• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop cahaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop cahaya "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengenalan dan Penggunakan Mikroskop” disusun oleh :

Nama : Rahma Amin

NIM : 1512140006

Kelas/ Klp : Fisika/01

Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten/ Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar, Januari 2016

Koordinator Asisten Asisten

Rusdianto Norman Aji Maulana NIM:1214041002 NIM:1214140012

Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman ini telah banyak membantu manusia, melalui akal dan pemikirannya terciptalah berbagai alat hasil ciptaannya sendiri. Dari sekian banyak penemuan/karya yang dihasilkan, salah satu dari penemuan tersebut adalah mikroskop, dari dulu hingga saat ini, mikroskop sangat membantu dalam meneliti tubuh mahluk hidup yang tersusun mulai dari struktur-struktur yang sangat kecil sampai struktur-struktur yang sangat besar atau kompleks. Oleh karena itu adanya dorongan ilmuwan/manusia menciptakan alat ini untuk lebih mempermudah dalam mengamati objek yang berukuran sangat kecil.

Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen dan Hans, seorang tukang kacamata dari Belanda. Selanjutnya pada tahun 1610, Galileo, ahli fisika modern dan astronomi menggunakan mikroskop untuk mengamati gejala alam. Beberapa tahun kemudian Antonie van Leuwenhoek dari Belanda membuat mikroskop dengan satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663 Robert Hooke. Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop terbagi dua mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya membenarkan resolusi sekitar 0.2 mikrometer, sementara mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah 0.1 nanometer. Pancaran elektron voltan tinggi dari katode ditumpukan oleh magnet pada spesimen. Ia kemudiannya dibesarkan melalui magnet sehingga ia menghentam plat gambar atau sensor sensitive cahaya yang memindahkan imej pada skrin komputer. Imej yang terhasil dikenali sebagai mikrograf elektron electron micrograph (EM). Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang bergantung pada cahaya matahari ketelitian mikroskop cahaya kalah dibanding dengan mikroskop electron.

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optik. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut

(3)

semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop

Pengetahuan teori saja dirasa kurang cukup untuk menunjang ketrampilan mahasiswa dalam pengoperasian mikroskop. Karena mikroskop merupakan alat bantu utama dalam sebuah pengamatan dan penelitian khususnya dalam melihat benda-benda kecil. Oleh karena itu sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu khususnya fakultas sains harus bisa menggunakan dan mengetahui fungsi bagian-bagian dari mikroskop karena kita tidak akan terlepas dari sebuah praktikum. B. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu agar kita sebagai mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi untuk melihat sediaan sederhana

C. Manfaat

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang ukurannya mikropis. Karena mikroskop ini mempunyai lensa-lensa yang mampu memperbesar benda tersebut. Pembesaran benda yang diamati menggunakan mikroskop adalah pembesaran dari lensa okuler x pembesaran dari lensa objektif. Misalnya, bila diamati menggunakan lensa okuler 10 x dan lensa objektif 10 x maka benda yang diamati diperbesar 10 x 10 =100 x. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikro: kecil dan skopos = tujuan yang dapat. Jadi dapat diartikan sebagai bahwa mikroskop adalah alat optik yang memiliki tujuan untuk mengamati objek yang berukuran kecil atau mikro.

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. sedangkan berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop menjadi dua yaitu miktroskop optik dan mikroskop non optic

a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain

(5)

Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.

Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda yang sangat kecil, misalnya rambut, bakteri, dan sel sehingga tampak jelas. Mikroskop sederhana terdiri daridua buah lensa positif (cembung). Lensa positif yang berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa positif yang berdekatan dengan bendadisebut lensa objektif.Jarak titik api lensa objektiflebih kecil dari padajarak titik api lensa okuler. Bayangan yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan ini akan menjadi bendabagi lensa okuler Sifat bayangan yang dihasilkan lensa okulerini adalah maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama. Bayangn ini merupakan bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat. Perkembangan Mikroskop Suatu objek yang diamati di bawah mikroskopdapat diabadikan dengan kamera. Biaasanya mikroskop majemuk yang mempunyai dua lensa okuler dilengkapiengan bagian lensa untuk kamera. Teknologi hasil karya manusia setiap waktu selalu mengalami perkembangan. Mikroskop sederhana dan beberapa mikroskop optik lainnya hanya mampu memperbesar benda dari sekitar 100-1000 kali, sedangkan teknologi mikroskop elektron dapat menghasilakn perbesaran hingga 1.000.000 kali

Berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop optikdan mikroskop bukan optik. a. Mikroskop optik, yaitu mikroskop yang proses perbesaran benda menggunakan cahaya biasa (cahaya tampak). Jenis- jenis mikroskop optik antara lain mikroskop majemuk, mikroskop binokuler (dua lensa okuler), mikroskop binokuler stereoskopi yang menghasilkan gambar 3 dimensi, dan mikroskop ultraviolet. b. Mikroskop bukan optik, yaitu mikroskop yang memperbesar benda dengan bantuan radiasi panjang gelombang sinar pendek

Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran duberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:

(6)

2. Objektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 100x 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400x 4. Objektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x

Mikroskop stereo digunakn untuk pengamatan benda – benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah degan sinar alam atau lampu.

b. Mikroskop electron (electron microscope)

Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi (trasmission electron microscope,TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM).

Mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM) khususnya berguna untuk penelitian terperinci mengenai permukaan specimen. Berkas electron memindai permukaan sampel, yang biasanya dilapisi selapis tipis emas.

Mikroskop elektron transmisi (trasmission electron microscope, TEM) digunakan untuk mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM mengarahkan berkas electron melalui irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui objek (slide).

Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut.

Mikroskop dan komponen-komponennya

Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Fungsi lensa-lensa tersebut yaitu : a. Lensa okuler fungsinya memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa okuler. Letak lensa ini yaitu, dekat dengan mata.

b. Lensa obyektif fungsinya untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x. Letak dari lensa ini yaitu, dekat dengan benda yang diamati (dekat dengan obyek).

c. Kondensor fungsinya sebagai lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop. Letak dari lensa ini yaitu dibawah meja preparat diatas diafragma.

(7)

Komponen-komponen mikroskop

1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

2. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

3. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

4. Makrometer (Pemutar kasar), berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

5. Mikrometer (Pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

6. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

7. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

8. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

9. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

10. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

11. Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

12. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. 13. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. 14. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya

(8)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari : Selasa

Tanggal :22 Desember 2015

Tempat : Gedung Jurusan Biologi Lat.3 Barat FMIPA UNM B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Mikroskop biologi

b. Preparat sebanyak 4 buah a. Pisau silet baru

b. Buku gambar dan pensil c. Tusuk gigi

d. Kotak peralatan, berisi : 1) Kaca benda

2) Kaca penutup 3) Pipet tangan 4) Kain planel baru 2. Bahan

a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) b. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)

(9)

C. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan Mikroskop

1.1 Meletakkan mikroskop diatas meja kerja tepat dihadapan praktikan

1.2 Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain selain kain planel.

1.3 Membuka kotak peralatan, mengeluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Membersihkan kaca benda dengan kain katun atau kertas saring.

1.4 Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan ke tempat lain yang sudah disediakan.

2. Mengatur Masuknya Cahaya ke dalam Tubus

2.1 Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan), mengarahkan cermin mikroskop ke sumber datangnya cahaya, kemudian membuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor menggunakan cermin cekung.

2.2 Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap kemeja sediaan sampai bunyi klik.

2.3 Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.

2.4 Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata, menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti cahaya yang masuk kurang, membuka diafragma dan menggunakan lubang lebih besar pada lempeng.

2.5 Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan. 3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan

3.1 Dengan tangan memutar makrometer ke arah empu jari, tubus turun dan jarak objektif dengan meja sediaan mengecil. Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan yang bergerak naik turun apabila makrometer atau mikrometer diputar.

3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkelin sehingga tidak goyang. 3.3 Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm.

(10)

samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mengulangi kembali. Kalau sudah ada bayangan tetapi masih kabur, maka teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.

3.5 Memeriksa okuler dan objektif lalu menghitung perbesaran bayangan yang dilihat.

4. Membuat Preparat Sederhana

4.1 Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, memegang serata mungkin.

4.2 Menetesi air jernih satu tetes ditengah-tengah.

4.3 Dengan pinset, mencabut satu serat bahan dan meletakkannya ditengah tetesan air.

4.4 Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.

4.5 Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45° kemudian melepasnya sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yanng merembes di tepi kaca diserap dengan kertas saring

4.6 Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamatinya. 5. Mengamati Perbesaran

5.1 Apabila pengamatan sudah berhasil, bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.

5.2 Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengar bunyi klik.

5.3 Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar, dan mengamati bayangan yang ada.

5.4 Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, menaikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Memutar kembali revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada posisi semula. Tanpa mengubah posisi preparat

5.5 Apabila ingin mengamati bahan yang lain, maka menaikkan tubus lalu mengeluarkan preparat yang sudah diamati dan bersihkan kaca benda dan kaca penutup

5.6 Membuat sediaan sederhana

(11)

5.7.1 Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan. 5.7.2 Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun

(kaca benda + kaca penutup). Menyimpan dalam cawan petri dan memasukkan ke dalam kotak perlengkapan.

Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tubus diturunkan serendah mungkin.

5.7.3 Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.

5.7.4 Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Pengamatan pada Mikroskop Biologi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 12. 13.

(13)

1.Lensa Okuler 2.Revolver 3.Lensa Objektif 4.Kondensor 5.Diafragma

6.Pengatur Kondensor 7.Kaki Mikroskop 8.Cermin

9.Sendi Inlkinasi 10.Pegangan Sendi 11.Pegangan 12.Mikrometer 13.Makrometer 14.Tabung Mikroskop

2. Pengamatan pada preparat perbesaran 10x10 a. Daun waru (Hibiscus tiliceus)

Gambar Foto Internet Keterangan

1.Trikoma bintang

(14)

Gambar Foto Internet Keterangan 1.Trikoma jarum 2.Sel

c. Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Gambar Foto Internet Keterangan

1.sitoplasma 2. intisel 3. sel epidermis 4. stomata 5.celah

d. Bawang Merah (Allium cepa)

Gambar Foto Internet Keterangan

1 2

3

1.Cairan 2.Inti sel 3.Dinding sel

B. Pembahasan

(15)

sumber cahaya. Kemudian, kita membersihkan badan mikroskop dengan kain kasar atau tissue sedangkan pada bagian lensa menggunakan kain planel, jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain. Setelah itu, kita mengatur masuknya cahaya ke dalam mikroskop dengan mengarahkan cermin ke sumber cahaya tersebut dan membuka diafragma. Kemudian kita membuat sediaan sederhana, setelah itu kita mengamati objek pada preparat dengan cara memilih perbesaran yang sesuai untuk digunakan dalam pengamatan. Namun, untuk memilih perbesaran, terlebih dahulu kita memilih perbesaran yang rendah kemudian menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal. Meneropong lewat lensa okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan, sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Setelah objek sudah diamati, kita mengeluarkan preparat kemudian membersihkannya dan setelah mikroskop selesai digunakan, kita harus membersihkannya dengan menggunakan kain planel pada lensa sedangkan pada bagian yang lainnya digunakan lap kasar. Setelah itu menormalkan sendi inklinasi dan perbesarannya, lalu menyimpan kembali mikroskop pada tempatnya.

Mikroskop memiliki komponen-komponen yaitu lensa okuler, revolver, lensa objektif, kondensor, diafragma, pengatur kondensor, kaki mikroskop, cermin, sendi inklinasi, pegangan sendi, pegangan, mikrometer, makrometer, tabung mikroskop, penjepit mikroskop dan meja sediaan. Praktikan menggunakan jaringan daun waru (Hibiscus rosasinensis), daun labu (Cucurbita moschata), daun kembang sepatu (Hibiscus tiliceus), dan bawaang merah ( Allium cepa) sebagai sediaan yang akan diamati di bawah mikroskop. Pengamatan dilakukan dengan mengatur pembesaran dan pencahayaan untuk mendapatkan bayangan objek yang jelas.

Pengamatan terhadap daun labu waru (Hibiscus rosaninensis) pengamatan dilakukan dengan mengerok daun secara perlahan menggunakan silet hingga daun menjadi gumpalan yang sangat halus, kemudian diletakkan pada preparat kaca lalu ditetesi sedikit air dengan menggunakan pipet tetes dan diamati di bawah mikroskop. Bayangan yang tampak pada perbesaran 10x10. Pada mikroskop tampak bayangan seperti bintang yang warnanya hijau. Bayangan tersebut adalah banyangan trikoma bintang

(16)

Pengamatan pada daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dilakukan dengan mengerok daun lalu diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran tertentu. Namun daun yang dikerok agak tebal sehingga banyangan yang nampak susah untuk diamati. Dalam banyangan nampak sekumpulan bulatan – bulatan kecil yang dinamakan stomata.

Pengamatan pada bawang merah (Allium cepa) dilaukan dengan mengiris sampai sangat tipis menggunakan silet, kemudian diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran tertentu. Bayangan yang tampak yaitu seperti batu bata yang tersusun dan memiliki titik-titik kecil berwarna hitam dan berwarna merah muda.

BAB V

(17)

A. Kesimpulan

1. Mikroskop sangat berperan dalam ilmu cabang biologi karena biologi juga mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil yang dapat dilihat dengan mata telanjang dengan bantuan mikroskop.

2. Mampu mengenali dan mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya masing-masing, serta mampu dan terampil menggunakan mikroskop

3. Mengetahui bentuk – bentuk sel pada tumbuhan daun waru (Hibiscus tiliceus), daun labu (Cucurbita moschata), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), dan bawang merah (Allium cepa)yang telh diamati.

B. Saran

Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengiris objek yang ingin diamati supaya tidak terjadi pengambilan objek berulang-ulang seperti yang terjadi pada kelompok kami dan pada saat ingin meneteskan air pada preparat dengan pipet tetes sebaiknya meneteskan air jangan terlalu banyak juga penggunaan mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik karena mikroskop sangat penting dalam kegiatan biologi dan menggunakan alat praktikum yang telah disediakan oleh praktikan maupun laboratorium dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan

DAFTAR PUSTAKA

(18)

[ 29 desember 2015 ]

Anneahira. 2015. Pengertian dan Jenis-jenis Mikroskop.

http://www.anneahira.com/jenis-jenis-mikroskop-24879.htm. [ 25 Desember 2015 ]

Sulistyaindriani. 2015. Mikroskop dan fungsinya.

http ://sulistyaindriani/wordpress.com. [ 31 Desember 2015 ]

Gambar

Gambar pembanding

Referensi

Dokumen terkait

Jika yang lulus kurang dari permintaan maka akan ditelusuri ulang dan akan diterima peserta dengan nilai tertinggi pada tes sebelumnya sesuai prioritas tes.. Penggunaan AHP

$es yang lebih baruan dikembangkan% :oberts <pperception $est for )hildren 2:<$)3% lebih dekat untuk memenuhi standar psikometri untuk penyusunan tes dan e'aluasi daripada

Soegiri Lamongan yang sebagai suatu institusi dalam memberikan pelayanan kesehatan juga telah mempunyai etik, sehingga setiap petugas dalam

Pada bulan Maret 2016 kelompok komoditas yang memberikan sumbangan/andil terjadinya inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen; kelompok makanan jadi,

Produk yang akan dihasilkan dalam usaha ini adalah makanan yang berbahan dasar singkong yang nantinya akan divariasikan dengan berbagai jenis dan

Tanpa mengurangi syarat dan ketentuan lainnya dari Syarat dan Ketentuan ini, Bank tidak bertanggung jawab kepada Nasabah atas setiap kehilangan, kerusakan, ketidaknyamanan, biaya

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi" rus kas yang mengambil