjukkan penurunan dari 18,75% pada Maret 2011 menjadi 17,33% pada Maret 2012. Sementara itu tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 4,26 persen pada Agustus 2011 menjadi 4,36 persen pada Agustus 2011.

P

ROSPEK

P

EREKONOMIAN Perekonomian Gorontalo triwulan IV-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran 7,4 – 7,9% (y.o.y).

Inflasi Gorontalo pada triwulan IV-2011 diproyeksikan pada kisaran 4,25 ± 1% (y.o.y)

Aktivitas usaha perbankan pada triwulan IV-2012 diperkirakan meningkat.

Perekonomian Gorontalo triwulan IV-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran 7,4 – 7,9% (y.o.y) dengan dorongan konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan Oktober 2012 mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen mencapai level optimis 149,8. Sementara itu konsumsi pemerintah diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan penyerapan belanja daerah.

Pada triwulan IV-2012, proyeksi inflasi Gorontalo berada pada kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y). Beberapa hal yang mendorong level inflasi pada kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y) antara lain karena ketersediaan pasokan yang cukup memadai pada akhir tahun.

Prospek perbankan pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan terus membaik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Pada triwulan mendatang, proyek-proyek infrastrukutur pemerintah diperkirakan akan semakin ekspansif direalisasikan sehingga akan menggerakan roda perekonomian. Kondisi tersebut juga berimbas pada semakin meningkatnya kredit yang disalurkan oleh perbankan.

(15)

BAB 1

MAKROEKONOMI REGIONAL

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 1

BAB 1 :

P

ERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

Perekonomian Gorontalo triwulan III-2012 tumbuh melambat 6,76% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,31% (y.o.y) maupun pertumbuhan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,33% (y.o.y). Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 lebih baik dibandingkan proyeksi Bank Indonesia sebelumnya yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,7 – 6,2% (y.o.y). Masih tingginya kegiatan konsumsi rumah tangga selama lebaran mampu meredam perlambatan yang terjadi.

Di sisi permintaan, seluruh komponen menunjukkan perlambatan. Kegiatan konsumsi yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan dengan tekanan yang bersumber dari melemahnya konsumsi pemerintah. Sementara itu kinerja investasi juga melambat, khususnya investasi fisik bangunan. Kegiatan ekspor-impor juga terkendala karena produksi pertanian yang menurun.

Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor perekonomian menurun. Sektor Pertanian yang selama ini menjadi penopang utama PDRB Gorontalo tumbuh melambat. Kendala utama disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan yang mengganggu produksi pangan. Sektor utama lainnya yang menekan laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo adalah melemahnya kinerja sektor jasa-jasa terutama sub sektor pemerintahan umum. Hal ini sebagai imbas dari relatif rendahnya serapan realisasi belanja pemerintah daerah.

Grafik 1.1

(16)

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA

1.1 SISI PERMINTAAN

Di sisi Permintaan, perlambatan terjadi pada seluruh komponennya dengan tekanan terbesar dari perlambatan konsumsi pemerintah dan ekspor. Sementara kinerja konsumsi rumah tangga memberikan efek redaman terhadap perlambatan ekonomi regional.

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

Sumber : BPS. Prov. Gorontalo

1.1.1 KONSUMSI

Pada triwulan III-2012 konsumsi secara keseluruhan tumbuh 7,33% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,65% (y.o.y). Melambatnya pertumbuhan konsumsi pada triwulan laporan didorong oleh menurunnya pertumbuhan konsumsi pemerintah. Pada triwulan laporan, tercatat konsumsi pemerintah tumbuh 9,79% (y.o.y), melambat dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,30% (y.o.y). Sementara kinerja konsumsi rumah tangga tumbuh 6,09% (y.o.y) lebik baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,81% (y.o.y)

Grafik 1.2 Grafik 1.3

Perkembangan APBD Pemprov Perkembangan Belanja Barang dan Jasa

I II III IV I II III

Konsumsi 940.539 965.431 991.924 1.026.638 1.030.597 1.048.950 1.064.584

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 621.211 631.424 646.437 655.811 667.808 668.121 685.823 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8.043 8.357 8.709 8.551 8.858 8.621 9.012 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 311.284 325.649 336.778 362.277 353.931 372.208 369.749

Pembentukan Modal Tetap Bruto 259.373 267.105 277.037 294.431 274.486 294.183 300.172

Perubahan Stok (106.876) (122.563) (94.711) (139.939) (88.648) (106.662) (68.927)

Ekspor Barang dan Jasa 93.093 93.268 97.206 100.874 103.586 107.238 105.929

Impor Barang dan Jasa 423.380 429.265 463.459 485.266 494.053 505.395 539.148

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.748 773.976 807.996 796.738 825.969 838.314 862.611,23

I II III IV I II III

Konsumsi 19,84 14,78 9,36 4,46 9,58 8,65 7,33

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 19,51 15,45 11,58 6,57 7,50 5,81 6,09 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8,73 7,81 9,76 9,14 10,13 3,15 3,48 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,83 13,68 5,31 0,75 13,70 14,30 9,79

Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,39 9,35 5,42 2,61 5,83 10,14 8,35

Perubahan Stok 47,98 2,88 (40,74) (38,72) (17,06) (12,97) (27,22)

Ekspor Barang dan Jasa (11,19) (15,97) (18,21) 5,40 11,27 14,98 8,97

Impor Barang dan Jasa 22,80 21,75 25,61 19,64 16,69 17,73 16,33

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,92 8,29 8,31 6,76

2011 (% y.o.y) 2011

KOMPONEN

KOMPONEN 2012

(17)

BAB 1

MAKROEKONOMI REGIONAL

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 3 Grafik 1.4 Grafik 1.5

Perkembangan Belanja Pegawai Survei Konsumen Bank Indonesia

Melihat data realisasi APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo, perlambatan konsumsi pemerintah disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan realisasi belanja rutin terutama untuk belanja pegawai sementara untuk belanja barang dan jasa masih cukup baik. Namun ditengah perlambatan konsumsi pemerintah, musim lebaran mampu mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Masih tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga ditunjukkan oleh hasil survei konsumen Bank Indonesia yang mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level optimis 149,80. Peningkatan kegiatan konsumsi rumah tangga selama musim lebaran dikonfirmasi oleh kenaikan beberapa prompt

indikator yaitu : meningkatnya kredit konsumsi, menurunnya simpanan masyarakat, dan

stabilnya pajak kendaraan bermotor.

Grafik 1.6 Grafik 1.7

Perkembangan Kredit Konsumsi Perkembangan Simpanan Masyarakat

Grafik 1.8 Grafik 1.9

(18)

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA Grafik 1.10 Grafik 1.11

Perkembangan NTP Petani Konsumsi BBM Rumah Tangga

1.1.2 INVESTASI

Kinerja investasi Gorontalo pada triwulan III-2012 melambat. Investasi tumbuh 8,35 % (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 10,14% (y.o.y). Perlambatan tersebut terjadi pada investasi pemerintah maupun investasi swasta.

Di sisi pemerintah, realisasi pembiayaan investasi fisik yang bersumber dari APBD menurun. Penyerapan belanja modal sampai dengan triwulan III-2012 tercatat sebesar Rp 193,02 Milyar atau terkontraksi 46,76% (y.o.y). Pemerintah Daerah sendiri telah menghimbau kepada pelaksana proyek untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur daerah. Penurunan kegiatan investasi juga dikonfirmasi oleh perlambatan kredit investasi, kredit konstruksi serta perkembangan penjualan semen Gorontalo yang menurun.

Grafik 1.12 Grafik 1.13

Perkembangan Kredit Investasi Realisasi Belanja Modal Pemprov.

Grafik 1.14 Grafik 1.15

(19)

BAB 1

MAKROEKONOMI REGIONAL

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 5 1.1.3 EKSPOR – IMPOR

Pada triwulan III-2012 ekspor Gorontalo melambat, 8,97% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,98% (y.o.y). Sementara untuk kinerja impor masih stabil. Penurunan kinerja ekspor terkendala dari penurunan produksi pertanian yang menjadi komoditas ekspor utama Gorontalo.

Ekspor luar negeri Gorontalo selama triwulan III-2012 tercatat sebesar US$ 2,74 Juta menurun signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,64 Juta. Penurunan tersebut terutama untuk komoditas jagung dan kayu sementara ekspor raw

sugar mengalami peningkatan. Penurunan ekspor luar negeri lebih disebabkan oleh

penurunan produksi domestik untuk komoditas jagung, sementara permintaan luar negeri masih cukup baik dilihat dari perkembangan harga internasional yang terus meningkat.

Demikian halnya untuk ekspor antar pulau yang menunjukkan penurunan. Pada triwulan III-2012 tercatat volume muat barang pelabuhan hanya mencapai 68.361 ton (tumbuh 46,98% y.o.y) sementara pada triwulan sebelumnya telah mencapai 91.238 ton (tumbuh 66,12% y.o.y).

Grafik 1.16 Grafik 1.17

Ekspor Luar Negeri Perkembangan Muat Barang

Grafik 1.18 Grafik 1.19

Perkembangan Harga Jagung Struktur Ekspor Gorontalo TW III-2012

(20)

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

6 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA

Grafik 1.20 Grafik 1.21

Impor Luar Negeri Perkembangan Bongkar Barang

Impor luar negeri Gorontalo triwulan III-2012 menurun, tercatat impor luar negeri sebesar US$ 1.026.480 terkontraksi 83,9% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yang tercatat 53,5% (y.o.y). Umumnya impor luar negeri Gorontalo terdiri atas barang-barang permesinan, seiring dengan menurunnya kinerja sektoral kegiatan impor luar negeri juga mengalami penurunan.

Sementara untuk impor antar daerah menunjukkan peningkatan. Umumnya impor antar daerah lebih didominasi barang konsumsi. Peningkatan impor antar daerah selama triwulan laporan lebih diperkirakan sebagai imbas dari meningkatnya kegiatan konsumsi rumah tangga selama musim lebaran.

Dilihat dari kumulatif ekspor-impor, sampai dengan triwulan III-2012 Provinsi Gorontalo mengalami defisit neraca perdagangan luar negeri sebesar US$ 3,53 Juta.

Grafik 1.22

Neraca Perdagangan Luar Negeri Gorontalo 2012

Gambar

Grafik 1.2                                                                          Grafik 1.3
Grafik 1.4                                                                          Grafik 1.5
Grafik 1.12       Grafik 1.13
Grafik 1.18     Grafik 1.19
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kajian tentang lansia dewasa ini menjadi penting mengingat jumlah populasi lansia terus bertambah dengan upaya untuk menjaga kondisi kesehatan baik fisik maupun psikis

Dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara BUMDes Batu Cermin dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, maka akan memudahkan

Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut atas laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003 dan laporan keuangan konsolidasi tahun 2002, jika ada, yang

Adanya pengaruh perlakuan tinggi Pemangkasan tajuk tanaman yang pangkasan di kebun pangkas terhadap panjang dilakukan pada pemangkasan di kebun pangkas tunas yang

Bahasa C++ mendukung gaya pemograman yang bertumpu dalam memanipulasi secara langsung dari hardware untuk mendapatkan tingkat efesiensi yang tinggi ditambah level yang

Selain itu benda uji kontrol, struktur kuda-kuda material beton bertulangan bambu dengan agregat kerikil normal, lebih kaku dibanding struktur kuda-kuda material

Hal ini menunjukkan kenyataan dilapangan bahwa tulangan bambu dengan kait memiliki kuat lekat yang tinggi sehingga ketika dibebani secara vertikal tegangan tarik bambu

Grafik pengaruh faktor C terhadap beban maksimum Berdasarkan Gambar diatas, dapat dilihat pada grafik bahwa rasio tulangan 0,8 % berada dibawah dari rasio tulangan 1,6 %