• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN KADAR KAFEIN DAN TAURIN PADA MINUMAN SERBUK KUKU BIMA DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, KABUPATEN SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN KADAR KAFEIN DAN TAURIN PADA MINUMAN SERBUK KUKU BIMA DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, KABUPATEN SEMARANG"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

 

   

PENENTUAN KADAR KAFEIN DAN TAURIN PADA

MINUMAN SERBUK KUKU BIMA DI PT. SIDO MUNCUL

BERGAS, KABUPATEN SEMARANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

OEI, JONATHAN CANDRA PRADIPTA 12.70.0095

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

PENENTUAN KADAR KAFEIN DAN TAURIN PADA

MINUMAN SERBUK KUKU BIMA DI PT. SIDO MUNCUL

BERGAS, KABUPATEN SEMARANG

Oleh :

OEI., JONATHAN CANDRA PRADIPTA NIM : 12.70.0095

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 2 Desember 2014

Semarang, 05 Desember 2014

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Akademis,

Erni Rusmalawati, S.Si. Dr.Ir.Christiana Retnaningsih, MP.

Dekan,

(3)

 

iii   

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya yang melimpah, yang memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan kerja praktek dengan judul Penentuan Kadar Kafein dan Taurin pada Minuman Sebuk Kuku Bima di PT. Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini akan membahas mengenai proses pengawasan mutu pada produk akhir Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! terkhusus pada analisa kadar Kafein dan Taurin produk tersebut.

Mata kuliah Kerja Praktek sendiri adalah salah satu matakuliah wajib dari seluruh rangkaian program pendidikan Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Kerja praktek ini juga bertujuan agar penulis memahami dan mengenal dunia kerja serta memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang mungkin tidak didapat selama mengikuti perkuliahan.

Pada kesempatan ini, pertama-tama penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati, melindungi, dan menguatkan penulis dari awal kerja praktek hingga proses penyusunan laporan Kerja Praktek selesai. 2. Ibu Dr. Ir. Chirstiana Retnaningsih, MP. selaku pembimbing kelompok Kerja

Praktek yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama kerja praktek berlangsung hingga proses penyusunan laporan.

3. Ibu Erni Rusmalawati, S.Si selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis selama Kerja Praktek.

4. Seluruh staff Quality Control PT Sido Muncul yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis selama mengikuti Kerja Praktek di PT. Sido Muncul.

5. Papa dan Mama yang telah mendoakan dan memberi semangat kepada penulis. 6. Ade Surya Wibowo dan Jonathan Huberto Harjono sebagai teman seperjuangan

selama Kerja Praktek di PT Sido Muncul.

(4)

iv 

8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama Kerja Praktek yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna dan mungkin masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dan semua pihak sebagai bekal untuk menjadi lebih baik di kemudian hari. Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan meberikan pengetahuan bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Terima Kasih. Tuhan Memberkati.

(5)

  v    DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

1. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ... 1

1.1. Sejarah Perusahaan ... 1

1.2. Lokasi Perusahaan ... 2

1.3. Visi dan Misi ... 2

1.4. Ketenagakerjaan ... 3

1.5. Laboratorium PT. Sido Muncul ... 7

1.6. Penghargaan ... 8

1.6.1. Best Encouragement Product 2003 ... 8

1.6.2. Solo Customer Satisfaction Index2003 ... 8

1.6.3. Best Brand Frontier dan Majalah SWA ... 9

1.6.4. Sertifikat CPOB dan CPTOB ... 9

  2. SPESIFIKASI PRODUK ... 10

  3. PROSES PRODUKSI ... 15

3.1. Proses Penanganan Bahan Baku ... 15

3.2. Rekayasa Proses ... 17

3.2.1. Bahan Baku dari Gudang Bahan ... 17

3.2.2. Pencampuran Basah... 17

3.2.3. Pengeringan ... 18

3.2.4. Pencampuran Kering (Dry Mixing) ... 19

3.2.5. Pengayakan (Shifting) ... 19

3.2.6. Pengawasan Mutu ... 20

3.2.6.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku ... 20

3.2.6.2. Pengawasan Mutu Proses Produksi ... 22

3.2.6.3. Pengawasan Mutu Produk Jadi ... 24

3.2.6.4. Pengemasan ... 26

3.2.6.5. Pengolahan Limbah ... 27

  4. PEMBAHASAN ... 29

4.1. Bahan Baku dan Zat Aditif pada Minuman Serbuk Kuku Bima Ener – G! ... 30

4.2. Pengawasan Mutu Kadar Kafein ... 32

4.3. Pengawasan Mutu Bahan Taurin ... 34

    5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

5.1. Kesimpulan ... 36

5.2. Saran ... 36  

(6)

vi 

6. DAFTAR PUSTAKA ... 37

  7. LAMPIRAN ... 39

7.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku ... 39

7.2. Denah Pabrik PT. Sido Muncul ... 40

(7)

 

vii   

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Produk PT. Sido Muncul Sampai Tahun 2008 ... 10 Tabel 2. Standar Parameter Analisa Produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! ... 25

(8)

viii 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Logo PT. Sido Muncul ... 1

Gambar 2. Pabrik PT. Sido Muncul Tampak Depan ... 2

Gambar 3. Pabrik PT. Sido Muncul Tampak Atas ... 2

Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Sido Muncul ... 4

Gambar 5. Piagam Penghargaan Best Encouragement Product2003 ... 8

Gambar 6. Piagam Penghargaan SCSI PT. Sido Muncul 2003 ... 9

Gambar 7. Kemasan Kopi Jahe Sido Muncul ... 11

Gambar 8. Kemasan Kuku Bima Ener – G! ... 12

Gambar 9. Kemasan Kuku Bima Kapsul ... 12

Gambar 10. Kemasan Kunyit Asam Sido Muncul... 12

Gambar 11. Diagram Alir Proses Produksi Kuku Bima Ener – G! ... 15

Gambar 12. Mesin Wet Dryer ... 18

Gambar 13. Mesin Fluid Bed Dryer ... 18

Gambar 14. Mesin V mixer ... 20

Gambar 15. Parameter Uji Pengawasan Mutu Proses Produksi Kuku Bima Ener – G! ... 23

Gambar 16. Mesin Filling dan Sealing ... 27

Gambar 17. Mesin Kemasan Sekunder ... 27

Gambar 18.Struktur Kimia Kafein ... 31

Gambar 19. Struktur Kimia Taurin ... 32                              

(9)

 

ix   

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi PT. Sido Muncul ... 39 Lampiran 2. Denah Pabrik PT. Sido Muncul ... 40 Lampiran 3. Daftar Hadir Kerja Praktek ... 40

(10)

1. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

1.1. Sejarah Perusahaan

PT Sidomuncul pada tahun 1940 berupa usaha rumah tangga yang memproduksi jamu secara tradisional dan berkembang menjadi sebuah perusahaan jamu terkemuka dengan produksi produk-produk jamu yang modern dan berteknologi canggih.PT Sidomuncul semakin berkembang dan maju dalam industri jamu tradisional dengan mengolah kekayaan alam dan menggunakan resep-resep tradisional dengan yang diwariskan dari nenek moyang, serta senantiasa mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Adapun motto PT Sidomuncul yaitu “Tradisi Ilmu dan Teknologi”, dengan landaan ini PT Sidomuncul semakin inovatif dalam menciptakan terbosan terobosan baru dari produk jamunya. Tak heran jika produk-produknya menembus seluruh lapisan masyarakat.

PT Sidomuncul didirikan oleh ibu Rachmat Sulistio pada tahun 1940 dengan jumlah karyawan sebanyak 3 orang. Semula industri tersebut berlokasi di Yogyakarta, namun pada tahun 1951 pindah ke Semarang, dengan nama PT. Sidomuncul. Nama tersebut memiliki arti “impian yang terkabul”.Kala itu dengan jumlah karyawan sebanyak 6 orang. Setelah lebih dari 30 tahun berlalu, yaitu pada tahun 1984, usaha PT Sidomuncul semakin maju sehingga industri ini dirintis dalam bentuk pabrik di Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe. Pabrik ini mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern dengan kapasitas produksi yang semakin besar sehingga mulai memindahkan beberapa unit produksi ke lokasi lain yang berdekatan.Logo PT. Sido Muncul ditunjukkan oleh Gambar 1.

Gambar 1. Logo PT. Sido Muncul

Dengan berjalannya waktu perusahaan ini berkembang semakin pesatdan pada 21 Agustus 1977 dilakukan pembangunan pabrik baru di Klepu dimana peletakan batu pertama dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan disaksikan oleh Dirjen POM Bapak Wisnu Katim. Pada Mei 1999 beberapa aktivitas produksi mulai dipindahkan ke pabrik baru,

(11)

2   

   

meskipun pembangunannya belum selesai. Pada 4 Oktober 1999 dilakukan peresmian Laboratorium Penelitian dan Pengembangan PT Sidomuncul sekaligus panen perdana untuk bahan jamu yang tadinya merupakan bahan import yaitu jamur Lingzhi dan Echinachea. Akhirnya pada 11 November 2000 pabrik seluas 27 hektar dengan total bangunan (gedung) 5 hektar diresmikan oleh Menteri Kesehatan Bapak Dr. Achmad Sujudi Sp.B.MHA. Ketika itu pula PT Sidomuncul menerima sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).Dalam perjalanannya PT Sidomuncul menerima Kehati Award untuk kategori Peduli Lestari Kehati, yang merupakan salah satu penghargaan di bidang pelestarian lingkungan untuk dunia usaha pada 8 Maret 2001.

1.2. Lokasi Perusahaan

PT Sidomuncul mempunyai 2 lokasi pabrik (lama dan baru), yaitu pabrik lama terletak di Jl. Industri IIA nomor 19 A di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Jalan Raya Demak Km. 4

Semarang dengan area seluas 20.000 m2 dan luas bangunan 14.000 m2, sedangkan pabrik

baru berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Km. 28 Klepu, Kabupaten Semarang. Foto pabrik PT. Sido Muncul dari tampak depan dan tampak atas ditunjukkan oleh Gambar 2. dan Gambar 3.

Gambar 2. Pabrik Tampak Depan Gambar 3. Pabrik Tampak Atas

(sumber: http://sidomuncul123.blogspot.com/p/profil.html)

1.3. Visi dan Misi

Visi dari PT Sidomuncul adalah menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan. Adapun beberapa misi PT. Sidomuncul, antara lain meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional, mengembangkan research atau penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, serta ikut

(12)

mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.

1.4. Ketenagakerjaan

PT Sidomuncul merupakan perusahaan yang padat karya, meskipun sudah menggunakan teknologi yang cukup modern dalam industrinya.Di samping karyawan tetap, PT Sidomuncul juga mempekerjakan beberapa tenaga ahli sebagai konsultan misalnya untuk bidang perpajakan, riset, agronomi dan lain-lain. Bidang pendidikan karyawan meliputi ekonomi, hukum, psikologi, kimia, kedokteran hewan, biologi, teknik kimia, teknik industri, peternakan, teknik sipil, teknik arsitektur, teknik elektro, pertanian, farmasi, teknologi pangan dan lain-lain.

PT Sidomuncul menggolongkan karyawannya sebagai karyawan tetap dan karyawan kontrak.Karyawan tetap terdiri dari karyawan bulanan dan mingguan. Karyawan bulanan biasannya karyawan bagian kantor atau administrasi dengan sistem penggajian diberian setiap bulan (satu bulan sekali). Karyawan mingguan biasannya adalah karyawan di bagian produksi dengan sistem penggajian satu minggu sekali yaitu tiap hari Sabtu.Sedangkan karyawan kontrak adalah karyawan yang mempunyai masa kontrak yang tidak tetap atau digunakan tenaganya bila ada proyek atau adanya pelucuran produk baru.

PT. Sidomuncul adalah perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT).Perusahaan ini dipimpin oleh Dewan Komisaris.Dewan Komisaris ini membawahi Presiden Direktur dan Internal Audit.Presiden Direktur sendiri membawahi Direktur Umum, Direktur Keuangan, dan Direktur Pabrik.Direktur Umum membawahi Manager Personalia. Direktur Keuangan, dan Manager Pembelian. Manager Keuangan dalam pengoperasiannya dibantu oleh Kepala Bagian Pembiayaan dan Kepala Bagian Akuntansi Keuangan Biaya, Kepala Bagian Anggaran dan Kepala Bagian Pengolahan Data. Sedangkan Direktur Pabrik membawahi tujuh manager, yaitu : Manager Produksi, Manager Product Planning Inventory Control (PPIC), Manager Lingkungan, Manager QA, Manager R & D, Manager Teknik, dan Manager Budidaya Pertanian. Sedangkan tugas dari Internal Audit adalah memnatau kinerja perusahaan.Struktur organisasi PT. Sido Muncul secara lengkap ditunjukkan oleh Gambar 4.

(13)
(14)

Berikut adalah tugas masing-masing bagian secara garis besar: 1. Tugas dari Manager Umum adalah

 Bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang mendukung produksi seperti penyediaan tenaga kerja, menyediakan sarana dan prasarana.

 Bertanggung jawab untuk mengkoordinasi kegiatan manajerial. Manager Umum membawahi:

a. Kepala Bagian Personalia

b. Kepala Bagian Logistik Kepala Bagian Security

2. Tugas dari Manager Keuangan adalah bertanggung jawab dalam merinci dan memberikan laporan keuangan yang sifatnya khusus.

Manager Keuangan membawahi: a. Kepala Bagian pembiayaan

b. Kepala Bagian perpajakan dan Akuntansi

3. Tugas dari Manager Akuntansi adalah bertanggung jawab untuk perincian dan pemberian laporan keuangan yang sifatnya umum.

Manager Akuntansi membawahi:

a. Kepala Bagian Akuntansi Keuangan Biaya b. Kepala Bagian Anggaran

c. Kepala Bagian Pengolahan Data

4. Tugas dari Manager Pembelian adalah bertanggung jawab terhadap pembelian barang-barang untuk kepentingan produksi

5. Tugas dari Manager Produksi:

 Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan produksi  Membuat rencana pelaksanaan proses produksi

 Bekerjasama dengan unit lain dalam rangka melaksanakan kegiatan produksi  Mengkoordinir masalah pengaturan tenaga di bagian produksi

 Membuat laporan pertanggungjawaban terhadap pimpinan produksi Manager Produksi membawahi:

a. Kepala Bagian Prduksi Jamu

b. Kepala Bagian Makanan dan Minuman

c. Kepala Bagian Produksi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

6. Tugas dari Manager PPIC (Product Planning Inventrov Control) adalah bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, dan mengontrol semua proses produsi.

(15)

6   

   

7. Tugas dari Manager QA (Quality Assurance) adalah:  Bertanggung jawab dalam menjamin mutu produk

 Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemeriksaan yang berlangsung di bagian produksi dan di laboratorium mikrobiologi.

 Menganalisa hasil pemeriksaan yang berlangsung di bagian produksi dan di laboratorium mikrobiologi.

 Membuat laporan hasil Analisa kepada Manager Laboratorium.  Melakukan pengawasan internal di bagian Produksi.

Manager QA membawahi: a. Kepala Bagian Laboratorium b. Kepala Bagian Quality Control

8. Tugas dari Manager R & D (Research and Development) adalah:  Bertanggung jawab dalam hal penelitian dan pengembangan produk

 Sebagai koordinator dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan penelitian dan pengembangan jamu dan obat yang berlangsung di perusahaan.

 Mengadakan hubungan dengan konsultan, instansi pemerintahan, institusi dan pihak luar yang berhubungan dengan R & D.

 Berkoordinasi dengan pimpinan dan unit produksi untuk mencari metode produksi yang baik, maupun mengadakan perubahan cara produksi yang telah dilakukan.

 Memberikan perhitungan harga pokok produksi kepada pimpinan secara periodic, bila perlu mengadakan perubahan formula berkaitan dengan perubahan harga.

 Memberikan usulan kepada pemegang resep untuk formulasi produksi produk baru maupun produk-produk yang sudah ada.

 Memeriksa semua laporan-laporan yang diterima dari laboratorium untuk dibuat dan disampaikan kepada pimpinan (DIrektur dan Konsultan).

 Bersama dengan Direktur perusahaan mengadakan penelitian klinis dan memberikan laporan kepada pimpinan/konsultan.

 Melakukan penelitian dan formulasi sediaan obat tradisional sampai dengan tahap awal produk maupun tahap reformulasi dari produk yang sudah ada.

9. Tugas dari Manager Lingkungan adalah sebagai berikut:

 Bertanggung jawab mengelola departemen lingkungan dalam mengendalikan lingkungan dan pengolahan limbah.

 Mengatur dan bertanggung jawab penuh terhadap masalah proses limbah produksi baik limbah cair maupun limbah padat.

(16)

 Melakukan evaluasi dan estimasi terhadap proses yang berlangsung dan melakukan langkah-langkah pengembangan yang baik dan ekonomis.

 Melakukan evaluasi kelayakan lingkungan kerja seperti bau, kebisingan, debu, dll.  Melakukan pengoperasian pendistribusian sistem utilitas yang menjadi sarana

pendukung proses limbah seperti pengaturan air, steam, tekanan udara, cooling tower, dsb.

 Melakuakn berbagai macam penelitian yang berkaitan dengan limbah dan lingkungan  Memberi laporan kepada Direktur.

10. Tugas dari manager Teknik adalah bertanggung jawab untuk memimpin departemen teknik yang berkaitan dengan kerusakan dan perbaikan listrik, mesin dan kelengkapannya.

Manager teknik membawahi: a. Kepala Bagian Teknik Mekanik b. Kepala Bagian Teknik Listrik c. Kepala Bagian Utilitas

11. Tugas dari Manager Budidaya Pertanian adalah bertanggung jawab dalam pembudidayaan dan pelestarian tanaman obat selain itu juga bertanggung jawab untuk melakukan berbagai macam penelitian dan percobaan tanaman.

1.5. Laboratorium PT. Sido Muncul

Laboratorium PT Sidomuncul terbagi atas empat bagian yang beroperasi sesuai dengan tugasnya masing-masing, yaitu:

1. Laboratorium Formulasi

Bertugas untuk melakukan formulasi bahan-bahan yang akan digunakan saat produksi juga sekaligus berfungsi sebagai Laboratorium Research and Development untuk mencoba produk-produk baru.

2. Laboratorium Kimia

Bertugas untuk melakukan pengawasan mutu (Quality Control) secara Kimiawi. 3. Laboratorium Mikrobiologi

Bertugas untuk melakukan pengawasan mutu (Quality Control) secara mikrobiologi atau yang berhubungan dengan bakteri dan jamur.

4. Laboratorium Uji Stabilitas

(17)

8   

   

1.6. Penghargaan

1.6.1. Best Encouragement Product 2003

Kunyit asam serbuk merupakan salah satu produk andalan yang dimiliki oleh PT. Sido Muncul. Selain itu, kunyit asam merupakan salah satu minuman tradisional yang sangat

terkenal di masyarakat. Pada ajang event International yaitu International The 8th ASEAN

FOOD CONFERENCE, PT. Sido Muncul mewakilkan produk kunyit asam menjadi produk andalan yang mewakili Indonesia dalam penghargaan ini. Peserta lain dalam event ini berasal dari 10 negara ASEAN dan juri yang menilai produk – produk tersebut berasal dari Australia, Korea Selatan, Amerika, China, dan masih banyak lagi. Event ini berlangsung di Vietnam tanggal 8 – 11 Oktober 2003. Dalam event tersebut suatu produk dinilai baik dari beberapa parameter seperti kreatifitas, kontribusi bagi masyarakat, pengembangan terhadap hasil riset, dan kontribusi nyata terhadap peningkatan derajat kesehatan manusia, dan dampak ekonomi secara luas. Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh dewan juri menyatakan bahwa kunyit asam PT. Sido Muncul memenangkan perhargaan ini. Piagam penghargaan Best Encouragement Product yang diperoleh oleh PT. Sido Muncul ditunjukkan oleh Gambar 5.

Gambar 5. Piagam Penghargaan Best Encouragement Product 2003

1.6.2. Anugerah Solo Customer Satisfication Index (SCSI) 2003 sebagai merk terpopuler Harian Solo Pos bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2003, mengadakan penghargaan untuk mengetahui produk apa saja yang menjadi parameter kepuasan pelanggan terhadap berbagai produk yang ada di masyarakat. Responden yang dipilih untuk metode survei adalah masyarakat yang tinggal di wilayah eks karisidenan Surakarta. Survei ini dilaksanakan selama 3 bulan dan diikuti oleh 2059 responden. PT. Sido Muncul turut ambil bagian dalam penyelenggaraan event tersebut dengan mewakilkan Kunyit

(18)

Asam Fiber menjadi pemenang ketiga dalam kategori minuman berserat. Piagam penghargaan SCSI PT. Sido Muncul tahun 2003 dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Piagam Penghargaaan SCSI PT. Sido Muncul 2003

1.6.3. Penghargaan Best Brand dari Frontier dan Majalah SWA, untuk produk Kuku Bima

Penghargaan ini mencerminkan produk-produk top yang menjadi mindset rakyat Indonesia ketika menyebutkan suatu produk dagang. Penghargaan ini selalu diadakan oleh Majalah SWA setiap tahunnya dan dibantu oleh dua lenbaga survei independen dalam hal pemasaran yaitu Frontier Marketing & Research Consultant dan PT. Capricorn Mars Indonesia. Survei dilakukan di lima kota besar yang di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Medan, dan Surabaya.

1.6.4. Penerimaan Sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Benar) dan CPTOB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Benar) tahun 2000, sebagai perusahaan Jamu pertama di Indonesia yang melakukan standarisasi Farmasi.

Kedua sertifikat yang diperoleh oleh PT. Sido Muncul pada saat peresmian pabrik di Bawen, menunjukkan bahwa PT. Sido Muncul telah dianggap mampu dan memiliki sumber daya manusia serta mesin yang terpercaya sehingga keamanan dan mutu dari jamu dan obat yang diproduksi dapat terjamin.

(19)

 

10  

2. SPESIFIKASI PRODUK

PT Sidomuncul memproduksi berbagai macam jamu maupun obat tradisional yang semakin lama mengalami perkembangan menjadi “jamu modern” yang bisa diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. Bahkan sekarang ini juga dikembangkan produk-produk fungsional seperti minuman kesehatan yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh walaupun tanpa adanya penyakit tertentu, dan minuman berenergi yang dapat meningkatkan energy bagi konsumernya. Sebagai salah satu minuman, maka dalam komposisinya ditambahkan bahan-bahan lain supaya tidak hanya bermanfaat tetapi juga memiliki rasa yang enak.Minuman-minuman ini pun dibuat dengan beraneka rasa sehingga dapat lebih memuasakan konsumernya.

Berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Sido Muncul sampai pada tahun 2014 dapat ditunjukkan oleh Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Produk PT. Sido Muncul Sampai Tahun 2014

Jenis Produk Tipe Produk Varian Produk

Jamu Jamu Komplit

(Bahan belum berbentuk ekstrak)

Jamu Komplit Sehat Pria Jamu Komplit Sakit Pinggang Jamu Tolak Angin Komplit Jamu Komplit Sehat Wanita Jamu Kuku Bima Komplit Jamu Pegel Linu Komplit

Jamu Komplit Instan

(Bahan sudah berbentuk ekstrak)

Gemuk Sehat Jampi Usus Jerawat Galian Montok Galian Parem Galian Putri Cabe Puyang Encok

Galian Delima Putih Bancar Darah Batuk

Bersalin

Galian Sepet Wangi Galian Singset

(20)

Gatal Kuku Bima

Kuku Bima Ginseng

Kuku Bima TL Plus Tribulus

Tolak Angin Tolak Angin Cair

Tolak Angin Tablet Tolak Angin Serbuk Tolak Angin Flu Tolak Angin Anak

Sido Muncul Herbal Sari Kulit Manggis

Sari Kunyit Sari Daun Sirsak Sari Daun Pepaya

Minuman Beverage & Confectionery Kopi Jahe Sido Muncul

Kopi Jahe Sido Muncul RG Permen Tolak Angin Permen Kunyit Asam Permen Jahe Wangi Kuku Bima Kopi Ginseng Kuku Bima Kopi Ener - G!

Energy Drink Kuku Bima Ener - G! Botol

Kuku Bima Ener - G! Cola Mill

Kuku Bima Ener -G! + vitamin C

Healthy Drink Este - Emje

Beras Kencur

Susu Jahe Sido Muncul Sido Muncul C 1000 Premium Produk

Beberapa contoh kemasan dari produk yang diproduksi oleh PT. Sido Muncul ditunjukkan oleh beberapa Gambar berikut.

(21)

12   

   

Gambar 7. Kemasan Kopi Jahe Sido Muncul (Sumber: http://www.balicigarettes.com)

Gambar 8. Kemasan Kuku Bima Ener – G! (Sumber: http://www.haryadhaagustian.wordpress.com)

Gambar 9. Kemasan Kuku Bima Kapsul

(22)

Gambar 10. Kemasan Kunyit Asam Sido Muncul (Sumber: http://www.rumahjamu.com)

Pada kerja praktek ini, penulis mencoba mempelajari lebih lanjut mengenai produk minuman berenergi dengan merek/brand Kuku Bima Ener-G!.Minuman berenergi dapat diartikan sebagai minuman yang dapat menghasilkan tenaga tambahan dan daya tahan tubuh, yang isinya secara umum adalah pemanis, vitamin, stimulant, dan berbagai tambahan lainnya. Kuku Bima Ener-G! sendiri diproduksi dalam 2 bentuk (fase), dalam bentuk serbuk (sachet) dan cair (botol). Pada kesempatan kali ini, penulis menganalisa Kuku Bima Ener-G! dalam bentuk serbuk.

Minuman serbuk Kuku Bima Ener-G! memiliki komposisi: ekstrak ginseng, royal jelly, madu, taurin, kafein, vitamin (B3, B6, dan B12), aspartame, sodium bikarbonat, asam sitrat, Carmoisine CI 14720, dan Brilliant Blue CI 42090. Kemasan yang digunakan terdiri dari 2 kemasan yaitu kemasan primer yang berupa LITHO dan kemasan sekunder yang berupa karton kardus. Berat bersih tiap sachet adalah 4,5 gram, sedangkan tiap karton kardus berisi 6 sachet.

Pemasaran yang strategis adalah suatu proses untuk menganalisa kesempatan-kesempatan atau peluang pasar, pemilihan tujuan, pengembangan strategi, perumusan rencana, dan pelaksanaan kegiatan dan pengawasan. Dalam melaksanakan pemasaran produk yang dihasilkan harus mengandung unsur 4P, yaitu price (harga), place (tempat), produk, dan promotion (promosi). Dalam pemasaran produknya PT Sido Muncul juga menerapkan prinsip sebagai berikut :

(23)

14   

   

a. Harga

Harga produk mampu dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, menengah ke atas maupun menengah ke bawah.

b. Tempat

Distribusi dilakukan untuk seluruh daerah di dalam negeri dengan jaringan dari PT Sido Muncul Mekar.Selain itu juga dilakukan ekspor ke beberapa negara tetangga.

c. Produk

Produk yang dihasilkan berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen.Selain itu juga terus dilakukan penelitian dan pengembangan produk baru.

d. Promosi

Dilakukan melalui media massa, terutama untuk produk-produk andalan yang sudah terkenal dan banyak diminati konsumen.

Pendistribusian produk-produk Sido Muncul untuk wilayah dalam negeri dilakukan oleh anak perusahaan Sido Muncul yaitu PT. Muncul Mekar sebagai distributor tunggal produk Sido Muncul dengan perwakilan di setiap propinsi di Indonesia. Kemudian setiap perwakilan memiliki sub perwakilan di beberapa kota, misalnya untuk perwakilan Jawa Tengah memiliki sub perwakilan di kota Semarang dan Solo. Pada akhirnya sub perwakilan akan mengedarkan produk-produk tersebut pada pedagang besar (grosir), serta juga pedagang kecil dan eceran (retailer). Di kota Semarangsub perwakilan PT Muncul Mekar ini berlokasi di Jl. Madukoro, Semarang.

Selain sebagian besar produk dihasilkan untuk memenuhi permintaan dalam negeri, produk-produk Sido Muncul juga dihasilkan untuk memenuhi permintaan luar negeri.Perkembangan pasar untuk produk-produk PT SIdo Muncul saat ini telah semakin meluas. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya Ekspor produk sampai ke mancanegara, antara lain ke negara-negara Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam dan Malaysia, negara-negara Timur Tengah, Cina, dan Jepang. Produk-produk yang diekspor ini mencapai 10-20% dari seluruh hasil produksi.

(24)

3. PROSES PRODUKSI

3.1. Proses Penanganan Bahan Baku

Perjalanan materi (bahan baku) hingga menjadi sebuah produk Minuman Serbuk Kuku BIma Ener-G! tergolong sederhana, karena bahan-bahan tersebut sudah berupa serbuk bahan yang nantinya secara garis besar hanya akan dicampur. Untuk lebih jelasnya dapat diamati pada diagram alir proses produksi dibawah ini:

Gambar 11. Diagram Alir Proses Produksi Kuku Bima Ener – G!

Secara umum bahan baku jamu yang digunakan oleh PT Sido Muncul berupa akar, batang, rimpang, daun, bunga, buah, dan biji. Saat ini tidak kurang dari 150 macam bahan yang digunakan untuk memproduksi minuman herbal.Bahan-bahan tersebut diperoleh dari hasil budidaya sendiri, petani secara langsung, supplier, serta impor dari luar negeri (khusus bahan-bahan yang tidak dapat tumbuh di Indonesia). Namun untuk bahan baku Minuman serbuk Kuku Bima Ener-G! sebagian besar berupa serbuk.

Penerimaan Bahan Baku

(Bahan dapat langsung ditimbang untuk produksi maupun disimpan dahulu)

Penyimpanan Penimbangan Proses Produksi (Pencampuran-Pengayakan) Proses Pengemasan Produk Jadi

(25)

16   

   

 Untuk proses produksi cukup dilakukan mixing dengan alat-alat tertentu. Bahan baku yang berupa serbuk tersebut antara lain: aspartame, taurin, kafein anhidrat, sodium bikarbonat, ginseng, vitamin, dll. Tidak lagi dilakukan ekstraksi seperti yang dilakukan ketika memproduksi minuman serbuk lain.

 Bahan baku yang dating dari supplier ketika masih berada dalam truk pembawa sudah dilakukan pengecekan sampel. Hal ini dilakukan agar semakin dini ketidaksesuaian terjadi pada bahan baku maka semakin cepat dilakukan tindakan preventif. Apabila telah lolos uji, bahan baku tersebut akan segera dibawa ke dalam area abu-abu (grey area). Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis lokasi dalam gedung produksi minuman serbuk Kuku BIma Ener-G! yaitu area abu-abu (grey area) dan area hitam (black area).

 Secara singkat dapat dijelaskan perbedaan anatara area abu-abu dan area hitam adalah ketika karyawan (ataupun pengunjung) berada dalam area abu-abu maka ia harus melakukan kegiatannya dengan lebih hati-hati dan teliti. Dengan kata lain, area abu-abu dapat dikatakan sebagai area yang lebih ketat. Seorang pegawai maupun pengunjung yang berada dalam wilayah ini harus menggunakan seragam dari ujung kepala hingga ujung kaki. Hal ini bertujuan agar kontaminan terutama fisik tidak mengkontaminasi bahan baku yang sebagian besar juga berada dalam bentuk serbuk. Higienitas dan sanitasi dari area abu-abu sangatlah krusial dan merupakan suatu keharusan yang wajib dipenuhi oleh PT Sido Muncul supaya mutu minuman serbuk Kuku Bima Ener-G! selalu terjamin. Perbedaan fisik kedua ruangan ini adalah area abu-abu lantainya berwarna abu-abu kehijauan, sedangkan area hitam, lantainya berwarna putih.

 Bahan baku yang telah berada di dalam grey area sebagian akan langsung ditimbang, sedangkan yang sebagian akan dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan. Pada gudang penyimpanan kelembaban udara dijaga tidak boleh melebihi RH (Relative Humidity) 20%. Penimbangan bahan baku tersebut berdasarkan kuantitas/jumlah yang dibutuhkan bahan tersebut dalam sekali proses produksi (dalam satu adonan). Bahan baku yang telah ditimbang tersebut diletakkan pada ruang tunggu sebelum akhirnya masuk pada proses produksi. Suasana ruang (kelembaban) dijaga dengan dipaangnya AC atau dehumidifier pada area abu-abu, sesuai ketentuan yang tertulis pada buku petunjuk CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik).

 Semua bahan yang digunakan untuk pembuatan jamu (baik bahan kering maupun segar) harus melalui tahap pembersihan yang baik. Bahan yang akan didata dalam stok penyimpanan, disimpan dalam bentuk kering dengan cara penyimpanan yang mengikuti

(26)

standar serta pengeluarannya mengikuti prinsip First in First Out (FIFO), dimana barang yang masuk terlebih dahulu akan digunakan terlebih dahulu pula.

3.2. Rekayasa Proses

3.2.1. Bahan Baku dari Gudang Bahan

Bahan baku yang sebagian besar berupa serbuk diambil dari gudang bahan baku. Di sana tiap bahan baku telah disiapkan untuk setiap satu adonan. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman serbuk Kuku BIma Ener-G! antara lain: asam sitrat, taurin, ginseng, vitamin, royal jelly, sodium bikarbonat, dan aspartame. Semua bahan tersebut berada dalam bentuk serbuk.

3.2.2. Pencampuran Basah

Beberapa bahan baku seperti asam sitrat, taurin, ginseng, vitamin, dan royal jelly dicampurkan ke dalam super mixer dan ditambah alkohol 1% b/b (berat per berat semisal 1 ml alkohol dalam 100 ml pelarut). Tiap batch berisi 240 kg adonan, yang diaduk selama 15 menit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika persiapan mesin mixer antara lain:

 Jika mesin yang digunakan untuk oplosan yang pertama, usap bagian dalam mesin dengan kain yang sudah dibasahi alcohol 70%. Hal ini bertujuan untuk menjaga higienitas peralatan. Selain itu alcohol 70% juga lebih mudah menguap (kering) jika dibandingkan dengan air biasa.

 Pengaduk yang akan digunakan untuk oplosan pertama harus dalam keadaan bersih

 Untuk oplosan berikutnya pastikan hanya ada sisa serbuk sejenis yang menempel pada dinding bagian dalam mixer maupun pengaduk. Serbuk sejenis yang dimaksudkan disini adalah serbuk dengan komposisi yang sama (Taurin, Kafein, Flavour, dll) dengan serbuk yang akan diproses.

(27)

18   

   

Gambar 12.Mesin Wet Dryer

(Sumber: http://www.deccandynamics.tradeget.com)

3.2.3. Pengeringan

Adonan basah dari super mixer ditampung pada sebuah wadah.Wadah tersebut merupakan salah satu rangkaian alat pengering, yaitu fluid bed dryer.Sehingga dari wadah penampung tidak perlu lagi dipindahkan ke fluid bed dryer.Proses pengeringan ini dilakukan agar serbuk lebih cepat kering dan merata pengeringannya. Sistem kerja dari fluid bed dryer adalah menyerap kandungan air dengan menyedot serbuk untuk mengeringkan serbuk dengan suhu yang tinggi dengan jangka waktu tertentu. Pengeringan untuk produk minuman serbuk Kuku

Bima Ener-G! dilakukan pada suhu 65o Celcius dan tekanan normal (1 atm).Contoh mesin

Fluid Bed Dryer ditunjukkan oleh Gambar 13.

Gambar 13.Mesin Fluid Bed Dryer (Sumber: http://www.sites.google.com)

(28)

3.2.4. Pencampuran Kering (Dry Mixing)

Proses dry mixing merupakan proses pencampuran antara bahan hasil wet mixing yang berupa serbuk dengan bahan-bahan lain, sehingga dihasilkan serbuk dengan kandungan airnya < 1%. Bahan-bahan tambahan tersebut antara lain: granula asam, sodium bikarbonat, dan aspartame. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika persiapan dry mixing adalah:

 Untuk proses pengoplosan pertama kali dilakukan pengusapan pada bagian dalam mesin dengan kain yang telah dibasahi alcohol 70%. Hal ini bertujuan untuk menjaga higienitas peralatan. Selain itu alcohol 70% juga lebih mudah menguap (kering) jika dibandingkan air biasa.

 Untuk pengoplosan berikutnya sisa serbuk yang ada dalam mesin adalah serbuk yang sejenis.

Dalam alat yang berbentuk huruf “V” ini, adonan akan dicampurkan dalam keadaan kering pada kondisi RH <20. Adonan sebanyak 100 kg tersebut akan di mixing selama 5 menit untuk mendapatkan adonan yang homogen.Sebelum dilakukan pencampuran kering dengan V-mixer, adonan yang baru saja keluar dari fluid bed dryer diturunkan suhunya terlebih dahulu dan diayak.Hal ini dilakukan dengan tujuan adonan nantinya mudah tercampur rata dengan bahan tambahan seperti aspartame, granula asam, sodium bikarbonat.

Terdapat 2 tipe V-mixeryang digunakan dalam proses dry mixer, yaitu V-mixerukuran kecil dan besar. V-mixer kecil mampu mencampurkan adonan sebanyak 100 kg selama 5 menit hingga adonan menjadi homogen.Namun jika diinginkan pencampuran adonan yang lebih banyak maka digunakan V-mixer yang ukurannya lebih besar, dengan kapasitas 500-600 kg.V-mixer yang berukuran lebih besar tersebut biasannya hanya diisi adonan sebanyak 300 kg supaya adonan hasil mixing benar-benar homogen.

(29)

20   

   

Gambar 14. Mesin Vmixer (Sumber: http://www.pharmao.com)

3.2.5. Pengayakan (Sifting)

Pada tahap ini sebenarnya telah didapatkan produk akhir. Proses pengayakan ini hanya seperti penghubung antara proses pencampuran dalam kondisi kering (dry mixing) dengan proses pengemasan (fill & seal). Namun bukan berarti proses ini tidak memilikitujuan. Pengayakan yang terjadi pada hopper ini bertujuan agar ada keseragaman ukuran partikel produk akhir yang akan dikemas dan untuk memisahkan partikel produk akhir yang saling melekat.

3.2.6. Pengawasan Mutu

Pengawsan mutu yang dilakukan PT Sido Muncul meliputi 3 tahap yaitu: 1. Pengawasan mutu bahan baku

2. Pengawasan mutu proses produksi 3. Pengawasan mutu produk jadi

3.2.6.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku

Pengawasan mutu mulai dilakukan semenjak datangnya bahan baku. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan resiko yang dapat ditimbulkan pada produk jadi nantinya. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk meminimalisasi biaya yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan, sebab bahan baku yang sudah semual kualitasnya buruk tidak akan digunakan dalam proses selanjutnya sehingga tidak memerlukan biaya untuk perbaikan kualitas ataupun untuk menganalisa lebih lanjut.

PT Sido Muncul menggunakan bahan baku basah dan bahan baku kering. Semua bahan yang dating akan langsung dianalisa kualitasnya setelah tiba di gudang bahan baku. Pemeriksaan

(30)

mutu ini dilakukan oleh timQuality Control khusus bagian pemerikasaan bahan baku. Spesifikasi mutu yang harus dipenuhi didasarkan pada standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu berdasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak. Ada beberapa hal yang menarik pada proses pengawasan mutu di PT Sido Muncul ini. Pegawai Quality Control memiliki kode tertentu terhadap barang-barang yang belum diuji, sedang diuji, maupun yang ditolak (reject). Tim tersebut menggunakan kode warna untuk mempermudah identifikasi barang (bahan baku). Kode ini berada di dalama ruang penyimpanan bahan baku. Beberapa warna yang digunakan adalah:

 Putih barang datang

 Kuning sedang diuji (diproses)

 Hijau boleh digunakan; dan

 Merah barang ditolak (di-reject)

Jadi ketika bahan datang dan disimpan maka akan ditampilakn warna putih. Ketika bahan tersebut mengalami proses uji oleh bagian Quality Control maka akan ditampilkan warna kuning. Jika bahan tersebut lolos uji maka akan ditampilkan warna hijau dan jika bahan tidak lolos uji maka akan ditampilkan warna merah.

Sesaat ketika bahan baku datang, bagian Quality Control segera mengambil sampel pada beberapa karung secara acak. Analisa yang dilakukan meliputi pemeriksaan kadar air dan uji organoleptic. Setelah sampel yang dianalisa dinyatakan lolos uji standar, maka karung-karung akan dipindahkan ke dalam gudang bahan baku. Sedangkan untuk bahan baku yang tidak lolos uji standar akan dikembalikan ke supplier.

Secara spesifik, untuk bahan baku Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! pada bahan baku serbuk seperti ginseng, taurin, granula asam, vitamin, aspartame, sodium bikarbonat, dan asam sitrat pengawsan mutu yang dilakukan meiputi kadar air, kadar kemurnian bahan dan juga uji organoleptic yang meliputi warna, rasa, aroma, dan penampakan fisik (ada tidaknya jamur) pada bahan. Sedangkan pada bahan basah seperti royal jelly, uji organoleptik yang dilakukan meliputi warna, rasa, aroma/ baud an penampakan secara visual yang menunjukkan ciri khas dari bahan.

(31)

22   

   

3.2.6.2. Pengawasan Mutu Proses Produksi

Selain dilakukan pengawasan mutu pada bahan baku, pengawasan mutu tentu saja juga dilakukan pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui setiap perubahan-perubahan yang terjadi pada saat proses produksi berlangsung, misalnya perubahan pada komposisi kimia bahan atau hilangnya zat-zat aktif yang penting. Dengan demikian kehilangan atau kerusakan yang terjadi selama proses produksi dapat diminimalkan.

Bagian Quality Control akan mengamati dan menganalisa sampel pada setiap tahap produksi. Setelah itu perubahan-perubahan yang terjadi dicatat dan kemudian dicari jalan keluar yang terbaik untuk meminimalkannya. Pengawasan mutu proses produksi dilakukan pada hampir setiap tahapan proses produksi. Pengawasan mutu yang dilakukan pada saat proses produksi terhadap produk minuman di PT Sido Muncul dapat dilihat pada Gambar 3.

Pada saat bahan dating dari gudang bahan baku bagian Quality Control melakukan beberapa uji, yaitu penimbangan dan komposisi. Penimbangan dilakukan untuk menguji apakah bahan massa bahan tersebut telah sesuai untuk digunakan pada satu batch adonan. Sedangkan yang dimaksud dengan pengujian komposisi adalah kemurnian bahan tersebut.Adonan hasil pengeringan dengan fluid bed dryerakan diui kadar air dan warnanya. Karena apabila temperature dan waktu yang digunakan tidak tepat maka akan sangat berpengaruh terhadap warna adonan. Produk jadi yang dihasilkan dari proses dry mixed akan diuji kadar airnya dan secara organoleptik.

Untuk pengujian packing primer, bagian QC in processakan mengambil sampel setiap 5 menit sekali untuk diuji breaking strength. Selain itu juga dilakukan pengujian terhadap berat, kesimetrisan sachet, dan kebocoran pengemas.Pengujian kebocoran pengemas dilakukan dengan menggunakan Vacum Pressure Machine bertekanan 70 cmHg dengan kapasits 15 sachet. Pengujian kebocoran kemasan dengan Vacuum Pressure Machine dilakukan dengan cara mengambil sampel sejenis sebanyak 3 sachet dalam satu kali proses batch, sehingga dapat dilakukan uji kebocoran terhadap 5 jenis sampel yang berbeda sekaligus. Apabila terdapat kebocoran dalam sachet sampel yang diperiksa, maka dilakukan pemberhentian proses pengemasan untuk sementara dan diadakan pemeriksaan berkala oleh beberapa teknisi pada mesin pengemas yang sedang digunakan. Selain pengujian kebocoran kemasan, dilakukan pula pemeriksaan terhadap keseragaman bobot, keseragaman volume,

(32)

dan kesimetrisan bentuk kemasan. Sedangkan hasil pengemasan sekunder dengan karton akan diuji kerapian bungkus dan lem, berat, dan tanggal kadaluarsa.

Gambar 15.Parameter Uji Pengawasan Mutu Proses Produksi Pembuatan Minuman Serbuk Kuku Bima

Bahan baku dari gudang bahan

Pencampuran Basah

 Penimbangan

 Uji Kemurnian Bahan

Pengeringan dengan Fluid Bed Dryer

Pencampuran Kering Pengayakan Pengemasan Primer Pengemasan Sekunder  Kadar Air  Warna  Kadar Air  Organoleptik  Berat  Kelengkapan Sachet  Breaking Strength  Kesimetrisan Sachet  Uji Kebocoran  Berat  Kerapian Kemasan

Grey Area

Black Area

(33)

24   

   

3.2.6.3. Pengawasan Mutu Produk Jadi

Pengawasan mutu produk jadi umumnya meliputi pemeriksaan mikrobiologi, kadar air produk, kadar pemanis, kandungan zat aktif, dan uji toksisitas. Analisa toksisitas pada sampel Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! dilakukan untuk menguji kadar Pb. Sedangkan kandungan zat aktif yang diuji pada produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah kafein dan taurin.

PT Sido Muncul memiliki suatu gudang untuk menyimpan produk arsip laboratorium. Hal ini akan sangat berguna ketika ada keluhan/complain dari konsumen terhadap suatu produk. Namun sampel arsip tersebut tidak hanya diuji ketika terdapat keluhan dari konsumen, melainkan juga dilakukan pengujian secara berkala, untuk mengetahui kondisi produk yang sedang berada di pasaran hingga masa kadaluarsanya habis.Kondisi dari ruangan ini seperti kondisi ruangan yang dianjurkan untuk melakukan penyimpanan produk.Hal utama yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan produk adalah udara yang sejuk. Untuk jenis produk kapsul, tablet an kaplet masa simpannya 2 tahun. Sedangkan untuk produk jamu serbuk masa simpannya adalah 1,5 tahun. Begitu juga untuk produk minuman yaitu 1-1,5 tahun.

Untuk produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!, pengawasan mutu produk akhir yang dilakukan meliputi:

1. Uji Organoleptik yaitu bau, rasa, dan warna.

2. Analisa Kimia yaitu kadar air, kadar aspartame, kadar logam berat (Pb), kadar taurin, kadar kafein.

3. Analisa mikrobiologi yaitu Angka Lempeng Total, bakteri pathogen (Salmonella sp dan Staphylococcus sp), kapang dan khamir, dan MPN Coliform.

Uji organoleptik yang meliputi pengujian bau, rasa dan warna dilakukan oelh bagian Quality Control.Pengujian dilakukan secara visual, organoleptik dan tidak menggunakan alat-alat khusus.Untuk analisa kimia dilakukan di laboratorium kimia dengan menggunakan reagen-reagen khusus. Tujuan dari analisa ini adalah untuk memastikan bahwa kadar zat aktif yang ada pada produk jadi benar-benar sesuai seperti yang tertulis pada kemasan. Sedangkan ntuk analisa mikrobiologi dilakukan di laboratorium mikrobiologi.Analisa mikrobiologi selalu dilakukan pada setiap produk tanpa terkecuali.Pemeriksaan mikrobiologi tersebut dilakukan

(34)

untuk menghindari dan mencegah adanya mikroorganisme pathogen pada produk yang dapat menurunkan mutu produk.

Secara umum analisa yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi produk untuk kemudian dilaporkan ke Dirjen PO yang merupakan persyaratan dalam produk baru yang telah dipaarkan.Analisa-analisa yang dilakukan menggunakan metode yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Sedangkan untuk standar yang digunakan adalah standar yang ditetapkan oleh perusahaan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar Parameter Analisa Produk Kuku Bima Ener – G! ditunjukkan oleh Tabel 2.

Tabel 2.Standar Parameter Analisa Produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! Rasa Anggur

JenisAnalisa Batas yang ditetapkan

Organoleptik

1. Bau BuahAnggur

2. Warna Manis, sedikitasam

3. Rasa Ungujernih UjiMikrobiologi

1. AngkaLempeng Total Maks 2x102koloni/ml

2. MPN Coliform 20 APM/ml

3. Salmonella Negatif/25 ml

4. Staphylococcus 0 koloni/25 ml

5. Kapang Maks 50 koloni/ml

6. Khamir Maks 50 koloni/ml

Uji Kimia

1. LogamBerat (Pb) < 10 ppm

2. Aspartam 100 mg ± 10 mg/sachet

3. Kafein Maks 50 mg/sachet

4. Taurin 1000 mg ± 100 mg/sachet

(35)

26   

   

3.2.6.4. Pengemasan

Proses pengemasan adalah proses terakhir dari serangkaian proses pembuatan produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!.Proses Pengemasan ini dibedakan menjadi dua yaitu pengemasan primer dan pengemasan sekunder.Pengemasan primer merupakan pengemasan yang langsung berhubungan dengan produk seperti kemasan sachet untuk produk cair dan serbuk, dan blister atau botol untuk produk kapsul dan tablet.Sedangkan pengemasan sekunder merupakan pengemasan di luar pengemasan primer seperti kemaan dos atau plastik.

Dalam pengemasan primer produk Minuman Serbuk Kuk Bima Ener-G! digunakanAutomatic Packing Machine dengan metode form, fill, seal machine yang dirancang untuk meningkatkan produksi sebanyak mungkin tanpa biaya yang mahal dan banyaknya tenaga kerja. Tahap form (pembentukan) dimaksudkan untuk pembentukan kemasan (sachet) yang awalnya masih berbentuk lembaran. Fill (pengisian) merupakan tahap pengisian produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! ke dalam pengemas primer yang telah dibentuk sebelumnya. Metode yang terakhir adalah seal dimana terjadi proses sealing pengemas primer yang telah berisi produk.

Pada mesin ini terdapat sensor yang menyebabkan pengisian serbuk tidak meleset.Seal yang bertugas melakukan press agar kemasan tidak bocor terdapat pada keempat sisi pengemas, yaitu atas, bawah, kiri, dan kanan. Disamping itu juga terdapat cutter yang berfungsi untuk memudahkan pemotongan sachet setelah proses sealing. Panas pada sealer sendiri telah disesuaikan dengan jenis litho yang digunakan, makin tebal litho maka suhu yang digunakan makin tinggi. Jika suhu terlalu rendah maka seal yang dihasilkan tidak kuat, akibatnya produk akan mengalami kebocoran kemasan. Sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan litho melelah dan kemasan menjadi rusak.

Mesin Fill & Seal yang digunakan untuk memproduksi Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! ini dapat dikatakan sudah menggunakan teknologi maju, karena dalam 1 menit mesin ini mampu menghasilkan 640 sachet Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! Untuk menentukan berat/takaran pada tiap sachet tergantung pada ukuran corong yang digunakan. Namun karena mesin ini hanya digunakan untuk memproduksi Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! saja makan corong yang digunakan juga hanya satu jenis saja, dengan takaran 4,5 gram (berat Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! tiap sachetnya).

(36)

Gambar 16. Mesin Filling dan Sealing (Sumber: http://www.perfectpackaging.com.au)

Pengemas sekunder yang digunakan untuk produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah karton, sehingga proses pengemasan sekunder ini disebut cartoning. Tiap karton berisi 6 sachet Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! Dalam proses pengemaan dengan mesin cartoning, mula-mula 6 sachet Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! yang keluar dari mesin fill & seal diberi sedikit jarak dengan enam sachet yang berikutmya. Hal ini dilakukan secara manual oleh pekerja, dengan tujuan pengemasan sekunder. Apabila hal ini tidak dilakukan maka kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses cartooning semakin tinggi, contohnya dalam satu karton terdapat kurang dari 6 sachet atau bahkan lebih dari 6 sachet Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!

Gambar 17. Mesin Kemasan Sekunder

(Sumber: http://www.cn-pharmateuticalmachinery.com)

3.2.6.5. Pengolahan Limbah

Sebagai perusahaan yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari tanaman, PT Sido Muncul dituntut untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Dimana terdapat instalasi pengolahan limbah yang baik sehingga limbah yang dihasilkan memenuhi ketentuan standar

(37)

28   

   

baku mutu limbah. Untuk itulah PT Sido Muncul membangunsebuah instalasi pengolahan

limbah (Waste Water Treatment Plant) berkapasitas 14 m3/jam.

Secara garis besar limbah yang dihasilkan PT. Sido Muncul dibedakan menjadi 2 menurut fasenya yakni limbah cair dan limbah padat. Limbah cair merupakan limbah yang berasal dari air sisa cucian bahan, senyawa kimia cair hasil pengujian laboratorium dan proses pengolahan lainnya. Limbah cair ini akan dialirkan menuju instalasi pengolahan air limbah untuk diendapkan sisa-sisa lumpur atau tanah sehingga limbah cair yang telah memenuhi ketentuan standar baku mutu limbah dapat dialirkan ke sungai dan digunakan untuk menyiram tanaman di sekitar pabrik.

Limbah padat industri jamu ini berasal dari ampas sisa ekstraksi, butiran-butiran gula, serta sisa sampel. Ampas ini akan diolah dalam proses fermentasi, dimana akan diberi penambahan

pupuk urea, KCl, NPK, EM4, serta kapur untuk kemudian dapat digunakan sebagai pupuk

penyubur tanaman.

Pengolahan limbah cair di PT. Sido Muncul dilakukan dalam 2 tahap pengolahan yaitu pengolahan secara fisika-kimiawi dan pengolahan secara biologis.Pengolahan limbah cair secara fisika-kimiawi ini bertujuan untuk mengurangi beberapa parameter tertentu seperti zat

padat tersuspensi, logam-logam berat, BOD5 (30-60%), COD (40-70%) dan pengaturan pH.

Sedangkan pengolahan limbah cair secara biologisbertujuan untuk mengurangi kadar BOD5,

COD dan zat padatan tersuspensi dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk penguraiannya.

(38)

4. PEMBAHASAN

Pada laporan kerja praktek ini akan dibahas mengenai pengawasan mutu produk Kuku Bima Ener-G! berikut uji-uji yang dilakukan dalam proses pengawasan mutu produk tersebut. Mutu sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan sifat atau ciri yang membuat suatu produk dengan produk lainnya berbeda. Kumpulan-kumpulan dari kriteria mutu ini bila disusun akan mebentuk suatu konsep mutu. Namun penting halnya jika sebelum diimplementasikan maka konsep mutu ini harus melalui tahap standarisasi. Contoh konsep mutu yang telah distandarisasi misalnya:

 Standar Perdagangan (SP)  Standar Industri Indonesia (SII)  Standar Bulog (SB)

 Standar Nasional Indonesia, dsb (SNI) (Arpah, 1993)

Di PT Sido Muncul sendiri, pengawasan mutu dilakukan dengan menggunakan standarisasi SNI.Pengawasan mutu ini melingkupi secara mikrobiologis dan kimiawi. Pengawasan mutu dilakukan dari bahan baku hingga produk akhir oleh bagian Quality Control PT Sido Muncul untuk menjamin mutu dan kualitas produk. Penting halnya jika pengawasan mutu dilakukan sejak masih dalam tahap bahan baku guna mengontrol jika ada kemungkinan kualitas yang kurang baik maupun cacat maka akan menghasilkan produk yang rendah [ula kualitasnya sehingga justru akan meningkatkan biaya produksi yang digunakan untuk memperbaiki mutu produk tersebut.

Bagian Quality Control PT Sido Muncul menganalisa baik bahan baku maupun produk jadi Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! Analisa kimiawi yang dilakukan pada produk bahan baku Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah analisa Taurin dan Kafein. Sementara itu analisa yang dilakukan pada produk jadi Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah analisa Kafein, Taurin, Pemanis (Acesulfame & Aspartam), Logam (Pb, Cd, Ar, Hg), dan Vitamin B (B1, B3, dan B6). Sementara itu analisa mikrobiologi yang dilakukan karena Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! termasuk dalam kategori minuman rasa buah dalam standar baku SNI 01-2897-1992 adalah analisa ALT, MPN<Coliform, MPN E.coli, Salmonella, Staphylococcus aureus, Vibrio sp, kapang, dan khamir.

(39)

30   

   

4.1. Bahan Baku dan Zat Aktif pada Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!

Kualitas bahan baku memiliki peran penting pada kualitas produk yang dihasilkan. Arpah (1993) menjelaskan bahwa pemilihan bahan baku yang tepat akan dapat menghasilkan produk yang berkualitas juga. Pandangan masyarakat tentang minuman berenergi selama ini menganggap bahwa minuman energi dapat memberikan energi ekstra untuk melakukan aktivitas, padahal jika dilihat dari komposisi bahan penyusunnya, tidak ditemukan senyawa yang dapat menghasilkan energi seperti karbohidrat atau lemak.Namun hal ini benar karena minuman energy memang tidak mengandung senyawa yang dapat dikatabolisme menjadi energy melainkan mengandung bahan atau senyawa yang dapat menstimulasi produksi energy.Bahan atau senyawa yang dimaksudkan adalah Kafein dan Taurin.Standar yang ditetapkan untuk Kafein pada minuman energy adalah 340 mg/liter dan 200 hingga 2000 mg per hari untuk Taurin. Keberadaan dua senyawa ini akan menstimulasi sistem saraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme di otot. Mekanismenya berjalan dengan cara pengaktifan kerja saraf yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen, sembari menstimulasi peningkatan kadar gula darah. Reaksi katabolisme akan lebih teraktifkan dengan penambahan vitamin-vitamin (Nurachman, 2004).

Kafein dikenal sebagai trimethylxanthine, coffeine, theine, mateine, guaranine,methyltheobromine, dan 1,3,7, trimethylxanthine. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang biasanyya terdapat dalam biji kopi, teh, guarana, dan kakao.Menurut Sharma dan Caralli (1998), Kafein memiliki sifat tidak berbau, putih lembut, berbentuk powder yang berkilau.Kafein dapat bersifat menstimulasi sistem saraf pusat dengan efek psikotropik dan juga menstimulasi pernapasan, denyut jantung, dan mampu mencegah kelelahan secara sementara.Cara kerja kafein adalah sebagai berikut, kafein diabsorbsi dengan sempurna pada sistem pencernaan dalam waktu 30-60 menit kemudian maksimum efek yang terjadi di otak muncul dalam dua jam. Di otak, Kafein akan menghalangi kinerja reseptor adenosin. Adenosin akan menurunkan aktivitas sel saraf jika terikat ke dalam reseptor sel saraf, hal ini sebagaimana terjadi ketika seseorang tidur. Namun dengan adanya Kafein, adenosine tidak akan terikat melainkan Kafein yang akan terikat pada reseptor namun tidak akan menyebabkan penurunan aktivitas sel saraf. Jika saraf bekerja terus maka akan menyebabkan pelepasan hormon epinefrin. Kondisi ini menyebabkan denyut jantung menjadi lebih tinggi, tekanan darah meningkat, aliran darah ke otot meningkat dan pelepasan glukosa oleh hati meningkat (Nurachman, 2004). Sifat kimia kafein yang termetabolisme di dalam hati dibagi

(40)

menjadi 3 metabolit utama yaitu paraxanthine (84%), tehobromine (12%), dan theophylline (4%) (Sharma dan Caralli, 1998). Struktur kimia dari kafein dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Struktur Kimia Kafein

Senyawa aktif yang kedua adalah Taurin. Taurin akan memperkuat efek dari Kafein. Nama Taurin sendiri diperoleh dari kata Taurus yang berarti “lembu jantan”, karena senyawa ini ditemukan dalam empedu dari lembu jantan. Nama lain dari Taurin adalah asam 2-aminoethanesulfonat dan merupakan substansi kimia yang ditemukan dalam empedu yang berfungsi sebagai emulsifier untuk mencerna lemak dan membantu penyerapannya. Taurin dapat juga dibuat dari bahan sintetis. Secara kimia, Taurin berupa senyawa kristal tidak

berwarna dengan rumus kimia C2H7NO3S. Taurin terbentuk dari hidrolisis asam taurocholat

atau dekarboksilasi dari asam amino sistein (Sharma dan Caralli, 1998).Manfaat yang diperoleh dari taurin adalah karena kandungan asam aminonya yang beragam.Taurin juga dapat menjadi agen detoksifikasi.Namun yang paling penting adalah Taurin memiliki sifat inotropic (dapat mempengaruhi kontraksi otot), yaitu sebuah efek yang membantu tinggi rendahnya kalsium darah di jantung. Jadi ketika kafein menstimulasi, Taurin akan bekerja memompa jantung untuk mendukung stimulasi tersebut selama durasinya berlangsung. Struktur kimia dari taurin ditunjukkan oleh Gambar 19.

(41)

32   

   

Bahan yang berikutnya adalah Ginseng.Ginseng merupakan tanaman obat yang digunakan terutama untuk meningkatkan stamina dan menambah sistem kekebaan tubuh.Ginseng berkhasiat untuk mengurangi kelelahan dan berperan dalam terapi penyakit kanker (Anonim, 1999).Nutrien yang terdapat pada Ginseng diantaranya, saponins, panaxosides, Rh2, Selenium, vitamin A, dll.Manfaat Ginseng diantaranya untuk menambah energy, mencegah efek dari stress dan meningkatkan kemampuan intelektual dan fisik.Komponen panaxan yang ada dalam ginseng bermanfaat untuk menurunkan gula darah dan polisakarida yang dapat membantu fungsi kekebalan.(Anonim, 2003).

Royal jelly merupakan senyawa putih kental seperti susu yang dihasilkan dan digunakan lebah pekerja, untuk memberi makan lebah ratu. Lebah pekerja membuatnya dengan cara mencampur madu dan serbuk sari lebah dengan enzim dalam kelenjar tenggorok untuk memproduksi royal jelly (Hamza et al, 1979). Royal jelly mengandung semua vitamin B termasuk diantaranya vitamin B5 dan B6 dalam konsentrasi tinggi, vitamin A, C, D, E, trace mineral seperti kalsium, besi, fosfor, silicon, sulfur, asam amino non esensial, asam lemak esensial, gula, sterol, dan asetilkolin. Royal jelly bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan energy, sistem kekebalan, dan kecantikan kulit. Selain itu royal jelly juga mengandung antioksidan yang dapat mencegah penuaan dini (Anonim, 2003).

4.2. Pengawasan Mutu Kadar Kafein

Kafein telah lama dikenal dimanfaatkan masyarakat untuk dikonsumsi sebagai minuman yang dapat menghilangkan rasa mengantuk dan mencegah kelelahan untuk sementara, pada industri zaman modern saat in banyak industri makanan dan minuman yang menyertakan senyawa ini sebagai salah satu bahan penyusun produknya. Sebagai contoh adalah minuman energy yang dalam laporan ini adalah Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! yang dapat memulihkan stamina dan menyegarkan tubuh. Misra et al (2008) menjelaskan bahwa kafein dapat diperoleh secara komersial melalui ekstraksi tanaman tertentu dan data dibuat juga secara sintetis.Produksi Kafein kebanyakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri minuman dan dapat juga digunakan sebagai penguat rasa atau bumbu pada industri makanan.Namun Kafein juga memiliki efek negative juga jika dikonsumsi secara berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Pencampuran Kafein dengan zat-zat lain dapat menimbulkan keracunan bahkan kematian apabila zat-zat tersebut memiliki efek yang sama dengan kafein. Kafein sangat tidak dianjurkan dikonsumsi oleh penderita maag, hipertensi, dan jantung.Hal ini disebabkan mekanisme kerjanya sebagai agen stimulant saraf pusat, otot

(42)

jantung, dan peningkat aliran darah. Misra et al (2008) menjelaskan bahwa Kafein dapat mengakibatkan ketagihan ringan, sebagai contohnya orang yang biasa minum kopi atau teh di pagi hari akan mengalami sakit kepala atau kira-kira 12-16 jam setelah waktu terakhir mengkonsumsi kopi atau teh. Metabolisme dalam tubuh manusia akan mengubah Kafein menjadi 25 metabolit yang diantaranya termasuk paraxanthine (84%), tehobromine (12%), dan theophylline (4%). Konsumsi yang terlalu banyak akan menyebabkan sakit kepala, gemetaran, diuresis, maag, dan insomnia. Batas maksimal konsumsi Kafein pada manusia adalah sebesar 10 mg per orang dan jika melebihi batas ini akan dapat menimbulkan kematian. Pada salah satu kasus ditemukan bahwa konsumsi 6,5 gram saja sudah memberikan efek kematian namun ada juga yang dapat bertahan meski sudah mengkonsumsi sebanyak 24 gram.

Pengukuran Kadar Kafein dilakukan dengan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography). HPLC bekerja dengan prinsip kromatografi yaitu dengan memisahkan senyawa-senyawa dengan dan menempatkan senyawa-senyawa tersebut pada situasi dinamik (bergerak) yaitu dengan melakukan pengaliran dan selama itu akan terjadi proses pelarutan, absorbs, atau penguapan. Sudarmadji et al, (1996) menjelaskan dalam proses ini, sampel yang merupaka campuran dari berbagai senyawa akan dialirkan melewati suatu sistem kromatografi. Sifat dari komponen campuran tersebut yang akan menentukan apakah komponen tersebut dapat bergerak melewati sistem tersebut atau tidak. Bila komponen seluruhnya tidak dapat bergerak sama sekali maka mustahil untuk melakukan pemisahan. Namun apabila dapat bergerak maka dilihat sejauh mana kecepatan bergerak antar komponen-komponen tersebut maupun perbedaan kecepatannya dengan fase gerak yang digunakan dalam sistem tersebut. Oleh karena itu dalam kromatografi dilakukan pemilihan fase gerak dan fase diam perlu dilakukan sedemikian rupa sehingga semua komponen bisa bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda sehingga proses pemisahan dapat terjadi. Fase gerak dapat berupa gas maupun cairan, sementara fase diam dapat berupa cairan atau padatan. Dalam pengukuran kadar Kafein ini fase gerak yang digunakan adalah Isokratik C Sodium Asetat 0,0005 M dan tetrahidrofuran dengan perbandingan 95:5. Berdasarkan hasil analisa beberapa sampel produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! maka diperoleh kadar Kafein sebesar 48,03 mg/sachet. Hal ini sudah sesuai dengan SNI 01-6684-2002 yang menyatakan bahwa kadarKafein yang diperbolehkan dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! maksimaladalah sebesar 50 mg/sachet. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! tidak melebihi standar jadi

(43)

34   

   

aman untuk dikonsumsi bahkan lebih aman dibanding kopi yang biasannya mengandung 85 mg Kafein tiap cangkirnya.

4.3. Pengawasan Mutu Kadar Taurin

Zat aktif lain selain kafein yang akan dibahas dalam laporan ini adalah Taurin. Berdasarkan penjelasan Sharma dan Caralli (1998) diatas bahwa Taurin merupakan nama sebuah zat yang diambil dari kata “Taurus” yang berarti lembu jantan, karena zat ini ditemukan dalam empedu lembu jantan. Nama lain Taurin adalah asam 2 aminoethanesulfonat dan merupakan substansi kimia yang ditemukan dalam empedu yang bertindak sebagai emulsifier untuk membantu proses pencernaan dan penyerapan lemak. Taurin berbentuk senyawa kristal tidak

berwarna dengan rumus kimia C2H7NO3S yang terbentuk dari hidrolisis asam taurcholat atau

dekarboksilasi dari asam sistein. Selain secara alami, Taurin juga dapat dibuat dari bahan sintetis.(Sharma & Caralli, 1998).

Taurin dapat bermanfaat bagi manusia karena kandungan asam aminonya yang beragam.Penggunaan taurin dalam minuman berenergi dinyatakan memiliki efek detoksifikasi.Namun yang paling penting adalah Taurin memiliki sifat isotropic yaitu mempengaruhi kontraksi otot termasuk diantaranya mengatur tinggi rendahnya kandungan kalsium darah dalam jantung.Jadi jika dikombinasikan dengan Kafein, Taurin bersifat mendukung dan melengkapi kerja Kafein dalam fungsinya sebagai stimulator dalam minuman berenergi. Taurin akan bertindak membantu jantung untuk memompa selama waktu durasi stimulasi tersebut. Bagaimanapun, kadar kalsium darah diatur oleh hormon paratiroid dan tidak akan berubah pada kondisi orang yang sehat (Foster & Fasavada, 2003).

Analisa kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! dilakukan dengan menggunakan metode TLC (Thin Layer Chromatography) yang merupakan metode fisiokimia. Komponen kerja alat TLC (Thin Layer Chromatograhy) terdiri dari lapisan pemisah yang terdiri dari butiran-butiran (fase diam) yang ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Berdasarkan teori Stahl (1985) mekanisme kerja alat TLC (Thin Layer Chromatograhy) adalah Campuran yang akan dipisahkan berupa larutan, akan ditotolkan berupa bercak atau pita (awal). Setelah itu, plat atau lapisan diletakkan di dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok (fase gerak). Pemisahan akan terjadi selama perambatan kapiler (pengembangan). Selanjutnya, senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan (dideteksi).Fase diam dari alat TLC (Thin

(44)

Layer Chromatograhy) dibuat dari salah satu alat penyerap yang khusus digunakan untuk metode TLC (Thin Layer Chromatograhy).Bila data TLC (Thin Layer Chromatograhy) dikemukakan maka bukan hanya spesifikasi penyerap yang harus dikemukakan melainkan jenis dan perusahaan pembuatnya juga harus dikemukakan.Bahan yang umum digunakan sebagai penyerap adalah serbuk silika, aluminium oksida, kieselguhr, selulosa dan turunannya, poliamida, dan lainnya.Namun yang paling umum digunakan adalah serbuk silika. Silika akan menghasilkan perbedaan dalam efek pemisahan yang tergantung dari efek pembuatannya. Penyerap seperti alumuniu oksida dan silika memiliki kadar air ang terpengaruh nyata terhadap daya pemisahannya (Stahl, 1985). Sementara fase gerak dalam TLC (Thin Layer Chromatograhy) merupakan medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut.Ia bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori karena memiliki gaya kapiler. Yang digunakan hanyalah pelarut bertingkat mutu analitik dan bila diperlukan, sistem pelarut multi komponen ini harus berupa suatu campuran sesederhana mungkin yang terdiri atas maksimum tiga komponen. Angka banding campuran dinyatakan dalam bagian volume sedemikian rupa sehingga volume total 10, misalnya benzena-kloroform-asam asetat 96% (50:40:10) (Stahl, 1985).

Metode dari TLC (Thin Layer Chromatograhy) dijelaskan oleh Anam (2003) yaitu pertama-tama adalah dilakukan penetesan pada lempengan tipis ¼ inci dari dasar lempeng.Lempeng

tersebut diletakkan dalam botol berisi pelarut kira-kira 1/8 diatas dasar lempeng. Lempengan

dibiarkan dalam wadah tersebut sampai batas point. Solvent akan bergerak ke atas pada lapisan tipis padatan yang ada pada lempengan. Sewaktu solvent bergerak, sampelakan terbawa serta dengan laju yang bergantung pada kelarutannya dalam fase bergerak.Setelah sebagian jumlah solvent bergerak berpindah tempat selama 10 cm, maka lempengannya kemudian dikeringkan dan noda solutenya diperiksa. Berdasarkan hasil analisa beberapa sampel produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! maka diperoleh kadar Taurin sebesar 975,44 mg/sachet. Hal ini sudah sesuai dengan SNI 01-0222-1995 yang menyatakan bahwa kadar Taurin yang diperbolehkan dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah sebesar 900-1000 mg/sachet. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! tidak melebihi standar jadi aman untuk dikonsumsi.

(45)

 

36  

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

 Pengawasan Mutu yang dilakukan di PT Sido Muncul bersifat preventif yang ditujukan saat proses masi dalam tahap bahan baku hingga ke produk jadi.

 Kafein dan Taurin merupakan senyawa aktif yang terdapat dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!

 Kafein dan Taurin memiliki fungsi saling mendukung yaitu sebagai stimulator saraf pusat dan pemompa kerja jantung yang bertujuan meningkatkan stamina, mengurangi kelelahan, dan menstimulasi produksi energi.

 Pengawasan mutukadar Kafein dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! yang diperbolehkan berdasarkan pada SNI 01-6684-2002.

 Pengawasan mutu kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! yang diperbolehkan berdasarkan pada SNI 01-0222-1995.

 Kadar Kafein dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! sudah memenuhi syarat dan aman untuk dikonsumsi.

 Kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! sudah memenuhi syarat dan aman untuk dikonsumsi.

5.2. Saran

PT Sido Muncul agar dapat tetap menjaga bahkan melakukan peningkatan dalam pengawasan mutu produknya sehingga produk-produk yang dihasilkan tetap terjaga kualitasnya, aman, dan konsumen semakin terjamin kepuasannya.Selain itu tetap diharapkan inovasi-inovasi dari PT Sido Muncul untuk terus menghasilkan produk baru yang aman dan berkualitas serta dapat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.

(46)

6. DAFTAR PUSTAKA

Anam.(2003). Analisis Organik-Buku Ajar. UNDIP. Semarang

Anonim.(1999). Korean Ginseng, Chinese Ginseng, Asian Ginseng (Panax Ginseng Root). RxList Inc. Panax-Ginseng-RxList Herbal FAQ.htm

Anonim.(2003). Ginseng and Royal Jelly by Imperial Elixir. Tao of Herbs, Inc. CGinseng and Royal Jelly by Imperial Elixir.htm

Arpah, M. (1993). Pengawasan Mutu Pangan. Penerbit Tarsito. Bandung.

Foster, T & P.C. Fasavada. (2003). Beverage Quality and Safety.CRC Press. London.

http://www.balicigarettes.com (Kemasan Kopi Jahe Sido Muncul)

http://www.cn-pharmateuticalmachinery.com (Mesin Pengemas Sekunder)

http://www.deccandynamics.tradeget.com (Mesin Wet Dryer)

http://www.haryadhaagustian.wordpress.com (Kemasan Kuku Bima Ener-G! dan Kapsul)

http://www.pharmao.com (Mesin V-mixer)

http://www.perfectpackaging.com.au (Mesin Filling and Sealing)

http://www.rumahjamu.com (Kemasan Kunyit Asam Sido Muncul)

http://www.sites.google.com (Mesin Fluid Bed Dryer)

Lisdiana, F.(1998).Memilih dan Memanfaatkan Bahan Tambahan Pangan. Bogor: Trubus Agriwidya.

(47)

38   

   

Nawrot, P; S. Jordan, J. Eastwood, J. Rotstein, A. Hugenholtz, and M. Feeley.(2001). Effect of Caffeine on Human Health.Food Additive and Contaminants, 20:1-30.

Nurachman, Z. (2004). Minuman Energi! Kompas Cyber Media.

Sharma, J.L. & S. Caralli.(1998). A Dictionary of Food and Nutrition.CBS Publishers and Distributor. New Delhi.

Stahl, E. (1985). Drug Analysis by Chromatograhy and Microscopy-A Practical Supplement to Pharmacopoias.Arbor Science. Michigan.

Sudarmadji, S; B. Haryono & Suhardi.(1996). Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.Penerbit Liberty Yogyakarta.Yogyakarta.

(48)

7. LAMPIRAN

7.1. Peta Lokasi PT. Sido Muncul

(49)

40   

   

Gambar

Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Sido Muncul
Gambar 5. Piagam Penghargaan Best Encouragement Product 2003
Gambar 6. Piagam Penghargaaan SCSI PT. Sido Muncul 2003
Gambar 7. Kemasan Kopi Jahe Sido Muncul  (Sumber: http://www.balicigarettes.com)
+7

Referensi

Dokumen terkait