• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAYASA CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) JOOMLA BERBASIS OPEN SOURCE UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ONLINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REKAYASA CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) JOOMLA BERBASIS OPEN SOURCE UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ONLINE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

297 REKAYASA CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) JOOMLA BERBASIS OPEN SOURCE UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BERBASIS ONLINE Iqbal,S.Kom

Pra S2 Magister Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Email : [email protected]

ABSTRAK

Pada umumnya para pengguna CMS Joomla dalam membuat website hanya menggunakan fitur-fitur standar (seperti sistem konten, web links, contact forms) yang ada pada CMS Joomla tanpa melakukan pengembangan dari fitur-fitur tersebut. Hal ini akan menjadi suatu masalah jika fitur yang diinginkan belum terdapat pada CMS Joomla.

Saat ini banyak pengembang web yang cenderung menggunakan CMS karena kemudahannya. Hal ini juga memungkinkan pengembangan CMS untuk sistem informasi berbasis online, namun belum ada pengembang CMS yang menyediakan komponen atau fitur sistem informasi berbasis online. Sehingga tujuan penelitian ini adalah pengembangan CMS yang difokuskan dalam hal penambahan fitur berupa component dan module sistem informasi online.

Kata kunci : Component, module, Sistem Informasi, CMS, Joomla

1. PENDAHULUAN

Perkembangan informasi yang sangat cepat di internet menyebabkan kebutuhan akan manajemen informasi yang baik dan efisien semakin meningkat. Berawal dari kebutuhan inilah lahir Content Management System atau yang lebih populer dengan sebutan CMS.

Content Management System (CMS) adalah aplikasi berbasis web yang memiliki sistem sedemikian sehingga memberi kemudahan kepada para pengguna sekaligus juga pengelolanya. Pemisahan antara isi dan desain turut menjaga konsistensi tampilan yang mempermudah penggunaan kembali berbagai informasi yang ada dalam server. Fitur-fitur yang terdapat dalam CMS juga sangat bervariasi, mulai dari manajemen layout situs (yang berfungsi untuk mengubah layout situs), fitur pencarian, editing berita, editing foto, editing produk dan lain sebagainya.

Berdasarkan jenisnya CMS dibagi menjadi dua yaitu CMS Komersial dan CMS Open Source. CMS Open Source merupakan CMS yang dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan alternatif murah dan terjangkau kepada pengguna.

Dari sekian banyak CMS open source, salah satunya adalah CMS joomla. Kelebihan joomla terletak pada kemudahan instalasi dan pengelolaannya. Begitu banyak aplikasi yang dapat ditangani oleh joomla, sehingga tidak heran kalau joomla menjadi pilihan banyak orang dalam pembuatan website-nya.

(2)

298 joomla. Fitur-fitur standar yang dimiliki joomla adalah Banner, Contacts, Mass Mail, News Feeds, Polls, Syndicate, Web Links, dan Search. Pada umumnya para pengguna CMS joomla dalam membuat website hanya menggunakan fitur-fitur standar (seperti sistem konten, web links, contact forms) yang ada pada CMS joomla tanpa melakukan pengembangan dari fitur-fitur tersebut atau disebut juga sebagai pengguna pasif. Hal ini akan menjadi kendala jika fitur yang diinginkan belum terdapat dalam CMS joomla tersebut.

Saat ini para pengguna joomla cukup banyak. Bahkan joomla diklaim sebagai CMS open source dengan pengguna terbanyak di dunia. Ini dibuktikan dengan banyaknya komunitas joomla di dunia yang mencapai 40.000. Namun jumlah pengguna pasif lebih banyak dibandingkan dengan pengguna aktif atau pengembang.

Oleh karena banyaknya pengguna joomla terutama yang pasif maka dibutuhkan fitur-fitur atau komponen-komponen untuk mengakomodasi kebutuhan para pengguna joomla yang salah satunya adalah komponen sistem informasi berbasis online. Saat ini banyak pengembang web yang cenderung menggunakan CMS karena kemudahannya. Hal ini juga memungkinkan pengembangan CMS untuk sistem informasi berbasis online.

2. RUMUSAN MASALAH

Maka dapat diambil suatu perumusan masalah yaitu bagaimana

mengembangkan dan merekayasa CMS di mana pengembangan dilakukan pada penambahan file/script, module dan component joomla.

3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kontribusi dalam pengembangan CMS joomla bagi developer di seluruh dunia, yang diharapkan masih mendapat pengembangan dari developer lain.

b. Menciptakan suatu sistem informasi berbasis online siap pakai melalui CMS joomla.

4. LANDASAN TEORI

CMS adalah sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah

website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis, dengan berbagai keuntungan yang dimiliki CMS.

Content Management System (CMS) merupakan aplikasi berbasis web yang memiliki sistem sedemikian sehingga memberi kemudahan kepada para pengguna sekaligus juga pengelolanya. Pemisahan antara isi dan desain turut menjaga konsistensi tampilan yang mempermudah penggunaan kembali berbagai informasi yang ada dalam server. Fitur-fitur yang terdapat dalam CMS juga sangat bervariasi, mulai dari manajemen layout situs (yang berfungsi untuk mengubah layout situs),fitur pencarian, editing berita, editing foto, editing produk dan lain sebagainya

(3)

299 4.1. Manfaat CMS

1. Manajemen data

Semua data/informasi baik yang telah ataupun belum ditampilkan dapat diorganisasikan dan disimpan dengan baik. Selain itu, CMS juga mendukung berbagai format data seperti XML, HTML, PDF, dll., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan terhadap data/informasi.

2. Mengatur siklus hidup server

Banyak CMS memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu penampilan dan lokasi penampilan di server. Bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor seingga dijamin kevaliditasannya.

3. Mendukung web templating dan standardisasi

Setiap halaman server yang dihasilkan berasal dari template yang terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi tampilan secara keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi server

4. Personalisasi server

Setelah sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai keinginan dan kebutuhan penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses personalisasi dapat berjalan dengan mudah.

5. Sindikasi

Sindikasi memberi kemungkinan kepada sebuah server membagi isinya pada server-server lain. Format data yang didukung juga cukup variatif, mulai dari rss, rdf, xml, hingga backend scripting. Sama halnya dengan personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain telah dibuat terpisah.

6. Akuntabilitas

Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada para penggunanya, data/informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi diserver dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera.

4.2. Penggunaan CMS

Pembuatan server dapat dilakukan dengan menggunakan tool dan cara tradisional. Kelemahan cara ini adalah membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan biaya yang besar. Sebagai contoh dalam mengubah kata dalam sebuah web page dibutuhkan seorang tenaga ahli yang telah menguasai HTML. Menggunakan CMS pengaturan isi dan penampilan dapat dilakukan oleh user yang tidak menguasai HTML sekalipun. Dalam hal ini web designer berperan sebagai perancang tampilan dan isi CMS server dan web programmer berperan dalam membuat modul-modul baru untuk diintegrasikan kedalam CMS.

(4)

300 1. Dapat menampilkan informasi yang up to date, konsisten dan berkualitas.

2. Memiliki fasilitas yang dapat memanfaatkan kembali content yang sudah ada. 3. Meningkatkan produktifitas dan kepuasan sebuah tim (web programmer, web

designer, web administrator).

4. Pembuatan server dapat dilakukan secara desentralisasi (dilakukan oleh berbagai oernag dari berbagai tempat).

5. Memiliki fasilitas untuk mendefinisikan alur kerja sebuah tim dan melakukan pengaturan terhadap proses approval dan pengaturan lainnya.

CMS pada prinsipnya dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi website, seperti

a. Mengelola website pribadi b. Mengelola website perusahaan c. Portal website komunitas

d. Galeri foto, forum dan lain sebaginya e. Mengelola website e-learning

f. Mengelola website e-commerce g. Mengelola website e-government

h. Aplikasi sistem informasi berbasis online

Tersedianya berbagai macam CMS di pasaran, memberikan pilihan bagi programmer untuk menentukan CMS manakah yang akan digunakan, di mana proses pemilihan ini tentunya disesuaikan dengan aplikasi website yang akan dibuat. Contoh jenis CMS yaitu CMS portal, CMS e-commerce, tetapi secara jenisnya CMS terbagi dua yaitu CMS komersial dan CMS Open source, berikut penjelasannya:

a. CMS Komersial.

CMS Komersial dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan - perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. CMS jenis ini memiliki dan menyediakan hampir semua feature yang diharapkan dari sebuah CMS dan tentu saja tidak tersedia secara gratis. Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan CMS komersial untuk mengelola website-nya haruslah membeli lisensi dari perusahaan pembuatnya.

Lisensi yang tersedia sangat bervariasi, mulai dari lisensi yang berdasarkan kepada jumlah pengguna sampai kepada lisensi yang sifatnya multiserver dan dari yang berharga ratusan dollar AS sampai kepada jutaan dollar AS. Semua dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan implementasi yang diharapkan oleh pengguna. Sebagai layanan purna jual, biasanya penyedia CMS akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan kepada para penggunanya. Tidak hanya itu, versi terbaru dari produk yang dipakai juga dapat diperoleh dengan leluasa, dengan cara mengunjungi area anggota dari website penyedia CMS yang dimaksud.

b. CMS Open Source.

CMS Open Source dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternative murah dan terjangkau

(5)

301 kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya akan kode-kode pemrograman, sehingga memudahkan pengguna untuk memodifikasi CMS di masa-masa yang akan datang. Karena kode pemrograman terbuka untuk umum, secara tidak langsung para pengguna bahu-membahu dalam hal melacak dan memperbaiki bugs yang ada, menambah dan meningkatkan fungsi dan kemampuan CMS dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan. Sehingga prinsip dari komunitas, oleh komunitas dan untuk komunitas tidaklah terlalu berlebihan untuk menggambarkan situasi pengembangan CMS Open Source ini.

Walaupun gratis, bukan berarti CMS Open Source tidak memerlukan lisensi dalam pemakaiannya. Bedanya, lisensi di sini berbentuk sebuah pernyataan yang biasanya menerangkan bahwasanya software CMS tersebut dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut dengan syarat semua kredit dihormati dan kode tetap terbuka untuk umum. Lalu, apakah seseorang bisa memanfaatkan teknologi ini untuk keperluan komersial? Jawabannya adalah bisa. Asalkan tidak mengenakan biaya atas CMS yang dipakai kepada klien, tapi lebih kepada biaya pembuatan dan perawatan website. Saat ini sudah banyak pihak yang beralih ke CMS Open Source, setelah mengingat dan menimbang kemampuan yang ditawarkan CMS Open Source tidak berbeda jauh dengan CMS komersial dan biaya yang terjangkau.

5. IMPLEMENTASI

Bagian ini akan membahas bagaimana membuat module dan component sistem informasi berbasis online pada CMS Joomla. Penamaan folder untuk module dan component baru yang akan dibuat adalah bebas, tetapi sebaiknya nama folder adalah berhubungan dengan nama module dan component yang dimaksud.

5.1. Pembuatan Komponen Sistem Informasi berbasis Online a. Analisis Komponen

Untuk merekayasa komponen yang menghasilkan komponen sistem informasi berbasis online dapat dilakukan dengan merekayasa komponen yang sudah tersedia di Joomla yang salah satunya adalah komponen reviews. Komponen reviews merupakan komponen yang terbilang simpel dan memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem informasi berbasis online. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi untuk menampilkan data, menginputkan data, dan menghapus data.

b. Komponen Acuan Rekayasa

Komponen acuan rekayasa adalah komponen reviews yang dijadikan acuan dalam pembuatan komponen sistem informasi berbasis online. Dalam komponen reviews terbagi menjadi dua bagian yaitu halaman back-end dan halaman front-end. Berikut akan dibahas mengenai dua bagian tersebut

(6)

302 5.1. Pembuatan Modul Sistem Informasi Berbasis Online

a. Analisis Modul

Modul merupakan bagian unit fungsi dari Joomla yang berguna untuk menampilkan fitur-fitur utama Jomla serta menampilkan beberapa komponen terkait. Modul bisa dibuat statis atau pun dinamis dari database sesuai dengan keperluan.

Untuk merekayasa modul yang menghasilkan modul sistem informasi berbasis online maka dilakukan rekayasa modul yang telah tersedia pada Joomla. Dalam kasus ini modul yang akan direkayasa adalah modul reviews. Modul reviews akan dijadikan acuan dalam pembuatan modul. Modul ini merupakan modul yang cukup sederhana untuk dipahami dan mampu menampilkan modul dalam beberapa gaya (style)

b. Modul Acuan Rekayasa

Yang dimaksud dengan modul acuan rekayasa adalah modul reviews. Modul ini akan direkayasa menjadi modul. Berikut ini akan dibahas mengenai modul reviews. Modul reviews dibuat secara dinamis. Artinya data pada modul ini diambil dari database. Modul reviews memiliki struktur file dan direktori sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur modul reviews

Modul reviews memiliki lima file. Dua file berada di dalam direktori tmpl. File-file tersebut berfungsi untuk menampilkan modul dengan gaya yang berbeda. Selain dua file tersebut terdapat tiga file yang berada diluar direktori tmpl yaitu file helper.php yang bertugas untuk mengambil data dari database, file mod_reviews.php yang merupakan file induk dari modul reviews yang pertama kali dieksekusi, dan file mod_reviews.xml yang berfungsi untuk proses instalasi modul reviews dan pengaturan style.

6. SIMPULAN

Dari paparan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Banyaknya pengguna joomla terutama yang pasif maka dibutuhkan fitur-fitur atau komponen-komponen untuk mengakomodasi kebutuhan para pengguna joomla yang salah satunya adalah komponen sistem informasi berbasis online.

2. Komponen hasil rekayasa adalah komponen hasil dari rekayasa komponen reviews. Hasil rekayasa tersebut adalah komponen sistem informasi berbasis online. Seperti halnya komponen reviews, komponen sistem informasi berbasis online juga mempunyai dua bagian halaman yaitu halaman back-end dan front-end.

(7)

303 DAFTAR PUSTAKA

1. Arsyad, Firman, 2008, Rekayasa CMS Joomla Untuk Pembuatan Sistem Informasi Lowongan Kerja Online, Laporan TA, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

2. Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, April 2005, Aplikasi Manajemen Database Pendidikan berbasis Web dengan PHP dan MySQL, Penerbit Andi, Yogyakarta.

3. Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, September 2004, Membuat Aplikasi Database Karyawan Online berbasis Web dengan PHP dan MySQL, Penerbit Andi, Yogyakarta.

4. Jogiyanto: Analisa dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, 1990, Andi Offset, Yogyakarta.

5. Muchlas., Pujiyono, Wahyu., Setyawan, Martomo., Astuti, R. D., dan Isnanto, R. R., 2005, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi/Tugas Akhir, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

6. Prasetyo, Didik., 2005, Solusi Menjadi Web Master Melalui Manajemen Web dengan PHP, Elex Media Komputindo, Jakarta

7. Rachdian, Adhi., Sikumbang, Andy., 2006, Mastering CMS dengan Mamboo/Joomla, Elex Media Komputindo, Jakarta.

8. Sitindaon, Fernando, 2000, Implementasi CMS Dalam Sistem Informasi Berbasis Web, Laporan TA, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Dengan tidak terpaku hanya pada satu toko komputer diharapkan dapat lebih menambah variasi dari produk yang akan di jual, sehingga kepuasan... konsumen

pembelajaran pada jaringan komputer seperti pada internet ataupun LAN (Local Area Network) di kampus. Produk media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang akan

Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang akan

Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang akan

Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang akan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan modul berbasis e-learning dengan mengunakan CMS joomla sebagai media pembelajaran, respon peserta didik terhadap modul

CMS memberikan fasilitas kepada para pengguna untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu tampilan dan lokasi tampilan di website.. Sebelum