http://www.
jasling
.dephut.go.id
DIREKTORAT PJLKKHL-DITJEN PHKA KEMENTERIAN KEHUTANAN R.I.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
OUTLINE :
1. PERMENHUT NOMOR : P.64/MENHUT-II/2013 TENTANG
PEMANFAATAN AIR DAN ENERGI AIR
DI SUAKA MARGASATWA, TAMAN NASIONAL, TAMAN HUTAN RAYA, DAN TAMAN WISATA ALAM
2. SURAT EDARAN DIRJEN PHKA NO.SE.1/IV-PJLKKHL/2014 TENTANG IZIN PEMANFAATAN AIR DAN ENERGI AIR DI SM, TN, TAHURA DAN TWA
3. TATA CARA/ ALUR PROSES PERIZINAN (IPA/IPEA dan IUPA/IUPEA)
4. PP No.12/2014 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP YANG BERLAKU PADA
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
PERMENHUT NOMOR : P.64/MENHUT-‐II/2013
TENTANG PEMANFAATAN AIR DAN ENERGI AIR
DI SUAKA MARGASATWA, TAMAN NASIONAL,
TAMAN HUTAN RAYA, DAN TAMAN WISATA ALAM
1
Sebagai amanat :
PP NO. 28 TAHUN 2011 TENTANG
PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM
DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM
Pasal 40 Ayat (2)Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatan KSA dan KPA untuk penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air, serta energi air, panas, dan angin diatur dengan peraturan Menteri
13 Des 2010
KERANGKA P.64/2013
I. Ketentuan UmumII. Pemanfaatan air dan energi air - Umum
- Inventarisasi SD Air - Jenis Pemanfaatan air
III. Izin Pemanfaatan Air atau Energi Air (IPA/ IPEA) dan Izin Usaha Pemanfaatan Air atau Energi Air (IUPA/IUPEU) :
- Umum
- Subyek Pemegang Izin - Skala Usaha
- Tata cara dan persyaratan permohonan IPA dan IPEA
- Tata cara dan persyaratan permohonan IUPA dan IUPEA utk skala mikro ,kecil, menengah dan besar
IV. Kewajiban dan Hak Pemegang Izin V. Jangka Waktu, Perpanjangan dan Berakhirnya Izin VI.Pembangunan Sarpras VII.Pengamanan dan Pemindahan Kepemilikan VIII.Pengawasan, Evaluasi, dan Pembinaan IX. Sanksi X. Ketentuan Peralihan IX. Ketentuan Penutup ADA 64 PASAL
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
UMUM
ü Pemanfaatan air dan energi air dapat dilakukan pd blok
atau zona di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, atau taman wisata alam, kecuali blok perlindungan, zona inti atau zona rimba.
ü Pemanfaatan air adalah pemanfaatan massa air yang
terdapat pada dan diatas permukaan tanah,yang berada dalam suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam
ü Pemanfaatan energi air adalah pemanfaatan jasa aliran
air yang terdapat pada dan diatas permukaan tanah, yang berada dalam suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam.
ü Pemanfaatan Air dan Energi Air dilaksanakan berdasarkan Rencana Pengelolaan dan Hasil Inventarisasi Sumber Daya Air ü Pemanfaatan Air dan Energi Air hanya dapat dilakukan setelah
mendapat izin
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Inventarisasi Sumber Daya Air
ü Inventarisasi Sumber Daya Air
dilakukan
untuk menentukan areal
pemanfaatan serta potensi
(massa air
dan energi air)
ü Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Air
wajib
dilakukan oleh UPT atau UPTD/
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Pemanfaatan air dan energi air dilakukan untuk
kegiatan Non
Komersial dan Komersial
PEMANFAATAN AIR (massa) non komersial
melipuX :
ü pemanfaatan air untuk pemenuhan keperluan rumah tangga
yaitu kebutuhan air untuk kehidupan sehari – hari masyarakat
di sekitar lokasi pemanfaatan;
ü pemanfaatan air untuk kepenXngan sosial melipuX kebutuhan
air untuk balai pengobatan, rumah ibadah, sekolah dan panX
asuhan yang berada disekitar lokasi.
PEMANFAATAN AIR (massa ) komersial
melipuX : AMDK, PAM/
PDAM dan menunjang kegiatan industri pertanian,kehutanan,
perkebunan, pariwisata dan industri lainnya
JENIS PEMANFAATAN
13 Des 2010
PEMANFAATAN ENERGI AIR
Pemanfaatan energi air digunakan untuk
pembangunan PLTM Dan PLTMH yang
dilakukan melalui kegiatan :
Ø
non komersial
(pemenuhan listrik rumah
tangga dan kepenXngan sosial disekitar
lokasi pemanfaatan) dan
Ø
komersial
(pemenuhan listrik rumah
tangga dan industri spt hotel, restoran,
pabrik, rumah sakit, sekolah dan
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Pemanfaatan energi air
memperhatikan :
§ Daya dukung sumber daya air, § Jumlah dan penyebaran
penduduk serta proyeksi pertumbuhannya, § Perhitungan dan proyeksi
kebutuhan sumber daya air, § Pemanfaatan air yang sudah ada, § Objek dan daya tarik wisata alam Utk pemanfaatan energi
air ,volume air yang dimanfaatan tidak dibatasi karena jumlah air tidak berkurang.
Penetapan Volume pemanf air
dilakukan dengan memperhtkan : § Daya dukung sumber daya air, § Jumlah dan penyebaran penduduk serta proyeksi pertumbuhannya, § Perhitungan dan proyeksi kebutuhan sumber daya air, § Pemanfaatan air yang sudah ada, § Objek dan daya tarik wisata alam
Volume air (massa air) yang dapat dimanfaatkan (utk komersial dan non komersial) maks 50% dari debit air minimal pada lokasi SDAir.
Utk hanya non komersial paling banyak 50%. Utk hanya komersial maks 20% dari 50%.dan hanya non komersial maks 30% dari 50%
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Pemanfaatan air dan/atau energi air dilakukan melalui: – pemanfaatan air dan/atau energi air komersial – pemanfaatan air dan/atau energi air non komersial
Pemanfaatan air dan/atau energi air untuk kegiatan non komersial melalui :
• ijin Pemanfaatan air (IPA); dan/atau
• ijin Pemanfaatan energi air (IPEA)
Pemanfaatan air dan/atau energi air komersial melalui: • izin usaha pemanfaatan air (IUPA); dan/atau
• izin usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA).
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
IPA dan IPEA
IPAdan/atau IPEA non komersial melipuX:
• Ijin pemanfaatan air untuk pemenuhan keperluan rumah tangga dan sosial;
• Ijin pemanfaatan energi air untuk pembangunan mikrohidro bagi kebutuhan rumah tangga dan sosial yang dikelola oleh kelompok masyarakat.
ü IPA dan/atau IPEA non komersial merupakan : bentuk kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat desa konservasi yang berada di sekitar SM, TN, TWA, dan Tahura
ü IPA dan/atau IPEA non komersial diberikan tanpa dikenakan pembayaran iuran dan pungutan.
ü Pemberian ijin pemanfaatan air (IPA) dan/atau energi air (IPEA) diprioritaskan bagi masyarakat sekitar kawasan konservasi
ü Apabila sumber daya air terbatas maka pemberian IPA dan IPEA diprioritaskan untuk kegiatan non komersial
13 Des 2010
ü TATA CARA/ALUR PERMOHONAN IPA/IPEA
Non Komersial (SM, TN, dan TWA)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
ü TATA CARA/ALUR PERMOHONAN IPA/IPEA
Non Komersial (TAHURA)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
IUPA dan IUPEA
IUPA melipu[:
a. pemanfaatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan PAM; b. pemanfaatan air untuk menunjang kegiatan industri pertanian,
kehutanan, perkebunan, pariwisata dan industri lainnya. IUPEA melipu[:
a. Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) b. Pembangunan pembangkit tenaga listrik minihidro (PLTM)
IUPA dan IUPEA diberikan berdasarkan skala usaha oleh :
ü Dirjen utk skala usaha mikro da kecil (utk SM, TN dan TWA) ü Menteri, utk skala usaha menengah dan besar (SM, TN , TWA); ü Gubernur untuk di TAHURA ( semua skala usaha)
IUPA dan IUPEA dapat diajukan oleh: badan usaha atau koperasi;
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
SKALA INVESTASI
ü Usaha skala mikro : modal maks Rp.50 jt
atau hasil penjualan tahunan maks Rp. 300
jt.
ü Usaha skala kecil : >50 - 500 jt atau hasil
penjualan >300 jt - 2,5 M.
ü Usaha skala menengah : >500 jt – 10 M
atau >2,5 -50 M.
ü Usaha skala besar : >10 M atau >50 M
Detail … LIHAT PASAL 18 P.64/2013
………..
13 Des 2010
TATA CARA PERMOHONAN
IUPA DAN IUPEA
Untuk Skala usaha mikro dan kecil :
Permohonan dilengkapi dengan persyaratan adminstrasi dan teknis. Persyaratan ADMINISTRASI terdiri atas :
ü Usulan proyek/proposal.
ü Peta lokasi sumber air yang dimohon dengan skala 1:25.000. ü Profil perusahaan yang meliputi Akte Pendirian Perusahaan, ü Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), jenis dan skala usaha
pemanfaatan air dan/atau energi air yang akan dilakukan, ü NPWP, surat keterangan kepemilikan modal dan referensi
Bank.
Persyaratan TEKNIS: adalah berupa pertimbangan teknis dari kepala UPT (utk SM, TN, TWA), kepala UPTD/SKPD (utk TAHURA) dst
….PASAL 21 ayat (5)…..
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
KEWAJIBAN PEMEGANG IJIN
Pemegang IPA dan IPEA ;
ü Menyusun dan melaksanakan RKT
ü Menyampaikan laporan kegiatan (yg berisi ..pasal 35 ayat (2)
Pemegang IUPA dan IUPEA ;
ü Membayar pungutan, melaksanakan keg usaha secara nyata di lapangan, menjaga Xdak menimbulkan kerusakan, merehabilitasi.
ü mematuhi peraturan, menjaga kebersihan, menyampaikan laporan kegiatan, memberikan kemudahan akses bagi aparat kehutanan (pusat dan daerah) dalam pengawasan dan evaluasi, menfasilitasi kebutuhan air bersih utk masyarakat bila terjadi bencana alam, melaksanakan keg konservasi, dll sesuai P.64/2013
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
HAK PEMEGANG IPA, IPEA, IUPA
DAN IUPEA
• Melakukan keg pemanfaatan
air atau energi air sesuai ijin
yang diberikan
• Mendapatkan pelayanan
dan pembinaan dari Kepala
UPT/UPTD/SKPD
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
JANGKA WAKTU IJIN
PEMANFAATAN
Jangka waktu IPA dan/atau IPEA :
3 tahun untuk KELOMPOK MASYARAKAT
5 tahun untuk LEMBAGA SOSIAL & INSTANSI PEMERINTAH Jangka waktu IUPA dan/atau IUPEA :
10 (sepuluh) tahun untuk skala menengah dan skala besar
Perpanjangan :
IPA : 2 TAHUN dan IPEA 3 TAHUN
IUPA dan/ atau IUPEA berdasarkan evaluasi : 5 TAHUN BERDASARKAN HASIL EVALUASI Tata cara perpanjangan …..lihat pasal 40 …….
BERAKHIRNYA IJIN SEPERTI ………PASAL 42………….
13 Des 2010 Dalam rangka pemanfaatan air dapat dibangun sarana atau prasarana :
Water Intake; jaringan perpipaan dengan menggunakan sistem gravitasi;
Bak Penampungan; dan Meter air.
Dalam rangka pemanfaatan energi air untuk mikrohidro atau minihidro dapat dibangun sarana dan prasarana berupa: Water Intake, Saluran pembawa, Bak penampung , Pipa pesat, dan Rumah pembangkit
Pembangunan sarpras didasarkan pada rencana usaha dengan memperhaXkan aspek teknis, kondisi geografis dan dampak ekologis terhadap kawasan. Fasilitas penunjang yang dapat dibangun berupa : jalan patroli dengan lebar
maksimal 6 meter termasuk bahu jalan, papan petunjuk/papan informasi dan pos pengawas
Ketentuan pembangunan sarpras dan fasilitas penunjang seperX pada pasal 46
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Pengawasan dilakukan oleh Kepala UPT atau Kepala UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan setempat sesuai dengan kewenangan meliputi : • pemeriksaan langsung di lapangan.
• Pemeriksaan kondisi sarana pemanfaatan • Pemeriksaan laporan kegiatan usaha.
Evaluasi dilakukan melalui pemeriksaan langsung ke lokasi dan tidak
langsung terhadap laporan kegiatan yang disusun oleh pemegang IUPA dan/atau IUPEA
Pembinaan dilakukan melalui pengaturan,bimbingan, penyuluhan,
penghargaan dan teguran kepada pemegang izin. Detail lihat di Pasal 51 – 55 P.64/2013……….
PENGAWASAN, EVALUASI DAN
PEMBINAAN
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010 SANKSI
Setiap pemegang yang tidak melaksanakan kewajiban dikenakan sanksi administrasi berupa:
peringatan tertulis.
penghentian sementara kegiatan pencabutan izin pemanfaatan.
Sanksi administratif diberikan oleh pemberi ijin sesuai dengan kewenanganya.
PERALIHAN
Pemanfaatan air dan/atau dan energi air di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam yang dilakukan melalui kerjasama dan yang ditandatangani sebelum Peraturan ini ditetapkan, dalam jangka waktu paling lambat sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun wajib menyesusaikan dengan Peraturan ini.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
SURAT EDARAN DIRJEN PHKA
NO.SE.1/IV-‐PJLKKHL/2014
TENTANG
IZIN PEMANFAATAN AIR (IPA) DAN
IZIN PEMANFAATAN ENERGI AIR (IPEA)
SERTA
PERTIMBANGAN TEKNIS PERMOHONAN
IUPA DAN IUPEA
DI SM, TN, TAHURA DAN TWA
2
13 Des 2010
ü
UMUM
q Panduan bagi UPT Lingkup Direktorat Jenderal PHKA untuk dapat memberikan pelayanan perizinan pemanfaatan air dan energi air di SM, TN, dan TWA. q Bagi PEMDA yang terdapat TAHURA, Format IPA dan IPEA, serta format
PerXmbangan Teknis untuk Permohonan IUPA dan IUPEA ini dapat digunakan sementara sambil menunggu diterbitkannya peraturan Gubernur atau BupaX/ Walikota setempat dalam pelayanan perizinan.
q Kegiatan inventarisasi sumberdaya air wajib dilakukan oleh Kepala UPT atau Kepala UPTD/SKPD yang membidangi Kehutanan.
q Usulan penetapan Areal pemanfaatan air dan energi air disampaikan oleh Kepala UPT atau Kepala UPTD/SKPD yang membidangi Kehutanan kepada Direktur Jenderal PHKA, Gubernur atau BupaX/Walikota sesuai kewenangannya. q Berdasarkan usulan dimaksud maka Direktur Jenderal PHKA menetapkan
Keputusan mengenai areal pemanfaatan air dan energi air di kawasan Suaka Margasatwa, Taman Nasional dan Taman Wisata Alam. Sedangkan untuk kawasan Taman Hutan Raya ditetapkan oleh Gubernur atau BupaX/Walikota sesuai dengan kewenangannya.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
1. Maksud :
memberikan acuan dan pedoman kepada UPT Lingkup Direktorat Jenderal PHKA dalam pelayanan IPA dan IPEA, serta pertimbangan teknis untuk permohonan IUPA dan IUPEA di SM, TN dan TWA, serta UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan/sumber daya air/ketenagalistrikan untuk kawasan TAHURA.
2. Tujuan :
memperlancar proses pelayanan IPA dan IPEA lingkup UPT pusat maupun UPTD/SKPD di daerah, serta pemberian pertimbangan teknis untuk permohonan IUPA dan IUPEA.
ü
Maksud dan Tujuan
Note :
ü IPA adalah Izin Pemanfaatan Air (Non Komersial); IPEA adalah Izin Pemanfaatan Energi Air (Non Komersial); ü IUPA adalah Izin Usaha Pemanfaatan Air (Komersial); IUPEA adalah Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (Komersial)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
ü RUANG LINGKUP
1. Pengaturan penerbitan Izin Pemanfaatan Air (IPA) di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
2. Pengaturan penerbitan Izin Pemanfaatan Energi Air (IPEA) di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
3. Pengaturan pemberian Pertimbangan Teknis untuk permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) dan Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA).
4. Format Surat Keputusan UPT/UPTD/SKPD tentang Izin Pemanfaatan Air (IPA) dan Izin Pemanfaatan Energi Air (IPEA) untuk Instansi Pemerintah, Kelompok Masyarakat atau lembaga sosial.
5. Format Pertimbangan Teknis UPT/UPTD/SKPD untuk permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) dan Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA).
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
ü PENGATURAN
1. Penerbitan IPA dan IPEA di SM, TN, Tahura dan TWA diberikan kepada Instansi Pemerintah, Kelompok Masyarakat, atau Lembaga Sosial. 2. Pemberian pertimbangan teknis diberikan untuk permohonan IUPA dan
IUPEA yang diajukan oleh Badan Usaha atau Koperasi.
3. Balai Besar/Balai TN/KSDA dan UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan agar melakukan kegiatan inventarisasi sumberdaya air untuk menentukan areal pemanfaatan serta potensi air dan energi air, sebagai dasar pemanfaatan air dan energi air sebagaimana dimaksud Pasal 3 dan 4 Permenhut Nomor: P.64/Menhut-II/2013.
4. Balai Besar/Balai TN/KSDA dan UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan agar menyampaikan usulan Areal Pemanfaatan Air dan Energi Air kepada Direktur Jenderal PHKA, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya, yang kemudian ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal PHKA tentang Penetapan Areal Pemanfaatan Air dan Energi Air sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (1), (2), dan (3) Permenhut Nomor: P.64/Menhut-II/2013
13 Des 2010
ü PENGATURAN
5. Format Surat Keputusan Balai Besar/Balai Taman Nasional/KSDA dan UPTD/SKPD yang membidangi kehutanan tentang pemberian Izin Pemanfaatan Air (IPA) dan Izin Pemanfaatan Energi Air (IPEA) sebagaimana lampiran 1 dan lampiran 2.
6. Permohonan IUPA dan IUPEA untuk usaha skala mikro dan kecil, serta usaha skala menengah dan besar dilengkapi dengan persyaratan administrasi dan teknis. (Sebagaimana dimaksud Permenhut P.64/ Menhut-II/2013 Pasal 21 ayat (3) dan (5) serta Pasal 27 ayat (3) dan (5) ). 7. Format Pertimbangan Teknis yang diberikan untuk permohonan IUPA dan
IUPEA sebagaimana lampiran 3 dan lampiran 4.
Note :
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
TATA CARA/ALUR PROSES
PERIZINAN ??
3
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
ü TATA CARA/ALUR PERMOHONAN IPA/IPEA
Non Komersial (SM, TN, dan TWA)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
ü TATA CARA/ALUR PERMOHONAN IPA/IPEA
Non Komersial (TAHURA)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
13 Des 2010
POINT PENTING :
Dengan terbitnya Permenhut P.64/Menhut-‐II/2013,
maka dalam penyusunan Rencana Pengelolaan KSA dan
KPA, termasuk juga penataan zonasi/blok perlu
memperXmbangkan dan/atau memproyeksikan potensi
dan pemanfaatan sumber daya air (massa air maupun
jasa aliran air/energi air)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
PP No.12 TAHUN 2014
TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP YANG BERLAKU
PADA KEMENTERIAN KEHUTANAN
4
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
•
PASAL 1
Jenis PNBP yang berlaku pada kementerian kehutanan
melipuX :
a. ……
………
t. Iuran Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) dalam kawasan
hutan konservasi
u. Iuran Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPA) dalam
kawasan hutan konservasi
v. Pungutan Usaha Pemanfaatan Air (PUPA) dalam kawasan
hutan konservasi
w. Pungutan Usaha Pemanfaatan Energi Air (PUPEA) dalam
kawasan konservasi
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
JENIS PNBP SATUAN TARIF
XX. Iuran Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) dalam kawasan hutan konservasi
1. Sumber Air
a. Investasi Skala Mikro per ijin Rp. 1.250.000,-‐ b. Investasi Skala Kecil per ijin Rp. 12.500.000,-‐ c. Investasi Skala Menengah per ijin Rp. 250.000.000,-‐ d. Investasi Skala Besar per ijin Rp. 1.250.000.000,-‐ 2. Sarana dan Prasarana
a. Investasi Skala Mikro per ha per ijin Rp. 5.000.000,-‐ b. Investasi Skala Kecil per ha per ijin Rp. 10.000.000,-‐ c. Investasi Skala Menengah per ha per ijin Rp. 30.000.000,-‐ d. Investasi Skala Besar per ha per ijin Rp. 50.000.000,-‐
Lampiran 1. PP No.12/2014
Jenis dan tarif PNBP untuk Iuran Usaha Pemanfaatan Air (IUPA)
13 Des 2010
JENIS PNBP SATUAN TARIF
XXI. Iuran Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA) dalam kawasan hutan konservasi
1. Sumber Air
a. Mikrohidro per ijin Rp. 1.000.000,-‐
b. Minihidro per ijin Rp. 2.500.000,-‐
2. Sarana dan Prasarana
a. Mikrohidro per hektar per ijin Rp. 5.000.000,-‐
b. Minihidro per hektar per ijin Rp. 5.000.000,-‐
Lampiran 1. PP No.12/2014
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
JENIS PNBP SATUAN TARIF
XXII. Pungutan Usaha Pemanfaatan Air (PUPA) dalam kawasan hutan konservasi
1. Investasi Skala Mikro per volume
per penggunaan
2% x harga dasar air PDAM setempat
2. Investasi Skala Kecil per volume
per penggunaan
4% x harga dasar air PDAM setempat
3. Investasi Skala Menengah per volume
per penggunaan
6% x harga dasar air PDAM setempat
4. Investasi Skala Besar per volume
per penggunaan
8% x harga dasar air PDAM setempat
Lampiran 1. PP No.12/2014
Jenis dan tarif PNBP untuk Pungutan Usaha Pemanfaatan Air (PUPA)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
JENIS PNBP SATUAN TARIF
XXIII. Pungutan Usaha Pemanfaatan Energi Air (PUPEA) dalam kawasan hutan konservasi
1. Mikrohidro per volume per
penggunaan
2% x harga dasar listrik PLN
2. Minihidro per volume per
penggunaan
2% x harga dasar listrik PLN Lampiran 1. PP No.12/2014
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010