1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPeradaban baru informasi dan komunikasi telah melahirkan revolusi perkembangan yang sangat cepat, oleh karena itu interaksi antar manusia lebih mudah dan mobilitas sosial kian meningkat. Selain itu kemaajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat mengatasi jarak ruang dan waktu. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan yang diberikan tersampaikan secara penuh oleh penerima dan penerima memberikan tanggapan seperti yang diharapkan oleh pemberi pesan. Komunikasi word of mouth (WOM) yakni bentuk komunikasi pemasaran yang paling penting dan merupakan komunikasi lisan. Lupiyoadi (2006:238) mengatakan word of mouth merupakan salah satu bentuk promosi berbentuk rekomendasi dari mulut ke mulut dalam suatu kebaikan produk. Word of mouth berasal dari bentuk yang alami atau sukarela, tidak dirancang oleh perusahaan atau pemasar. Dengan adanya pengalaman konsumen untuk membandingkan suatu produk dengan produk lainnya.
Berdasarkan pra survey penelitian salah satu strategi pemasaran yang menjadi fenomena menarik untuk dibicarakan adalah Word of mouth (WOM) secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan dan respon konsumen terhadap suatu brand (merek). Menurut peneliti Word of mouth sangat cocok digunakan di Indonesia. Hal ini didukung dengan adanya hasil riset pada Global Consumer studi 2007 yang dilakukan oleh lembaga riset Nielsen, menunjukan bahwa Indonesia termasuk dalam jajaran lima besar negara dimana word of mouth dianggap sebagai bentuk iklan yang paling kredibel. Dari 47 negara di dunia, Indonesia menempati peringkat 3, setelah Hongkong dan Taiwan (Vibiz news). Faktor penting dalam persaingan bisnis adalah brand (merek) para pelaku bisnis dapat dengan mudah mengkomunikasikan brand (merek) agar dapat disadari oleh
2
khalayak. Untuk itu dengan adanya iklan perusahaan brand (merek) menjadi hal terepenting bagi perusahaan karena brand (merek) yang sudah terkenal di pasar akan tertanam di benak konsumen, bahkan memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan keuntungan. Jika brand (merek) menjadi sebuah pembicaraan,lalu di promosikan,dan kemudian direkomendasikan, Menurut Kotler dan Keller (2007 : 460), brand merupakan suatu nama, tanda, istilah, simbol, atau kombinasi atau desain dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesaing. Sedangkan, kesadaran akan produk atau brand awareness (kesadaran merek) adalah kemampuan pembeli potensial untuk mengenal dan mengingat bahwa semua brand merupakan sebuah bagian dari sebuah kategori produk tertentu. (Kotler, 2006:268). Kunci dari sebuah brand (merek) itu adalah brand awareness (kesadaran merek) karena menggambarkan keberadaan brand (merek) didalam pikiran konsumen yang akan mempengaruhi tingkah laku konsumen.
Balikpapan adalah salah satu kota besar di Kalimantan Timur, kota yang termasuk biaya hidup tertinggi di Indonesia. Selain potensi wisata yang beragam, Balikpapan juga mempunyai sajian kuliner yang menarik para wisatawan yang akan berkunjung. Menurut Badan Pusat Statistik Balikpapan pertumbuhan ekonomi 2014-2018 naik secara signifikan sebesar 4,97% atau meningkat sebesar 8,17 triliun dibanding tahun 2017. Sektor dengan pertumbuhannya tertinggi dari penyedia akomodasi dan makanan,minuman sebanyak 11,85%. Dengan banyaknya produk makanan oleh-oleh kuliner lokal khas kota Balikpapan yang di tawarkan membuat konsumen semakin banyak mempunyai referensi dan pertimbangan dalam membeli produk makanan oleh-oleh yang ada di kota Balikpapan, pengetahuan konsumen akan suatu produk akan membuat konsumen cenderung membandingkan suatu produk dengan produk lainnya untuk dibeli. Saat ini telah banyak dijumpai outlet khusus untuk oleh-oleh khas kota Balikpapan yang menjual beraneka
3
macam produk oleh-oleh. Semakin padatnya aktifitas persaingan bisnis di kota Balikpapan terutama dalam hal persaingan bisnis makanan menuntut perusahaan untuk bergerak lebih cepat dalam hal menarik perhatian konsumen. Disamping harus meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan juga harus mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produk tersebut.
Dilihat dari sisi konsumen, komunikasi pemasaran sangat membantu konsumen dalam melakukan pertimbangan pembelian terhadap suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen. Hal tersebut dimanfaatkan pengusaha untuk melakukan bisnis, Salah satu bisnis yang mulai berkembang dan telah banyak dilakukan adalah menjual berbagai macam oleh-oleh kuliner khas yang ada di Kota Balikpapan. Biasanya konsumen sebelum melakukan pembelian suatu produk cenderung mencari informasi. Proses pencarian informasi ini terkadang didapatkan dari orang terdekat seperti keluarga, saudara, maupun teman. Pencarian informasi ini dalam relasinya dapat disebut komunikasi word of mouth atau komunikasi dari mulut ke mulut. Dalam hal membeli suatu produk makanan khas lokal tentunya yang sebelum dilakukan adalah mencari informasi produk makanan apa yang akan dibeli, bagaimana rasanya, apakah enak rasanya. Pertanyaan ini sering muncul saat sebelum memutuskan untuk membeli produk makanan lokal khas. Pencarian informasi ini membuat calon pra riset terhadap konsumen yang puas dengan kualitas produk makanan lokal sehingga konsumen melakukan komunikasi word of mouth dengan sukarela, didukung dari pengalaman yang konsumen rasakan.
Bluesky Mantau adalah produk makanan lokal yang diciptakan 2000 tahun lalu. Mantau lahir dari seorang yang luar biasa Zhuge Liang adalah ahli strategi militer Tiongkok kuno yang terkenal periode 3 kerajaan (220-280 AD) ia menjabat sebagai perdana menteri Shu Han. BlueSky Mantau adalah salah satu brand (merek) produk kuliner tradisional Balikpapan yang memiliki
4
keunikan berbentuk roti lembut dengan campuran daging cincang dengan beragam varian rasa mulai dari sapi lada hitam,original. Biasanya roti mantau dibeli oleh para wisatawan sebagai buah tangan untuk dibawa pulang. Selain disebut mantau roti ini sering disebut roti sepan, roti mantau sebenarnya merupakan makanan khas yang berasal dari Tiongkok yang kemudian mengalami proses akulturasi pada lidah masyarakat Kota Balikpapan sehingga menjadi kuliner khas. Blue Sky mantau seperti ini haruslah berkembang dan gencar di promosikannya agar cepat berkembang karena termasuk aset daerah Kota Balikpapan. Dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam perkembangan. Salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung saat ke Kota Balikpapan bukan hanya berjalan-jalan saja tetapi mencari kuliner dan makanan khas lokal merupakan salah satu tujuan mereka mendatangi Kota Balikpapan. Jadi dengan adanya komunikasi dari mulut ke mulut peneliti menggunakan teori S-O-R yang mana bila komunikan menerima stimulus pesan maka konsumen menjadi lebih memperhatikan suatu produk. Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Blue Sky Mantau dengan judul “Pengaruh Komunikasi Word Of Mouth terhadap Brand Awareness Produk Makanan Blue Sky Mantau”. Dari hasil pra survey Blue Sky mantau termasuk katagori promosi yang tidak gencar melalui media sosial karena banyak ditemukan fakta bahwa paltform media sosial seperti instagram,twitter, maupun facebook Blue Sky mantau sendiri di promosikan oleh masyarakat-masyarakat sekitar melalui word of mouth dari beberapa khalayak yang memberikan rekomendasi produk makanan lokal yang wajib dirasakan bila berkunjung ke Kota Balikpapan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar pengaruh word of mouth terhadap brand awareness produk makanan Blue Sky Mantau pada konsumen produk makanan Blue Sky mantau?
5 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi word of mouth terhadap munculnya brand awareness produk makanan Blue Sky Mantau pada konsumen produk makanan Blue Sky mantau di Kota Balikpapan.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan terhadap perkembangan dan pendalaman akademik ilmu komunikasi yang berguna sebagai refrensi penelitian yang berkaitan dengan komunikasi word of mouth terhadap brand awareness suatu produk makanan lokal yang ada di Kota Balikpapan.
1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Penulis
Memberikan kontribusi pengetahuan terkait komunikasi pemasaran bagi para produsen produk makanan lokal, sehingga membuat konsumen tertarik dan akan sadar akan brand (merek) tersebut.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi sebuah gambaran atau kajian bahwa metode Komunikasi Word Of Mouth sangat berpengaruh di dalam dunia bisnis produk makanan lokal guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pangan.
